ISSN: 2302-8556

E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 7.3 (2014): 747-647

PENGARUH TOTAL ASET, TINGKAT SOLVABILITAS DAN OPINI AUDIT PADA AUDIT DELAY

Ni Nengah Devi Aryaningsih1 I Ketut Budiartha2

1Fakultas Ekonomi Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia e-mail: devii.patzy@yahoo.com / telp: +62 87 860 621 277 2

2Fakultas Ekonomi Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia

ABSTRAK

Audit Delay merupakan rentang waktu penyelesaian audit yang dilakukan oleh auditor dalam melaksanakan pekerjaan lapangannya.Proses auditing membutuhkan banyak waktu karena membutuhkan ketelitian dalam mengaudit laporan keuangan sehingga mengindikasikan lamanya Audit Delay.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh total aset perusahaan, tingkat solvabilitas serta opini auditor padaAudit Delay.

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang masih terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009-2011. Jumlah sampel yang didapatkan sebanyak 144 perusahaan yang telah ditentukan dengan metode purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel solvabilitas dan opini auditor berpengaruh padaAudit Delay, sedangkan total aset tidak berpengaruh padaAudit Delay.

Kata Kunci : total aset, solvabilitas, opini auditor, Audit Delay

ABSTRACT

Audit Delayis thetimespan ofcompletion of the auditconducted byauditorsin carrying out thefieldwork. Auditingprocessrequires alotof timebecauseit requires precisionin auditingfinancial statementsthatindicatethe length ofthe Audit Delay. The purposeofthis study wastodetermine the effect ofthe totalassets ofthe company, the level ofsolvencyas well asthe auditor'sopiniononAudit Delay.

The populationin this studyis a manufacturing companythatislisted onthe Indonesia Stock Exchange2009-2011.The numberof samplesobtainedas many as144companiesthat have beendeterminedbypurposive sampling method. The data analysis techniqueusedismultiple linear regression analysis. The test resultsshowedthat thevariabelsaffectthe solvencyandthe auditor's opiniononAudit Delay, whereasno effect ontotal asetsAudit Delay. Keywords : total asets , solvency , the auditor's opinion , the Audit Delay

PENDAHULUAN

Pentingnya Audit Delay suatu laporan keuangan menuntut auditor agar menyelesaikan pekerjaan lapangannya secara tepat waktu. Disisi lain, pengauditan membutuhkan waktu yang cukup dalam mengidentifikasi masalah-masalah yang

terjadi dalam perusahaan serta membutuhkan suatu ketelitian dalam menemukan bukti-bukti audit. Untuk menjawab masalah tersebut maka Badan Pengawas Pasar Modal (BAPPEPAM) mengeluarkan aturan tentang publikasi laporan keuangan kepada perusahaan go publik. Perusahaan harus secara berkala menyampaikan laporan keuangan yang telah diaudit paling lambat 90 hari sejak tanggal tutup tahun buku kepada BAPPEPAM. Apabila peraturan ini dilanggar oleh perusahaan, maka BAPPEPAM akan memberikan sangsi kepada perusahaan yang bersangkutan.

Persepsi para pengguna laporan keuangan untuk menilai apakah laporan keuangan tersebut bermanfaat adalah berdasarkan cepat lambatnya publikasi.Audit Delay yang cepat juga akan merangsang perusahaan untuk lebih cepat mempublikasikan laporan keuangan tersebut. Menurut Subekti dan Widiyanti (2004) serta Ashton et al (1987) menyebutkan bahwa keterlambatan publikasi akibat dari Audit Delay yang lama akan menyebabkan reaksi pasar yang negatif. Hal tersebut akan memberikan dampak buruk baik bagi perusahaan maupun bagi kantor akuntan publik. Oleh karena itu, auditor dituntut untuk mengurangi Audit Delay dalam menghilangkan citra buruk yang mungkin akan diterima perusahaan maupun kantor akuntan publik.

Menurut Subekti (2005), Audit Delay merupakan rentang waktu yang dibutuhkan auditor dalam menyelesaikan auditnya. Dengan kata lain, Audit Delay disini diasumsikan sebagai jumlah hari dari akhir periode tahun buku sebuah perusahaan hingga ditandatanganinya laporan keuangan yang telah diauditsebagai akhir dari standar pekerjaan lapangan yang dilakukan. Variabel ini nantinya akan

dihitung berdasarkan jumlah hari dari akhir periode tahun buku perusahaan hingga ditandatanganinya laporan keuangan auditan oleh auditor.

