ISSN: 2302-8556

E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. 9.1 (2014): 38-57

KARAKTERISTIK PERUSAHAAN DI BURSA EFEK INDONESIA, REPUTASI KANTOR AKUNTAN PUBLIK DAN KETEPATWAKTUAN PELAPORAN KEUANGAN

Ni Putu Desy Darmiari1

I Gusti Ketut Agung Ulupui2

1Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia e-mail: [email protected]/ telp: +62 85 237 65 56 07

2Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia

ABSTRAK

Informasi keuangan harus memiliki relevansi dan reliabilitas untuk dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan. Ketepatwaktuan berkaitan dengan aspek relevansi. Penelitian ini menguji pengaruh karakteristik perusahaan yang diproksikan jenis industri, ukuran perusahaan, profitabilitas, kompleksitas operasi perusahaan, dan umur perusahaan, serta reputasi kantor akuntan publik(KAP) pada ketepatwaktuan pelaporan keuangan di BEI tahun 2012. Purposive samplingdilakukan untuk pengambilan sampel dan diperoleh sampel 323 perusahaan.Teknik analisis menggunakan regresi linear berganda.Hasil analisis menemukan jenis industri, ukuran perusahaan, profitabilitas, umur perusahaandan reputasi KAP berpengaruhpada ketepatwaktuan pelaporan keuangan, sedangkan kompleksitas operasi perusahaan tidak berpengaruh pada ketepatwaktuan pelaporan keuangan.

Kata kunci: ketepatwaktuan, karakteristik perusahaan, reputasi KAP

ABSTRACT

Financial information must have relevance and reliability tobe used as basis for decision making. Time lines regard with aspects of relevance.This study examines the effect company characteristics that use variables of industry type, company size, profitability, complexity of operations, and company age, and audit firm reputation the time liness of financial reporting at Indonesian Stock Exchange in 2012. Purposive sampling was done to sampling method and aquired 323 companies. The analyses using multiple linear regressions. The analysis finds the industry type, company size, profitability, company age and audit firm reputation affects timeliness of financial reporting, while complexity of operation has no effect timeliness offinancial reporting.

Keywords: timeliness, company characteristic, audit-firm reputation

PENDAHULUAN

Meningkatnya bisnis investasi di pasar modal Indonesia saat ini, membuat investor membutuhkan informasi yang lebih banyak mengenai kinerja perusahaan

sebagai pendukung dalam pengambilan keputusan.Salah satu informasi yang berperan penting adalah laporan keuangan.Laporan keuangan merupakan media komunikasi manajemen perusahaan denganstakeholder (Margaretta dan Soepriyanto, 2012). SFAC (Statement of Financial Accounting Concept) No.2 mengenai karakteristik kualitatif informasi keuangan menjelaskan kualitas primer yang harus dimiliki oleh informasi keuangan adalah relevansi dan reliabilitas sebagai dasar pengambilan keputusan.Informasi dikatakan relevan jika memiliki nilai umpan balik, nilai prediksi, dan ketepatwaktuan.Informasi yang terkandung dalam laporan keuangan harus memiliki relevansi yang baik, yang dapat berarti informasi tersebut harus disajikan tepat waktu.

Ketepatwaktuan menurut SFAC Nomor 2 berarti tersedianya informasi sebelum informasi tersebut kehilangan kapasitasnya untuk mempengaruhi keputusan.Ketepatwaktuan penyampaian laporan keuangan akan mengurangi ketidakpastian dalam melakukan keputusan investasi dan penyebaran informasi keuangan yang tidak merata diantara para stakeholder di pasar modal (Yaputro dan Rudiawarni, 2012). McGee (2007) menyatakan kualitas informasi yang dilaporkan berhubungan dengan interval waktu dari tanggal laporan keuangan tahunan hingga tanggal dipublikasikannya laporan keuangan.

Teori regulasi merupakan salah satu dasar penelitian mengenai ketepatwaktuan pelaporan keuangan.Regulasi adalah norma atau hukum yang patut dipatuhi. Pendekatan regulasi yaitu dengan menetapkan aturan-aturan untuk melindungi kepentingan investor (Astika, 2011:7).Regulasi mengenai ketepatwaktuan

