ANALISI RESIDU PESTISIDA ORGANOFOSFAT pada BUAH STAWBERRY (Fragaria ananassa rosalinda) MENGGUNAKAN KROMATOGRAFI GAS
on
Cakra Kimia (Indonesian E-Journal of Applied Chemistry)
Volume 4, Nomor 1, Mei 2016
I Ca^ra I : fKirnia ∣
ANALISI RESIDU PESTISIDA ORGANOFOSFAT pada BUAH STAWBERRY (Fragaria ananassa rosalinda) MENGGUNAKAN KROMATOGRAFI GAS
Ni Putu Ayu Susilawati1*, Iryanti Eka Suprihatin2, Ni Gusti Ayu Made Dwi Adhi Suastuti2
1Program sarjana kimia Jurusan Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Udayana, Jimbaran-Badung, Bali, Indonesia 2Jurusan kimia, Fakultas MIPA, Universitas Udayana, Jimbaran-Badung, Bali, Indonesia
ABSTRAK: Analisis residu pestisida organofosfat pada buah Strawberry(Fragaria ananassa rosa linda) menggunakan Kromatografi Gas telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya residu pestisida organofosfat dalam buah strawberrydi pasar dan yang dipetik langsung di Kawasan Bedugul. Penelitian ini dilakukan melalui tiga tahap yaitu, tahap ektraksi, pemurnian (clean up), dan determinasi. Determinasi dilakukan mengggunakan alat kromatografi gas dengan kolom DB5MS dan gas pembawanya adalah helium. Hasil analisis yang didapat dari penelitian ini menunjukkan terdeteksinya residu pestisida pada sampel strawberry di pasar Candikuning maupun di usaha tani petik strawberry langsung, berupa senyawa 1-heksadekanol, benzophenone, 2,6-diisopropilnaftalena, 7,9- Di- tert- butil- 1-oksaspiro (4,5) deka- 6,9- dien- 2,8- dion, metil heksadekanoat, asam ftalat, di-n-oktil ftalat, delta.3-karen, 2 etil heksanol, benzena, naftalena, 1-dodekanol, dan dietil heksil ftalat, hal ini kemungkinan besar berasal dari beberapa jenis pestisida yang digunakan oleh petani dikarenakan kebanyakan petani strawberry di Kawasan Bedugul tidak hanya menggunakan satu jenis pestisida. Adapun beberapa jenis pestisida yang digunakan oleh petani di kawasan Bedugul seperti Calicron, Dursban, dan Green Tonic yang senyawa aktifnya antara lain adalah profenofos, klorpirifos.
Kata kunci: Strawberry, Organofosfat, Kromatografi Gas.
ABSTRACT: Pesticide residue in strawberry (fragaria ananassa rosa linda) has been analysed using gas chromatography. This study initially aimed to determine the level of organophosphate pesticide residues in strawberry collected from the markets and strawberry picking farm in Bedugul area. Pesticide residues are traces of pesticide, including the products of the degradation found in the fruits. This study was conducted in three phases, namely extraction, purification (clean up), and determination. Determinationusing by gas chromatography with DB5MS column and the carrier gas is helium. The resulst obtained from this study shows traces of compounds suspected to be derived from pesticides degradation in samples of strawberry from both sampling locations. These compounds were 1-hexadecanol, benzophenone, 2,6-diisopropylnaphthalene, 7,9- Di- tert- butil- 1- oxaspiro (4,5) deca- 6,9-dien- 2,8- dion, methyl hexadecanoate, phthalic acid, di-n-octyl phthalate, delta.3-carene, 2 ethyl hexanol, benzene, naphthalene, 1-dodecanol, and diethyl hexyl phthalat, which are most likely derived from pesticides used by farmers such as profenofos, chlorpyrifos and diazinon. Those are known as the active ingredients of comercially available pesticides used by the farmers namely Calicron, Dursban, and Green Tonic. The fact that the samples cantained these compounds suggested that it is not always safe to consume the fruit directly after picking.
Keywords: Strawberry, Organophosphate, Gas Chromatography.
Pestisida merupakan pilihan utama dalam pengendalian hama, penyakit, dan gulma karena membunuh langsung jasad pengganggu. Di Indonesia pestisida sintetik yang banyak digunakan oleh petani adalah golongan organofosfat. Pestisida golongan organofosfat banyak digunakan karena memiliki sifat yang menguntungkan seperti tidak presisten dalam tanah, selektif, dan tidak menyebabkan resistensi pada serangga. Masa penyemprotan pestisida golongan organofosfat dilakukan dalam dua minggu sekali karenak masa degradasi organofosfat dalam lingkungan adalah sekitar dua minggu [1].
