JURNAL BETA (BIOSISTEM DAN TEKNIK PERTANIAN) Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana http://ojs.unud.ac.id/index.php/beta

Volume 5, Nomor 1, Maret 2017

Optimalisasi Perencanaan Diversifikasi Usaha Bunga Potong

Optimization Of The Cut Flower Business Diversification Plan

Ni Putu Darmayanti1, I GN. Apriadi Aviantara1, IB Putu Gunadnya1 Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana

Email: [email protected]

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui margin keuntungan setiap jenis bunga potong dan menentukan jenis bunga potong yang dapat diusahakan untuk memperoleh keuntungan optimal dalam diversifikasi pengembangan usaha bunga potong. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penentuan harga pokok (Full costing), margin keuntungan dan metode simpleks. Hasil analisis diperoleh harga pokok per tangkai untuk bunga potong: pisang hias Heliconia carabaea merah, pisang hias Heliconia carabaea kuning, Anthurium, pisang hias Yellow dancer, pisang hias Gantung kapur, pisang hias Sexy pink, pisang hias Betet, pisang hias Obor, pisang hias Onje adalah Rp 498, Rp 456, Rp 316, Rp 503, Rp 578, Rp 583, Rp 458, Rp 496, Rp 523 dengan margin keuntungan per tangkai untuk masing-masing bunga potong adalah Rp 1.408, Rp 1.484, Rp 58, Rp 1.000, Rp 1.134, Rp 1.163, Rp 823, Rp 657, Rp 429. Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan metode simpleks dengan fungsi tujuan dari margin keuntungan setiap jenis bunga potong, serta fungsi batasan berupa biaya produksi dan keadaan pasar, maka diperoleh hasil keuntungan optimal yang dapat diusahakan adalah jenis bunga potong pisang hias Heliconia carabaea merah: Rp 33.114.331, pisang hias Heliconia carabaea kuning: Rp 30.386.354, pisang hias Sexy Pink : Rp 18.937.006 dan pisang hias gantung kapur: Rp 17.406.161.

Kata Kunci: Margin keuntungan, Metode simpleks, Heliconia.

Abstract

The aims of this research are know the profit of the each of cutting flower and determine the type of cutting flower which can be produced to gain the profit in deversivication of flower business development. The research method used is the method of determining the cost, margin profit and simplex method. Analysis results show that price of the principal stalks to flowers pieces. Bananas Red Heliconia carabaea, bananas Yellow heliconia carabaea, Anthurium, bananas Yellow dancer, bananas Hanging chalk, bananas Sexy pink, bananas Parakeet, bananas Torch, bananas Onje respectively Rp 498, Rp 456, Rp 316, Rp 503, Rp 578, Rp 583, 458, Rp 496, Rp 523are with the profit advantage stalks to each of the kind of flowers pieces respectively Rp 1.408, Rp 1.484, Rp 58, Rp 1.000, Rp 1.134, Rp 1.163, Rp 823, Rp 657, Rp 429. Based on calculations using the simplex method with the profit margin of each flower as the objective function and production cost and market condition as the limitation fanction, the obtained optimal gains for each flower that can be cultivated by the business development is as follow bananas Red Heliconia carabaea: Rp 33.114.331, bananas Yellow heliconia carabaea: Rp 30.386.354, bananas Sexy pink: Rp 18.937.006 and bananas Hanging chalk: Rp 17,406,16.

Keywords: margin profit, simplex method, variable indirect costs, Heliconia

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan negara agraris yang mayoritas penduduknya mempunyai mata pencaharian di bidang pertanian. Salah satu sub sektor pertanian yang mempunyai potensi meningkatkan perekonomian petani adalah hortikultura. Di antara komoditas hortikultura yang setiap tahunnya mengalami perkembangan yaitu agribisnis florikultura. Jenis-jenis florikultura seperti tanaman hias, bunga hias, dan bunga potong. Bunga potong merupakan tanaman hias yang pada umumnya sering digunakan sebagai penghias ruangan karena memiliki warna dan penampilan yang menarik. Desa kerta yang terletak di Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar terdapat salah satu kelompok tani, yang bergerak di bidang budidaya bunga potong yang telah mulai berdiri sejak tahun 2012. Jenis bunga potong yang dibudidayakan pada kelompok tani ini seperti pisang hias Heliconia carabaea merah (Heliconia carabaea barbados flat), pisang hias Heliconia carabaea kuning   (Heliconia

carabaea cream), Galbera, pisang hias Yellow dancer (Heliconia bihai), Anthurium, pisang hias Gantung kapur (Heliconia collinsiana), pisang hias Gantung sexy pink (Heliconia sexy pink) , Indonesia jenjer, pisang hias Betet

(Heliconia rostrata), pisang hias Obor, pisang hias Onje. Bunga potong dipanen dalam kurun waktu yang berbeda tergantung jenis dari bunga potong. Jalur distribusi penjualan bunga potong yaitu dari anggota kelompok tani menjual kepada supplier dan selanjutnya dipasarkan secara langsung ke toko bunga maupun villa.

