Community of Publishing in Nursing (COPING), p-ISSN 2303-1298, e-ISSN 2715-1980

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA DENGAN KECEMASAN MAHASISWA TINGKAT AKHIR DALAM MENYUSUN SKRIPSI PADA MASA PANDEMI

Roza Misalia*1, Ririn Muthia Zukhra1, Fathra Annis Nauli1 1Jurusan Ilmu Keperawatan, Fakultas Keperawatan, Universitas Riau *korespondensi penulis, email: [email protected]

ABSTRAK

Pandemi Covid-19 menyebabkan kesulitan bagi mahasiswa tingkat akhir untuk menyelesaikan skripsi. Kesulitan tersebut mengakibatkan masalah mental, yakni kecemasan. Salah satu faktor yang mempengaruhi kecemasan adalah dukungan sosial teman sebaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial teman sebaya dengan kecemasan pada mahasiswa tingkat akhir dalam menyusun skripsi pada masa pandemi di Universitas Riau. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Responden penelitian ini sebanyak 369 mahasiswa tingkat akhir dengan menggunakan teknik consecutive sampling. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner Depression Anxiety Stress Scale dan kuesioner dukungan sosial teman sebaya dengan hasil uji validitas menggunakan item-total correlation didapatkan hasil nilai validity r > 0,444 dan dinyatakan valid. Uji reliability didapatkan hasil nilai cronbach alpha 0,858 dan dinyatakan reliabel pada semua pernyataan. Analisis yang digunakan uji pearson chi square. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan dukungan sosial teman sebaya dengan kecemasan pada mahasiswa tingkat akhir dalam menyusun skripsi pada masa pandemi di Universitas Riau dengan p value 0,022 (α < 0,05). Kecemasan banyak terjadi pada mahasiswa dengan usia 22 tahun dan rata-rata mengalami kecemasan sangat berat dengan dukungan yang tinggi.

Kata kunci: covid-19, dukungan sosial teman sebaya, kecemasan, mahasiswa tingkat akhir

ABSTRACT

Covid-19 pandemic cause difficult for final year students to complete their thesis. These difficulties lead to mental problems like anxiety. One of the factors that influence anxiety is peer social support. The purpose of this study was to determine relationship between peer social support and anxiety among final year students in completing their thesis during the pandemic at Riau University.The research design used was descriptive correlational with cross sectional approach. Among 369 final students were selected by using consecutive sampling technique. The measuring instrument was used Depression Anxiety Stress Scale and peer social support questionnaire with the results of validity test using the item-total correlation, results of the value validity r > 0,444 and declared valid. Test reliability obtained the results of the value of Cronbach alpha 0,858 and declared reliable on all statements. Analysis used test pearson chi-square.The results showed that there was a relationship between peer social support with anxiety in final year students in completing thesis during the pandemic at the University of Riau with p value of 0,022 (< 0,05). Anxiety occurs a lot in students aged 22 years and on average experience very severe anxiety with high support.

Keywords: anxiety, covid-19, final students, peer-social support

PENDAHULUAN

Wabah penyakit muncul pada bulan Desember 2019 pertama kali ditemukan di negara China. Wabah ini disebut dengan corona virus yang lebih berbahaya dibanding SARS dan MARS. Pandemi Covid-19 ini menyebar dengan cepat dan memberi dampak di berbagai negara termasuk Indonesia (Siahaan, 2020). Dampak pandemi Covid-19 di Indonesia mempengaruhi banyak sektor termasuk pendidikan. Dampak di sektor pendidikan adalah adanya perubahan kebijakan, yaitu penutupan sekolah dan universitas dalam waktu yang belum ditentukan sehingga dilakukan proses belajar mengajar dengan metode daring atau dalam jaringan (Dewi, 2020).