Pestisida golongan organofosfat banyak digunakan di Indonesiahingga mencapai 22,29% [2]. Penggunaan pestisida golongan organofosfat pada tanaman akan meninggalkan residu pada produk pertanian, bahkan untuk pestisida tertentu masih dapat ditemukan sampai saat produk pertanian tersebut diproses untuk pemanfaatan selanjutnya maupun saat dikonsumsi [3]. Adanya residu pestisida dalam makanan, termasuk dalam sayur dan buah merupakanmasalah utama bagi kesehatan masyarakat. Residu yang sampai kepada manusia dapat ditinggalkansecara langsung maupun tidak langsung.Makanan yang mengandung residu pestisida jika dikonsumsidalam jangka panjang akan menimbulkan gangguan kesehatan yangditunjukkan dengan adanya gejala akut seperti sakit kepala, mual, dan muntah serta gejala kronis seperti kehilangan nafsu makan, kejang otot, dan lain-lain [4].
Pestisida golongan organofosfat banyak digunakan oleh petani termasuk pada tanaman strawberry, karena tanaman strawberry rentan terserang hama sehingga penggunaan pestisida sangat dibutuhkan untuk menghasilkan produksi buah dengan kualitas baik.Strawberry merupakan tanaman subtropis yang dapat beradaptasi dengan baik di dataran tinggi tropis yang
memiliki temperatur 17-200Csehingga tanamanstrawberry sangat cocok tumbuh di Kawasan Bedugul yang banyak menyediakan agrowisata petik strawberry secara langsung.Salah satu jenis pestisida golongan organofosfat yang digunakan oleh petani di kawasan Bedugul adalah Calicron, dursban, dan green tonic. Petani atau pelaku usaha masih belum banyak mengetahui senyawa apa yang terkandung di dalam produk mereka, juga apabila ada residu pestisida pada buah strawberry yang siap dipetik. Demikian pula konsumen atau pembeli buah strawberry petik ini sering secara langsung mengkonsumsi buah tanpa mencucinya terlebih dahulu.Dengan alasan tersebut maka perlu dilakukan penelitian mengenai kandungan residu pestisida organofosfat pada buah strawberry di kawasan Bedugul, Tabanan.
Bahan-bahan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: petroleum eter, diklorometan, sampel buah strawberry, etil asetat, florisil, aquades dan natrium sulfat anhidrat.
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: gelas beaker, timbangan analitik, corong buchner, hairdryer, kertas saring, pipet mikro, ice box, mortar/ blender, kromatografi gas merek shimadzu tipe QP2010 Ultra.
Ekstraksi dilakukan dengan cara sebagai berikut: Sampel strawberry dihaluskan dengan mortar, kemudian ditimbang dan diambil sebanyak 10 gram. Ditambahkan 20 mL petroleum eter dan 20 mL diklorometan, selanjutnya diblender dengan kecepatan tinggi selama 2 menit. Campuran disaring dengan kertas saring Whatman no. 42, ekstrak ditampung pada erlenmeyer 50 mL dan diuapkan dengan hairdryer selama 30 menit sampai volume larutan kurang lebih 2 mL. Larutan
dipindahkan ke dalam labu ukur 5 mL kemudian diencerkan dengan petroleum eter.
Pemurnian dilakukan dengan cara memasukkan 2 mL ekstrak kedalam kolom kromatografi yang telah diisi 5 gram florisil dan 5 gram natrium sulfat anhidrat. Dielusi dengan 40 mLlarutan petroleum eter.Eluat ditampung dalam gelas beker, kemudian diuapkan dengan hairdryer sampai agak kering (1 mL), larutan dipindahkan kedalam labu ukur dengan bantuan etil asetat dan diencerkan sampai volume 5 mL.
Analisis residu pestisida dilakukan menggunakan kromatografi gas merk shimadzu tipe QP2010 Ultra dengan suhu kolom 1000C, suhu injektor 2500C, tipe kolom DB5MS, gas pembawanya helium dan laju alir gas 3.0 mL/min.
-
3. HASIL dan PEMBAHASAN
Kromatogram Sampel Pasar
Candikuning.
Kromatogram hasil analisis sampel yang diperoleh dari pasar Candikuning ditunjukkanpada Gambar 1.