Harga jual bunga potong yang diterima oleh anggota kelompok tani dari supplier atau pengepul berkisar antara Rp 1.500 sampai Rp 3.000 per tangkai. Seperti bunga potong pisang hias Heliconia carabaea merah yang dijual oleh anggota kelompok tani kepada supplier dengan harga Rp 3.000 per tangkai. Anggota kelompok tani belum mengetahui margin keuntungan dari setiap jenis bunga potong yang dihasilkan, maka para anggota kelompok hanya menanam bunga berdasarkan informasi yang ada. Keadaan ini membuat keuntungan maksimun dari usaha masih membutuhkan analisis untuk diketahui

apakah pola usaha saat ini sudah mampu menghasilkan keuntungan yang maksimun. Hasil analisis diperlukan sebagai dasar perbaikan usaha bunga potong. Apabila diperolah hasil bahwa pola usaha saat ini belum menghasilkan keuntungan yang optimal. Proses perbaikan yang dimaksud penelitian disebut dengan proses peng-optimalan keuntungan. Proses peng-optimalan margin keuntungan bisa dilakukan dengan menggunakan pogram linear. Terdapat beberapa cara yang bisa digunakan untuk memecahkan masalah program linear. Karena masalah yang dibahas dalam penelitian ini merupakan masalah optimasi dengan multi variabel maka metode yang digunakan adalah metode simpleks.

METODELOGI PENELITIAN

Tempat dan Waktu

Penelitian ini dilaksanakan di Kelompok Tani Jati Mulia yang berada di Desa Kerta, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali. Pemilihan lokasi ini karena kelompok Tani Jati Mulia merupakan salah satu kelompok yang memiliki usaha bunga potong.Waktu pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Januari sampai Februari 2016.

Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis kuantitatif data yang digunakan adalah data primer. Data primer yang digunakan adalah data biaya produksi, biaya pemasaran, dan keadaan pasar tahun 2011 sampai tahun 2015. Karena, anggota kelompok tani sudah sejak dari tahun 2011 mulai menanam bunga potong. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan survey yang menggunakan kuisoner dan dibacakan secara langsung kepada anggota kelompok tani, supplier dan toko bunga potong. Setelah data diperoleh selanjutnya dilakukan analisis data untuk mengetahui biaya produksi, harga pokok, margin keuntungan masing-masing jenis bunga potong, menentukan fungsi tujuan dan fungsi batasan dengan metode simpleks.

Populasi dan Sampel

Populasi yang diamati dalam penelitian ini adalah jenis bunga potong pisang hias,anggota kelompok tani pada kelompok tani Jati Mulia, kemudian supplier, serta toko bunga. Menurut Sugiono (2012) syarat minimal pengambilan sampel yaitu diperlukan minimal 20-55% . Berdasarkan pertimbangan diatas, maka ditentukan sampel penelitian ini yang terdiri dari:

  • 1.    Bunga Potong:

Dari dua belas jumlah bunga yang dibudidayakan tersebut diambil sebanyak sembilan jenis bunga potong pisang hias untuk diketahui biaya produksi, biaya pemasaran, data penjualan dan keadaan pasar. Jenis-jenis bunga potong pisang hias seperti pisang hias Heliconia carabaea merah, pisang hias Heliconia carabaea kuning, Anthurium (Anthurium andraeanum), pisang hias Yellow dancer (Heliconia bihai), pisang hias Gantung kapur (Heliconia collinsiana), pisang hias Sexy pink,(Heliconia sexy pink) pisang hias Betet (Heliconia rostrata), pisang hias Obor (Zingiber spectabile) dan pisang hias Onje (Etlingera elatior) (Dinas Pertanian Tanaman Pangan, 2010).

