NOVEL NGRESTITI ATI: ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA
on
NOVEL NGRESTITI ATI: ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA
Ida Ayu Ratu Padmasari Program Studi Sastra Bali Universitas Udayana
ABSTRACT
The study is titled "A Novel Ngrestiti Ati Psychological Analysis of Literature" that discusses modern Balinese literary novels shaped by the study of the structure and psychology literature. This study aimed to describe the structural aspects and psychological aspects of the novel Ngrestiti Ati. Teori figures used in this study is the structural theory by Teeuw and personality psychology Sigmund Freud. Methods and techniques in this study consists of three phases namely, the provision of data, data analysis, and presentation of data analysis. In Phase providing data used refer to the method, assisted with technical notes and translation techniques. Phase used qualitative methods of data analysis and descriptive analytic techniques. In the presentation phase of data analysis used informal methods of inductive and deductive techniques. The results achieved in this study reveals a novel structure that includes four Ngrestiti Ati incident, the grooves flashback, the main character, secondary character, and the complementary character, place setting, time setting, the atmosphere and the background, theme and mandate. Besides, this study also reveals the psychological aspects of characters that includes the Ngrestiti Ati Novel Id, Ego, and Superego.
Keywords: novel, structure, psychology
Novel merupakan prosa yang fiktif dengan panjang yang tertentu yang melukiskan para tokoh, gerak serta adegan kehidupan nyata yang representatif dalam suatu alur atau keadaan yang agak kacau atau kusut (Tarigan,1985: 164). Novel Ngrestiti Ati menarik ditinjau dari aspek psikologi karena dilihat dari struktur yang membangun, novel Ngrestiti Ati menggunakan alur ganda (alur maju dan alur mundur/flashback). Novel Ngrestiti Ati menceritakan psikologis dari tokohnya yang menceritakan kisah percintaan Nyoman Manda dan Made Seruti yang berakhir dengan meninggalnya Made Seruti. Novel ini merupakan kisah nyata dari pengarang yaitu Nyoman Manda. Kedua, novel Ngrestiti Ati ini sangat menarik karena menceritakan kesetiaan sepasang suami istri yang menjaga hubungannya sampai akhir hayat. Batin tokoh utama diuji ketika dihadapkan pada kenyataan bahwa Made Seruti telah meninggal. Di sini tokoh utama harus berbesar hati melepas kepergian istrinya tersebut.
Setelah memperhatikan berbagai pemaparan di atas, maka penulis mengangkat karya sastra novel Ngrestiti Ati dalam kajian atau pendekatan Psikologi Sastra. Dengan kajian ini diharapkan mampu membedah karya ini untuk mengetahui aspek psikologi yang terkandung dalam novel Ngrestiti Ati.
Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah : (1) Bagaimanakah struktur yang membangun novel Ngrestiti Ati dan (2) Aspek-aspek psikologis apa sajakah yang terdapat dalam novel Ngrestiti Ati.
Tujuan umum dari penelitian ini agar dapat memberikan informasi lebih dan memberikan wadah dalam pengembangan karya sastra Bali modern agar lebih dikenal oleh masyarakat luas. Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk Untuk mendeskripsikan aspek struktur yang terdapat dalam novel Ngrestiti Ati serta mendeskripsikan aspek psikologis tokoh-tokoh dalam novel Ngrestiti Ati.
Metode yang digunakan dalam penyediaan data adalah metode simak. Metode simak yaitu, cara yang digunakan untuk memperoleh data dengan menyimak struktur bahasa dibantu dengan teknik catat dan teknit terjemahan. Pada Tahap analisis data digunakan metode kualitatif yakni dianggap sebagai multimetode sebab penelitian pada gilirannya melibatkan sejumlah besar gejala sosial yang relevan (Ratna, 2009: 47). Teknik yang digunakan adalah teknik deskriptif analitik. Metode yang digunakan pada tahap penyajian analisis data yaitu metode informal yakni penyajian hasil analisis dengan bahasa secara rinci dan sejelas-jelasnya dibantu dengan teknik deduktif induktif.
Struktur novel Ngrestiti Ati terdiri dari insiden, alur, tokoh dan penokohan, latar, tema serta amanat. Brahim (1969: 65) mengatakan bahwa insiden terjadi karena gerakan adanya tindakan dalam situasi, juga karena prilaku yang bertindak. Insiden harus berkembang sambung menyambung secara kausal yang satu berhubungan dengan yang lain sampai cerita berakhir. Insiden biasanya dapat ditangkap secara wajar, bila cara melukiskannya dapat diterima secara logis, sehingga insiden tampak seperti sungguh-sungguh ada. Insiden dalam novel Ngrestiti Ati terdiri dari 4 insiden.
Alur (plot) merupakan unsur terpenting dalam elemen sastra, dalam arti unsur ini memegang dominasi mempersatukan segala unsur yang ada dalam karya sastra (Sukada, 1987: 74). Alur dalam novel Ngrestiti Ati menggunakan alur sorot balik (flashback) yang merupakan pembalikan peristiwa ke masa lalu. Alur dalam novel Ngrestiti Ati dimulai dari pengarang mulai
melukiskan suatu keadaan (exposition), peristiwa bersangkutan mulai bergerak (complication),
keadaan mulai memuncak (rising action), klimaks (turning point), dan penyelesaian (ending).
