ISSN : 2302-8578

E-jurnal Akuntansi Universitas Udayana 10.1 (2015) : 199-213

PENGARUH PROFITABILITAS, UMUR PERUSAHAAN, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KOMISARIS INDEPENDEN, DAN KOMITE AUDIT PADA

KETEPATWAKTUAN PUBLIKASI LAPORAN KEUANGAN TAHUNAN

I Gede Ari Pramana Putra1 2 I Wayan Ramantha2

  • 1Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, Bali, Indonesia e-mail: [email protected] / +6285338564507

  • 2Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, Bali, Indonesia e-mail: [email protected]/ +628123801880

ABSTRAK

Ketepatwaktuan publikasi laporan keuangan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi perusahaan. Karena informasi yang ada dalam laporan keuangan sangat bermanfaat bagi investor dan pengambil keputusan. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi ketepatwaktuan publikasi laporan keuangan tahunandiantaranya profitabilitas, umur perusahaan, kepemilikan institusional, komisaris independen dan komite audit. Populasidalampenelitianiniadalahseluruhperusahaan-perusahaanperbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2011-2013. Banyaknyasampel yang digunakandalampenelitianiniadalah78.         Teknikanalisis         data         yang

digunakanuntukmemecahkanmasalahtersebutadalahanalisisregresi berganda.Berdasarkanhasil análisis diketahuibahwaprofitabilitas, umur perusahaan, dan komisaris                     independenberpengaruhpositif                     pada

ketepatwaktuanpublikasilaporankeuangantahunan perusahaanperbankan di Bursa Efek Indonesia tahun  2011-2013.  Sedangkankepemilikan institusionaldan komite audit

tidakberpengaruh pada ketepatwaktuanpublikasilaporankeuanganperusahaanperbankan di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2013.

Kata kunci: ketepatwaktuan, profitabilitas, umur perusahaan, kepemilikan institusional, komisaris independen, komite audit

ABSTRACT

Timeliness of thepublication of thefinancialstatementsis a veryimportant for thecompany. Becausetheinformationcontainedinthefinancialstatementsisveryhelpful                  for

investorsanddecisionmakers.       Thereareseveralfactorsthataffectthetimeliness       of

thepublication     of     theannualfinancialstatementsincludeprofitability,      firmage,

institutionalownership, independentcommissionersand audit committee. The populationinthisstudyareallbankingcompanieslistedin Indonesia Stock Exchange during 2011-2013. The number of samplesusedinthisstudyisthe 78th of data analysistechniquesusedtosolvetheseproblemsisthemultipleregressionanalysis. Based on theresults             of             analysisknownthatprofitability,             firmage,

andindependentcommissionerspositiveeffect on thetimeliness of thepublication of theannualfinancialstatements of thebankingcompanyin Indonesia Stock Exchange 20112013. Whileinstitutionalownershipand audit committeedoes not affectthetimeliness of thepublication of thefinancialstatements of thebankingcompanyin Indonesia Stock Exchange 2011-2013.

Kata kunci:timeliness, profitability, firmage, institusional ownership, independentdirectors, and audit committee

PENDAHULUAN

Laporan keuangan adalah sarana yang digunakan untuk mengkomunikasikan informasi keuangan utama kepada pihak-pihak di luar perusahaan. (Kieso, 2007) Kehandalan suatu laporan keuangan dapat dilihat apabila memiliki unsur-unsur relevansi dan reliabilitas. Relevansi sebuah laporan keuangan akan terlihat jelas apabila pihak internal perusahaan mampu menyajikan informasi yang sesuai.Ada tiga kriteria utama yang digunakan dalam mengevaluasi kualitas laporan keuangan yaitu ketepatan waktu, kehandalan dan komparatif.(Owusu-AnsahandYeoh, 2005:33 andAfolabi, 2007:5)

Ketepatwaktuan (timeliness) merupakan tersedianya informasi bagi pembuat keputusan pada saat dibutuhkan sebelum informasi tersebut kehilangan kemampuan untuk mempengaruhi sebuah keputusan.(Suwardjono, 2011:170)Secara konseptual ketepatwaktuan adalah ketersediaan informasi pada saat yang diperlukan.(Owusu dan Ansah, 2000)

