PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI PADA SAHAM UNGGULAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

I Putu Ari Gunawan1 I Ketut Jati2

1Fakultas Ekonomi Universitas Udayana (Unud), bali, Indonesia e-mail:[email protected]

2Fakultas Ekonomi Universitas Udayana(Unud), Bali, Indonesia

ABSTRAK

Investasi di pasar modal dapat memberikan keuntungan berupa capital gain maupun dividen. Mengingat banyak faktor internal yang mempengarui return saham maka seorang investor dituntut mempunyai kemampuan untuk mengetahui hal-hal yang mempengaruhi return saham. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh NPM, ROA, ROE, EPS, PER secara simultan dan parsial terhadap return saham pada saham unggulan di Bursa Efek Indonesia. Dengan jumlah sampel sebanyak 36 perusahaan serta menggunakan tenik analisis regresi berganda diperoleh hasil penelitian yaitu terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan antara variabel NPM, ROA, ROE, EPS, PER terhadap return saham. Secara parsial tidak ada pengaruh yang signifikan variabel NPM, ROA dan ROE terhadap return saham. Dan ada pengaruh yang signifikan secara parsial variabel EPS dan PER terhadap return saham.

Katakunci: EPS, NPM, PER, ROA, ROE, Return Saham

ABSTRACT

Investment in the stock market can provide benefits in the form of capital gains and dividends. Given the many internal factors that influence stock returns hence an investor should have ability to know any things that affect on stock returns. The aims of this study were to find out the effect of NPM, ROA, ROE, EPS, PER simultaneously and partially towards stock returns on the superior share in the Indonesia Stock Exchange. By number of sample were 36 companies as well as by using multiple regression analysis then obtained results that there are significant effect simultaneously between NPM, ROA, ROE, EPS, PER towards stock return. In partial there is no significant effect of NPM, ROA and ROE variable towards stock returns. And there are significant effect the EPS and PER variable towards stock return.

Keywords: EPS, NPM, PER, ROA, ROE, Return Share

PENDAHULUAN

Pasar modal memberikan peranan yang cukup berarti bagi perkembangan perekonomian suatu negara, karena pasar modal memiliki dua fungsi sekaligus yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Pasar modal dikatakan memiliki fungsi ekonomi karena pasar modal menyediakan fasilitas atau wahana yang mempertemukan dua kepentingan, yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana

(investor) dan pihak yang memerlukan dana (issuer). Dengan adanya pasar modal, perusahaan publik dapat memperoleh dana segar melalui penjualan efek saham lewat prosedur IPO (Initial Public Offering) atau melalui efek utang (obligasi). Sedangkan pasar modal dikatakan memiliki fungsi keuangan karena pasar modal memberikan kemungkinan dan kesempatan memperoleh imbalan bagi pemilik dana sesuai dengan karakteristik investasi yang dipilih. Dengan adanya pasar modal, aktivitas perekonomian diharapkan meningkat karena menjadi alternatif pendanaan bagi perusahaan untuk meningkatkan pendapatan dan akhirnya memberikan kemakmuran bagi masyarakat.

Saham unggulan (saham blue chips) memiliki frekuensi transaksi yang relatif lebih tinggi dibandingkan saham-saham lain dalam periode yang sama. Investor dan calon investor harus melihat kondisi keuangan emiten dan melakukan analisis terhadap laporan keuangan perusahaan emiten untuk melihat sejauh mana kondisi keuangan perusahaan sehingga bisa memprediksi harga saham.

Terkait dengan latar belakang masalah tersebut, maka beberapa permasalahan dalam penelitian ini untuk mengetahui adakah pengaruh antara Net Profit Margin (NPM), Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Earning Per Share (EPS), dan Price Earning Ratio (PER) terhadap return saham pada saham unggulan di Bursa Efek Indonesia?

KAJIAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Pengertian Saham

Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan terhadap suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Menurut Sunariyah (2004:30).

