Tingkat Kepuasan Petani Bawang Prei (Allium ampeloprasum L.) terhadap Penggunaan Pupuk Organik di Desa Candikuning, Baturiti, Tabanan, Bali.
on
JURNAL BETA (BIOSISTEM DAN TEKNIK PERTANIAN) Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana
https://ojs.unud.ac.id/index.php/beta
Volume 8, Nomor 2, September 2020
Tingkat Kepuasan Petani Bawang Prei (Allium ampeloprasum L.) terhadap Penggunaan Pupuk Organik di Desa Candikuning, Baturiti, Tabanan, Bali.
The Satisfaction Rate of Leek Farmer (Allium ampeloprasum L.) on the Use of Organic Fertilizer in the Village of Candikuning, Baturiti, Tabanan, Bali
Ni Luh Rani Sulasti, I Made Anom Sutrisna Wijaya*, Ida Ayu Rina Pratiwi Pudja
Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian,Universitas Udayana, Badung, Bali, Indonesia *E-mail: anomsw@unud.ac.id
Abstrak
Bawang prei merupakan salah satu tanaman hortikultura yang banyak dibudidayakan oleh petani di Desa Candikuning sejak 10 tahun terakhir. Salah satu pupuk organik yang di gunakan oleh petani bawang prei adalah pupuk organik Postal yang terbuat dari campuran kotoran ayam dan sekam (kulit gabah). Penelitian bertujuan untuk menganalisis tingkat kepuasan petani dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan petani sebagai konsumen pupuk. Data yang dikumpulkan melalui survei acak mengunakan kuisioner dan wawancara pada 50 orang petani bawang prei yang menggunakan pupuk organik Postal di Desa Candikuning pada bulan April-Mei 2019. Analisis dilakukan dengan metode Deskriptif, Importance Performance Analysis (IPA), dan Customer Satisfaction Index (CSI). Hasi dari penelitian ini menunjukkan bahwa pengguna pupuk organik postal didominasi oleh petani kelompok umur produktif (58%), tingkat pendidikan setingkat SD-SMP (84%), Pekerjaan sampingan di bidang pertanian (56%). Rata-rata tingkat kesesuaian antara harapan dan kinerja produk sebesar 100,17 %. Petani merasa puas terhadap kinerja pupuk organik postal (CSI: 72,27%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah kepuasan petani pengguna pupuk organik pada tanaman bawang prei sebesar 72,27 % yang berarti petani merasa puas. Kepuasan petani dipengaruhi oleh kemampuan meningkatkan hasil, harga produk dan kemasan produk.
Kata kunci: customer satisfaction index, importance performance analysis, kepuasan petani, petani bawang prei, pupuk organik.
Abstract
Leek is one of the horticultural crops that is widely cultivated by farmers in Candikuning Village since the last 10 years. One of the organic fertilizers used by leek farmers is postal organic fertilizer made from a mixture of chicken manure and husks (grain husks). The research aims to analyze the level of satisfaction of farmers and identify the factors that influence the satisfaction of farmers as consumers of fertilizer. Data collected through a random survey using questionnaires and interviews with 50 farmers of leeks using organic fertilizer Postal in Candikuning Village in April-May 2019. Analysis was conducted using descriptive methods, Importance-Performance Analysis (IPA), and Customer Satisfaction Index (CSI). The results of this study indicate that postal organic fertilizer users are dominated by productive age farmers (58%), elementary-junior high school level education (84%), side jobs in agriculture (56%). Farmers were satisfied (CSI: 72.27%) on the performance of Postal organic fertilizer. The conclusion of this study is the satisfaction of farmers who use organic fertilizer on leek plants by 72.27%, which means farmers are satisfied. Farmer satisfaction is influenced by the ability to increase yields, product prices and product packaging.
Keyword: customer satisfaction index, importance performance analysis, farmer s satisfaction, leek farmers, organic fertilizer.
