Optimalisasi Perencanaan Diversifikasi Usaha Bunga Potong
on
JURNAL BETA (BIOSISTEM DAN TEKNIK PERTANIAN) Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana http://ojs.unud.ac.id/index.php/beta
Volume 5, Nomor 1, Maret 2017
Optimalisasi Perencanaan Diversifikasi Usaha Bunga Potong
Optimization Of The Cut Flower Business Diversification Plan
Ni Putu Darmayanti1, I GN. Apriadi Aviantara1, IB Putu Gunadnya1 Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana
Email: [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui margin keuntungan setiap jenis bunga potong dan menentukan jenis bunga potong yang dapat diusahakan untuk memperoleh keuntungan optimal dalam diversifikasi pengembangan usaha bunga potong. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penentuan harga pokok (Full costing), margin keuntungan dan metode simpleks. Hasil analisis diperoleh harga pokok per tangkai untuk bunga potong: pisang hias Heliconia carabaea merah, pisang hias Heliconia carabaea kuning, Anthurium, pisang hias Yellow dancer, pisang hias Gantung kapur, pisang hias Sexy pink, pisang hias Betet, pisang hias Obor, pisang hias Onje adalah Rp 498, Rp 456, Rp 316, Rp 503, Rp 578, Rp 583, Rp 458, Rp 496, Rp 523 dengan margin keuntungan per tangkai untuk masing-masing bunga potong adalah Rp 1.408, Rp 1.484, Rp 58, Rp 1.000, Rp 1.134, Rp 1.163, Rp 823, Rp 657, Rp 429. Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan metode simpleks dengan fungsi tujuan dari margin keuntungan setiap jenis bunga potong, serta fungsi batasan berupa biaya produksi dan keadaan pasar, maka diperoleh hasil keuntungan optimal yang dapat diusahakan adalah jenis bunga potong pisang hias Heliconia carabaea merah: Rp 33.114.331, pisang hias Heliconia carabaea kuning: Rp 30.386.354, pisang hias Sexy Pink : Rp 18.937.006 dan pisang hias gantung kapur: Rp 17.406.161.
Kata Kunci: Margin keuntungan, Metode simpleks, Heliconia.
Abstract
The aims of this research are know the profit of the each of cutting flower and determine the type of cutting flower which can be produced to gain the profit in deversivication of flower business development. The research method used is the method of determining the cost, margin profit and simplex method. Analysis results show that price of the principal stalks to flowers pieces. Bananas Red Heliconia carabaea, bananas Yellow heliconia carabaea, Anthurium, bananas Yellow dancer, bananas Hanging chalk, bananas Sexy pink, bananas Parakeet, bananas Torch, bananas Onje respectively Rp 498, Rp 456, Rp 316, Rp 503, Rp 578, Rp 583, 458, Rp 496, Rp 523are with the profit advantage stalks to each of the kind of flowers pieces respectively Rp 1.408, Rp 1.484, Rp 58, Rp 1.000, Rp 1.134, Rp 1.163, Rp 823, Rp 657, Rp 429. Based on calculations using the simplex method with the profit margin of each flower as the objective function and production cost and market condition as the limitation fanction, the obtained optimal gains for each flower that can be cultivated by the business development is as follow bananas Red Heliconia carabaea: Rp 33.114.331, bananas Yellow heliconia carabaea: Rp 30.386.354, bananas Sexy pink: Rp 18.937.006 and bananas Hanging chalk: Rp 17,406,16.
Keywords: margin profit, simplex method, variable indirect costs, Heliconia
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara agraris yang mayoritas penduduknya mempunyai mata pencaharian di bidang pertanian. Salah satu sub sektor pertanian yang mempunyai potensi meningkatkan perekonomian petani adalah hortikultura. Di antara komoditas hortikultura yang setiap tahunnya mengalami perkembangan yaitu agribisnis florikultura. Jenis-jenis florikultura seperti tanaman hias, bunga hias, dan bunga potong. Bunga potong merupakan tanaman hias yang pada umumnya sering digunakan sebagai penghias ruangan karena memiliki warna dan penampilan yang menarik. Desa kerta yang terletak di Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar terdapat salah satu kelompok tani, yang bergerak di bidang budidaya bunga potong yang telah mulai berdiri sejak tahun 2012. Jenis bunga potong yang dibudidayakan pada kelompok tani ini seperti pisang hias Heliconia carabaea merah (Heliconia carabaea barbados flat), pisang hias Heliconia carabaea kuning (Heliconia
carabaea cream), Galbera, pisang hias Yellow dancer (Heliconia bihai), Anthurium, pisang hias Gantung kapur (Heliconia collinsiana), pisang hias Gantung sexy pink (Heliconia sexy pink) , Indonesia jenjer, pisang hias Betet
(Heliconia rostrata), pisang hias Obor, pisang hias Onje. Bunga potong dipanen dalam kurun waktu yang berbeda tergantung jenis dari bunga potong. Jalur distribusi penjualan bunga potong yaitu dari anggota kelompok tani menjual kepada supplier dan selanjutnya dipasarkan secara langsung ke toko bunga maupun villa.
