Jurnal Bumi Lestari, Volume 21, Nomor 02, Tahun 2021, Halaman 36-42

Strategi Pengembangan Wisata Pantai Kedungu, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, Bali

Nyoman Anisa a*, I Wayan Restu a, Ni Putu Putri Wijayanti a

a Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas Udayana, Bukit Jimbaran, Bali-Indonesia

*Email: nyomananisa.2000@gmail.com

Diterima (received) 15 Juni 2021; disetujui (accepted) 6 Agustus 2021; tersedia secara online (available online) 8 Agustus 2021

Abstract

The purpose of this study is to find out the tourist attraction of Kedungu Beach as well as knowing Kedungu Beach Development Strategy with SWOT analysis. This research was conducted in January 2021, using descriptive and qualitative methods, as well as data analysis using SWOT analysis. The results obtained in this study are tourist attractions that are found on Kedungu Beach, there are natural beauties including the cleanliness of the beach water, photo spots, High waves that are suitable for surfing and beauty of the sunset in the afternoon Behind the natura beauty those owned by the Kedungu Beach tourist attraction, there are things that need to be considered, namely cleanliness environment of completeness of supporting facilities. The results of the SWOT analysis obtained a suitable strategi for the development of Kedungu Beach tourism, namely the SO (Stategy and Opportunities) strategy. Is a strategy that uses the power to take adventage of the strategy opportunities in question including improving the quality of human resources (human resources), opening services photographers for tourists whose reception is specifically for the surrounding community providing rental services surf tool.

Keywords: Tourist Attraction, Kedungu Beach, , SWOT

Abstrak

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui objek daya tarik wisata Pantai Kedungu serta mengetahui strategi pengembangan Pantai Kedungu dengan analisis SWOT. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2021, dengan menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, serta analisis data menggunakan analisis SWOT. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini adalah objek daya tarik wisata Pantai Kedungu terdapat pada keindahan alam diantaranya kebersihan air pantai spot foto, ombak tinggi yang cocok untuk surfing serta keindahan sunset saat sore hari. Dibalik keindahan alami yang dimiliki objek wisata Pantai Kedungu terdapat hal yang perlu diperhatikan yaitu kebersihan lingkungan dan kelengkapan fasilitas penunjang. Hasil analisis SWOT diperoleh strategi yang cocok untuk pengembangan wisata Pantai Kedungu yaitu strategi SO (strength dan opportunity) adalah strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang. Strategi yang dimaksud meliputi peningkatan kualitas (SDM) sumberdaya manusia, membuka lowongan pekerjaan jasa fotografer untuk wisatawan yang penerimaanya khusus masyarakat sekitar menyediakan jasa sewa alat surfing.

Kata Kunci: Daya Tarik Wisata, Pantai Kedungu, SWOT

  • 1.    Pendahuluan

Bali merupakan pulau yang memiliki kekayaan sumberdaya alam melimpah dan banyak digunakan sebagai industri baru berbasis alam yang dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar sebagai daerah pariwisata, sehingga masyarakat dan instansi berlomba-lomba menciptakan produk pariwisata yang bersangkutan dengan pelestarian lingkungan. Pariwisata Bali menyumbang 40% dari devisa pariwisata nasional sebesar 7,6 miliar dolar AS yang setara sekitar 100 triliun rupiah. Menurut BPS Provinsi Bali (2019) jumlah kunjungan wisatawan dari tahun 2015-2019 mengalami peningkatan, tercatat sebanyak 4.001.835 kunjungan di tahun 2015 dan 6.275.210 kunjungan di tahun 2019. Destinasi wisata yang paling sering di

doi: https://doi.org/10.24843/blje.2021.v21.i02.p04


© 2019 by the authors; Content from this work may be used under the terms of the Creative Commons Attribution 3.0 licence. Any further distribution of this work must maintain attribution to the author(s) and the title of the work, journal citation and DOI. Published under licence by Udayana University, Indonesia.

kunjungi wisatawan saat di Bali yaitu pantai. Pantai merupakan salah satu objek wisata yang memiliki daya tarik bagi wisatawan karena suasana yang variatif dengan melandaskan pada aspek eksplorasi, konservasi, dan pengelolaan secara berkelanjutan (Domo et al., 2017). Salah satu contoh pantai yang dapat dijadikan sebagai potensi dalam kegiatan wisata yaitu Pantai Kedungu.

