KEBERADAAN JENIS BURUNG DI PERSAWAHAN SUBAK LATU, SALAH SATU DAYA TARIK EKOWISATA
on
JURNAL SIMBIOSIS IV (1): 22-25
Jurusan Biologi FMIPA Universitas Udayana
I SSN: 2337-7224
Maret 2016
http://ojs.unud.ac.id/index.php/simbiosis
KEBERADAAN JENIS BURUNG DI PERSAWAHAN SUBAK LATU, SALAH SATU DAYA TARIK EKOWISATA
EXISTENCE OF BIRD IN THE RICE FIELDS SUBAK LATU, ONE OF ATTRACTION ECOTOURISM Ida Bagus Made Suaskara
Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Udayana
Alamat email ; [email protected]
INTISARI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuai keberadaan jenis jenis burung sebagai salah satu daya tarik ekowista “bird watching” di kawasan persawahan Subak Latu, Abiansemal, Badung. Metodelogi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode jelajah seluruh lokasi yang dilakukan pada bulan September sampai Oktober 2015. Waktu pengamatan dilakukan pada pagi (06.00 -09.30 wita), sore (03.30 – 06.30 wita). Hasil pengamatan ada 33 jenis berung yang teridentifikasi dimana 6 jenis burung yang termasuk dilindungi (L) oleh peraturan pemerintah karena sudah langka dan apendix, yaitu; burung madu kelapa (Anthreptes malacensis), burung madu kuning (Nectarinia jugularis), cekakak jawa (Halcyon cyanoventris), cekaka sungai (Tordirhamphus chloris), kuntul kerbau (Bubulcus ibis) dan blekok sawah ( Ardeola speciosa) dan 1 jenis burung yang tidak dilindungi (TL) tetapi keberadaan sudah jarang di Bali serta 26 jenis umum ditemukan. Pemanfaatan burung sebagai atraksi ekowisata " bird watching" di kawasan ini adalah keragaman jenis burung, status burung, aktivitas burung dan interaksi burung dengan vegetasi/habitat. Aktivitas yang menarik untuk atraksi ekowisata adalah aktivitas mencari makan, terbang berpindah, bertengger dan bersarang.
Kata kunci: ekowisata, bird watching, jenis burung, aktivitas.
ABSTRACT
This study aims to determine the existence of a type of bird species as one of the charms ekowista "bird watching" in the paddy fields Subak Latu, Abiansemal, Badung. Methodology used in this research is the method of roaming across locations conducted in September and October 2015. The time observations performed in the morning (06:00 to 9:30 pm), afternoon (03:30 to 6:30 pm). The observation there are 33 types of Berung identified where six species of birds, including protected (L) by government regulation because it is rare and appendix, namely; brown-throated sunbird (Anthreptes malacensis), birds honey yellow (Nectarinia jugular), cekakak Java (Halcyon cyanoventris), cekaka river (Tordirhamphus chloris), herons buffalo (Bubulcus ibis) and blekok paddy (Ardeola speciosa) and one bird species that are not protected (TL) but where is rare in Bali as well as 26 types of commonly found. Utilization of the bird as the ecotourism attraction "bird watching" in this area is the diversity of bird species, the status of birds, bird activity and bird interactions with vegetation / habitat. Activities of interest for eco-tourism attraction is the activity of foraging, flying move, perches and nesting. Keywords: ecotourism, bird watching, bird species, activity
PENDAHULUAN
Pariwisata merupakan salah satu andalan Provinsi Bali dalam menopang pembangunan daerah, karena sektor ini menyumbang devisa paling besar dalam pendapatan daerah Bali. Provinsi Bali terdiri dari 8 Kabupaten dan 1 Kotamadya. Badung merupakan Kabupaten yang paling banyak mendapatkan pendapatan dari kegiatan pariwisata. Hal ini ditopang oleh sarana prasarana akomodasi pariwisata paling banyak terdapat dikabupaten Badung Walaupun tempat tujuan wisata yang dimiliki tidak terlalu banyak. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah Badung untuk memperbanyak tujuan wisata di badung adalah menggali informasi dan mengenali potensi yang dimiliki masing-masing desa untuk dikembangkan menjadi desa tujuan wisata. Salah satu desa yang memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi daerah tujuan wisata adalah Desa Abiansemal, karena daerah ini merupakan daerah penghubung obyek wisata dari Ubud ke Sangeh, Taman Ayun dan Alas Kedaton serta dilintasi oleh sungai Ayung tempat wisata Arum Jeram.