Harga jual bunga potong yang diterima oleh anggota kelompok tani dari supplier atau pengepul berkisar antara Rp 1.500 sampai Rp 3.000 per tangkai. Seperti bunga potong pisang hias Heliconia carabaea merah yang dijual oleh anggota kelompok tani kepada supplier dengan harga Rp 3.000 per tangkai. Anggota kelompok tani belum mengetahui margin keuntungan dari setiap jenis bunga potong yang dihasilkan, maka para anggota kelompok hanya menanam bunga berdasarkan informasi yang ada. Keadaan ini membuat keuntungan maksimun dari usaha masih membutuhkan analisis untuk diketahui
apakah pola usaha saat ini sudah mampu menghasilkan keuntungan yang maksimun. Hasil analisis diperlukan sebagai dasar perbaikan usaha bunga potong. Apabila diperolah hasil bahwa pola usaha saat ini belum menghasilkan keuntungan yang optimal. Proses perbaikan yang dimaksud penelitian disebut dengan proses peng-optimalan keuntungan. Proses peng-optimalan margin keuntungan bisa dilakukan dengan menggunakan pogram linear. Terdapat beberapa cara yang bisa digunakan untuk memecahkan masalah program linear. Karena masalah yang dibahas dalam penelitian ini merupakan masalah optimasi dengan multi variabel maka metode yang digunakan adalah metode simpleks.
METODELOGI PENELITIAN
Tempat dan Waktu
Penelitian ini dilaksanakan di Kelompok Tani Jati Mulia yang berada di Desa Kerta, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali. Pemilihan lokasi ini karena kelompok Tani Jati Mulia merupakan salah satu kelompok yang memiliki usaha bunga potong.Waktu pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Januari sampai Februari 2016.
Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis kuantitatif data yang digunakan adalah data primer. Data primer yang digunakan adalah data biaya produksi, biaya pemasaran, dan keadaan pasar tahun 2011 sampai tahun 2015. Karena, anggota kelompok tani sudah sejak dari tahun 2011 mulai menanam bunga potong. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan survey yang menggunakan kuisoner dan dibacakan secara langsung kepada anggota kelompok tani, supplier dan toko bunga potong. Setelah data diperoleh selanjutnya dilakukan analisis data untuk mengetahui biaya produksi, harga pokok, margin keuntungan masing-masing jenis bunga potong, menentukan fungsi tujuan dan fungsi batasan dengan metode simpleks.
Populasi dan Sampel
Populasi yang diamati dalam penelitian ini adalah jenis bunga potong pisang hias,anggota kelompok tani pada kelompok tani Jati Mulia, kemudian supplier, serta toko bunga. Menurut Sugiono (2012) syarat minimal pengambilan sampel yaitu diperlukan minimal 20-55% . Berdasarkan pertimbangan diatas, maka ditentukan sampel penelitian ini yang terdiri dari:
-
1. Bunga Potong:
Dari dua belas jumlah bunga yang dibudidayakan tersebut diambil sebanyak sembilan jenis bunga potong pisang hias untuk diketahui biaya produksi, biaya pemasaran, data penjualan dan keadaan pasar. Jenis-jenis bunga potong pisang hias seperti pisang hias Heliconia carabaea merah, pisang hias Heliconia carabaea kuning, Anthurium (Anthurium andraeanum), pisang hias Yellow dancer (Heliconia bihai), pisang hias Gantung kapur (Heliconia collinsiana), pisang hias Sexy pink,(Heliconia sexy pink) pisang hias Betet (Heliconia rostrata), pisang hias Obor (Zingiber spectabile) dan pisang hias Onje (Etlingera elatior) (Dinas Pertanian Tanaman Pangan, 2010).
-
2. Petani (Produsen)
Dari jumlah anggota kelompok yaitu 25 orang maka diambil sebanyak 13 anggota kelompok tani. 13 anggota kelompok merupakan anggota yang menanam jenis-jenis bunga potong pisang hias yang digunakan dalam penelitian ini.
-
3. Supplier
Jumlah supplier yang ada saat ini yaitu lima orang maka diambil tiga orang supplier. Karena dari tiga orang supplier tersebut adalah supplier yang sering membeli bunga potong yang dimiliki dari tiga belas orang anggota kelompok tani.