Pantai Kedungu memiliki ciri khas yaitu pantai bertebing (cliff) serta terdapat air terjun yang bagian bawahnya terdapat bebatuan besar sebagai pendukung kegiatan pariwisata. Pantai Kedungu juga dijadikan sebagai area surfing, berjemur, berfoto, bersantai, menikmati sunset, selain keunikan alam, fasilitas dan aksesibilitas juga menjadi salah satu obyek daya tarik wisata yang terdapat di Pantai Kedungu (Gunardhy, 2017). Berdasarkan survei pendahuluan tercatat jumlah kunjungan wisatawan ke Pantai Kedungu sebanyak 280.000 kunjungan dari tahun 2015 hingga 2020 yang terdiri dari 80% wisatawan lokal dan 20% wisatawan mancanegara. Pada bulan Maret hingga Agustus 2021 mengalami penurunan kunjungan hal ini disebabkan oleh dampak pandemi Covid-19 sehingga menyebakan kegiatan pariwisata dibatasi.

Obyek wisata Pantai Kedungu memiliki potensi untuk dikembangkan. Hal ini dapat dilihat dari keindahan panorama alam yang dimiliki. Wisata Pantai Kedungu jarang dijadikan sebagai pilihan utama kunjungan wisata hal ini disebabkan karena masih kurang didukung oleh pengelolaan yang optimal seperti promosi. Berdasarkan situasi tersebut maka perlu dilakukan suatu penelitian strategi pengembangan wisata di Pantai Kedungu untuk dapat mengetahui strategi yang cocok pengembangan wisata di Pantai Kedungu, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan.

  • 2.    Metode Penelitian

    • 2.1 . Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama kurun waktu 1 bulan. Pengambilan data dan wawancara dilakukan pada bulan Januari 2021. Penelitian ini dilaksanakan di Pantai Kedungu yang terletak di Desa Belalang, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, Bali. Peta lokasi penelitian ditampilkan pada Gambar 1.

Gambar 1. Peta lokasi penelitian

  • 2.2    Alat Penelitian

Alat yang digunakan pada penelitian ini yaitu kamera digunakan untuk dokumentasi penelitian, papan jalan sebagai alas saat mencatat, alat tulis untuk menulis, laptop digunakan untuk mengolah data dan kuesioner sebanyak 85 buah digunakan sebagai alat penelitian.

  • 2.3    Metode Penelitian

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengambilan data yang digunakan adalah Purposive Sampling. Purposive sampling adalah suatu penentuan titik pengambilan sampel data secara sengaja data sudah ditentukan sehingga data yang ingin diteliti dapat terwakili (Fachrul, 2007). Adapun yang dibutuhkan pada penelitian ini terdiri dari 80 orang wisatawan, 2 orang pengelola pantai, 1 orang dari Dinas Pariwisata Kabupaten Tabanan, dan 1 orang dari Dinas Pariwisata Provinsi Bali. Pengambilan jumlah sampel menggunakan rumus Slovin menurut Riduwan (2005):

(1)


N n =

1+N e2

Dimana:

  • n = Ukuran sampel atau jumlah responden minimal

N = Ukuran populasi atau jumlah wisatawan keseluruhan

e = Nilai kritis/batas. Ketelitian yang digunakan yaitu (10% atau 0,1)

Berdasarkan data pengelola Pantai Kedungu jumlah rata-rata kunjungan wisatawan mencapai 554 orang.

Berdasarkan rumus di atas diperoleh responden sebanyak 84,7 (dibulatkan menjadi 85 orang).

  • 2.4    Analisis Data

Data yang diperoleh dari lokasi dianalisis analisis SWOT untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman (Tuasikal, 2020).

  • 3.    Hasil

    • 3.1    Objek Daya Tarik Wisata Pantai Kedungu

Objek daya tarik wisata yang dimaksud penulis adalah segala hal yang dapat mendukung atau penujang pengembangan aktivitas pariwisata. Objek daya tarik wisata Pantai Kedungu yaitu memiliki keindahan alami seperti air yang jernih, pantai yang bersih, terdapat tebing, dan air terjun kecil. Potensi wisata Pantai Kedungu sering digunakan untuk spot foto, berenang dan menikmati sunset. Pantai Kedungu juga memiliki potensi ombak dan gelombang tinggi dan potensial dikembangkan sebagai objek daya tarik wisata surfing. Melihat potensi yang terdapat di Pantai Kedungu sehingga dapat dijadikan alternatif kunjungan wisata selain Pantai Tanah Lot. Atraksi yang dapat dilakukan sebagai aktivitas pariwisata adalah bersantai, berolahraga, berenang dan surfing menikmati sunset wisata kuliner dan berfoto. Potensi wisata Pantai Kedungu dapat diliat pada Gambar 3 dan 4.