  • 2.    Petani (Produsen)

Dari jumlah anggota kelompok yaitu 25 orang maka diambil sebanyak 13 anggota kelompok tani. 13 anggota kelompok merupakan anggota yang menanam jenis-jenis bunga potong pisang hias yang digunakan dalam penelitian ini.

  • 3.    Supplier

Jumlah supplier yang ada saat ini yaitu lima orang maka diambil tiga orang supplier. Karena dari tiga orang supplier tersebut adalah supplier yang sering membeli bunga potong yang dimiliki dari tiga belas orang anggota kelompok tani.

  • 4.    Toko bunga

Jumlah toko bunga yang menjual bunga potong pisang hias di daerah ubud sebanyak 6 toko bunga. Jumlah toko bunga yang survey sebanyak 3 toko bunga karena dari 3 toko bunga

tersebut yang menjadi langganan penjualan bunga potong pisang hias dari 3 supplier.

Metode Penentuan Harga Pokok

Penentuan harga pokok dalam budidaya bunga potong yaitu dengan menggunakan metode full costing. Sebagai dasar penentuan harga pokok terdiri dari unsur-unsur seperti dibawah ini:

Biaya bahan baku

a

Biaya tenaga kerja langsung

b

Biaya tak langsung variabel

c    +

Total biaya produksi

d

Biaya tak langsung tetap

e     +

Harga produk per unit

f

Margin Keuntungan

Penghitungan margin keuntungan dipakai sebagai dasar penentuan keuntungan yang di peroleh dari setiap jenis bunga potong. Sebagai penentuan margin keuntungan terdiri dari unsur-unsur seperti dibawah ini:

MK = MP- BP

Menghitung persantase margin keuntungan

menggunakan rumus:

%MK =


MK

HJ + BP


x 100%


Keterangan :

MP=Margin Pemasaran

MK =Margin Keuntungan (Rp)

HJ = Harga Pokok (Rp)

BP=Biaya Pemasaran (Rp)

Metode Simpleks

Berikut adalah langkah-langkah bentuk baku ke dalam metode simpleks (Taha.1996):

  • a.    Variabel keputusan adalah faktor-faktor yang mempengaruhi nilai tujuan.

  • b.    Fungsi tujuan adalah suatu fungsi atau persamaan yang menghubungkan variabel dan membentuk kesatuan yang ingin akan dicapai.

  • c.    Fungsi batasan adalah sekumpulan persamaan atau pertidaksamaan yang membatasi harga suatu variabel.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Biaya produksi

Biaya produksi untuk bunga potong adalah biaya yang dikeluarkan dari tahap penanaman hingga panen. Biaya produksi ini terdiri dari dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya tak langsung variabel dan tetap (Mulyadi, 2000).

Biaya bahan baku

Pengertian bahan baku adalah bahan yang menjadi bagian diperlukan untuk menjadi suatu produk (Mulyadi, 2000). Bahan baku untuk budidaya bunga potong yang dihabiskan oleh kelompok tani seperti pembelian bibit, air, dan pupuk.

Biaya bibit

Harga untuk jenis bibit bunga potong pisang hias mulai dari Rp 10.000 sampai Rp 25.000 per bibit. Berikut ini diuraikan perhitungan biaya bibit untuk satu orang anggota kelompok tani:

Biaya pupuk

Pemupukan pertama untuk bunga potong pisang hias dilakukan diawal penanaman sejumlah 2 kg pupuk per bibit, sedangkan untuk bunga potong Pupuk yang digunakan adalah pupuk organik yang berasal dari kotoran gajah dengan harga Rp 2.000 per kg atau kotoran sapi dengan harga Rp 1.000 per kg. Pemakaian pupuk gajah dilakukan pada tahun pertama dan kedua, sedangkan, pupuk sapi digunakan pada tahun ke tiga dan ke empat. Biaya pupuk untuk bunga potong selama masa produksi ditentukan dengan jumlah bibit per are dikalikan jumlah pupuk lalu dikali dengan jumlah pemupukan selama masa produksi.

Biaya air

Untuk luas lahan 1 are diperlukan air sebanyak 5 m3. Harga air per m3 adalah Rp 5.000. Penyiraman dimulai dari tahun pertama sampai di tahun ke tiga dilakukan setiap 3 bulan. Pada tahun ke empat dilakukan setiap 4 bulan sekali. Untuk biaya bahan baku masing-masing bunga potong dapat dilihat pada Tabel 1 :

Tabel 1.