Banyak faktor yang menjadi penyebab Audit Delay.Penelitian-penelitian terkait Audit Delay juga telah banyak dilakukan di dalam negeri maupun diluar negeri (Nor et al, 2010).Namun, hasil penelitian-penelitian sebelumnya menunjukkan hasil yang berbeda-beda sehingga penelitian tentang faktor penyebab Audit Delay masih menarik untuk diteliti.Oleh karena itu, variabel bebas yang digunakan adalah total aset, solvabilitas dan opini audit dengan variabel terikatnya adalah Audit Delay.

Total aset merupakan cara dalam mengukur ukuran perusahaan. Apabila total aset suatu perusahaan adalah besar maka semakin singkatAudit Delay-nya. Hal tersebut disebabkan oleh ketatnya manajerial system pengendalian internal yang dimiliki oleh perusahaan sehingga selalu mengawasi aktivitas perusahaan yang dijalankan sebagaimana mestinya.. Penelitian dari Puspitasari(2012) menyatakan bahwa total aset berpengaruh padaAudit Delay. Begitu pula dengan penelitian Modugu (2012) yang menyatakan bahwa total aset berpengaruh padaAudit Delay. Namun penelitian dari Iskandar, et al (2010) tidak berhasil menemukan pengaruh antara total aset dengan Audit Delay.

Variabel Solvabilitas atau yang sering disebut dengan rasio Leverage merupakan jumlah proporsi hutang yang dimiliki oleh perusahaan. Solvabilitas dapat pula diartikan sebagai perbandingan antara jumlah hutang dengan jumlah ekuitas yang dimiliki perusahaan. Ketika perusahaan memiliki jumlah proporsi hutang yang lebih banyak daripada jumlah ekuitas, maka auditor akan

memerlukan waktu yang lebih banyak dalam mengaudit laporan keuangan perusahaan karena rumitnya prosedur audit akun hutang serta penemuan bukti-bukti audit yang lebih kompleks terhadap pihak-pihak kreditur perusahaan. Bustamam, et al (2010) dan Kartika (2011) menemukan pengaruh antara solvabilitas atau proporsi hutang padaAudit Delay. Namun penelitian dari Iskandar, Et al (2010) dan Juanita (2012) tidak berhasil menemukan pengaruh antara solvabilitas dengan Audit Delay.

Opini audit merupakan media bagi auditor untuk mengungkapkan pendapat atas laporan keuangan kepada investor menyangkut keadaan laporan keuangan. Ketika auditor memberikan opini selain unqualified opinion terhadap laporan keuangan yang diauditnya, maka Audit Delay yang dilakukan akan terindikasi semakin panjang (Carslaw dan Kaplan, 1991). Penelitian dari Young Lee, et al (2008) dan Prabowo dan Marsono (2013)membuktikan bahwa opini auditor berpengaruh pada Audit Delay. Namun, hal tersebut berbanding terbalik dengan penelitian Sulthoni (2012), dan Parwati et al (2009) yang menyatakan bahwa opini auditor tidak berpengaruh pada Audit Delay.

Atas ketidakkonsistenan dari hasil penelitian terdahulu maka rumusan masalah penelitian adalah bagaimana pengaruh total aset, tingkat solvabilitas dan opini audit pada Audit Delay itu sendiri ?

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di di Bursa Efek Indonesia.Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2011 yang berjumlah 174 perusahaan. Dengan

metodepurposive sampling yaitu penentuan sampel dengan menggunakan kriteria

tertentu ahkirnya mendapatkan48 perusahaan yang memenuhi kriteria sehingga

data pengamatan selama tigatahun periode adalah 144data observasi.

Penelitian ini menggunakan tiga variabel bebasyaitutotal aset, solvabilitas

dan opini auditor.Total asetdi ukur dengan melihat jumlah seluruh asetperusahaan

kemudian dilogaritma natural sedangkan tingkat solvabilitasdiukur dengan

menggunakan rasio DER yaitu jumlah kewajiban dibagi dengan jumlah ekuitas.

