Arc. Com. Health • Desember 2023

p-ISSN 2302-139X e-ISSN 2527-3620

Vol. 10 No. 3 : 537 - 547

LITERATUR REVIEW : PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP

PENGETAHUAN PHBS PADA ANAK SEKOLAH DASAR

Ronaldo Damar Setiawan, Ni Made Utami Dwipayanti*

Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Jalan P.B. Sudirman, Kec. Denpasar Barat, Kota Denpasar, Bali 80234

ABSTRAK

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dapat diartikan juga sebagai tindakan yang dilakukan untuk menjaga kesehatan tubuh dan menjaga kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan yang meliputi baik fisik maupun psikis. Pelaksanaan upaya PHBS untuk mencegah penyebaran penyakit-penyakit infeksi, memelihara kebersihan diri seseorang, meningkatkan derajat kesehatan, memperbaiki higiene perorangan yang kurang, meningkatkan rasa percaya diri, dan menciptakan keindahan. Perubahan perilaku sebagai hasil dari proses belajar dipengaruhi beberapa faktor salah satunya melalui pendidikan kesehatan. Pendidikan kesehatan merupakan sebuah kegiatan atau usaha untuk menyampaikan pesan-pesan kesehatan kepada masyarakat, kelompok, maupun individu, yang diharapkan dengan keberadaan pesan tersebut, masyarakat, kelompok atau individu mampu memperoleh pengetahuan kesehatan yang lebih baik dan dapat berpengaruh terhadap perilakunya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian berupa tinjauan literatur review. Sumber database yang digunakan untuk mengumpulkan literatur berasal dari Google Scholar. Peneliti melakukan review penelitian yang menggunakan desain Experiment. Hasil yang di dapatkan bahwa 11 jurnal menunjukkan pemberian pendidikan kesehatan memiliki dampak yang baik dalam meningkatkan pengetahuan PHBS setelah diberikan media intervensi, di antaranya Audiovisual/Video, Peer Educator/Kader, Permainan, dan Buku Cerita Bergambar.

Kata Kunci : Pendidikan Kesehatan, Pengetahuan, PHBS, Anak Sekolah Dasar

ABSTRACT

Clean and Healthy Living Behavior (PHBS) can also be interpreted as actions taken to maintain a healthy body and the cleanliness and health of a person for their well-being, which includes both physical and psychological aspects. Implementation of PHBS efforts to prevent the spread of infectious diseases, maintain personal hygiene, improve health status, improve poor personal hygiene, increase self-confidence, and create beauty changes in behavior as a result of the learning process are influenced by several factors, one of which is health education. Health education is an activity or effort to convey health messages to communities, groups, or individuals. It is hoped that with these messages, communities, groups, or individuals will be able to obtain better health knowledge and influence their behavior. This study used a research method in the form of a literature review. The database source used to collect literature comes from Google Scholar. The researcher conducted a research review using the experiment design. The results obtained were that 11 journals showed that the provision of health education had a good impact on increasing PHBS knowledge after being given intervention media, including Audiovisual/Video, Peer Educators, Games, and Picture Story Books.

Keywords: Health Education, Knowledge, PHBS, Elementary School Children

email korespondensi : [email protected]

PENDAHULUAN

Dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat diperlukannya pembangunan kesehatan demi meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya termasuk perilaku kesehatan (BTKLPP, 2019). Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) diartikan juga sebagai tindakan yang dilakukan untuk menjaga kesehatan tubuh dan menjaga kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan yang meliputi baik fisik maupun psikis (Ulfa Ali et al., 2016). Beberapa indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai PHBS di sekolah yaitu, mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun, konsumsi jajanan sehat di kantin sekolah, menggunakan jamban yang bersih dan sehat, olahraga yang teratur, menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap 6 bulan sekali, memelihara kebersihan badan yaitu kuku, rambut dan gigi, dan membuang sampah pada tempatnya (Nurmahmudah et al., 2018).