penyampaian laporan keuangan diatur dalam Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan KEP-346/BL/2011 NomorX.K.2, yang menyatakan laporan keuangan tahunan wajib menyertakan laporan akuntan publik, kemudian disampaikan pada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan,paling lambat akhir bulan ketiga atau 31 Maret (90 hari)setelah tanggal laporan keuangan tahunan. Sejak tahun 2013, laporan keuanganauditan disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Berdasarkan pemaparan diatas, adanya konsep ketepatwaktuan menurut SFAC No.2, peraturan dari Otoritas Jasa Keuangan mengenai penyampaian laporan keuangan, serta kebutuhan informasi yang relevan sehingga harus disajikan tepat waktu untuk para pengguna laporan keuangan, menjadi alasan peneliti untuk meneliti ketepatwaktuan pelaporan keuanganperusahaan di Indonesia. Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh faktor karakteristik perusahaan dan reputasi kantor akuntan publik(KAP) pada ketepatwaktuan pelaporan keuangan di BEI. Karakteristik perusahaan adalah ciri khas atau sifat yang melekat pada suatu entitas usaha (Laraswita dan Indrayani, 2010).Karakteristik perusahaan pada penelitian ini diproksikan dengan jenis industri, ukuran perusahaan, profitabilitas, kompleksitas operasi perusahaan dan umur perusahaan.

Perbedaan jenis industri dapat menyebabkan perbedaan rentang waktu pelaporan keuangan.Aktas dan Kargin (2011) mengemukakan perusahaan yang bergerak disektorkeuangan lebih awal melaporkan laporan keuangannya dibandingkan perusahaan yang bergerak di sektor non keuangan.Bangun dan

Subagyo (2012) juga menyatakan perusahaan keuangan sebagian besar aset yang dimiliki berbentuk nilai moneter sehingga lebih mudah diukur, sehingga perusahaan yang bergerak disektorkeuangan melaporkan laporan keuangannya lebih awal dibandingkan perusahaan yang bergerak di sektor non keuangan.

H1: Perusahaan di sektor keuangan memiliki tingkat ketepatwaktuan yang lebih tinggi dibandingkan perusahaan di sektor non keuangan.

Tujuan dari pengukuran perusahaan adalah untuk mengetahui antara perusahaan besar dan perusahaan kecil.Penelitian yang dilakukan oleh Septriana (2010), serta Fagbemi dan Uadiale (2011) menunjukkan ukuran perusahaan berpengaruh pada ketepatwaktuan pelaporan keuangan.Hal ini disebabkan karena perusahaan besar,sumber daya serta canggihnya sistem informasi yang dimiliki lebih banyak. Perusahaan besar juga memperoleh pengawasan baik dari investor, regulator maupun masyarakat, sehingga akanmenyebabkan perusahaan besar semakin cepat dalam penyelesaian laporan keuangannya.

H2: Ukuran perusahaan berpengaruh positif pada ketepatwaktuan pelaporan keuangan.

Profitabilitas bertujuan untuk mengukur kinerja perusahaan dalam memperoleh keuntungan dari aktivitas manajemennya.Megy dan Arfianti (2012) dalam penelitiannya menemukan profitabilitas berpengaruh pada ketepatwaktuan pelaporan keuangan.Rasio profitabilitas tinggi yang dimiliki oleh perusahaan berarti laporan keuangan yang dimiliki mengandung berita baik.Berita baik yang dimiliki oleh

perusahaan, cenderung tidak menyebabkan perusahaan menunda penyampaian laporan keuangan auditannya.

H3: Profitabilitas berpengaruh positif pada ketepatwaktuan pelaporan keuangan.

Tingkat kompleksitas operasi perusahaan yang bergantung pada cabang operasi atau perbedaan jalur produknya, dapat berpengaruh pada waktu penyelesaian audit(Owusu-Ansah, 2000). Penelitian yang dilakukan oleh Che-Ahmad dan Abidin (2008) menemukan pengaruh kompleksitas operasi perusahaan dengan audit delay.Pradana (2013) juga menyatakan perusahaan membutuhkan waktu yang lama dalam mempublikasikan laporan keuangannya karena kompleksnya perusahaan.

H4: Perusahaan yang memiliki anak perusahaan memiliki tingkat ketepatwaktuan lebih rendah dibandingkan perusahaan yang tidak memiliki anak perusahaan.

Umur perusahaan sebagai siklus hidup suatu perusahaan yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja perusahaan (Septriana, 2010).Penelitian yang dilakukan Iyoha (2012) menemukan umur perusahaan memiliki pengaruh pada timeliness of financial reporting.Perusahaan yang telah merasakan perubahan-perubahan selama kegiatan operasionalnya, mempunyai fleksibilitas untuk menangani perubahan yang akan terjadi.Dengan demikian, perusahaan akanlebih cepat untuk menyampaikan laporan keuangannya.

H5: Umur perusahaan berpengaruh positif pada ketepatwaktuan pelaporan keuangan.