Biaya bahan baku. (Tahun 2011-2014)

Nama Bunga

Biaya (Rp)

Bibit (Rp)

Air (Rp)

Pupuk (Rp)

P.H.H carabaea merah

13.500.000

10.125.000

32.400.000

P.H.H carabaea kuning

13.500.000

10.125.000

32.400.000

Anthurium

20.250.000

5.625.000

18.600.000

P.H yelow dancer

12.750.000

6.375.000

17.000.000

P.H gantung kapur

16.500.000

8.250.000

26.400.000

P.H gantung sexy pink

23.750.000

7.125.000

22.800.000

P.H betet

7.000.000

7.500.000

24.000.000

P.H obor

11.000.000

8.250.000

26.400.000

P.H onje

7.500.000

5.625.000

18.000.000

Ket: P.H = Pisang Hias, H= Heliconia

Tabel 1 biaya produksi yang paling besar adalah bunga potong pisang hias Heliconia carabaea merah dan bunga potong pisang hias Heliconia carabaea kuning dengan luas lahan penanaman 27 are biaya bibit yaitu Rp 13.500.00. biaya air Rp 10.125.000 dan biaya pupuk Rp 32.400.000.

Biaya tenaga kerja

Berdasarkan survey yang dilakukan ke anggota kelompok tani biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja dari biaya pengolahan, penanaman dan perawatan: Rp 70.000 per hari. Dalam satu hari satu orang tenaga kerja dapat menyelesaikan luas lahan sebanyak 4 are. Perawatan dilakukan sebanyak 12 kali selama masa produksi bunga potong, yaitu 2 kali di tahun pertama, 4 kali di tahun kedua dan ketiga,

3 kali di tahun keempat. Untuk biaya tenaga kerja masing-masing bunga potong dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. jumlah biaya tenaga kerja selama masa produksi bunga potong yang paling besar adalah

jenis bunga potong pisang hias Heliconia carabaea merah dan bunga potong pisang hias Heliconia carabaea kuning. Untuk biaya pengolahan yaitu Rp 472.500, penanaman yaitu Rp 472.500 dan perawatan Rp 5.670.000.

Tabel 2.

Biaya tenaga kerja (Tahun 2011-2014)

Nama Bunga

biaya tenaga kerja

Pengolahan (Rp)

Penanaman (Rp)

Perawatan (Rp)

P.H.H carabaea merah

472.500

472.500

5.670.000

P.H.H carabaea kuning

472.500

472.500

5.670.000

Anthurium

262.500

262.500

3.150.000

P.H yelow dancer

297.500

297.500

3.570.000

P.H gantung kapur

385.000

385.000

4.620.000

P.H gantung sexy pink

332.500

332.500

3.990.000

Pisang hias betet

350.000

350.000

4.200.000

Pisang hias obor

385.000

385.000

4.620.000

Pisang hias onje

262.500

262.500

3.150.000

Ket: P.H.H = Pisang hias Heliconia

Biaya tak langsung variabel

Dalam kegiatan kelompok tani, biaya biaya tak langsung variabel adalah berupa biaya telepon dan biaya pembelian tali plastik. Untuk biaya telepon dan tali plastik masing-masing jenis bunga potong dapat dilihat pada.

Tabel 3.

Biaya telepon dan tali plastik (Tahun 2011

2014).

Nama Bunga

Jumlah Biaya

Telp (Rp)

Tali (Rp)

P.H.H carabaea merah

372.04

470.356

P.H.H carabaea kuning

331.508

421.717

Anthurium

203.262

254.253

Pisang hias yellow dancer

217.528

345.033

Pisang hias gantung kapur

294.141

368.477

Pisang hias sexy pink

255.183

306.22

Pisnag hias betet

185.866

248.239

Pisang hias obor

322.204

386.644

Pisang hias onje

208.117

243.279

Ket: P.H.H = Pisang hias heliconia.

Tabel 3. menunjukukan biaya tak langsung variabel yang besar adalah bunga potong pisang hias Heliconia carabaea merah biaya telepon

Rp 372.040 dan pembelian tali plastik Rp 470.356.

Biaya tak langsung tetap

Biaya tak langsung tetap yaitu biaya yang dikeluarkan secara tidak langsung untuk kelangsungan kegiatan anggota kelompok tani. Biaya tak langsung tetap dalam kegiatan anggota kelompok tani digolongkan menjadi dua yaitu biaya cangkul, biaya sabit dan biaya sewa lahan. Harga cangkul Rp 100.000 per buah dan harga sabit Rp 80.000 per buah.

