ISSN: 2302-8556

E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 7.3 (2014): 648-662

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KETIDAKTEPATWAKTUAN PELAPORAN KEUANGAN

Ni Made Liestya Oktarini1

2

Made Gede Wirakusuma2

1Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia e-mail: liestyaoktarini@gmail.com / telp: +62 83114070959

2Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia

ABSTRAK

Pelaporan keuangan yang tidak tepat waktu ke publik terjadi karena perusahaan go public telah melewati batas waktu yang telah ditetapkan oleh Bapepam.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh reputasi KAP, profitabilitas, ukuran perusahaan, kompetensi komite audit dan klasifikasi industri pada ketidaktepatwaktuan di Bursa Efek Indonesia tahun 2012. Judgement sampling digunakan untuk memilih sampel sehingga memperoleh 39 perusahaan.Regresi linier berganda digunakan sebagai teknik analisis data.Hasil yangdiperoleh reputasi KAP, profitabilitas, ukuran perusahaan dan kompetensi komite audit mempengaruhipublikasi pelaporan keuangandi BEI tahun 2012. Variabel lain, klasifikasi industri tidak mempengaruhiketidaktepatwaktuan publikasi pelaporan keuangan.

Kata Kunci : ketidaktepatwaktuan, pelaporan, keuangan

ABSTRACT

Financial reporting is not timely to the public because the company went public had passed the time limit set by the Securities and Exchange Commission .This research aims to examine the impact of firm's reputation , profitability , firm size , audit committee competence and industry classification on late publication of financial report on Indonesia Stock Market in 2012 . Judgment sampling is used to select the sample so as to obtain 39 companies . Multiple linear regression was used as a data analysis technique. The results show thatfirm 's reputation , profitability , firm size, competence of the audit committee affect the late publication of financial reports of companies listed on Indonesia Stock Market in 2012. Other variable, the industry classification do not affect the late publication.

Keywords : Financial, reporting, is not timely to the public

PENDAHULUAN

Laporan keuangan memiliki peran yang sangat penting untuk mengukur

kinerja suatu perusahaan.Informasiyang terkandung dalam laporan keuangan dapatmempengaruhi keputusan yang diambil oleh pemilik saham.Nilai dari

ketepatanwaktu pelaporan keuangan merupakan faktor penting bagi kemanfaatan laporan keuangan tersebut (Givoly, 1982). Jikaterjadi penundaan pada pelaporan keuangan ke publik, maka informasi yang dihasilkan akanakan berkurang relevansinya. Salah satu kendala perusahaan go public dalam pelaporan keuangan ke publik yaitu adanya ketepatan waktu. Hal tersebut dampak dari adanya keharusan perusahaan go public mempublikasikan laporan keuangan tahunan setelah diaudit oleh Akuntan Publik. Adanya keharusan untuk mempublikasikan laporan keuangan tahunan ke publik, maka muncul ketidaktepatwaktuan.

Sesuai dengan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal No. X.K.2tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala,laporan keuangan tahunan wajib melaporkan kepada publik paling lambat 90 hari setelah tanggal laporan keuangan tahunan, dengan ketentuan pengumuman tersebut wajib memuat opini dari Akuntan. Apabila perusahaan tersebut terlambat menyampaikan laporan keuangan maka dikenakan sangsi administratif sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Sanksi dan denda yang dikenakan pada perusahaan yang terlambat menyampaikan laporan keuangan cukup berat, akan tetapi masih adaketidaktepatwaktuan di perusahaan publik yang menyampaikan laporan keuangannya. Sesuai dengan pengumuman Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan bahwa terdapat 52 emiten yang hingga tanggal 1 April 2013 belum menyampaikan laporan keuangan periode 2012 yang telah diaudit (www.idx.co.id).