Perusahaan menggunakan jasa kantor akuntan publik (KAP) dalammengaudit laporan keuangannya. Jasa KAP yang biasanya digunakan oleh perusahaan adalah KAP yang memiliki reputasi atau nama yang baik untuk meningkatkan kualitas

laporan keuangannya. Penelitian yang dilakukan Turel (2010) menunjukkan hubungan yang positif antara reputasi kantor akuntan publik dengan reporting lead time. Perusahaan yang menggunakan jasa KAP yang memiliki reputasi yang baik, cenderung lebih cepat untuk menyampaikan laporan keuangan auditannya. Waktu yang cepat merupakan caraKAP besar untuk mempertahankan reputasinya.

H6: Perusahaan yang menggunakan jasa kantor akuntanpublik yang berafiliasi KAP big four memiliki tingkat ketepatwaktuan lebih tinggi dibandingkan yang tidak menggunakan jasa KAP yang berafiliasi KAP big four.

METODE PENELITIAN

Populasi pada penelitian ini yaitu seluruh perusahaandi BEI periode 2012, yang kemudian menggunakan purposive samplinguntuk memilih sampelnya.Kriteria dalam pemilihan sampel yang dilakukan yaitu: 1) Perusahaan go public di BEI,yang tidak terlambat dalam penyampaian laporan keuangan untuk tahun 2012; 2) Perusahaan yang laporan keuangannya telah diaudit dan memiliki periode yang berakhir 31 Desember 2012; 3) Perusahaan    memilikidata serta informasi mengenai

ketepatwaktuan dan faktor-faktor yang memengaruhi;  4) Perusahaan yang

menggunakan mata uang rupiah sebagai mata uang pelaporan.

Penelitian ini menggunakan enam variabel bebas serta satu variabel terikat. Variabel bebas yang digunakan antara lain: faktor-faktor karakteristik perusahaan yang terdiri atas jenis industri, ukuran perusahaan, profitabilitas, kompleksitas operasi perusahaan dan umur perusahaan. Variabel bebas lainnya yang digunakan adalah

reputasi kantor akuntan publik (KAP). Variabel dependen yang digunakan yaitu

ketepatwaktuan pelaporan keuangan.

Jenis industri (IND) merupakan pengklasifikasian jenis kegiatan perusahaan

(Iskandar dan Trisnawati, 2010).Mengukur variabel jenis industri pada penelitian ini

dengan variabel dummy.Kode 1 diberikan bagi perusahaan sektor keuangan,

kemudian Kode 0diberikan bagi perusahaan sektor non keuangan.

Ukuran perusahaan (SIZE) menunjukkan besar kecilnya suatu perusahaan, yang

dapat dilihat dari beberapa segi seperti total aset, total penjualan, total kapitalisasi

pasar dan sebagainya.Natural log total aset digunakan untuk mengukur ukuran

perusahaan pada penelitian ini.

SIZE = Ln (Total Aset)

(1)


Profitabilitas (ROA) menunjukkan kemampuan perusahaan memperoleh

laba.Profitabilitas pada penelitian ini diukur menggunakan return on asset.

roa = «««W χ 100%

(2)


Total Aset

Kompleksitas operasi perusahaan (KOMP) menunjukkan jumlah cabang operasinya, keberadaan anak perusahaan, serta perbedaan jalur produknya.Pengukuran kompleksitas operasi perusahaan dengan variabel dummy.Kode 1 bilaperusahaan mempunyai anak perusahaan, serta Kode 0 bilatidak mempunyai anak perusahaan.

Umur perusahaan (AGE) menunjukkan siklus hidup perusahaan.Umur perusahaan diukur dengan tahun listing perusahaan di pasar modal sampai tahun 2012.

Reputasi KAP (KAP) menunjukkan KAP yang memiliki nama atau reputasi yang baik, yang biasanya ditujukan dengan KAP yang berafiliasi dengan KAP Big 4.Variabel dummy digunakan untuk mengukur reputasi KAP melalui perbandingan penggunaan jasanya. Jika jasa KAP yang digunakan perusahaan memiliki afiliasi dengan KAP big fourdiberikan Kode 1,kemudian bilajasa KAP yang digunakan perusahaan tidak memiliki afiliasi dengan KAP big fourdiberikan Kode 0.

Ketepatwaktuan pelaporan keuangan (TIME) menunjukkan rentang waktu publikasi laporan keuangan auditan kepada publik.Ketepatwaktuan dalampenelitian ini diukur berdasarkan lamanya hari antara periode berakhirnya laporan keuangan (31 Desember) hingga tanggal laporan keuangan auditan di sampaikan kepada BEI, namun yang tidak melebihi batas akhir penyampaian laporan keuangan yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan yaitu 31 Maret (90 hari).

