JURNAL BETA (BIOSISTEM DAN TEKNIK PERTANIAN) Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana

https://ojs.unud.ac.id/index.php/beta

Volume 8, Nomor 2, September, 2020

Analisis Tingkat Kepuasan Petani Paprika (Capsicum annum L.) terhadap Penggunaan Fungisida Kimia (Studi Kasus di Desa Candikuning, Baturiti, Tabanan, Bali)

Analysis of the Level of Satisfaction of Paprika Farmers (Capsicum annum L.) on Utilization of Chemical Fungisides (Case Study in Candikuning Village, Baturiti, Tabanan Bali)

Riski Nirmala Sidabutar, Ida Bagus Putu Gunadnya, Ida Ayu Rina Pratiwi Pudja

Program Studi Teknik pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana, badung, Bali, Indonesia

*email: gunadnya@unud.ac.id

Abstrak

Paprika merupakan komoditas sayuran potensial dengan jumlah produksi yang cukup tinggi. Jenis tanaman ini sangat rentan terhadap penyakit tanaman dan membutuhkan fungisida intensif dalam budidaya. Jenis-jenis fungisida kimia yang digunakan oleh petani adalah Rubikan, Linertin dan Demolis. Semua fungisida ini digunakan dengan menyemprotkan pada tanaman paprika. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat kepuasan petani paprika dan untuk menentukan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat kepuasan petani dalam menggunakan fungisida kimia. Data dikumpulkan dengan survei acak terhadap 30 petani paprika di Desa Candikuning pada bulan April-Mei 2019. Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif, Analisis Kinerja Penting (IPA), dan Indeks Kepuasan Pelanggan (CSI). Hasil penelitian menunjukkan bahwa petani puas (76%) tentang penggunaan fungisida kimia. Faktor yang mempengaruhi tingkat kepuasan petani paprika adalah merek citra produk, kemampuan untuk meningkatkan hasil panen, lebih menguntungkan, manfaat dalam mendapatkan hasil paprika dan kualitas produk fungisida.

Kata kunci: petani, paprika, kepuasan petani, fungisida kimia, Analisis Kinerja Penting, Analisis Kepuasan Pelanggan.

Abstract

Paprika is a potential vegetable commodity with a fairly high amount of production. This type of plant is very susceptible to plant diseases and requires intensive fungicides in cultivation. The types of chemical fungicides used by farmers are Rubikan, Linertin and Demolis. All of these fungicides are used by spraying on paprika plants. The purpose of this study is to analyze the level of satisfaction of farmers and to determine the factors that influence the satisfaction of farmers in using the chemical fungicide. Data were collected by a random survey of 30 paprika farmers in Candikuning Village in April-May 2019. Data analysis was performed using descriptive methods, Important Performance Analysis (IPA), and Customer Satisfaction Index (CSI). The results showed that farmers were very satisfied (76%) about the use of chemical fungicides. Factors affecting the level of satisfaction of paprika farmers are brand image of the product, the ability to increase yields, more profitable, benefits in getting paprika yields and quality of fungicide products

Keyword: farmers, paprika, farmer satisfaction, chemical fungicides, Important Performance Analysis, Customer Satisfaction Analysis.

PENDAHULUAN

Indonesia adalah negara agraris yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai seorang petani, sektor pertanian memegang peranan yang sangat penting. Sektor pertanian terdiri dari beberapa sub sektor yang meliputi tanaman bahan makanan, peternakan, perkebunan, perikanan, kehutanan dan hortikultura. Hortikultura merupakan salah satu daya tahan dalam pembangunan sektor pertanian. Produk hortikultura yang meliputi tanaman sayuran, buah-buahan, tanaman obat dan tanaman hias mempunyai kontribusi yang besar terhadap manusia dan lingkungan.