Profitabilitas suatu perusahaan menggambarkan keefektifan yang telah dicapai oleh manajemen perusahaan dalam melakukan operasional perusahaan. (Saleh, 2004) Profitabilitas juga menjadi penanda keberhasilan suatu perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Semakin tinggi profitabilitas sebuah perusahaan maka kinerja perusahaan dalam mengelola asset dan menghasilkan laba akan semakin meningkat. Perusahaan yang tingkat pengembalian aktivanya mengalami masalah atau dapat dikatakan mengalami kerugian, maka pihak manajemen perusahaan meminta menjadwal ulang waktu pengauditan menjadi lebih lama dari

yang seharusnya.(Carslaw dan Kaplan, 1991)Kinerja perusahaan akan mendapat nilai positif jika laba perusahaan meningkat.(Mariewaty, 2005)Penelitian yang dilakukan oleh Dwiyanti (2010) membuktikan bahwa profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap ketepatwaktuan penyampaian laporan keuangan, penelitian tersebut searah dengan penelitian Sulistyo (2010) dimanaprofitabilitas berpengaruh signifikan terhadap ketepatwaktuanpelaporan keuangan.

H1: Profitabilitas berpengaruh positif pada ketepatwaktuan publikasi laporan keuangan tahunan.

Umur perusahaan merupakan waktu yang sudah dicapai sejak awal berdiri hingga waktu yang tak terbatas. Perusahaan yang mempunyai umur yang relatif lebih, biasanya lebih baikmengumpulkan, memproses dan menghasilkan informasi, hal itu dikarenakan perusahaan sudahmemilikijam kerja yang banyak.(Owusu dan Ansah, 2000) Sedangkan perusahaan yang lebih muda lebih rentan terhadap kegagalan karena kurangnya pengalaman. (Hope andLangli, 2008) dalam (Iyoha, 2012) Penelitian Almilian dan Setyadi (2006) mendapatkan umur perusahaan mempunyai pengaruh, dengan hubungan yang positif pada ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.

H2: Umur perusahaan berpengaruh positif pada ketepatwaktuan publikasi laporan keuangan tahunan.

Kepemilikan institusional adalah modal yang dimiliki oleh institusi atau lembaga.(Siregar dan Utama, 2005) Menurut Chen dan Zhang (2006) menyatakan kepemilikan institusional sebagai persentase suatu perusahaan yang memiliki mutualfunds, investmentbanking, asuransi, dana pensiun, reksadana dan bank.

Sedangkan menurut Djakman dan Machmud (2008) kepemilikan isntitusionalmerupakan pemegang saham terbesar sehingga memungkinkan untuk melakukan monitoring terhadap manajemen. Penyusunan laporan keuangan dipengaruhi oleh kepemilikan modal oleh pihak luar (Boediono, 2005). Hasil penelitian yang dilakukan olehHarnida (2005) bahwa ada hubungan antara kepemilikan institusional dengan ketepatan waktu pelaporan keuangan. Sedangkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Mouna (2013) menyatakan bahwa kepemilikan institusional tidak berpengaruh signifikan terhadap keterlambatan pelaporan keuangan.

H3: Kepemilikan institusional berpengaruh positif pada ketepatwaktuan publikasi laporan keuangan tahunan.

Salah satu fungsi utama komisaris independen adalah mampu melakukan pengawasan terhadap kinerja perusahaan secara independen, sehingga manajemen perusahaan mampu bekerja maksimal.(Wardhani, 2006)Komisaris independen bertujuan untuk menstabilkan pengambilan keputusan untuk perlindungan terhadap pemodal minoritas.(Herawaty,   2008)Komisaris   independen

dihitungmenggunakan jumlah komisaris independen dibanding jumlah komisaris dalam susunan dewan komisaris. (CheHaatetal, 2008)

H4: Komisaris independen berpengaruh positif pada ketepatwaktuan publikasi laporan keuangan tahunan.

