Community of Publishing In Nursing (COPING), p-ISSN 2303-1298, e-ISSN 2715-1980

PENGARUH KOMIK PINTAR BELAJAR TRANSFUSI DARAH TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN PEMBERIAN TRANSFUSI DARAH DAN GAMBARAN MOTIVASI BELAJAR

Arianto Arif Djoni1, Indah Mei Rahajeng2, I Kadek Saputra3,

1 Mahasiswa Program Studi Sarjana Keperawatan dan Profesi Ners Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, 2, 3 Dosen Program Studi Sarjana Keperawatan dan Profesi Ners Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Alamat korespondensi: [email protected]

ABSTRAK

Motivasi belajar dapat mendukung peningkatan pengetahuan dari peserta didik. Keterampilan melakukan transfusi darah adalah keterampilan yang harus mampu dikuasai oleh mahasiswa keperawatan. Media pembelajaran inovatif yang dapat mendukung proses pembelajaran dan meningkatkan motivasi belajar mahasiswa diperlukan untuk dikembangkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komik pintar belajar transfusi (KOPI BETA) terhadap tingkat pengetahuan pemberian transfusi darah dan gambaran motivasi belajar pada mahasiswa keperawatan di Program Studi Sarjana Keperawatan dan Profesi Ners Fakultas Kedokteran Universitas Udayana (PSSKPN FK Unud). Jenis penelitian ini adalah pre-eksperimental dengan rancangan one-group pretest-posttest design. Sampel penelitian berjumlah 61 mahasiswa keperawatan angkatan 2018 dan dipilih menggunakan tekhnik total sampling. Intervensi yang diberikan berupa pemberian KOPI BETA selama 1 minggu untuk dipelajari. Pengumpulan data tingkat pengetahuan dan motivasi belajar menggunakan kuesioner. Analisis bivariat menggunakan uji wilcoxon dengan tingkat kepercayaan 95% (α=0,05). Hasil uji statistik menunjukkan ada perbedaan tingkat pengetahuan pemberian transfusi darah sebelum dan sesudah diberikan intervensi (p<0,0001; α = 0,05). Hal ini menunjukkan terdapat pengaruh KOPI BETA terhadap tingkat pengetahuan pemberian transfusi darah pada responden. Peneliti merekomendasikan untuk menjadikan komik belajar sebagai media pembelajaran bagi mahasiswa keperawatan.

Kata kunci: Komik Pintar Belajar Transfusi (KOPI BETA), Mahasiswa Keperawatan, Tingkat Pengetahuan, Motivasi Belajar

ABSTRACT

Learning motivation may support students in learning can increase their knowledge. The skills to administer safe blood transfusions are essential for nursing students, thus for mastering the skill students need to be supportive with an effective learning tools. This study aims to determine the effect of smart comics for learning blood transfusion (KOPI BETA) on the level of knowledge in administering blood transfusions and a description of the learning motivation among nursing students at Nursing Study Program of the Faculty of Medicine Udayana University. This study used pre-experimental with a one-group pretest-posttest design. This research employed 61 nursing students class 2018 that selected by using total sampling technique. The intervention included the participants studied the KOPI BETA for a week. A questionnaire was used for data collection regarding the level of knowledge and learning motivation. The Wilcoxon test was performed for a bivariate analysis with a confidence level of 95% (α = 0.05). The findings showed that there was difference of the level of knowledge in administering blood transfusions before and after the intervention (p<0,0001; α = 0,05). It shows that there is an effect of KOPI BETA on the level of knowledge regarding blood transfusions administration to the participants. The researchers recommend the nursing students to utilize this learning comic as learning media.

Keywords: Transfusion Learning Smart Comic (KOPI BETA), Nursing Students, Knowledge Level, Learning Motivation.