Tabel 4.

Biaya cangkul dan sabit (Tahun 2011-2014)

Jumlah Biaya

Nama Bunga

Cangkul (Rp)

Sabit (Rp)

P.H.heliconia carabaea merah

498.599

371.006

P.H heliconia carabaea kuning

499.601

354.664

Anthurium

291.998

204.148

Pisang hias yellow dancer

285.781

199.825

Pisang hias gantung kapur

320.984

234.47

Pisang hias sexy pink

335.442

272.308

Pisang hias betet

316.593

234.451

Pisang hias obor

269.789

174.911

Pisang hias onje

415.618

277.14

Ket: P.H = Pisang hias

Tabel 4. menunjukkan biaya cangkul yang paling besar adalah bunga potong pisang hias Heliconia carabaea kuning yaitu Rp 499.601 dan biaya sabit yang paling besar adalah bunga

potong pisang hias Heliconia carabaea merah yaitu Rp 371.006.

Sewa lahan

Kelompok tani jati mulia memiliki pengeluaran untuk penyewaan lahan. Biaya sewa lahan selama produksi dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5.

Biaya sewa lahan (Tahun 2011-2014)

Nama Bunga

Biaya Sewa Lahan

Biaya Per are(Rp)     Jumlah Biaya(Rp)

P.H.H carabaea merah

500

54.000.000

P.H.H carabaea kuning

500

54.000.000

Anthurium

500

30.000.000

P.H yelow dancer

500

34.000.000

P.H gantung kapur

500

44.000.000

P.H sexy pink

500

38.000.000

Pisang hias hetet

500

40.000.000

Pisang hias obor

500

44.000.000

Pisang hias onje

500

30.000.000

Ket: P.H.H= Pisang hias Heliconia.

Pada Tabel 5. biaya sewa lahan yang paling besar adalah bunga potong pisang hias Heliconia carabaea merah dan pisang hias Heliconia carabaea kuning selama 4 tahun adalah Rp 54.000.000.

Jumlah produksi bunga potong.

Bunga potong pisang hias dengan tiap jenis bunga potong pisang hias rata-rata mulai berbunga untuk pertama kalinya pada umur 8-9 bulan. Saat musim panen bunga potong bisa dilakukan dua sampai lima kali pemanenan. Bunga potong pisang hias mempunyai sifat musim. Musim bunga potong pisang hias dalam setahun dimulai dari bulan Maret-November. (Dinas Pertanian Tanaman Pangan 2010). Sedangkan bunga potong anthurium tidak

bersifat musiman. Jumlah produksi bunga potong dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. jumlah produksi yang paling tinggi dapat dilihat pada jenis bunga potong pisang hias Heliconia carabaea kuning dan bunga potong Anthurium. Jumlah produksi bunga potong pisang hias Heliconia carabaea kuning sebesar 259.200 tangkai dan Anthurium sebesar 259.200 tangkai.

Penentuan Harga Pokok Produksi

Harga pokok produksi adalah semua biaya yang telah dikeluarkan dalam proses produksi budidaya bunga potong yang meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya tak langsung variabel dan tetap (Suryandari N.K 2015).

Tabel 6

Produksi bunga potong (Tahun 2012-2015

Nama Bunga

Rata-rata prod

2011

ksi bunga per

2012

Tahun

2013

2014

Jumlah Bunga

P.H.H carabaea merah

54.000

64.800

54.000

64.800

237.600

P.H carabaea kuning

64.800

64.800

64.800

64.800

259.200

Anthurium

64.800

64.800

64.800

64.800

259.200

P.H yelow dancer

40.800

34.000

40.800

40.800

156.400

P.H gantung kapur

44.000

44.000

44.000

44.000

176.000

P.H gantung sexy pink

45.600

45.600

38.000

38.000

167.200

Pisang hias betet

40.000

48.000

48.000

48.000

184.000

Pisang hias obor

52.800

52.800

44.000

44.000

193.600

Pisang hias onje

30.000

30.000

36.000

30.000

126.000

Ket: P.H.H = Pisang hias Heliconia

Tabel 7.