Perusahaan yang dalam penyampaian laporan keuangan ke publik secara tepat pada waktunya, memiliki kinerja lebih baik daripada perusahaan yang melewati batas waktu yang ditentukan (Wirakusuma, 2010).Scott (2003) mendefinisikan pengungkapan pelaporan keuangan yang tepat waktu dapat berfungsi sebagai prediksi kinerja perusahaan di masa mendatang.Terjadinya ketidaktepatwaktuan dalam pelaporan keuangan karena perusahaan gopublictersebuttelah melewati batas waktu yang telah ditetapkan oleh Bapepam.Timbulnya penyampaian laporan yang tidak tepat waktu mencerminkan adanya masalah yang disebabkan olehgood news dan bad news(Givoly dan Palmon, 1982).Beberapa penelitian mengenai ketidaktepatwaktuan pelaporan keuangan ke publik telah dilakukan dengan mengidentifikasi berbagai faktor yang menyebabkannya.

KAP dengan reputasi baik biasanya memiliki tenaga spesialis yang khusus menangani kewajiban perusahaan publik menyampaikan laporan keuangan sesuai dengan regulasi Badan Pengawas Pasar Modal sehingga KAP the big four biasanya lebih tepat waktu dalam pelaporan keuangan dibandingkan dengan KAP non the big four.Mendukung penelitian Astuti (2007) menunjukkan bahwa adanya pengaruh Kantor Akuntan Publik dengan rentang waktu pelaporan keuangan.Hasil penelitian Ashton, et al (1987) danSchwartz and Soo (1996),menyatakan bahwa laporan keuangan yang diaudit oleh kantor akuntan yang besar memilikirentang waktu yang lebih cepat.

Rosmawati dan Supriyati (2012) profitabilitas adalah tingkat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat aset tertentu selama satu tahun yang terdapat dalam laporan keuangan.Menurut Aktas dan Kargin (2011), perusahaan yang memiliki laba negatif memerlukan waktu lebih lama untuk menyampaikan laporan keuangan dibandingkan perusahaan yang memiliki laba positif.Sesuai dengan penelitian Merdekawati (2010) dan Rachmawati (2008) bahwa profitabilitas berpengaruh negatif terhadapat reporting lag perusahaan.Hal ini berarti perusahaan dengan profitabilitas lebih tinggi cenderung lebih cepat dalam pelaporan keuangan kepada Bapepam.

Ukuran perusahaan diukur berdasarkan besar atau kecilnya perusahaan dengan melihat total aset atau total penjualan yang dimiliki oleh perusahaan.Kartika (2009) menyimpulkan ukuran perusahaan memiliki hubungan negatif pada rentang waktu pelaporan keuangan dengan menggunakkan proksi total asset. Widati dan Septy (2008) menghasilkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh signifikan, ukuran perusahaan yang lebih besar akan mempercepat pengumuman laporan keuangan tahunan ke publik. Penelitian lainnya, dilakukan oleh Tedja (2012) yang meneliti perusahaan yang listing di BEI, membuktikan adanya pengaruh ukuran perusahaan dengan ketepatwaktuan pelaporan keuangan.

Komite audit adalah komponen GoodCorporate Governance yang berperan dalam sistem pelaporan keuangan (Aditya, 2012).Salah satu anggota harus memenuhi syarat keanggotaan yaitu memiliki latar belakang pendidikan dan keahlian dibidang

akuntansi yang ditetapkan oleh Bapepam.Dengandemikian muncul presepsi bahwa anggota komite audit dengan keahlian dibidang keuangan dan akuntansilebih mungkin untuk mencegah dan mendeteksi salah saji material, sehingga dapatmemperpendek Audit report Lag(Whardani, 2013).

Klasifikasi Industri yang berbeda-beda dapat menyebabkan perbedaan jangka waktu publikasi laporan keuangan.Penggolongan klasifikasi industri yang biasanya dilakukan dalam berbagai penelitian adalah perusahaan finansial dan non finansial, sedangkan penelitian ini klasifikasi didasarkan pada industri manufaktur dan non manufaktur.Lianto dan Kusuma (2010) dan Courtis (1976) menyimpulkan bahwa jenis industri berpengaruh terhadap keterlambatan pelaporan keuangan audit ke publik.

Berdasarkan latar belakang masalah dan kajian teori di atas, maka rumusan hipotesis peneltian ini adalah sebagai berikut.