PENDAHULUAN

Belajar merupakan suatu proses dengan tujuan untuk memperoleh, menguasai dan merubah tingkah laku lewat pengetahuan dari berbagai aspek kehidupan manusia. (Nasriyati, Safrida & Hasanuddin, 2017). Pencapaian tujuan tersebut tentunya perlu didukung oleh motivasi belajar. semakin tinggi motivasi belajar mahasiswa, maka semakin tinggi pula tingkat pengetahuan mahasiswa tersebut. (Marzanita & Utami, 2019). Motivasi belajar perlu diterapkan dalam pembelajaran praktik klinik keperawatan, salah satu yaitu keterampilan pemberian transfusi darah.

Keterampilan tersebut perlu dikuasai untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, salah satunya untuk kepentingan patient safety. (Zainudin, 2018). Menurut joint commission international dalam Swastikarini, Yulihasri dan Susanti pada tahun 2019 menyatakan bahwa di Amerika serikat menemukan adanya kesalahan dalam melakukan identifikasi pasien sebanyak 67% saat melakukan transfusi darah, dan dari 67% tersebut sebanyak 11% meninggal dunia akibat kesalahan tersebut. Pada beberapa daerah di Indonesia banyak kasus pelanggaran kepentingan patient safety yang berkaitan dengan pemberian transfusi darah. Penelitian yang dilakukan oleh Wibowo dan Zen pada tahun 2019, menyatakan bahwa berdasarkan observasi terhadap 4 orang anak yang ditransfusi di Ruang Thalasemia RSUD Ciamis didapatkan bahwa sebelum melakukan transfusi masih ada perawat yang tidak melakukan persiapan sesuai dengan standar operasional prosedur yang telah ditentukan seperti mengecek TPRS (Total Physical Responses Storytelling), cuci tangan dan yang lainnya. Penelitian yang dilakukan oleh Apriastini dan Ariawati tahun 2017 di rumah sakit Sanglah, Bali menyatakan bahwa juga terdapat reaksi transfusi pada beberapa kelompok yang dilakukan transfusi. Oleh karena itu, diharapkan perawat lebih bertanggung jawab dan memiliki kompetensi

yang baik dalam melakukan transfusi darah sesuai dengan standar yang telah ditentukan.

Kompetensi yang baik dalam melakukan keterampilan pemberian transfusi darah perlu didukung sejak perawat tersebut masih menjalani proses pendidikannya. Media pembelajaran sangat berperan penting dalam mendukung minat dan hasil belajar peserta didik tersebut. Penelitian yang dilakukan oleh Saregar pada tahun 2016 menyatakan bahwa dari 30 mahasiswa, sebanyak 21 mahasiswa kurang antusias dengan materi ajar yang diberikan dosen. Selain itu, minat dan pemahaman mahasiswa sangat kurang terhadap kedalaman materi. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Anas dan Munir pada tahun 2018 menyatakan bahwa mahasiswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep materi secara optimal melalui pembelajaran seperti pada umumnya dikelas.

Dibutuhkan media belajar yang cocok untuk meningkatkan minat dan hasil belajar mahasiwa. Penelitian yang dilakukan oleh Guswiani, Darmawan, Hamdani dan Noordyana pada tahun 2018 menyatakan bahwa melalui media pembelajaran yang baik dan menarik dapat meningkatkan motivasi belajar dan tingkat pengetahuan calon perawat dalam melakukan keterampilan pemberian transfusi darah.

Pada penelitian yang dilakukan oleh Munawaroh, Sujiono dan Pohan pada tahun 2019, mereka meneliti efektifitas menggunakan media video untuk meningkatkan keterampilan pemeriksaan fisik pada mahasiswa S1 Keperawatan (Munawaroh, Sujiono & Pohan, 2019). Selain itu, dalam penelitian yang dilakukan oleh Milwati, Wahyuni dan Lundy pada tahun 2016 juga menggunakan media dalam proses pembelajaran dalam praktik klinik keperawatan. Pada penelitian tersebut peneliti menggunakan media berupa video interaktif pada softskill penggunaan alat pelindung diri dalam keperawatan HIV AIDS Mahasiswa Keperawatan Poltekes Kemenkes Malang.