PENDAHULUAN
Bawang prei (Allium ampeloprasum L.) merupakan salah satu tanaman yang banyak di budidayakan oleh petani di daerah desa candikuning, bawang prei mulai di budidayakan sejak 10 tahun terakhir, tanaman satu ini banyak di budidayakan karena memiliki hasil panen yang banyak, untuk mendapatkan bibitnya juga
lebih mudah, tidak seperti pada tanaman lain yang harus disemai selama seminggu kemudian ditanam, sedangkan bibit tanaman bawang prei bisa langsung di tanam setelah induknya di panen hal ini menjadi daya tarik bagi petani untuk menanam tanaman ini. Bila di bandingkan dengan tanaman hortikultura yang lain, tanaman bawang prei lebih banyak menggunakan pupuk organik.
Menurut Saraswati (2012), Pemerintah dalam menanggulangi dampak buruk pengunaan yang berlebihan terhadap pupuk organik, maka dari Menteri Pertanian lewat Permentan No 40/2007, yaitu menyarankan penggunaan pupuk organik di campurkan atau di kolaborasikan dengan penggunaan pupuk anorganik guna memperbaiki kesuburan dan kondisi tanah, sekaligus meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk anorganik.
Pupuk organik adalah pupuk yang terbuat dari limbah organik atau kotoran atau atau bagian dari hewan atau tumbuhan mati dan lain sebagainya yang sudah melalui proses rekayasa yang bentuknya cair maupun padat, bisa diperkaya dengan mikroba ataupun mineral yang bermanfaat untuk meningkatkan bahan organik serta kandungan unsur hara pada tanah dan memperbaiki sifat biologi, fisik dan kimia tanah. Penggunaan pupuk organik biasanya di gunakan pada tanaman hortikultura. Untuk pupuk yang di gunakan adalah pupuk kandang yang terbuat dari campuran kotoran ayam dengan sekam (kulit gabah).
Kepuasan konsumen adalah perasaan yang dirasakan konsumen, membandingkan apa harapan atau keinginan konsumen disaat memutuskan memakai suatu produk. Pada penelitian ini produk yang digunakan adalah pupuk organik dengan apa yang didapatkan pada kenyataannya setelah penggunaannya, karena itulah penelitian mengenai kepuasan petani sebagai konsumen menjadi perlu untuk dilakukakan.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kepuasan petani terhadap penggunan pupuk organik pada tanaman bawang prei dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan petani terhadap penggunaan pupuk organik.
METODE PENELITIAN
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Desa Candikuning, Baturiti, Tabanan, Bali. Penentuan daerah penelitian ditentukan secara purposive sampling dengan pertimbangan lokasi penelitian merupakan daerah yang cukup banyak terdapat petani bawang prei yang sudah menggunakan pupuk organik. Waktu penelitian ini dilakukan mulai dari bulan April sampai Mei 2019.
Populasi dan Sampel Penelitian
Dalam penelitian ini penentuan responden menggunakan purposive sampling. Dalam hal ini pemilihan responden dilakukan secara sengaja. Sugiyono (2012), menyatakan generalisasi yang terdiri dari subyek atu objek yang memiliki karakteristik dan kualitas khusus yang ditetapkan untuk diteliti, dipelajari dan diambil kesimpulannya merupakan pengertian dari populasi. Pada penelitian
ini diambil 50 orang petani sebagai narasumber atau responden. Pada penelitian ini responden yang dipilih adalah petani yang menanam bawang prei dan juga menggunaan pupuk organik postal.
Pelaksanaan Penelitian
Metode dalam penelitian ini menggunakan metode survey. Pelaksanaan penelitian ini dimulai dari pembuatan kuesioner, wawancara, pengumpulan data sampai analisis data.