Harga pokok bunga potong (Tahun 2011-2014)

Nama Bunga

Biaya Produksi

Jumlah Produksi Bunga

Harga

Pokok (Rp)

P.H.H Carabaea M

118.318.402

237.600

498

P.H.H Carabaea K

118.213.892

259.200

456

Anthurium

82.086.861

259.200

317

P.H Yelow Dancer

78.704.568

156.400

503

Pisang Hias Gantung Kapur

101.732.873

176.000

578

P.H Gantung sexy pink

97.499.155

167.200

583

Pisang Hias Betet

84.359.950

184.000

458

Pisang Hias Obor

96.193.549

193.600

497

Pisang Hias Onje

65.944.155

126.000

523

Ket: P.H= Pisang hias, H=Heliconia

Pada Tabel 7. harga pokok produksi bunga potong yang paling besar adalah bunga potong pisang hias Sexy pink sebesar Rp 583, sedangkan yang paling kecil adalah bunga potong Anthurium sebesar Rp 316.

Biaya Pemasaran

Biaya pemasaran yang dikeluarkan oleh kelompok tani untuk bunga potong sebelum sampai ditangan konsumen.Biaya pemasaran untuk masing-masing bunga potong dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8

Biaya pemasaran (Tahun 2011-2014)

Nama Bunga

Jumlah BP (Rp)

Jumlah bunga

Harga pokok BP (Rp)

P.H.H. Carabaea M

35.710.698

32.640

1.094

P.H.H Carabaea K

39.697.307

37.440

1.060

Anthurium

23.683625

32.640

726

P.H Yellow Dancer

27.765.488

27.840

997

P.H Gantung Kapur

31.756.223

40.320

788

P.H Sexy Pink

27.803.631

37.824

735

P.H Betet

31.735.839

44.736

709

P.H obor

31.729.840

37.440

847

P.H Onje

27.771.591

26.496

1.048

Ket= BP: Biaya pemasaran


Pada Tabel 8. biaya pemasaran bunga potong yang paling besar adalah jenis bunga potong pisang hias Heliconia carabaea merah yaitu: Rp 1.094. Sedangkan yang terkecil diperoleh yaitu bunga potong Anthurium yaitu Rp 626.

Margin keuntungan

Petani menjual bunga potong langsung ke pengepul atau supplier. Pengepul atau supplier menjual langsung ke toko bunga, villa, dan ke konsumen langsung. Untuk margin keuntungan masing-masing jenis bunga potong dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9.

Margin keuntungan (Tahun 2011-2014)

Nama Bunga

Harga Pokok (Rp)

Harga Jual (Rp)

Margin Keuntungan (Rp)

P.H.H. Carabaea M

498

3.000

1.408

P.H.H Carabaea K

456

3.000

1.484

Anthurium

316

1.000

58

P.H Yellow Dancer

503

2.500

1.000

P.H Gantung Kapur

578

2.500

1.134

P.H Sexy Pink

583

2.500

1.163

P.H Betet

458

2.000

823

P.H obor

496

2.000

657

P.H Onje

523

2.000

429

Ket= P.H.H: Pisang hias heliconia.

Pada Tabel 9. margin keuntungan bunga potong yang paling besar adalah jenis bunga potong pisang hias Heliconia carabaea merah yaitu: Rp

  • 1.484. Sedangkan yang terkecil diperoleh yaitu bunga potong Anthurium yaitu Rp 58.

Optimalisasi keuntungan menggunakan metode simpleks

Penyelesaian optimalisasi keuntungan bunga potong dapat menggunakan dengan metode simpleks untuk mendapatkan hasil yang optimum.

Variabel keputusan

Salah satu variabel keputusan untuk fungsi tujuan dan fungsi batasan yaitu:

  • X1 =jumlah tangkai bunga potong pisang hias

Heliconia carabaea merah yang akan dihasilkan

Fungsi tujuan

Berikut adalah koefisien fungsi tujuan dari masing-masing bunga potong yang telah ditentukan dari margin keuntungan setiap jenis bunga potong:

Maximumkan :

Z= 1.408x1+1.484x2+ 58 x3+ 1.000x4 + 1.134x5 + 1.163x6 + 823x7+ 657x8 + 428x9

Fungsi batasan

Koefisien fungsi batasan yang diambil dalam masalah ini adalah biaya produksi bunga potong yaitu jumlah lahan, bibit dan pupuk sedangkan untuk keadaan pasar diambil dari data penjualan

dan harapan toko bunga untuk anggota kelompok tani agar dapat memenuhi permintaan pasar. Serta koefisien batasan ditentukan dari biaya yang akan dikeluarkan oleh kelompok tani. Berikut adalah fungsi batasan dan koefisien batasan yang telah diubah menjadi bentuk baku metode simpleks:

Tabel 10.