Desa ini memiliki potensi daya alam yang bisa dikembangkan karena alamnya yang masih alami, dan memliki pengerajin seperti handicraf. Potensi yang perlu dikembangkan berupa ekowisata yang menunjang pelestarian alam, pemberdayaan sumber daya manusia serta pertumbuhan ekonomi penduduk lokal (Dalem, 2002). Pelarang penembakan burung atau menangkap fauna di alam habitat aslinya adalah beberapa bentuk pelestarian fauna yang dapat dilakukan sehingga dapat dimanfaatkan pola kehidupannya dan kicauan burung untuk atraksi fauna, misalnya bird watching.
Bird watching merupakan salah bantuk atraksi mengamati satwa burung yang masih hidup merupakan suatu kegiatan yang sangat menarik dan potensial. Burung memiliki daya tarik bagi wisatawan karena warnanya, suaranya, bentuknya , tingkah lakunya atau aspek lainnya dan kekayaan burung yang sangat tinggi dimiliki oleh kawasan ini.
Pemanfaatan kawasan sebagai atraksi bird watching ada beberapa hal yang perlu mendapat kajian, seperti : kekayaan jenis burung, aktivitasnya status/ keberadaan burung. Mengingat hal itu, studi ini ditekankan pada inventarisasi jenis-jenis burung serta potensinya untuk atraksi ekowisata.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan dikawasan persawahan Subak Latu, Abiansemal, Badung pada bulan September-Oktober 2015. Waktu pengamatan dilakukan pada pagi (06.00 -09.30 wita), sore (03.30 – 06.30 wita). Pengamatan dilakukan dengan metode jelajah diseluruh lokasi. Data yang dicatat adalah jenis-jenis burung . Untuk inventaris burung menggunakan acuan Mackinnon (1993) dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia no 7 (PPRI) 1999.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Jenis-jenis Burung
Pengamatan yang dilakukan dikawasan persawahan Subak Latu, Abiansemal, Badung ditemukan 33 jenis burung yang tergolong dalam 17 famili. Famili Sylviidae yang mendominasi sebanyak 6 jenis dan famili Nectarinidae, Estrildidae dan Columbidae masing-masing 3 jenis. Dari 33 jenis burung tersebut, jenis-jenis burung yang intensitas pertemuannya tinggi adalah; tekukur (Streptopelia chinensis), walet sapi (Collocalia esculenta), Cerucuk/Terucuk (Pycnonotus goiavier), kutilang (Pycnonotus aurigaster), burung geraja (Passer montanus), Petingan (Lonchura punctulata), Perit (Lonchura leucogastroides), Kuntul kerbau (Bubulcus ibis), Prenjak Padi (Prinia inornata).
Tabel 1. Data Burung dikawasan persawahan Subak Latu, Abiansemal
No |
Nama Indonesia |
Nama Spesies (famili) |
Nama Inggris |
Status |
Aktivitas |
1 |
Cercuak/Kareo Padi |
Amaurornis phoenicurus (Rallidae) |
White-breasted Waterhen |
TL,Umum |
Mencari makan |
2 |
Burung cabe |
Dicaeum trochileum (Dicaedae) |
Scarlet-headed Flowerpecker |
TL, umum |
buah, biji |
3 |
Caladi (Pelatuk) ulam |
Picoides macei (Pocidae) |
Fulvous breasted Woodpecker |
TL, jarang |
Bertengger sambil mematuk batang pohon |
4 |
Prenjak Padi |
Prinia inornata (Cisticolidae) |
Zitting cisticola |
TL, Umum |
Bertengger, Terbang mencari makan |
5 |
Cabak maling |
Caprimulgus macrurus (Caprimulgidae) |
Large Tailed Nightjar |
TL, umum |
Terbang |
6 |
Walet sapi |
Collocalia esculenta (Apodidae) |
White-bellied Swiftlet |
TL, umum |
Terbang |
7 |
Gelatik batu |
Parus major (Paridae) |
Great Tit |
TL, umum |
Mencari makan, terbang, bertengger |
8 |
Burung gereja |
Passer montanus (Ploceidae) |
Eurasian Tree Sparrow |
TL, umum |
Buah, biji |
9 |
Cerucuk/Terucuk |
Pycnonotus goiavier (Pycnonotidae) |
Yellow-venteds Bulbul |
TL, berlimpah |
Bertengger, terbang, mencari makan. |
10 |
Kutilang |