Komite audit merupakan komite bentukan dewan komisaris yang tanggung jawabnya kepada dewan komisaris. Komite audit juga membantu dewan

komisaris untuk mengawasi proses mengolah informasi keuangan oleh

manajemen untuk meningkatkan kualitas laporan keuangan. (Suaryana, 2006)Perbedaan pendapat tentangpemahaman dan penerapan prinsip akuntansi yang berlaku umum ditengahi oleh komite audit untuk mencapai keseimbangan akhir. (Dye, 1988; Antle dan Nalebuff, 1991 dalam Suaryana, 2006)Keefektifan komite audit akan meningkat seiring dengan bertambahnya ukuran komite audit, karena mereka memiliki sumber daya yang memadai untuk menghadapi masalah. (Rahmat etal.,2009) Bedard dan Gendron (2010) memaparkan ukuran komite audit, independensi, kompetensi, dan pertemuan berdampak pada kualitas pelaporan keuangan. Hal tersebut sejalan dengan MohdNaimetal.,(2010) semakin banyak anggota komite audit dan semakin banyak pertemuan yang dilakukan akan meningkatkan ketepatwaktuan pelaporan keuangan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Yadirichukwu (2013) menyatakan bahwa ada pengaruh signifikan antara komite audit independen dan keahlian komite audit terhadap ketepatwaktuan pelaporan keuangan. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Savitri (2010) bahwa komite audit ada pengaruh yang signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.

H5: Komite Audit berpengaruh positif pada ketepatwaktuan publikasi laporan keuangan tahunan.

METODE PENELITIAN

Data penelitian didapat dengan mengakses lamanwww.idx.co.id. Berdasarkan sumbernya, data yang digunakan adalah data sekunder yakni laporan keuangan tahunan perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2013. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode

purposive sampling, dimana penentuan sampling dengan memperhitungkan pertimbangan-pertimbangan yang sesuai dengan kriteria yang ditentukan. (Sugiyono, 2007:122) 1) Perusahaan perbankan yang tedaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2011-2013. 2) Perusahaan perbankan yang mempublikasikan laporan keuangan tahunan auditan sesuai dengan regulasi dari Bapepam yaitu sejak tanggal tutup buku (31 desember) sampai dengan tanggal (31 Maret). 3) Perusahaan perbankan yang datanya mendukung dan sesuai dengan kriteria variabel yang diteliti.

Model penelitian yang digunakan adalah regresi linier berganda dengan taraf signifikansi 5%. Sebelum melakukan pengujian hipotesis harus dilakukan pengujiandeskriptif. Disamping itu, juga uji asumsi klasik agar tidak terjadi model estimasi linear yang bias. Uji asumsi klasik dilakukan dengan uji normalitas, uji heteroskedastisitas,uji multikolinearitas dan uji autokorelasi.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil statistik diskriptif rata-rata ketepatwaktuan publikasi laporan keuangan yang dihasilkan sebesar 70 hari dengan standar deviasi 18,06791, hal ini berarti publikasi laporan keuangan yang dilakukan rata-rata dibawah regulasi yang telah ditetapkan oleh Bapepam. Ketepatwaktuan publikasi laporan keuangan terendah yang terjadi adalah 23 hari, sedangkan tertinggiketepatwaktuan publikasi laporan keuangan yaitu 90 hari. Variabel profitabilitas (X1) nilai terendah-0,0475 dan nilai tertinggi0,0515. Rata-rata profitabilitas sebanyak0,020446 menunjukkan

bahwa terdapat lebih banyak perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas di

atas rata-rata dibandingkan dengan yang mengalami tingkat profitabilitas di bawah rata-rata atau mengalami kerugian.

Variabel umur perusahaan (X2) memiliki nilai terendah sebesar 1,00 dan nilai tertinggi sebesar 24,00. Nilai rata-rata umur perusahaan sebesar 11,4231 menunjukkan bahwa lebih banyak perusahaan yang mempunyai umur diatas rata-rata dibandingkan dengan yang mempunyai umur dibawah rata-rata. Nilai standar deviasi umur perusahaan sebesar 6,91604.Variabel kepemilikan institusional (X3) memiliki nilai terendah sebesar 0,45 dan nilai tertinggi sebesar 1,00. Nilai rata-rata kepemilikan institusional sebesar 0,7750 menunjukkan bahwa perusahaan sampel yang sahamnya dimiliki oleh pihak institusional lebih banyak dari pada perusahaan sampel yang sahamnya dimiliki oleh pihak non-institusional. Nilai standar deviasi kepemilikan institusional sebesar 0,18746.