Gambar 3. Olahraga Surfing


Gambar 4. Sunset


  • 3.2    Strategi Pengembangan Wisata Pantai Kedungu

Pada matriks IFAS terdapat 3 kekuatan dan 3 kelemahan. Keberadaan aliran air terjun ditebing menjadi faktor kekuatan (strength) yang menjadi prioritas utama dengan skor 0,844. Sedangkan, pada

faktor kelemahan (weakness) kebersihan area wisata Pantai Kedungu menjadi prioritas utama dengan skor 0,453. Pada subtotal skor pada matriks IFAS faktor kelemahan (weakness) memiliki skor lebih rendah yaitu 1,291 dibandingkan skor pada faktor kekuatan (strength) yaitu 2,204. Hasil perhitungan faktor internal dapat dilihat pada Tabel 1. Pada matriks EFAS terdapat 3 peluang dan 3 ancaman. Faktor peluang (opportunity) ketersediaan lahan wisata yang menjadi prioritas utama dengan skor 0,832. Sedangkan pada faktor ancaman (threat) keberadaan sampah pelastik di area wisata Pantai Kedungu dengan skor 0,60. Pada subtotal skor matriks EFAS faktor peluang (opportunity) memiliki skor lebih besar yaitu 2,204. Hasil perhitungan faktor eksternal dapat dilihat pada Tabel 2. Berdasarkan total skor yang diperoleh dari faktor internal (IFAS) dan faktor eksternal (EFAS). Total skor yang diperoleh dari faktor eksternal yaitu sebesar: 3,730 sedangkan jumlah total skor faktor internal diperoleh sebesar 3,395. Dari hasil tersebut terlihat bahwa skor faktor eksternal lebih besar dibandingkan dengan nilai skor dari faktor eksternal, sehingga hal ini dapat disimpulkan bahwa faktor eksternal lebih berpengaruh dalam strategi pengembangan wisata Pantai Kedungu.

Tabel 1. Matriks IFAS

NO

KEKUATAN

BOBOT

RATING

SCORE

1

Keadaan umum Pantai Kedungu

0.169

4

0.676

2

Keberadaan aliran air terjun di tebing

0.211

4

0.844

3

Ombak dan gelombang tinggi

0.171

4

0.684

SUBTOTAL

0.551

2.204

NO

KELEMAHAN

BOBOT

RATING

SCORE

1

Kebersihan area wisata Pantai Kedungu

0.151

3

0.453

2

Sumberdaya manusia yang kurang

0.142

3

0.426

3

Sarana dan prasarana pendukung yang kurang

0.156

2

0.312

SUBTOTAL

0.449

1.191

TOTAL IFAS

1

3.395

Tabel 2. Matriks EFAS

NO

PELUANG

BOBOT

RATING

SCORE

1

Ketersediaan lahan wisata

0.208

4

0.832

2

Wisata foto hunting

0.203

4

0.812

3

Olahraga surfing

0.169

4

0.676

SUBTOTAL

0.58

2.32

NO

ANCAMAN

BOBOT

RATING

SCORE

1

Keberadaan sampah pelastik

0.15

4

0.60

2

Bangunan pengamanan pantai

0.143

3

0.429

3

Keamanan pengunjung kurang

0.127

3

0.381

SUBTOTAL

0.420

1.410

TOTAL EFAS

1

3.730

Dari hasil perhitungan faktor internal (IFAS) dan faktor eksternal (EFAS) dalam penentuan kuadran SWOT terdapat sumbu X dan sumbu Y dimana sumbu X merupakan faktor kekuatan (strength) dan faktor kelemahan (weakness) dan sumbu Y merupakan faktor peluang (opportunity) dan faktor ancaman (threat). Sumbu X diperoleh dari selisih total skor kekuatan dan kelemahan sedangkan sumbu Y diperoleh dari total skor peluang dan ancaman. Untuk perhitungan sumbu X dan Y sebagai berikut:

Nilai Koordinat X       : 2.188 - 1.202 = 0,986

Nilai Koordinat Y       : 2.224 - 1.515 = 0,709

Gambar 5. Kuadran SWOT Strategi Pengembangan Wisata Pantai Kedungu

Dari matriks Kuadran SWOT di atas dapat dilihat bahwa strategi pengembangan Wisata Pantai Kedungu terdapat pada kuadran I. Dapat dikatakan bahwa strategi pengembangan wisata Pantai Kedungu memiliki kondisi yang sangat menguntungkan. Pada hal ini wisata Pantai Kedungu memiliki peluang dan kekuatan yang besar untuk dikembangkan. Strategi yang dapat disarankan untuk pengembangan ini adalah strategi SO (strength dan opportunity) yaitu strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang.

