Ni Made Rai Juniariani dkk, Pengaruh Pengetahuan Akuntansi dan Jiwa... 161

PENGARUH PENGETAHUAN AKUNTANSI DAN JIWA KEWIRAUSAHAAN PADA PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI DALAM PEMBUATAN KEPUTUSAN INVESTASI

Ni Made Rai Juniariani1

Made Gede Wirakusuma2

  • 1PT. PNM ( Persero )

  • 2Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia

Email: [email protected]

Abstract: The Influence Of Accounting Knowledge and Entrepreneurship In The Use Of Accounting Information In Making Investment Decision. The first purpose of this research is testing the influence of accounting knowledge in the use of accounting information in making investment decision. The Secondth purpose is testing the influence of entrepreneurship in the use of accounting information in making investment decision. The primary data be used in this researchis in the form of answers to questionnaire from customers of PT. Permodalan Nasional Madani (Persero) per December 31 2015 using the survey method.98 samples were obtained using the saturated sample methods or census methods. This research using multiple linear regression analysis. The hypothesis test results are the accounting knowledge is affection the use of accounting information in making invesment decision. The entrepreneur ship is affect on the use of accounting information in making invesment decision. Studies have shown the importance of accounting knowledge and the entrepreneur ship for UMKM entrepreneur in the use of accounting information in making investment decision for the future of his business.

Keywords: accounting knowledge, entrepreneurship, accounting information in making invesment decision.

Abstrak: Pengaruh Pengetahuan Akuntansi Dan Jiwa Kewirausahaan Pada Penggunaan Informasi Akuntansi Dalam Pembuatan Keputusan Investasi. Penelitian ini memiliki dua tujuan. Pertama, untuk membuktikan pengaruh pengetahuan akuntansi pada penggunaan informasi akuntansi dalam pembuatan keputusan investasi. Kedua, pengaruh jiwa kewirausahaan pada penggunaan informasi akuntansi dalam pembuatan keputusan investasi. Data primer berupa jawaban kuesioner dari nasabah PT. PNM Unit Sukawati dengan menggunakan metode survei digunakan dalam penelitian ini. .98 sampel diperoleh dengan menggunakan metode sampling jenuh atau metode sensus. Metode analisis penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa pengetahuan akuntansi berpengaruh positif pada penggunaan informasi akuntansi dalam pembuatan keputusan investasi. Jiwa kewirausahaan berpengaruh positif pada penggunaan informasi akuntansi dalam pembuatan keputusan investasi. Penelitian membuktikan pentingnya pengetahuan tentang akuntansi dan jiwa kewirausahaan bagi pengusaha dalam membuat keputusan investasi untuk masa depan usahanya.

Kata Kunci: pengetahuan akuntansi, jiwa kewirausahaan, penggunaan informasi akuntansi dalam pembuatan keputusan investasi

PENDAHULUAN

Informasi akuntansi merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan saat ini. Informasi akuntansi sangat diperlukan untuk memahami situasi keuangan perusahaan serta dipakai sebagai dasar untuk pembuatan keputusan yang berkaitan dengan usahanya (Ullah, 2014). Hal ini dikarenakan dengan informasi akuntansi, manajemen perusahaan dapat mengkomunikasikan kinerja kepada pihak-pihak yang

mempunyai kepentingan pada perusahaan. Bagi para pengusaha, informasi akuntansi sangat penting untuk mengikhtisarkan profitabilitas atau keuntungan atas usaha yang telah dijalankan serta untuk melakukan pembuatan keputusan yang berkaitan untuk kelancaran usahanya atau untuk melakukan investasi.

Informasi adalah data yang disampaikan menggunakan cara tertentu sehingga bermakna bagi penggunanya. Dikatakan mempunyai makna apabila informasi yang disampaikan mampu untuk menambah

pengetahuan dan meningkatkan keyakinan penggunanya dalam membuat suatu keputusan. Informasi disebut berkualitas apabila dikaitkan pada kemampuan suatu informasi untuk menambah pengetahuan, menambah keyakinan, dan dapat merubah keputusan (Aprianto, 2014). Wirausahawan harus paham dengan informasi akuntansi yang digunakan dalam perusahaannya sehingga bisa membantu dalam pembuatan keputusan investasi yang sesuai dan bermanfaat demi kemajuan perusahaan di masa depan (Sari, 2014).

Dalam kenyataannya di masyarakat, banyak wirausahawan yang belum memanfaatkan informasi akuntansi dalam mengelola usahanya. Idrus (2000) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa wirausahawan dengan berskala kecil belum mempunyai pengetahuan tentang akuntansi bahkan sebagian besar dari wirausahawan tersebut yang tidak mengetahui bahwa pencatatan dan pembukuan keuangan sangat penting demi kelancaran usahanya. Mereka menganggap bahwa pencatatan keuangan secara akuntansi tidak diperlukan dalam perusahaan mereka. Siklus usaha yang sangat sederhana dan ruang lingkup yang kecil dimana kegiatannya hanya membeli barang dari pemasok, kemudian menjualnya kepada konsumen tanpa diproses lebih lanjut dan jumlahnya pun juga tidak banyak, sehinggga tidak menggunakan perhitungan dan laporan keuangan yang rumit (Sugiarto, 2010). Tidak adanya penerapan atau penggunaan informasi akuntansi pada pengusaha kecil disebabkan karena berbagai kendala atau masalah yang mereka hadapi, antara lain disebabkan karena rendahnya tingkat pendidikan, pelatihan usaha, kurangnya pemahaman teknologi informasi dan kurangnya keandalan karakteristik laporan keuangan. Wichman (dalam Wahyudi, 2009) juga menyebutkan bahwa adanya kesalahan dalam penggunaan informasi akuntansi dalam perusahaan disebabkan karena pemilik perusahaan atau pemimpin perusahaan belum memiliki pengetahuan tentang akuntansi yang baik. Padahal menurut Kreitner dan Kinicki (2001) pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang akan mempengaruhi perilaku dan keputusannya.

