HUBUNGAN KOMPRES BAWANG MERAH (ALLIN ESENSIAL OIL) DENGAN PENURUNAN DEMAM PADA BALITA DI KAMPUNG HASIK JAYA SORONG SELATAN
on
Community of Publishing in Nursing (COPING), p-ISSN 2303-1298, e-ISSN 2715-1980
HUBUNGAN KOMPRES BAWANG MERAH (ALLIN ESENSIAL OIL) DENGAN PENURUNAN DEMAM PADA BALITA DI KAMPUNG HASIK JAYA SORONG SELATAN
Fatmawati Putri*1, Retno Wulan2
1Prodi Sarjana Kebidanan Stikes Bakti Utama Pati 2Prodi Pendidikan Profesi Bidan Stikes Bakti Utama Pati *korespondensi penulis, email: [email protected]
ABSTRAK
Kandungan bawang merah berupa senyawa sulfur organik yang berfungsi untuk menghancurkan bekuan darah, serta adanya kandungan lain berupa florogusin, sikloaliin, metialiin, dan kaemferol yang berfungsi untuk menurunkan demam. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh kompres bawang merah (allin esensial oil) dengan penurunan demam pada balita di Kampung Hasik Jaya Kecamatan Moswaren Kabupaten Sorong Selatan. Jenis penelitian ini adalah quasi experimental dengan pre test and post test with control group design. Jumlah sampel sebanyak 31 responden. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar usia balita dalam penelitian ini adalah 13-24 bulan sebanyak 20 balita (64,5%), berjenis kelamin perempuan sebanyak 18 balita (58,1%). Suhu balita sebelum diberikan kompres bawang merah adalah 37,80 C sebanyak 10 balita (32,3%). Suhu balita setelah diberikan kompres bawang merah adalah 37,50C sebanyak 12 balita (38,7%). Ada hubungan kompres bawang merah dengan penurunan demam pada balita di Kampung Hasik Jaya Kecamatan Moswaren Kabupaten Sorong Selatan dengan p value 0,000.
Kata kunci: balita, bawang merah, demam, kompres
ABSTRACT
Shallots can be used to compress, this is because onions contain organic sulfur compounds, namely allycysteine sulfoxide (aliin) which functions to destroy blood clots. Other ingredients of shallots that can lower body temperature are phlorogusin, cycloaliin, methylaliin, and kaemferol. The purpose of this study was the effect of compressing shallots (allin essential oil) on reducing fever in children under five in Hasik Jaya Village, Moswaren District, South Sorong Regency. This type of research is a quasi-experimental research with pre-test and post-test with control group design. The number of samples is 31 respondents. The results showed most of the age of toddlers with fever in Hasik Jaya Village, Moswaren District, South Sorong Regency were 13-24 months as many as 20 toddlers (64,5%), female as many as 18 toddlers (58,1%). Some of the toddlers' temperature before being given red onion compresses (allin essential oil) was 37,80C for 10 toddlers (32,3%). Some of the toddlers' temperature after being given an onion compress (allin essential oil) was 37,50C for 12 toddlers (38,7%). There is a relationship between shallot compresses (allin essential oil) and fever reduction in children under five in Hasik Jaya Village, Moswaren District, South Sorong Regency with p value of 0,000.
Keywords: compress, fever, shallots, toddlers
PENDAHULUAN
Demam merupakan tanda bahwa tubuh seseorang sedang melawan infeksi atau bakteri yang menyebabkan sakit. Selain itu, demam dapat diartikan sebagai tanda bahwa sistem tubuh berfungsi dengan baik. Demam dapat terjadi setelah anak mendapatkan imunisasi. Imunisasi campak pada anak menimbulkan KIPI berupa demam sebanyak 1/6 dosis yang terjadi pada 20 persen anak dan kejadian yang disebabkan oleh demam pada 1/300 dosis. Demam yang disebabkan karena KIPI imunisasi campak terjadi pada 5-15% kasus pada hari ke 5-6 setelah imunisasi diberikan dengan demam mencapai 39,5°C dan berlangsung selama 2-4 hari (Nurdiansyah, 2011).