Pengertian saham unggulan (saham blue chips)

Saham Blue Chips merupakan jenis saham yang likuid, karena jenis saham ini relatif lebih sering di transaksikan dalam Bursa Efek dibandingkan dengan jenis saham yang lain dalam periode yang sama. Saham yang dikategorikan sebagai Blue Chips adalah saham-saham dari perusahaan besar yang sudah mapan dan memiliki catatan yang panjang tentang pertumbuhan laba, pembayan deviden, dan diakui dalam kualitas manajemen, produk dan jasanya.

Nilai Saham

Nilai-nilai yang berhubungan dengan saham menurut Jogiyanto (2003:79), adalah sebagai berikut :

  • 1)    Nilai Buku (book value)

  • 2)    Nilai Pasar (market value)

  • 3)    Nilai Intrinsik

Harga Pasar Saham

Menurut Sartono (2001:46), “Pada dasarnya harga saham ditentukan oleh interaksi antara permintaan dan penawaran saham tersebut”. Pasar modal yang kompetitif tercipta karena adanya kekuatan permintaan dan penawaran secara kontinyu sehingga harga saham akan menyesuaikan secara cepat dengan setiap perubahan

informasi. Tidak ada investor yang secara individu mampu mempengaruhi harga

saham, sehingga investor tidak dapat memperoleh keuntungan secara konsisten.

Pengertian return saham unggulan

Menurut Tandehlin (2001:47), “Return saham merupakan salah satu faktor yang memotivasi investor berinvestasi dan juga merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya”. Tujuan investor dalam berinvestasi adalah memaksimalkan return saham, tanpa melupakan faktor risiko investasi yang harus dihadapinya. Return saham yang didapatkan investor dari berinvestasi saham dapat berupa capital gain atau dividen.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Return Saham

Beberapa faktor yang mempengaruhi return saham dapat dilihat dari kinerja keuangan perusahaan dengan menganalisis laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan. Pemilihan aspek-aspek yang akan dinilai perlu dikaitkan dengan tujuan analisis. Seorang pemodal atau investor akan lebih berkepentingan dengan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan (profitabilitas).

Berdasarkan sekian banyak faktor yang mempengaruhi return saham, dalam penelitian ini penulis membatasi hanya menggunakan beberapa rasio keuangan antara lain :

  • 1)    Pengaruh Net Profit Margin (NPM) Terhadap Return Saham

Mnurut Hanafi dan Halim (2005:86), ” Net profit margin menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu”. Rumus dari net profit margin adalah sebagai berikut :

Net profit margin yang tinggi menandakan kemampuan perusahaan

menghasilkan laba yang tinggi pada tingkat penjualan tertentu. Net profit margin yang rendah menandakan penjualan yang terlalu rendah untuk tingkat biaya yang tertentu, atau biaya yang terlalu tinggi untuk tingkat penjualan tertentu, atau kombinasi dari kedua hal tersebut. Secara umum rasio yang rendah bisa menunjukkan ketidakefisienan manajemen.

Pada NPM tercermin laba yang diperoleh oleh perusahaan serta pembagian dividen pada pemegang saham. Semakin besar net profit margin maka laba yang dihasilkan perusahaan semakin besar, kondisi ini jika diikuti dengan pembagian dividen kepada pemegang saham, tentunya dapat meningkatkan harga saham, artinya return yang diharapkan investor juga akan meningkat. Tetapi jika dividen tidak dibagikan maka net profit margin yang besar tidak akan berpengaruh terhadap harga saham, sehingga tidak mempengaruhi return saham. Berdasarkan uraian diatas maka dapat dirumuskan rumusan hipotesis sebagai berikut:

H1: net profit margin (NPM) secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap return saham pada saham unggulan di Bursa efek Indonesia.

  • 2)    Pengaruh Return on Assets (ROA) Terhadap Return Saham

Menurut Sartono (2001:131), “Return on assets menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakan”. Jadi return on assets (ROA) merupakan suatu rasio yang menggambarkan laba yang bisa diperoleh perusahaan dari aktiva yang dimilikinya. Rumus dari return on assets adalah sebagai berikut :

Semakin tinggi nilai dari return on assets menunjukkan bahwa modal yang

diinvestasikan oleh perusahaan dalam keseluruhan aktiva yang dimilikinya menghasilkan keuntungan neto yang semakin tinggi. Sebaliknya jika nilai dari return on assets kecil, berarti bahwa investasi yang dilakukan oleh perusahaan dalam aktivanya kurang menguntungkan. Jadi semakin tinggi rasio ini menunjukkan efisiensi manajemen aset, yang berarti efisiensi manajemen.