-
4. Toko bunga
Jumlah toko bunga yang menjual bunga potong pisang hias di daerah ubud sebanyak 6 toko bunga. Jumlah toko bunga yang survey sebanyak 3 toko bunga karena dari 3 toko bunga
tersebut yang menjadi langganan penjualan bunga potong pisang hias dari 3 supplier.
Metode Penentuan Harga Pokok
Penentuan harga pokok dalam budidaya bunga potong yaitu dengan menggunakan metode full costing. Sebagai dasar penentuan harga pokok terdiri dari unsur-unsur seperti dibawah ini:
Biaya bahan baku |
a |
Biaya tenaga kerja langsung |
b |
Biaya tak langsung variabel |
c + |
Total biaya produksi |
d |
Biaya tak langsung tetap |
e + |
Harga produk per unit |
f |
Margin Keuntungan
Penghitungan margin keuntungan dipakai sebagai dasar penentuan keuntungan yang di peroleh dari setiap jenis bunga potong. Sebagai penentuan margin keuntungan terdiri dari unsur-unsur seperti dibawah ini:
MK = MP- BP
Menghitung persantase margin keuntungan
menggunakan rumus:
%MK =
MK
HJ + BP
x 100%
Keterangan :
MP=Margin Pemasaran
MK =Margin Keuntungan (Rp)
HJ = Harga Pokok (Rp)
BP=Biaya Pemasaran (Rp)
Metode Simpleks
Berikut adalah langkah-langkah bentuk baku ke dalam metode simpleks (Taha.1996):
-
a. Variabel keputusan adalah faktor-faktor yang mempengaruhi nilai tujuan.
-
b. Fungsi tujuan adalah suatu fungsi atau persamaan yang menghubungkan variabel dan membentuk kesatuan yang ingin akan dicapai.
-
c. Fungsi batasan adalah sekumpulan persamaan atau pertidaksamaan yang membatasi harga suatu variabel.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Biaya produksi
Biaya produksi untuk bunga potong adalah biaya yang dikeluarkan dari tahap penanaman hingga panen. Biaya produksi ini terdiri dari dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya tak langsung variabel dan tetap (Mulyadi, 2000).
Biaya bahan baku
Pengertian bahan baku adalah bahan yang menjadi bagian diperlukan untuk menjadi suatu produk (Mulyadi, 2000). Bahan baku untuk budidaya bunga potong yang dihabiskan oleh kelompok tani seperti pembelian bibit, air, dan pupuk.
Biaya bibit
Harga untuk jenis bibit bunga potong pisang hias mulai dari Rp 10.000 sampai Rp 25.000 per bibit. Berikut ini diuraikan perhitungan biaya bibit untuk satu orang anggota kelompok tani:
Biaya pupuk
Pemupukan pertama untuk bunga potong pisang hias dilakukan diawal penanaman sejumlah 2 kg pupuk per bibit, sedangkan untuk bunga potong Pupuk yang digunakan adalah pupuk organik yang berasal dari kotoran gajah dengan harga Rp 2.000 per kg atau kotoran sapi dengan harga Rp 1.000 per kg. Pemakaian pupuk gajah dilakukan pada tahun pertama dan kedua, sedangkan, pupuk sapi digunakan pada tahun ke tiga dan ke empat. Biaya pupuk untuk bunga potong selama masa produksi ditentukan dengan jumlah bibit per are dikalikan jumlah pupuk lalu dikali dengan jumlah pemupukan selama masa produksi.
Biaya air
Untuk luas lahan 1 are diperlukan air sebanyak 5 m3. Harga air per m3 adalah Rp 5.000. Penyiraman dimulai dari tahun pertama sampai di tahun ke tiga dilakukan setiap 3 bulan. Pada tahun ke empat dilakukan setiap 4 bulan sekali. Untuk biaya bahan baku masing-masing bunga potong dapat dilihat pada Tabel 1 :
Tabel 1.
Biaya bahan baku. (Tahun 2011-2014)
Nama Bunga |
Biaya (Rp) | ||
Bibit (Rp) |
Air (Rp) |
Pupuk (Rp) | |
P.H.H carabaea merah |
13.500.000 |
10.125.000 |
32.400.000 |
P.H.H carabaea kuning |
13.500.000 |
10.125.000 |
32.400.000 |
Anthurium |
20.250.000 |
5.625.000 |
18.600.000 |
P.H yelow dancer |
12.750.000 |
6.375.000 |
17.000.000 |
P.H gantung kapur |
16.500.000 |
8.250.000 |
26.400.000 |
P.H gantung sexy pink |
23.750.000 |
7.125.000 |
22.800.000 |
P.H betet |
7.000.000 |
7.500.000 |
24.000.000 |
P.H obor |
11.000.000 |
8.250.000 |
26.400.000 |
P.H onje |
7.500.000 |
5.625.000 |
18.000.000 |
Ket: P.H = Pisang Hias, H= Heliconia
Tabel 1 biaya produksi yang paling besar adalah bunga potong pisang hias Heliconia carabaea merah dan bunga potong pisang hias Heliconia carabaea kuning dengan luas lahan penanaman 27 are biaya bibit yaitu Rp 13.500.00. biaya air Rp 10.125.000 dan biaya pupuk Rp 32.400.000.