Pembelajaran secara daring ini memberikan dampak mulai dari pelajar sekolah dasar hingga mahasiswa. Mahasiswa tingkat awal sampai mahasiswa tingkat akhir mengalami kesulitan karena proses pembelajaran secara daring ini akibat dari pandemi Covid-19. Pemberlakuan pembatasan pertemuan fisik di kampus dan di tempat lain menjadi masalah yang harus dihadapi mahasiswa tingkat akhir (Ayu, 2020). Masalah-masalah yang terjadi seperti proses bimbingan secara online yang dirasa kurang efektif karena mahasiswa sulit memahami masukan yang diberikan oleh dosen pembimbing, kesulitan mencari referensi karena kunjungan ke perpustakaan dibatasi, kesulitan untuk melakukan penelitian karena mencari responden untuk diteliti di masa pandemi ini sulit sehingga berpengaruh dalam proses penyelesaian skripsi (Nurcita & Susantiningsih, 2020).

Mahasiswa seringkali mengalami kesulitan dalam proses pengerjaan skripsi sehingga menimbulkan masalah psikologis selama proses pengerjaan skripsi, masalah psikologis yang sering muncul salah satunya yaitu kecemasan (Muzakki, Aeni & Takarina, 2016). Kecemasan adalah kondisi perasaan tidak menyenangkan akibat kekhawatiran atau ketegangan akan sesuatu, yang dimanifestasikan sebagai

ketegangan, atau perasaan emosional yang dirasakan seseorang secara subjektif (Ghufron & Risnawati, 2017). Apabila kecemasan berlangsung lama bisa mengakibatkan kerusakan fisik dan fungsi psikis (Rizkiyati, 2019).

Berdasarkan penelitian Srinayanti dan Munandar (2018) dengan responden sebanyak 62 orang menunjukkan bahwa tingkat kecemasan mahasiswa dalam proses mengerjakan tugas akhir sebagian besar berada dalam kategori kecemasan sedang sebanyak 26 orang (41,9%). Menurut penelitian lainnya oleh Vrichasti, Safari, dan Susilawati (2020) dengan responden sebanyak 53 orang menunjukkan bahwa 15 orang (28%) dengan kategori kecemasan sangat berat, 10 orang (18,90%) dengan kategori kecemasan berat, 14 orang (26,40%) dengan kategori kecemasan sedang, 9 orang (17%) dengan kategori kecemasan ringan, dan 5 orang (9,40%) tidak memiliki kecemasan.

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi mahasiswa dalam mengerjakan tugas akhir, salah satunya yaitu dukungan sosial yang diberikan teman sebaya untuk menurunkan tingkat kecemasan (Ghufron & Risnawati, 2017). Penelitian yang sudah pernah dilakukan sebelumnya oleh Rahmanda (2020) terhadap 391 mahasiswa menunjukkan terdapat hubungan dukungan sosial teman sebaya dengan tingkat kecemasan menghadapi presentasi pada mahasiswa. Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas dapat disimpulkan bahwa kecemasan pada mahasiswa saat menyusun skripsi apabila tidak diatasi mengakibatkan masalah psikis dan fisik sehingga dibutuhkan dukungan sosial teman sebaya agar dapat mengurangi tingkat kecemasan. Fenomena ini membuat peneliti tertarik untuk mengetahui tentang bagaimana hubungan antara dukungan sosial teman sebaya dengan tingkat kecemasan mahasiswa dalam menyusun skripsi pada masa pandemi.

METODE PENELITIAN

Desain penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan Februari sampai Agustus 2021 di Universitas Riau dengan populasi penelitian sebanyak 4.769 mahasiswa dan sampel penelitian sebanyak 369 mahasiswa yang diambil menggunakan teknik consecutive sampling. Kriteria inklusi yaitu mahasiswa aktif angkatan 2017 di Universitas Riau, mahasiswa yang mengambil mata kuliah skripsi di setiap fakultas yang ada di Universitas Riau, bersedia untuk menjadi responden.

Pengambilan data menggunakan kuesioner yang disebarkan secara online dengan cara memberikan link google form kepada perwakilan di setiap fakultas melalui pesan whatsapp. Kuesioner terbagi menjadi tiga yaitu, kuesioner A (karakteristik responden), kuesioner B

HASIL PENELITIAN

Hasil pengumpulan data tentang hubungan dukungan sosial teman sebaya dengan kecemasan mahasiswa tingkat akhir dalam menyusun skripsi pada masa

(dukungan sosial teman sebaya), dan kuesioner C (Depression Anxiety Stress Scale). Pengambilan sampel dihentikan ketika jumlah responden dari setiap fakultas telah mencapai target yang dibutuhkan.

