ISSN: 2302-8556

E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. 9.1 (2014): 133-142

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, REPUTASI, DAN ETIKA PADA KESENJANGAN ANGGARAN PADA SKPD DI

PEMERINTAHAN KOTA DENPASAR

I Gusti Agung Ayu Putri Damayanti1 I Wayan Pradnyantha Wirasedana2

1Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, Bali, Indonesia e-mail: [email protected]/telp:+62 85 79 20 39 226 2Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, Bali, Indonesia

ABSTRAK

Anggaran dalam pemerintahan atau sektor publik mempunyai peranan sangat penting, dimana dana diperoleh dari masyarakat untuk masyarakat. Penyusunan anggaran di sektor publik banyak dipengaruhi oleh faktor non ekonomi, yaitu berupa partisipasi anggaran, Reputasi dan Etika. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh partisipasi anggaran, reputasi, dan etika pada kesenjangan anggaran pada satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di pemerintahan kota Denpasar. Populasi dalam penelitian ini adalah Kepala Dinas/Kepala Badan dan Kepala Sub Bagian Keuangan pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Pemerintahan Kota Denpasar. Pada lingkungan Pemerintah Kota Denpasar yang berjumlah 34 SKPD. Metode penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel jenuh. Pengumpulan data yang dilakukan dengan menggunakan metode pengumpulan data berupa kuesioner. Teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis regresi linear berganda, hasil analisis ditemukan bahwa variabel partisipasi anggaran, reputasi, dan etika berpengaruh pada kesenjangan anggaran. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi partisipasi dan reputasi dalam penyusunan anggaran maka semakin tinggi pula kesenjangan anggaran. Semakin tinggi etika maka semakin rendah kesenjangan anggaran yang terjadi.

Kata kunci: partisipasi anggaran, reputasi, etika, dan kesenjangan anggaran

ABSTRACT

Budgeting in the public sector is heavily influenced by non-economic factors, in the form of budgetary participation, Reputation, and Ethics. The purpose of this study was to determine the effect of Budget Participation, Reputation, and Ethics In Budget Gaps In Regional Working Units (on education) in Denpasar City Government. The population in this study is head of department/head of the agency and head sub section in SKPD in Denpasar City Government amounting to 34 on education. The sample in sampling jenuh. With multiple linear regression analysis, the results of the analysis found that budgetary participation variables, reputation, and ethics affect the budget gap. This suggests that the higher participation and reputation in the preparation of the budget, the higher the budget gap. The higher the lower the ethics budget gaps that occur.

Keywords: budgetary participation, reputation, ethics, and the budgetary slack

PENDAHULUAN

Anggaran dalam sistem pemerintahan atau sektor publik mempunyai peranan sangat penting, dimana dana diperoleh dari masyarakat untuk masyarakat. Mekanisme anggaran dalam instansi pemerintahan ak.an dire.spon baik positif maupun negatif oleh bawahan tergantung dari penggunaan angga.rannya. Menurut Anthony da.n Govindaradjan (2002) menyatakan bahwa keselarasan tujuan tercapai apabila bawa.han dan ata.san berpe.rilaku posi.tif, serta tuju.an prib.adi bawah.an dan atasan ses.uai den.gan tu.juan peru.sahaan dimana terdapat dorongan untuk mencapainya bersama-sama.

Anggaran apabila dalam pelaksanaannya melibatkan pihak-pihak yang turut serta dalam penyusunannya dapat berfungsi sebagai alat pengendalian. Ata.san dan bawa.han merupakan pihak-pihak yang dimaksud tersebut. Angga.ran merupakan alat manajemen ya.ng pent.ing untu.k mengkomu.nikasikan renc.ana-ren.cana manaj.emen dal.am suatu orga.nisasi, mengal.okasikan sum.ber daya dan mengko.ordinasikan ati.vitas (Harefa,2008).

