SIMBIOSIS VI (2 ): 35- 39

Jurusan Biologi FMIPA Universitas Udayana

http://ojs.unud.ac.id/index.php/simbiosis

Directoryof

OPEN ACCESS JOURNALS

NILAI NUTRISI JENIS-JENIS TUMBUHAN PAKAN RUSA TI PENANGKARAN BANGSING, PUPUAN, TABA

TYPE OF NUTRIENT FEED DEER TIMOR (Cervus timorensis) IN BR TABANAN, BALI.

Desak Putu Indah Adnyani1, I Ketut Ginantra2, Ni Lu

Program Studi Biologi Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Ala

Kampus Bukit Jimbaran, Kuta, Badung, Bali (036170195

Email : [email protected]

INTISARI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seleksi tumbuhan dan kandungan nutri timor (Cervus timorensis). Penelitian ini dilakukan di Penangkaran Bangsing, Pupuan, tumbuhan pakan rusa timor (Cervus timorensis) menggunakan metode langsung. Jenis-je diidentifikasi sampai tingkat jenis. Kandungan nutrisi protein kasar ditentukan dengan tek (GE) dengan Bomb calorimeter, kadar mineral kalsium (Ca) dan Fosfor (P) dengan tek Seleksi jenis tumbuhan yang dimakan menggunakan indeks seleksi Ivlev. Kandungan dibandingkan dengan standar kandungan nutrisi untuk rusa timor. Hasil penelitian dipero Impreata cylindrica, Pennisetum purpureum, Panicum ranusum, Axonopus compressus, Mikania micrantha, Gliricidia sepium, Calliandra sp, Hibiscus rosa-sinensis, Sechium auricularia. Kandungan protein kasar berkisar dari 9,30 - 31,18%, GE 2.724 – 4.446 kc Kandungan nutrisi yang dimakan sudah sesuai standar nutrisi menurut Tuckwell (2003).

Kata kunci : rusa timor (Cervus timorensis), seleksi jenis tumbuhan, kandungan nutrisi

ABSTRACT

This study aims to determine the selection of plants and nutrient content of pla timorensis). This research was conducted in Penangkaran Bangsing, Pupuan, Tabanan, Bal species of Timor deer feed (C. timorensis) using the direct method. The species of plan species level. The nutrient content of crude protein is determined by Semi-micro Kjeldahl calorimeter, Calcium (Ca) and Phosphorus (P) content by Atomic Absorption Spectroph plant species eaten using the Ivlev selection index. The nutrient content of plant species content for timor deer. The results of the study were 13 species of selected plants, purpureum, Panicum ranusum, Axonopus compressus, Panicum muticum, Spilatnhes sepium, Calliandra sp, Hibiscus rosa-sinensis, Sechium edule, Diplazium esculentum, content ranged from 9.30 - 31.18%, GE 2.724 – 4.446 kcal / g, Ca 0.02 - 0.84%, and P according to nutritional standards according to Tuckwell (2003).

Keywords : timor deer (Cervus timorensis), selection of plant spesies, nutrient content

PENDAHULUAN                                        nutrisi yaitu prote

penting untuk pertu

Jenis satwa liar yang penyebarannya cukup luas di

Directoryof

OPEN ACCESS JOURNALS


N = Total bobot semua jenis tumbuhan yang dimakan

Komposisi tiap-tiap jenis tumbuhan tersedia adalah:    =

× IOO %

Keterangan:

Nbi = Bobot jenis ke i yang diberikan

N = Total bobot semua jenis tumbuhan yang diberikan

Kjeldahl. Kandun calorimeter (Ranj dan Fosfor (P) d

Serapan Atom (A

Analisis Data

Seleksi tu

Ivlev (IS), yaitu IS =


Identifikasi jenis-jenis tumbuhan

Semua jenis tumbuhan yang diberikan sebagai pakan rusa diidentifikasi berdasarkan morfologi yaitu habitus, daun, buah, biji, bunga. Semua jenis tumbuhan difoto untuk diidentifikasi. Identifikasi mengacu pada Backer (1973). Identifikasi dilakukan di Laboratorium Taksonomi Program Studi Biologi, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Udayana.