Untuk mendorong penggunaan informasi akuntansi pada perusahaan kecil, maka perlu dilakukan pemetaan pengetahuan yang mereka miliki dalam hal akuntansi, serta upaya untuk memperbaikinya sehingga mampu memahami dan menggunakan informasi akuntansi dan dapat meningkatkan kualitas keputusan usahanya yang dibuat (Linawati, 2015). Apabila wirausahawan mempunyai pengetahuan tentang akuntansi yang baik

maka wirausahawan tersebut mampu memahami serta memanfaatkan informasi akuntansi sehingga dapat dipergunakan didalam pembuatan keputusan investasi. Sebaliknya apabila wirausahawan belum mempunyai pengetahuan tentang akuntansi yang baik maka wirausahawan ini belum mampu untuk mengertikan dan memanfaatkan informasi akuntansi dengan baik (Sari, 2015). Hasil berbeda ditunjukkan Roudah (2008) dan Pradnyadewi (2015) yang menyatakan bahwa pengetahuan tentang akuntansi tidak terlalu berpengaruh dalam menggunakan informasi akuntansi dalam siklus usaha yang sangat sederhana dan ruang lingkupnya kecil.

Wirausahawan seharusnya mempunyai pemahaman tentang pengelolaan keuangan yang baik. Wirausahawan harus memahami pencatatan transaksi dan pelaporan keuangan secara sistematis dan teratur karena tidak mungkin untuk mengingat semua transaksi yang terjadi dalam keseluruhan proses bisnis (Pradnyadewi, 2015). Sari, 2015 menyatakan bahwa kegunaan akuntansi sangat bervariasi, mulai dari sebagai alat satuan hitung, sumber informasi dan pengambilan keputusan. Bila dihubungkan dengan para pelaku usaha, tampaknya pemahaman akuntansi masih digunakan sebagai alat hitung dalam artian untuk melakukan pencatatan pada saat terjadi transaksi penjualan dan pembelian, menghitung berapa kas masuk (cash in flow) dan kas keluar (cash out flow) dan laporan akuntansi sebagai informasi dan pengambilan keputusan.

Pemahamam tentang akuntansi sangat diperlukan bagi wirausahawan dalam menggunakan informasi akuntansi dalam pembuatan keputusan investasi. Wirausahawan juga dituntut untuk memiliki jiwa kewirausahaan yang baik. Jiwa kewirausahaan merupakan suatu kepribadian yang kreatif, mampu membaca peluang, membuat suatu produk unik, mampu membantu kehidupan masyarakat lainnya serta dapat menghasilkan suatu kelebihan untuk pengembangan usahanya. Jiwa kewirausahaan juga berperan penting dalam pengambilan keputusan investasi. Besar kecilnya bentuk usaha juga mampu mempengaruhi seorang wirausaha untuk mengambil keputusan investasi yang diperlukan dalam usahanya (Sugiarto, 2010). Hasil penelitian Krisanti (2012) membuktikan jiwa kewirausahaan yang tinggi yang dimiliki oleh wirausahawan mempengaruhi penggunaan informasi akuntansi dalam membuat keputusan yang berkaitan dengan investasi.

Perilaku wirausahawan dalam prosesnya akan dipengaruhi oleh usia. Usia mempengaruhi wirausahawan dalam melakukan investasi. Di saat usia yang tergolong masih muda seseorang

cenderung lebih semangat dan lebih berani menghadapi resiko dalam melaksanakan aktivitasnya. Hal ini disebabkan oleh kondisi fisik yang kuat, serta rasa keingintahuan yang tinggi (Hisrich,1995:55) dalam Tayras (2010). Sinha (1996) dalam penelitiannya yang dilakukan di India membuktikan bahwa kebanyakan wirausahawan yang memperoleh kesuksesan adalah wirausahawan yang memiliki usia masih muda. Menurut Indarti dan Rostiani (2008) menyatakan bahwa variabel usia tidak berpengaruh terhadap intensi kewirausahaan.

Terdapat ketidakkonsistenan hasil dari penelitian-penelitian sebelumnya, sehingga dalam penelitian ini, dilakukan kembali penelitian dengan tujuan untuk menguji persepsi pengusaha UMKM terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan informasi akuntansi didalam membuat keputusan yang berkaitan dengan investasi. Penelitian ini berfokus pada faktor internal pelaku usaha (faktor dari dalam diri sendiri). Sesuai dengan Theory of Planned Behavior (TPB), kontrol perilaku persepsian (perceived behavioral control) dipahami sebagai pengetahuan akuntansi dan sikap terhadap perilaku (attitude towards behavioral) dipahami sebagai jiwa kewirausahaan mempengaruhi prilaku wirausahawan dalam menggunakan informasi akuntansi dalam pembuatan keputusan investasi. Dengan TPB bisa dilihat sejauh mana persepsi pengusaha UMKM terhadap pengetahuan akuntansi dan jiwa kewirausahaan akan mempengaruhi keputusan investasinya. Dalam penelitian ini juga memasukkan usia sebagai variabel kontrol untuk membatasi atau sebagai pengendali terhadap variabel-variabel lainnya.

Dalam penelitian ini menggunakan responden pengusaha UMKM yang sudah menjadi nasabah PT. Permodalan Nasional Madani (Persero), selanjutnya disebut PNM. PNM memerlukan informasi keuangan dan karakteristik pelaku usaha yang akan menjadi calon nasabahnya. PNM mewajibkan calon nasabahnya untuk memberikan informasi keuangan perusahaannya. Informasi ini akan menjadi acuan dalam proses pemberian kredit, dimana semakin tinggi pengetahuan akuntansi yang dimiliki oleh pelaku usaha maka pelaku usaha tersebut akan dapat memberikan laporan yang akurat dan relevan tentang kinerja dan keuangan perusahaanya, sedangkan semakin tinggi jiwa kewirausahaan yang dimiliki maka akan dapat menjamin kelangsungan usahanya sehingga mampu untuk memenuhi kewajibannya kepada PNM.