Penelitian ini menggunakan data sekunder, yang terdiri dariprofil perusahaan, laporan keuangan yang telah diaudit, serta data penyampaian laporan keuangan audit.Pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi, yaitu mengumpulkan serta mempelajari dokumen yang berisi informasi yang diperlukan.

Pengujian pengaruh faktor-faktor karakteristik perusahaan dan reputasi KAP dilakukan dengan regresi linear berganda, yang sebelumnya diawali analisis statistik deskriptif dan uji asumsi klasik.Berikut adalah rumusan hipotesisnya:

TIMEit = α + β1INDit + β2SIZEit+ β3ROAit + β4KOMPit+ β5AGEit+ β6KAPit + εit(3)

Keterangan:

TIME

α

IND

SIZE

ROA

KOMP

AGE

KAP

β1, β2, β3, β4, β5, β6 ε

it


= Ketepatwaktuan

= Konstanta

= Jenis Industri

= Ukuran Perusahaan

= Profitabilitas

= Kompleksitas Operasi Perusahaan

= Umur Perusahaan

= Reputasi KAP

= Koefisien Regresi

= Standar Eror

= Perusahaan i pada Periode t

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini menggunakan analisis statistik deskriptif untuk memberikan informasi mengenai jumlah sampel, nilai minimum,  maksimum,  rata-rata,

sertastandar deviasi.Tabel 1 dibawah ini merupakan hasil dari pengujian statistik deksriptif.

Tabel 1.

Hasil Statistik Deskriptif

Jumlah Sampel

Min.

Maks.

Rata-Rata

Std.

Deviasi

Ketepatwaktuan

323

51,00

90,00

84,3313

8,57259

Jenis Industri

323

0,00

1,00

0,1796

0,38442

Ukuran Perusahaan

323

23,08

34,09

28,0707

1,83912

Profitabilitas

323

-0,192

0,286

0,05760

0,64413

Kompleksitas Operasi Perusahaan

323

0,00

1,00

0,7399

0,43935

Umur Perusahaan

323

0,00

35,00

12,4675

7,99437

Reputasi KAP

323

0,00

1,00

0,3282

0,47028

Valid N (listwise)

323

Sumber: data diolah, 2014

Hasil statistik deskriptif Tabel 1,menunjukkan rata-rataketepatwaktuan

pelaporan keuangan adalah 84 hari dengan standar deviasi8,57259, yang berarti

bahwa ketepatwaktuan yang terjadi adalah sepanjang 6 hari dibawah batas akhir penyampaian laporan keuangan auditan yang ditetapkan yaitu 90 hari.Ketepatwaktuan pelaporan keuangan minimum yang terjadi 51 hari yaitu oleh PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk., PT. Tower Bersama Infrastructure Tbk., dan PT. Wahana Ottomitra Multiartha Tbk., sedangkan ketepatwaktuan pelaporan keuangan maksimum terjadi pada 90 hari.

Jenis industri diukur dengan variabel dummy. Perusahaan sektor keuangan mencapai 58 perusahaan atau 17,95%, sedangkan perusahaan sektor non keuangan mencapai 265 perusahaan atau 82,05% dari 323 sampel perusahaan. Ukuran perusahaan nilai minimumnya 23,08 atau sebesar Rp 10.582.842.395 oleh PT. Alam Karya Unggul Tbk, dan nilai maksimumnya 34,09 atau sebesar Rp 635.618.708.000.000 oleh PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Variabel profitabilitas mempunyai nilai minimun -0,192, serta nilai maksimum 0,286.Kompleksitas operasi perusahaan menggunakan variabel dummy. Perusahaan yang mempunyai anak perusahaan mencapai 239 perusahaan atau 73,99%, sedangkan perusahaan yang tidak mempunyai anak perusahaan mencapai 84 perusahaan atau 26,01% dari 323 perusahaan. Umur perusahaan nilai minimumnya 0,00, dan nilai maksimumnya 35,00. Reputasi KAP menggunakan variabel dummy. Sebanyak 218 perusahaan atau 67,5% menggunakan jasa KAP yang tidak memiliki afiliasi dengan big 4, sedangkan 105 perusahaan atau 32,5% menggunakan jasa KAP yang memiliki afiliasi dengan big 4 dari 323sampel perusahaan.

Pengujian selanjutnya adalah uji asumsi klasik,yang bertujuan untuk mendapatkan Best Linear Unbiased Estimator (BLUE) pada regresi.Pengujian asumsi klasik pada penelitian ini melalui uji normalitas, heteroskedastisitas, dan multikolinearitas.

Tabel 2.

Hasil Uji Normalitas

Unstandardized

Residual

N

323

Normal Parameters    Mean

1,0216718

Std. Dev.