Menurut data World Health Organization (WHO) tahun 2017, Indonesia menduduki peringkat ketigasebagai negara yang memiliki higiene dan sanitasi buruk/tidak layak. Sekitar 12% penduduk usia 3 tahun ke atas belum melakukan perilaku buang air besar yang benar yaitu kebiasaan buang air besar di jamban dan kurang dari 50% penduduk usia 10 tahun ke atas memiliki perilaku mencuci tangan yang benar. (WHO, 2020) Sehingga menjelaskan, permasalahan PHBS di Indonesia saat ini

menjadi permasalahan yang masih banyak terjadi.

Perubahan perilaku sebagai hasil dari proses belajar dipengaruhi beberapa faktor. Demikian pula, PHBS pada anak SD dapat diubah melalui pendidikan kesehatan. Pendidikan kesehatan merupakan sebuah kegiatan atau usaha untuk menyampaikan pesan-pesan kesehatan kepada masyarakat, kelompok, maupun individu, yang diharapkan dengan keberadaan pesan tersebut, masyarakat, kelompok atau individu mampu memperoleh pengetahuan kesehatan yang lebih baik dan dapat berpengaruh    terhadap    perilakunya

(Notoatmodjo, 2011). Dalam pendidikan kesehatan tentunya perlu metode-metode dalam pelaksanaannya karena setiap metode menyesuaikan dengan sasaran yang dituju, baik sasaran tersebut merupakan sebuah individu, kelompok maupun massa (public) memiliki metode pendidikan kesehatannya masing-masing (Notoatmodjo,       2012).      Menurut

Notoatmodjo (2011) pendidikan kesehatan suatu penerapan konsep pendidikan khususnya pada bidang kesehatan. Dalam pendidikan akan terjadi alur tumbuh, kembang, atau perubahan ke arah yang lebih dewasa, matang, dan baik pada individu, kelompok ataupun masyarakat. Yang tidak bisa terlepas dari kegiatan belajar. Tentunya pendidikan kesehatan yang baik dapat diperoleh dari komunikasi yang baik juga, mengingat komunikasi penting dalam sebuah pendidikan kesehatan (Metta, 2012).

Oleh karena itu, diperlukannya sebuah kajian literatur untuk

menunjukkan pendidikan kesehatan yang efektif untuk dapat meningkatkan pengetahuan PHBS pada anak sekolah dasar. Tujuan kajian literatur review ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan PHBS Pada Anak Sekolah Dasar.

METODE

Metode penelitian yang digunakan berupa tinjauan literatur review. Tata cara penulisan dilakukan dengan mencari jurnal terkait dengan kombinasi beberapa kata kunci melalui database pencarian literatur, yaitu Google Scholar. Kata kunci yang digunakan dalam pencarian yaitu Pendidikan Kesehatan, Pengetahuan, PHBS, Anak Sekolah Dasar. Artikel ilmiah atau jurnal yang sesuai dengan kriteria inklusi untuk kemudian dianalisis. Adapun kriteria inklusi untuk artikel yang diambil dalam penelitian: 1) Rentang waktu publikasi dalam kurun waktu 10 tahun terakhir (2013-2023), 2) Desain penelitian eksperimen 3) Artikel internasional maupun nasional, dengan berbahasa Indonesia atau bahasa inggris, 4) Penelitian mengenai pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan PHBS anak sekolah dasar.

Pengumpulan literatur dan penelusuran data dilakukan dengan metode PRISMA (Preferred Reporting Item for Systematic Reviews and Meta Analysis) dimana terdapat 5 (lima) tahapan, yaitu (1) mendefinisikan kriteria kelayakan literatur berdasarkan kriteria inklusi; (2) sumber informasi didefinisikan dengan cara memaparkan pencarian literatur; (3) pemilihan literatur berdasarkan eksplorasi kata kunci, pemilihan judul, abstrak hingga

keseluruhan jurnal, kemudian mengkaji kembali dengan melihat kriteria inklusi; (4) pengumpulan data secara manual; (5) pemilihan item data dari jurnal yang terpilih (Saputra et al., 2021).

