KARAKTERISTIK ORANG DENGAN HIV/AIDS DI KOTA MANADO
on
Arc. Com. Health • April 2023
p-ISSN 2302-139X e-ISSN 2527-3620
Vol. 10 No. 1 : 1 - 7
KARAKTERISTIK ORANG DENGAN HIV/AIDS DI KOTA MANADO
Hasdalia Rahmadhani, Wulan P. J. Kaunang*, Fima L F G Langi*
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi
Jalan Kampus Unsrat, Kleak, Kec. Malalayang, Kota Manado, Sulawesi Utara
ABSTRAK
HIV/AIDS saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat terbesar di dunia. Penyakit ini menyerang sistem kekebalan tubuh yang menyebabkan sistem imun tubuh penderitanya lambat laun semakin menurun hingga memudahkan berbagai penyakit masuk ke dalam tubuh penderita yang disebut dengan infeksi oportunistik yang pada akhirnya menyebabkan kematian. Adapun Karakteristik Orang dengan HIV/AIDS bermacam-macam seperti usia, jenis kelamin, jumlah CD4, pekerjaan, dll. Mengidentifikasi karakteristik orang dengan HIV/AIDS yang ada di Kota Manado menjadi tujuan dari penelitian ini. Penelitian dilakukan metode penelitian deskriptif observasional. Penelitian ini dilaksanakan di Yayasan Batamangplus Manado dengan sampel sebesar 1044 data. Variabel karakteristik meliputi usia, jenis kelamin, faktor risiko, dan lama mengidap HIV. Hasil yang didapatkan yakni mayoritas orang dengan HIV/AIDS berusia antara 26-35 Tahun, dengan jenis kelamin dominan adalah laki-laki, Faktor risiko penularan HIV/AIDS yang paling dominan terjadi pada LSL/Homo, serta lama mengidap HIV paling banyak <10 tahun. Saran yang dapat diberikan berupa perencanaan dan program pencegahan HIV/AIDS harus fokus tepat kepada sasaran, institusi pendidikan harus memberikan pendidikan seks sejak dini sebagai upaya pencegahan penularan HIV/AIDS.
Kata Kunci: Karakteristik, HIV, AIDS.
ABSTRACT
HIV/AIDS continues to be a major global health problem that gradually attacks and weakens the immune system, making it easier for diseases to enter the patient's body. This is called an opportunistic infection which eventually causes death. The age, sex, CD4 count, profession, and other characteristics of people with HIV/AIDS vary. This study aims to identify the characteristics of people with HIV/AIDS in Manado City. The research was conducted using descriptive observational methods at the Batamang Plus Manado Foundation with 1044 data as samples. The variables used were age, sex, risk factors, and duration of HIV. The results found that most people with HIV/AIDS are between 26-35 years old, male, the most dominant risk factor was transmission was MSM/Homo, and the longest duration was 10 years. HIV/AIDS prevention plans and programs must focus on the right target, and educational institutions must provide sex education early to prevent HIV/AIDS transmission.
Keywords : Characteristic, HIV, AIDS
PENDAHULUAN
Salah satu virus yang dapat menyerang sistem dari kekebalan tubuh manusia adalah HIV (Human Immuno Deficiency Virus). Jika virusnya tetap berkembang di dalam tubuh manusia akan menybebkan penyakit AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) yakni penyakit yang muncul akibat terkumpulnya simtom penyakit akibat berkurangnya pertahanan dari sistem kekebalan tubuh. Masalah kesehatan yang masih menduduki posisi terbesar dan adalah HIV/AIDS untuk kategori penyakit menular. Tersebar di hampir seluruh
penjuru dunia, negara Indonesia termasuk salah satu negara masuknya HIV/AIDS. Dahulunya, penyakit ini akan menyerang orang dewasa karena perilaku seks yang menyimpang, tapi di jaman sekarang, AIDS sudah menular kepada bayi dan anak-anak bahkan hampir seluruh lapisan masyarakat (Irianto, 2014).