3,76295148

Most Extreme         Absolute

0,049

Positive

0,030

Negative

-0,049

Kolmogorov-Smirnov Z

0,877

Asymp. Sig. (2 tailed)

0,426

Sumber: data diolah, 2014

Hasil pengujian pada Tabel 2 dapat diketahui nilai asymp.sig.adalah 0,426> 0,05, maka disimpulkan variabel-variabel dalam penelitian ini memiliki distribusi normal.

Tabel 3.

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t

Sig.

B

Std.Error

Beta

1    (Constants)

4,491

5,317

0,845

0,399

IND

1,152

0,909

0,082

1,268

0,206

SIZE

0,005

0,200

0,002

0,026

0,979

ROA

2,009

4,885

0,025

0,430

0,668

KOMP

41,506

64,214

0,041

0,646

0,519

AGE

-0,063

0,039

-0,092

-1,629

0,104

KAP

0,495

0,735

0,043

0,673

0,502

Sumber: data diolah, 2014

Hasil pengujian pada Tabel 3 memperlihatkan nilai signifikansi dari setiap variabel,nilainya lebih dari 0,05, yang berarti model yang dibuat tidak mengandung gejala heteroskedastisitas.

Tabel 4.

Hasil Uji Multikolinearitas

Model

Collinearity Statistic

Tolerance        VIF

1     (Constant)

IND SIZE ROA KOMP AGE KAP

0,956          1,046

0,390          2,565

0,451          2,215

0,756          1,322

0,528          1,894

0,463          2,158

Sumber: data diolah, 2014

Hasil pengujian Tabel 4 menunjukkan variabel-variabel yang diuji mempunyainilaitolerancekurang dari 0,1sertaVIF dibawah 10, sehinggadisimpulkan tidak terdapat multikolinearitas.

Pengaruh faktor-faktor karakteristik perusahaan dan reputasi KAP diuji dengan regresi linear berganda.Tabel 5 dibawah ini merupakan hasil dari pengujian tersebut.

Tabel 5.

Hasil Regresi Linear Berganda

Variabel

Koef.Regresi

t

Sig.

IND

-3,786

-4,068

0,000

SIZE

0,835

2,369

0,018

ROA

19,236

2,071

0,039

KOMP

-0,959

-0,906

0,366

AGE

-2,894

-2,548

0,011

KAP

0,323

4,316

0,000

Konstanta

58,644

Adjusted R Square

0,284

Signifikansi F

0,000

Sumber: data diolah, 2014

Berdasarkan hasil yang ditujukan pada Tabel 5, persamaan regresi linear berganda pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

TIMEit = 58,644 – 3,786 INDit + 0,835 SIZEit + 19,236 ROAit – 0,959 KOMPit

– 2,894 AGEit + 0,323 KAPit ……………………………………. (4)

Konstanta sebesar 58,644 artinya besarnya ketepatwaktuan yang akan terjadi akan bernilai 58,644 hari jika variabel independen jenis industri, ukuran perusahaan, profitabilitas, kompleksitas operasi perusahaan, umur perusahaan, serta reputasi KAP dianggap konstan.

Hasil Adjusted R Square sebesar 0,284 menunjukkan jenis industri, ukuran perusahaan, profitabilitas, kompleksitas operasi perusahaan, umur perusahaan, serta reputasi KAP memiliki pengaruh pada ketepatwaktuan pelaporan keuangan sebesar 28,4% dan sisanya 71,6% dipengaruhi variabel-variabel lain di luar penelitian ini. Nilai signifikansi F ditujukan pada Tabel 5 yaitu 0,000 >0,05,menyimpulkan model ini layak (fit) digunakan dalam penelitian.

Nilai koefisien jenis industri (IND) adalah sebesar -3,786 dan bertanda negatif yang berarti perusahaan sektor non keuangan lebih terlambat 3,786 hari pelaporan keuangan jika dibandingkan dengan perusahaan yang termasuk sektor keuangan. Nilai signifikansi 0,000< 0,05 menunjukkan variabel jenis industri berpengaruh pada ketepatwaktuan pelaporan keuangan. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini,mendukungpenelitian Rosyidah (2013). Ahmed danHossain (2010) serta Bangun dan Subagyo (2012) juga menemukan jenis industri berpengaruh terhadap audit report lag. Perusahaan sektor keuangan sebagian besar aset yang dimiliki berbentuk

nilai moneter dan sedikit atau tidak memiliki persediaan,sehingga pelaporan keuangannya lebih cepat, dibandingkan dengan perusahaan yang tidak termasuk sektor keuangan yang memiliki persediaan fisik yang signifikan untuk diaudit.Hasil ini tidak sesuai dengan penelitian Hashim et al. (2013),yang menemukan jenis industri tidak berpengaruh pada timeliness of financial reporting.