Variabel komposisi komisaris independen (X4) nilai terendahsenilai0,33, dan nilai tertinggi0,75. Rata-rata komposisi komisaris independen bernilai 0,5619 menunjukkan bahwa terdapat lebih banyak perusahaan dengan komisaris independen dalam perusahaannya Standar deviasi komposisi komisaris independen sebesar 0,10110. Variabel komite audit (X5) nilai terbawah0,50, dan nilai teratas sebesar 0,83. Rata-rata variabel komite audit senilai0,6689menunjukkan bahwa terdapat lebih banyak perusahaan yang memiliki jumlah anggota komite audit di luar komisaris independen dalam perusahaannya. Standar deviasi komite audit sebesar 0,6744.

Uji Asumsi Klasik

Hasil uji normalitas menggunakan onesampletestKolmogorov-Smirnovmendapatkan signifikansi 0,688 lebih besar dari tingkat signifikansi yang ditetapkan 0,05. Hal ini mengindikasikan variabel dalam penelitian ini mempunyai distribusi normal.

Hasil uji heteroskedastisitas menggunakan metode glejserdidapatkan hasil profitabilitas dengan nilai signifikansi 0,529, umur perusahaan dengan nilai signifikansi 0,580, kepemilikan institusional dengan nilai signifikansi 0,324, komisaris independen dengan nilai signifikansi 0,103, dan komite audit dengan nilai signifikansi 0,320. Kelima variabel bebas tersebut memiliki nilai signifikansi lebih besar dari tingkat signifikansi yang ditetapkan 0,05. Dengan demikian, model yang dibuat tidak mengandung gejala heteroskedastisitas.

Hasil uji multikolinearitasditunjukan oleh tabel dibawah ini.

Tabel 1.

Hasil Uji Multikolinearitas

Model

CollinearityStatistics

Tolerance

VIF

(Constant) ROA

0,988

1,012

AGE

0,783

1,277

KI

0,939

1,065

KKI

0,958

1,044

KA

0,783

1,277

Sumber : Data sekunder diolah 2014

Berdasarkan hasil pengujian didapatkan bahwa nilai toleranceuntuk

masing-masing variabel bebas lebih besar dari 0,1 atau melebihi 10% dan nilai

varianceinflationfactor(VIF) lebih kecil dari 10. Hal ini menunjukan bahwa variabel independen tidak terjadi gejala multikolinearitas.

Hasil pengujian menggunakan runstestmenunjukkan bahwa nilai asymp. Sig (2-tailed) 0,111 lebih besar dari tingkat signifikansi yang ditetapkan sebesar 0,05. Jadi variabel yang diteliti tidak mengandung autokorelasi.

Analisis Regresi Berganda

Tabel 2.

Hasil Analisis Regresi Berganda

Model

Koefisien

Regresi B

t

Sig.

1 (Constant)

66,181

3,208

0,002

ROA

-292,959

-2,155

0,034

AGE

-0,708

-2,364

0,021

KI

-9,614

-0,953

0,344

KKI

57,716

3,116

0,003

KA

-9,479

-0,382

0,704

R

0,509

R Square

0,259

Adjusted R Square

0,208

F Hitung

5,037

Signifikansi F

0,001

Sumber : Data sekunder diolah 2014

Jadi dapat diperoleh persamaan regresi berikut

Y = 66,181 - 292,959 ROA - 0,708 AGE - 9,614 KI + 57,716 KKI - 9,479 KA + ɛ

Dari persamaan regresi tersebut, dapat dilihat nilai konstanta sebesar 66,181. Ini menyatakan bahwa jika variabel independen dianggap bernilai konstan, maka nilai ketepatwaktuan publikasi laporan keuangan tahunan sebesar 66,181 atau sebesar 67 hari. Nilai koefisien profitabilitas (ROA) bertanda negatif yaitu sebesar -292,959. Nilai koefisien tersebut memiliki arti apabila tingkat

profitabilitas (ROA) mengalami kenaikan 1 satuan dengan asumsi variabel independen lainnya bernilai konstan, maka ketepatwaktuan akan mengalami penurunan sebesar 292,959 satuan. Jadi semakin tinggi tingkat profitabilitas maka semakin sedikit jumlah hari yang dibutuhkan untuk publikasi laporan keuangan tahunan sehingga publikasi laporan keuangan akan semakin tepat waktu.