Partisipasi angg.aran merupakan proses dimana individu-individu, baik atasan (pimpinan dan kepala bagian) maupun bawahan (karyawan) terlibat dan mempunyai pengaruh dalam menentukan target anggaran. Persiapan anggaran yang terlalu ketat akan dapat menimbulkan kegagalan dalam pencapaian standar, sehingga akan terciptanya kesenjangan anggaran (budgetary slack) yang bisa digunakan sebagai suatu penyelamat untuk memenuhi tujuan yang dianggarkan. Selain itu, partisipasi anggaran diperlukan karena bawahan yang

lebih mengetahui kondisi bagiannya, semakin tinggi partisipasi yang diberikan pada bawahan dalam penganggaran cenderung mendorong bawahan menciptakan slack (Young, 1985). Penelitian yang dilakukan Sujana (2010) menyatakan bahwa tidak dipengaruhi oleh partisipasi anggaran, sedangkan Penelitian yang dilakukan oleh Falikhatun (2007), Sardjito Bambang dan Muthaher Osmad (2007), Arfan Ik.hsan dan La A.ne (2007) menyatakan bahwa parti.sipasi ang.garan memiliki pengaruh terhadap kesenjangan an.ggaran.

Untuk konteks pemerintahan daerah, selain partisipasi digunakan dalam penyusunan anggaran, reputasi dan etika juga berimplikasi pada aparatur pemerintah dalam menyusun anggaran yang ingin dicapai instansi pemerintahan sehingga aparatur pemerintahan memiliki informasi yang cukup untuk memprediksi masa depan secara cepat dan tepat.

Reputasi seseorang dapat menggambarkan perilaku opportunist (orang yang suka/berani mengambil kesempatan) yang berkaitan dengan kontrol ekonomi dan kontrol sosial (Baiman dan Rajan, 1995). Repu.tasi dihubungkan dengan norma sosial termasuk kejuj.uran, kead.ilan, dan menghindari kega.galan, dan perbu.atan cura.ng dalam penyusunan anggaran dap.at diobeservasi pa.da kinerja baw.ahan.

Menu.rut teori keag.enan, perti.mbangan etika bia.sanya mu.ncul da.lam situ.asi konf.lik self inte.rest dan beb.an mor.al. Menurut Rudledge dan Karim (1999) karakte.ristik sit.uasi dan indi.vidu yang berke.mbang dari nor.ma sosial

inte.rnal akan menent.ukan pertimbangan etika secara kesel.uruhan. Menurut Steven (2002) secara internal bawahan akan mematuhi peraturan yang ada, sehingga cende.rung melaku.kan hal yang ben.ar dal.am menen.tukan ang.garan. Perilaku bawahan dapat tercermin pula dalam jum.lah angg.aran yang waj.ar dimana terdapat pengungkapan informasi secara benar dan jujur menge.nai kinerj.anya.

Penelitian mengenai kesenjangan anggaran telah banyak dilakukan sebelumnya, namun masih banyak terdapat ketidak konsistenan. Maka dari itu, penelitian mengenai kesenjangan anggaran masih terus dilakukan. Dalam penelitian ini, selain menguji tentang partisipasi anggaran, juga menguji menggunakan faktor personal yang berupa reputasi dan etika yang berpengaruh terhadap kesenjangan anggaran (budgetary slack).

METO.DE PENELI.TIAN

Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di kantor Pemerintahan Kota Denpasar menjadi lokasi yang dikaji dalam penelitian ini, dengan pengaruh partisipasi anggaran, reputasi dan etika pada kesenjangan anggaran pa.da sa.tuan ker.ja peran.gkat dae.rah (SKPD) di Pemerintahan K.ota Denpasar sebagai objek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah Kepala Dinas/Kepala Badan dan Kepala Sub Bagian Keuangan pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Pemerintahan Kota Denpasar. Pada lingkungan Pemerintah Kota Denpasar

terdapat 34 SKPD, sehingga jumlah populasi 68 orang, dengan menggunakan metode sampel jenuh, maka seluruh populasi menjadi sampel dalam penelitian.

Variabel kesenja.ngan ang.garan di.ukur den.gan mengg.unakan instr.umen ya.ng diadopsi da.ri Dunk dal.am Andi Kartika (2010) yang terdiri dari 4 skala likert dan memiliki 5 pertanyaan. Variabel partisipasi ang.garan di.ukur den.gan menggu.nakan instru.men yang diadopsi dari Mi.lani dalam Andi Kartika (2010) yang terdiri dari 4 skala likert dan memiliki 6 pertanyaan. Variabel reputasi diukur dengan menggunakan instrumen yang diadopsi dari Steven dalam Tri Siwi Nugrahani yang terdiri dari 4 skala likert dan memiliki 3 pertanyaan. Variabel etika diukur dengan menggunakan instrumen yang diadopsi dari Steven dalam Tri Siwi Nugrahani yang terdiri dari 4 skala likert dan memiliki 4 pertanyaan. Res.ponden dimi.nta untuk menya.takan pers.epsinya den.gan mem.ilih sat.u nilai dal.am ska.la 1 (san.gat tid.ak setu.ju) sam.pai sk.ala 4 (san.gat set.uju).