Solvabilitas =


total hutang total ekuitas


x 100%............................


(1)


Terakhir adalah variabel Opini audit yaitu dihitung dengan menggunakan skala

ordinal. Pemakaian skala ordinal tersebut dimaksudkan untuk menyatakan opini audit kedalam bentuk angka tetapi didak diketahui seberapa besar jarak antara opini yang satu denan opini yang lainnya. Pemberian tingkatan untuk opini audit tersebut yaitu nilai 4 untuk opini Wajar Tanpa Pengecualian, nilai 3 untuk opini Wajar Tanpa Pengecualian dengan Bahasa Penjelasan, nilai 2 untuk opini Wajar Dengan Pengecualian, nilai 1 untuk opini Tidak Wajar, dan nilai 0 untuk opini Tidak Memberikan Pendapat.

Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda. Namun sebelumnya dilakukan uji asumsi klasik yang terdiri dariuji normalitas, uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas, serta uji autokorelasi.

Persamaan analisis regresinya yaitu:

AUDLYi = α + β1LNASET + β2DER + β3OPI + ε……………… (2)

Keterangan :

AUDLY α β1- β3 LNASE DER

= variabel terikat yaitu Audit Delay

= merupakan konstanta

= koefisien regresi

= variabel bebas yaitu total aset yangdilogaritmakan

=variabel bebas yaitu solvabilitas (rasio hutang dibagi ekuitas)

OPI ε

= variabel bebas yaitu opini audit (dummy)

= faktor penggangu residual (disturbance error)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1.

Statistik Deskriptif

Variabel

N

Mean

Minimum

Maksimum

Standar

Deviasi

LnAset

144

27,63

20,62

32,66

1,88

Solvabilitas

144

1,04

-3,98

7,85

1,78

Opini Audit

144

3,33

0

4

0,84

Audit

Delay

144

73,65

40,00

116,00

12,30

Sumber data: diolah (2013)

Hasil tersebut menunjukkan bahwa rata-rata dari total asset perusahaan adalah 27,63 % dengan standar deviasi sebesar 1,88%. Standar deviasi sebesar 1,88% lebih kecil dari nilai rata-ratanya sehingga data total asset perusahaan adalah normal. Rata-rata tingkat solvabilitas perusahaan adalah 1,04% dengan standar deviasi yang lebih besar dari rata-ratanya yaitu sebesar 1,79%. Walaupun nilai dari standar deviasi tingkat solvabilitas lebih besar dari rata-ratanya namun rentangan dari nilai minimum dengan nilai maksimum relative pendek karena nilai rata-ratanya tidak dua kali lipat standar deviasinya.Untuk variabel opini audit, nilai rata-ratanya adalah 3,33% dengan standar deviasi sebesar 0,84% yang lebih kecil dari nilai rata-ratanya sehingga data opini audit adalah normal. Begitu

pula dengan nilai standar deviasi dari variabel Audit Delay yaitu sebesar 12,30% yang lebih kecil dari nilai rata-rata Audit Delay-nya yaitu sebesar 73,65% atau 73 hari serta masih dibawah 90 hari batas penyampaian laporan keuangan. Selain tingkat solvabilitas, semua variabel dalam penelitian ini baik itu variabel bebas dan terikat memiliki standar deviasi yang kecil. Standar deviasi yang semakin kecil akan semakin baik karena mengindikasikan kecilnya penyimpangan data yang terjadi.

Tabel 2.

Hasil Uji Normalitas-Kormog

orof Smirnof

Unstandardized

Residual

N

144

Normal Parameters a,b   Mean

0,000

Std. Deviation

11,225

Most Extreme          Adsolute

0,096

Diferences              Positive

0,052

Negative

-0,096

Kolmogorov-Smirnof Z

1,152

Asymp. Sig. (2-tailed)

0,141

Sumber: Data Diolah, 2013

Berdasarkan hasil uji normalitas pada tabel 1, nilai Asymp Sig 2-tailed sebesar 0,141 lebih besar dari 0,05. Hal tersebut berarti data dalam penelitian ini tersebar normal.