Paprika merupakan komoditas sayuran potensial dengan jumlah produksi yang cukup tinggi. Penanaman paprika terus berkembang karena adanya kebutuhan pasar yang terus meningkat, sehingga paprika merupakan salah komoditas sayuran komersial yang dapat dibudidayakan secara hidroponik. Saat ini penanaman paprika terus dikembangkan karena adanya kebutuhan pasar yang terus meningkat, dan kemungkinan untuk terus dibudidayakan (Prihmantoro,2003). Paprika mengandung zat gizi yang cukup tinggi terdiri dari protein, serat, lemak, karbohidrat, dan juga mengandung vitamin A, B, C serta mineral seperti Ca, Fe, P dan K. Paprika merupakan anggota dari

ordo Solanales dengan famili Solanaceae dan genus Capsicum, serta termasuk dalam species Capsium annum L.

Saat ini banyak penemuan-penemuan yang dianggap akan meningkatkan kualitas pertanian di Indonesia. Insidensi penyakit tanaman dengan keparahan yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan bahkan kematian pada tanaman sayuran atau buah. Dengan kecanggihan teknologi dan wawasan manusia untuk memproduksi fungisida kimia dalam mengatasi masalah pada tanaman paprika. Pengendalian penyakit secara kimia dengan fungisida telah lama dilakukan di Indonesia. Fungisida merupakan pestisida yang dapat membunuh atau menghambat secara spesifik cendawan penyebab penyakit pada tanaman. Fungisida berbentuk cair (paling banyak digunakan), gas, butiran, dan serbuk. Untuk jenis fungisida kimia yang digunakan adalah Rubikan, Linertin dan Demolis.

Kepuasaan yang dirasakan petani merupakan perbandingan antar apa yang diharapkan petani pada saat memutuskan untuk membeli suatu produk yang ditawarkan. Kepuasaan petani sangat tergantung pada persepsi dan ekspetasi mereka pada penggunaan fungisida kimia tersebut. Hal ini merupakan bahwa kepuasaan petani berhubungan dengan kualitas produk dari fungisida tersebut. Produk dan jasa yang berkualitas adalah dimana produk jasa tersebut harus sesuai dengan keinginan dan dapat memuaskan hasil yang sesuai dengan apa yang diharapkan oleh konsumen. (Ariani, 2009 dan Tampubolon, 2001). Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian mengenai kepuasaan petani terhadap penggunaan fungisida kimia.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalis tingkat kepuasan petani paprika dan menentukan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kepuasan petani paprika sebagai pengguna fungisida kimia.

METODE

Lokasi dan Waktu Kegiatan

Pelaksanaan penelitian dilakukan di Desa Candikuning, Baturiti, Tabanan, Bali. Penentuan daerah penelitian ditentukan secara purposive sampling dengan pertimbangan bahwa lokasi penelitian merupakan daerah yang cukup banyak terdapat petani paprika yang menggunakan fungisida kimia. Waktu penelitian dilakukan dari bulan April sampai Mei 2019.

Populasi dan Sampel Penelitian

Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah purposive sampling. Populasi merupakan keseluruhan dari subjek atau totalitas subjek penelitian yang didapat atau diperoleh yang dapat memberikan informasi data penelitian. Jumlah

responden pada penelitian ini adalah 30 petani dengan kriteria petani yang memiliki greenhouse paprika yang menggunakan fungisida kimia.

Pelaksanaan Penelitian

Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini berupa kuesioner yang disusun berdasarkan komponen komponen yang diperlukan untuk menganalisis data. Metode dalam penelitian ini dilakukan dengan wawancara secara langsung kepada para petani yang mendapatkan kuesioner.