H.ASIL D.AN P.EMBAHASAN

Instrumen dikatakan valid apabila memiliki nilai koefisien korelasi ≥ 0,3 dan dikatakan reliabel apabila memiliki nilai koefisien Cronbach Alpha ≥ 0,60. Hasil pengujian pada Tabel 1 menunjukkan bahwa seluruh indikator dal.am penel.itian ini val.id dan rel.iabel.

Tabel 1.

Hasil Uji Instrumen

Variabel

Indikator

Pearson

Correlation

Cronbach’s Alpha

Keterangan

Partisipasi Anggaran

X1.1-X1.6

0,612 - 0,923

0,912

Valid & Reliabel

Reputasi

X2.1-X2.3

0,672 - 0,814

0,665

Valid & Reliabel

Etika

X3.1-X3.4

0,726 - 0,839

0,801

Valid & Reliabel

Kesenjangan Anggaran

Y1-Y5

0,519 - 0,806

0,737

Valid & Reliabel

Sumber: Olah Data

Hasil pengujian pada Tabel 2 menunjukkan bahwa tidak terdapat masalah asumsi klasik. Pada uji normalitas telah menunjukkan bahwa nilai sig. sebesar 0,765 > 0,05 yang berarti data terdistribusi secara normal. Nilai masing-masing variabel pada pengujian multikolinearitas juga menunjukkan bahwa nilai tol > 0,1 dan VIF < 10, yang berarti tidak terdapat masalah multikolinearitas. Nilai Sig. masing-masing variabel pada pengujian heteroskedastisitas > 0,05 yang menunjukkan bahwa tidak terdapat masalah heteroskedastisitas.

Tabel 2.

Rekapitulasi Hasil Uji Asumsi Klasik

Variabel

Normalitas

Multikolinearitas

Heteroskedastisitas

Tol

VIF

Partisipasi Anggaran

0,668

1,497

0,060

Reputasi

0,765

0,673

1,485

0,171

Etika

0,979

1,022

0,098

Sumber: Olah Data

Tabel 3.

Rekapitulasi Ha.sil Regr.esi Lin.ear Berg.anda

Variabel

Koefisien Regresi

T

Sig

Partisipasi Anggaran

0,454

7,917

0,000

Reputasi

0,356

3,005

0,004

Etika

-0,235

-3,058

0,003

Adj. R Square = 0,446

Sig = 0,000

Sumber: Olah Data

Tabel 3 menunjukkan hasil analisis dimana, partisipasi anggaran berpengaruh signifikan pada kesenjangan anggaran. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil daripada α = 0,025, ini berarti partisipasi anggaran mempunyai pengaruh yang signifikan pada kesenjangan anggaran. Semakin tinggi partisipasi dalam penyusunan anggaran maka kemungkinan terjadinya kesenjangan anggaran akan semakin tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa adanya partisipasi dari bawahan dalam penyusunan anggaran akan dapat meningkatkan terjadinya kesenjangan anggaran, karena bawahan ikut serta dalam proses penyusunan anggaran dan mempunyai informasi yang lebih banyak tentang penyusunan anggaran tersebut. Informasi yang diberikan berbeda kepada atasan dengan cara melap.orkan bia.ya yang leb.ih besar atau penda.patan lebih ren.dah. Falikhatun (2007) menunjukkan bahwa partisipasi dalam menyusun anggaran memberikan kewenangan kepada bawahan untuk ikut serta dan bertanggungjawab dalam menetapkan isi anggaran tersebut.