Biaya tenaga kerja
Berdasarkan survey yang dilakukan ke anggota kelompok tani biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja dari biaya pengolahan, penanaman dan perawatan: Rp 70.000 per hari. Dalam satu hari satu orang tenaga kerja dapat menyelesaikan luas lahan sebanyak 4 are. Perawatan dilakukan sebanyak 12 kali selama masa produksi bunga potong, yaitu 2 kali di tahun pertama, 4 kali di tahun kedua dan ketiga,
3 kali di tahun keempat. Untuk biaya tenaga kerja masing-masing bunga potong dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. jumlah biaya tenaga kerja selama masa produksi bunga potong yang paling besar adalah
jenis bunga potong pisang hias Heliconia carabaea merah dan bunga potong pisang hias Heliconia carabaea kuning. Untuk biaya pengolahan yaitu Rp 472.500, penanaman yaitu Rp 472.500 dan perawatan Rp 5.670.000.
Tabel 2.
Biaya tenaga kerja (Tahun 2011-2014)
Nama Bunga |
biaya tenaga kerja | ||
Pengolahan (Rp) |
Penanaman (Rp) |
Perawatan (Rp) | |
P.H.H carabaea merah |
472.500 |
472.500 |
5.670.000 |
P.H.H carabaea kuning |
472.500 |
472.500 |
5.670.000 |
Anthurium |
262.500 |
262.500 |
3.150.000 |
P.H yelow dancer |
297.500 |
297.500 |
3.570.000 |
P.H gantung kapur |
385.000 |
385.000 |
4.620.000 |
P.H gantung sexy pink |
332.500 |
332.500 |
3.990.000 |
Pisang hias betet |
350.000 |
350.000 |
4.200.000 |
Pisang hias obor |
385.000 |
385.000 |
4.620.000 |
Pisang hias onje |
262.500 |
262.500 |
3.150.000 |
Ket: P.H.H = Pisang hias Heliconia
Biaya tak langsung variabel
Dalam kegiatan kelompok tani, biaya biaya tak langsung variabel adalah berupa biaya telepon dan biaya pembelian tali plastik. Untuk biaya telepon dan tali plastik masing-masing jenis bunga potong dapat dilihat pada.
Tabel 3. Biaya telepon dan tali plastik (Tahun 2011 2014). | ||
Nama Bunga |
Jumlah Biaya | |
Telp (Rp) |
Tali (Rp) | |
P.H.H carabaea merah |
372.04 |
470.356 |
P.H.H carabaea kuning |
331.508 |
421.717 |
Anthurium |
203.262 |
254.253 |
Pisang hias yellow dancer |
217.528 |
345.033 |
Pisang hias gantung kapur |
294.141 |
368.477 |
Pisang hias sexy pink |
255.183 |
306.22 |
Pisnag hias betet |
185.866 |
248.239 |
Pisang hias obor |
322.204 |
386.644 |
Pisang hias onje |
208.117 |
243.279 |
Ket: P.H.H = Pisang hias heliconia. |
Tabel 3. menunjukukan biaya tak langsung variabel yang besar adalah bunga potong pisang hias Heliconia carabaea merah biaya telepon
Rp 372.040 dan pembelian tali plastik Rp 470.356.
Biaya tak langsung tetap
Biaya tak langsung tetap yaitu biaya yang dikeluarkan secara tidak langsung untuk kelangsungan kegiatan anggota kelompok tani. Biaya tak langsung tetap dalam kegiatan anggota kelompok tani digolongkan menjadi dua yaitu biaya cangkul, biaya sabit dan biaya sewa lahan. Harga cangkul Rp 100.000 per buah dan harga sabit Rp 80.000 per buah.
Tabel 4.