Nilai koefisien umur perusahaan (AGE) bertanda negatif yaitu sebesar -0,708. Nilai koefisien tersebut memiliki arti apabila umur perusahaan (AGE) mengalami kenaikan 1 satuan dengan asumsi variabel independen lainnya bernilai konstan, maka ketepatwaktuan akan mengalami penurunan sebesar 0,708 satuan. Jadi semakin lebih umur perusahaan maka jumlah hari yang diperlukan untuk publikasi laporan keuangan tahunan akan semakin kecil, sehingga publikasi laporan keuangan tahunan akan semakin tepat waktu.

Nilai koefisien kepemilikan institusional (KI) bertanda negatif yaitu sebesar -9,614. Nilai koefisien tersebut memiliki arti apabila kepemilikan institusional (KI) mengalami kenaikan 1 satuan dengan asumsi variabel independen lainnya bernilai konstan, maka ketepatwaktuan akan mengalami penurunan sebesar 9,614 satuan. Jadi semakin besar kepemilikan saham oleh pihak institusi maka jumlah hari yang dibutuhkan untuk publikasi laporan keuangan tahunan akan semakin kecil, sehingga publikasi laporan keuangan tahunan akan semakin tepat waktu.

Nilai koefisien komposisi komisaris independen (KKI) bertanda positif yaitu sebesar 57,716. Nilai koefisien tersebut memiliki arti apabila komposisi komisaris independen (KKI) mengalami kenaikan 1 satuan dengan asumsi

variabel independen lainnya bernilai konstan, maka ketepatwaktuan akan

mengalami peningkatan sebesar 57,716 satuan. Jadi semakin besar komposisi komisaris independen maka jumlah hari yang dibutuhkan untuk publikasi laporan keuangan tahunan akan semakin besar, dengan kata lain waktu publikasi laporan keuangan tahunan akan semakin lama.

Nilai koefisien komite audit (KA) bertanda negatif yaitu sebesar - 9,479. Nilai koefisien tersebut memiliki arti apabila komite audit (KA) mengalami kenaikan 1 satuan dengan asumsi variabel independen lainnya bernilai konstan, maka ketepatwaktuan akan mengalami penurunan sebesar 9,479 satuan. Jadi semakin besar komposisi komite audit dalam perusahaan maka jumlah hari yang dibutuhkan untuk publikasi laporan keuangan tahunan akan semakin kecil, sehingga publikasi laporan keuangan akan semakin tepat waktu.

Uji Hipotesis

Hipotesis pertama (H1) dalam penelitian ini adalah profitabilitas berpengaruh positif pada ketepatwaktuan publikasi laporan keuangan tahunan. Berdasarkan hasil pengujian secara parsial, didapatkan nilai t hitung untuk variabel profitabilitas adalah sebesar -2,155 dan nilai signifikansi sebesar 0,034. Hal ini menunjukan profitabilitas berpengaruh pada ketepatwaktuan publikasi laporan keuangan tahunan, sehingga hipotesis pertama (H1) diterima.

Hipotesis kedua (H2) dalam penelitian ini adalah umur perusahaan berpengaruh positif pada ketepatwaktuan publikasi laporan keuangan tahunan. Berdasarkan hasil pengujian secara parsial, didapatkan nilai t hitung untuk variabel umur perusahaan adalah sebesar -2,364 dan nilai signifikansi sebesar

0,021. Hal ini menunjukan umur perusahaan berpengaruh pada ketepatwaktuan publikasi laporan keuangan tahunan, sehingga hipotesis kedua (H2) diterima.

Hipotesis ketiga (H3) adalah kepemilikan institusional berpengaruh positif pada ketepatwaktuan publikasi laporan keuangan tahunan. Berdasarkan hasil pengujian secara parsial, didapatkan nilai t hitung variabel kepemilikan institusional adalah -0,953 dan signifikansi sebesar 0,344. Hal ini menunjukan kepemilikan institusional tidak berpengaruh pada ketepatwaktuan publikasi laporan keuangan tahunan, sehingga hipotesis ketiga (H3) ditolak.