Analisis Data
Data yang digunakan berupa data primer dan data sekunder. Data primer dilakukan dengan survey langsung ke lokasi dan wawancara terstruktur (menggunakan kuisioner ) kepada para responden yang jumlahnya ditentukan menggunakan rumus slovin. Data sekunder yang digunakan berupa diperoleh dari artikel, jurnal, majalah marketing dan literatur dari internet juga literatur lainnya seperti penelitian terdahulu untuk bahan penentuan atribut produk. Dalam penelitian menggunakan tiga metode untuk menganilisis data yang diperoleh. Pertama, untuk mengetahui kelompok dari petani pengguna pupuk organik baik dari segi perilaku, demografi, maupun psikografi menggunakan Analisis deskriptif. Kedua, untuk mengetahui kesesuaian antara kinerja dan kepentingan pada penggunaan pupuk organik postal digunakan Analisis Importance Performance Analysis (IPA), sebelumnya digunakan juga skala Likert untuk mengetahui perbandingan skor kinerja dan skor kepentingan. dan yang terakhir untuk mengetahui secara keseluruhan tingkat kepuasan petani pada saat menggunakan pupuk organik digunakan Analisis Customer Satisfaction Index.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Profil Responden
Berdasarkan data yang diperoleh dari kuesioner penelitian sebaran umur responden disajikan pada Gambar 1 dalam bentuk diagram lingkaran. Dari Gambar 1 dapat diketahui segmentasi umur dari petani pengguna pupuk organik pada tanaman bawang prei. Petani Pengguna pupuk organik postal didominasi oleh petani dengan usia 25-45 tahun (58%). Menurut Rusastra (2005) yang termasuk kedalam usia produktif, khususnya di bidang pertanian adalah usia 25-45 tahun, dimana responden penelitian ini lebih banyak petani usia produktif.
Pada Gambar 2 disajikan data sebaran pendidikan yang diperoleh dari kuesioner penelitian dalam bentuk diagram lingkaran. Dari Gambar 2. dapat diketahui segmentasi pendidikan pengguna pupuk organik pada tanaman bawang prei. Pengguna pupuk organik postal ini memiliki tingkat pendidikan mulai
dari pendidikan sekolah dasar hingga sekolah menengah atas. Seperti pada Gambar 2 tingkat penddidikan lebih didominasi oleh tingat pendidikan dasar (SD) (46%).
Gambar 1. Diagram segmentasi umur.
SMA 16%
SD
46¾
Gambar 2. Diagram segmentasi pendidikan.
Gambar 3. Diagram segmentasi kerja sampingan.
Pada Gambar 3 sebaran kerja sampingan responden disajikan dalam bentuk diagram lingkaran. Dari Gambar 3 dapat diketahui segmentasi kerja sampingan petani pengguna pupuk organik pada tanaman bawang prei. Pekerjaan utama dari responden penelitian adalah petani. Sebanyak (56 %) responden memiliki pekerjaan sampingan yang masih
di bidang pertanian dan (44%) responden memiliki pekerjaan sampingan diluar bidang pertanian seperti sopir dan pedagang. Petani merupakan sumber utama mata pencaharian dari para responden sehingga
mereka yakin manfaat yang diberikan oleh pupuk organik postal dapat meningkatkan pendapatannya
Berdasarkan data yang diperoleh dari kuesioner penelitian sebaran pendapatan responden pada
Gambar 4 disajikan dalam bentuk diagram lingkaran.
Dari Gambar 4 dapat diketahui segmentasi
pendapatan petani pengguna pupuk organik pada tanaman bawang prei. Tingkat pendapatan petani
pengguna pupuk organik postal didominasi dengan
tingkat pendapatan antara Rp. 1.000.000- Rp.
2.000.000 per bulan (68%).
2-3 juta
32%
1-2 juta
68%
Gambar 4. Diagram segmentasi pendapatan.
