Sport and Fitness Journal

E-ISSN: 2654-9182                                    Volume 7, No.3, September 2019: 23-23

PELATIHAN PUKULAN BAYANGAN LEBIH BAIK DARI PADA

PUKULAN BIASA DALAM MENINGKATKAN VO2MAX DAN DAYA TAHAN OTOT LENGAN PADA ATLET TINJU AMATIR KABUPATEN LOMBOK TENGAH (NTB)

Khaerul Anam1, I P G Adiatmika2, I Putu Adiartha Griadhi2, I Made Muliarta2, Luh Putu Ratna Sundari2, Susy Purnawati2

1Program Magister Fisiologi Keolahragaan Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Denpasar 2,Bagian Ilmu Faal, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Denpasar

e-mail : anamfpok@gmail.com

ABSTRAK

Tinju adalah sikap dasar dari semua beladiri karena setiap beladiri pasti menggunakan pukulan, metode pelatihan pukulan bayangan dan pukulan biasa sangat berhubungan dalam meningkatkan volume oksigen maksimal dan daya tahan otot lengan karena umumnya atlet yang mempunyai kapasitas aerobik pasti mempunyai anaerobik yang baik pula, untuk mengethaui metode pelatihan pukulan bayangan dan pukulan biasa terhadap VO2max dan daya tahan otot lengan maka dilakukan penelitian denganrrancangan pre-test dan post test control group design, pada atlet Pertina Kabupaten Lombok Tengah. Melibatkan sebanyak 15 atlet tinju yang berusia di atas 19-30 tahun dan dibagi menjadi dua grup, 7 orang grup pertama pelatihan pukulan bayangan dan 8 orang grup ke dua pelatihan pukulan biasa, Peneltian ini dilakukan selama enam minggu dengan alokasi waktu tiga kali seminggu. Hasil uji independent t-test, menunjukkan Terdapat perbedaan yang bermakna signifikan pada daya tahan otot lengan pada metode pelatihan pukulan bayangan dan pukulan biasa (p<0,05). tidak terdapat perbedaan bermakna antara pelatihan pukulan bayangan dan pukulan biasa terhadap peningkatan VO2max (p>0,05).

Kata kunci : Pukulan bayangan, Pukulan biasa, Tinju, VO2max dan Daya tahan otot lengan

EXERCISE SHADOW BOXING AND ORDINARY REGULAR PUNCH TO

INCREASE VO2MAX AND ARM MUSCEL ENDURANCE AMONG
AMATEUR BOXING ATLET IN CENTRAL LOMBOK REGENCY(NTB)

ABSTRACT

Boxing is the basic gesture for all martial arts, because all of them definitely use the shadow shot and common shot. These two types of shots are related each other because anaerobic capacity must go along with aerobic capacity.To attain the proper knowledge about the method of shadow shot and common shot in increasing VO2max for the endurance of arm muscles for boxer athletes in Central Lombok Regency. Research was experimental with pre-test and post-test control group design, this research wasconducted in Pertina Lombok Tengah Regency. The research subjects involved 15 people divided into two groups, 7 and 8 samples respectively. The control group given only shadow shot while treatment group given common shot. This training held 3 times a week in six weeks for both groups. The analyses data with independent t-test.

Researcher found The endurance of arm muscles (p<0,05) that training in twu group his’not significant to VO2max (p>0,05).