Nilai koefisien ukuran perusahaan (SIZE) adalah sebesar 0,835 dan bertanda positif yang berarti jika variabel independen lainnya konstan dan ukuran perusahaan mengalami kenaikan 1 satuan, maka akan semakin cepat 0,835 hari dalam pelaporan keuangan. Nilai signifikansi 0,018< 0,05 menunjukkan variabel ukuran perusahaan memiliki pengaruh pada ketepatwaktuan pelaporan keuangan. Hasil ini konsisten denganhasil penelitian dari Septriana (2010), Fagbemi dan Uadiale (2011) serta Vuran dan Adiloglu (2013).Perusahaan besar akan lebih tepat waktu karena mempunyai sumber daya dan kecanggihan sistem informasi yang lebih banyak, serta mendapat pengawasan dari berbagai pihak seperti dari investor, regulator dan masyarakat. Selain itu, perusahaan besar akan lebih awal atau lebih cepat dalam menyampaikan laporan keuangannya untuk menjaga citra perusahaan. Perusahaan besar juga mempunyai kemampuan untuk membayat audit fee yang lebih tinggi agar proses audit selesai dalam waktu singkat (Al-Ajmi, 2008). Namunhasil ini tidak sejalandengan hasil penelitian Khasharmeh dan Aljifri (2010), Kadir (2011), Ibadin et al. (2012), serta Alkhatib dan Marji (2012) yang tidak menemukan pengaruh ukuran perusahaan terhadap ketepatwaktuan pelaporan keuangan.

Nilai koefisien profitabilitas (ROA) adalah sebesar 19,236 dan bertanda positif yang berarti jika variabel independen lainnya konstan dan profitabilitas mengalami kenaikan 1 satuan, maka akan semakin cepat 19,236 hari dalam pelaporan keuangan. Nilai signifikansi 0,039<0,05menunjukkan profitabilitas berpengaruh pada ketepatwaktuan pelaporan keuangan. Hasil ini sesuai dengan penelitian Megy dan Arfianti (2012). Perusahaan yang memiliki rasio profitabilitas tinggi, akan menyampaikan laporan keuangan lebih cepat karena mengandung berita baik (good news). Hasil ini bertentangandengan penelitian yang dilakukan Septriana (2010), Kadir (2011), serta Hashim et al. (2013) yang tidak menemukan pengaruh profitabilitas terhadap ketepatwaktuan penyampaian laporan keuangan. Modugu et al. (2012) juga tidak menemukan pengaruh profitabilitas terhadap audit delay.

Nilai koefisien kompleksitas operasi perusahaan (KOMP) sebesar -0,959 dan bernilai negatif yang berarti perusahaan yang memiliki anak perusahaan lebih terlambat 0,959 hari dibandingkan perusahaan yang tidak memiliki anak perusahaan. Nilai signifikansi 0,366> 0,05 menunjukkan variabel kompleksitas operasi perusahaan tidak memiliki pengaruh pada ketepatwaktuan pelaporan keuangan. Hasil ini konsisten dengan penelitian Noviandi (2007) serta Putra dan Martina (2012).Perusahaan dapat mengupayakan adanya penambahan tenaga kerja internal yang lebih baik untuk setiap anak perusahaan.Arizona (2012) juga menyatakan auditor telah mengantisipasi kompleksitas operasional perusahaan saat perusahaan memiliki anak perusahaan. KAP dapat mengupayakan adanya penambahan tenaga audit yang lebih kompeten sehingga proses audit diharapkan selesai tepat waktu.

Hasil ini bertentangan dengan penelitian Che-Ahmad dan Abidin (2008) yang menemukan kompleksitas operasi perusahaan berpengaruhaudit delay, yang akan berpengaruh pada ketepatwaktuan penyampaian laporan keuangan.

Nilai koefisien umur perusahaan (AGE) adalah -2,894 dan bernilai negatifberarti perusahaan yang memiliki umur lebih muda akan menambah 2,894 jumlah hari penyampaian laporan keuangan, sehingga akan lebih lambat menyampaikan laporan keuangan. Nilai signifikansi 0,011 < 0,05 menunjukkan variabel umur perusahaan berpengaruh pada ketepatwaktuan pelaporan keuangan. Hasil ini didukung oleh penelitian yang dilakukan Iyoha (2012) serta Megy dan Arfianti (2012).Perusahaan yang memiliki umur yang lebih tua, telah merasakan perubahan selama kegiatan operasionalnya, lebih mempunyai fleksibilitas untuk menangani perubahan yang akan terjadi.Hal ini menyebabkan penundaan penyampaian laporan keuangan dapat diminimalisasi sehingga perusahaan lebih cepat untuk menyampaikan laporan keuangannya.Hasil ini tidak mendukung penelitian Septriana (2010), dan Kadir (2011) yang menemukan umur perusahaan tidak berpengaruh pada ketepatwaktuan pelaporan keuangan.