Analisis Deskriptif
Berdasarkan perilaku petani pengguna pupuk organik
pada tanaman bawang prei sebagai responden pada
penelitian ini dapat dianalisis sebagai berikut : Berdasarkan Tabel 1. responden mengatakan bahwa penggunaan pupuk organik memiliki peran yang sangat penting (56%),(82%) merasakan bahwa dampak penggunaan pupuk organik postal dapat meningkatkan kesuburan tanah, dan (62%) merasakan bahwa penggunaan pupuk organik postal dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia. Pupuk
organik mempunyai fungsi yang penting dimana dapat menggemburkan lapisan permukaan tanah (topsoil), meningkatkan populasi jasad renik, mempertinggi daya serap dan daya simpan air serta dapat meningkatkan kesuburan tanah (Sutejo, 2002). Menurut Sugeng (2012), tujuan pemberian pupuk
terutama untuk menghasilkan tingkat produksi yang tinggi diantaranya adalah melengkapi penyediaan hara secara alami didalam tanah untuk memenuhi kebutuhan tanaman, menggantikan unsur-unsur hara yang hilang karena terangkut dengan hasil panen, pencucian, dan sebagainya, serta dapat memperbaiki kondisi tanah yang kurang baik atau mempertahankan kondisi tanah yang sudah baik untuk pertumbuhan tanaman. Pemupukan merupakan salah satu tindakan
pemeliharaan tanaman yang bertujuan untuk oleh tanaman sehingga dapat meningkatkan kualitas menambah ketersediaan unsur hara yang dibutuhkan dan kuantitas hasil tanaman.
Tabel 1. Pengalaman responden pengguna pupuk organik pada tanaman bawang prei dilihat dari data deskriptif
No |
Pengalaman Responden |
Keterangan |
1 |
Pengalaman tanam pakai pupuk organik |
1-3 tahun 6%, 3-5 tahun 44%, 6-10 tahun 50% |
2 |
Pengalaman tanam pakai pupuk organik postal |
2 musim 6%, 4 musim 30%, Lebih dari 4 musim 64% |
3 |
Seberapa penting penggunaan pupuk organik postal pada tanaman bawang prei |
Sangat penting 44%, Penting 56% |
4 |
Alasan menggunakan pupuk organik postal pada tanaman bawang prei |
Harga terjangkau 20%, Mengurangi pupuk kimia 10% Mengurangi serangan penyakit 6%, Meningkatkan kesuburan tanah 58%, Meningkatkan hasil panen 14% |
5 |
Sumber informasi pupuk organik postal |
Teman 16%, Keluarga 42%, Sales 10%, Dinas pertanian 16%, Kios pertanian 16% |
6 |
Sumber informasi yang paling di percaya |
Teman 38%, Penyuluh pertanian 44%, Sales 4%, Kios pertanian 14% |
7 |
Keputusan pembelian pupuk organik postal |
Terencana 88%, Tergantung situasi 12% |
8 |
Dampak penggunaan pupuk organik postal terhadap kesuburan tanah |
Meningkat 82%, Tetap 16%, turun 2% |
9 |
Pengurangan pupuk kimia akibat pemakaian pupuk organik postal |
Berkurang 62%, Tidak berkurang 38% |
10 |
Dampak penggunaan pupuk organik postal terhadap serangan penyakit |
Meningkat 2%, Tetap 68%, turun 30% |
Hasil Uji Validitas Kuesioner
Pada penelitian ini dilakukan pengujian validitas terhadap jawaban 50 responden dengan uji coba kuesioner sebanyak 8 pertanyaan. Perhitungan r-tabel digunakan dalam pengujian statistik yaitu untuk pengujian validitas yang dihitung dengan program SPSS versi 25.0. nilai r-tabel dapat dilihat pada distrusi nilai r-tabel dengan ketentuan r-tabel (ɑ = 0,05 ; n = 50) diperoleh nilai r-tabel yaitu sebesar 0,2306.