Berdasarkan fenomena yang ada sehingga dapat dirumuskan suatu perumusan masalah dalam

penelitian ini yaitu apakah pengetahuan akuntansi dan jiwa kewirausahaan secara parsial berpengaruh pada penggunaan informasi akuntansi dalam pembuatan keputusan investasi. Penelitian ini mempunyai kontribusi teori terhadap akademisi secara umum yaitu menerapkan TPB untuk fenomena ini dan bagi program studi khususnya program studi akuntansi dapat digunakan sebagai literatur dan referensi tentang kewirausahaan. Penelitian ini dapat menjadi acuan implementasi bagi praktisi terutamanya praktisi kewirausahaan dan pelaku bisnis dalam pembuatan keputusan investasi. Penelitian ini juga bermanfaat bagi lembaga keuangan khususnya PNM dalam menjaring dan menyalurkan pembiayaan kepada calon nasabahnya. Hasil penelitian ini mempunyai kontribusi mendukung kebijakan pemerintah terhadap UMKM dalam hal pembinaan kewirausahaan yang meliputi pendidikan dan pelatihan bagi pengusaha UMKM sehingga mereka dapat memahami dan menggunakan informasi akuntansi dalam pengambilan keputusan investasi usahanya.

KAJIAN PUSTAKA

Teori yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah Theory of Planned Behavior (TPB). TPB merupakan teori perilaku yang menyataan bahwa perilaku seseorang dipengaruhi oleh persepsinya. Tindakan seseorang dalam melakukan suatu perilaku dipengaruhi minat orang tersebut untuk berperilaku. Minat itu dipengaruhi sikap orang tersebut pada perilaku, perilaku yang dipengaruhi oleh norma subyektif dan kontrol keperilakuan yang dirasakan.

Pada Gambar 1 dijelaskan bahwa minat seseorang di dalam TPB dipengaruhi dengan tiga konstruk, yaitu:

  • 1.    Attitudetowards Behavioral (Sikap terhadap prilaku)

Sikap adalah evaluasi individu secara positif atau negatif terhadap benda, orang, institusi, kejadian, perilaku atau minat tertentu (Ajzen, 2005). Sikap merupakan suatu faktor dalam diri seseorang yang dipelajari untuk memberikan respon positif atau negatif pada penilaian terhadap sesuatu yang diberikan. Munculnya minat perilaku seseorang dipengaruhi oleh munculnya sikap awal dari orang tersebut. Menurut Assael (2001) dalam Manda dan Iskandarsyah (2012) sikap merupakan kecenderungan yang dipelajari untuk merespon sesuatu secara konsisten baik suka maupun tidak suka. Contohnya jika seseorang beranggapan bahwa hal itu memberikan manfaat bagi dirinya maka dia akan merespon baik hal tersebut,

Sikap Terhadap Prilaku (Attitude towards Behavioral)



Norma Subyektif (Subjective Norm)


Minat Prilaku (Behavioral Intention)


Prilaku (Behavior)


Kontrol Prilaku Persepsian (Perceived Behavioral Control)


Gambar 1

Theory of Planned Behavioral

Sumber: Jogiyanto (2007)

sebaliknya apabila hal itu tidak memberikan manfaat maka dia akan merespon tidak baik.

  • 2.    Subjective Norm (Norma Subjektif)

Subjective norm berkaitan dengan pengaruh lingkungan sosial yang dirasakan oleh seseorang untuk berperilaku atau tidak berperilaku. Ajzen (2005) menyatakan bahwa belief yang disebut sebagai normative beliefs adalah fungsi yang mendasari Subjective norm, yaitu kepercayaan tentang setuju dan atau ketidaksetujuan individu ataupun kelompok yang mempengaruhi tindakan individu untuk berperilaku. Norma Subjektif merupakan persepsian seseorang terhadap pandangan masyarakat yang memberi dukungan atau tidak memberikan dukungan dalam berperilaku. Tung (2011) memaparkan norma subjektiff berkaitan dengan pengaruh sosial yang dihadapi seseorang di dalam berperilaku atau tidak berperilaku. Seseorang akan cenderung berperilaku apabila orang tersebut merasakan bahwa masyarakat lainnya menyukainya dalam berperilaku tersebut.

  • 3.    Perceived Behavioral Control (Kontrol Prilaku Persepsian)

Kontrol keperilaku persepsian merupakan yakin dengan adanya serta ketidakadanya hal-hal yang mendukung atau tidak mendukung seseorang dalam berperilaku. Wijaya (2007) menyatakan bahwa kontrol perilaku persepsian adalah persepsi seseorang pada suatu hal yang dapat memberikan kemudahan atau kesulitan dalam berperilaku.

Dalam konstruk TPB pengetahuan akuntansi dipahami sebagai perceived behavioral control yang mempengaruhi prilaku individu dalam pembuatan keputusan. Penelitian Hadayati (2014) menyatakan bahwa melalui perceived behavioral

control individu bisa memahami kemudahan atau kesulitan dari suatu informasi yang disampaikan. Sikap merupakan faktor yang berasal dari diri sendiri. Sikap terhadap perilaku (attitude towards behavioral) mempengaruhi minat perilaku individual. Dalam konstruk TPB jiwa kewirausahaan dipahami sebagai sikap terhadap perilaku yang mempengaruhi minat prilaku individu dalam pembuatan keputusan. Penelitian Panggalih (2013) menjelaskan keinginan seseorang untuk menggunakan fasilitas-fasilitas yang sediakan oleh perbankkan merupakan penerapan dari theory of planned behavior. Panggalih (2013) menyatakan adanya keinginan seseorang memakai fasilitas perbankkan muncul karena sikap awal dari orang tersebut mempengaruhi penggunaan layanan dari bank tersebut.