Koefisien fungsi batasan biaya produksi

Koefisien variabel

Luas lahan

Bibit

Pupuk

A11

184

57

137

A 12

170

53

125

A13

66

79

72

A14

124

82

109

A15

163

94

150

A16

104

143

137

A17

148

39

130

A18

195

57

137

A19

154

60

143

menjadi bentuk baku simpleks untuk penyelesaian dengan metode simpleks adalah sebagai berikut:

Fungsi batasan

184x1+170x2+ 66 x3+124x4 + 163x5 +104x6 +

148 x7+ 195x8 + 154x9 ≤ 172.081.301

137x1 + 125 x2+ 83x3+ 130x4 + 150x5 +137x6 +

130x7+ 137x8 +143 x9 ≤ 18.994.444

57 x1 + 53 x2 +79 x3 +82 x4 +95 x5 +143 x6 +39 x7

+57 x8+60 x9 ≤ 12.380.950

17840≤ x1 ≤ 23520

16736 ≤ x2 ≤ 20480

19504 ≤ x3 ≤ 21120

15808 ≤ x4 ≤ 17200

15344 ≤ x5 ≤ 15480

15600 ≤ x6 ≤ 20800

14768 ≤ x7 ≤ 15440

11584 ≤ x8 ≤ 12400

10480 ≤ x9 ≤10880

Tabel 11.

Koefisien fungsi batasan data penjualan

Koefisien variabel

Data Penjual

Data

Harapan

A 21

17840

23520

A 22

16736

20480

A23

19504

21120

A24

15808

17200

A25

15344

15840

A26

15600

20800

A27

14768

15440

A28

11584

12400

A29

10480

10880

Tabel 13. Koefisien batasan

Fungsi batasan

koefisien batasan

biaya pengolahan lahan

172.081.301

biaya pupuk

18.994.444

biaya bibit

12.380.950

Maka koefisien fungsi batasan dari biaya produksi dan data penjualan yang telah diubah

Penyelesaian Metode Simpleks

Berdasarkan data yang telah didapatkan pada fungsi tujuan dari margin keuntungan masing-masing jenis bunga potong dan fungsi batasan dari biaya produksi yang telah diubah menjadi bentuk baku dari model simpleks.

Fungsi tujuan Z= 1.408x1 +1.484x2 + 58 x3+ 1.000x4 + 1.134x5 + 1.163x6 + 823x7+ 657x8 + 428x9

Fungsi batasan

184x1+170x2+ 66 x3+124x4 + 163x5 +104x6 +

148 x7+ 195x8 + 154x9 ≤ 172.081.301

137 x1 + 125 x2+ 83x3+ 130x4 + 150x5 +137x6 +130x7+ 137 x8 +143 x9 ≤ 18.994.444 57x1 + 53 x2 +79 x3 +82 x4 +95 x5 +143 x6 +39 x7 +57 x8+60 x9 ≤ 12.380.950 17840≤ x1 ≤ 23520 16736 ≤ x2 ≤ 20480 19504 ≤ x3 ≤ 21120 15808 ≤ x4 ≤ 17200 15344 ≤ x5 ≤ 15480 15600 ≤ x6 ≤ 20800 14768 ≤ x7 ≤ 15440 11584 ≤ x8 ≤ 12400 10480 ≤ x9 ≤10880

Penyelesaian model simpleks untuk hasil ini menggunakan bantuan alamat web

:http://www.zweigmedia.com/RealWorld/simpl ex.html. Hasil dari optimalisasi keuntungan dengan metode simpleks dapat dilihat pada Tabel 14.

Tabel 14.

Hasil optimasi metode simpleks

variabel keputusan

Koefisien fungsi tujuan

Hasil optimal

Keuntungan (Rp)

x1

1408

23.52

33.114.331

x2

1484

20.48

30.386.354

x6

1163

16.286

18.937.006

x5

1134

15.344

17.406.161

x4

1000

15.808

15.802.885

x7

823

14.768

12.159.148

x8

657

11.584

7.605.069

x9

429

10.48

4.494.424

x3

58

19.504

1.128.241

Bunga potong yang dapat dikembangkan oleh kelompok tani dengan jumlah dankeuntungan optimal adalah jenis bunga potong pisang hias Heliconia carabaea merah sebanyak 23.520 tangkai dengan keuntungan Rp 33.114.331 pisang hias Heliconia carabaea kuning sebanyak 20.480 tangkai dengan keuntungan Rp 30.386.354, pisang hias Sexy pink sebanyak 16.286 tangkai dengan keuntungan Rp 18.937.006. Dan jenis bunga yang memperoleh keuntungan rendah yaitu bunga potong Anthurium sebanyak 19.504 dengan keuntungan Rp 1.128.241.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