Keywords: Shadow blows, regular blows, Boxing, VO2max and Endurance of arm Muscl

PENDAHULUAN

Perkembangan olahraga tinju pada saat ini semakin lama semakin popular, karena masarakat pecinta olahraga keras ini bisa menikmati kapan saja melalui media. dengan ketenaran tinju pada saat ini, secara otomatis pembinaan atlet akan semakin meningkat. Tinju merupakan olahraga yang menjadi dasar dari berbagai macam beladiri contohnya, Tarung Drajat, Muaythai, wushu, karate, dan olahraga beladiri baru yaitu tarung bebas seperti (UPC, MMA, ONE-PRIDE ).1 Olahraga tinju pun dibagi menjadi dua katagori yaitu amatir dan profesional namun peneliti sendiri lebih membahas tentang tinju amatir karna tinju amantir di pertandingkan di tiap kegiatan-kegiatan olahraga Nasional seperti PORDA, PORPROV, Pekan Olahraga Nasional (PON) maupun Internasional seperti Asean Game. Olahraga tinju sangat mudah untuk di pelajari oleh siapapun.1

Upaya pembinaan prestasi di Kabupaten maupun Provinsi tidaklah instan, akan tetapi memerlukan waktu yang panjang bertahap dan berkesinambungan dalam pembinaan disertai penggunaan IPTEK olahraga secara sistematis. Pembinaan secara optimal akan berdampak pada pencapaian prestasi dan kesehatan yang baik untuk atlet itu sendiri melalui program pembinaan secara tersturtur sistematis dan berkelanjutan baik di tingkat Daerah maupun Nasional.2

Sumber daya sebagai seorang pelatih harus selalu di tingkatkan termasuk atlet itu sendiri, komponen kesegaran jasmani sebagai tolak ukur dalam penentuan takaran latihan dan yang sangat di butuhkan dalam cabang olahraga tinju yaitu daya tahan otot lengan karna secara tidak langsung atlet tinju amatir di tuntut untuk bermain cepat dan dapat bertahan dengan irama dan tempo

pukulan yang lama untuk memenangkan pertandingan sangat di tentukan oleh pengumpulan angka sebanyak-banyaknya untuk mengungguli lawan secara effektip3

komponen kesegaran jasmani sebagai landasan dalam penentuan dosis dan penentuan program latihan.4 Adapun komponen yang sangat berhubungan dengan faktor kondisi fisik pada cabang olahraga tinju adalah daya tahan otot lengan11 dalam olahraga tinju amatir sangat dibutuhkan unsur biomotorik yaitu daya tahan otot lengan pukulan yang cepat dan untuk memenangkan    pertandingan     sangat

ditekankan pada pengumpulan point sebanyak-banyaknya.6

kemampuan daya tahan jantung dan daya tahan otot merupakan sebuah keharusan sebagai seorang atlet dan ini merupakan tantangan sebagai pelatih untuk menemukan metode latihan yang baik untuk atletnya

Latihan fisik akan mempuat terjad sehingga peneliti ingin membandingkan metode latihan pukulan bayangan dan latihan pukulan biasa guna menemukan metode yang lebih efektip dalam meningkatkan

VO2max dan daya tahan otot lengan serta mewujutkan prestasi yang optimal.7

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah Randomized Pre and Post Test Control Group Design. Dan dibagi menjadi dua group Masing-masing terdiri dari 7 dan 8 sampel, Penelitian ini dilakukan di Pertina Kabupaten Lombok Tengah dari bulan februari – April   2019 dilakukan

selama enam minggu dan waktu aktip tiga kali seminggu


  • B.    Populasi dan Sampel

Populasi pada penelitian ini adalah atlet tinju pertina Kabupaten Lombok Tengah yang berjumlah 15 atlet. sedangkan yang digunakan sebagai sampel adalah atlet yang terlatih di bidangnya

  • C.    Prosedur Penelitian

1). Pengukuran berat badan, tinggi badan, 2). Menetapkan sampel pukulan bayangan dan pukulan biasa menampilkan hasil dari sebelum pelatihan dan sesudah pelatihan pada ke dua kelompok.

  • D.    Analisis Data

Sebelum dilakukan uji statistik pairet dan independen T-test peneliti terlebih dahulu melakukan uji normalitas dan homogenitas data dan hasil uji normalitas dan homogenitas data p>0,05 dan dinyatakan data berdistribusi normal dan homogen selanjutnya bisa dilakukan analisi uji hipotesis berikutnya dengan tingkat kemaknaan ditetapkan pada α = 0,05.