Analisis univariat dalam penelitian ini adalah karakteristik responden seperti umur dan jenis kelamin, dukungan sosial teman sebaya, kecemasan mahasiwa dalam menyusun skripsi pada masa pandemi. Analisis bivariat penelitian ini menggunakan uji person chi-square dengan tingkat kemaknaan α=0,05 dimana Ho ditolak apabila p-value ≤ 0,05 sedangkan Ho gagal ditolak apabila p-value > 0,05 (Hastono, 2016). Penelitian ini telah mendapatkan persetujuan etik dari Komite Etik Penelitian Keperawatan dan Kesehatan Fakultas Keperawatan Universitas Riau No. 154/ UN.19.5.1.8/KEPK.FKp/2001.

pandemi pada tanggal 18 Juni sampai 30 Juni 2021 dengan sampel sebanyak 369

responden adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden (n=369)

Karakteristik Responden

F

%

Usia

19 tahun

1

0,3

20 tahun

7

1,9

21 tahun

132

35,8

22 tahun

200

54,2

23 tahun

28

7,6

24 tahun

1

0,3

Jenis Kelamin

Perempuan

282

76,4

Laki-laki

87

23,6

Total

369

100

Tabel 1 menunjukkan bahwa usia

(54,2%) dengan mayoritas berjenis kelamin

mahasiswa tingkat akhir lebih banyak di

perempuan sebanyak 282 orang (76,4%).

usia 22 tahun yaitu sebanyak 200 orang

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Dukungan Sosial Teman Sebaya (n=369)

Dukungan Sosial Teman Sebaya

F

%

Rendah

156

42,3

Tinggi

213

57,7

Total

369

100


Tabel 2 menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa tingkat akhir dalam kategori mendapatkan dukungan

yang tinggi dari teman sebayanya, yakni 213 responden (57,7%).

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Kecemasan Mahasiswa Tingkat Akhir dalam Menyusun Skripsi pada Masa Pandemi (n=369)

Kecemasan                         F               %

Normal Ringan Sedang Berat

Sangat berat

84                   22,8

29                    7,9

85                   23,0

62                     16,8

109                   29,5

Total

369                  100

Tabel 3 menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa tingkat akhir

mengalami kecemasan sangat berat sebanyak 109 (29,5%).

Tabel 4. Hubungan Dukungan Sosial Teman Sebaya dengan Kecemasan Mahasiswa Tingkat Akhir dalam Menyusun Skripsi pada Masa Pandemi (n=369)

Dukungan Sosial Teman Sebaya

Kecemasan Mahasiswa Tingkat Akhir

dalam Menyusun Skripsi

Total      p value

Berat

Normal    Ringan    Sedang     Berat

sekali

N  %  N  %  N  %  N  %  N  %  N  %

Rendah Tinggi

28   17,9   11   7,1   35   22,4   22   14,1   60   38,5  156  100

56   26,3   18   8,5   50   23,5   40   18,8   49   23,0  213  100     0,022

Total

84   22,8   29   7,9   85   23,0   62   16,8  109   30   369  100

Tabel 4 menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa dengan dukungan sosial teman sebaya yang tinggi memiliki kecemasan normal sebanyak 56 (26,3%) responden dan mayoritas mahasiswa dengan dukungan sosial teman sebaya yang rendah memiliki kecemasan sangat berat sebanyak 60 (38,5%) responden. Hasil

PEMBAHASAN

Fase dewasa muda jika dikaitkan dengan mahasiswa tingkat akhir adalah fase dimana mahasiswa sedang dihadapkan pada tugas dan tanggung jawab yang begitu besar dalam hal pembuatan tugas akhir, yaitu skripsi (Putro, 2017). Usia 22 tahun termasuk pada tahapan usia dewasa muda. Usia dewasa muda diawali dengan usia 18 tahun sampai dengan 25 tahun (Keliat & Pasaribu, 2016). Rentang usia mahasiswa tingkat akhir adalah 21 tahun sampai dengan 25 tahun.