Biaya cangkul dan sabit (Tahun 2011-2014)
Jumlah Biaya
Nama Bunga |
Cangkul (Rp) |
Sabit (Rp) |
P.H.heliconia carabaea merah |
498.599 |
371.006 |
P.H heliconia carabaea kuning |
499.601 |
354.664 |
Anthurium |
291.998 |
204.148 |
Pisang hias yellow dancer |
285.781 |
199.825 |
Pisang hias gantung kapur |
320.984 |
234.47 |
Pisang hias sexy pink |
335.442 |
272.308 |
Pisang hias betet |
316.593 |
234.451 |
Pisang hias obor |
269.789 |
174.911 |
Pisang hias onje |
415.618 |
277.14 |
Ket: P.H = Pisang hias
Tabel 4. menunjukkan biaya cangkul yang paling besar adalah bunga potong pisang hias Heliconia carabaea kuning yaitu Rp 499.601 dan biaya sabit yang paling besar adalah bunga
potong pisang hias Heliconia carabaea merah yaitu Rp 371.006.
Sewa lahan
Kelompok tani jati mulia memiliki pengeluaran untuk penyewaan lahan. Biaya sewa lahan selama produksi dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5.
Biaya sewa lahan (Tahun 2011-2014)
Nama Bunga |
Biaya Sewa Lahan Biaya Per are(Rp) Jumlah Biaya(Rp) | |
P.H.H carabaea merah |
500 |
54.000.000 |
P.H.H carabaea kuning |
500 |
54.000.000 |
Anthurium |
500 |
30.000.000 |
P.H yelow dancer |
500 |
34.000.000 |
P.H gantung kapur |
500 |
44.000.000 |
P.H sexy pink |
500 |
38.000.000 |
Pisang hias hetet |
500 |
40.000.000 |
Pisang hias obor |
500 |
44.000.000 |
Pisang hias onje |
500 |
30.000.000 |
Ket: P.H.H= Pisang hias Heliconia.
Pada Tabel 5. biaya sewa lahan yang paling besar adalah bunga potong pisang hias Heliconia carabaea merah dan pisang hias Heliconia carabaea kuning selama 4 tahun adalah Rp 54.000.000.
Jumlah produksi bunga potong.
Bunga potong pisang hias dengan tiap jenis bunga potong pisang hias rata-rata mulai berbunga untuk pertama kalinya pada umur 8-9 bulan. Saat musim panen bunga potong bisa dilakukan dua sampai lima kali pemanenan. Bunga potong pisang hias mempunyai sifat musim. Musim bunga potong pisang hias dalam setahun dimulai dari bulan Maret-November. (Dinas Pertanian Tanaman Pangan 2010). Sedangkan bunga potong anthurium tidak
bersifat musiman. Jumlah produksi bunga potong dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. jumlah produksi yang paling tinggi dapat dilihat pada jenis bunga potong pisang hias Heliconia carabaea kuning dan bunga potong Anthurium. Jumlah produksi bunga potong pisang hias Heliconia carabaea kuning sebesar 259.200 tangkai dan Anthurium sebesar 259.200 tangkai.
Penentuan Harga Pokok Produksi
Harga pokok produksi adalah semua biaya yang telah dikeluarkan dalam proses produksi budidaya bunga potong yang meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya tak langsung variabel dan tetap (Suryandari N.K 2015).
Tabel 6
Produksi bunga potong (Tahun 2012-2015
Nama Bunga |
Rata-rata prod 2011 |
ksi bunga per 2012 |
Tahun 2013 |
2014 |
Jumlah Bunga |
P.H.H carabaea merah |
54.000 |
64.800 |
54.000 |
64.800 |
237.600 |
P.H carabaea kuning |
64.800 |
64.800 |
64.800 |
64.800 |
259.200 |
Anthurium |
64.800 |
64.800 |
64.800 |
64.800 |
259.200 |
P.H yelow dancer |
40.800 |
34.000 |
40.800 |
40.800 |
156.400 |
P.H gantung kapur |
44.000 |
44.000 |
44.000 |
44.000 |
176.000 |
P.H gantung sexy pink |
45.600 |
45.600 |
38.000 |
38.000 |
167.200 |
Pisang hias betet |
40.000 |
48.000 |
48.000 |
48.000 |
184.000 |
Pisang hias obor |
52.800 |
52.800 |
44.000 |
44.000 |
193.600 |
Pisang hias onje |
30.000 |
30.000 |
36.000 |
30.000 |
126.000 |
Ket: P.H.H = Pisang hias Heliconia
Tabel 7.
Harga pokok bunga potong (Tahun 2011-2014)
Nama Bunga |
Biaya Produksi |
Jumlah Produksi Bunga |
Harga Pokok (Rp) |
P.H.H Carabaea M |
118.318.402 |
237.600 |
498 |
P.H.H Carabaea K |
118.213.892 |
259.200 |
456 |
Anthurium |
82.086.861 |
259.200 |
317 |
P.H Yelow Dancer |
78.704.568 |
156.400 |
503 |
Pisang Hias Gantung Kapur |
101.732.873 |
176.000 |
578 |
P.H Gantung sexy pink |
97.499.155 |
167.200 |
583 |
Pisang Hias Betet |
84.359.950 |
184.000 |
458 |
Pisang Hias Obor |
96.193.549 |
193.600 |
497 |
Pisang Hias Onje |
65.944.155 |
126.000 |
523 |
Ket: P.H= Pisang hias, H=Heliconia
Pada Tabel 7. harga pokok produksi bunga potong yang paling besar adalah bunga potong pisang hias Sexy pink sebesar Rp 583, sedangkan yang paling kecil adalah bunga potong Anthurium sebesar Rp 316.