HASIL PENELITIAN

  • 1 . Distribusi Subjek Penelitian

Deskripsi berupa data dalam bentuk tabel. Di bawah ini terdiri dari Umur, Berat bada, Tinggi badan dan (IMT) Indek Masa Tubuh.

Tabel 1

Deskripsi Subjek pada Ke dua Kelompok Perlakuan

Kelompok 1

Kelompok 2

Karakteristik

Rerata

SB

Rerata

SB

Umur (Thn)

22,2

2,5

18,2

2,3

Tinggi Badan (Cm)

160

5,0

165

2,5

Berat Badan (Kg)

55,0

2,1

54,6

2,7

IMT (kg/m2)

19,3

2,8

20,4

3,4

  • 2 .Uji Normalitas Dan Homogenitas

Hasil uji kelompok pukulan bayangan dan pukulan biasa di dapatkan data

bersifat normal dan homogen selanjutnya bisa di lakukan uji berikutnya.

  • 3 .Hasil Uji Beda Pada Kelompok Pukulan Bayangan    Terhadap    Peningkatan

VO2max dan Daya Tahan Otot Lengan

Tabel, 2

Hasil uji beda pengaruh latihan pukulan bayangan terhadap V02max dan daya tahan otot lengan sebelum dan sesudah perlakuan

Variable

Pukulan Bayangan (Rerata±SB)

t             p

Sebelum

Perlakuan

35,45±1,82

VO2max     Sesudah

-4,68       0,003

Perlakuan

44,81±4,46

Kekuatan    Sebelum

otot lengan   Perlakuan

Sesudah

35,57±4,11

-2,10       0,018

Perlakuan

37,42±2,93

Hasil latihan pukulan bayangan dan daya tahan otot lengan mengalami peningkatan hasil rata-rata V02max Hal ini bisa dilihat dari data sebelum perlakuan 35,45±1,82ml/kg/min dan sesudah perlakuan 44,81±4,46ml/kg/min p=003 yang berarti p=<0,05 dan daya tahan otot lengan sebelum dan sesudah yang semula 35,57±4,11 kali/60detik menjadi 37,42±2,93 kali/60detik yang berarti p=0,018 yang berarti p=<0,05

  • 4 .Hasil Uji Beda Pada Kelompok Pukulan Biasa Terhadap Peningkatan VO2max dan Daya Tahan Otot Lengan

Tabel. 3

Hasil latihan pukulan biasa terhadap peningkatan VO2max dan daya tahan otot lengan sebelum dan sesudah perlakuan

Variabel

pukulan biasa (Rerata±SB)

t           p

Sebelum

2              Perlakuan

38,79±5,07

VO max

Sesudah

-2,81    0,026

Perlakuan

45,55±3,44

Kekuatan otot    Sebelum

lengan           Perlakuan

Sesudah

37,87±3,35

-6,37    0,000

Perlakuan

48,75±5,25

Hasil latihan pukulan biasa mengalami peningkatan hasil nilai rata-rata V02max, Hal ini bisa dilihat dari data sebelum perlakuan dan sesudah perlakuan 38,79±5.07ml/kg/min meningkat menjadi

45,55±3,44 ml/kg/min p=0.026(p<0,05).dan daya tahan otot lengan yang semula 37,87±3,35 menjadi 48,75±5,25 =0,00 yang berarti (p<0,05)

  • 5 .Hasil Uji Beda Pada Kedua Kelompok Pukulan Bayangan dan Pukulan Biasa Terhadap Peningkatan VO2max dan Daya Tahan Otot Lengan