Tabel 3

Hasil Uji Multikolinieritas

Model

Colinearity Statistics

Tolerance

VIF

1

LnASET

0.938     0,905

1,066

DER

0,939

1,105

OPI

1,065

Sumber: Data Diolah, 2013

Berdasarkan hasil uji multikolinieritas pada tabel 2, nilai Tolerance semua variabel adalah lebih dari 0,1 dan nilai VIP semua variabel adalah kurang dari 10, maka regresi yang dihasilkan lulus uji multikolinieritas, atau dengan kata lain tidak terdapat hubungan linier.

Tabel 4.

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Model

Unstandardized Coeficients

Standardized Coeficients

T

Sig

β

Std.

Error

Beta

1      (Constant)

6,424

8,618

0,745

0,457

LnASET

-0,069

0,311

-0,019

0,222

0,825

DER

-0,029

0,333

-0,008

0,088

0,930

OPI

-0,201

1,691

-0,025

0,291

0,772

Sumber: Data Diolah, 2013

Berdasarkan tabel 3, nilai signifikansi semua variabel bebas yaitu total aset, solvabilitas dan opini audit berada diatas 0,05 atau lebih besar dari 0,05. Oleh karena itu, semua variabel bebas tidak mempunyai kesamaan varian antar variabel.

Tabel 5.

Hasil Uji Autokorelasi

Model

R

R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

The Estimate

Durbin-Watson

1

0,403a

0,163

0,145

11,37517

1,810

Sumber: Data Diolah, 2013

Berdasarkan tabel 4, dapat diketahui bahwa nilai Durbin Watson sebesar 1,810. Hal ini berarti nilai DW terletak antara du < dw < (4-du) dan (4-du) = (4-1,7704) = 2,2296. Dengan kata lain nilai DW yaitu 1,7776 < 1,810 < 2,2296. Oleh karena

itu, tidak terdapat kesalahan pengganggu antara tahun pengamatan dengan tahun sebelumnya, atau dengan kata lain lulus uji autokorelasi.

Tabel 6.

Hasil analisis Regresi Linier Berganda, R Square, Uji F dan Uji t

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T

Sig.

B

Std.Error

Beta

1    (Constant)

102,436

14,522

7,054

,000

LnASET

-,565

,523

-,086

-1,079

,282

DER

2,261

,562

,327

4,024

,000

OPI

-4,669

1,165

-,320

-4,009

,000

R Square  = 0,163

Adjusted R Square   = 0,145

F Statistik = 9,072

Sig

= 0,000

Sumber: Data Diolah

Berdasarkan tabel 6, terlihat bahwa variabel total aset dan variabel opini audit memiliki koefisien negatif. Hal ini berarti semakin besar total aset yang dimiliki oleh perusahaan serta semakin dekat laporan keuangan tersebut dari opini Wajar maka Audit Delay yang dilakukan oleh auditor adalah semakin singkat.Untuk variabel solvabilitas memiliki koefisien positif.Ini berarti, semakin besar nilai DER suatu perusahaan, maka Audit Delay yang dilakukan adalah semakin lama.

Pada Tabel 6 menunjukkan bahwa nilai R Square sebesar 0,163 dan nilai Adjusted R Square sebesar 0,145. Nilai R Square sebesar 0,163 lebih besar dari 0,05 yang berarti bahwa variabel bebas dalam penelitian ini mampu menjelaskan variabel terikat. Nilai Adjusted R Square sebesar 0,145 berarti bahwa sebesar 14,5% variabel bebas dalam penelitian ini mampu menjelaskan variabel terikat, sedangkan sisanya sebesar 85,5% dijelaskan oleh variabel lain diluar model.

Tabel 6 menunjukan bahwa nilai signifikansi simultan pada model sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa secara serempak, variabel total aset, solvabilitas dan opini audit mempengaruhivariabel terikat.

Secara parsial, tabel 6 menunjukkan bahwa nilai signifikansi total aset sebesar 0,282 lebih besar dari 0,05. Hal ini berarti total aset tidak berpengaruh secara individu padaAudit Delay. Berbeda dengan dua variabel lain, nilai signifikansi variabel solvabilitas sebesar 0,000 dan variabel opini audit sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa solvabilitas dan opini audit berpengaruh secara individu pada Audit Delay.