  • 4.    Pembahasan

Keberadaan daya tarik wisata di Pantai Kedungu berpotensi untuk dikembangkan untuk meningkatkan kunjungan wisata yaitu wisata foto hunting dan olahraga surfing. Pernyataan ini sesuai dengan Yoeti (2008) pengembangan objek daya tarik wisata merupakan langkah yang dilakukan untuk membuat objek wisata maju dan banyak dikujungi. Berdasarkan tanggapan dari responden sebanyak 57% menyatakan bahwa keberadaan air terjun di tebing sangat cocok digunakan sebagai area foto hunting dan sebanyak 50% menyatakan olahraga surfing diminati. Dibalik keindahan alami yang dimiliki objek wisata Pantai Kedungu terdapat hal yang perlu diperhatikan yaitu kebersihan lingkungan kelengkapan fasilitas penunjang. Muljadi dan Warman (2014) menyatakan bahwa keberadaan objek wisata sangat bergantung pada kualitas lingkungan daerah wisata dan Asriandy (2016) mengemukakan bahwa sarana dan prasarana merupakan penunjang keberhasilan terhadap suatu usaha yang dilakukan pelayanan publik karena jika kedua hal ini tidak tersedia maka semua kegiatan yang dilakukan tidak memperoleh hasil yang maksimal. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan terdapat beberapa fasilitas yang kurang diantaranya lapak-lapak pedagang yang kurang tertata dengan baik dan jumlah tempat sampah yang masih kurang sehingga disayangkan masih ada sampah-sampah yang berkumpul di beberapa titik.

Strategi yang dapat digunakan yaitu strategi SO (strength dan opportunity). Strategi SO adalah strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang. Menurut Badarab et al. (2017) perencanaan dari SO adalah hal yang dianggap memiliki prioritas tinggi dan mendesak untuk dilaksanakan. Hasil strategi SO (strength dan opportunity) yang diperoleh yaitu:

  • 1.    Meningkatkan kualitas sumberdaya daya manusia (SDM)

Dalam melaksanakan pengembangan wisata Pantai Kedungu, peningkatan sumberdaya manusia diperlukan untuk menentukan strategi-strategi pengembangan berkelanjutan. Menurut Sholihah dan Zulfa (2017) bahwa sumberdaya manusia sebagai tenaga kerja sangat diperlukan keterampilannya dalam melaksanakan tugas peningkatan kualitas organisasi dan menunjang pertumbuhan ekonominya, sehingga pengelola diharapkan ikut serta dalam sosialisasi dan pelatihan, pengembangan dan pengelolaan pariwisata.

  • 2.    Membuka lowongan pekerjaan jasa fotografer untuk wisatawan yang penerimaanya khusus masyarakat sekitar

Dalam kegiatan pariwisata keikutsertaan masyarakat sekitar daerah pariwisata sangat diperlukan dalam pengembangan wilayah wisata. Pembangunan pariwisata akan sulit terwujud ketika masyarakat setempat merasa diabaikan, hanya sebagai objek, serta merasa terancam oleh kegiatan pariwisata di daerah. Melihat potensi alam yang dimiliki oleh Pantai Kedungu yaitu air terjun kecil yang menjadi objek daya tarik wisata sehingga perlu dibuka lowongan pekerjaan jasa fotografer untuk wisatawan dengan memaksimalkan penerimaan terhadap masyarakat lokal, Sehingga dapat menekan angka pengangguran. Berdasarkan pernyataan Wibowo et al. (2019) bahwa dengan adanya penyerapan tenaga kerja, maka tingkat pengangguran masyarakat di usia produktif dapat diminimalisir.