Indonesia adalah negara keempat dengan jumlah penduduk terbesar di dunia, yaitu 237,6 juta jiwa. Angka kematian anak menjadi salah satu masalah serius di Indonesia. Mayoritas penyebabnya karena infeksi pada anak yang disertai dengan demam. Angka kesakitan dan kematian bayi dan balita merupakan indikator status kesehatan bangsa (Ridha, 2014).
Secara non farmakologi penurunan demam anak dapat dilakukan menggunakan bawang merah yang berfungsi untuk membantu mengatasi batuk (dahak), menurunkan suhu tubuh, mengobati kencing manis (diabetes mellitus), menurunkan kadar kolesterol, memacu enzim pencernaan. Bawang merah digunakan dalam bentuk kompres. Efek hangat dari gerusan bawang merah bekerja dengan cara menggunakan energi panas melalui metode konduksi dan evaporasi, yaitu perpindahan panas dari suatu objek lain dengan kontak langsung. Ketika kulit hangat menyentuh sesuatu yang hangat, maka akan terjadi perpindahan panas melalui evaporasi, sehingga perpindahan energi panas berubah menjadi gas (Jaelani, 2017).
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Fatkularini, Asih, & Solechan (2015) yang menjelaskan bahwa setelah diberikan kompres air biasa, suhu tubuh akan mengalami penurunan sebesar 0,8oC dan jika diberikan kompres plester, maka
suhu tubuh akan mengalami penurunan sebesar 0,4oC. Sedangkan Riyady dkk (2017) menjelaskan bahwa demam pada anak akan mengalami penurunan jika pemberian kompres dilakukan di daerah aksilla.
Studi pendahulan yang dilakukan di Kampung Hasik Jaya Kecamatan Moswaren Kabupaten Sorong Selatan pada bulan April 2021, didapatkan data bahwa balita yang mengalami demam karena pasca imunisasi campak serta karena pengaruh cuaca yang tidak menentu pada usia 1-2 tahun sebanyak 21 balita. Berdasarkan hasil wawancara dengan 10 ibu balita, 5 ibu balita mengatakan bahwa terapi yang diberikan untuk menurunkan demam anak, yaitu paracetamol, vitamin B complex, bila demamnya lebih dari 3 hari dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan ulang, sedangkan untuk terapi non farmakologi yang diberikan hanya berupa kompres air hangat. Lima balita lainnya diberikan obat serta kompres air hangat, tetapi ibu mengatakan terapi kompres air hangat yang dilakukan ibu dirasa kurang efektif sehingga anak masih demam dan rewel.
Berdasarkan hasil wawancara dari 10 ibu balita tersebut diketahui dalam penanganan demam pada balita secara non farmakologi hanya sebatas dikompres menggunakan air hangat, sedangkan pengompresan menggunakan minyak esensial oil (bawang merah) belum pernah dilakukan oleh ibu balita di Kampung Hasik Jaya Kecamatan Moswaren Kabupaten Sorong Selatan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kompres bawang merah (allin esensial oil) dengan penurunan demam pada balita di Kampung Hasik Jaya Kecamatan Moswaren Kabupaten Sorong Selatan.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian quasi experimental dengan pre test and post test with control group design, di mana rancangan ini berupaya untuk mengungkapkan hubungan sebab akibat.
Variabel independen adalah kompres bawang merah (allin esensial oil), sedangkan variabel dependen adalah penurunan demam pada balita. Populasi balita dengan demam usia 1-2 tahun di Kampung Hasik Jaya Kecamatan Moswaren Kabupaten Sorong Selatan pada bulan Mei
tahun 2021 sebanyak 45 balita. Sampel sebanyak 31 balita. Instrumen yang digunakan berupa SOP. Analisis data menggunakan uji univariat dan bivariat dengan uji chi square.