Berdasarkan fenomena yang ada, dijelaskan dengan teori dan dikaji oleh penelitian sebelumnya sehingga dapat dirumuskan hipotesis yaitu :

H1 : Pengetahuan akuntansi berpengaruh positif pada penggunaan informasi akuntansi dalam pembuatan keputusan investasi.

H2 : Jiwa kewirausahaan berpengaruh positif pada penggunaan informasi akuntansi dalam pembuatan keputusan investasi.

METODE PENELITIAN

Tempat penelitian adalah di PT. Permodalan Nasional Madani (Persero) Unit Sukawati yang beralamat di Jl. Raya Cemenggaon, Celuk, Sukawati, Gianyar. Jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif dalam penelitian ini yaitu jumlah nasabah PT. Permodalan Nasional Madani (Persero) Unit Sukawati yang dijadikan responden penelitian dan data kualitatif dalam penelitian ini, yaitu persepsi responden mengenai variabel yang diuji. Berdasarkan sumbernya data yang digunakan adalah data primer

yang merupakan jawaban yang diberikan oleh responden atas pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner penelitian yang diberikan yang kemudian dikumpulkan dengan menggunakan metode survei.

Populasi dari penelitian ini adalah seluruh nasabah dari PT. Permodalan Nasional Madani (Persero) per tanggal 31 Desember 2015. Teknik penentuan sampel yang digunakan adalah sampling jenuh atau metode sensus. Sebanyak 98 responden yang merupakan nasabah PT. Permodalan Nasional Madani (Persero) Unit Sukawati per 31 Desember 2015 digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini.

Penelitian ini menggunakan variabel independen yang terdiri dari pengetahuan akuntansi ; X1, jiwa kewirausahaan ; X2 dan Usia ; X3 sebagai variabel kontrol serta variabel dependen yaitu menggunakan informasi akuntansi dalam membuat keputusan investasi; Y. Persepsi pengusaha UMKM terhadap variabel independen dan variabel dependent diukur dengan beberapa pertanyaan kuisioner menggunakan skala likert. dengan pemberian skor 1 sampai dengan 5 untuk pilihan sangat tidak setuju sampai sangat setuju.

Responden diharapkan bersungguh-sungguh didalam menjawab pertanyaan kuesioner yang diberikan. Kesungguhan tersebut sangat penting, karena data yang baik diperoleh dari banyak cara dengan menggunakan instrumen yang tepat. Maksudnya, keadaan sesuatu yang diukur dari subjek penelitian sendiri dapat diwakili oleh data yang bersangkutan. Oleh karena itu didalam penelitian ini melakukan pengujian yaitu uji validitas untuk mengetahui keandalan pertanyaan, tepat atau tidak tepatnya suatu kuesioner dan pengujian reabilitas (keandalan) untuk mengetahui ketepatan responden dan suatu instrumen cukup dapat dipergunakan sebagai alat pengumpulan data. Penelitian ini menggunakan teknik analisis yaitu regresi linear berganda dengan persamaan regresi yaitu :

Y = a + b1X1 + b2X2+ b3X3 + e

Keterangan :

Y = Penggunaan Informasi Akuntansi Dalam Pembuatan Keputusan Investasi a = konstanta

b1   = Koefisien regresi X1

b2 = Koefisien regresi X2 b3  = Koefisien regresi X3

X1  = Variabel Pengetahuan Akuntansi

X2  = Variabel Jiwa Kewirausahaan

X3  = Variabel Usia

e   = error

HASIL DAN PEMBAHASAN

Sampel yang dipergunakan adalah sebanyak 98 responden. Pendistribusian kuesioner dilakukan menggunakan cara yaitu mendatangi secara langsung dan melakukan pendampingan kepada nasabah yang akan dijadikan sampel dalam penelitian ini. Selama kurang lebih 14 hari yaitu dari tanggal 12 Maret 2016 hingga tanggal 26 Maret 2016 data tersebut didistribusikan dan dikumpulkan. Kuesioner yang dibagikan sebanyak 98 eksemplar, sesuai dengan jumlah sampel penelitian. Semua kuesioner terisi sehingga jumlah sampel yang diolah adalah sebanyak 98.

Pengusaha UMKM yang dijadikan responden didominasi oleh usia 25–50 tahun yaitu sebanyak 82 orang (83,67%). Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kematangan usia mempengaruhi perilakunya. Pada usia 25-50 tahun seseorang lebih bersemangat dalam berwirausaha karena pada usia tersebut merupakan tahap kemapanan dengan kebutuhan hidup yang tinggi. Diliat dari jenis kelamin, pengusaha UMKM laki-laki lebih banyak dibandingkan dengan perempuan yaitu sebanyak 64 orang (65,31%). Tingkat pendidikan mempengaruhi niat seseorang dalam berwirausaha. Pengusaha UMKM yang dijadikan responden didominasi oleh mereka yang lulusan SMA yaitu sebanyak 51,02 %. Ditinjau dari jenis usahanya, jenis usaha perdagangan yang paling banyak ditekuni oleh pengusaha UMKM yaitu sebanyak 49 orang (50%).

Berdasarkan pengujian validitas diketahui bahwa koefisien korelasi butir-butir pertanyaan dari semua variabel dalam kuesioner adalah valid, hal ini terlihat dari nilai pearson correlation dari masing-masing variabel memiliki nilai di atas 0,3. Berdasarkan pengujian reliabilitas diketahui bahwa variabel-variabel yang digunakan adalah relliabel, dapat dilihat dari nilai cronbach alpha dari setiap variabel memiliki nilai di atas 0,70.

Pada Tabel 1 diperlihatkan nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata serta standar deviasi dari setiap variabel.