Hipotesis keempat (H4) dalam penelitian ini adalah komisaris independen berpengaruh positif pada ketepatwaktuan publikasi laporan keuangan tahunan. Berdasarkan hasil pengujian secara parsial, didapatkan nilai t hitung untuk variabel komisaris independen adalah sebesar 3,116 dan nilai signifikansi sebesar 0,003. Hal ini menunjukan komisaris independen berpengaruh pada ketepatwaktuan publikasi laporan keuangan tahunan. Sehingga hipotesis keempat (H4) diterima.

Hipotesis kelima (H5) adalah komite audit berpengaruh positif pada ketepatwaktuan publikasi laporan keuangan tahunan. Berdasarkan hasil pengujian secara parsial, didapatkan nilai t hitung variabel komite audit sebesar -0,382 dan signifikansi 0,704. Menunjukan komite audit tidak berpengaruh pada ketepatwaktuan publikasi laporan keuangan tahunan. Sehingga hipotesis kelima (H5) ditolak.

SIMPULAN DAN SARAN

Dapat disimpulkan profitabilitas, umur perusahaan, dan komisaris independen berpengaruh positif pada ketepatwaktuan publikasi laporan keuangan tahunan. Sedangkan kepemilikan institusional dan komite audit tidak berpengaruh pada ketepatwaktuan publikasi laporan keuangan tahunan.

Berdasarkan kesimpulan tersebut, saran untuk penulis selanjutnya adalah dapat menggunakan variabel yang pengaruhnya lebih signifikan pada ketepatwaktuan publikasi laporan keuangan tahunan. Saran untuk perusahaan perbankan yang sudah gopublic adalah untuk lebih memperhatikan jumlah hari yang dibutuhkan untuk mempublikasikan laporan keuangan tahunannya ke publik.

REFERENSI

Afolabi, F. 2007. Financial reportinginNigerianemergingmarket. Paper presentedat a seminar organizedbythe Morgan State University, Victoria, August.

Almilian, L. S., dan Setiady, L. (2006). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyelesaian Laporan Keuangan Pada Perusahaan Yang Terdaftar di BEI.Seminar Nasional Good Corporate Governance di Universitas Trisakti Jakarta (24-25 November 2006), STIE Perbanas, Surabaya.

Antle,&Nalebuff. (1991). Conservatismand Auditor- ClientNegotiations. Journal of Accounting Research , 31-54.

Bédard, J. and Y. Gendron, 2010. Strengtheningthefinancialreportingsystems: Can audit committeesdeliver?, International Journal of Auditing, 14(2): 1-37.

Boediono, Gideon SB. 2005. Kualitas Laba: Studi Pengaruh Mekanisme Corporate Governance dan Dampak Manajemen Laba dengan Menggunakan Analisis Jalur. Disampaikan dalam Simposium Nasional Akuntansi VII.Solo.

Carslaw, C.A.P.N., andKaplan, S.E. 1991. AnExamination of Audit Delay: FurtherEvidencefrom New Zealand.Accountingand Business Research. Vol. 22 (82), (Winter): Pp:21-32.

CheHaat, M.H., Rahman, R.A., &Mahentiran, S. 2008. Corporate Governance, Transparency      andPerformace      of      MalaysianCompanies.

ManagerialAuditingJournal, 23 (8), Pp: 744-778

Chen, S.,  & Zhang.  2006. AfterEnron  Auditor ConservatismandEx-

AndersenClients.The AccountingReview, Pp: 49-82.

Djakman, Chaerul D dan Machmud, Novita. 2008. Pengaruh Struktur Kepemilikan Terhadap Luas Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial (CSR Disclosure) Pada Laporan Tahunan Perusahaan: Studi Empiris Pada Perusahaan Publik Yang Tercatat Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2006. SNA XI. Pontianak.

Dwiyanti, Rini. 2010. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek  Indonesia.Skripsi.  Fakultas Ekonomi Universitas

Diponegoro.