Proses audit yang lama pada perusahaan dengan total aset yang besar diasumsikan karena kompleksitas transaksi yang dilakukan sehingga auditor akan mengaudit laporan keuangan dalam waktu yang lama. Akan tetapi, asumsi tersebut tidak sesuai dengan penelitian ini karena menunjukkan bahwa total aset tidak berpengaruh padaAudit Delay dengan nilai signifikansi sebesar 0,282 lebih besar dari 0,05. Perusahaan dengan total aset besar belum tentu akan mengalami Audit Delay yang lama. Perusahaan dengan total aset besar cenderung memiliki system pengendalian internal yang lebih kuat.Sistem pengendalian internal yang kuat akan meminimalkan tingkat kesalahan dalam penuyusunan laporan keuangan sehingga mempermudah auditor dalam melakukan pekerjaan nya. Selain itu, karena perusahaan yang diteliti adalah perusahaan go public, maka perusahaan ini akan diawasi oleh Badan Pengawas Pasr Modal dalam publikasi laporan keuangan nya. Oleh karena itu, perusahaan dengan total aset yang besar akan lebih mengutamakan ketepatan dalam publikasi laporan keuangan ke bursa efek.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian dari Parwati dan Yohanes (2009) serta penelitian dari Iskandar dan Estralita (2010) yang menyatakan bahwa total aset tidak berpengaruh padaAudit Delay. Namun hasil tersebut tidak sesuai dengan penelitian dari Maria (2012) serta Modugu et al (2012) yang menyatakan bahwa total aset mempengaruhi Audit Delay.

Solvabilitas dalam penelitian ini diproksikan dengan rasio DER yaitu total hutang baik itu hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang dibagi dengan total ekuitas. Berdasarkan hasil pengujian dalam penelitian ini, variabel solvabilitas berpengaruh padaAudit Delay dengan nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05. Hal tersebut terjadi karena ketika perusahaan mempunyai tingkat solvabilitas yang tinggi, maka Audit Delayyang dilakukan oleh auditor terindikasi semakin panjang. Mengaudit akun hutang akan memakan waktu lama karena harus mencari sumber penyebab dari tingginya proporsi hutang yang dimiliki oleh perusahaan serta membutuhkan banyak waktu dalam mengkonfirmasi pihak-pihak (debtholder) yang berkaitan dengan perusahaan.

Hasil dari penelitian ini konsisten dengan penelitian Kartika (2011) serta Bustamam dan Maulana (2010) yang menyatakan bahwa solvabilitas berpengaruh pada Audit Delay, akan tetapi berlawanan dengan penelitian Banimahd et al (2012) yang menyatakan bahwa solvabilitas tidak berpengaruh pada Audit Delay.

Variabel opini audit dalam penelitian ini dihitung menggunakan skala ordinal. Pemakaian skala ordinal tersebut dimaksudkan untuk menyatakan opini auditor kedalam bentuk angka tetapi didak diketahui seberapa besar jarak antara opini yang satu denan opini yang lainnya.Berdasarkan hasil pengujian dalam

penelitian ini didapatkan hasil bahwa opini audit berpengaruh pada Audit Delaydengan nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05.Opini audit berpengaruh padaAudit Delay karena ketika perusahaan mendapatkan opini selain Wajar Tanpa Pengecualian maka auditor akan mencari bukti-bukti penyebab dikeluarkannya opini selain Wajar Tanpa Pengecualian. Pencarian bukti-bukti serta temuan-temuan audit akan memakan banyak waktu sehingga mengindikasikan terjadinya Audit Delay yang panjang.Selain itu, pergantian auditor juga berpotensi dalam memberikan opini selain Wajar Tanpa Pengecualian.

Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Carslaw dan Kaplan (1991) serta penelitian yang dilakukan oleh Young Lee dan Geum Joo (2008) yang menyatakan bahwa opini audit berpengaruh padaAudit Delay. Akan tetapi, penelitian ini tidak berhasil mendukung penelitian Sulthoni (2012) yang menyatakan bahwa opini audit tidak berpengaruh pada Audit Delay.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan pengujian data serta pembahasan yang dilakukan sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa variabel solvabilitas dan opini audit berpengaruh pada Audit Delay, sedangkan variabel total aset tidak berpengaruh pada Audit Delay. Berdasarkan simpulan tersebut maka disarankan kepada perusahaan agar mengetahui faktor-faktor penyebab Audit Delay sehingga bisa meminimalisir terjadinya Audit Delay yang panjang. Hal tersebut akan berkaitan dengan citra perusahaan apabila Audit Delay yang dilakukan auditor semakin lama. Selain itu, mengingat nilai Adjusted R Square dalam penelitian ini kecil