1. Pengetahuan akuntansi (X) memiliki nilai minimum 25,00, nilai maksimum sebesar 35,00 dengan rata-rata sebesar 30,367 dan standar deviasi 3,038. Nilai rata-rata sebesar 30,367 menunjukkan secara rata-rata jawaban responden cenderung mengarah ke nilai maksimum yang artinya persepsi responden cenderung memiliki pengetahuan akuntansiyang tinggi. Nilai standar deviasi sebesar 3,038 jauh dari nilai rata-rata sehingga dapat disimpulkan bahwa data sampel semakin menyebar atau bervariasi.

Tabel 1

Hasil Uji Statistik Deskriptif

Variabel

N

Minimum

Maksimum

Rata-rata

Std. Deviation

X1

98

25,00

35,00

30,367

3,038

X2

98

41,00

55,00

48,653

4,516

X3

98

21,00

56,00

40,551

8,562

Y

98

28,00

40,00

34,091

3,592

Valid N (listwise)

98

Sumber: data diolah, 2016

2.


3.


Jiwa Kewirausahaan (X2) memiliki nilai minimum sebesar 41,00, nilai maksimum sebesar 55,00 dengan rata-rata sebesar 48,653 dan standar deviasi 4,516. Nilai rata-rata sebesar 48,653 menunjukkan secara rata-rata j awaban responden cenderung mengarah ke nilai maksimum yang artinya persepsi responden cenderung memiliki jiwa kewirausahaan yang tinggi. Nilai standar deviasi sebesar 4,516 jauh dari nilai rata-rata sehingga dapat disimpulkan bahwa data sampel semakin menyebar atau bervariasi.

Nilai minimum usia (X3) sebesar 21,00, nilai maksimum sebesar 56,00 dengan rata-rata sebesar 40,551. Nilai rata-rata sebesar 40,551

menunjukkan secara rata-rata usia responden adalah 40,551.

  • 4.    Penggunaan informasi akuntansi dalam pembuatan keputusan investasi (Y) memiliki nilai terendah sebesar 28,00, nilai tertinggi 40,00 dirata-ratakan menjadi 34,091. Angka 34,091 menunjukkan bahwa persepsi respondent di dalam membuat keputusan investasi lebih banyak yang menggunakan informasi akuntansi. Angka 3,592 jauh dari nilai yang dirata-ratakan sehingga dapat disimpulkan bahwa data sampel semakin menyebar atau bervariasi.

Untuk menjawab hipotesis dalam penelitian ini mempergunakan teknis analisis regresi linier berganda namun sebelumnya dilakukan pengujian uji

asumsi klasik terlebih dahulu. Berdasarkan uji asumsi klasik diketahui bahwa semua variabel yang Tabel d2ipergunakan didalam penelitian ini berdistribusi Hasil Analisis RegresinoLrminaiel rdaBnetregrbaenbdaas dari masalah multikolonieritas


Unstandardized Coefficients

Coefficients

Model      B       Std. Error       Beta           t           Sig.

1

(Constant)      12,347       4,485                      2,753         0,007

X1       0,253        0,119         0,214       2,125         0,036

X2       0,221        0,080         0,278       2,767         0,007

X3       0,081        0,039         0,194       2.104         0,038

Sumber: data diolah, 2016

ert h t ked Standardized


Berdasarkan Tabel 2 dapat dirumuskan persamaan regresi sebagai berikut :

Y = 12,347 + 0,253X1 + 0,221X2 + 0,081 X3 Interpretasinya adalah sebagai berikut:

  • 1.    Nilai konstanta sebesar 12,347 berarti bahwa tanpa ada pengaruh dari variabel independen, informasi akuntansi dalam pembuatan keputusan investasi digunakan sebesar 12,347.

  • 2.    Nilai koefisien regresi pengetahuan akuntansi (X1) sebesar 0,253 menunjukkan bahwa setiap kenaikan tingkat pengetahuan akuntansi akan meningkatkan penggunaan informasi akuntansi dalam pembuatan keputusan investasi sebesar 25,3%.

  • 3.    Nilai koefisien regresi jiwa kewirausahaan (X2) sebesar 0,221 menunjukkan bahwa setiap

kenaikan tingkat jiwa kewirausahaan akan meningkatkan penggunaan pengetahuan akuntansi dalam pembuatan keputusan investasi sebesar 22,1%.

  • 4.    Nilai koefisien regresi usia (X3) sebesar 0,081 menunjukkan bahwa setiap kenaikan usia akan meningkatkan penggunaan informasi akuntansi dalam pembuatan keputusan investasi sebesar 8,1%.

Tabel 3

Hasil Uji Koefisien Determinasi (RSquare)

Model

R

R Square

Adjusted

R Square

1

0,449

0,201

0,176

Sumber: data diolah, 2016

Pada Tabel 3 dapat dilihat pada kolom Adjusted RSquare menunjukkan nilai 0,176. Ini berarti bahwa variabel-variabel independen memberikan kontribusi sebesar 0,176 atau 17,6% terhadap variabel

dependennya. Sedangkan sebesar 82,4% merupakan pengaruh variabel luar yang bukan merupakan model dari persamaan regresi yang digunakan.

Tabel 4

Hasil Uji Kelayakan Model (Uji F)

Model

Sum of Squares

df

F

Sig.

1

Regression

252,187

3

7,902

0,000

Residual

999,987

94

Total

1252,173

97

Sumber: data diolah, 2016

Pada Tabel 4, terlihat nilai signifikansi F adalah sebesar 0,000. Tingkat signifikansi 5% (0,05) lebih besar dari 0,000, yang berarti bahwa variabel independen secara bersama-sama berpengaruh pada variabel dependen, jadi model ini layak dipakai.

Berdasarkan hasil uji t pada Tabel 2 yang merupakan pengujian hipotesis, dapat dijelaskan pengaruh dari setiap variabel, serta memberikan jawabandari hipotesis penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya.