Berdasarkan data Kemenkes RI tahun 2022 menunjukkan kasus HIV positif per-juni 2022 sebanyak 36.902 kasus dan untuk AIDS sebanyak 5.750 kasus. Meningkatnya kasus HIV/AIDS berdasarkan laporan setiap tahun
membuat pemerintah harus tetap berjaga-jaga akan peningkatan kasusnya. Namun, sejak empat tahun terakhir, tahun 2021 menduduki laporan kasus paling rendah. Hal ini juga berdampak pada AIDS yang angka kasusnya menduduki peringkat terendah pada tahun 2021 daripada tahun-tahun sebelumnya. Penyebab penurunan kasus HIV pada tahun 2021 karena adanya wabah COVID-19 yang menyebar ke seluruh negara menyebabkan tenaga kesehatan yang tersedia di pusat pelayanan kesehatan menitikfokuskan pekerjaannya kepada COVID-19 sehingga pelaporan mengenai HIV/AIDS di Indonesia tidak optimal. (Kemenkes RI, 2021)
Jenis kelamin laki-laki merupakan jenis kelamin dengan distribusi HIV/AIDS paling banyak dengan jumlah 1.993 kasus, yaitu 527 kasus HIV dan 1.466 kasus AIDS sedangkan pada perempuan sebanyak 1.071 kasus di antaranya 411 kasus HIV dan 660 kasus AIDS. Faktor risiko tertinggi sebagai penyumbang jumlah kasus HIV/AIDS adalah orang yang orientasi seksualnya heteroseksual sebanyak 2.313 kasus, yang terdiri dari 674 kasus HIV dan 1.639 kasus AIDS, urutan kedua terdapat pada homoseksual dengan jumlah kasus sebanyak 463 dengan 175 kasus HIV dan 288 kasus AIDS (Dinkes Prov. Sulut, 2018). Dilandaskan menurut distribusi frekuensi dari orang yang mengidap HIV/AIDS menurut Kabupaten/Kota yang diurutkan berdasarkan kasus, Kota Manado menempati jumlah pengidap HIV/AIDS terbanyak. Jumlah pengidap HIV/AIDS di Kota Manado ada sebanyak 1.125 kasus, yaitu 347 penderita HIV dan 778 penderita
AIDS. Peningkatan dari jumlah kasus baru dari pengidap HIV/AIDS terus terjadi sejak tahun 2016. Didapatkan dari Dinas Kesehatan Daerah Provinsi Sulawesi Utara (2018), data pada tahun 2016 Kota Manado memiliki 311 kasus baru, yaitu 82 kasus HIV dan 229 kasus AIDS. Pada tahun 2017 meningkat menjadi 368 kasus baru, yaitu 97 kasus HIV dan 271 kasus AIDS, kemudian tahun 2018 meningkat menjadi 421 kasus baru dengan penjabaran 107 kasus HIV dan 314 kasus AIDS.
Variasi orang dengan HIV/AIDS menurut karakteristiknya adalah jenis kelamin, usia, status pekerjaan, status pernikahan, faktor resiko tertular, faktor resiko infeksi oportunistik, agama, tingkat pendidikan, kurun waktu mengidap HIV, jumlah CD4, kepatuhan terapi ARV, dan transmisi HIV/AIDS. Karakteristik HIV/AIDS menjadi penting untuk diketahui guna upaya penanggulangan HIV/AIDS. Berdasarkan data dari penelitian, bisa menjadi acuan bagi petugas kesehatan dalam merancang upaya pencegahan HIV/AIDS dan menekan angka kasus HIV/AIDS, dengan melihat data ini petugas kesehatan bisa menentukan sasaran pelaksanaan program nantinya.
METODE PENELITIAN
Deskriptif observasional digunakan sebagai metode penelitian dalam penelitian ini. Sifat waktu penelitian adalah potong lintang. Lokus dari penelitian ini adalah Yayasan Batamangplus Manado dengan mengambil 1044 data sebagai sampel penelitian. Variabel dalam penelitian ini
yaitu usia, jenis kelamin, faktor resiko, dan lama mengidap HIV.
HASIL DAN DISKUSI
Berikut tabel distribusi frekuensi karakteristik ODHA yang berupa usia, jenis kelamin, faktor resiko, dan lama mengidap HIV.