  • 3.    Menyediakan jasa sewa alat surfing

Berdasarkan objek daya tarik wisata yang dimiliki Pantai Kedungu yaitu ombak dan gelombang yang tinggi untuk kegiatan olahraga. Tingginya potensi yang dimiliki Pantai Kedungu belum diimbangi dengan fasilitas yang ada, dimana fasilitas berpengaruh dengan kepuasan pengunjung. Henny dan Yulianthini (2014) menyatakan bahwa perkembangan wisata surfing tersebar sangat pesat disepanjang pantai. Peminat untuk kegiatan olahraga surfing juga banyak dan dari berbagai kalangan umur serta peluang yang sangat besar bagi masyarakat. sehingga perlu disediakan fasilitas penunjang penyedia jasa sewa alat surfing yang bertujuan meningkatkan perekonomian serta memenuhi kebutuhan pengunjung selama melakukan kegiatan berwisata

  • 4.    Simpulan

Pantai Kedungu memiliki daya tarik wisata alam yang indah. Objek daya tarik wisata yang dimaksud terdapat pada keindahan alami seperti air yang jernih, bersih. Objek daya tarik wisata Pantai Kedungu memiliki potensi untuk dikembangkan untuk meningkatkan kunjungan wisata yaitu wisata foto hunting dan olahraga surfing. Berdasarkan tanggapan dari responden sebanyak 57% menyatakan bahwa keberadaan air terjun di tebing sangat cocok digunakan sebagai area foto hunting dan sebanyak 50% menyatakan olahraga surfing diminati oleh pengunjung dan strategi pengembangan wisata Pantai Kedungu berdasarkan analisis SWOT yang dilakukan berada di kuadran I dengan nilai (0,986 dan 0,709). Strategi yang disarankan untuk pengembangan wisata ini yaitu strategi SO (strength dan opportunity). Dimana strategi SO yang terdiri dari Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia (SDM), membuka lowongan pekerjaan jasa fotografer untuk wisatawan dengan memaksimalkan penerimaan masyarakat lokal dan menyediakan jasa sewa alat surfing.

Ucapan terimakasih

Terimakasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada pihak pengelola Pantai Kedungu yang bersedia memberikan izin dalam melaksanakan penelitian dan juga kepada wisatawan yang berkenan membantu dalam memperoleh data. serta dosen pembimbing, dan juga pihak-pihak yang telah membantu dalam proses penyelesaian penelitian ini.

Daftar Pustaka

[BPS] Badan Pusat Statistik Provinsi Bali. 2019, Data kunjungan Wisatawan Mancanegara Tahun 201 9. https://www.kemenparekraf.go.id/post/data-kunjungan-wisatawan-mancanegara-bulanan-tahun-2019. [Diakses tanggal 14 Oktober 2020].

Asriandy, I. 2016. Strategi Pengembangan Obyek Wisata Air Terjun Bissapu Di Kabupaten Bantaeng [Skripsi]. Makassar: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik. Universitas Hasanudin. 82 hlm.

Domo, A.M., Zulkarnaini., dan Yoswati D.2017. Analisis Kesesuaian dan Daya Dukung Kawasan Wisata Pantai (Studi Pantai Indah Sergang Laut di Pulau Singkep). Jurnal Dinamika Lingkungan, 4(2): 109116.

Fachrul, M. F. 2007. Metode Sampling Bioekologi. Jakarta: Bumi Aksara.199 hlm.

Gunardhy, M. 2017. Perancangan Kawasan Kedungu Resort Sebagai Upaya Pembangunan Indikator Pembangunan Berkelanjutan. Jurnal SMARTA, 1(1): 67-74.

Henny, H.N.L. dan Yulianthini, N. N. 2014 Pengembangan Selancar (Surfing) Melalui Pemberdayaan Masyarakat (Community Based Development) Di Kawasan Wisata Pantai Kuta, Kabupaten Badung. Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, 3(1): 351-359.

Muljadi, A. J. dan Warman A. 2014. Kepariwisataan dan Perjalanan. Jakarta: Rajawali Pers. 331 hlm.

Riduwan. 2005. Skala Pengukuran Variable Penelitian. Bandung: Alfabeta. 277-281 hlm.

Sholihah, I. dan Zulfa F.E. 2017. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Melalui      Pendidikan.

Jurnal Al-Hikmah, 7(1):33-46.

Tuasikal, T. 2020. Strategi Pengembangan Ekowisata Pantai Nitanghahai Di Desa Morela, Kabupaten Maluku Tengah. Jurnal Agrohut, 1 (10): 33-42.

Wibowo, T.A., Kaskayo, H., dan Damai A.A. 2019. Pengembangan Wisata Pantai Mutun Terhadap Dampak Fisik, Sosial Dan Ekonomi Masyarakat Desa Sukajaya Lempasing, Kabupaten Pesawaran,Lampung. Jurnal Pengemangan Kota, 7(1): 83-90.

Yoeti. dan Oka A. 2008. Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata. Jakarta: PT. Pradnya Paramita.

42