HASIL PENELITIAN
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden
Usia Frekuensi |
Persentase (%) |
1-12 bulan 11 |
35,5 |
13-24 bulan 20 |
64,5 |
Total 31 |
100,0 |
Tabel 1 menunjukkan sebagian besar usia balita demam di Kampung Hasik Jaya Kecamatan Moswaren Kabupaten Sorong |
Selatan adalah 13-24 bulan sebanyak 20 balita (64,5%) dan usia 1-12 bulan sebanyak 11 balita (35,5%). |
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi |
Persentase (%) |
Laki-Laki 13 |
41,9 |
Perempuan 18 |
58,1 |
Total 31 |
100,0 |
Berdasarkan tabel 2 diketahui bahwa jenis kelamin balita demam di Kampung Hasik Jaya Kecamatan Moswaren Kabupaten Sorong Selatan, sebagian besar |
adalah perempuan sebanyak 18 balita (58,1%) dan balita laki-laki sebanyak 13 balita (41,9%). |
Tabel 3. Hubungan Kompres Bawang Merah (Allin Esensial Oil) dengan Penurunan Demam pada Balita di Kampung Hasik Jaya Kecamatan Moswaren Kabupaten Sorong Selatan
Kategori Kelompok |
Penurunan Suhu |
Total | |||
Penurunan Suhu 0,1 |
Penurunan Suhu 0,2 |
Penurunan Suhu 0,3 | |||
Tidak diberikan |
Frekuensi |
14 |
1 |
1 |
16 |
% |
45,2% |
3,2% |
3,2% |
51,6% | |
Diberikan |
Frekuensi |
3 |
12 |
0 |
15 |
% |
9,7% |
38,7% |
0% |
48,4% | |
Total |
Frekuensi |
17 |
13 |
1 |
31 |
% |
54,8% |
41,9% |
3,2% |
100,0% |
Berdasarkan tabel 3 diketahui bahwa responden yang tidak diberikan allin esensial oil sebagian besar mengalami penurunan suhu sebesar 0,1oC sebanyak 14 orang (45,2%) sedangkan yang diberikan allin esensial oil sebagian besar mengalami penurunan suhu sebesar 0,2oC sebanyak 12 orang (38,7%).
PEMBAHASAN
Penelitian ini menjelaskan bahwa suhu balita demam sebelum diberikan kompres bawang merah (allin esensial oil) adalah
Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan kompres bawang merah (allin esensial oil) dengan penurunan demam pada balita di Kampung Hasik Jaya Kecamatan Moswaren Kabupaten Sorong Selatan.
37,8oC sebanyak 10 balita (32,3%), balita dengan suhu 37,7oC sebanyak 8 anak (25,8%), balita dengan suhu 37,6oC
sebanyak 8 anak (25,8%) dan balita dengan suhu 37,9oC sebanyak 5 anak (16,1%). Menurut Kania dalam Wardiyah dkk (2016), penanganan terhadap demam dapat dilakukan dengan tindakan farmakologis, tindakan non farmakologis, maupun kombinasi keduanya. Beberapa tindakan dapat dilakukan untuk menangani demam pada anak.
Dalam penelitian ini terapi menggunakan bawang merah dengan melakukan tindakan kompres allin esensial oil ± 2 ml dengan cara membalurkan pada tubuh anak, khususnya di bagian ketiak anak selama 15 menit dengan frekuensi 2 kali sehari.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Wardiyah dkk (2016), menunjukkan rerata suhu tubuh sebelum diberi tindakan kompres hangat adalah 38,5°C, sedangkan rerata suhu tubuh sesudah diberikan kompres hangat adalah 38,0°C. Hal ini berarti, ada penurunan sebesar 0,5°C. Sedangkan pada penelitian ini menggunakan kompres bawang merah untuk menurunkan suhu balita demam, dimana diketahui rata-rata penurunan suhu balita berkisar antara 0,2-0,3oC.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar balita dalam penelitian ini adalah perempuan sebanyak 18 balita (58,1%) dan balita laki-laki sebanyak 13 balita (41,9%). Suhu tubuh seringkali dijadikan sebagai salah satu faktor untuk menentukan kondisi kesehatan bayi, disamping sejumlah faktor fisik lainnya. Suhu tubuh bayi yang normal, berkisar antara 36,50C - 37,50C. Apabila suhu tubuh bayi di atas atau di bawah kisaran suhu tersebut, kemungkinan ada sesuatu yang tidak normal. Laki-laki menunjukkan insiden mengalami kejang demam yang lebih tinggi dibandingkan perempuan. Hal ini disebabkan pada perempuan terdapat maturasi serebral yang lebih cepat, dan kerentanannya terhadap kenaikan suhu lebih rendah dibanding anak laki-laki (Potter & Perry, 2010).