Antar tokoh dan penokohan sesungguhnya berbeda, namun tidak dapat dipisahkan. Tokoh adalah pelaku cerita atau pemeran cerita, sedagkan penokohan adalah cara mengarang dalam melukiskan atau menggambarkan watak tokoh sebuah cerita (Esten, 1978: 27). Tokoh dalam novel Ngrestiti Ati terdiri dari tokoh utama yakni Nyoman Manda dan Made Seruti, tokoh sekunder yakni Nyoman Muklik dan Nyoman Seloka, serta tokoh komplementer yakni Gde Palgunadi, Kadek Pramesti dan Komang Tri Anggreni. Dari segi perwatakan, tokoh-tokoh dilukiskan dari segi fisikologis, sosiologis dan psikologis.
Latar atau setting merupakan gambaran tempat dan waktu atau segala situasi di tempat terjadinya peristiwa. Lebih jauh dikatakan bahwa sebuah latar bukanlah sekedar pelukisan waktu dan tempat, peluisan sebuah latar yang baik tergantung pada kekuatan diri pengarang melukiskannya (Hutagalung, 1967: 102-103). Latar tempat dalam novel Ngrestiti Ati meliputi RS Sanglah, Balai Banjar, Ubud, pasar, kota Selong Lombok, dan Gianyar, Latar waktu dipakai seperti menjelang sore, pagi hari, pukul 8, pukul 2, hari minggu, siang hari dan 14 Agustus 1964, Latar suasana meliputi kecemasan, duka dan menyenangkan.
Esten (1978: 22) mengatakan bahwa tema adalah sesuatu yang menjadi pikiran sesuatu yang menjadi persoalan bagi pengarang. Tema merupakan persoalan yang diungkapkan dalam sebuah cipta sastra dan masih bersifat netral. Belum memiliki kecenderungan memihak karena masih merupakan persoalan. Tema dalam novel Ngrestiti Ati yakni kisah kesetiaan seseorang terhadap pasangannya. Tema ini dituangkan kedalam insiden-insiden yang kemudian terangkai menjadi satu jalinan cerita yang menarik untuk dinikmati.
Amanat adalah gagasan yang mendasari karya sastra, pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca atau penikmat sastra. Dalam karya sastra modern, amanat ini biasanya tersirat, tetapi di dalam karya lama amanat biasanya tersurat (Sudjiman, 1988: 5). pengorbanan dan ketulusan adalah hal utama yang harus dilakukan dalam menjalani suatu hubungan. Suatu hubungan yang didasari kasih sayang yang tulus hendaknya saling menjaga perasaan pasangan agar hubungan terjalin rukun dan harmonis, sehingga akan menimbulkan kesetiaan antar pasangan itu sendiri.
Aspek psikologi novel Ngrestiti Ati terdiri dari id, ego dan superego. Id adalah Aspek kepribadian yang gelap dalam alam bawah sadar manusia yang berisi insting dan nafsu-nafsu tak kenal nilai dan agaknya merupakan energy buta. Id tokoh novel Ngrestiti Ati terdiri dari tokoh utama dan tokoh sekunder yakni Nyoman Manda, Made Seruti, Nyoman Muklik dan Nyoman Seloka.
Ego adalah sistem kepribadian yang bertindak sebagai pengaruh individu kepada dunia objyek dari kenyataan, dan menjalankan fungsinya berdasarkan prinsip kenyataan (the reality principle). (Koeswara, 1991:33). Ego tokoh novel Ngrestiti Ati terdiri dari tokoh utama dan tokoh sekunder yakni Nyoman Manda, Made Seruti, Nyoman Muklik dan Nyoman Seloka.
Superego adalah sistem kepribadian yang berisikan nilai-nilai dan aturan-aturan yang sifatnya evaluatif (menyangkut baik-buruk). Superego tokoh dalam novel Ngrestiti Ati Nyoman Manda, Made Seruti dan Nyoman Muklik.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa struktur novel Ngrestiti Ati terdiri dari insiden, alur, tokoh utama, tokoh sekunder, tokoh komplementer. Latar yang digunakan yakni latar tempat, latar waktu dan latar suasana. Bertemakan kisah seseorang yang setia kepada pasangannya.
Aspek psikologi novel Ngrestiti Ati meliputi id, ego dan superego. Dalam analisis psikologi kepribadian tokoh novel Ngrestiti Ati setiap tindakan tokoh selalu didasarkan oleh id, ego, dan superego.
DAFTAR PUSTAKA
Brahim. 1986. Drama Dalam Pendidikan. Jakarta : Gunung Agung.
Esten, Mursal. 1978. Kesuastraan Pengantar Teori dan Sejarah. Bandung : Angkasa Bandung.
Hutagalung, M. S. 1967. Tanggapan Dunia Asrul Sani. Jakarta : Gunung Agung.
Koeswara, E. 1991. Teori-teori Kepribadian. Bandung : PT. Erosco.
Ratna, Nyoman Kutha. 2009. Paradigma Sosiologi Sastra. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Sudjiman, Panuti. 1988. Memahami Cerita Rekaan. Jakarta : Pustaka Jaya.
Sukada, I Made. 1987. Beberapa Aspek Tentang Sastra. Denpasar : Kayu Mas.
Tarigan, Henry Guntur. 1985. Prinsip-prinsip Dasar Sastra. Bandung : Angkasa.
6
Discussion and feedback