Nilai koefisien variabel reputasi KAP (KAP) adalah 0,323 dan bertanda positif yang berarti perusahaan yang laporan keuangannya diaudit oleh KAP yang memiliki afiliasi dengan KAP big 4 akan semakin cepat 0,323 hari dalam pelaporan keuangan dibandingkan yang laporan keuangannya tidak menggunakan jasa audit dari KAP yang memiliki afiliasi KAP big 4. Nilai signifikansi 0,000 < 0,05 menunjukkan reputasi KAP berpengaruh pada ketepatwaktuan pelaporan keuangan. Hasil ini

mendukung penelitian Turel (2010). Perusahaan yang menggunakan jasa KAP yang besar atau memiliki reputasi yang baik, cenderung lebih cepat untuk menyampaikan laporan keuangannya karena KAP besar atau yang memiliki reputasi yang baik akan selalu berusaha tepat waktu untuk menjaga reputasinya. Hasil ini tidak sesuai dengan penelitian Iyoha (2012) yang menemukan reputasi KAP tidak berpengaruh pada timeliness of financial reporting.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan yang dapat diperoleh adalah jenis industri, ukuran perusahaan, profitabilitas, umur perusahaan dan reputasi kantor akuntan publik (KAP) berpengaruh pada ketepatwaktuan pelaporan keuangan, sedangkan kompleksitas operasi perusahaan tidak berpengaruh pada ketepatwaktuan pelaporan keuangan.

Saran yang dapat diajukan berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan, adalah sebagai berikut: 1) Menambah variabel bebas yang diduga dapat memengaruhi ketepatwaktuan pelaporan keuangan seperti corporate governance index dan audit fee;2) Penelitian ini menggunakan variabel dummy pada variabel kompleksitas operasi perusahaan, sehingga untuk penelitian selanjutnya dapat mengukur tingkat kompleksitas operasi perusahaan dengan jumlah unit anak perusahaan agar lebih akurat;3) Regulator perlu memperketat pengawasan dalam penyampaian laporan keuangan ke publik, agar setiap perusahaan baik perusahaan besar maupun kecil semakin patuh terhadap regulasi yang ditetapkan, sehingga semakin banyak perusahaan yang tepat waktu menyampaikan laporan keuangannya.

REFERENSI

Ahmed, Alim Al Ayub and M. Shakawat Hossain. 2010. Audit Report Lag: A Study of Bangladeshi Listed Companies. ASA University Review, 4 (2), pp: 49-56.

Aktas, Rabia and Mahmut Kargin. 2011. Timeliness of Reporting and The Quality of Financial Information. International Research Journal of Finance and Economics, 63, pp: 71-77.

Al-Ajmi, Jasim. 2008. Audit and Reporting Delays: Evidence From an Emerging Market. Advances in Accounting, Incorporating Advances in International Accounting, 24, pp: 217-226.

Alkhatib, K. and Q. Marji. 2012. Audit Report Timeliness: Empirical Evidence From Jordan. Procedia – Social and Behavioural Sciences, 62, pp: 1342-1349.

Arizona, I Putu Edy. 2012. Hubungan Kompleksitas Operasi Dengan Audit Delay Perusahaan Publik yang Terdaftar di BEI. Tesis. Fakultas Ekonomi Universitas Udayana.

Astika, Ida Bagus Putra. 2011. Teori Akuntansi: Konsep Dasar Akuntansi Keuangan. Denpasar.

Bangun, Primsa dan Subagyo. 2012. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Report Lag Pada Perusahaan yang Listed di Bursa Efek Indonesia. Pekan Ilmiah Dosen FEB Universitas Kristen Satya Wacana, h: 473-500.

Che-Ahmad, Ayoib and Shamharir Abidin.2008. Audit Delay of Listed Companies: A Case of Malaysia. International Bussiness Research, 1 (4), pp: 32-39.

Fagbemi, T.O. and O.M Uadiale. 2011. An Appraisal of The Determinats of Timeliness of Audit Report in Nigeria: Evidence From Selected Quoted Companies. New Orleans International Academic Conference, pp: 355-372.