Sementara itu jenis kelamin di penelitian ini lebih banyak perempuan. Hal ini sesuai dengan kenyataan di lapangan bahwa jumlah perempuan lebih banyak dibandingkan laki-laki di Universitas Riau. Total seluruh perempuan di Universitas

analisis dengan uji statistik pearson chi square diperoleh nilai p value 0,022 atau < 0,05 sehingga dikatakan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya terdapat hubungan antara dukungan sosial teman sebaya dengan kecemasan pada mahasiswa tingkat akhir dalam menyusun skripsi pada masa pandemi di Universitas Riau.

Riau sebanyak 21.483 dan laki-laki sebanyak 14.302 (Pangkalan Data Pendidikan Tinggi, 2020). Jenis kelamin mempengaruhi kecemasan, umumnya laki-laki dewasa mempunyai mental yang lebih kuat dibandingkan perempuan karena dipengaruhi oleh pola pikir dimana laki-laki lebih dapat berpikir secara sederhana dibandingkan perempuan yang berpikir secara lebih kompleks sehingga hal tersebut membuat kaum perempuan lebih mudah mengalami kecemasan daripada laki-laki (Sunaryo, 2018).

Dukungan sosial teman sebaya biasanya didapatkan dari individu yang memiliki rentang umur yang sama, memiliki kedekatan dalam kehidupannya, dan mengalami kondisi permasalahan yang

sama sehingga mereka mengerti tentang apa yang dirasakan oleh teman tersebut (Sari & Indrawati, 2017). Sejalan dengan teori tersebut dukungan sosial teman sebaya yang tinggi terjadi saat seseorang merasa memiliki kedekatan dalam kehidupannya maka individu tersebut tidak ingin melihat orang lain merasa sulit dalam menghadapi sebuah permasalahan, sehingga hal ini menimbulkan dukungan sosial yang tinggi antar sesama. Mahasiswa tingkat akhir memiliki solidaritas yang tinggi. Mengawali awal perkuliahan secara bersama-sama, berupaya untuk mengakhiri masa perkuliahan dan melakukan wisuda secara bersama. Memiliki tingkat solidaritas yang tinggi mengakibatkan banyak bantuan yang diberikan sehingga menimbulkan dukungan sosial yang tinggi (Fathorahman, 2017). Dukungan sosial yang tinggi ini bertujuan agar tidak merasa berjuang sendirian akibat dari solidaritas yang tinggi dan rasa kebersamaan.

Asumsi peneliti bahwa dapat disimpulkan mahasiswa Universitas Riau memperoleh dukungan sosial teman sebaya yang tinggi. Dukungan yang tinggi ini karena tingkat solidaritas antar sesama mahasiswa tingkat akhir yang memiliki komitmen untuk lulus tepat waktu dan wisuda bersama. Dukungan yang tinggi tersebut juga dipengaruhi karena mereka merasa memiliki kedekatan dalam kehidupannya dan mengerti tentang apa yang dirasakan sehingga merasa tidak sendiri dalam menghadapi permasalahan selama proses pengerjaan skripsi di masa pandemi.

Pada penelitian ini juga didapatkan bahwa sebagian besar mahasiswa tingkat akhir merasakan kecemasan sangat berat. Kecemasan pada saat menyusun skripsi di masa pandemi dipengaruhi juga oleh kesulitan secara akademik maupun non-akademik yang dihadapi selama pandemi Covid-19. Kesulitan di bagian akademik disebabkan oleh tantangan menyelesaikan topik dengan situasi terkini, kurang memahami metode penelitian, sedangkan di bagian non-akademik kesulitan mahasiswa

didominasi oleh kesiapan pribadi (Fauziah & Jamaliah, 2021).