Ditemukan 3.970 jurnal penelitian yang sesuai dengan kata kunci tersebut. Sebanyak 800 dari jurnal yang ditemukan sesuai kata kunci tersebut dilakukan penyaringan cepat, kemudian sebanyak 775 jurnal dieksklusi karena tidak sesuai dengan tema berdasarkan judul penelitian. Assesment dan penilaian kelayakan secara mendalam dilakukan terhadap 25 jurnal yang tersedia full-text. Jurnal yang tidak sesuai dengan kriteria inklusi dan terduplikasi dilakukan eksklusi pada sebanyak 14 jurnal, sehingga didapatkan 11 jurnal full-text yang paling relevan untuk direview. Ilustrasi skema pemilihan data dapat dilihat pada Gambar 1.

HASIL DAN DISKUSI

Gambar 1. Diagram PRISMA

Tabel 1. Karakteristik Umum Artikel

Kategori

Penulis

Tahun Terbit

2014

Kurnia (2014)

2015

Rohmah (2015), Lestari & Isnaeni (2015)

2017

Mashitah & Ispriantari (2017), Maimun et al., (2017)

2018

Mulyadi et al., (2018), Wahyu et al., (2018)

2019

Maelissa & Ukru (2019), Prasetyanti &

Yanuaringsih, (2019)

2021

Saleh et al., (2021)

2022

Sumi et al., (2022)

Desain Penelitian

Kuantitatif, eksperimen dengan rancangan

Kurnia (2014),Rohmah (2015), Lestari &

one group pre-post design

Isnaeni (2015), Mashitah & Ispriantari (2017), Maimun et al., (2017), Mulyadi et al.,(2018), Wahyu et al., (2018), Maelissa & Ukru (2019), Prasetyanti & Yanuaringsih, (2019), Sumi et al., (2022)

Kuantitatif, eksperimen dengan rancangan two group pre-post design

Saleh et al., (2021)

Sampling Penelitian

Simple Random Sampling

Kurnia (2014), Maimun et al., (2017)

Purposive Sampling

Lestari & Isnaeni (2015), Mashitah & Ispriantari (2017), Mulyadi et al., (2018),Sumi et al., (2022)

Total Sampling

Rohmah (2015), Wahyu et al., (2018), Maelissa &

Ukru (2019), Prasetyanti &

Yanuaringsih, (2019), Saleh et al., (2021)

Bentuk Pendidikan Kesehatan

Audio Visual/Video

Kurnia (2014), Mulyadi et al., (2018), Sumi et al., (2022)

Peer Educator/Kader/Pendidik Sebaya

Lestari & Isnaeni (2015), , Maimun et al., (2017), Wahyu et al., (2018)

Permainan Course Review Horay

Mashitah & Ispriantari (2017)

Permainan Puzzle

Maelissa & Ukru (2019)

Permainan Ular Tangga

Prasetyanti & Yanuaringsih, (2019)

Buku Cerita Bergambar

Rohmah (2015), Saleh et al., (2021)

Tabel 2. Sasaran Intervensi

Sasaran Intervensi

Kelas

1      2      3      4      5      6

Kurnia (2014)

Rohmah (2015)

Lestari & Isnaeni (2015)

Mashitah & Ispriantari (2017)

Maimun et al., (2017)

Mulyadi et al., (2018)

Wahyu et al., (2018)

Maelissa & Ukru (2019)

√     √     √

√     √

√     √

Prasetyanti & Yanuaringsih, (2019)                                           √

Saleh et al., (2021)                                          √      √

Sumi et al., (2022)                                                       √      √

Tabel 3. Aspek Penerapan PHBS yang diterapkan

Aspek

Kurnia

(2014)

Rohmah (2015)

Lestari & Isnaeni (2015)

Mashitah & Ispriantari (2017)

Maimun et al., (2017)

Mulyadi et al., (2018)

ahyuet al.,

(2018)

Maelissa & Ukru (2019)

Prasetyanti & Yanuaringsih, (2019)

Salehet al., (2021)

Sumiet al., (2022)