Analisis Data

Data yang digunakan berupa data primer. Data primer dilakukan dengan survey langsung ke lokasi dan wawancara terstruktur (menggunakan kuesioner) kepada para responden yakni petani paprika pengguna fungisida kimia. Data dan informasi yang diperoleh selama penelitian di analisis secara deskripstif kuantitatif menggunakan perhitungan matematika sederhana seperti nilai rata-rata dan persentase. Untuk pengujian kuesioner dilakukan dengan uji validitas dan uji reliabilitas. Selanjutnya, analisis data menggunakan Importance Performance Analysis IPA) dan Customer Satisfaction Index (CSI). Ketentuan uji validitas menggunakan metode Product Moment untuk mengetahui uji hubungan dua variabel, indikator yang dikatakan valid atau berpengaruh signifikan apabila r hitung > r tabel, dan dikatakan tidak valid jika r hitung < r tabel (Junaidi, 2014). Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan koefisien Cronbach Alpha (Arikunto, 2006). Alat ukur yang digunakan benar atau reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,60 (Sunarto, 2007). Hasil kuesioner uji validitas dan reabilitas dihitung dengan menggunakan aplikasi SPSS 25 untuk mengetahui kevalidan kuesioner.

Untuk mengukur tingkat kepuasan petani digunakan teknik Analisis Kepentingan dan Kinerja (Importance Performance Analysis). Berdasarkan hasil penilaian tingkat kepentingan dan hasil penilaian kinerja maka dihasilkan tingkat kesesuaian antara tingkat kepentingan dengan tingkat pelaksanaannya (Supranto, 2003). Metode Customer Satisfaction Index (CSI) menggunakan indeks untuk mengukur tingkat kepuasan konsumen berdasarkan atribut-atribut tertentu. Atribut-atribut yang diukur dapat berbeda- beda untuk masing-masing perusahaan, hal ini tergantung pada kebutuhan informasi yang ingin didapatkan perusahaan terhadap konsumen (Mangarantua, 2010).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Profil Responden

Dalam penelitian yang dilakukan, responden adalah petani paprika yang telah menggunakan fungisida kimia. Seperti tertera pada Gambar 1, terlihat bahwa profil demografi responden yang merupakan segmentasi pengguna fungisida kimia adalah petani dengan rentang usia 25 - 45 tahun, pendidikan didominasi SMP sampai SMA, pekerjaan sampingan masih tetap di bidang pertanian, tingkat pendapatan antara Rp >2.000.000 - Rp3.000.000 per bulan. Tingkat pendidikan petani paprika pengguna

fungisida kimia didominasi oleh tingkat pendidikan sekolah menengah pertama (SMP) sampai sekolah menengah atas (SMA). Sehingga, dalam penyampaian promosi dan informasi secara teknis lebih baik menggunakan visualisasi yang mudah dipahami. Pekerjaan sampingan petani pengguna fungisida kimia sebagian besar (76,6%) masih di bidang pertanian. Hal ini menandakan bahwa sumber utama mata pencaharian petani paprika pengguna fungisida kimia dapat meningkatkan pendapatannya. Tingkat pendapatan petani paprika pengguna fungisida kimia didominasi dengan tingkat pendapatan antara >2 juta - 3 juta rupiah per bulan

DATA PSIKOLOGIS

100


90


< 25 tahun 13.3


sarjana 6,6


Tanam selain paprika

10


>3 juta16,6


SD 16,7


80


Lainnya 13,3


70


M CΛ


60


Z

M


50


40


>50 tahun 23,3


SMA 30


Buruh tani 76,6


30


0


25-45 tahun, 63,7

20

10

Umur


SMP 46,6


Pendidikan


1juta - 2 juta, 40


> 2 juta - 3 juta 43,3

Pendapatan


Kerja Sampingan


KATEGORI

Gambar 1. Profil responden pengguna hand tractor di Desa Candikuning, Baturiti, Tabanan, Bali.

Analisis Deskriptif Responden

Berdasarkan perilaku petani penggunaan fungisida kimia dalam penelitian ini, secara umum pada (Tabel 1) dapat dianalisis sebagai berikut: dari 30 responden, sebanyak 56,6% petani di Desa Candikuning memiliki pengalaman menggunakan fungisdia kimia selama 6-10 tahun. Alasan petani menggunakan fungisida kimia pada paprika dikarenakan hasil produksi panen lebih bagus, mengurangi serangan penyakit. Para petani mendapatkan sumber informasi tentang fungisida kimia sebagian besar berasal dari kelompok tani dan yang menjadi infomasi paling penting dalam

pembelian fungisida kimia adalah kualitas dari fungisida kimia tersebut.