Selain beberapa media pembelajaran yang sudah disebutkan diatas, komik juga merupakan media pembelajaran yang dapat mendukung proses pembelajaran keterampilan klinik dan kesehatan. Sebuah penelitian yang dilakukan di India meneliti terkait persepsi mahasiswa kedokteran terkait penggunaan media komik dalam proses pembelajaran. Pada penelitian tersebut menyatakan sebagian besar mahasiswa mengatakan bahwa media komik membantu dalam pemahaman yang lebih baik, mengfahal konsep dan materi yang dipelajari (Anand, Kishore, Ingle & Grover, 2019). Hal tersebut juga sama dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Joshi et al pada tahun 2018. Penelitian tersebut menyatakan bahwa media komik merupakan media pembelajaran yang menyenangkan. Selain itu, media komik dapat membantu meningkatkan pemahaman konsep klinik. Sebagian besar responden dalam penelitian tersebut menyatakan bahwa mereka lebih suka mempelajari konsep dan materi lewat media komik dibandingkan melalui jurnal, artikel dan yang lainnya karena komik lebih mudah dibaca, menyenangkan dan berisi ringkasan dari materi pembelajaran (Joshi et al, 2018).

Berdasarkan potensi yang dicapai dari penggunaan komik sebagai media pembelajaran praktik klinik kesehatan tersebut. Peneliti tertarik untuk meneliti terkait penggunaan komik yang sudah dirancang sebagai media pembelajaran praktik klinik keperawatan yaitu keterampilan melakukan transfusi darah. Komik tersebut bernama KOPI BETA (Komik Pintar Belajar Transfusi Darah). Media tersebut merupakan media yang menyajikan bentuk SOP pemberian transfusi darah dalam bentuk komik. KOPI BETA sudah pernah digunakan sebelumnya dalam penelitian yang dilakukan oleh Rahajeng pada tahun 2019.

Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan menggunakan media yang sama dalam mengukur tingkat pengetahuan keterampilan pemberian transfusi darah dan gambaran motivasi belajar dalam penggunaan

media KOPI BETA pada mahasiswa PSSKPN angkatan 2018 di Universitas Udayana.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian penelitian kuantitatif, dengan jenis penelitian pre-eksperimental. Populasi penelitian adalah mahasiswa PSSKPN angkatan 2018 di Universitas Udayana berjumlah 61 orang. Pengambilan sampel menggunakan nonprobability sampling dengan total sampling. Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah mahasiswa keperawatan yang sudah mendapatkan mata kuliah keperawatan medikal bedah, ilmu dasar keperawatan dan keperawatan dasar, mahasiswa aktif PSSKPN FK Unud, memiliki perangkat untuk berpartisipasi dalam penelitian, dan bersedia menjadi responden penelitian dan menandatangani informed consent.

Kriteria eksklusi pada penelitian ini yaitu mahasiswa keperawatan sudah terpapar oleh media yang digunakan sebagai intervensi dalam penelitian ini yaitu KOPI BETA.

Kriteria drop out dalam penelitian ini adalah mahasiswa keperawatan yang sakit selama penelitian

Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner Tingkat Pengetahuan Pemberian Transfusi Darah yang digunakan sudah melewati uji kesukaran soal oleh Rahajeng pada tahun 2019 dan kuesioner Motivasi Belajar yang sebelumnya telah diuji validitas dan reliabilitasnya oleh peneliti sebelumnya, mendapatkan nilai konsistensi internal yaitu nilai α > 0,81 untuk semua sub variabel dalam kuesioner tersebut (Loorbach et al, 2015). Pada penelitian ini dilakukan uji validitas dan reliabilitas ulang setelah kuesioner tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia

HASIL PENELITIAN

Berikut ini merupakan hasil penelitian mengenai karakteristik responden.