Variabel reputasi menunjukkan pengaruh signifikan pada kesenjangan anggaran. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi sebesar 0,004 lebih kecil dari 0,025, ini berarti reputasi mempunyai pengaruh yang signifikan pada kesenjangan anggaran. Semakin tinggi reputasi seseorang dalam suatu organisasi maka kesenjangan anggaran semakin meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa jika atasan ingin mempunyai reputasi yang baik maka

atasan akan menunjukkan kinerjanya sehingga dalam menyusun anggaran atasan akan menjaga reputasinya dengan cara memperoleh hasil/laba yang tinggi. Atasan akan menciptakan kesenjangan anggaran agar mudah mencapai anggaran. Penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Nugrahani (2009) yang menunjukkan bahwa reputasi seseorang menggambarkan perilaku yang berkaitan dengan norma kejujuran dan keadilan dalam menyusun anggaran yang bisa mengakibatkan terjadinya kesenjangan anggaran.

Variabel etika menunjukkan pengaruh signifikan pada kesenjangan anggaran. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi sebesar 0,003 lebih kecil dari 0,025, ini berarti etika seseorang mempunyai pengaruh dalam penyusunan dan pelaksanaan anggaran. Semakin tinggi etika bawahan maka kemungkinan terjadinya kesenjangan anggaran akan menurun, hal ini dikarenakan bawahan yang memiliki etika yang baik ak.an mengat.akan sesu.atu sec.ara be.nar dan ju.jur dalam menye.butkan jum.lah angg.aran walaupun dalam kondisi ya.ng yang berbeda. Gokhan (2011) dalam penelitiannya menemukan bahwa nilai etika dalam organisasi dan perilaku berpengaruh dalam penyusunan anggaran.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan partisipasi anggaran, reputasi, dan etika berpengaruh pada kesenjangan anggaran pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Pemerintahan Kota Denpasar.

Penelitian berikutnya hendaknya mengambil populasi yang lebih luas, dan daerah yang berbeda. Hasil penelitian mungkin saja berbeda apabila diterapkan didaerah yang berbeda sehingga hasilnya dapat dipertimbangkan. Untuk penelitian selanjutnya juga disarankan agar menggunakan variabel yang berbeda dan menguji variabel lain yang kemungkinan bisa mempengaruhi kesenjangan anggaran.

REFERENSI

Andika, Kartika. 2010. Pengaruh Komitmen Organisasi dan Ketidakpastian Lingkungan dalam Hubungan antara Partisipasi Anggaran Dengan Senjangan Anggaran (Studi Empirik Pada Rumah Sakit Swasta di Kota Semarang). Kajian Akuntansi. Semarang.

Arfan, Ikhsan dan La, Ane. 2007. Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Menggunakan Lima Variabel Pemoderasi. Simposium NasionalAkuntansi X. Makassar.

Baiman, S, dan Rajan, V.M. 1995. The Informational Advantages of Discretionary Bonus-Schemes, The Accounting Review, October.

Falikhatun. 2007. Interaksi Informasi Asimetri, Budaya Organisasi dan Group Cohesiveness Dalam Hubungan Antara Partisipasi Penganggaran dan Budgetry Slack (Studi kasus pada Rumah Sakit Umum Daerah Se-Jawa Tengah). Simposium Nasional Akuntansi X. Makassar. Vol.10.

Gokhan, Ozer and Yilmaz, Emine. 2011. Effects of Procedural Justice Perception, Budgetary Control Effectiveness and Ethical Work Climate on Propensity to Create Budgetary Slack. Business and Economics Research Journal.  2(4),

pp:1-18.

Nugrahani, Tri Siwi dan Slamet Sugiri. 2009. Pengaruh Reputasi, Etika, dan Self Esteem pada Budgetary Slack. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia.

Sardjito, Bambang dan Muthaher, Osmad. 2007. Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Aparat Pemerintah Daerah: Budaya Organisasi dan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating. Simposium Nasional Akuntansi X. Makassar.

Steven, D.E, 2002, The Effects of Reputation and Ethics on Budgetary Slack, Journal of Management Accounting Research, Vol.14, pp.153-171.

Sujana, I Ketut. 2010. Pengaruh Partisipasi Penganggaran, Penekanan Anggaran, Komitmen Organisasi, Asimetri Informasi, dan Ketidakpastian Lingkungan Terhadap Budgetary Slack Pada Hotel-hotel Berbintang di Kota Denpasar. Jurnal Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Udayana, Denpasar.

Young, S, Mark. 1985. Participative Budgeting:The Effect of Risk A Version and Assymetric aianformation on Budgetary Slack. Journal of Accounting Research, Vol. 23 pp.829-842.

142