KOMPLEKSITAS PSIKOLOGIS TOKOH-TOKOH NOVEL SEDARA CINTA KARYA HERMES DIONE

Monica Febrianti Rahayu

0901105006

Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Udayana

Abstract

This article analyzed novel Sedara Love, by Hermes Dione. This novel illustrates complexicity,betrayal, choice. The theories which are applied in this analysis are structuralism theory by Teeuw and psychological personality theory by Sigmund Freud.This novel firstly analyzes the relation of the structure of characterization, plot, and setting. Second, it analyzes the psychologyfigures of novel SedaraCinta. The reason in two theories applied : structural theory and psycology theory. Choosing this data to be analyzed is because the interesting plot dan give moral value for the readers for faithful with couple. This novel is choosen to be analyzed because it complexityof figures, and the response of figures of SedaraCinta novel in facing problem and the response of two figures to shake off the problem.

Keyword :structuralism, psycology, andcomplexicity

  • 1.    LATAR BELAKANG

Novel Sedara Cinta karya Hermes Dione, diterbitkan oleh Leutika pada tahun 2010, dengan tebal novel 242 halaman. Pemilihan objek artikel novel Sedara Cintadilatarbelakangi oleh beberapa pertimbangan. Pertama, novel Sedara Cinta merupakan novel ini mengungkit kompleksitas dalam masalah percintaan dan perselingkuhan. Kedua, novel ini mengungkap kondisi kejiwaan tokoh-tokoh dalam menghadapi masalah, dan reaksi tokoh-tokoh melepaskan diri dari masalah kehidupan. Pertimbangan ketiga, novel Sedara Cinta memiliki judul yang menarik dan menyimpulkan beberapa pendapat mengenai arti kata sedara. Pendapat mengenai pengertian kata sedara dapat disimpulkan dengan kata dara sebagai lambang perempuan, dan dapat diartikan dengan kata se-dara yang memiliki pengertian satu darah. Melalui novel Sedara Cinta ini, banyak makna, pesan dan nilai moral yang dapat diambil.

Novel ini menceritakan tentang kerumitan jalinan asmara dan kehidupan tokoh-tokoh dalam cerita seperti yang tergambar dalam tokoh primer Yasrak yang mencintai Pipiet sejak Pipiet menginjak usia remaja. Pipiet adalah saudara kandung Sila, mantan istri Yasrak.Yasrak sempat mencoba bunuh diri karena perasaanya pada Pipiet yang belum mampu diwujudkannya. Yasrak bertemu Yasmin dan menjalin asmara dengan Yasmin. Yasmin membantu Yasrak dalam menulis dan menghasilkan karya-karya yang menarik dunia di duania sastra. Saat kesuksesan di dapatkan Yasrak dalam pekerjaannya sebagai penulis, Yasrak mencari Pipiet dan meninggalkan Yasmin. Kesadaran dan pemikiran yang dialami Yasrak, kemudian membuat Yasrak kembali kepada Yasmin

  • 2.    POKOK PERMASALAHAN DAN TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan latar belakang yang akan dibahas dalam artikel ini adalah sebagai berikut. Bagaimanakah struktur novel Sedara Cinta karya Hermes Dione meliputi plot, latar, dan penokohan. Bagaimanakah aspek psikologi tokoh cerita dalam novel Sedara Cinta karya Hermes Dione.

Tujuan penulisan artikel ini untuk menambah khazanah penelitian sastra, khususnya analisis psikologi sastra. Secara khusus untuk mengetahui struktur novel Sedara Cinta yang meliputi plot, latar, dan penokohan. Dan untuk mengetahui aspek psikologi tokoh-tokoh dalam novel Sedara Cinta.