Tabel 1. Karakteristik Responden

Karakteristik Responden

Data Responden

Frekuensi

Presentase

Jenis Kelamin

Perempuan

50

82.0%

Laki-laki

11

18.0%

Asal Sekolah

SMA IPA

42

68.9%

SMK Kesehatan

19

31.1%

Minat Media Belajar

Audio

3

4.9%

Visual

6

9.8%

Audio Visual

52

85.2%

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa responden penelitian berjenis kelamin perempuan lebih banyak daripada yang berjenis kelamin laki-laki. Asal sekolah responden sebelum masuk PSSKPN

yaitu paling banyak berasal dari SMA IPA daripada SMK Kesehatan. Minat belajar menggunakan media dari responden yaitu paling banyak yang memilih menggunakan audio visual dan paling sedikit yang memilih audio.

Tabel 2. Kategori Tingkat Pengetahuan Pemberian Transfusi Darah Sebelum diberikan Media KOPI BETA pada Responden Penelitian (n=61)

Kategori Pengetahuan

f (%)

n

Cukup (60-75%)

3

2

Kurang (<60%)

97

59


Tabel 3. Kategori Tingkat Pengetahuan Pemberian Transfusi Darah Sesudah diberikan Media KOPI BETA pada Responden Penelitian (n=61)

Kategori Pengetahuan

f (%)

n

Baik (≥76-100%)

15

9

Cukup (60-75%)

39

24

Kurang (<60%)

46

28


Tabel 4. Kategori Motivasi Belajar Sesudah diberikan Media KOPI BETA pada Responden Penelitian

Kategori Motivasi Belajar

f (%)

n

Sangat Tinggi (86-100%)

30

18

Tinggi (71-85%)

47

29

Sedang (56-70%)

18

11

Rendah (41-55%)

5

3


Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan pemberian transfusi darah sebelum diberikan media KOPI BETA pada responden penelitian dalam kategori Kurang (59 orang). Tingkat pengetahuan pemberian transfusi darah sesudah diberikan media KOPI

BETA pada responden penelitian dalam kategori Kurang (28 orang), dan terdapat 9 responden dengan kategori yang Baik. Sedangkan motivasi belajar sesudah diberikan media KOPI BETA pada responden penelitian mayoritas dalam kategori Tinggi (29 orang)

Tabel 5. Pengaruh Pemberian Media KOPI BETA Terhadap Tingkat Pengetahuan Pemberian Transfusi Darah pada Responden Penelitian Menggunakan Uji Wilcoxon

Pengetahuan

Median (Min-Max)

p-value

Z

Pretest

9.00 (2-18)

0.000

-6.028

Posttest

15.00 (4-23)


Dari hasil analisis data menggunakan uji Wilcoxon Sign Rank Test dengan α = 0.05 mendapatkan p-value adalah 0.000 yang nilainya lebih kecil dari α. Nilai Z tabel dengan α = 0.05 yaitu sebesar 1.645 (-/+ menyesuaikan dengan output dari Z hitung yang muncul), sehingga nilai Z hitung> Z tabel (-6.028> -1.645). Hasil perbandingan p-value dan Z tersebut menunjukkan adanya pengaruh pemberian media KOPI BETA terhadap tingkat pengetahuan pemberian transfusi darah pada mahasiswa keperawatan angkatan 2018 di PSSKPN FK Unud. Berdasarkan hasil analisis diatas, dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak yang artinya terdapat pengaruh pemberian media KOPI BETA terhadap tingkat pengetahuan pemberian transfusi darah pada mahasiswa keperawatan angkatan 2018 di PSSKPN FK Unud.

PEMBAHASAN

Berdasarkan kategori yang telah ditentukan tingkat pengetahuan sebelum diberikan KOPI BETA jumlah responden dalam kategori Kurang sebanyak 59 orang, kategori Cukup sebanyak 2 orang dan tidak terdapat responden dengan kategori tingkat pengetahuan yang Baik. Sesudah diberikan KOPI BETA jumlah responden dalam kategori Kurang berkurang menjadi 28 orang, kategori Cukup meningkat menjadi 24 orang dan terdapat responden dengan kategori tingkat pengetahuan yang Baik menjadi 9 orang.

Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan pada responden penelitian. Peningkatan pengetahuan seseorang dapat disebabkan oleh beberapa hal yaitu pendidikan, media pembelajaran, sosial budaya dan lingkungan.

Berdasarkan hasil penelitian, diketahui responden yang merupakan mahasiswa yang tentunya telah melewati pendidikan SMA (Sekolah Menengah Atas). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Nurazizah, Sinaga dan Jauhari tahun 2017 menyatakan bahwa sebanyak 62% siswa SMA memiliki profil kemampuan kognitif yang baik. Selain itu juga dalam penelitian yang dilakukan oleh Afridah dan Fajariani tahun 2017 menyatakan bahwa siswa SMA memiliki tingkat pengetahuan tentang reproduksi seksual yang sedang sampai baik setelah mendapatkan pendidikan seksual. Berdasarkan kedua penelitian tersebut, tingkat pendidikan responden sudah memenuhi wajib belajar selama 12 tahun dan masuk perkuliahan sehingga memiliki tingkat pengetahuan dan kemampuan kognitif yang baik. Selain tingkat pendidikan, perkembangan kognitif juga dipengaruhi oleh media pembelajaran.

Ditinjau dari stimulus eksternal lainnya, ketika seseorang terapapar oleh sesuatu atau mendapat stimulus dari luar seperti media masa dan lingkungan sosial budaya, hal yang terjadi setelah itu adalah proses stimulus. Pada proses stimulus ada yang namanya reaksi tertutup, dimana reaksi tertutup akan membentuk tingkat pengetahuan seseorang (Notoatmodjo, 2010). Hal tersebut didukung oleh penelitian daro fadiah tahun 2018 yang menyatakan bahwa faktor sosial budaya dan lingkungan dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa faktor eksternal tersebut dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan pemberian transfusi darah pada responden penelitian.

Berdasarkan kategori yang telah ditentukan, mayoritas mahasiswa angkatan 2018 di PSSKPN FK Unud memiliki motivasi

belajar yang tinggi (29 orang) sampai dengan sangat tinggi (18 orang) sesudah diberikan media KOPI BETA.

Hal tersebut Penelitian ini juga menganalisis secara deskriptif minat responden terhadap media pembelajaran. Salah satu data karakteristik responden yang didapatkan oleh peneliti pada tabel 1 menunjukkan media pembelajaran visual menjadi pilihan terbanyak kedua yang diminati oleh responden penelitian yaitu sebanyak 9.8% (6 orang). Media KOPI BETA merupakan salah satu media pembelajaran visual. Dibandingkan dengan bentuk SOP pemberian transfusi darah yang hanya berisi tulisan, media KOPI BETA lebih menarik karena isi SOP tersebut disajikan dalam bentuk komik yang berisi gambar berwarna dan mempunyai alur cerita. Hal tersebut yang menjadi daya tarik motivasi belajar responden penelitian. Hasil penelitian tersebut didukung dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Mujawal, Bani dan Nani tahun 2018 yaitu sebanyak 60% siswa dengan motivasi belajar yang sangat tinggi dan 40% siswa dengan motivasi belajar yang tinggi dengan menggunakan media komik sebagai media pembelajaran (Mujawal, Bani & Nani, 2018). Hal tersebut juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Khatimah pada tahun 2019 yang menyatakan bahwa rata-rata hasil pengukuran motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) yaitu masuk dalam kategori tinggi menggunakan media pembelajaran berupa komik (Khatimah, 2019).