yaitu sebesar 14,5%, maka disarankan kepada peneliti selanjutnya agar menambahkan variabel lain yang berpotensi menjadi penyebab Audit Delay yang panjang seperti system pengendalian internal yang berkaitan dengan total aset, atau pergantian auditor yang berkaitan dengan opini audit yang dikeluarkan oleh auditor.

REFERENSI

Ashton, Robert H., John J. Willingham., Robert K. Elliott.1987. An Empirical Analysis of Audit Delay. Journal of accounting Research. Vol. 25, No. 2

Bappepam. 2003. Peraturan Keputusan Ketua BAPPEPAM Nomor Kep-36/PM/2003. URL: http://www.bappepam.go.id, diakses tanggal 20 Mei 2013

Bustamam., Maulana Kamal. 2010. Pengaruh Leverage, Subsidiaries dan Audit Complexity Terhadap Audit Delay. Jurnal Telaah dan Riset Akuntansi. Vol. 3, No. 2, hal: 110-122

Carslaw, C.A.P.N dan S.E Kaplan. 1991. An Examination of Audit Delay: Further Evidence From New Zealand. Accounting and Business Research. Vol. 22, No. 85, pp: 21-32

Ikatan Akuntan Indonesia.2001.Standar Profesional Akuntan Publik.Jakarta: Salemba Empat

Iskandar, Meylisa Januar., Estralita Trisnawati.2010. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Audit Report Lag Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol. 12, No. 3, hal: 175-186

Juanita, Greta.2012. Pengaruh Ukuran Kantor Akuntan Publik, Kepemilikan, Laba Rugi, Profitabilitas dan Solvabilitas Terhadap Audit Report Lag. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol.14, No.1, hal: 31-40

Kartika, Andi. 2011. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan manufaktur Yang Terdaftar Di BEI. Jurnal Dinamika Keuangan dan Perbankan. Vol. 3, No. 2, Hal: 152-171

Modugu, Prince Kennedy., Emmanuel Eragbhe., Ohiorenuan Jude Ikhatua.2012. Determinants of Audit Delay in Nigerian Companies: Empirical Evidence. Research Journal of Finance and Accounting. Vol. 3, No. 6

Nor, Mohamad Naimi Mohamad., Rohami Shafie., Wan Nordin Wan-Hussin.2010. Corporate Governance And Audit Report lag In Malaysia. Asian Academy of Management Journal of Accounting and Finance. Vol. 6, No. 2, pp: 57-84

Parwati, Lina Anggraeny., Yohanes Suharjo.2009. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Audit Report Lag. Jurnal SOLUSI. Vol. 8, No. 3, hal: 2942

Prabowo, Pebi Putra Tri., Marsono.2013. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay. Diponegoro Journal Of Accounting. Vol. 2, N0. 1, hal:1-11

Puspitasari, Elen., anggraeni Nurmala Sari.2012. Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Lamanya Wktu Penyelesaian Audit (Audit Delay) Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi dan Auditing. Vol. 9, No. 1

Subekti, Imam dan Novi Wulandari Widiyanti.2004.Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Audit Delay di Indonesia.Simposium Nasional Akuntansi VII. Hlm:991-1002

Subekti, Imam.2005. Faktor-faktor Yang Berpengaruh Terhadap Audit Delay Di Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Manajemen, Vol:6, No.1, Hal:47-54

Sulthoni, Moch. 2012. Determinan Audit Delay dan Pengaruhnya Terhadap Reaksi Investor (Studi Empiris pada Perusahaan yang Listing Di BEI Tahun 2007-2008). Jurnal Akuntansi dan Ekonomi Bisnis. Vol. 1, No. 1

Young Lee, Ho., Geum Joo Jahng. 2008. Determinants of Audit Report Lag: Evidendce From Korea- An Examination of Auditor-Related Faktors. Journal of Applied Business Research-Second Quarter. Vol. 24, No. 2

760