Penentuan kandungan nutrisi jenis tumbuhan pakan

Setiap jenis tumbuhan diambil (sampel segar) 250 gram untuk analisis kandungan nutrisi. Sampel segar masing-masing dikeringkan pada suhu 70ºC untuk mendapatkan berat kering udara. Selanjutnya sampel digiling halus untuk analisis protein kasar, energi, mineral dan fosfor.

Bahan kering (BK) ditentukan dengan pengovenan (suhu 105 ºC) selama 2 jam sampai didapatkan berat kering konstan. Protein kasar ditentukan dengan teknik Semi-Mikro

tumbuhan yang dimak yang tersedia. Nilai va 1 sampai -0,1 mengin 0,09 mengindikasika mengindikasikan disu yang dimakan oleh kandungan nutrisi unt

HASIL

Berdasarka Penangkaran Bang jenis tumbuhan (Ta Komposisi jenis je adalah jenis tum auricularia, dan ko dimakan adalah Diplazium esculent


Tabel 1. Jenis tumbuhan yang diseleksi oleh rusa timor (Cer

No

Komposis tumbuhan

Nama Lokal      Jenis tumbuhan            Famili             tersedia (

(%)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

1 O

Ben-ben         Mikania micrantha         Asteraceae         14,00

Jepen-jepen      Pogostemon auricularia     Lamiaceae         12,91

Teleted           Spilatnhes paniculata       Asteraceae         12,04

Ilalang           Imperata cylindrica         Poaceae            11,82

Gamal           Gliricidia sepium           Fabaceae           11,38

Rumput gajah    Pennisetum purpureum     Poaceae           10,94

Rumput pait      Axonopus compressus      Poaceae           7,22

Kaliandra         Calliandra sp.              Fabaceae           5,47

Rumput Tiying   Panicum ranusum         Poaceae           4,16

Rumput Kasap   Panicum muticum         Poaceae          3,94

Labu siam        Sechium edule             Cucurbitaceae      3,06

ranusum

10

Rumput kasap

Panicum muticum

Poaceae

28,18

71,82

13,

11

Labu siam

Sechium edule

Cucurbitaceae

5,63

94,37

22,

12

Paku pakis

Diplazium esculentum

Polypodiaceae

10,34

89,67

16,

13

Kembang sepatu

Hibiscus rosa-sinensis

Malvaceae

21,99

78,01

20,

Tabel 3. Standar kandungan nutrisi rusa timor (Tuckw

Protein kasar (%)

Energi (Kcal/kg)

Ca (%

- Pemeliharaan

10-12

1. 850

0,39-

- Pertumbuhan

16-20

1.950-2.450

0,40-

Directoryof

OPEN ACCESS JOURNALS


PEMBAHASAN

Jenis tumbuhan yang diseleksi oleh rusa timor (Cervus timorensis)

Hasil penelitian yang telah dilakukan di Penangkaran Bangsing, Pupuan, Tabanan, Bali terdapat 13 jenis tumbuhan. Jenis herba Mikania micrantha dan Pogostemon auricularia diketahui paling tinggi ketersediaanya dengan rata-rata komposisi 14,00 % dan 12,91 %. Sedangkan jenis tumbuhan yang paling rendah adalah Hibiscus rosa-sinensis dimana rata-rata komposisi yang tersedia hanya 0,88%. Menurut Nugent (1990), faktor yang mempengaruhi perilaku makan/seleksi

makan pada herbiv pakan.

Komposisi kelompok yaitu tu (forbs)   dan reru

Persentase terting berikutnya adalah paling rendah pada ini disebabkan kar pakan secara kualit



Gambar 3. Persentase komposisi botani pakan rusa timor di Penangkara


Rιιcα +ιmr⅛r mamimu Wan fl^VαιK<=Jι+αα rlα1αm mαVαn


IiirnKiiIian IiArLaini


Directoryof

OPEN ACCESS JOURNALS


kasar kelompok rumput (9,30% - 13,04% ), kelompok tumbuhan daun lebar (16,63% - 31,18%). Kandungan protein tumbuhan paling tinggi pada kelompok tumbuhan daun lebar dibandingkan rumput, terutama pada jenis legum baik pada bagian bunga, daun, biji maupun batangnya, terutama pada tumbuhan yang tua. Hal ini disebabkan karena legum mampu mengkonversi nitrogen atmosfer menjadi protein yang berguna bagi pertumbuhan tumbuhan tersebut. Ini dicapai karena bintil-bintil akar bersimbiosis dengan bakteri jenis Rhizobium (Church and Pond, 1978).