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa responden yang tidak diberikan allin esensial oil sebagian besar mengalami
penurunan suhu sebesar 0,1oC sebanyak 14 orang (45,2%) sedangkan yang diberikan allin esensial oil sebagian besar mengalami penurunan suhu sebesar 0,2oC sebanyak 12 orang (38,7%). Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh p value sebesar 0,000 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan kompres bawang merah (allin esensial oil) dengan penurunan demam pada balita di Kampung Hasik Jaya Kecamatan Moswaren Kabupaten Sorong Selatan.
Sebagian besar suhu balita demam sebelum diberikan kompres bawang merah (allin esensial oil) adalah 37,8oC sebanyak 10 balita (32,3%). Sebagian orang menganggap demam adalah hal yang biasa terjadi pada setiap perubahan musim. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa suhu tubuh balita normal pada hari kedua setelah 15 menit diberikan allin esensial oil yang dibalurkan pada tubuh anak, khususnya di bagian ketiak anak selama 15 menit 2 kali sehari dalam waktu 2 hari, diharapkan mengalami penurunan suhu mencapai 1,2-1,4oC. Namun dalam penelitian ini penurunan suhu tubuh balita berkisar 0,2-0,3oC. Hal ini dapat disebabkan karena balita tidak nyaman dan rewel, sehingga suhu turun kurang maksimal.
Hal tersebut sesuai dengan teori yang menyatakan, jika dimanfaatkan sesuai dosis yang tepat, maka bawang merah dapat digunakan sebagai penurun suhu tubuh, khususnya pada anak usia 1-5 tahun yang mengalami peningkatan suhu tubuh. Propil disulfide dan propil metal disulfide yang mudah menguap pada bawang merah jika dibalurkan pada tubuh akan menyebabkan vasodilatasi yang kuat pada kulit, yang memungkinkan terjadinya percepatan perpindahan panas dari tubuh ke kulit (Jaelani, 2017).
SIMPULAN
Sebagian besar usia balita demam di Kampung Hasik Jaya Kecamatan Moswaren Kabupaten Sorong Selatan adalah 13-24 bulan sebanyak 20 balita (64,5%). Sebagian besar balita tersebut adalah perempuan sebanyak 18 balita (58,1%). Suhu balita demam sebelum diberikan kompres bawang
merah (allin esensial oil) adalah 37,80C sebanyak 10 balita (32,3%). Suhu balita setelah diberikan kompres bawang merah (allin esensial oil) adalah 37,50C sebanyak 12 balita (38,7%). Terdapat hubungan kompres bawang merah (allin esensial oil) dengan penurunan demam pada balita di Kampung Hasik Jaya Kecamatan Moswaren Kabupaten Sorong Selatan dengan p value 0,000.
DAFTAR PUSTAKA
Fatkularini, D., Asih, S. H. M., & Solechan, A. (2015). Efektivitas kompres air suhu biasa dan kompres plester terhadap penurunan suhu tubuh pada anak demam usia prasekolah di rsud ungaran semarang. Karya Ilmiah.
Jaelani. (2017). Khasiat Bawang Merah. Yogyakarta: Kanisius
Nurdiansyah, Nia. (2011). Buku Pintar Ibu dan Bayi. Jakarta: Bukune
Potter & Perry. (2010). Fundamental Keperawatan. Edisi 7. Jakarta: Salemba Medika
Ridha, N. (2014). Buku Ajar Keperawatan Pada Anak. Jakarta: Pustaka Pelajar.
Riyady, P. R., Aridya, L. R., Perdani, J. P., Sari, H. R., Ayu, P. D., Natasa, Z. A., ... & Suhariyati, S. (2017). The Effect Of Onion (Allium Ascalonicum L.) Compres Toward Body Temperature Of Children With Hipertermia In Bougenville Room Dr. Haryoto Lumajang Hospital. UNEJ e-Proceeding, 253-256.
Wardiyah, A., Setiawati, S., & Romayati, U. (2016). Perbandingan efektifitas pemberian kompres hangat dan tepid sponge terhadap penurunan suhu tubuh anak yang mengalami demam di ruang alamanda RSUD dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2015. Holistik Jurnal Kesehatan, 10(1), 36-44.
Volume 10, Nomor 3, Juni 2022
303
Discussion and feedback