Kebersihan Kulit

-

-

-

-

-

-

-

-

-

Kebersihan Mulut dan Gigi

-

-

-

-

-

-

-

-

-

Kebersihan Pakaian

-

-

-

-

-

-

-

-

-

Kebersihan Tangan atau Kuku

Kebersihan Kaki

-

-

-

-

-

-

-

-

-

Kebersihan Rambut

-

-

--

-

-

-

-

-

-

Pemilihan Jajanan Sehat

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

Ketersediaan Air Bersih dan Kelayakan Sanitasi Dasar

-

-

-

-

-

-

-

-

-

Berdasarkan hasil literature review didapatkan 4 jenis pendidikan kesehatan yang digunakan, di antaranya dengan audio visual/video, peer educator/kader, permainan-permainan, dan buku cerita bergambar. Terdapat 3 jurnal yang menggunakan media audio visual/video dalam media intervensi. Di mana berdasarkan penelitian Kurnia (2014) berdasarkan analisis data menunjukkan bahwa pre-test PHBS memiliki skor tertinggi 84, skor terendah 56, nilai rata-rata 70,58 dan standar deviasi 5,778. Posttest siswa tentang PHBS skor tertinggi 84, skor terendah 72, nilai rata-rata 79,47 dan standar deviasi 3,057. Berdasarkan tabel di bawah ini dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan perilaku pada siswa SDN Wanurojo Kemiri Purworejo setelah diberikan pendidikan kesehatan dengan media audio visual yaitu adanya peningkatan nilai pada post-test. Sebagai Pendidikan kesehatan dengan media audio visual. Berdasarkan uji statistik berpengaruh terhadap PHBS pada siswa kelas III-V di SD Negeri Wanurojo Kemiri Purworejo (P<0,01). Penelitian Mulyadi et al., (2018) menunjukkan tingkat pengetahuan responden sebelum diberikan Pendidikan kesehatan, mayoritas berada pada posisi cukup (57.1%), tetapi setelah diberikan Pendidikan kesehatan mayoritas pengetahuan responden baik (92.9%). Berdasarkan uji statistik nilai p-value menunjukkan 0,001, artinya ada pengaruh yang signifikan sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan dengan media video terhadap tingkat pengetahuan mengenai PHBS sehat kader usaha kesehatansekolah. Penelitian Sumi et al., (2022) diketahui pretest responden tentang PHBS terhadap pencegahan Covid-19 pengetahuan kurang

sebanyak 32 (62.7%) responden dan responden dengan pengetahuan cukup sebanyak 19 (37.3%), tetapi setelah dilakukan Pendidikan kesehatan dengan media video, Pendidikan PHBS terhadap Pencegahan Covid-19 dengan pengetahuan positif sebanyak 49 (96.1%) responden dan negatif sebanyak 2 (3.9%) responden. Lalu jika di uji dengan uji Wilcoxon, menunjukkan nilai p value 0,000, sehingga mengindikasikan adanya pengaruh media video Pendidikan PHBS terhadap pengetahuan anak (p=0,000).

Terdapat 3 jurnal yang menggunakan media peer education/kader dalam media intervensi. Di mana berdasarkan penelitian Lestari & Isnaeni (2015), menunjukkan sebelum mendapatkan pendidikan kesehatan oleh peer educator diketahui sebagian besar atau 65% responden diketahui telah memiliki PHBS yang baik dan 30% responden lainnya diketahui memiliki PHBS yang sedang serta 5% responden lainnya diketahui memiliki PHBS yang kurang. Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan oleh peer educator diketahui. Setelah pelaksanaan pendidikan kesehatan oleh peer educator seluruh responden diketahui memiliki PHBS yang baik. Peningkatan juga terlihat pada seluruh aspek PHBS. Pada aspek pengetahuan, persentase responden yang memiliki pengetahuan mendukung PHBS mencapai persentase sempurna pada sub aspek air bersih dan hampir mencapai persentase sempurna pada sub aspek pengetahuan sampah dan WC/toilet (jamban). Berdasarkan uji Wilcoxon menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan pengaruh pendidikan kesehatan oleh peer educator terhadap PHBS pada anak Kelas V SD Negeri 2 Jambidan