H1: Reputasi KAP berpengaruh negatifterhadap penundaan publikasi laporan keuangan auditan.

H2:  Profitabilitas berpengaruh negatif terhadap penundaan publikasi laporan

keuangan auditan.

H3: Ukuran Perusahaan berpengaruh positif terhadap penundaan publikasi laporan keuangan auditan.

H4: Kompetensi Komite Audit berpengaruh negatif terhadap penundaan publikasi laporan keuangan auditan.

H5: Klasifikasi Industri berpengaruh negatif terhadap penundaan publikasi laporan keuangan auditan.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini didasarkan pada penelitian kuantitatif dengan bentuk kausalitas.Variabel-variabel yang dianalisis terdiri dari Reputasi KAP, profitabilitas, ukuran perusahaan, kompetensi komite audit dan klasifikasi industri.Populasi dari penelitian ini merupakan keseluruahan perusahaan di BEI tahun 2012 yang tidak tepat waktu. Penelitian ini mencakup 39 sampel perusahaan yang dipilih melalui kriteria tertentu yaitu: perusahaan di BEI yang terlambat mempublikasikan laporan keuangan periode 31 Desember 2012 kepada Bapepam, perusahaan yang tahun bukunya berakhir pada periode 31 Desember 2012, perusahaan yang memaparkan secara lengkap profil komite audit dalam annual report tahun 2012, serta laporan keuangan perusahaan tersebut menggunakan mata uang rupiah.Data dalam penelitian ini berasal dari data sekunder yang telah memenuhi syarat uji asumsi klasik.Guna menjawab permasalahan penelitian yang ada digunakan model analisis linear berganda.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan data olahan SPSS, dapat diketahui nilai statistik deskripsi dari masing-masing variabel yang meliputi ketidaktepatwaktuan (Y), reputasi KAP(X1), profitabilitas (X2), ukuran perusahaan(X3), kompetensi komite audit (X3) dan klasifikasi industri (X5).

Tabel 1.

Statistik Deskripsi

N

Minimum

Maximum

Mean

Std. Deviation

Ketidaktepatwaktuan

39

1

150

27,38

31,201

Reputasi KAP

39

0,00

1,00

0,23

0,427

Profitabilitas

39

-1,73

0,77

-0,079

0,359

Ukuran Perusahaan

39

17,12

30,35

25,65

2,927

Kompetensi Komite Audit

39

0,33

1,00

0,765

0,235

Klasifikasi Industri

39

0,00

1,00

0,4615

0,505

Valid N (listwise)

39

Sumber : Data diolah, 2013

Berdasarkan tabel 1, menunjukkan bahwa rata-rata ketidaktepatwaktuan penyampaian laporan keuangan ke publik yang terjadi adalah sebesar 27 hari dengan standar deviasi 31,201, berarti bahwa terjadi keterlambatan penyampaian laporan keuangan adalah sepanjang 27 hari diatas tanggal regulasi yang ditetapkan yaitu 31 Maret 2013. Nilai minimum variabel Reputasi KAPadalah 0,00 dan maksimumnya adalah 1,00 dengan standar deviasi 0,427. Variabel profitabilitas memiliki nilai minimumsebesar -1,73 dan maksimumnya sebesar 0,77 dengan std deviation adalah 0,3592. Nilai minimum variabel ukuran perusahaan adalah 17,12 dan nilai maksimumnya adalah 30,35, sedangkan nilai rata-ratanya adalah 25,6474 dengan standar deviasi 2,92745. Nilai minimum variabel Kompetensi Komite Audit adalah 0,33 dan nilai maksimumnya adalah 1,00 sedangkan nilai rata-rata dari Kompetensi Komite Audit adalah sebesar 0,7659 dengan standar deviasi 0,23506.Nilai minimum variabel Klasifikasi Industri adalah 0,00 dan nilai maksimumnya adalah 1,00

sedangkan nilai rata-rata dari klasifikasi industri adalah sebesar 0,4615 dengan standar deviasi 0,50504.