  • 1.    Hipotesis pertama menyatakan bahwa pengetahuan akuntansi berpengaruh positif pada penggunaan informasi akuntansi dalam pembuatan keputusan investasi. Berdasarkan Tabel 2, dapat dilihat bahwa diperoleh nilai signifikansi t sebesar 0,036 serta nilai koefisien regresi (B) positif 0,253. Nilai signifikansi pengetahuan akuntansi sebesar 0,036 < 0,05 serta terlihat dari nilai thitung sebesar 2,125 yang lebih besar dari ttabel yaitu 1,661 maka H1 diterima. Hal ini berarti pengetahuan akuntansi berpengaruh positif pada penggunaan informasi akuntansi dalam pembuatan keputusan investasi. Kemampuan tentang akuntansi sangat diperlukan oleh pelaku usaha UMKM. Pengetahuan akuntansi digunakan untuk

memahami informasi akuntansi dalam membuat keputusan yang berkaitan dengan investasi perusahaan. Semakin tinggi pengetahuan seorang wirausaha tentang akuntansi maka semakin besar pemanfaatan informasi akuntansi yang digunakan dalam pembuatan keputusan investasi. Sebaliknya semakin rendah pemahaman seseorang terhadap pengetahuan akuntansi maka semakin sedikit pemanfaatan informasi akuntansi tersebut dalam rangka membuat keputusan yang berkaitan dengan investasi perusahaan.

Hasil penelitian ini sejalan dengan temuan Suhairi (2004), Krisanti (2012), Aprianto (2014), Linawati (2015) serta Sari (2015). Penelitian-penelitian tersebut membuktikan bahwa apabila wirausahawan mempunyai kemampuan tentang akuntansi yang tinggi jadi wirausahawan tersebut bisa memanfaatkan serta mengerti untuk membuat keputusan yang berkaitan dengan investasi perusahaan dengan menggunakan informasi-informasi akutansi. Demikian juga apabila wirausahawan belum mempunyai kemampuan tentang akuntansi yang tinggi, wirausahawan ini belum mampu memanfaatkan informasi akuntansi dengan baik. Hasil berbeda

ditunjukkan Roudah (2008) dan Pradnyadewi (2015) yang menyatakan bahwa pengetahuan tentang akuntansi tidak terlalu berpengaruh dalam menggunakan informasi akuntansi dalam siklus usaha yang sangat sederhana dan ruang lingkupnya kecil.

Hasil penelitian ini juga memberikan dukungan empiris terhadap TPB. TPB merupakan teori perilaku yang menyataan bahwa perilaku seseorang dipengaruhi oleh persepsinya. Tindakan seseorang dalam melakukan suatu perilaku dipengaruhi minatorang tersebut untuk berperilaku. Minat itu dipengaruhi sikap orang tersebut pada perilaku, perilaku yang dipengaruhi oleh norma subyektif dan kontrol keperilakuan yang dirasakan. Pengetahuan akuntansi dipahami sebagai perceived behavioral control yang mempengaruhi prilaku individu dalam pembuatan keputusan. Perceived behavioral control adalah kepercayaan akan adanya dan tidak adanya hal-hal yang menunjang atau menghambat seseorang berperilaku. Perilaku pembuatan keputusan didalam hal ini adalah penggunaan informasi alkuntansi. Informasi akuntansi akan sangat mudah dipahami apabila didukung oleh kemampuan pengetahuan akuntansi yang dimiliki oleh pengusaha UMKM. Hasil penelitian ini sejalan dengan temuan Hadayati (2014) dan Lee et.al (2008) yang menyatakan bahwa perceived behavioral contro lmampu memberikan pemahaman terhadap seseorang mengenai mudah atau tidaknya suatu informasi yang diberikan.

  • 2.    Hipotesis kedua menyatakan bahwa jiwa kewirausahaan berpengaruh positif pada penggunaan informasi akuntansi dalam pembuatan keputusan investasi. Berdasarkan Tabel 2, dapat dilihat bahwa diperoleh nilai signifikansi t adalah0,007 dan koefisien regresi (B) positif 0,221. Nilai signifikansi jiwa kewirausahaan sebesar 0,007 < 0,05 serta terlihat dari nilai thitung sebesar 2,767 yang lebih besar dari ttabel yaitu 1,661 maka H2 diterima. Hal ini berarti jiwaa wirausaha seorang wirausaha mempunyai pengaruh positif pada penggunaan informasi akuntansi dalam membuat keputusan investasinya.

Penelitian ini membuktikan bahwa semakin tinggi jiwa kewirausahaan seseorang maka semakin tinggi keingintahuannya tentang informasi akuntansi dan didalam membuat keputusan untuk usahanya, informasi akuntanssi

akan selalu digunakan. Wirausahawan yang mempunyai jiwa wirausaha tinggi cenderung melakukan apapun demi perkembangan perusahaannya demikian juga dengan menggunakan informasi akuntansi dalam setiap membuat keputusan yang berkaitan dengan perusahaannya. Hasil ini sejalan dengan temuan Sugiarto (2010), Krisanti (2012) dan Sari (2015) yang menyatakan bahwa wirausahawan yang memiliki nilai kepribadian yang besar dan berkeinginan memiliki prestasi yang tinggi akan selalu menggunakan cara bersaing yang lain daripada yang lain, termasuk menggunakan informasi akuntansi dalam menjalankan usahanya.

Penelitian ini juga memberikan dukungan empiris terhadap kontruk TPB yaitu sikap terhadap perilaku. Sikap terhadap perilaku merupakan penilaian seseorang, baik atau tidak baik pada sesuatu pada suatu keinginan atau niat tertentu. Jika orang beranggapan bahwa hal itu memberikan manfaat terhadapnya, orang itu akan menyampaikan sinyal yang baik terhadap hal tersebut, namun apabila hal itu tidak memberikan keuntungan, orang tersebut akan menyampaikan sinyal yang tidak baik. Dalam penelitian ini jiwa kewirausahaan dipahami sebagai sikap terhadap perilaku yang mempengaruhi minat perilaku individu dalam pengambilan keputusan. Semakin tinggi jiwa kewirausahaan seseorang (respon positif) maka akan semakin memicu seseorang untuk mencari segala informasi untuk memajukan usahanya termasuk informasi akuntansi yang dipergunakan dalam membuat keputusan yang berkaitan dengan usahanya. Hasil pengujian ini memberi dukungan pada temuan Panggalih (2013) serta Nazar dan Syahran (2008). Penelitian tersebut menemukan bahwa munculnya keinginan berperilaku dipengaruhi dengan munculnya respon awal dari seseorang pada minat untuk berperilaku tersebut.