Hasil kritisi lainnya oleh peneliti menyatakan bahwa tingginya motivasi belajar mungkin dapat disebabkan oleh latar belakang SMA (Sekolah Menengah Atas) responden penelitian. Berdasarkan hasil penelitian dalam karakteristik responden penelitian berasal dari SMA dengan jurusan IPA dan kesehatan. Beberapa materi dasar jurusan keperawatan didapatkan dalam jurusan IPA dan kesehatan. Hal tersebut menyebabkan responden yang berlatar belakang SMA IPA dan jurusan kesehatan lebih siap dan tentunya memiliki motivasi belajar menghadapi perkuliahan di

PSSKPN FK Unud sebagai mahasiswa keperawatan. Hal tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Jusar dan Sari pada tahun 2017. Penelitian tersebut menyatakan bahwa melalui kurikulum latar belakang SMA secara teoritis akan mempersiapkan lulusannya secara baik untuk menerima materi pembelajaran di perguruan tinggi. Hasil dalam penelitian tersebut menyatakan bahwa motivasi belajar mata kuliah konsep matematika II mahasiswa dengan latar belakang SMA lebih baik daripada mahasiswa dengan latar belakang SMK (Jusar & Sari, 2017). Hal tersebut juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Fatimah pada tahun 2017. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa mahasiswa dengan latar belakang SMA jurusan IPA lebih baik motivasi belajarnya pada konsep IPA daripada mahasiswa calon guru SD (Sekolah Dasar) dengan latar belakang SMA jurusan IPS (Fatimah, 2017).

Hasil uji statistik dengan menggunakan uji wilcoxon menunjukkan skor tingkat pengetahuan mahasiswa PSSKPN angkatan 2018 diperoleh p=0.000 (p<0.05). Nilai Z tabel dengan α = 0.05 yaitu sebesar 1.645 (-/+ menyesuaikan dengan output dari Z hitung yang muncul), sehingga nilai Z hitung> Z tabel (-6.028> -1.645). Hasil perbandingan p-value dan Z tersebut menunjukkan bahwa H0 ditolak yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan nilai pretest dan posttest tingkat pengetahuan tentang transfusi darah setelah diberikan KOPI BETA.

Hal tersebut dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Menggunakan media pembelajaran berupa komik mampu meningkatkan pengetahuan responden yang diteliti. Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Herawati, Wahyuni dan Prihatin tahun 2014 yaitu terjadi peningkatan yang signifikan pada hasil belajar pada pokok bahasan pengelolaan lingkungan dengan media pembelajaran komik (Herawati, Wahyuni & Prihatin, 2014). Penelitian yang dilakukan oleh Rahajeng dan Muslimah, 2020 juga mendukung bahwa komik lebih efektif dalam meningkatkan pemahaman perawat

dalam melakukan transfusi darah yang aman dibandingkan dengan media SOP (Rahajeng & Muslimah, 2020)

Berdasarkan hasil penelitian dalam karakteristik responden penelitian jumlah responden perempuan (52 orang) lebih banyak dari laki-laki (9 orang). Hal tersebut mungkin mempengaruhi tingkat pengetahuan pemberian transfusi darah pada posttest lebih besar dari pretest. Setelah mendapatkan materi pemberian transfusi darah melalui KOPI BETA, responden yang didominasi oleh perempuan mampu mempunyai tingkat pengetahuan yang lebih baik dibandingkan daripada laki-laki. Hasil penelitian serupa yang mendukung hal tersebut yaitu penelitian yang dilakukan oleh Fatimah pada tahun 2017. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa tingkat pemahaman dari hasil belajar pada mahasiswa calon guru SD (Sekolah Dasar) lebih baik daripada laki-laki. Hal tersebut dikarenakan perempuan memiliki kematangan, keunggulan berpikir kritis, struktur secara biologis yang memungkinkan perempuan lebih dapat memproses, menanggapi atau menyimpan informasi dalam jangka waktu yang lebih panjang (Fatimah, 2017).

Selain dari jenis kelamin yang mempengaruhi perbedaan yang signifikan antara nilai pretest dan posttest, media pembelajaran yang digunakan dapat menjadi salah satu faktornya. Menurut peneliti, media KOPI BETA merupakan media yang menarik dan berdasarkan hasil penelitian mampu meningkatkan motivasi belajar diatas nilai rata-rata. Hal tersebut didukung oleh beberapa penelitian. Penelitian yang dilakukan oleh Sulfemi pada tahun 2018 menyatakan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar dengan hasil belajar IPS di SMP Bogor (Sulfemi, 2018).

SIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan yang dapat diambil yaitu adanya pengaruh pemberian media KOPI BETA terhadap tingkat pengetahuan pemberian transfusi darah pada mahasiswa keperawatan angkatan 2018 di Program Studi

Sarjana Keperawatan dan Profesi Ners Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Selain itu juga, motivasi belajar pada responden penelitian masuk dalam kategori tinggi setelah diberikan media KOPI BETA.

Peneliti selanjutnya diharapkan perlunya melakukan analisis lanjutan terkait pengaruh KOPI BETA terhadap motivasi belajar dengan menggunakan kuesioner motivasi belajar yang lain. Selain itu, perlunya dilakukan penelitian lanjutan yang membandingkan efektifitas media KOPI BETA dengan media lainnya yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran tentang keterampilan keperawatan. Bagi peneliti selanjutnya juga dapat menggunakan penelitian yang sama dengan lama pemberian intervensi yang dapat diberikan lebih lama lagi kepada responden.

DAFTAR PUSTAKA

Afridah, W., & Fajariani, R. (2017). Tingkat Pengetahuan  Kesehatan Reproduksi

pada Siswa SMA Kanjeng Sepuh

Gresik. Medical & Health Science Journal, 1(1), 53-57.

Anand, T., Kishore, J., Ingle, G. K., & Grover, S. (2019). Perception about Use of Comics in Medical and Nursing Education among Students in Health Professions’ Schools in New Delhi. Original Research Article, 31(2), 125129.

Anas, A.,  & Munir, N. P. (2018).

Implementasi Media Pembelajaran Audio Visual dalam Pembelajaran Analisis Data untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Mahasiswa.

Prosiding Seminar Nasional, 3(1), 188470.

Apriastini, N. K. T., & Ariwati, K. (2017). Risk factors of acute blood transfusion reactions in pediatric patients in Sanglah General Hospital, Bali-Indonesia. Bali Medical Journal, 6(3), 534-538.

Fadiah, E. (2018). Gambaran Pengetahuan Perawat tentang Bantuan Hidup Dasar

(BHD) di Kota Administrasi Jakarta Selatan.

Fatimah, S. (2017). Analisis Pemahaman Konsep IPA berdasarkan Motivasi Belajar, Keterampilan Proses Sains, Kemampuan multirepresentasi, Jenis kelamin, dan Latar Belakang Sekolah Mahasiswa Calon Guru SD. Jurnal Inovasi Pendidikan dan Pembelajaran Sekolah Dasar, 1(1), 57-70.

Guswiani, W., Darmawan, D., Hamdani, N. A., & Noordyana, M. A. (2018).

Efektivitas     Penggunaan    Video

Pembelajaran  dalam Meningkatkan

Motivasi dan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Front Office di Kelas XI Akomodasi Perhotelan SMKN 3 Garut. Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran, 3(2), 688-698.

Joshi et al. (2018). Comics as an Educational Tool on a Clinical Clerkship. Academic Psychiatry.

Jusar, I. R., & Sari, S. G. (2017). Pengaruh Motivasi Belajar dan Minat Belajar Mahasiswa berdasarkan Latar Belakang Sekolah terhadap Hasil Belajar Mata Kuliah Konsep Matematika II Mahasiswa    PGSD    Universitas

Bunghatta. Jurnal Pakar Pendidikan, 15(2), 28-34.

Khatimah, H. (2019). Pengaruh Media Komik Sejarah terhadap Motivasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Siswa Kelas V SD Inpres Jatia Kabupaten Bantaeng. Jurnal Penelitian dan Penalaran, 6(1), 72-85.