Berdasarkan kromatogram pada Gambar1 tidak terdapat pestisida golonganorganofosfat pada sampel, namun terdeteksi senyawa lain yang kemungkinan besar merupakan residu dari senyawa aditifnya. Hal ini disebabkan karena pestisida golongan organofosfat merupakan pestisida yang mudah menguap dan mudah terdegradasi. Hal tersebut sejalan dengan pendapat [5] yang menyatakan bahwa kadar residu pestisida secara alamiah dapat hilang atau terurai baik dalam lingkungan abiotik maupun biotik. Faktor–faktor penyebabnya antara lain :
-
1. Penguapan, sehingga sebagaian pestisida akan berkurang karena menguap dari permukaan tanaman.
-
2. Perlakuan mekanis dan fisis, pestisida berkurang karena terlarut akibat pencucian dan cahaya matahari serta pemanasan.
-
3. Kimiawi, dimana pestisida mengalami degradasi disebabkan oleh peristiwa kimia.
Puncak tertinggi terdapat pada
ChfoaHioiramprofenofos 1 C: GciBsoliiionDra Peneliuan 2015l AjTiSusilaw profenofos l.cιi
Intensity 500000⅛1M7S8 isooooooi wooooooi J5θoooβoi
KlOOOOOQi Isooooooi 20000000 ιsoooooo 10000000
M M «
’T
senyawa dioktil ftalat yang mempunyai rumus molekul (C24H8O4) muncul pada waktu retensi 24,823 menit.Senyawa ini merupakan senyawa diester dari asam ftalat dengan rantai 2-etilheksanol yang berperan sebagai blocker UV untuk mencegah foto-degradasi senyawa pestisida.Berdasarkan data dari library berat molekul dioktil ftalat adalah 390 [6].
Kromatogram Sampel Usaha Petik Strawberry Langsung.
Kromatogram hasil analisis sampel yang diperoleh dari usaha petik strawberry ditunjukkan pada Gambar 2.
Pada kromatogram ini juga tidak terdeteksi pestisida organofosfat, namun ditemukan beberapa senyawa yang kemungkinan besar merupakan residu dari senyawa aktifnya maupun aditifnya, Berdasarkan library NIST08s.LIB dan WILEY7.LIB senyawa-senyawa tersebut antara lain 2 etil heksanol, benzena, 1,4-dikloro-benzena, naftalena, 1-dodekanol, dan dietil heksil ftalat (DEHP) yang muncul pada waktu retensi 24,766 menit sebagai puncak tertinggi. Senyawa tersebut
merupakan senyawa ester turunan asam karboksilat C16– C18 yang mempunyai rumus molekul C16H22O4 dengan berat molekul 278 yang sering ditemukan dalam campuran pestisida sebagai pengemulsi.Berdasarkan beberapa penelitian yang telah dilakukan diketahui senyawa ini memiliki sifat toksik[7].
Hasil Analisis Residu Pestisida pada Buah Strawberry
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan sampel strawberry yang berasal dari usaha petik strawberry dan pasar Candikuning Bedugul tidak mengandung pestisida organofosfat.Hal tersebut disebabkan karena pestisida yang disemprotkan telah mengalami beberapa peristiwa seperti absorpsi, adsorpsi permukaan, volatilisasi, pencucian, dan degradasi [8].Pencucian oleh air hujan juga bisa mengakibatkan berkurangnya residu pestisida.Selain itu, kemungkinan yang terjadi setelah pestisida disemprotkan yaitu adanya penguapan dimana pestisida organofosfat ini mudah menguap jika terkena sinar matahari, fotodekomposisi dan reaksi kimia.Umumya pestisida golongan organofosfat mudah terurai di
Gambar2. Kromatogram sampel strawberry dari usaha petik strawberry
alam. Pestisida golongan organofosfat selain mudah terdegradasi juga mudah terurai dan waktu paruhnya yang pendek menyebabkan residunya dalam tanaman relatif kecil [9].
Kandungan residu pestisida diperkirakan berhubungan dengan rentang waktu penyemprotan terakhir dengan masa panen.Waktu panen 3-7 hari setelah penyemprotan pestisida ternyata sudah dapat mengurangi ataupun menghilangkan kandungan pestisida golongan organofosfat yang terdapat pada buah strawberry. Hal tersebut berarti petani sudah melakukan proses penyemprotan dengan benar dan menggunakan pestisida yang aman atau bisa dikatakan ramah lingkungan. Adanya senyawa lain yang terdeteksi pada sampel strawberry kemungkinan disebabkan petani tidak hanya menggunakan satu pestisida melainkan ada beberapa macam pestisida maupun bahan-bahan tambahan lainnya yang digunakan untuk penyemprotan tanaman strawberry guna untuk melindungi tanaman strawberry dari hama dan penyakit.