Biaya Pemasaran
Biaya pemasaran yang dikeluarkan oleh kelompok tani untuk bunga potong sebelum sampai ditangan konsumen.Biaya pemasaran untuk masing-masing bunga potong dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8
Biaya pemasaran (Tahun 2011-2014)
Nama Bunga |
Jumlah BP (Rp) |
Jumlah bunga |
Harga pokok BP (Rp) |
P.H.H. Carabaea M |
35.710.698 |
32.640 |
1.094 |
P.H.H Carabaea K |
39.697.307 |
37.440 |
1.060 |
Anthurium |
23.683625 |
32.640 |
726 |
P.H Yellow Dancer |
27.765.488 |
27.840 |
997 |
P.H Gantung Kapur |
31.756.223 |
40.320 |
788 |
P.H Sexy Pink |
27.803.631 |
37.824 |
735 |
P.H Betet |
31.735.839 |
44.736 |
709 |
P.H obor |
31.729.840 |
37.440 |
847 |
P.H Onje |
27.771.591 |
26.496 |
1.048 |
Ket= BP: Biaya pemasaran
Pada Tabel 8. biaya pemasaran bunga potong yang paling besar adalah jenis bunga potong pisang hias Heliconia carabaea merah yaitu: Rp 1.094. Sedangkan yang terkecil diperoleh yaitu bunga potong Anthurium yaitu Rp 626.
Margin keuntungan
Petani menjual bunga potong langsung ke pengepul atau supplier. Pengepul atau supplier menjual langsung ke toko bunga, villa, dan ke konsumen langsung. Untuk margin keuntungan masing-masing jenis bunga potong dapat dilihat pada Tabel 9.
Tabel 9.
Margin keuntungan (Tahun 2011-2014)
Nama Bunga |
Harga Pokok (Rp) |
Harga Jual (Rp) |
Margin Keuntungan (Rp) |
P.H.H. Carabaea M |
498 |
3.000 |
1.408 |
P.H.H Carabaea K |
456 |
3.000 |
1.484 |
Anthurium |
316 |
1.000 |
58 |
P.H Yellow Dancer |
503 |
2.500 |
1.000 |
P.H Gantung Kapur |
578 |
2.500 |
1.134 |
P.H Sexy Pink |
583 |
2.500 |
1.163 |
P.H Betet |
458 |
2.000 |
823 |
P.H obor |
496 |
2.000 |
657 |
P.H Onje |
523 |
2.000 |
429 |
Ket= P.H.H: Pisang hias heliconia.
Pada Tabel 9. margin keuntungan bunga potong yang paling besar adalah jenis bunga potong pisang hias Heliconia carabaea merah yaitu: Rp
-
1.484. Sedangkan yang terkecil diperoleh yaitu bunga potong Anthurium yaitu Rp 58.
Optimalisasi keuntungan menggunakan metode simpleks
Penyelesaian optimalisasi keuntungan bunga potong dapat menggunakan dengan metode simpleks untuk mendapatkan hasil yang optimum.
Variabel keputusan
Salah satu variabel keputusan untuk fungsi tujuan dan fungsi batasan yaitu:
-
X1 =jumlah tangkai bunga potong pisang hias
Heliconia carabaea merah yang akan dihasilkan
Fungsi tujuan
Berikut adalah koefisien fungsi tujuan dari masing-masing bunga potong yang telah ditentukan dari margin keuntungan setiap jenis bunga potong:
Maximumkan :
Z= 1.408x1+1.484x2+ 58 x3+ 1.000x4 + 1.134x5 + 1.163x6 + 823x7+ 657x8 + 428x9
Fungsi batasan
Koefisien fungsi batasan yang diambil dalam masalah ini adalah biaya produksi bunga potong yaitu jumlah lahan, bibit dan pupuk sedangkan untuk keadaan pasar diambil dari data penjualan
dan harapan toko bunga untuk anggota kelompok tani agar dapat memenuhi permintaan pasar. Serta koefisien batasan ditentukan dari biaya yang akan dikeluarkan oleh kelompok tani. Berikut adalah fungsi batasan dan koefisien batasan yang telah diubah menjadi bentuk baku metode simpleks:
Tabel 10.