Tabel 1. Karakteristik Orang dengan HIV/AIDS
Karakteristik |
Mean (SD) |
N (%) |
Usia |
35,31 (10,760) | |
0 – 4 tahun |
6 (0,6) | |
5 – 11 tahun |
14 (1,3) | |
12 – 16 tahun |
2 (0,2) | |
17 – 25 tahun |
154 | |
(14,8) | ||
26 – 35 tahun |
390 | |
(37,4) | ||
36 – 45 tahun |
293 | |
(28,1) | ||
46 – 55 tahun |
144 | |
(13,8) | ||
56 – 65 tahun |
37 (3,5) | |
> 65 tahun |
4 (0,4) | |
Jenis Kelamin | ||
Laki – Laki |
757 | |
(72,5) | ||
Perempuan |
287 | |
(27,5) | ||
Faktor Resiko | ||
Pelanggan WPS |
325 | |
(31,1) | ||
Pasangan Beresiko |
229 | |
Tinggi |
(21,9) | |
LSL / Homo |
379 | |
(36,3) | ||
Wanita Pekerja Seks |
50 (4,8) | |
Pengguna Jarum Suntik |
26 (2,5) |
Karakteristik |
Mean (SD) |
N (%) |
Penularan |
21 (2) | |
Perinatal Pria Pekerja Seks |
9 (0,9) | |
Pasangan |
5 (0,5) | |
Pengguna Jarum Suntik Lama Mengidap HIV |
5,43 | |
< 10 tahun |
(2,564) |
972 |
10 – 20 tahun |
(93,1) 72 (6,9) |
Pada tabel 1 di atas menunjukkan karakteristik ODHA berdasarkan usia dominan yakni golongan usia 26-35 tahun dengan jumlah 390 responden (37,4%) dengan rata-rata usia 35, laki-laki menjadi jenis kelamin paling banyak mengidap HIV/AIDS menurut catatannya yakni 757 responden (72,5%), dengan faktor resiko paling banyak LSL/Homo sebanyak 379 responden (36,3%), dan lama mengidap HIV paling banyak <10 tahun yaitu sebanyak 972 responden (93,1%) dengan rata-rata lama waktu mengidap HIV yaitu 5 tahun.
Berdasarkan data sekunder yang diperoleh, juga terdapat tahun status HIV yang berkaitan dengan lama waktu mengidap HIV. Dari data ini bisa dilihat lebih jelas kenaikan jumlah kasus HIV tiap tahunnya.

dewasa karena pada usia tersebut seseorang telah aktif melakukan hubungan seks. Pada rentang usia 30-39 tahun merupakan rentang usia bagi orang-orang yang sudah memiliki pendapatan sehingga besar kemungkinannya untuk melakukan hubungan seks dengan wanita pekerja seks yang sudah jelas termasuk dalam golongan beresiko HIV/AIDS karena kebiasaan berganti-ganti pasangan dalam melakukan hubungan seks.
Gambar 1. Kasus HIV berdasarkan tahun status terdiagnosis.
Karakteristik Orang dengan HIV/AIDS Berdasarkan Usia
Setelah analisis dilakukan, didapatkan bahwa golongan usia yang paling banyak mengidap HIV/AIDS di tahun 2020 adalah golongan usia rentang 26-35 Tahun yaitu sebanyak 390 orang dengan presentase 37,4%. Ini menunjukkan bahwa ODHA di Kota Manado pada umumnya sudah berusia dewasa awal. Berdasarkan analisis tersebut, searah dengan kajian yang dilakukan Sidebang (2010) di Puskesmas Tanjung Morawa yang menunjukkan kelompok usia ODHA tertinggi yaitu pada golongan usia 26-30 tahun dengan presentase sebanyak 39,2%.
Usia seringkali menjadi hal yang diperhatikan dalam penelitian kesehatan karena menunjukkan hubungan dengan angka kesakitan dan kematian. Dari usia kita bisa melihat seberapa tinggi tingkat keterpaparan seseorang terhadap suatu penyakit tertentu seperti pada HIV/AIDS atau penyakit seksual lainnya yang lebih besar tingkat keterpaparannya pada usia
Karakteristik Orang dengan HIV/AIDS Berdasarkan Jenis Kelamin
Karakteristik orang dengan HIV/AIDS yang didasarkan dari jenis kelaminnya, dominan orang mengidap HIV/AIDS adalah laki-laki dengan jumlah 757 orang dengan presentase sebanyak 72,5%. Searah dengan kajian yang sudah dilakukan Anwar (2018) mendapatkan hasil analisis bahwa pasien HIV/AIDS paling banyak laki-laki dengan presentase 74,19%. Hal ini justru bertolak belakang dengan tinjauan secara biologis dimana perempuan akan lebih mudah tertular HIV/AIDS dikarenakan bentuk organ reproduksi wanita yang akan lebih mudah untuk menampung cairan sperma yang telah terinfeksi HIV, juga dalam penjagaan diri ketika melakukan hubungan seks dengan menggunakan kondom yang biasanya hanya dipakai oleh pria karena penjualan kondom khusus wanita tidak sebebas kondom khusus pria. Namun jika dilihat dari segi sosial, laki-laki akan lebih mudah terjangkit HIV/AIDS karena aktifitas laki-laki yang kebanyakan dilakukan di luar rumah dan status bekerja yang memungkinkan laki-laki untuk
melakukan hubungan seks dengan wanita pekerja seks yang termasuk dalam golongan beresiko HIV/AIDS, tapi kesibukan wanita mengurus rumah sehingga tidak sempat mengurus diri dan tidak memperhatikan kondisi kesehatannya bisa menjadi penyebab wanita tertular HIV/AIDS dari pasangannya.