Dye.(1993). AuditingStandards, Legal Liability, and Auditor Wealth. Journal of PoliticalEconomics , Vol.101, Pp.887-914.

Harnida, M. (2005). Faktor-faktor yang Menentukan Kesegeraan Penyerahan Laporan Keuangan. Tesis Pasca Sarjana FEUGM.

Herawaty, Vinola. 2008. Peran PraktikCorporate Governance sebagai ModeratingVariable dari Pengaruh Earnings Management terhadap Nilai Perusahaan. Disampaikan dalam Simposium Nasional Akuntansi (SNA) XI.Pontianak.

Hope, Ole.-KandLangli, J. C. (2008). Auditor independencein a privatefirmandlowlitigationrisksetting.      Paper      presentedin      a

workshopattheNorwegianSchool    of    Economicsand    Business

Administration (NHH), Norway, October.

Iyoha,F.O. 2012.Company Attributes And The Timeliness Of Financial Reporting In Nigeria. Lecturer, Department of AccountingCollege of Development Studies, CovenantUniversityP.M.B 1023Ota, Nigeria Pp. 41-49.

Kieso, Donald. E.,etal. 2007. Akuntansi Intermediate. Edisi keduabelas Jilid 1.Diterjemahkan oleh Emil Salim. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Mariewaty, Dian dan Setyani, Astuti Yuli.2005. Analisis Rasio Keuangan Terhadap Perubahan Kinerja Pada Perusahaan di Industri Food andBeverages yang terdaftar di BEJ.Simposium Nasional AkuntansiNo. 8, 15-16 September Hal 277-287,Solo.

MohdNaimi, M.N., R. ShafieandW.H. Wan Nordin, 2010. Corporate Governanceand Audit ReportLagin Malaysia, Asian Academy of Management Journal of Accountingand Finance, 6(2): 57-84.

Mouna, and Anis. 2013. Financial ReportingDelayandInvestorsBehavior: Evidencefrom Tunisia. Int. J. Manag. Bus. Res., 3 (1), 57-67, Winter 2013.

Owusu, Stephen dan Ansah. 2000. Timeliness of Corporate Financial ReportinginEmerging Capital Market :EmpiricalEvidenceFrom The Zimbabwe  StockExchange.JournalAccountingandBusiness.Vol.  30.Pp.

241.

Owusu-Ansah, S andYeoh, J. 2005. The effect of legislation on corporatedisclosurepractices, Abacus, 41(1): 1-19.

Rahmat, M.M., T.M. Iskandar andN.M. Saleh, 2007. Audit committeecharacteristicsinfinanciallydistressedandnon-distressedcompanies, ManagerialAuditingJournal, 24(7): 624-638.

Saleh, Rahmat. 2004. Studi Empiris Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Disampaikan dalam Simposium Nasional Akuntansi (SNA) VII. Denpasar.

Savitri, Roswita. 2010. Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan: Studi Pada Perusahaan Manufaktur di BEI. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Semarang.

Siregar, Sylvia Veronica N.P dan Siddharta Utama. 2005. Pengaruh Struktur Kepemilikan, Ukuran Perusahaan dan Praktek Corporate Governance terhadap Pengelolaan Laba. Disampaikan dalamSimposium Nasional Akuntansi (SNA) VIII. Solo.

Suaryana, A. (2006). Pengaruh Komite Audit Terhadap Kualitas Laba.Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 9 No. 4, Pp. 307-326.

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV Alfabeta.

Sulistyo, Wahyu Adhi Noor. 2010.Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Ketepatwaktuan Penyampaian Laporan Keuangan Pada Perusahaan Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2008.Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, Semarang.

Suwardjono. 2011. Teori Akuntansi Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Wardhani, Ratna. 2006. Mekanisme Corporate Governance dalam Perusahaan yang Mengalami Permasalahan Keuangan. Disampaikan dalam Simposium Nasional Akuntansi (SNA) IX Padang.

YadirichukwuEmeh, andAppahEbimobowei. 2013. Audit Committee And Timeliness of Financial Reports: EmpiricalEvidencefrom Nigeria. Journal of EconomicsandSustainableDevelopment.Vol. 4, No. 20, 2013 ISSN 2222-2855.

213