Pycnonotus aurigaster (Pycnonotidae) |
Sooty-headed Bulbul |
TL, umum |
Bertengger, mencari makan, terbang |
11 |
Cekakak sungai |
Todirhamphus chloris (Alcedhinidae) |
Collared Kingfisher |
L, Langka |
Bertengger, mencari makan, terbang |
12 |
Cekakak jawa |
Halcyon cyanoventris (Alcedhinidae) |
Javan Kingfisher |
L, Langka |
Bertengger, mencari makan, terbang |
13 |
Burung jantung kecil |
Arachnothera longirostra (Nectarinidae) |
Little Spiderhunter |
TL, umum |
Bertengger, mencari makan di pohon |
14 |
Burung madu kelapa |
Anthreptes malacensis (Nectarinidae) |
Brown-throated Sunbird |
L, langka |
Bertengger, mencari makan di pohon. |
15 |
Burung madu kuning |
Nectarinia jugularis (Nectarinidae) |
Olive-backed Sunbird |
L, langka |
Bertengger, mencari makan di Pohon |
16 |
Perit |
Lonchura leucogastroides (Estrildidae) |
Javan Munia |
TL, umum |
Biji dan buah |
17 |
bondol |
Lonchura malacca (Estrildidae) |
White headed munia |
TL, umum |
Biji dan buah |
18 |
Petingan |
Lonchura punctulata (Estrildidae) |
Spotted Munia |
TL, melimpah |
Biji dan buah |
19 |
Kuntul kerbau |
Bubulcus ibis (Ardeidae) |
Cattle Egret |
L, umum |
Terbang dan mencari makan |
20 |
Blekok Sawah |
Ardeola speciosa (Ardeidae) |
Javan Pond-heron |
L, Umum |
Terbang dan mencari makan |
21 |
Kapasan timur |
Lalage sneurii (Campephagidae) |
White-winged Triller |
TL, umum |
Bertengger |
22 |
Sepah kecil |
Pericrocotus cinnamomeus (Champepagidae) |
Small Minivet |
TL, umum |
Bertengger, makan |
23 |
Layang-layang biasa |
Hirundo tahitica (Hirundinidae) |
Pasific Swallow |
TL, umum |
Terbang |
24 |
Layang-layang rumah |
Delichon dasypus (Hirundinidae) |
Asian House Montin |
TL, umum |
Terbang |
25 |
Perenjak kuning |
Abroscopus superciliaris (Sylviidae) |
Yellow-bellied Warbler |
TL, umum |
Terbang, bertengger, mencari makan |
26 |
Perenjak sikatan Sunda |
Seicercus grammiceps (Sylviidae) |
Sunda Flycatcher Warbler |
TL, umum |
Mencari makan, terbang, bertengger |
27 |
Perenjak daun |
Phylloscopus trivigatus (Sylviidae) |
Mountain Leaf Warbler |
TL, umum |
Bertengger, terbang, mencari Makan |
28 |
Perenjak sayap garis |
Prinia familiaris (Sylviidae) |
Bar-winged Prinia |
TL, umum |
Bertengger, terbang, mencari Makan |
29 |
Cinenen gunung |
Orthotomus cucullatus (Sylviidae) |
Mountain Tailor Bird |
TL, umum |
Terbang |
30 |
Cinenen kelabu |
Orthotomus sepium (Sylviidae) |
Ashy Tailor Bird |
TL, umum |
Terbang |
31 |
Punai manten |
Treron griseicauda (Columbidae) |
Grey-cheeked Green Pigeon |
TL, umum |
Buah, biji |
32 |
Tekukur |
Streptopelia chinensis (Columbidae) |
Spotted Dove |
TL, Berlimpah |
Mencari makan, Bertengger |
33 |
Perkutut |
Geopelia striata (Columbidae) |
Zebra Dove/ Peaceful Dove |
TL, jarang di Bali |
Mencari makan, terbang, bertengger |
Status Jenis-Jenis Burung
Hasil diidentifikasi ke-33 jenis burung yang telah dilakukan, 6 diantaranya merupakan jenis yang telah dilindungi, 1 jenis burung statusnya tidak dilindungi (TL) tetapi keberadaannya jarang di Bali, adalah; perkutut (Geopelia striata). Sedangkan 26 jenis burung tidak dilindungi (TL) dan bersifat umum bahkah ada yang berlimpah (Tabel 1). Ancaman terhadap kelestarian burung sangat besar sekali. Berdasarkan hasil wawancara dengan masyarakat (petani) di Subak Latu masih ditemukan penembakan burung dan penangkapan burung terutama anakan burung yang ada di sarang. Umumnya, penembakan dan penangkapan ini terjadi pada burung tekukur (Streptopelia chinensis), cerucuk/terucuk (Pycnonotus goiavier), kutilang (Pycnonotus dan gelatik batu (Parus major).