Karakteristik Orang dengan HIV/AIDS Berdasarkan Faktor Resiko
Setelah dilakukan analisis berdasarkan karaktersitiknya, didapatkan hasil bahwa orang dengan HIV/AIDS di Kota Manado berdasarkan faktor resiko paling banyak pada LSL/Homo yaitu sebanyak 379 orang dengan presentase 36,3%. Hasil dari penelitian ini tidak searah jika dibandingkan dengan kajian yang telah dilaksanakan Anwar (2018) menunjukkan distribusi frekuensi ODHA berdasarkan faktor resiko homoseksual hanya sebesar 4,84%. Kelompok LSL/homo beresiko tinggi dalam penularan HIV/AIDS dikarenakan para homoseksual biasanya melakukan aktifitas seks anal yang begitu beresiko menularkan HIV/AIDS mengingat tipisnya lapisan dinding anus yang akan mudah lecet ketika berhubungan seks sehingga lebih memudahkan terinfeksi virus. Jarangnya penggunaan kondom ketika berhubungan seks menjadikan kelompok ini lebih beresiko untuk terinfeksi atau menularkan HIV/AIDS.
Kota Manado sendiri memiliki tempat yang biasanya dijadikan oleh para pria homoseksual / waria dalam bekerja pada malam hari mencari pelanggan seks
yang jelas menunjukkan bahwa kelompok waria ini masuk dalam kelompok beresiko tinggi, jika ia telah terinfeksi HIV/AIDS maka besar kemungkinan untuk menularkannya pada pelanggannya yang juga seorang pria dan ketika para waria telah menyelesaikan pekerjaannya dan kembali ke kos berhubungan seks dengan pasangannya yang juga pria maka bisa menularkan lagi kepada pasangannya. Penelitian yang pernah dilakukan oleh Firmansyah (2018) pada waria di Kota Manado menunjukkan 60% waria melakukan tindakan beresiko tertular HIV/AIDS dengan melakukan anal seksual sebesar 87,5%, pernah melakukan pesta seksual, dan pernah menggunakan narkoba.
Karakteristik Orang dengan HIV/AIDS Berdasarkan Lama Mengidap HIV
Hasil penelitian ini menunjukkan distribusi frekuensi ODHA berdasarkan lama mengidap HIV paling banyak <10 tahun yaitu sebanyak 972 orang dengan presentase 93,1%. Berdasakan lama mengidap HIV, bisa diperhitungkan berapa lama lagi waktu yang dibutuhkan pengidap HIV menjadi AIDS yang umumnya diperkirakan membutuhkan 5 sampai 10 tahun hingga HIV menjadi AIDS. Dari kurun waktu ini juga bisa kita lihat berapa lama harapan hidup seorang ODHA. Sebelumnya, seseorang yang telah terinfeksi HIV diperkirakan bisa bertahan hidup hingga 20 tahun, namun karena adanya perkembangan teknologi penanganan HIV yang sudah semakin maju sehingga ODHA sekarang memiliki harapan hidup lebih lama dan bisa hidup layaknya manusia normal dengan rutin
mengonsumsi obat antiretroviral yang bekerja dalam menekan perkembangan virus.
SIMPULAN
Kesimpulan dari hasil analisis penelitian ini adalah orang dengan HIV/AIDS di Kota Manado paling banyak berusia antara 26-35 tahun. Paling banyak berjenis kelamin laki-laki. Faktor resiko penularan HIV/AIDS yang terjadi pada ODHA di Kota Manado paling banyak terjadi pada LSL/Homo. Lama mengidap HIV paling banyak selama <10 tahun.