Berdasarkan uraian diatas maka dapat dirumuskan rumusan hipotesis sebagai berikut:

H2: return on assets (ROA) secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap return saham pada saham unggulan di Bursa efek Indonesia.

  • 3)    Pengaruh Return On Equity (ROE) Terhadap Return Saham

Return on equity suatu perusahaan menunjukkan seberapa besar modal sendiri suatu perusahaan memberikan sumbangan berupa laba bersih kepada perusahaan. Jika ROE tinggi maka perusahaan dikatakan menggunakan modalnya dengan efektif dan efisien. Kondisi ini menyebabkan pemegang saham percaya bahwa kemudian hari perusahaan akan memberikan pendapatan yang lebih besar, akibatnya harga saham akan naik, return pun akan ikut meningkat. Begitupun sebaliknya, jika ROE rendah, maka harga saham dapat turun dan return ikut menurun. Berdasarkan uraian diatas maka dapat dirumuskan rumusan hipotesis sebagai berikut:

H3: return on equity(ROE) secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap return saham pada saham unggulan di Bursa efek Indonesia.

  • 4)    Pengaruh Earning Per Share (EPS) Terhadap Return Saham

Menurut Syamsuddin (2004:66), dikatakan bahwa “Earning per share menggambarkan jumlah rupiah yang diperoleh untuk setiap lembar saham biasa”. Menurut Tandelilin (2001:241). Para calon pemegang saham tertarik dengan earning per share yang besar, karena nilai earning per share yang besar merupakan salah satu indikator keberhasilan perusahaan, yang menyebabkan nilai perusahaan meningkat yang berarti harga saham perusahaan menjadi tinggi.

Jadi faktor earning per share (EPS) atau pendapatan per lembar saham dari perusahaan memiliki pengaruh kuat terhadap return. Semakin besar nilai earning per share yang dimiliki perusahaan maka akan semakin menguntungkan bagi pemegang sahamnya, selain itu berarti perusahaan juga mampu menghasilkan laba dalam jumlah besar. Berdasarkan uraian diatas maka dapat dirumuskan rumusan hipotesis sebagai berikut:

H4: earning per share (EPS) secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap return saham pada saham unggulan di Bursa efek Indonesia.

  • 5)    Pengaruh Price Earning Ratio (PER) Terhadap Return Saham

Menurut Tandelilin (2001:243) mengatakan bahwa: “Price earning ratio mengindikasikan besarnya rupiah yang harus dibayarkan investor untuk memperoleh satu rupiah earning perusahaan”. Dengan kata lain price earning ratio menunjukkan besarnya harga setiap satu rupiah earning perusahaan. Jadi price earning ratio (PER) merupakan perbandingan antara harga saham dengan keuntungan tiap lembar saham.

Semakin rendah price earning ratio maka dapat dikatakan suatu saham baik untuk dijadikan pilihan investasi. Sedangkan semakin tinggi price earning ratio menyatakan bahwa perbandingan harga saham dengan kemampuan memperoleh laba tidak sesuai. Rasio PER yang semakin rendah dapat mengakibatkan harga saham perusahaan meningkat, yang artinya return ikut meningkat, begitupun sebaliknya. Berdasarkan uraian diatas maka dapat dirumuskan rumusan hipotesis sebagai berikut:

H5: price earning ratio (PER) secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap return saham pada saham unggulan di Bursa efek Indonesia.

  • 6)    Pengaruh Net Profit Margin (NPM), Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Earning Per Share (EPS), dan Price Earning Ratio (PER) terhadap return saham pada saham unggulan di Bursa Efek Indonesia.