Hasil analisis sampel strawberry dari pasar Candikuning dan usaha tani petik langsung menunjukkan beberapa senyawa yang berbeda.Pada sampel strawberry di pasar Candikuning terkandung senyawa 1-heksadekanol, metil heksadekanoat, dan dioktil ftalat yang tidak terkandung pada sampel strawberry yang diambil dari usaha tani petik langsung. Sedangkan pada sampel strawberry di usaha tani petik langsung terkandung senyawa delta.3-karen, 2 etil heksanol, benzena,1,4-diklorobenzena, naftalena, dan 1-dodekanol yang tidak terkandung pada sampel strawberry yang diambil dari pasar Candikuning.
Adapun beberapa senyawa yangterkandung pada kedua sampel adalah benzofenon, 2,6-diisopropilnaftalena, dan asam ftalat. Kemungkinan senyawa-senyawa ini merupakan senyawa toksik yang berasal dari pestisida jenis lain yang
digunakan oleh petani. Jika terpapar senyawa ini akan menimbulkan keracunan akut dan keracunan kronis. Gejala awal dari keracunan akut seperti salivasi, lakrimasi, urinasi dan diare (SLUD) sedangkan gejala kronis yang ditimbulkan dari senyawa-senyawa ini jika tertelan adalah sukar bicara, kebingungan, hilangnya reflek, kejang, koma, dapat merusak organ hati dan ginjal serta dapat merusak reproduksi enzim dalam tubuh manusia juga mengakibatkan sel kanker berkembang biak jauh lebih cepat [10].
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat kandungan pestisida golongan organofosfat pada buah strawberry yang ada di pasar Candikuning dan di usaha petik strawberry langsung, namun demikian buah strawberry ini belum tentu aman untuk dikonsumsi secara langsung disebabkan masih tedeteksinya senyawa lain yang kemungkinan besar didapat dari hasil degradasi atau pestisida jenis lain yang digunakan.
DAFTAR PUSTAKA
-
[1] Djojosumarto, P., Pestisida Dan Aplikasinya, Agromedia Pustaka, Jakarta, 2008.
-
[10] Hazardous Susbtances Databank
(HSDB), National Library Of Medicine, National Toxicology
Program, 2007.
-
[4] Isnawati, A., Penetapan Kadar Residu Organoklorin dan Taksiran Resiko Kesehatan Masyarakat terhadap Residu Pestisida
Organoklorin pada 10 Komoditi Pangan, 2005, 15 (2), 51-52.
-
[5] Jumbriah,Bioremidiasi Tanah
Tercemar Diazinon Secara Ex Situ dengan Menggunakan Kompos
Limbah Media Jamur (Spent
Mushroom Compost), Tesis, Institut Pertanian Bogor, Bogor, 2006.
-
[8] Norris, Logan, A,Behavior Of
Pesticides In Plants, U.S Deparment Agriculture forest servis Portland, Oregon, 1974.
-
[2] Oginawati, K.,Analisis Risiko Pengguna Insektisida Organofosfat Terhadap Kesehatan Petani
Penyemprot, Disertasi, Institut Teknologi Bandung, 2006.
-
[3] Pasek, Analisis Residu Pestisida
Organofosfat Dalam Kubis (Brassica Oleracea) Dan Tomat (Lycopersicum Esculentum Mill, Tesis, Fakultas Pertanian Universitas Udayana, Bali, 2015.
-
[6] Silverstien, R.M., Bassler, G.C., and Morril, T.C., Spectrometric
Identification Of Organic Compoun, John Willy and Sons, Ins, Singapore, 1991.
-
[7] Silverstein, R.M., Bassler, G.C., dan Morril, T.C.v, “Penyidikan Spektro-metrik Senyawa Organik”, Edisi keempat, Penerjemah A.J. Hartono, Penerbit Erlangga, Jakarta : 95-97, 1986.
-
[9] Tarumingkeng, R.,Insektisida: Sifat, MekanismeKerja dan
Penggunaannya,Jakarta:Penerbit Ukrida, 1992.
23
Discussion and feedback