SARAN
Adapun saran yang diberikan yaitu untuk instansi kesehatan di Kota Manado agar lebih tertuju dalam membuat perencanaan dan program pencegahan penyakit HIV/AIDS dengan melihat sasaran pelaksanaan program dengan baik agar terus terjadi penurunan kasus HIV/AIDS di Kota Manado setiap tahunnya. Untuk institusi pendidikan agar bisa memberikan pendidikan seks sejak dini sebagai upaya pencegahan penularan HIV/AIDS. Penggalian data terkait karakteristik ODHA di Kota Manado perlu dilakukan oleh peneliti selanjutnya menggunakan penelitian kualitatif atau menambah variabel penelitian yang berhubungan dengan hasil lab yang menunjukkan karakteristik ODHA.
UCAPAN TERIMAKASIH
Penulis mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang membantu dalam penyusunan tulisan ini.
DAFTAR PUSTAKA
Angita I. 2011. Karakteristik Pasien HIV/AIDS dengan Kandidiasis
Orofaringeal di RSUP Dr. Kariadi Semarang. Semarang : Fakultas
Kedokteran Universitas Diponegoro.
Anwar Y, Nughroho A.S, Tantri N.D. 2018. Karakteristik Sosiodemografi, Klinis, dan Pola Terapi ARV Pasien HIV/AIDS di RSPI Prof. DR. Sulianti Saroso Periode Januari-Juni 2016. Jakarta : Program Studi Farmasi Universitas 17 Agustus 1945.
Dinas Kesehatan Sulawesi Utara. 2018. Situasi HIV/AIDS Provinsi Sulawesi Utara Tahun 1997-Desember 2018. Manado : DINKES Provinsi Sulawesi Utara.
Firmansyah F. 2018. Gambaran Epidemiologi dan Pengetahuan HIV/AIDS pada Waria di Kota Manado. Manado : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi
Irianto K. 2014. Epidemiologi Penyakit Menular dan Tidak Menular. Bandung : Alfabeta.
Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia. 2021. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta : KEMENKES RI.
Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia. 2022. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta : KEMENKES RI.
Kummar V, Abbas A.K, Aster J.C. 2015. Robbins and Cotran: Pathologic Basic of Disease Ninth edition. Philadelphia: Saunders Elsevier.
Manalu M.S.M, Biran H.S.I. 2012. Infeksi Bakteri Pada Pejamu
Immunocompromised Dexa Media.
Jurnal Kedokteran dan Farmasi, 20(1).
Maryunani A. 2009. Asuhan Pada Ibu Dalam Masa Nifas. Jakarta : TIM
Notoatmodjo S. 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta : Rineka Cipta.
Nugroho T. 2010. Buku Ajar Obstetri. Yogyakarta : Nuha Medika.
Nugroho T. Scorviani . 2011 Mengungkap Tuntas Sembilan Penyakit Menular Seksual. Yogyakarta : Nuha Medika.
Nyoko O.Y, Hara K.M, Abselian P.U. 2016. Karakteristik Penderita HIV/AIDS di Sumba Timur Tahun 2010-2016. NTT : Program Studi Keperawatan
POLTEKKES Kupang
Rahmawati U.A. 2019. Gambaran Karakteristik Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di Yayasan Victory Plus
Kabupaten Sleman Yogyakarta.
Yogyakarta : Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas ‘Aisyiyah
Ramadhani R.F. 2018. Analisis Karakteristik Penderita HIV/AIDS di RS Wahidin Sudirohusodo Makassar. Makassar : Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Alauddin
Saktina U.P, Satriyasa K.B. 2017. Karakteristik Penderita AIDS dan Infeksi Oportunistik di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar Periode Juli 2013 sampai Juni 2014. Denpasar : Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
Sidebang P. 2010. Karakteristik Penderita HIV/AIDS di Puskesmas Tanjung Morawa Agustus 2006 – Mei 2010. Medan : Fakultas Kesehatan
Makassar Periode Januari-Juni 2016. Makassar : Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
*e-mail korespondensi : hsdaliarmdhani@gmail.com, wpjulia.kaunang@unsrat.ac.id
7
Discussion and feedback