Pengaruh masing-masing rasio terhadap return saham di atas diketahui bahwa rasio net profit margin (NPM), return on assets (ROA), return on equity (ROE), earning per share (EPS), dan price earning ratio (PER) berpengaruh terhadap harga saham, yang akhirnya dapat mempengaruhi return saham yang diterima investor. Menurut Husnan (2001:317) dikatakan ”rasio profitabilitas berpengaruh terhadap harga saham”. Ini berarti bahwa rasio NPM, ROA, dan ROE memiliki pengaruh terhadap return saham. Sedangkan menurut Hanafi dan Halim (2005:87), dikatakan bahwa rasio pasar lebih mempengaruhi investor ataupun calon investor. Ini berarti rasio EPS dan PER mampu mempengaruhi investor maupun calon investor dalam pengambilan keputusan, yang artinya mempengaruhi harga

saham maupun return saham. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa kelima

rasio ini secara bersama-sama mempengaruhi harga saham sehingga ikut mempengaruhi return saham. Berdasarkan uraian diatas maka dapat dirumuskan rumusan hipotesis sebagai berikut:

H6:   Net Profit Margin (NPM), Return on Assets (ROA), Return on Equity

(ROE), Earning Per Share (EPS), dan Price Earning Ratio (PER) secara simultan berpengaruh terhadap return saham pada saham unggulan di Bursa Efek Indonesia?

METODE PENELITIAN

Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada perusahaan kelompok saham unggulan yang listed di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2011 dengan cara mengunjungi website http://www.idx.co.id.

Sumber data

Sumber data yang digunakan adalah laporan keuangan dari 36 perusahaan sampel di BEI tahun 2008-2011. Adapun sumber data yang digunakan adalah:

  • 1)    Laporan keuangan tahunan perusahaan sampel dengan akhir tahun pembukuan pada tanggal 31 Desember 2008, 2009, 2010, 2011 yang diperoleh dari ICMD (Indonesian Capital Market Directory).

  • 2)    Harga saham tahunan masing-masing emitten dari tahun 2008 sampai dengan Desember 2011.

Metode Penentuan Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian adalah perusahaan termasuk dalam kelompok saham unggulan yang terdaftar di BEI tahun 2008 - 2011 sebanyak 50

perusahaan. Dengan menggunakan teknik pursposive sampling sehingga diperoleh 36 perusahaan.

Teknik Analisis Data

Untuk menguji pengaruh variabel-variabel independen yang meliputi: net profit margin (NPM), return on equity (ROE), return on asset (ROA), earning per share (EPS), price earning ratio (PER) terhadap return saham unggulan, maka dalam penelitian ini digunakan analisis regresi berganda dengan persamaan kuadrat terkecil (ordinary least square-OLS) dengan model dasar sebagai berikut :

Y = a + b1X1+ b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 +ei .............................................. (7)

Keterangan:

Y : Return Saham Unggulan

X1 : Net Profit Margin (NPM)

X2 : Return On Assets (ROA)

X3 : Return On Equity (ROE)

X4 : Earning Per Share (EPS)

X5 : Price Earning Ratio (PER)

a : Konstanta

b1-5 : Koefisien regresi dari masing-masing variabel independen

e : Variabel residual

HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Regresi Linier Berganda

Berdasarkan data-data yang telah dijabarkan, selanjutnya akan dikaji pengaruh variabel bebas yaitu net profit margin, return on assets, return on equity, earning per share, dan price earning ratio terhadap return saham unggulan.

Hasil perhitungan dengan menggunakan rumus regresi linier berganda dengan menggunakan bantuan komputer Statistik Package for Social Science (SPSS) versi 17 dapat diperoleh hasil pada tabel 1 sebagai berikut:

Tabel 1 Hasil Analisis Regresi

Variabel

Koefisien Regresi

t-hitung

Signifikansi

1   Konstanta

0,144

18,403

0,000

NPM

0,058

0,813

0,418

ROA

-0,038

-0,562

0,575

ROE

-0,033

-0,655

0,514

EPS

0,140

3,661

0,000

PER

0,190

4,142

0,000

R2

0,206

Adjusted R2

0,167

F Hitung

5,294

Sig F

0,000

Berdasarkan Tabel 1 di atas hasil analisis regresi berganda dengan program SPSS, diperoleh persamaan regresi linier sebagai berikut :

Return = 0,144 + 0,058 NPM- 0,038 ROA - 0,033 ROE + 0,140 EPS +

0,190 PER + e

Dari persamaan regresi linier berganda maka dapat dianalisis sebagai berikut:

  • 1)    Konstanta sebesar 0,144 menyatakan bahwa jika variabel independen dianggap konstan, maka nilai return saham unggulan sebesar 0,144.