Tabel.4

Efek pelatihan pada ke dua kelompok Perlakuan

Kelompok

Variabel

Pelatihan

Rerata ±SB       t

p

VO2max

Sebelum perlakuan

35,45±1,82

■1,04

0,124

Sebelum perlakuan

38,79±5,07

Daya tahan otot lengan

Sebelum perlakuan

Sebelum perlakuan

35,57±4,11   -1,19

37,87±3,35

0,254

Kelompok

sesudah perlakuan

44,81±4,46

-0,36

45,55±3,44

0,722

VO2max

Sesudah perlakuan

Daya tahan otot Sesudah perlakuan

48,75±1,85 -5,23

37,42±2,93

0,000

lengan

Sesudah perlakuan

Effek pelatihan pukulan bayangan dan pukulan biasa menunjukkan bahwa VO2max pada data di atas menunjukkan bahwa rerata setelah pelatihan antara pukulan bayangan dan pukulan biasa mengalami perbedaan yang dimana data pada ke dua kelompok berdasarkan hasil uji independent t-test berbeda bermakna. (p>0,05), Sedangkan pada daya tahan otot lengan bermakna signifikan (p<0,05).

PEMBAHASAN

Latihan Pukulan bayangan merupakan bentuk latihan yang dikenal dengan shadow boxing yaitu memukul bayangan depan cermin atau dengan visualisasikan musuh berada di depan dan latihan shadow boxing dapat digunakan untuk meningkatkan paru jantung, sehingga dapat meningkatkan metabolisme aerobik tubuh VO2max Meningkatkan denyut jantung dan memungkinkan peningkatan

dipertahankan dalam waktu yang lama, aktivitas aerobik utama menghasilkan pengaruh latihan dalam waktu yang lebih singkat, dibandingkan aktivitas tambahan.8

Latihan pukulan bayangan merupakan salah satu bentuk latihan keterampilan yang mana gerakan atau pukulan hampir sama pada saat bermain yang sesungguhnya dengan durasi set yang lebih panjang, latihan yang intensif dan terus menerus akan memberi pengaruh dalam gerak pukulan dan langkah kaki serta akan ditunjang dengan tingkat VO2max yang memadai. Aktivitas aerobik tambahan dapat berguna dalam mempertahankan kesegaran aerobik selama masa istirahat, maka dari sekian metode atau bentuk latihan yang menjurus terhadap peningkatan kemampuan VO2max. Secara teoritis dari bentuk latihan ini sangat mendukung dalam meningkatkan VO2max seseorang.2,5.

Latihan Pukulan biasa merupakan latihan pada sasaran atau dengan fokus sasaran yang dimana latihan ini dilakukan dengan alat fokus sasaran atau memukul samsak yang digantung, pukulan yang dilontarkan layanya seperti bertarung sungguhan. untuk itu perlu adanya suatu penelitian pengaruh pukulan bayangan lebih meningkatan dalam meningkatkan VO2max dan daya tahan otot lengan dari pada latihan biasa pada atlet tinju amatir pertina di Lombok NTB.5,6,7

Rata-rata umur subjek penelitian 22,2±2,3 tahun dan kelompok dengan rata-rata 18,2±2,3 tahun rata-rata tingi badan pada kedua kelompok 1,65±4,0 cm dan rata-rata indek masa tubuh IMT 22,2±2,8kg/m2 indek masa tubuh merupakan rasio berat badan dan tinggi badan yang sering digunakan untuk mengukur komposisi tubuh berdasarkan indek masa tubuh pada kedua kelompok maka subjek penelitian berada pada katagori normal.3,5

Effek Pelatihan Pukulan Bayangan Terhadap Peningkatan VO2max dan daya Tahan Otot Lengan

Untuk membuktikan effek pelatihan maka dilakukan uji paired sampel t-test hasil nilai p<0,003 yang bermakna pukulan bayangan dapat meningkatkan VO2max dan pada Daya tahan otot lengan p<0,018 VO2max dan daya tahan otot lengan sangat penting dan besar manfaatnya dalam beberapa cabang olahraga maka dilakukan pelatihan dengan metode pukulan bayangan dan pukulan biasa.2 Agar pelatihan berhasil untuk meningkatkan VO2max dan daya tahan otot lengan maka dalam pelatihan harus dipergunakan repetisi, diawali dengan repetisi yang ringan dan kemudian dilanjutkan secara bertahap dengan beban repetisi bertambah.9