Tabel 2.

Uji Normalitas

Unstandardized Residual

Asymp. Sig. (2-tailed)

0,056

Sumber : Data diolah, 2013

Berdasarkan Tabel 2 tersebut menunjukan bahwa besarmya nilai ASymp. Sig (2-tailed) >0,05,sehingga variabel penelitian ini berdistribusi normal.

Uji Heteroskedastisitas

Tabel 3.

Uji Heteroskedastisitas

Model

Sig

Reputasi KAP

0,387

Profitabilitas

0,238

Ukuran Perusahaan

0,589

Kompetensi Komite Audit

0,954

Klasifikasi Industri

0,172

Sumber: Data diolah, 2013

Berdasarkan Tabel 3 terlihat bahwa tidak ada pengaruh variabel bebas (reputasi KAP, profitabilitas, ukuran perusahaan, kompetensi komite audit, dan klasifikasi industri) terhadap absolute residual, yang ditunjukkan oleh setiap variabel yang diuji memiliki nilai signifikansi lebih besar 0,05. Oleh karena itu, model penelitian ini tidak mengandung masalah heteroskedatisitas.

Tabel 4.

Uji Multikolinearitas

Collinearity Statistics

Model

Tolerance

VIF

1       (Constant)

Reputasi KAP

0,808

1,238

Profitabilitas

0,965

1,037

Ukuran Perusahaan

0,957

1,045

Kompetensi Komite Audit

0,809

1,236

Klasifikasi Industri

0,979

1,021

Sumber: Data diolah, 2013

Berdasarkan tabel 4 menunjukkan bahwa koefisien tolerance< 0,10 dan VIF

< 10, disimpulkan gejala multikolinearitas tidak ditemukan pada model.

Tabel 5.

Analisis Regresi Linier Berganda

Variabel

Koerfisien

Regresi (B)

T

Sig.

Reputasi KAP

23,879

3,118

0,004

Profitabilitas

-38,327

-3,119

0,004

Ukuran Perusahaan

3,173

2,183

0,036

Kompetensi Komite Audit

-46,926

-2,156

0,038

Klasifikasi Industri

-6,467

-0,945

0,352

Konstanta

Adjusted R Square

= -60,290

= 0,541

Sumber : data diolah, 2013

HasilAdjusted R square (R2) sebesar 0,541 atau (54,1 %)menunjukkan bahwa persentasi pengaruh variabel independenreputasi  KAP,  profitabilitas, ukuran

perusahaan,kompetensi komite audit, dan klasifikasi industripada ketidaktepatwaktuanpelaporan keuangan auditan senilai54,1% sedangkan45,9% sisanya merupakan pengaruh dari faktor-faktor diluar penelitian.

Berdasarkan pada hasil koefisien regresi di atas, maka persamaan regresi linier berganda yaitu:

ARL = -60,290 +23,879 X1 – 38,327X2 + 3,173X3 – 46,926 X4 – 6,467 X5+ e …………………… (1)

Berdasarkan hasil uji hipotesis, nilai t variabel reputasi KAP yaitu 3,118 dan signifikansi sebesar 0,004 < 0,05, dengan demikian H1 diterima. Hasil ini sesuai dengan penelitian oleh Wirakusuma (2010) dan Fauzia (2012), yang menyimpulkan bahwa reputasi KAP berpengaruh pada ketidaktepatwaktuan pelaporan keuangan auditan.

Hasil uji hipotesis menunjukkan nilai t variabel profitabilitas yaitu -3,119 dengan sig. sebesar 0,04< 0,05, dengan demikian Hipotesis 2 diterima. Hasil penelitian ini sesuai penelitianLestari (2010) yang menyatakan bahwa tingkat profitabiltas mempengaruhi keterlambatan penyampaian laporan keuangan ke publik. Jika suatu perusahaango pubic memiliki tingkat profitabilitas tinggi biasanya ingin segera menyampaikan laporan keuangannya ke publik, karena hal yang dikandungnya tersebut merupakan berita baik yang akan menaikkan nilai perusahaan untuk pihak-pihak yang berkepentingan. Sebaliknya perusahaan yang

memilikiprofitabilitas lebih rendah akan memperlambat publikasi laporan keuangan auditannya (Widati dan Septy, 2008).