  • 2)    Koefisien regresi NPM = 0,058 menyatakan bahwa setiap peningkatan net profit margin 1% maka akan mengakibatkan return saham naik sebesar 5,8 % dengan asumsi return on assets, return on equity, earning per share, dan price earning ratio tidak berubah.

  • 3)    Koefisien regresi ROA sebesar - 0,038 menyatakan bahwa setiap peningkatan return on assets 1 % akan mengakibatkan return saham turun sebesar 3,8 % dengan

asumsi net profit margin, return on equity, earning per share, dan price earning

ratio tidak berubah.

  • 4)    Koefisien regresi ROE sebesar - 0,033 menyatakan setiap peningkatan return on equity 1% akan menurunkan return saham sebesar 3,3% dengan asumsi net profit margin, return on assets, earning per share, dan price earning ratio tidak berubah.

  • 5)    Koefisien regresi EPS sebesar 0,140 menyatakan bahwa setiap peningkatan earning per share 1% akan menaikkan return saham sebesar 14 % dengan asumsi net profit margin, return on assets, return on equity, dan price earning ratio tidak berubah.

  • 6)    Koefisien regresi PER sebesar 0,190 menyatakan bahwa setiap peningkatan price earning ratio 1% akan menaikkan return saham sebesar 19 % dengan asumsi net profit margin, return on assets, return on equity, dan earning per share tidak berubah.

Koefisien regresi variabel bebas (independent variable) yang bertanda positif berarti mempunyai pengaruh yang searah terhadap return saham unggulan, sedangkan koefisien regresi variabel bebas yang bertanda negatif berarti mempunyai pengaruh yang berlawanan terhadap return saham unggulan.

Uji F (Uji pengaruh secara simultan)

Berdasarkan nilai F sebesar 5,294 dan nilai signifikan 0,000. maka hipotesis diterima dan terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel NPM, ROA, ROE, EPS, dan PER secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel Return Saham Unggulan.

Uji t (Uji pengaruh secara parsial)

Untuk mengetahui pengaruh variabel NPM, ROA, ROE, EPS, dan PER terhadap variabel return saham ungulan, maka perlu dilakukan uji t. Hasil dari uji t adalah sebagai berikut :

Tabel 2 Hasil Analisis Secara Parsial

Coefficients a

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t

Sig.

B

Std.

Error

Beta

1          (Constant)

,144

,008

18,403

,000

NPM

,058

,072

,165

,813

,418

ROA

-,038

,067

-,113

-,562

,575

ROE

-,033

,050

-,084

-,655

,514

EPS

,140

,038

,441

3,661

,000

PER

,190

,046

,549

4,142

,000

a. Dependent Variable: Return Saham

Berdasarkan nilai analisis regresi linear berganda, memberi makna:

  • 1)    Pengaruh Variabel NPM terhadap Return Saham Unggulan

Hasil uji statisik dengan nilai t sebesar 0,813 dan signifikasi sebesar 0,418 dapat disimpulkan bahwa NPM tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham unggulan.

  • 2)    Pengaruh Variabel ROA terhadap Return Saham Unggulan

Berdasarkan tabel 4.8 nilai t sebesar -0,562 nilai signifikan 0,575 dapat disimpulkan bahwa ROA (X2) tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham unggulan. Tidak signifikannya pengaruh ROA terhadap return saham unggulan dalam penelitian ini mungkin disebabkan karena investor tidak begitu memperhatikan ROA dalam pengambilan keputusan membeli atau menjual saham. Sehingga perubahan ROA tidak banyak mempengaruhi return saham unggulan.

  • 3)    Pengaruh Variabel ROE terhadap Return Saham Unggulan

Hasil pengujian dalam penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang negatif antara ROE dan return saham unggulan. Hubungan yang negatif antara ROE dan return saham unggulan dapat dilihat dari nilai koefisien regresi X3 (ROE) yang negatif. Tidak signifikannya pengaruh ROE terhadap return saham unggulan dalam penelitian ini mungkin disebabkan karena investor tidak begitu memperhatikan ROE dalam pengambilan keputusan membeli atau menjual saham. Sehingga ROE tidak banyak mempengaruhi return saham unggulan.