Banguntapan Bantul. Penelitian Maimun et al., (2017), menunjukkan sebelum dilaksanakan pre-test terdapat 33 responden memiliki pengetahuan cukup baik sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan Kesmas Cilik dan terdapat 2 responden yang memiliki pengetahuan cukup sebelum diberikan pendidikan kesehatan dan berubah menjadu kurang setelah diberikan pendidikan kesehatan. Selanjutnya tidak terdapat responden yang memiliki pengetahuan kurang baik sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan KELI (Kesmas Cilik). Jika di analisis menggunakan uji statistik Mc Nemar. Hasil uji Mc Nemar menunjukkan ada perbedaan yang signifikan pada pengetahuan p value (0,01) < α (0,05), sehingga mendifinisikan pemberian pendidikan kesehatan dengan KELI mempengaruhi peningkatan pengetahuan tentang PHBS di SDN 12 Poasia Kota Kendari Tahun 2016. Penelitian Wahyu et al., (2018), menunjukan bahwa nilai mean pre-test pengetahuan dan sikap adalah 18,23 dan nilai post test 24,08, berdasarkan uji statistik yang T berpasangan memiliki p < 0,05, menyatakan bahwa terdapat pengaruh pendidikan kesehatan melalui peer group terhadap PHBS secara signifikan setelah dilakukan pendidikan kesehatan melalui peer group.

Terdapat 3 jurnal yang menggunakan media permainan dalam media intervensi. Di mana berdasarkan penelitian Mashitah & Ispriantari (2017), menunjukkan nilai rata-rata pengetahuan responden tentang PHBS sebelum dilakukan pendidikan kesehatan dengan metode Course Review Horay yaitu 69,85 ± 19,34, dengan nilai pengetahuan terendah 35 dan nilai

tertinggi 98. Hasil estimasi interval dengan derajat kepercayaan 95% diyakini bahwa nilai rata-rata pengetahuan sebelum dilakukan intervensi berada pada kisaran 67,06-72,64.Akan tetapi, sesudah dilakukan pendidikan kesehatan dengan metode Course Review Horay yaitu 80,67 ± 19,80, dengan nilai pengetahuan terendah 35 dan nilai tertinggi 100. Hasil estimasi interval dengan derajat kepercayaan 95% diyakini bahwa nilai rata-rata pengetahuan sesudah dilakukan intervensi berada pada kisaran 77,81-83,53. Dari data uji statistik Paired t-test didapatkan hasil p value pada variabel tingkat pengetahuan,0.003 (p<0.05) sehingga Ho ditolak. Kesimpulan dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa metode Course Review Horay mampumeningkatkan tingkat pengetahuan tentang PHBS pada anak usia sekolah. Penelitian Maelissa & Ukru (2019), menunjukkan sebelum dilaksanakan pendidikan kesehatan hampir semua responden berjumlah 27 responden dari total 31 responden (95%) tidak mampu mendemonstrasikan teknik 6 langkah Hand Hygiene dengan baik dan benar, sedangkan setelah mendapatkan pendidikan kesehatan dengan media puzzle responden yang mampu mendemonstrasikan teknik 6 langkah Hand Hygiene yang baik dan benar berjumlah 30 responden (96.77%). Berdasarkan uji statistik Wilcoxon didapatkan p=0,000 yang berarti ada pengaruh pendidikan kesehatan dengan media puzzle terhadap kemampuan Hand Hygiene pada anak usia sekolah di SD Kristen Waru Waipia. Prasetyanti & Yanuaringsih, (2019), menunjukkan Hasil perilaku PHBS sebelum dilakukan perlakuan 18 (42,86%) responden berperilaku baik, dan sesudah diberikan perlakuan 42 (100%) responden mengalami

peningkatan perilaku PHBS, berdasarkan analisis data uji Wilcoxon diperoleh p value:0,002 (p < α), yang berarti ada pengaruh permainan ular tangga terhadap perilaku dalam PHBS.