Menurut (Junaidi, 2014) pada ketentuan uji validitas, indikator yang dikatakan valid atau berpengaruh signifikan jika r-hitung lebih besar daripada r-tabel dan indikator tidak berpengaruh signifikan jika r-hitung lebih kecil daripada r-tabel. Berdasarkan ketentuan tersebut pada Tabel 2. dan Tabel 3. indikatornya dikatakan valid atau berpengaruh
signifikan karena r-hitung lebih besar daripada r-tabel.
Hasil Uji Reliabelitas Kuesioner
Selain uji validitas, uji kualitas data yang diperoleh dari penggunaan instrument penelitian dievaluasi melalui uji reliabilitas. Menurut Cooper dan Schlinder (2003) Uji validitas menguji seberapa baik instrument pengukuran mengukur dengan tepat suatu konsep studi yang dimaksudkan untuk diukur. Menurut Nunally (1986) Uji reliabilitas dilihat melalui koefisien (Cronbach’sAlpha). Nilai reliabilitas dilihat melalui Cronbach’sAlpha masing-masing variable penelitian lebih besar dari sama dengan besarnya r-tabel dianggap reliabel.
Dari Tabel 4. dapat dilihat bahwa nilai Cronbach’s Alpha adalah sebesar 0,828 dan 0,698, sedangkan
nilai r-tabel adalah 0,2306 sehingga dapat
disimpulkan bahwa data yang diperoleh reliabel.
Hasil Uji Normalitas terhadap Data Kepentingan dan Kinerja
Menurut Imam Gozhali (2013) uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah masing-masing
variabel tersebut berdistribusi normal atau tidak. Data dinyatakan normal apabila nilai sig. >0,05. Dari Tabel 5. dapat dilihat hasil uji normalitas. Nilai signifikan pada variabel jumlah sebesar 0,183 maka data tersebut dapat dinyatakan berdistribusi normal.
Tabel 2. Hasil uji validitas kuesioner kepentingan
Kode |
Pertanyaan |
Koefisien Korelasi | |
r-hitung |
r-tabel | ||
A1 |
Tidak ada efek samping kalau masuk kedalam tubuh |
0,739 |
0,2306 |
A2 |
Manfaat dalam meningkatkan hasil pertanian bawang prei |
0,862 |
0,2306 |
A3 |
Kemampuan dalam meningkatkan hasil panen |
0,881 |
0,2306 |
A4 |
Harga produk terjangkau |
0,469 |
0,2306 |
A5 |
Kemudahan dalam mendapatkan informasi tentang pupuk organik |
0,431 |
0,2306 |
A6 |
Kemasan pupuk yang mudah diangkut |
0,622 |
0,2306 |
A7 |
Kebanggaan bahan baku pupuk dari dalam negeri |
0,777 |
0,2306 |
A8 |
Keberadaan pupuk ada setiap saat |
0,536 |
0,2306 |
Tabel 3. Hasil uji validitas kuesioner kinerja
Kode |
Pertanyaan |
Koefisien Korelasi | |
r-hitung |
r-tabel | ||
A1 |
Tidak ada efek samping kalau masuk kedalam tubuh |
0,269 |
0,2306 |
A2 |
Manfaat dalam meningkatkan hasil pertanian bawang prei |
0,692 |
0,2306 |
A3 |
Kemampuan dalam meningkatkan hasil panen |
0,647 |
0,2306 |
A4 |
Harga produk terjangkau |
0,654 |
0,2306 |
A5 |
Kemudahan dalam mendapatkan informasi tentang pupuk organik |
0,624 |
0,2306 |
A6 |
Kemasan pupuk yang mudah diangkut |
0,457 |
0,2306 |
A7 |
Kebanggaan bahan baku pupuk dari dalam negeri |
0,633 |
0,2306 |
A8 |
Keberadaan pupuk ada setiap saat |
0,599 |
0,2306 |
Tabel 4. Hasil uji reliabilitas kuesioner
Atribut |
Nilai Cronbach’s Alpha |
r-tabel |
Kepentingan |
0,828 |
0,2306 |
Kinerja |
0,698 |
0,2306 |
Tabel 5. Hasil uji normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N |