  • 4)    Pengaruh Variabel EPS terhadap Return Saham Unggulan

Hasil pengujian dalam penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang positif atau searah antara EPS dan return saham unggulan. Hubungan yang positif antara EPS dan return saham unggulan dapat dilihat dari nilai koefisien regresi X4 (EPS) yang positif. Arah koefisien positif menjelaskan bahwa peningkatan ROA akan mengakibatkan peningkatan return saham unggulan. Pengaruh EPS yang signifikan terhadap return saham unggulan dalam penelitian ini mungkin disebabkan karena investor lebih tertarik pada rasio EPS dibandingkan rasio lainnya dalam mengambil keputusan menjual atau membeli saham. Selain itu rasio EPS lebih mengarah pada jumlah saham yang beredar dan berhubungan dengan keuntungan yang dapat diperoleh investor dari saham tersebut.

  • 5)    Pengaruh Variabel PER terhadap Return Saham Unggulan

Hasil pengujian dalam penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang positif dan searah antara PER dan return saham unggulan. Hubungan yang searah antara PER dan return saham unggulan dapat dilihat dari nilai koefisien regresi X5

(PER) yang positif. Pengaruh PER yang signifikan terhadap return saham unggulan

dalam penelitian ini mungkin disebabkan karena PER yang paling mampu menggambarkan kondisi pasar dan harga dari saham perusahaan, sehingga investor lebih memperhatikan PER dalam pengambilan keputusan membeli atau menjual saham. Selain itu PER juga menunjukkan layak tidaknya saham perusahaan untuk dimiliki, sehingga perubahan PER secara signifikan mempengaruhi return saham unggulan.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan analisis hasil penelitian yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut :

  • 1)    Secara simultan diketahui bahwa variabel yang terdiri dari NPM, ROA, ROE, EPS dan PER secara simultan mempunyai pengaruh signifikan terhadap return saham unggulan

  • 2)    Secara parsial dapat diketahui bahwa variabel NPM, ROA, dan ROE tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel Return Saham Unggulan, Sedangkan variabel EPS dan PER berpengaruh signifikan terhadap variabel Return Saham Unggulan

Saran

Berdasarkan atas hasil analisis bab sebelumnya dan simpulan yang ada, berikut ini dikemukakan saran sebagai berikut :

Untuk dapat menarik investor agar berinvestasi pada perusahaan unggulan, maka sebaiknya perusahaan memperhatikan rasio keuangannya terutama EPS dan PER karena rasio-rasio ini terbukti mempunyai pengaruh terhadap return saham unggulan. Selain itu, investor harus memilih analisis untuk menilai harga saham, dan sebaiknya mereka menggunakan analisis fundamental, karena dengan analisis ini investor dapat menilai kondisi perusahaan secara keseluruhan dan prospek perusahaan di masa depan.

DAFTAR RUJUKAN

Ahmad, Kamaruddin., 2004, Dasar-Dasar Manajemen Investasi, Rineka Cipta, PT., Jakarta.

Algifari, 2000, Analisis Regresi: Teori, Kasus, dan Solusi, BPFE, Yogyakarta.

Alit Suardana, Ketut, 2000, Analisis Regresi: Teori, Kasus, dan Solusi, BPFE, Yogyakarta.

Ang, Robert, 1997, Buku Pintar Pasar Modal Indonesia, Media Soft Indonesia, Jakarta.

Anoraga dan Pakarti, 2006, Pengantar Pasar Modal, Edisi Revisi, Rineka Cipta, PT., Jakarta.

Arifin, Ali., 2001, Membaca Saham, Edisi Pertama, Andi, Yogyakarta.

Dewi, Ira Susana., 2003, Analisis Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Harga Saham Sektor Consumer Goods di PT. BEJ Periode 1997-2001, Skripsi tidak dipublikasikan, Program Strata Satu Universitas Udayana, Denpasar.