Asumsi peneliti dapat disimpulkan bahwa mahasiswa tingkat akhir yang sedang dalam proses penyusunan skripsi pada masa pandemi di Universitas Riau mengalami kecemasan yang sangat berat. Kecemasan tersebut timbul akibat dari perubahan-perubahan yang terjadi selama pandemi. Akibat dari perubahan tersebut, mahasiswa mengalami masalah-masalah seperti proses bimbingan secara online yang dirasakan kurang efektif karena mahasiswa sulit memahami masukan yang diberikan oleh dosen pembimbing, kesulitan mencari referensi karena kunjungan ke perpustakaan dibatasi, kesulitan untuk melakukan penelitian karena mencari responden untuk diteliti di masa pandemi ini sulit sehingga berpengaruh dalam proses penyelesaian skripsi. Masalah-masalah tersebut mengakibatkan ketakutan yang berlebihan selama proses pengerjaan skripsi sehingga menimbulkan masalah mental, yakni kecemasan.

Menurut Nurcahyo dan Valentina (2020) menyebutkan bahwa 91% mahasiswa mengalami kecemasan dan stres selama pandemi Covid-19. Kecemasan tersebut timbul akibat dari perubahan-perubahan yang terjadi, banyak sesuatu yang dianggap menjadi masalah bagi mahasiswa dikarenakan hal-hal yang terjadi berbeda dari seperti biasanya dalam menjalani perkuliahan khususnya dalam proses menyelesaikan skripsi, sehingga menimbulkan masalah mental yaitu kecemasan dan stres. Kecemasan tersebut timbul akibat dari adanya tanggung jawab sebagai mahasiswa tingkat akhir untuk menyusun skripsi yang dianggap sebagai pekerjaan yang sangat berat (Muzakki, Aeni & Takarina, 2016).

Situasi seperti ini menjadikan individu membutuhkan dukungan seperti dukungan dari keluarga, teman sebaya agar dapat membantu individu dalam menghadapi masalah dan emosi-emosi negatif yang mereka rasakan dalam mengerjakan skripsi di masa pandemi (Satwika dkk, 2021). Secara umum tingkat

kecemasan dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal. Secara eksternal seperti dukungan sosial, sedangkan secara internal seperti tingkat religiusitas yang rendah, perasaan pesimis, takut akan kegagalan, pengalaman negatif atau kondisi yang buruk di masa lalu, dan pikiran-pikiran yang tidak rasional (Ghufron & Risnawati, 2017).

Asumsi peneliti dapat disimpulkan bahwa setiap dukungan sosial dari teman sebaya itu memberikan pengaruh untuk tingkat kecemasan yang dirasakan, semakin tinggi dukungan yang diperoleh, maka semakin rendah tingkat dari kecemasan

DAFTAR PUSTAKA

Ayu, E. D. (2020). Analisis kesulitan mahasiswa program studi pendidikan biologi fkip ums dalam penulisan skripsi selama pandemi covid-19         tahun         akademik

2019/2020 (Doctoral           dissertation,

Universitas Muhammadiyah Surakarta).

Dewi, W. A. F. (2020) ‘Dampak COVID-19 terhadap Implementasi Pembelajaran Daring di Sekolah Dasar’, Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan,   2(1), pp. 55–61. doi:

10.31004/edukatif.v2i1.89.

Fathorahman, M. N. (2017). Solidaritas di Kalangan Mahasiswa Fakultas Tehnik Universitas Jember. Jurnal repository UNIVERSITAS Jember.

Fauziah, & Jamaliah. (2021). Analisis Kesulitan Mahasiswa Menyelesaikan Skripsi di Masa Pandemi Pada Prodi Pendidikan Bahasa Inggris. Proceeding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu, 1(1), 9–14. Lembaga

Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Jabal Ghafur.

Ghufron, M. N., & Risnawati, R. (2017). Teori-Teori Psikologi. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Hastono, S. P. (2016). Analisis Data Pada Bidang Kesehatan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Keliat, B.A, & Pasaribu, J. (2016). Prinsip dan Praktik Keperawatan Kesehatan Jiwa. Singapura: Elsevier.