Bakteri Rhizobium yang bersimbiosis pada legum mampu melakukan fiksasi nitrogen bebas dan legum menjadi inang yang mensuplai sumber karbon (C) yang diproduksi melalui fotosintesis kepada bakteri Rhizobium. Hal ini memungkinkan legum hidup dengan baik di tanah yang kekurangan nitrogen dan juga memiliki kemampuan meningkatkan kesuburan tanah (Church and Pond, 1978).

Dibandingkan dengan herba dikotil rerumputan lebih rendah protein kasarnya, yaitu rata rata 9,30%-13,04% hal ini disebabkan oleh tingginya pemotongan dan dosis pemupukan nitrogen yang berbeda akan sangat mempengaruhi kadungan nutrisi diantaranya protein kasar, serat kasar, dan juga akan mempengaruhi kualitas dari rumput tersebut (Moser et al., 2006)

Tanaman legum yang memiliki protein kasar yang tinggi adalah Calliandra sp. rata ratanya adalah 31,18%, hal ini disebabkan karena daun, tangkai kaliandra mengandung protein 20-25%, namun terdapat kandungan metabolit sekunder diantaranya tanin 8-11%, saponin, flavonoid dan glikosi, dalam jumlah besar senyawa ini bisa bersifat toksik dan anti nutrisi bagi rusa. Selain itu juga dapat digunakan sebagai pengganti sebagian rumput yang diberikan dan mampu memenuhi kurang lebih 30% kebutuhan nutrisi untuk rusa, sapi dan ternak lainnya (Garsetiasih dan Takandjandji, 2002).

Tumbuhan yang memiliki Energi paling tinggi gamal (Gliricidia sepium) rata-ratanya adalah 4.446 kcal/g. Hal ini disebabkan karena sebagai pakan ternak, gamal bernilai nutrisi yang cukup baik yaitu kandungan bahan kering 22,1% dan protein 23,5%. Namun gamal juga mengandung zat toksik diantaranya dicoumerol yang merupakan senyawa yang mengikat vitamin K dan dapat menggumpalkan darah (Grasman and Hellgren, 1993).

TT11 Vanrliinrran mιtrιeι ħιmkιιbαn nαVαn moa

KESIMPULAN

Terdapat 1 semuanya diseleks Pennisetum purpus Panicum muticum Gliricidia sepium, edule, Diplazium es

Kandungan 9,30% - 31,18%, 0,02% - 0,84%, d diseleksi oleh rus nutrisi menurut Tu yang masih belum dan Ca.

SARAN

Dalam pem tumbuhan pakan r tetap terjaga. Perl yang terdapat pada

DAFTAR PUSTA Backer, C. A. 1973 In Java, V Fund, Ams

Church, D. C. and feeding. O

DeGarine-Wichatit Duncan, P (Cervus t Forest and New Zeala

Garsetiasih, R. da Penangkar Breeding Puslitbang

Ginantra, I.K., Sent 2014. Bot Deer (Cer


Directoryof

OPEN ACCESS JOURNALS

Management (226):  248–255. Available from:

www.sceincedirect.com.

Nugent, G. 1990. Forage availability and the diet of fallow deer (Dama dama) in the blue mountains, Otago. New Zealand. J. of Ecol. 13 : 83-95.

Pattiselanno, F. dan Arobaya, Y. S. 2009. Grazing Habitat of the Rusa Deer (Cervus timorensis) in the Upland Kebar, Manokwari. Jurnal Biodiversitas. 10(3) : 134138.

QLF. 2012. Basic Deer Nutrition. Available  fom:

http://www.qlf.com/basic-deer-nutrition.html.

Ranjhan, S.K and Krishna, G. 1980. Laboratory Manual for Nutrition Research. Vikas Publishing House Pvt. Ltd., New Delhi.

Shipley L. 1999. Grazers and Browsers: How Digestive Morphology Affects Diet Selection. Available at: www.cnr.uidaho.edu.

Sinaga, Y. 1997. Rumput Gajah sebagai Pengganti Kontrol Analisis makro Mineral Pada hijauan. Balai Penelitian Ternak Ciawi, Bogor.

Tuckwell, C. 2003. Deer Farming Hanbook. Deer Industry

Association of Australia. Available from :

http://deerfarming.com.au/index.html