Djarwanto, 2004, Pokok-Pokok Analisis Laporan Keuangan, Edisi Kedua, BPFE, Yogyakarta.

Fakhruddin dan Hadianto, 2001, Perangkat dan Model Analisis Investasi di Pasar Modal. Buku Satu, Elex Media Komputindo, Jakarta.

Fakultas Ekonomi Universitas Udayana, 2011, Pedoman Penulisan Usulan Penelitian, Skripsi, dan Mekanisme Pengujian. Denpasar: Fakultas Ekonomi Universitas Udayana.

Ghozali, Imam, 2009, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Hanafi dan Halim, 2005, Analisis Laporan Keuangan, Edisi Pertama, UPP AMP YPKN, Yogyakarta.

Harahap, Sofyan Safri., 2001, Analisa Kritis atas Laporan Keuangan, Edisi Pertama, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Husnan, Suad., 2001, Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, Edisi Ketiga, UPP AMP YPKN, Yogyakarta.

Husnan dan Pudjiastuti, 2004, Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Edisi Keempat, UPP AMP YPKN, Yogyakarta.

Jogiyanto, 2003, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi Ketiga, BPFE, Yogyakarta.

________, 2007, Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman, Edisi 2007, BPFE, Yogyakarta.

Koetin, E. A., 2002, Analisis Pasar Modal, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta.

Lidya Natalia Yurianto., 2010, Faktor Fundamental dan Harga Saham Sektor Telekomunikasi di BEI Periode 2007-2009, Skripsi tidak dipublikasikan, Program Strata Satu Universitas Mercu Buana, Jakarta.

Nugroho, Bhuono Agung, 2005, Strategi Jitu : Memilih Metode Statistik Penelitian dengan SPSS, Andi, Yogyakarta.

Pramesti, Getut., 2006, Panduan Lengkap SPSS 13.0 Dalam Mengolah Data Statistik, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.

Prastowo dan Juliaty, 2002, Analisis Laporan Keuangan Konsep dan Aplikasi, UPP AMP YPKN, Yogyakarta.

Riyanto, Bambang., 2001, Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi Keempat, BPFE, Yogyakarta.

Sartono, Agus., 2001, Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi, Edisi Keempat, BPFE, Yogyakarta.

Sharpe, et.al., 2005, Investasi, Edisi Keenam, Indeks, Jakarta.

Siamat, Dahlan., 2004, Manajemen Lembaga Keuangan, Edisi Keempat, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.

Singgih Santoso, 2001, SPSS (Statistical Product and Service Solutions), Penerbit PT. Elex Media Komputindo-Kelompok Gramedia, Jakarta.

Subekti, Surono., 2001., Kiat Bermain Saham, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Sudarmanto, Gunawan.R., 2005, Analisis Regresi Linier Ganda dengan SPSS. Graha Ilmu, Yogyakarta.

Sugiyono, 2010, Metode Penelitian Bisnis, CV. Alfabeta, Bandung.

Sulaiman, Wahid., 2004, Analisis Regresi Menggunakan SPSS Contoh Kasus & Pemecahannya, Edisi Pertama, Andi,Yogyakarta.

Sunariyah, 2006, Pengantar Pengetahuan Pasar Modal, Edisi Ketiga, UPP AMP YPKN, Yogyakarta.

Susilowati, Yeye, 2011, Reaksi Signal Rasio Profitabilitas dan Rasio Solvabilitas Terhadap Return Saham Perusahaan, Dalam Dinamika Keuangan dan Perbankan, 3(1); h:17 - 37, Universitas Stikubank, Semarang.

Syamsuddin, Lukman., 2004, Manajemen Keuangan Perusahaan Konsep Aplikasi dalam: Perencanaan, Pengawasan, dan Pengambilan Keputusan, Edisi Baru, Raja Grafindo Persada, PT., Jakarta.

Tandelilin, Eduardus., 2001, Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio, Edisi Pertama, BPFE, Yogyakarta.

Umar, Husein., 2003, Metode Riset Akuntansi Terapan, Ghalia Indonesia, Jakarta.

___________, 2004, Pengolahan Data Statistik Dengan SPSS 12, Penerbit Andi dan Wahana Komputer, Yogyakarta dan Semarang.

18