50 |
Normal Parametersa,b Mean |
.0000000 |
Std. Deviation |
2.59300673 |
Most Extreme Differences Absolute |
.110 |
Positive |
.069 |
Negative |
-.110 |
Test Statistic |
.110 |
Asymp. Sig. (2-tailed) |
.183c |
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Analisis Kepentingan dan Kinerja (Importance Performance Analysis)
Data yang akan diolah dalam penelitian ini berasal dari kuesioner dan guna menjawab semua pertanyaan dalam kuesioner, dilakukan dengan menggunakan skala likert. Skala likert ini yang akan mengukur penilaian responden melalui pemberian bobot dari setiap atribut kuesioner atau pertanyaan kuesioner yang berhubungan dengan kepentingan/harapan
pengguna dan kinerja barang atau jasa (Winarni, 2013). Untuk mengukur tingkat kepuasan petani digunakan teknik Analisis Kepentingan dan Kinerja (Importance Performance Analysis). Menurut Supranto (2003) Tingkat kesesuaian antara kepentingan dan kinerja produk dapat dilihat dari hasil penilaian pada kepentingan dan kinerja dari responden yang hasilnya kemudian didapat tingkat kesesuian seperti pada Tabel 6.
Tabel 6. Hasil tingkat kesesuaian
No |
Atribut Produk |
Tingkat kesesuaian (Tki) % |
Kepentingan/ harapan (Sumbu Y) |
Kinerja/ kenyataan (Sumbu X) |
1 |
Tidak ada efek samping kalau masuk ke dalam tubuh |
116,90 |
2.84 |
3.32 |
2 |
Manfaat dalam meningkatkan hasil pertanian bawang prei |
103,61 |
3.88 |
4.02 |
3 |
Kemampuan dalam meningkatkan hasil panen |
103,08 |
3.90 |
4.02 |
4 |
Harga produk terjangkau |
95,38 |
3.90 |
3.72 |
5 |
Kemudahan dalam mendapatkan informasi mengenai pupuk organik |
101,81 |
3.30 |
3.36 |
6 |
Kemasan pupuk yang mudah diangkut |
101.07 |
3.74 |
3.78 |
7 |
Kebanggaan bahan baku pupuk dari dalam negeri |
109,70 |
3.30 |
3.62 |
8 |
Keberadaan pupuk ada setiap saat |
74,13 |
4.02 |
2.98 |
Rata-rata |
100,71 |
3.61 |
3.60 |
Menurut Yola (2013) tingkat kesesuaian adalah hasil dari perbandingan skor kepentingan dengan skor kinerja, Jadi tingkat kesesuaian ini dapat digunakan untuk menentukan skala prioritas perbaikan dan prioritas layanan untuk tercapainya kepuasan konsumen. Pada Tabel 6 di peroleh rata-rata tingak kesesuaian sebesar 100,71% yang memiliki rentang dari 74,1% sampai 116,90%,
Berdasarkan perhitungan tingkat kesesuaian (Tki). Untuk menentukan diagram cartesius yang dibagi menjadi empat kuadran yaitu kuadran I, kuadran II, kuadran III dan kuadran IV, diperlukan nilai rata-rata dari tingkat kinerja dan tingkat kepentingan. Nilai rata-rata kinerja X adalah 3,61 dan nilai rata-rata kepentingan y adalah 3,60.

Keterangan:
-
1. Tidak ada efek samping kalau masuk kedalam tubuh
-
2. Manfaat dalam meningkatkan hasil pertanian bawang prei
-
3. Kemampuan dalam meningkatkan hasil panen
-
4. Harga produk terjangkau
-
5. Kemudahan dalam mendapatkan informasi tentang pupuk organik
-
6. Kemasan pupuk yang mudah diangkut
-
7. Kebanggaan bahan baku pupuk dari dalam negeri
-
8. Keberadaan pupuk ada setiap saat
Gambar 5. Penjabaran atribut berdasarkan diagram Importance Performance Analysis.