Dengan harga fungisida kimia yang tinggi telah sesuai dengan manfaatnya. Apabila harga fungisida kimia mengalami kenaikan, petani akan tetap membelinya dan merekomendasikan penggunaan fungisida kimia kepada petani lainnya.

Dampak penggunaan fungisida terhadap serangan penyakit menurun karena dan dikatakan menghasilkan panen paprika yang baik. Serangan hama dan penyakit sangat berpengaruh pada hasil produksi paprika. Dari beberapa hasil penelitian sebelumnya juga terbukti bahwa dengan

menggunakan fungisida kimia pada tanaman   berpengaruh baik pada hasil yang didapatkan.

hortikultura termasuk tanaman paprika sangat

Tabel 1. Data deskriptif pengalaman responden pengguna fungisida kimia di Desa Candikuning Baturiti, Tabanan, Bali

No

Pengalaman Petani

Keterangan

1

Pengalaman menggunakan fungisida kimia

56,6% 6-10 tahun, 33,3% 1-3 tahun, 10% 3-25 tahun

2

Seberapa penting menggunakan fungisida pada

40,00% sangat penting, 60,00% penting

tanaman paprika

3

Alasan menggunakan fungisida pada tanaman paprika 40% hasil produksi lebih bagus, 13% proses hasil panen lebih cepat, 10% lebih menguntungkan, 37% mengurangi serangan penyaki.

4

Sumber informasi tentang fungisida kimia

63% kelompok tani, 17% teman.

5

Sumber informasi paling penting untuk membeli fungisida kimia

97% kualitas, 3% merek.

6

Keputusan pembelian dan penggunaan fungisida kimia

87% terencana, 13% tergantung situasi

7

Dimana tempat membeli fungisida kimia

100% membeli di agen/took

8

Kesesuaian harga fungisida kimia dengan manfaatnya 97% mengatakan sesuai, 3% tidak sesuai.

9

Apabila harga fungisida kimia mengalami kenaikan,

97% mengatakan tetap membelinya, 3%

apa yang dilakukan?

mengatakan tidak membelinya.

10

Apakah merekomendasikan penggunaan fungisida

90% mengatakan merekomendasikan,

kimia kepada orang lain?

10% tidak merekomendasikan.

Uji Validitas Terhadap Kepentingan Penggunaan Fungisida Kimia dan Kinerja

Pada penelitian ini dilakukan pengujian validitas terhadap jawaban 30 responden petani dengan uji coba kuesioner sebanyak 8 pertanyaan. Uji validitas bertujuan untuk mengukur atau mengetahui apakah indikator kuesioner dapat digunakan sebagai pengambilan keputusan data yang akurat. Indikator pertanyaan yang valid ditandai dengan adanya korelasi antara indikator pertanyaan dengan skor totalnya. Nilai r-tabel dapat dilihat pada distribusi nilai r-tabel dengan ketentuan r-tabel (α = 0,05; n = 30) diperoleh nilai r-tabel yaitu sebesar 0,2960.

Pada ketentuan uji validitas, indikator yang dikatakan valid atau berpengaruh signifikan apabila r-hitung lebih besar dari r-tabel atau indikator tidak berpengaruh signifikan apabila r-hitung lebih kecil dari r-tabel.

Pada Tabel 2 dan 3 diatas tertera bahwa 8 pertanyaan tersebut dinyatakan valid atau berpengaruh signifikan, dikarenakan memiliki nilai r-tabel lebih besar dari r-hitung. Dari hasil uji validitas kepentingan nilai r-hitung yang lebih tinggi adalah

atribut kemudahan dalam mendapatkan informasi tentang fungisida kimia yang berarti pada atribut ini petani sangat mementingkan informasi dengan cepat untuk mendapatkan produk fungisida tersebut. Hasil uji validitas kinerja dengan nilai hasil r-hitung tertinggi pada atribut kemampuan dalam meningkatkan hasil panen dimana para petani menggunakan fungisida kimia agar fungisida tersebut mampu meningkatkan hasil panen sesuai dengan harapan para petani.