Pada dasarnya daya tahan merupakan komponen biomotorik yaitu daya tahan otot dan daya tahan otot jantung pelatihan yang berlangsung selama 6-8 minggu akan memberikan efek yang cukup berarti bagi atlet akan mengalami peningkatan 10-20%.6 komponen     kekuatan     dapat

ditingkatkan dengan cara pembebanan dalam pembebanan luar, latihan yang spesifik dapat meniingkatkan daya tahan otot.7

Efek Pelatihan Pukula Biasa Dapat Meningkatkan VO2max Dan Daya Tahan Otot Lengan

Untuk melihat hasil effek pelatihan maka dilakukan uji independen t-test dan didapat kan hasil pelatihan. Sesudah pelatihan VO2max 47,66±3,49 ml/kg/menit p>0,05 daya tahan otot lengan 0,37,71±3,19 Per-Menit p>0,05 yang berarti dapat meningkatkan daya tahan otot secara bermakna signifikan pada atlet tinju.4 keseimbangan dalam melontarkan pukulan pada sasaran merupakan kemampuan seseorang untuk menggendalikan organ syaraf dalam keadaan diam maupun bergerak8 semua atlet tinju harus memiliki daya tahan yang baik karna tinju adalah olahraga pertandingan yang dilakukan secara amateur yang terdiri dari dari tiap rounde 3x3 menit untuk putra dan 4x2 menit untuk putri dengan waktu jeda istirahat 1 menit.10

SIMPULAN

Hasil pelatihan pada pukulan bayangan dan pukulan biasa berbeda bermakna dalam meningkatkanVO2max dan hasil latihan pukulan bayangan dan pukulan biasa dapat meningkatkan daya tahan otot lengan secara bermakna signifikan

DAFTAR PUSTAKA

  • 1.   Mayun Narendra.2002. Seni olahraga

tinju, PB. PERTINA. Jakarta.

  • 2.   Nala.2010. Prinsip pelatihan fisik

olahraga,(Buku) Udayana University Pres

  • 3.    Adiatmika, I,P,G, 2002 Pemeriksaan Kebugaran Jasmani Denpasar. Udayana University Press.

  • 4.    Risnawati.2014. Tinjouan VO2Mex pada atlet tinju putra dan putrid club denpal boxing camp pekan baru (journal)Pekanbaru fakultas keguruan dan ilmu pendidikan Riau

  • 5.   Sandi,I,N,2016,  pengaruh Latihan

Fisik Terhadap Peningkatan Denyut

Nadi. Sportand Fitness (journal) Udayana University

  • 6.   Bafirman. 2013. Konstribusi fisiologi

olahraga mengatasi resiko menuju prestasi optimal (journal) media Ilmu keolahragaan indonesia .Semarang

  • 7.    Yunita.2014. Kemampuan volume oksigen maksimal atlet pusat pendidikan dan pelatihan pelajar sepaktakrow (journal) media Ilmu keolahragaan indonesia .Semarang

  • 8.   Mylsidayu dan Kurniawan.2015 Ilmu

kepelatihan dasar. Bandung Alfabeta

  • 9.   Muis.2016. interaksi metode latihan

dan kecepatan reaksi terhadap kemampuan pukulan atlet tinju

katagori youth,(journal) PGSD pare-pare FIP-UNM

10. Sajoto.2010. Pembinaan Kondisi

Fisik Dalam Olahraga. Departemen


Pendidikan


dan


Kebudayaan


Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pengadaan Buku pada Lembaga Pengembangan Tenaga Pendidikan. Jakarta.


28