Muzakki, M. A., Aeni, Q. & Takarina, B. (2016) ‘Gambaran Respons Psikososial Mahasiswa Progam Studi Ilmu Keperawatan Stikes Kendal Tingkat Akhir Dalam Penyusunan Skripsi’, Jurnal Keperawatan Jiwa, 4(2), pp. 141–146.

Nurcahyo, F. A., & Valentina, T. D. (2020).

Menyusun Skripsi di Masa Pandemi ? Studi Kualitatif     Kesejahteraan    Psikologis.

Prosiding Seminar Nasional aan Call Paper

individu tersebut. Dukungan tersebut merupakan sebuah solusi dari penyelesaian masalah yang diperlukan oleh mahasiswa dan dukungan tersebut harus dalam bentuk tindakan secara langsung atau bantuan secara langsung dan bukan hanya sekedar kata-kata.

SIMPULAN

Terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan sosial teman sebaya dengan kecemasan pada mahasiswa tingkat akhir dalam menyusun skripsi pada masa pandemi di Universitas Riau.

“Psikologi Positif Menuju Mental Wellness,” 136– 144.

Nurcita, B., & Susantiningsih, T. (2020) ‘Dampak pembelajaran jarak jauh dan physical distancing pada tingkat kecemasan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta.’, Journal of Borneo Holiistic Health, 3(1), pp. 58–68.

Pangkalan Data Pendidikan Tinggi. (2020). Daftar Program Studi Universitas Riau. (online). (https://pddikti.kemdikbud.go.id/data_pt/551 8F49D-C98E-49B0-A394-E75753B03C93). Diakses 1 September 2021.

Putro, K, Z. (2017). Memahami ciri dan tugas perkembangan masa remaja Volume. Jurnal APLIKASIA. (Online) Jilid 17, Nomor 1, http://ejournal.uin-suka.ac.id/pusat/aplikasia/article/view/1362 diakses 1 September 2021.

Rahmanda, R. (2020). ‘Hubungan antara dukungan sosial teman sebaya dengan kecemasan menghadapi presentasi pada mahasiswa UIN SUSKA RIAU’. (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau).

Rizkiyati, R. B. (2019). Tingkat Kecemasan Mahasiswa Dalam Menyusun Skripsi Di Program Studi Bimbingan Dan Konseling Islam Fakultas Dakwah Iain Purwokerto Angkatan 2015 (Doctoral dissertation, IAIN).

Sari, P. K. P., & Indrawati, E. S. (2017). Hubungan antara dukungan sosial teman sebaya dengan resiliensi akademik pada mahasiswa tingkat akhir jurusan x fakultas teknik universitas diponegoro. Jurnal Empati, 5(2), 177-182.

Satwika, P. A., Setyowati, R., & Anggawati, F. (2021). Dukungan Emosional Keluarga dan Teman Sebaya terhadap Self-Compassion pada Mahasiswa saat Pandemi COVID-19. Jurnal    Psikologi     Teori     dan

Terapan, 11(3), 304-314.

Siahaan, M. (2020) ‘Dampak pandemi covid-19 terhadap dunia pendidikan’, Jurnal Kajian Ilmiah,     1(1), pp.     73–80.     doi:

10.31599/jki.v1i1.265.

Srinayanti, Y., & Munandar, A. (2018). Gambaran Tingkat Kecemasan Dan Persepsi Mahasiswa Dalam Menghadapi Tugas Akhir Di Program Studi    S1     Keperawatan    STIKes

Muhammadiyah        Ciamis. JURNAL

KESEHATAN STIKes MUHAMMADIYAH CIAMIS, 5(2), 102-110.

Sunaryo. (2018). Psikologi untuk Keperawatan. Jakarta: EGC Penerbit Buku Kedokteran (Edisi Kedua).

Vrichasti, Y., Safari I., & Susilawati D. (2020). Tingkat kecemasan stres dan depresi mahasiswa terhadap pengerjaan skripsi dalam situasi pandemi covid-19. Jurnal SporTive. (Online). Jilid 5,   No.4,

(https://ejournal.upi.edu/index.php/SpoRTIV E/article/view/27972) diakses 1 September 2021.

Volume 10, Nomor 3, Juni 2022

272