Terdapat 2 jurnal yang menggunakan media buku cerita bergambar dalam media intervensi. Di mana berdasarkan penelitian Rohmah (2015), menunjukkan terjadi peningkatan dalam kemampuan siswa untuk melaksanakan perilaku cuci tangan pakai sabun dimana sebelum diberikan media bliblioterapi atau buku bacaan yang terdapat gambar sebagai salah satu metode terapi berada dalam kategori kurang 63,6% dan setelah diberikan media bliblioterapi berada dalam kategori baik sebesar 77,3%. Hal ini juga didukung dengan hasil uji Wilcoxon dengan p value 0,000 yangberarti terdapat perbedaan nilai bermakan antar sebelum dan sesudah diberikan perlakuan. Penelitian Saleh et al., (2021), menunjukkan bahwa rata-rata pemberian intervensi, pengetahuan siswa pengetahuan siswa sebelum diberikan meningkat yaitu cukup sebanyak 33 orang intervensi melalui edukasi buku cerita (86,8%) dan kurang sebanyak 5 orang bergambar, pengetahuan siswa cukup sebanyak 17 orang (44,7%) dan kurang sebanyak 21 orang (55,3%). Setelah pemberian intervensi meningkatan yaitu responden dengan kategori cukup 33 orang (86,8%) dan kurang sebanyak 5 orang (13,2%). Berdasarkan uji statistik Mann Whitney dengan p-valuepengetahuan 0,000 (p value < 0,05), menunjukkan adanya pengaruh pengetahuan siswa tentang pencegahan covid-19 sebelum dan sesudah pemberian edukasi melalui buku cerita bergambar.

SIMPULAN

Dalam meningkatkan pemahaman dan keterampilan anak-anak sekolah dasar dalam   menerapkan   PHBS   dapat

disimpulkan dalam hasil analisis ini yaitu pada kesebelas penelitian tersebut, dapat ditemukan perbedaan yang terletak pada karakteristik pengetahuan responden dan pendidikan kesehatan yang diberikan pada anak dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan anak akan suatu informasi tentang PHBS.

SARAN

Beberapa pihak misalnya, pihak puskesmas, pihak sekolah ataupun orang tua mampu memberikan media-media edukatif untuk membuatanak-anak sekolah dasar tertarik dan tidak bosan ketika menerima pendidikan kesehatan tentang PHBS.

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada keluarga, pembimbing, penguji, dan rekan-rekan karena telah mendukung dalam penyusunan literature review.

DAFTAR PUSTAKA

BTKLPP. (2019). Rencana Aksi Kegiatan Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Dan Pengendalian Penyakit (Btklpp) Kelas. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.

Kurnia, A. E. (2014). Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Media  Audio

Visual Terhadap Perilaku  Hidup

Bersih dan Sehat (PHBS) pada Siswa Kelas III-V di SD Negeri Wanurojo Kemiri Purworejo. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ’Aisyiyah, 23–25.

Lestari, S., & Isnaeni, Y. (2015). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Oleh peer Educator Terhadap PHBS Pada Anak

Kelas V SD N 2 di Jambidan Banguntapan Bantul Yogyakarta. digilib.unisayogya.ac.id/166/

Maelissa, S. R., & Ukru, R. Y. (2019).

Pendidikan Kesehatan dengan Media Puzzle Efektif Meningkatkan Perilaku Hand Higyene pada Anak Usia Sekolah. Jurnal Penelitian Perawat Profesional,  2(2),  209–214.

https://doi.org/10.37287/jppp.v2i2.11 8

Maimun, D. N., Dupai, L., & Erawan, P. E. M. (2017). PENGARUH KESMAS CILIK   DALAMMENINGKATKAN

PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN  SEHAT MURID

KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 12   POASIA KOTA

KENDARI TAHUN 2016. 2(5), 1–9.