PEMBAHASAN
Keanekaragaman jenis burung yang cukup tinggi merupakan modal dasar untuk menjadikan suatu kawasan sebagai salah satu tujuan ekowisata, terutama "bird watching". Selain itu, ada faktor lain yang penting yang mendukung daya tarik ekowisata adalah kemudahan untuk mencapai lokasi, kemudahan mengamati atraksi burung di kawasan Subak Latu, Abiansemal. Ketersediaan fasilitas seperti pos-pos pengamatan di beberapa sudut kawasan yang mudah ditemukan merupakan hal yang penting bagi pengamat/pecinta ekowisata "bird watching". Fasilitas ini penting bagi ekowisatawan dan pemandu ekowisata untuk tempat pengamatan, mendiskusikan hal-hal yang berkaitan dengan keberadaan burung atau tempat istirahat/berteduh dari cuaca yang tidak menguntungkan, seperti panas yang terik dan hujan.
Keberadaan status burung menjadi informasi yang menarik di kawasan ini bagi ekowisatawan. Ada 6 jenis burung yang termasuk dilindungi (L) oleh peraturan pemerintah karena sudah langka dan apendix, yaitu; burung madu kelapa (Anthreptes malacensis), burung madu kuning (Nectarinia jugularis), cekakak jawa
(Halcyon cyanoventris), cekaka sungai (Tordirhamphus chloris), kuntul kerbau (Bubulcus ibis) dan blekok sawah ( Ardeola speciosa) dan 1 jenis burung yang tidak dilindungi (TL) tetapi keberadaan sudah jarang di Bali.
Waktu untuk mengamati atraksi burung yang paling baik dikawasan ini adalah pada pagi, yaitu sekitar pukul 06.00 - 09.30 wita dan sore hari yaitu pukul 16.30 -18.50 wita. Karena pada waktu pagi dan sore hari, sebagian besar burung yang teridentifikasi (33 jenis burung) dapat diamati secara langsung aktivitas-aktivitasnya. Aktivitas-aktivitas tersebut diantaranya; terbang, bertengger, mencari makan, dan membuat sarang.
Aktivitas mencari makan pada beberapa burung merupakan atraksi yang menarik untuk ekowisata "bird watching" di kawasan ini. Misalnya burung tekukur, punai, burung cabai, burung gelatik batu, burung jantung kecil, cerukcuk, prenjak padi dan kutilang sangat mudah untuk diamati aktivitas makannya. Burung ini makan buah-buah/biji-bijian dari tumbuhan seperti padi, kelapa, jagung, buah singepur dan biji dari rumput-rumputan. Aktivitas mencari makan pada burung pemakan serangga juga teramati, seperti burung walet sapi, burung layang-layang. Burung-burung ini menangkap serangga yang terbang di udara. Sedangkan untuk burung seperti kuntul kerbau, blekok sawah dan jenis cekakak juga tampak mencari makanan disawah dan dipinggir sungai sambil terbang.
Aktivitas membuat sarang juga menarik untuk sebagai atraksi, seperti aktivitas yang dilakukan oleh burung pelatuk pada pohon kelapa. Burung ini bertengger sambil mematuk-matuk batang pohon untuk membuat sarang lubang. Disamping itu juga teramati beberapa ranting pohon yang terdapat sarang burung yang terbuat dari anyaman ranting yang telah kering serta sarang burung prenjak padi pada padi juga teramati.