Hasil Uji Reliabilitas Terhadap Kepentingan Penggunaan Fungisida Kimia

Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab pertanyaan yang tertera pada kuesioner. Uji reliabilitas dilakukan dengan uji Cronbach Alpha. Penentuan reliabel atau tidaknya suatu instrument penelitian dapat dilihat dari nilai Alpha > r tabel maka instrument penelitian dikatakan reliabel.

Tabel 2. Hasil uji validitas kuesioner kepentingan penggunaan fungisida kimia

Kode

Atribut Pertanyaan

Koefisien Korelasi

r-hitung

r-tabel

A1

Kemudahan dalam mendapatkan informasi tentang fungisida kimia

0,890

0,2960

A2

Merek citra produk

0,791

0,2960

A3

Kemampuan dalam meningkatkan hasil panen

0,798

0,2960

A4

Harga fungisida kimia

0,555

0,2960

A5

Lebih menguntungkan

0,769

0,2960

A6

Manfaat dalam mendapatkan hasil panen paprika

0,806

0,2960

A7

Kualitas produk fungisida

0,684

0,2960

A8

Ukuran bentuk fungisida kimia

0,629

0,2960

Tabel 3. Hasil uji validitas kuesioner kinerja fungisida kimia

Kode

Atribut Pertanyaan

Koefisien Korelasi r-hitung

r-tabel

A1

Kemudahan dalam mendapatkan informasi tentang

0,641

0.296

fungisida kimia

A2

Merek citra produk

0,769

0.296

A3

Kemampuan dalam meningkatkan hasil panen

0,798

0.296

A4

Harga fungisida kimia

0,709

0.296

A5

Lebih menguntungkan

0,650

0.296

A6

Manfaat dalam mendapatkan hasil panen paprika

0,671

0.296

A7

Kualitas produk fungisida

0,709

0.296

A8

Ukuran bentuk fungisida kimia

0,533

0.296

Tabel 4. Hasil uji reliabilitas kuesioner kepentingan dan kinerja penggunaan fungisida kimia

Atribut

Nilai Cronbach’ Alpha

r-tabel

Kepentingan

0,882

0,2306

Kinerja

0,840

0,2306

Berdasarkan tabel 4 dapat dilihat bahwa nilai Cronbach’s Alpha hasil uji reliabilitas kepentingan penggunaan fungisida kimia pada tanaman paprika (capsicum annum L.) lebih besar dari r-tabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang diperoleh reliabel.

Analisis Kepentingan dan Kinerja (Importance Performance Analysis)

Data yang diperoleh dalam penelitian ini berasal dari kuesioner dengan menggunakan Skala Likert. Skala Likert ini yang akan mengukur penilaian responden melalui pemberian bobot dari setiap atribut kuesioner atau pertanyaan kuesioner yang berhubungan dengan kepentingan/harapan pengguna dan kinerja barang atau jasa (Winarni, 2013).

Berdasarkan hasil penilaian tingkat kesesuaian antara tingkat kepentingan dengan tingkat pelaksanaanya (Supranto, 2003). Tingkat kesesuaian merupakan hasil perbandingan skor kinerja dan skor

kepentingan, sehingga tingkat kesesuaian ini digunakan untuk menentukan prioritas peningkatan faktor yang memenuhi kepuasan konsumen (Yola,2013).

Berdasarkan perhitungan Tingkat Kesesuaian (TKi) pada tabel diperoleh nilai tingkat kesesuaian rata-rata sebesar 101.66% dengan memiliki rentang nilai yang berada pada kisaran antara 86.46% sampai dengan 109%. Atribut yang memiliki nilai 86.46% adalah harga fungisida kimia. Hal ini menunjukkan bahwa harga fungisida kimia yang digunakan para petani paprika dirasa mahal sehingga perlu adanya kesesuaian harapan dalam penggunaan fungisida kimia tersebut. Atribut yang memiliki nilai 109% ukuran bentuk fungisida. Pada atribut ini menandakan nilai dari ukuran fungisida kimia sudah cukup sesuai dengan harapan para konsumen, akan tetapi masih perlu dipertahankan dan diperhatikan kualitas dari atribut tersebut.