Koefisien fungsi batasan biaya produksi
Koefisien variabel |
Luas lahan |
Bibit |
Pupuk |
A11 |
184 |
57 |
137 |
A 12 |
170 |
53 |
125 |
A13 |
66 |
79 |
72 |
A14 |
124 |
82 |
109 |
A15 |
163 |
94 |
150 |
A16 |
104 |
143 |
137 |
A17 |
148 |
39 |
130 |
A18 |
195 |
57 |
137 |
A19 |
154 |
60 |
143 |
menjadi bentuk baku simpleks untuk penyelesaian dengan metode simpleks adalah sebagai berikut:
Fungsi batasan
184x1+170x2+ 66 x3+124x4 + 163x5 +104x6 +
148 x7+ 195x8 + 154x9 ≤ 172.081.301
137x1 + 125 x2+ 83x3+ 130x4 + 150x5 +137x6 +
130x7+ 137x8 +143 x9 ≤ 18.994.444
57 x1 + 53 x2 +79 x3 +82 x4 +95 x5 +143 x6 +39 x7
+57 x8+60 x9 ≤ 12.380.950
17840≤ x1 ≤ 23520
16736 ≤ x2 ≤ 20480
19504 ≤ x3 ≤ 21120
15808 ≤ x4 ≤ 17200
15344 ≤ x5 ≤ 15480
15600 ≤ x6 ≤ 20800
14768 ≤ x7 ≤ 15440
11584 ≤ x8 ≤ 12400
10480 ≤ x9 ≤10880
Tabel 11. Koefisien fungsi batasan data penjualan | ||
Koefisien variabel |
Data Penjual |
Data Harapan |
A 21 |
17840 |
23520 |
A 22 |
16736 |
20480 |
A23 |
19504 |
21120 |
A24 |
15808 |
17200 |
A25 |
15344 |
15840 |
A26 |
15600 |
20800 |
A27 |
14768 |
15440 |
A28 |
11584 |
12400 |
A29 |
10480 |
10880 |
Tabel 13. Koefisien batasan
Fungsi batasan |
koefisien batasan |
biaya pengolahan lahan |
172.081.301 |
biaya pupuk |
18.994.444 |
biaya bibit |
12.380.950 |
Maka koefisien fungsi batasan dari biaya produksi dan data penjualan yang telah diubah
Penyelesaian Metode Simpleks
Berdasarkan data yang telah didapatkan pada fungsi tujuan dari margin keuntungan masing-masing jenis bunga potong dan fungsi batasan dari biaya produksi yang telah diubah menjadi bentuk baku dari model simpleks.
Fungsi tujuan Z= 1.408x1 +1.484x2 + 58 x3+ 1.000x4 + 1.134x5 + 1.163x6 + 823x7+ 657x8 + 428x9
Fungsi batasan
184x1+170x2+ 66 x3+124x4 + 163x5 +104x6 +
148 x7+ 195x8 + 154x9 ≤ 172.081.301
137 x1 + 125 x2+ 83x3+ 130x4 + 150x5 +137x6 +130x7+ 137 x8 +143 x9 ≤ 18.994.444 57x1 + 53 x2 +79 x3 +82 x4 +95 x5 +143 x6 +39 x7 +57 x8+60 x9 ≤ 12.380.950 17840≤ x1 ≤ 23520 16736 ≤ x2 ≤ 20480 19504 ≤ x3 ≤ 21120 15808 ≤ x4 ≤ 17200 15344 ≤ x5 ≤ 15480 15600 ≤ x6 ≤ 20800 14768 ≤ x7 ≤ 15440 11584 ≤ x8 ≤ 12400 10480 ≤ x9 ≤10880
Penyelesaian model simpleks untuk hasil ini menggunakan bantuan alamat web
:http://www.zweigmedia.com/RealWorld/simpl ex.html. Hasil dari optimalisasi keuntungan dengan metode simpleks dapat dilihat pada Tabel 14.
Tabel 14.