Atraksi lain yang tidak kalah menariknya untuk diamati adalah atraksi terbang atau berpindah tempat beberapa jenis burung dari satu kanopi pohon ke kanopi yang lainnya. Tiap-tiap burung menunjukkan keunikan terbangnya. Misalnya burung cabai, burung gereja, petingan, perit dan gelatik batu terbang berpindah dari kanopi pohon ke tanaman padi, jagung atau menuju padang rumput secara bergerombol. Atau walet sapi yang melayang-layang di udara dengan mengepakan sayapnya.
Pada sore menjelang malam (sekitar pukul 18.55 wita), pengamat burung dapat melihat beberapa burung menggunakan vegetasi di kawasan pinggir jalan dan sungai sebagai tempat beristirahat. Misalnya burung punai, tekukur dan cerukcuk teramati menggunakan pohon bambu, kelapa untuk beristirahat, burung gereja, gelatik batu, petingan, dan perit teramati menggunakan pohon peneduh dipinggir jalan, kelapa dan paang untuk beristirahat.
SIMPULAN
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa di kawasan persawahan Subak Latu teridentifikasi sebanyak 33 jenis burung yang termasuk dalam 17 famili. Famili yang mendominasi adalah Sylviidae (sebanyak 6 jenis) dan famili Nectarinidae, Estrildidae serta Columbidae (masing-masing 3 jenis). 6 jenis diantaranya adalah jenis yang dilindungi (L), yaitu; burung madu kelapa (Anthreptes malacensis), burung madu kuning (Nectarinia jugularis), cekaka jawa (Halcyon cyanoventris), cekakak sungai (Todirhamphus chloris), kuntul kerbau (Bubulcus ibis) dan blekok sawah (Ardeola speciosa). Pemanfaatan burung sebagai atraksi ekowisata " bird watching" di kawasan ini adalah keragaman jenis burung, status burung, aktivitas burung dan interaksi burung dengan vegetasi/habitat. Aktivitas yang menarik untuk atraksi ekowisata adalah aktivitas mencari makan, terbang berpindah, bertengger dan bersarang.
DAFTAR PUSTAKA
Backer, C.A. 1973. Atlas of 220 Weeds of Sugar-Cane
Fields in Java. Indonesian Sugar Experiment
Station. Pasuruan.
Dalem, A.A.G R., E. Kriswiyanthi, I.A. Astarini, M. Pharmawati dan M.Ria Defiani. 2001. Potensi Pengembangan Ekowisata di Nusa Lembongan Klungkung Bali. Universitas Udayana Bali.
Dalem, A.A.G.R, S.K. Sudirga and S. Burgin. 2001. Birds As Acotour Attraction in Nusa Dua Lagoon Complex, Nusa Dua (Bali). Analisis Pariwisata Denpasar.
Dalem, A A G R. 2002. Burung sebagai atraksi Wisata di Nusa Dua Lagoon. Jurnal Biologi FMIPA, Universitas Udayana.
Departemen Kehutanan, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia no 7 1999 Tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa. Jakarta.
MacKinon, J. 1993. Burung-Burung di Jawa dan Bali.
Gadjah Mada University press. Jogjakarta.
Suaskara, IBM, IK Ginantra dan A.A.G R.Dalem. 2007,” Keberadaan burung sebagai atraksi Ekowisata Di Kawasan Bumi Perkemahan Cekik Taman Nasional Bali Barat” Jurnal Lingkungan Hidup, Bumi Lestari,Vol 7 No 2, Agustus 2007, Hal.159-164.
Suaskara, IBM, IK Ginantra dan IK Muksin. 2010,” Keberadaan jenis-jenis burung di kawasan Padang-padang pecatu Kabupaten Badung” Jurnal Lingkungan Hidup, Bumi Lestari,Vol 10 No 1, Februari 2010, Hal 69-74.
Sugi Wahyuni, I.G.A., I.P.G. Ardhana, S.K. Sudirga, and I.K. Ginantra. 2005. Plants as Ecotour Attractions around Trail of Mangrove Information Centre Forest of Soutthern Bali. Jurnal Lingkungan Hidup: Bumi Lestari Vol.5 No.2 Agustus 2005.
Vitrayanthi, P.A.W. 2006. Keanekaragaman Burung di Kebun Raya Eka Karya Kecamatan Baturiti Tabanan, Bali. Skripsi S1 Biologi Unud. Tidak dipublikasikan.
WTO. Definition of Ecotourism. Dikutip dari http:///.adirondacks.com./canoe.html, tanggal 14 September 2006.
23
Discussion and feedback