Berdasarkan hasil uji hipotesis, nilai t variabel ukuran perusahaan = 2,183 dengan tingkat sig. senilai 0,036<0,05. Hasil pengujian berarti variabel ukuran perusahaan memiliki pengaruh pada tingkat ketiaktepatwaktuan pelaporan keuangan auditan ke publik atau Hipotesis 3 diterima.Hasil penelitian ini sesuai penelitian Rosmawati dan Supriyati (2012) dan Tedja (2012) yang menyimpulkan bahwa variabel ukuran perusahaan mempengaruhi jangka waktu keterlambatan pelaporan keuangan auditan.

Berdasarkan hasil uji hipotesis, nilai t variabel kompetensi komite audit =-2,156 dan nilai signifikansi sebesar 0,038< 0,05. Hasil pengujian berartikompetensi komite audit memiliki pengaruh padatingkat ketidaktepatwaktuan pelaporan keuangan auditan ke publik, atau Hipotesis 4 diterima. Hasil penelitian ini sesuai penelitian Wardhani (2013) dan Aditya (2012) menyimpulkan bahwa adanya pengaruh antara kompetensi komite audit dan rentang waktu penundaan publikasi laporan keuangan audit kepada publik.Dengan demikian kompetensi yang dimiliki komite audit akan mampu mengkoreksisituasi keuangan pada perusahaan sehingga dapat menjadi acuan bagi manajemen (Tifani, 2010).

Nilai sig.t variabel klasifikasi industri sebesar -0,945 dan tingkat signifikansi= 0,352 > 0,05. Hal tersebut menunjukkan bahwa Hipotesis yang diajukan atau H5ditolak.Penelitian sesuai dengan penelitian Leventis (2006), Lianto& Kusuma

(2010)dan Yaputro (2012) yang menyimpulkan bahwa klasifikasi industri tidak berpengaruh terhadap tingkat ketidaktepatwaktuan pelaporan keuangan auditan ke Bapepam. Hasil penelitian ini telah membuktikan bahwa klasifikasi industri tidak menjadi masalah dan tidak mempengaruhi ketidaktepatwaktuan pelaporan keuangan ke publik namun dipengaruhi oleh 4 variabel fundamental yaitu: reputasi KAP, profitabilitas, ukuran perusahaan dan kompetensi komite audit berdasarkan hasil dan pembahasan.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan yang dapat diambil dari penelitian ini yaitu,bahwa variabel reputasi KAP, profitabilitas, ukuran perusahaan dan kompetensi komite audit berpengaruh pada ketidaktepatwaktuan pelaporan keuangan auditan, sedangkan variabel klasifikasi industri tidak berpengaruh pada ketidaktepatwaktuan.

Berdasarkan simpulan diatas, penulis menyarankan untuk peneliti-peneliti selanjutnya yang terkait sebaiknya mengembangkan variabel good corporate governance dengan indikator lain berbasis data primer yang diduga memiliki pengaruh terhadap keterlambatan pelaporan keuangan auditan kepada Bapepam.

REFERENSI

Aditya Taruna Wijaya. 2012. Pengaruh Karakteristik Komite Audit Terhadap Audit Report Lag. Skripsi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro. Semarang.

Aktas, R. & Kargin, M. 2011.Timeliness of reporting and the quality of financial information.International research journal of finance and economics, 63, 7177.

Ashton, Robert H., John J. Willingham, and Robert K. Elliott. 1987. An Emperical Analysis of Audit Delay. Journal of Accounting Research, 25 (2).

Astuti, Christina Dwi. 2007. Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Ketepatan Waktu Laporan Keuangan. Jurnal Informasi, Perpajakan, Akuntansi & Keuangan Publik.2 Januari.Vol. 1. pp: 27-42.

Courtis, J. K., 1976. “Relationships Between Timeliness in Corporate Reporting and Corporate Attributes”. Accounting and Bussiness Research. Winter: pp: 4556.