Rata-rata tingkat kinerja sebesar 4,14 dan rata-rata tingkat kepentingan sebesar 4,08. Nilai rata-rata tersebut akan digunakan dalam menentukan diagram kartesius (Importance Performance Analysis) yang dibagi menjadi empat kuadran yang meliputi kuadran I prioritas utama, kuadran II pertahankan prestasi, kuadran III prioritas rendah serta kuadran IV berlebihan.

Tabel 5. Hasil Tingkat Kesesuaian

No

Atribut Produk

Tingkat kesesuaian (TKI)%

Kepentingan/ harapan (Sumbu Y)

Kinerja/ kenyataan (Sumbu X)

1

Kemudahan dalam mendapatkan informasi tentang fungisida kimia

100.85

3.90

3.93

2

Merek citra produk

105.64

4.13

4.37

3

Kemampuan dalam meningkatkan hasil panen

101.06

4.17

4.23

4

Harga fungisida kimia

86.46

3.43

3.83

5

Lebih menguntungkan

100,79

4.20

4.23

6

Manfaat dalam mendapatkan hasil panen paprika

106.45

4.13

4.40

7

Kualitas produk fungisida

103.03

4.40

4.53

8

Ukuran bentuk fungisida kimia

109

3.33

3.63

Rata-rata

101.66%

4.08

4.14

Keterangan:

1. Kemudahan dalam mendapatkan hasil informasi tentang fungisida kimia

2. Merek citra produk

3. Kemampuan dalam meningkatkan hasil panen

4. Harga fungisida kimia

5. Lebih menguntungkan

6. Manfaat dalam mendaptkan hasil panen paprika

7. Kualitas produk fungisida

8. Ukuran bentuk fungisida kimia


Gambar 3. Penjabaran atribut berdasarkan diagram Importance Performance Analysis.

Dari hasil peneletian, kedelapan faktor masuk ke dua kuadran yaitu kuadran 1, kuadran II dan kuadran III. Kuadran I menggambarkan atribut harga fungisida kimia dianggap penting dan diharapkan oleh petani akan tetapi kenyataan dari harga fungisida kimia belum memberikan kepuasan terhadap apa yang diharapkan petani secara optimal, sehingga membuat petani merasa kecewa. Dimensi inilah yang perlu diprioritaskan untuk diperbaiki

Pada kuadran II, terdapat 5 atribut yang paling diharapkan oleh petani. Atribut-atribut tersebut antara lain merek citra produk, kemampuan dalam meningkatlan hasil, lebih menguntungkan, manfaat

dalam meningkatkan hasil panen paprika, dan kualitas produk fungisida. Atribut tersebut telah sesuai dengan yang dirasakan dan sebagai faktor yang dianggap penting serta diharapkan sebagai faktor penunjang kepuasan pengguna sehingga wajib untuk mempertahaankan kelebihan dari produk tersebut.

Atribut yang terletak pada kuadran III adalah kemudahan dalam mendapatkan hasil informasi tentang fungisida kimia dan ukuran bentuk fungisida. Atribut tersebut dianggap mempunyai tingkat kinerja aktual yang rendah dan tidak terlalu diharapkan oleh petani. Sehingga perusahaan tidak perlu

memprioritaskan atau memberikan perhatian lebih pada atribut tersebut.

Analisis Kepuasan Konsumen   (Customer

Satisfaction Index)

Metode Indeks Kepuasan Konsumen (Customer Satisfaction Index) merupakan indeks yang dapat mengukur tingkat kepuasan para konsumen atau anggota berdasarkan atribut-atribut yang sudah ditentukan.