  • 3.    Berdasarakan hasil maka dapat dilihat bahwa penelitian ini memberikan dukungan empiris terhadap TPB. TPB merupakan teori perilaku yang menyataan bahwa perilaku seseorang dipengaruhi oleh persepsinya. Tindakan seseorang dalam melakukan suatu perilaku dipengaruhi minatorang tersebut untuk berperilaku. Minat itu dipengaruhi sikap orang tersebut pada perilaku, perilaku yang dipengaruhi oleh norma subyektif dan kontrol keperilakuan yang dirasakan. Hasil pengujian membuktikan

bahwa pengetahuan akuntansi yang dipahami sebagai perceived behavioral control dan jiwa kewirausahaan yang dipahami sebagai sikap terhadap perilaku mempengaruhi minat perilaku seseorang dalam membuat keputusan yang berkaitan dengan investasi perusahaan dengan menggunakan informasi akuntansi. Kemampuan dibidang akuntansi sangat diperlukan oleh pelaku usaha UMKM. Selain mempunyai kemampuan dibidang akuntansi pelaku usaha UMKM juga dituntut untuk memiliki jiwa kewirausahaan yang tinggi. Seseorang dengan jiwa wirausaha yang tinggi cenderung berusaha untuk memajukan perusahaannya tidak terkecuali dalam membuat keputusan menggunakan informasi akuntansi. Dengan memiliki pengetahuan akuntansi yang baik serta jiwa kewirausahaan yang tinggi maka keputusan investasi yang dibuat tepat serta berguna demi masa depan perusahaannya.

Minat seseorang untuk berperilaku pada prosesnya dipengaruhi oleh usia. Kematangan usia seorang wirausaha akan mempengaruhi emosi dan cara berfikir dalam pengambilan keputusan yang terkait dengan investasi. Berdasarkan hasil pengujian, ditemukan bahwa usia dapat digunakan sebagai variabel kontrol dalam penelitian ini, sehingga perbedaan usia tersebut tidak memberikan pengaruh pada variabel yang diuji.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Dilihat dari data yang didapatkan, pengujian yang dilakukan, serta interpretasi yang dipaparkan maka dapat dirumuskan beberapa hal sebagai kesimpulan yaitu pengetahuan akuntansi berpengaruh positif pada penggunaan informasi akuntansi dalam pembuatan keputusan investasi. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa kemampuan dibidang akuntansi sangat diperlukan oleh pelaku usaha UMKM. Pengetahuan akuntansi digunakan untuk memahami informasi akuntansi dalam pembuatan keputusan investasi. Semakin tinggi pengetahuan akuntansi pengusaha UMKM maka semakin tinggi pula pemanfaatan informasi akuntansi dalam rangka pembuatan keputusan investasinya.

Jiwa kewirausahaan berpengaruh positif pada penggunaan informasi akuntansi dalam pembuatan keputusan investasi. Semakin tinggi jiwa kewirausahaan seseorang maka semakin tinggi keingintahuannya tentang informasi akuntansi dan akan menggunakan informasi akuntansi dalam pembuatan keputusan investasi usahanya.

Wirausahawan yang mempunyai jiwa wirausaha yang tinggi cenderung melakukan apapun demi perkembangan perusahaannya demikian juga dengan menggunakan informasi akuntansi dalam setiap membuat keputusan yang berkaitan dengan perusahaannya.

Kematangan usia sesorang wirausaha mempengaruhi emosi dan cara berfikir dalam pembuatan keputusan yang terkait dengan investasi. Penelitian ini membuktikan bahwa usia dapat mengontrol hubungan atar variabel yang diuji.

Penelitian ini memberikan dukungan empiris terhadap TPB dimana pengetahuan akuntansi dipahami sebagai perceived behavioral control dan jiwa kewirausahaan dipahami sebagai sikap terhadap perilaku mempengaruhi minat perilaku untuk menggunakan informasi akuntansi dalam pembuatan keputusan investasi.

Berdasarkan pembahasan dan uraian diatas, terdapat beberapa keterbatasan yang dapat disampaikan, yaitu :

  • 1.    Penelitian ini hanya menggunakan dua dari tiga kontruk TPB yaitu perceived behavioral control dan sikap terhadap perilaku yang merupakan faktor internal yang mempengaruhi perilaku pengusaha UMKM. Selain faktor internal terdapat faktor eksternal yaitu norma subyektif yang mempengaruhi perilaku pengusaha UMKM di dalam pembuatan keputusan. Terdapat kemungkinan perbedaan perilaku pengusaha UMKM dengan adanya pengaruh faktor eksternal tersebut.

  • 2.    Penelitian ini tidak mengkategorikan terlebih dahulu skala usaha UMKM yang diteliti. Perbedaan skala usaha tersebut akan mempengaruhi pemanfaatan informasi akuntansi dalam pembuatan keputusan yang dilakukan oleh pelaku usaha tersebut. Kemungkinan pemahaman akuntansi dan jiwa kewirausahaan dari masing-masing skala usaha tersebut berbeda sehingga akan mempengaruhi pemanfaatan informasi akuntansi yang digunakan dalam pembuatan keputusan investasi.