Dyer, J.D. dan Athur Mc. Hugh. 1975. The Timeliness of The Australian Annual Report.Dalam Journal of Accounting Research, (Autumn): pp:204-219.

Fauzia, Fitriani. 2012. Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Ketepatan Waktu         Penyampaian         Laporan         Keuangan.Jurnal

Akuntansi.http://batik.imtelkom.ac.id/pustaka/16340/analisis-faktor-faktor-yang-berpengaruh-terhadap-ketepatan-waktu-penyampaian-laporan-keuangan-studi-empiris-pada-perusahaan-perusahaan-sektor-infrastruktur-utilitas-dan-transportasi-yang-terdaftar-di-bursa-efek-indonesia-periode-2007-2011-.html.Diunduh tanggal 5 September 2013.

Givoly, dan Palmon. 1982. Timeliness of Annual Earnings Announcement: Some Emperical Evidence. The Accounting Review.pp: 486-508.

Kartika, Andi. 2009. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay di Indonesia. Jurnal Bisnis dan Ekonomi, Maret 2009. pp: 1-17

Lestari, Dewi. 2010. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay: Studi Empiris Pada Perusahaan Consumer Goods Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, Semarang.

Lianto, Novice dan Budi Hartono Kusuma.2010. Faktor-faktor Yang Berpengaruh Terhadap Audit Report Lag.Jurnal Bisnis dan Akuntansi, 12 (2), pp: 97-106.

Merdekawati, I. (2010). Analisis Ketepatan Waktu Penyajian Laporan Keuangan: Studi Empiris pada Bursa Efek Indonesia. Skripsi Universitas Bakrie, Jakarta.

Owusu - Ansah, S. and Leventis, S. 2006. Timeliness of Corporate Annual Financial Reporting in Greece.European Accounting Review, 15, pp: 273-287.

Rachmawati, Sistya. 2008. Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan terhadap Audit delay dan Timeliness. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 10(1), Mei 2008. pp:1-10

Rosmawati Endang Indriyani dan Supriyati. 2012. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Report Lag Perusahaan Manufaktur di Indonesia dan Malaysia. The Indonesian Accounting Review.2(2), Juli 2012. pp: 185-202.

Schwartz, K dan B, Soo. 1996. “Evidence of Regulatory Non Compliance with SEC Disclosure Rules on Auditor Changes”. The Accounting Review (4).Oktober. pp: 555-572.

Scott, William. R. 2003. Financial Accounting Theory, 3rd Edition. Canada: Prentice Hall. Ontario.

Tedja, Marselia. 2012. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Report Lag Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.Jurnal Akuntansi, Universitas Katolik Widya Mandala, Surabaya. Vol 1, No 1. pp:112-116.

Tifani Vota Anggarini. 2010. Pengaruh Karakteristik Komite Audit Terhadap Financial Distress. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, Semarang.

Wardhani, Armania Putri. 2013. Analisis Pengaruh Corporate Governance Terhadap Audit Report Lag.Skripsi Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro, Semarang.

Widati, Listyorini W. dan Fina Septy. 2008. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Rentang Waktu Penyajian Laporan Keuangan ke Publik: Studi Empiris pada Perusahaan-Perusahaan LQ 45 yang Terdaftar di BEI. Fokus Ekonomi (FE) 7(3), Desember 2008, pp.173-187

Wirakusuma, Made Gede. 2010. Pengaruh Profitabiltas, Solvabilitas, Reputasi Auditor, Ukuran Perusahaan, Kandungan Laba, dan Jenis Industri pada Ketidaktepatwaktuan Publikasi Laporan Keuangan di PT. Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2009.Jurnal Akuntansi dan Bisnis, 6 (2), h:232-247.

www.idx.co.id

Yaputro, Jeffry Winarto. 2012. Hubungan Antara Tingkat Efektivitas Komite Audit Dengan Timeliness Laporan Keuangan Pada Badan Usaha Go Public Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2011.Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya.Vol. 1 No 1. pp:1-16.

662