Hasil optimasi metode simpleks
variabel keputusan |
Koefisien fungsi tujuan |
Hasil optimal |
Keuntungan (Rp) |
x1 |
1408 |
23.52 |
33.114.331 |
x2 |
1484 |
20.48 |
30.386.354 |
x6 |
1163 |
16.286 |
18.937.006 |
x5 |
1134 |
15.344 |
17.406.161 |
x4 |
1000 |
15.808 |
15.802.885 |
x7 |
823 |
14.768 |
12.159.148 |
x8 |
657 |
11.584 |
7.605.069 |
x9 |
429 |
10.48 |
4.494.424 |
x3 |
58 |
19.504 |
1.128.241 |
Bunga potong yang dapat dikembangkan oleh kelompok tani dengan jumlah dankeuntungan optimal adalah jenis bunga potong pisang hias Heliconia carabaea merah sebanyak 23.520 tangkai dengan keuntungan Rp 33.114.331 pisang hias Heliconia carabaea kuning sebanyak 20.480 tangkai dengan keuntungan Rp 30.386.354, pisang hias Sexy pink sebanyak 16.286 tangkai dengan keuntungan Rp 18.937.006. Dan jenis bunga yang memperoleh keuntungan rendah yaitu bunga potong Anthurium sebanyak 19.504 dengan keuntungan Rp 1.128.241.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
-
1. Margin keuntungan yang diperoleh dari masing-masing jenis bunga potong pisang hias adalah pisang hias Heliconia carabaea merah Rp 1.408 per tangkai, pisang hias Heliconia carabaea kuning Rp 1.484 per tangkai, Anthurium Rp 58 per tangkai, piasng hias Yellow dancer Rp 1.000 per tangkai,
Lanny, L.2000. Anthurium. PT.Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
pisang hias gantung kapur Rp 1.134 per tangkai, pisang hias Sexy pink Rp 1.163 per tangkai, pisang hias Betet Rp 823 per tangkai, pisang hias Obor Rp 657 per tangkai dan pisang hias Onje Rp 429 per tangkai.
-
2. Berdasarkan perhitungan optimalisasi dengan metode simpleks jumlah produksi bunga dan keuntungan optimal yang dapat dikembangakan oleh anggota kelompok tani Jati Mulia adalah jenis-jenis bunga potong dengan keuntungan yang optimal yaitu bunga potong Heliconia carabaea merah sebanyak 23.520 tangkai dengan keuntungan Rp 33.114.331, pisang hias Heliconia carabaea kuning sebanyak 20.480 tangkai dengan keuntungan Rp30.386.354, pisang hias Sexy pink sebanyak 16.286 tangkai dengan keuntungan Rp 18.937.006, pisang hias Gantung kapur sebanyak 15.344 tangkai dengan keuntungan Rp 17.406.161 dan pisang hias Yellow dancer sebanyak 15.808 tangkai dengan keuntungan Rp 15.802.885.
Saran
Jenis bunga potong yang dapat dikembangkan oleh anggota kelompok tani dengan memperoleh keuntungan yang optimal dan pemenuhan permintaan pasar yaitu jenis bunga potong Heliconia carabaea kuning, Heliconia carabaea merah, pisang hias Yellow dancer, pisang hias Sexy Pink dan pisang hias Gantung kapur
DAFTAR PUSTAKA
Bustanul,A.N.2010.RisetOperasional.
Andi.Yogyakarta.
Budiasih, Y.2013.Maksimalisasi Keuntungan Dengan Pendekatan Metode
Simpleks.1:59-65
Dinas Pertanian Tanaman Pangan. 2014. Standar Operasional Prosedur, Tanaman Heliconia 2010.
Ibrahim, Y.M.H. 1998. StudiKelayakan Bisnis. Rineka Cipta. Jakarta.
Lulu, H.2005.Analisis Kelayakan Usaha Bunga Potong Pada Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil Hutan Rawabelog. Jakarta.
Melly, S.R.2008.Pengaruh BAP dan Ga5 terhadap perkecambahan Heliconia Caribaea Lam Secara In Viro.Program Study Hortikultura Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor.
Mulyadi.2000. Akuntansi Manajemen.Edisi 5.UPP-STIM YKPN.Yogyakarta.
Setiadi,P. 2014. Perhitungan harga pokok produksi dalam penentuan harga pokok jual pada CV. Minahasa Mantap Perkasa.14:70-81
Suryandari, N.K.2015.Perhitungan Harga Pokok Produksi Keripik Salak Dan Keripik Nangka Kelompok Tani Adi Guna Harapan Karangasem. Tidak
dipublikasikan. Fakultas Teknologi Pertanian.Univ. Udayana.Bukit Jimbaran.
Siregar,D.P.2010. Optimasi Penjadwalan Kuliah dengan Metode Tabu Search, Skripsi.Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara. Medan.
Siang,J.J.2011.Riset Operasi Dalam Pendekatan Algoritmis.Penerbit Andi.
Soekartawi. 1995. Manajemen Agribisnis Bunga Potong.Penerbit UI Press. Jakarta.
Taha.H.A.1996.Riset Operasi.Jilid 1.Jakarta : Binarupa Aksara.
Wirdasari, D. 2009. Metode Simpleks dalam Program Linear. Jurnal Saintikom, hal.276.
Widyawan, R dan Prahastuti, S 1994.Bunga Potong Tinjauan Literatur. Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
130
Discussion and feedback