Tabel 6. Hasil Perhitungan Customer Satisfaction Indeks

Atribut

ΣYi

ΣXi

MIS

MSS

WF

WS

A1

117

118

3.90

3.93

11.93

46.52

A2

124

131

4.13

4.37

12.63

52.16

A3

125

127

4.17

4.23

12.75

53.16

A4

133

115

4.43

3.83

13.55

60.02

A5

124

124

4.20

4.13

12.84

53.92

A6

124

132

4.13

4.40

12.63

52.16

A7

132

136

4.40

4.53

13.45

59.18

A8

100

109

3.33

3.63

10.18

33.89

N

30

WT

380.32

CSI

76% (puas)

Keterangan:

ΣYi

= jumlah nilai kepentingan atribut ke-i

WF

= Weight Factors

ΣXi

= jumlah nilai kinerja atribut ke-i

WS

= Weight Score

MIS

= Mean Importance Score

WT

= Weight Total

MSS

= Mean Satisfaction Score

N

=jumlah responden

Berdasarkan Tabel 6 diatas, nilai CSI yang diperoleh adalah 76%. Nilai tersebut masuk dalam kategori sangat puas, dimana kategori puas berada pada rentang 66% - 80.99%. Hasil nilai dari CSI ini bisa menandakan bahwa para petani paprika merasa puas terhadap penggunaan fungisida kimia.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa petani paprika puas terhadap penggunaan fungisida kimia dengan nilai CSI 76%. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kepuasaan petani paprika pengguna fungisida kimia adalah merek citra produk, memiliki kemampuan dalam meningkatkan hasil panen, lebih menguntungkan, manfaat dalam mendapatkan hasil panen paprika dan kualitas produk fungisida kimia.

Saran

Berdasarkkan hasil penelitian dapat di ketahui bahwa petani menggangap penting menggunakan fungisida kimia dalam mendapatkan hasil panen paprika yang berkualitas. Oleh karena itu diharapkan untuk perusahaan pembuat fungisida kimia harus memperbaiki atribut yang masih kurang baik kinerjanya untuk meningkatkan penjualan. Atribut penggunaan fungisida kimia yang harus diperbaiki adalah harga fungisida kima. Kinerja atribut harus sesuai dengan kebutuhan para petani dimana harga fungisida kimia yang diharapkan memiliki harga

yang lebih terjangkau dan disesuaikan dengan kinerja dan manfaat yang didapatkan dari penggunaan fungisida kimia.

DAFTAR PUSTAKA

Ariani. 2009. Manajemen Kualitas. Jakarta: Universitas Terbuka.

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi VI). Jakarta : PT Rineka Cipta.

Junaidi. 2014. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Penerbit CAPS.

Mangaratua, D. 2010. Analisis Sikap dan Kepuasan Petani Terhadap Padi Hibrida. [Skripsi]. Bogor : Fakultas Ekonomi Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Prihmantoro, H., dan I. Yovita. 2003. Paprika Hidroponik dan Non Hidroponik. Cetakan ke-5. Penebar Swadaya, Jakarta.

Rusastra, I. 2005. Analisis ekonomi ketenagakerjaan sektor pertanian dan pedesaan di Indonesia.Laporan Akhir Penelitian. Bogor (ID): Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitas dan R dan D. Penerbit Alfabeta. Bandung.

Sunarto, R. 2007. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Penerbit

BPFE.

Supranto, J. 2003. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan, Analisis Perilaku Konsumen. Edisi Pertama. BPFE. Yogyakarta.

Tampubolon, D. P. 2001. Perguruan tinggi bermutu: Paradigma baru manajemen pendidikan tinggi menghadapi tantangan abad ke-21. Gramedia Pustaka Utama.

Winarni, 2013. Analisis Tingkat Kepuasan Pelanggan Dengan Menggunakan Metode Customer Satisfaction Index Dan Importance Performance Analysis Serta Service Quality. Yogyakarta.

Yola, M. dan D. Budianto. 2013. Analisis Kepuasaan Konsumen Terhadap Kualitas Pelayanan Dan Harga Produk Pada Supermarket Dengan Menggunakan Metode Importance Performance Analysis (IPA). Jurnal Optimasi Sistem Industri.12(12):301-309.

308