Hashim, Filous, Fatimah Hashim, and Abdul Razak Jambari. 2013. Relationship Between Corporate Attributes and Timeliness in Corporate Reporting: Malaysia Evidence. Jurnal Teknologi, 64 (2), pp: 115-119.

Ibadin, Izilin Mavis, Famous Izedonmi, and Peter Okoeguale Ibadin. 2012. The Association Between Selected Corporate Governance Attributes, Company Attributes and Timeliness of Financial Reporting in Nigeria. Research Journal of Finance and Accounting, 3 (9), pp: 137-144.

Iskandar, Meylisa Januar dan Estralita Trisnawati. 2010. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Audit Report Lag di Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, 12 (3), h: 175-186.

Iyoha, F.O. 2012. Company Attributes and The Timeliness of Financial Reporting in Nigeria. Business Intelligence Journal, 5 (1), pp: 41-49.

Kadir, Abdul. 2011. Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Manajemen dan Akuntansi, 12 (1), h: 1-12.

Khasharmeh, H.A. and K. Aljifri. 2010. The Timeliness of Annual Reports in Bahrain and The United Arab Emirates: An Empirical Comparative Study. The International Journal of Business and Finance Research, 4 (1), pp: 51-71.

Laraswita, Novalita dan Emmy Indrayani.2010. Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Kelengkapan Pengungkapan Dalam Laporan Tahunan Sektor Properti dan Real Estate Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.E-Journal UniversitasGunadarma.http://repository.gunadarma.ac.id/browse?type=auth or&value=Laraswita%2C+Novalita.Diunduh tanggal 9, bulan Oktober, tahun 2013.

Margaretta, Stepvanny dan Gatot Soepriyanto. 2012. Penerapan IFRS dan Pengaruhnya Terhadap Keterlambatan Penyampaian Laporan Keuangan: Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2008-2010. Journal Binus Business Review, 3 (2), h: 993-1009.

McGee, Robert W. 2007. Corporate Governance and The Timeliness of Corporate Financial Reporting: A Case Study of The Russian Energy Sector. Andreas of School and Bussiness Working Paper, Barry University USA.

Megy dan Rizka Indri Arfianti. 2012. Pengaruh Umur Perusahaan yang Dimoderasi Oleh Kualitas Auditor, Profitabilitas, Jenis Industri, Audit Delay dan Umur Perusahaan Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan. E-Jurnal Institut Bisnis dan Informatika Indonesia, 1 (2), h: 155-168.

Modugu, P.K., Emmanuel Eragbhe, and Ohirenuan Jude Ikhatua. 2012. Determinats of Audit Delay in Nigerian Companies: Empirical Evidende. Research Journal of Finance and Accounting, 3 (6), pp: 46-55.

Noviandi, Bimo Satmoko. 2007. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Perusahaan (Studi Kasus Pada Perusahaan yang Terdaftar di BEJ Periode 2005-2007).Tesis. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, Semarang.

Owusu-Ansah, Stephen. 2000. Timeliness of Corporate Financial Reporting in Emerging Capital Markets: Empirical Evidence From The Zimbabwe Stock Exchange. Journal Accounting and Business Research, 30 (3).

Pradana, M. N. Reza dan Made Gede Wirakusuma.2013. Pengaruh Faktor-Faktor Non Finansial Pada Keterlambatan Publikasi Laporan Keuangan Tahunan Perusahaan.E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 3 (2), h: 277-296.

Putra, Febrian Adi dan Venti Yustianti Marlina.2012. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Indeks Kompas 100 Periode 2009-2011.E-Library Institut Manajemen Telkom, h: 1-16.

Rosyidah, Khildatur. 2013. Pengaruh Efek Sektor, Jenis Laporan Keuangan, dan Laba Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan (Studi Empiris pada Perusahaan Keuangan dan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011). Skripsi.Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro, Semarang.

Septriana, Ira. 2010. Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Perusahaan BUMN di Indonesia.Jurnal MAKSI Universitas Dian Nuswantoro. 10 (1), h: 97-117.

Turel, Asli 2010. Timeliness of Financial Reporting in Emerging Capital Markets: Evidence From Turkey. Istanbul University Journal of The School of Business Administration, 39 (2), pp: 227-240.

Vuran, Bengu and Burcu Adiloglu. 2013. Is Timeliness of Corporate Financial Reporting Related to Accounting Variables? Evidence From Istanbul Stock Exchange. International Journal of Business and Social Science, 4 (6), pp: 5870.

Yaputro, Jefrry W. dan Felizia A. Rudiawarni. 2012. Hubungan Antara Tingkat Efektivitas Komite Audit Dengan Timeliness Laporan Keuangan Pada Badan Usaha Go Public di BEI Tahun 2011. Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, 1 (1), h: 1-16.