Mashitah, M. W., & Ispriantari, A. (2017). Pengaruh Metode Course Review Horay Terhadap Pengetahuan , Sikap Dan Praktik Perilaku Hidup Bersih Dan. Jurnal Kesehtan Hesti Wira Sakti, Volume 5, 1–6.

Mulyadi, M. I., Warjiman., & Chrisnawati. (2018).    Efektivitas    pendidikan

kesehatan  dengan  media video

terhadap   tingkat pengetahuan

perilaku hidup bersih dan sehat. Jurnal Keperawatan STIKES Suaka Insan, 3(2), 1–9.

Notoatmodjo, S. (2011). Kesehatan Masyarakat: Ilmu dan Seni. Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. (2012). Promosi Kesehatan di Sekolah. Promosi Kesehatan Di Sekolah, 1–40.

Nurmahmudah, E., Puspitasari, T.,  &

Agustin, I. T. (2018). Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS ) pada Anak Sekolah. 46–52.

Prasetyanti, D. K., & Yanuaringsih, G. P. (2019). Pengaruh Permainan Ular Tangga Terhadap Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (Phbs) Pada Anak Sekolah Dasar. Jurnal Penelitian

Keperawatan,                      5(1).

https://doi.org/10.32660/jurnal.v5i1.33 5

Metta R (2012). Komunikasi Kesehatan: Sebuah Tinjauan*. Jurnal Psikogenesis, 1(1), 88–94.

Rohmah, N. (2015). Pengaruh Metode Biblioterapi Terhadap Kemampuan Mencuci Tangan Pakai Sabun Pada Siswa Kelas 2 di SDN Banjarsengon 1 Kecamatan Patrang Kabupaten Jember.           Skripsi,           27.

http://repository.unej.ac.id/bitstream/ handle/123456789/65672/Ainul Latifah-101810401034.pdf?sequence=1

Saleh, I. A., Andi Asrina, & Idris, F. P. (2021). Pengaruh Edukasi Melalui Buku Cerita Bergambar Terhadap Perilaku Pencegahan COVID-19 Pada Siswa SD Di Kabupaten Maros Tahun 2020. Journal of Aafiyah Health Research (JAHR),          2(1),          84–90.

https://doi.org/10.52103/jahr.v2i1.528

Saputra, S., Toemon, A. N., Zaluchu, B., Studi, P., Dokter, P., Kedokteran, F., Palangka, U., Tengah, K., Histologi, D., Kedokteran, F., Raya, U. P., Tengah, K., Forensik, I. K., Sylvanus, R. D., Raya, P., & Tengah, K. (2021). LITERATURE REVIEW: KORELASI PANJANG TULANG EKSTREMITAS DENGAN TINGGI BADAN DALAM IDENTIFIKASI FORENSIK United Nations Office on Drugs prosedur lain yang dapat dilakukan ,. 11(1), 28–39.

Sumi, S. S., Alfiah, A., Nani, S., Makassar, H., Perintis, J., Viii, K., & Makassar, K. (2022). Pengaruh Media Video Pendidikan Phbs Pada Anak Terhadap Pengetahuan Pencegahan Covid-19. 1, 562–568.

Ulfa Ali, R., Zulkarnaini, Z., & Affandi, D. (2016). Hubungan Personal Hygiene dan Sanitasi Lingkungan dengan Angka Kejadian Kecacingan (Soil Transmitted Helminth) Pada Petani Sayur di Kelurahan Maharatu Kecamatan Marpoyan Damai Kota

Pekanbaru. Dinamika Lingkungan Indonesia,           3(1),           24.

https://doi.org/10.31258/dli.3.1.p.24-32

Wahyu, P., Juniantari, S., & Putra, G. N. W. (2018). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Mellaui Peer Group Terhadap Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (Phbs) Anak Usia Sekolah (Kelas Iv) Di Sd Negeri 6 Batur. 3(1), 84–89.

WHO. (2020). WHO supporting Indonesia to achieve universal access to WASH services in health care facilities. https://www.who.int/about/accounta bility/results/who-results-report-2020-mtr/country-story/2020/indonisia-wash

547