  • 1.    Margin keuntungan yang diperoleh dari masing-masing jenis bunga potong pisang hias adalah pisang hias Heliconia carabaea merah Rp 1.408 per tangkai, pisang hias Heliconia carabaea kuning Rp 1.484 per tangkai, Anthurium Rp 58 per tangkai, piasng hias Yellow dancer Rp 1.000 per tangkai,

Lanny, L.2000. Anthurium. PT.Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

pisang hias gantung kapur Rp 1.134 per tangkai, pisang hias Sexy pink Rp 1.163 per tangkai, pisang hias Betet Rp 823 per tangkai, pisang hias Obor Rp 657 per tangkai dan pisang hias Onje Rp 429 per tangkai.

  • 2.    Berdasarkan perhitungan optimalisasi dengan metode simpleks jumlah produksi bunga dan keuntungan optimal yang dapat dikembangakan oleh anggota kelompok tani Jati Mulia adalah jenis-jenis bunga potong dengan keuntungan yang optimal yaitu bunga potong Heliconia carabaea merah sebanyak 23.520 tangkai dengan keuntungan Rp 33.114.331, pisang hias Heliconia carabaea kuning sebanyak 20.480 tangkai dengan keuntungan Rp30.386.354, pisang hias Sexy pink sebanyak 16.286 tangkai dengan keuntungan Rp 18.937.006, pisang hias Gantung kapur sebanyak 15.344 tangkai dengan keuntungan Rp 17.406.161 dan pisang hias Yellow dancer sebanyak 15.808 tangkai dengan keuntungan Rp 15.802.885.

Saran

Jenis bunga potong yang dapat dikembangkan oleh anggota kelompok tani dengan memperoleh keuntungan yang optimal dan pemenuhan permintaan pasar yaitu jenis bunga potong Heliconia carabaea kuning, Heliconia carabaea merah, pisang hias Yellow dancer, pisang hias Sexy Pink dan pisang hias Gantung kapur

DAFTAR PUSTAKA

Bustanul,A.N.2010.RisetOperasional.

Andi.Yogyakarta.

Budiasih, Y.2013.Maksimalisasi Keuntungan Dengan      Pendekatan      Metode

Simpleks.1:59-65

Dinas Pertanian Tanaman Pangan. 2014. Standar Operasional Prosedur, Tanaman Heliconia 2010.

Ibrahim, Y.M.H. 1998. StudiKelayakan Bisnis. Rineka Cipta. Jakarta.

Lulu, H.2005.Analisis Kelayakan Usaha Bunga Potong Pada Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil Hutan Rawabelog. Jakarta.

Melly, S.R.2008.Pengaruh BAP dan Ga5 terhadap perkecambahan Heliconia Caribaea Lam Secara In Viro.Program Study Hortikultura Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor.

Mulyadi.2000. Akuntansi Manajemen.Edisi 5.UPP-STIM YKPN.Yogyakarta.

Setiadi,P. 2014. Perhitungan harga pokok produksi dalam penentuan harga pokok jual pada CV. Minahasa Mantap Perkasa.14:70-81

Suryandari, N.K.2015.Perhitungan Harga Pokok Produksi Keripik Salak Dan Keripik Nangka Kelompok Tani Adi Guna Harapan      Karangasem.      Tidak

dipublikasikan. Fakultas Teknologi Pertanian.Univ. Udayana.Bukit Jimbaran.

Siregar,D.P.2010. Optimasi Penjadwalan Kuliah dengan Metode Tabu Search, Skripsi.Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara. Medan.

Siang,J.J.2011.Riset Operasi Dalam Pendekatan Algoritmis.Penerbit Andi.

Soekartawi. 1995. Manajemen Agribisnis Bunga Potong.Penerbit UI Press. Jakarta.

Taha.H.A.1996.Riset Operasi.Jilid 1.Jakarta : Binarupa Aksara.

Wirdasari, D. 2009. Metode Simpleks dalam Program Linear. Jurnal Saintikom, hal.276.

Widyawan, R dan Prahastuti, S 1994.Bunga Potong Tinjauan Literatur. Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

130