-
a. Kuadran I : Kuadran ini adalah kuadran yang mengambarkan faktor-faktor yang diharapkan konsumen dan dianggap penting namun kinerja dari produk belum mampu mencapai kepuasan pada apa yang diinginkan oleh konsumen secara optimal, sehingga membuat konsumen merasa kecewa, Faktor ini yang diutamakan untuk dibenahi. Terdapat satu atribut pada kuadran I yaitu Keberadaan pupuk ada setiap saat.
-
b. Kuadran II : Kuadran ini adalah kuadran yang paling penting atau yang paling diharapkan konsumen atribut yang terdapat pada kuadran ini merukan atribut yang telah sesuai dengan harapan konsumen dan dianggap menjadi faktor penunjang kepuasan konsumen sehingga perusahaan pembuat produk perlu memperhatikan prestasi kinerja produk tersebut. Terdapat empat atribut pada kuadran ini yaitu Manfaat dalam meningkatkan hasil pertanian bawang prei, Kemampuan dalam meningkatkan hasil panen, Harga produk terjangkau dan Kemasan pupuk yang mudah diangkut.
-
c. Kuadran III : Kuadran ini adalah kuadran yang terdapat faktor-faktor yang dianggap memiliki kinerja yang minimun dan tidak terlalu dianggap penting atau tidak terlalu diharapkan oleh konsumen sehingga perusahaan pembuat produk
tidak perlu memperhatikan ataupun memprioritaskan faktor-faktor tersebut. Terdapat dua atribut dalam kuadran ini yaitu Tidak ada efek samping kalau masuk kedalam tubuh dan Kemudahan dalam mendapatkan informasi tentang pupuk organik.
-
d. Kuadran IV : Kuadran ini adalah kuadran yang terdapat faktor-faktor yang dianggap tidak penting dan tidak diharapkan oleh konsumen sehingga perusahaan pembuat produk tidak perlu memperhatikan faktor tersebut, lebih baik apabila sumber daya terkait lebih dialokasikan kepada faktor lain yang memiliki tingkat proritas lebih tinggi. Terdapat satu atribut pada kuadran ini yaitu Kebanggaan bahan baku pupuk dari dalam negeri.
Analisis Indeks Kepuasaan Konsumen (Customer Satisfaction Index)
Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa puas konsumen dalam penggunaan suatu produk melalui atribut-atribut tertentu.
Berdasarkan Tabel 7. dapat dilihat Indeks Kepuasan Konsumen (CSI) yang diukur menggunakan rata-rata kinerja dan kepentingan dari masing-masing atribut pupuk organik. Dalam penelitian ini diperoleh angka CSI sebesar 72,27 persen. Karena rentang nilai berkisar dari 60-80 persen maka nilai tersebut berada pada kategori puas.