Loorbach, N., Peters, O., Karreman, J., & Steehouder, M. (2015). Validation Of The Instructional Materials Motivastion Survey (IMMS) in a Self-directed Instructional Setting Aimed at Working With Technology. British Journal of Educational Technology, 46(1), 204218.

Marzanita, F., & Utami, R. (2019). Hubungan Motivasi Belajar dengan Self Directed Learning Readiness (SDLR) Mahasiswa Tingkat III Akademi Kebidanan

Anugerah Bintan Tanjung Pinang Tahun 2017. Jurnal Kebidanan, 8(1), 60-67.

Milwati, S., Wahyuni, T. D., & Lundy, F. (2016).    Pengembangan    Media

Pembelajaran Video Interaktif pada Softskill Penggunaan APD Dalam Keperawatan HIV AIDS Mahasiswa Keperawatan Poltekkes Kemenkes Malang. The 3rd Universty Research Colloquium 2016, 479-488.

Mujawal, W. A., Bani, A., & Nani, K. L. (2018). Penggunaan Media Komik dalam Pembelajaran Matematika untuk Meningkatakan Motivasi dan Hasil belajar Siswa pada Materi SPLDV. Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika, 7(1), 1-14.

Munawaroh, S., Sujiono., & Pohan, V. Y. (2019). Efektifitas Media Audio Visual (Video)     untuk     Meningkatkan

Ketrampilan Pemeriksaan Fisik pada Mahasiswa S1 Keperawatan. Jurnal Keperawatan Muhamadyah Edisi Khusus 2019, 171-176.

Nasriyati, C., Safrida., & Hasanuddin. (2017). Pengaruh Pengembangan LKPD Berbasis Komik terhadap Motivasi Belajar pada Materi Struktur dan Fungsi Organ Tumbuhan di SMP Negeri 1 Montasik Aceh Besar. Seminar Nasional Kemaritiman Aceh, 1(2), 186192.

Notoadmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian kesehatan. Rineka Cipta.

Nurazizah, S., Sinaga, P., & Jauhari, A.

(2017). Profil Kemampuan Kognitif dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA pada Materi Usaha dan Energi. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Fisika, 3(2), 197-202.

Rahajeng, I. M., & Muslimah, F. (2020). Towards safe blood-transfusion practice for nurses: Effectiveness of comic-based learning tool. Enfermería Clínica, 30, 126-130.

Rahajeng, I. M. (2019). Graphic Medicine : Use Of Comic For Nurse To Achieve A Safe Blood Transfusion. International Nursing Conference.

Rahajeng, I. M., & Wardhani, A. S. (2019). Komik Pintar Belajar Transfusi Darah. HKI No EC00201940742.

Saregar, A. (2016). Pembelajaran Pengantar Fisika Kuantum dengan Memanfaatkan Media Phet Simulation Dan LKM Melalui Pendekatan Saintifik: Dampak Pada Minat dan Penguasaan Konsep Mahasiswa. Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika, 5(1), 53-60.

Sulfemi, W. B. (2018). Hubungan Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar IPS di SMP Kabupaten Bogor. Jurnal Program     Studi     Administrasi

Pendidikan, 18(1), 1-12.

Swastikarini, S., Yulihasri., & Susanti, M.

(2019). Analisis Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pelaksanaan

Ketepatan Identifikasi Pasien oleh Perawat Pelaksana. Jurnal Ilmiah Permas, 9(2), 125-134.

Wibowo, D. A., & Zen, D. N. (2019).

Gambaran Ketercapaian Transfusi Darah Sesuai Standar Operasional Prosedur pada Pasieen Thalasemia Mayor di Rumah Sakit Umum Daerah Ciamis. Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada, 19(2), 236-255.

Zainudin. (2018). Hubungan Pengetahuan dan Sikap Perawat terhadap Penerapan Pasient Safety di Ruang Rawat Inap RSUD H.M Anwar Makkatutu Banteng. Jurnal Voice Of Midwifery, 8(1), 751759.

365

Volume 9, Nomor 3, Juni 2021