Saran

Untuk pengembangan selanjutnya dari hasil penelitian ini dapat memberikan saran sebagai berikut:

  • 1.   Bagi para praktisi wirausaha khususnya pengusaha

UMKM disarankan untuk meningkatkan dan memperdalam pengetahuan akuntansi mereka, karena akan sangat diperlukan dalam membaca dan memahami informasi akuntansi dalam

rangka membuat keputusan investasi. Wirausahawan perlu memperhatikan cash flow perusahaan serta dapat memanfaatkan pengetahuan akuntansinya untuk memprediksi masa depan perusahaan. Apabila wirausahawan menggunakan informasi akuntansi dalam pengambilan keputusan investasinya yang disertai dengan pemahaman yang baik terhadap pengetahuan akuntansi, maka akan menghasilkan keputusan yang tepat bagi masa depan usahanya.

  • 2.    Untuk penelitian selanjutnya dapat menambahkan variabel independen yaitu norma subyektif yang merupakan kontruk TPB. Hal ini dapat memberikan gambaran bahwa selain faktor internal terdapat faktor ekternal yang mempengaruhi perilaku wirausahawan.

  • 3.    Untuk penelitian selanjutnya agar mengkategorikan terlebih dahulu skala usahanya karena perbedaan skala usaha tersebut akan mempengaruhi pemanfaatan informasi akuntansi dalam pengambilan keputusan yang dilakukan oleh pelaku usaha tersebut. Hal ini akan dapat memberikan gambaran yang lebih spesifik skala usaha yang bagaimana yang dipengaruhi oleh variabel-variabel yang diteliti.

REFERENSI

Andika, Manda & Iskandarsyah Madjid. 2012. Analisis Pengaruh Sikap, Norma Subyektif Dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala (Studi Pada Mahasiswa Fakutas Ekonomi Universitas Syiah Kuala). EcoEntrepreneurship Seminar & Call for Paper Improving Performance by Improving Environment. 2012, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang, 190 – 196.

Aprianto, Agus. 2014. Pengaruh Pengetahuan Akuntansi dan Jiwa Kewirausahaan Terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi Dalam Pengambilan Keputusan Investasi. Skripsi Universitas Mahasaraswati, Denpasar.

Hadayati, Nurul Azmi (2014). Pengaruh Sikap, Kontrol Perilaku Persepsian, Pengalaman dan Kepercayaan Terhadap Minat Menggunakan Layanan Internet Banking. Universitas Brawijaya, Jl. MT. Haryono 165, Malang.

Idrus. 2000. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyiapan Dan Penggunaan Informasi Akuntansi Pada UMKM di Jawa Tengah. Thesis UNDIP. Semarang.

Krisanti, Rina. 2012. Pengaruh Pengetahuan Akuntansi dan Jiwa kewirausahaan Terhasap Penggunaan Informasi Akuntansi Dalam Pengambilan Keputusan Investasi. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 2(2), 127-137.

Kreitner, Robert and Angelo Kinicki, 2001. Organizational Behavior. Fifth Edition. Boston: Irwin McGraw-Hill.

Linawati, Evi dan Mitha Dwi Restuti. 2015. Pengetahuan Akuntansi Pelaku Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (UMKM) Atas Penggunaan Informasi Akuntansi. Conference in Business, Accounting and Management, 2 (1), 145 – 149.

Lee, M. 2009. Factors influencing the adoption of internet banking: An integration of TAM and TPB with perceived risk and perceived benefit. Electronic Commerce Research and Applications, 8, 130-141.

Tung, Lo Choi. 2011. The Impact of Entrepreneurship Education on Entrepreneurial Intention of Engineering Students. Doctor of Philosophy Cityu University of Hongkong.

Panggalih, Restu Guriting. 2013. Minat Individu Terhadap Penggunaan Internet Banking: Pendekatan Modified Theory Of Planned Behavior. Skripsi Universitas Brawijaya, Malang.

Pradnyadewi, Ni Putu Dina. 2015. Pengaruh Pengetahuan Akuntansi dan Jiwa Kewirausahaan Terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi Dalam Pengambilan Keputusan Investasi. Skripsi Universitas Mahasaraswati, Denpasar.

Roudah, Ria. 2008. Pengaruh Pengetahuan Akuntansi dan Kepribadian Wirausaha Terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi dalam Keputusan Investasi (Studi Kasus UKM Sektor Dagang di Kota Surabaya). STIE PERBANAS.

Sari, Ni Made Ari Maya. 2015. Pengaruh Kepribadian Wirausaha dan Pengetahuan Akuntansi Pada Penggunaan Informasi Akuntansi dalam Pembuatan Keputusan Investasi. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana.11(1), 303-319.

Sinha, T. N., 1996. Human factors in entrepreneurship effectiveness.Journal of Entrepreneurship, 5 (1), 23 – 39.

Sugiarto, Subekti Agus. 2010. Pengaruh Pengetahuan Akuntansi dan Kepribadian Terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi Dalam Pengambilan Keputusan Investasi Dengan Ketidak Pastian Lingkungan Sebagai Variabel Moderating. Skripsi STIE Perbanas, Surabaya.

Tayras D. 2010.Hubungan Karakteristik dan Kewirausahaan dengan Keberhasilan Bertahan Studi Kasus Para Wirausahawan Toko Grosir yang Terletak di Jalan Bandung. Skripsi Universitas Sumatera Utara.

Ullah, Hafij, Jamil Ahmed Khonadakar & Syeda Tamanna Fahim. 2014. Role of Accounting Information in Strategic Decision Making in Manufacturing Industries in Bangladesh. Global Journal of Management and Business Research: D Accounting and Auditing, 14. Isuue 1 Version 1.0.

Wahyudi, Muhamad. 2009. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Informasi Akuntansi Pada Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Yogyakarta. Tesis. Universitas Diponegoro, Semarang

Wijaya, Tony. 2008. Kajian Model Empiris Perilaku Berwirausaha UKM DIY dan Jawa Tengah. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 10 (2), 93-104.