Tabel 7. Hasil Perhitungan Customer Satisfaction Index
Atribut |
ΣYi |
ΣXi |
MIS |
MSS |
WF |
WS |
A1 |
142 |
166 |
2.84 |
3.32 |
9.83 |
32.65 |
A2 |
194 |
201 |
3.88 |
4.02 |
13.43 |
54.01 |
A3 |
195 |
201 |
3.90 |
4.02 |
13.50 |
54.29 |
A4 |
195 |
186 |
3.90 |
3.72 |
13.50 |
50.24 |
A5 |
165 |
168 |
3.30 |
3.36 |
11.43 |
38.39 |
A6 |
187 |
189 |
3.74 |
3.78 |
12.95 |
48.95 |
A7 |
165 |
181 |
3.30 |
3.62 |
11.43 |
41.36 |
A8 |
201 |
149 |
4.02 |
2.98 |
13.92 |
41.48 |
N |
50 | |||||
WT |
361.37 | |||||
CSI |
72.27% (PUAS) |
Keterangan:
ΣYi = jumlah nilai kepentingan atribut ke-i
ΣXi = jumlah nilai kinerja atribut ke-i
MIS = Mean Importance Score
MSS = Mean Satisfaction Score
WF = Weight Factors
WS = Weight Score
WT = Weight Total
n = jumlah responden
KESIMPULAN
Dari hasil penelitian dapat di tarik kesimpulan bahwa dengan analisis CSI diketahui bahwa kepuasan petani pengguna pupuk organik pada tanaman bawang prei sebesar 72,27 %, dimana nilai ini termasuk dalam rentang 61-80 % dengan kriteria puas. Atribut yang perlu ditingkatkan oleh produsen pupuk organik adalah atribut keberadaan produk ada setiap saat. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kepuasan petani yaitu manfaat dalam meningkatkan hasil pertanian bawang prei, kemampuan dalam meningkatkan hasil panen, harga produk terjangkau dan kemasan pupuk yang mudah diangkut.
Daftar Pustaka
Cooper, D. R.,Schindler, P. S., and Sun, J. 2006.
Business research methods (Vol. 9). New York: McGraw-Hill Irwin.
Faw, T. T., and Nunnally, J. C. 1968. The influence of stimulus complexity, novelty, and affective value on children's visual fixations. Journal of Experimental Child Psychology, 6(1), 141-153.
Gama, I. G. M., Oktaviani, R., & Rifin, A. 2016. Analisis kepuasan petani terhadap penggunaan pupuk organik pada tanaman padi. Jurnal Agro Ekonomi, 34(2), 105-122.
Lodita, H. E. 2014. Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Konsumen Menggunakan Metode IPA (Importance
Performance Analysis) dan CSI (Customer Satisfaction Index) Studi Kasus pada Toko Oen,Malang. Tidak dipublikasikan. Fakultas Teknologi Pertanian. Universitas Brawijaya.
Mustikarini, F., Retnaningsih, R., dan Simanjuntak, M. 2014. Kepuasan dan loyalitas petani padi terhadap pestisida. Jurnal Ilmu Keluarga & Konsumen, 7(2), 93-102.
Putri, Lybia. 2011. Analisis Sikap dan Kepuasan Konsumen Traktor Tangan (Studi Kasus : di Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat). Bogor : Institut Pertanian Bogor.
Pohandry, A., Sidarto, S., dan Winarni, W. 2013. Analisis Tingkat Kepuasan Pelanggan Dengan Menggunakan Metode Customer Satisfaction Index Dan Importance Performance Analysisserta Service Quality. Jurnal Rekavasi, 1(1).
Rusastra, I. W., Noekman, K. M., Supriyati, E. S., Suryadi, M., dan Elizabeth, R. 2005. Analisis ekonomi ketenagakerjaan sektor pertanian dan pedesaan di Indonesia. Laporan Akhir Penelitian. Bogor (ID): Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian.
Saraswati, R. 2012. Teknologi pupuk hayati untuk efisiensi pemupukan dan keberlanjutan sistem produksi pertanian. Seminar Nasional
Pemupukan dan Pemulihan Lahan Terdegradasi (pp. 29-30).
Subandi, S., dan Ghozali, I. (2013). Determinan efisiensi dan dampaknya terhadap kinerja profitabilitas industri perbankan di Indonesia. Jurnal Keuangan dan Perbankan, 17(1).
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Penerbit Alfabeta. Bandung.
Sugeng .2012. Pupuk Dalam Peningkatan Produksi Tanaman. Malang 2012.
Supranto, J. 2003. Metode Riset. PT. Adi Mahastya. Jakarta.
Sutejo, M. M. 2002. Pupuk dan cara Pemupukannya. PT Rineka Cipta. Jakarta.
184
Discussion and feedback