  • 3.    LANDASAN TEORI DAN METODE PENELITIAN

Teori yang digunakan dalam penelitian ini ada dua macam teori, yaitu teori struktural dan teori psikologi sastra. Teori struktural dari (Teeuw, 1988:154), dan teori psikologi dengan menganalisis struktur kepribadian menurut Sigmun Freud (Minderop, 2010:20). Teeuw (1988:154) berpendapat bahwa analisis struktural merupakan langkah awal dalam proses pemberian makna, tetapi tidak boleh dimutlakkan dan juga tidak boleh ditiadakan. Teori dan dan metode dalam penelitian sastra disesuaikan dengan bahan yang ada. Pendekatan struktural mempunyai tujuan yaitu analisis struktural untuk membongkar dan memaparkan secermat, seteliti, semendetail, dan semendalam mungkin, keterkaitan dan keterjalinan semua anasir dan aspek karya sastra yang bersama-sama menghasilkan makna menyeluruh(Teeuw, 1984:135). Analisis struktur dianggap sebagai pijakan awal analisis, sebelum sampai pada analisis segi lain. Menurut Sigmund Freud psikisme manusia terdiri atas tiga sistem yaitu id, (terletak di bagian tak sadar), ego (terletak di antara alam sadar dan taksadar), dan super ego (terletak sebagian di bagian sadar dan sebagian lagi di bagian taksadar) (Minderop, 2010:20).Konflik yang terkait dengan perwatakan dan alur cerita mendapat penelitian dan penjelasan dari sisi manakah konflik itu terjadi baik konflik yang

terjadi dalam diri tokoh, atau dengan tokoh lain, atau dengan situasi yang berbeda dalam dirinya. Demikianlah struktur kepribadian menurut Freud, yang terdiri dari tiga aspek yaitu id, ego dan super ego yang ketiganya tidak dapat dipisahkan. Secara umum, id bisa dipandang sebagai komponen biologis kepribadian, ego sebagai komponen psikologisnya, sedangkan super ego adalah komponen sosialnya.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas tiga tahapan, yaitu (1) tahap pengumpulan data, (2) tahap pengolahan data, (3) tahap penyajian hasil analisis data. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah baca, simak, dan catat. Metode yang digunakan dalam pengump[ulan data adalah metode deskriptif analisis.

  • 4.    HASIL DAN PEMBAHASAN

Novel ini dianalisis dengan analisis struktural dan analisis psikologi sastra. Analisis struktur diarahkan pada tiga unsur pembentuk yang dianggap mewakili struktur globalnya adalah plot, latar, dan penokohan, dan di lanjutkan dengan analisis hubungan antarunsur struktur. Dalam menganalisis plot novel Sedara Cinta digunakan lima tahapan menurut Nurgiyantoro yaitu tahapan situasion (penyituasian), tahapan generating circumstances (pemunculan konflik), tahapan rising action (peningkatan konflik), tahapan climax (klimaks), dan tahapan denouement (penyelesaian).

Penyituasian terjadi ketika Yasrak masuk rumah sakit jiwa karena diagnosa kejiwaan yang parah lantaran menyimpan perasaaan cinta sejak lama pada Pipiet.Pemunculan konflik terjadi ketika Yasrak mencapai kesuksesan dan mencari Pipiet yang telah bersuami untuk hidup bersama Yasrak, sedangkan Yasrak telah memiliki Yasmin sebagai kekasih dan teman dalam menulis.Peningkatan konflik terjadi ketika Yasrak mendapat tawaran melanjutkan sekuel kedua novel tulisannya dan Yasmin. Yasrak mengajak Yasmin kerja sama dan membuat Pipiet terbakar api cemburu sehingga pertikaian dan perkelahian terjadi diantara Yasmin dan Pipiet. Yasrak yang ingin membuktikan keseriusannya pada Pipiet meminta restu untuk hubungannya pada namun orang tua Pipiet yang terkejut dengan hubungan asmara Pipiet dengan Yasrak, terutama Sila yang tidak mampu menahan amarah dan emosinya, sampai akhirnya Pipiet diberikan keputusan untuk menentukan hubungannya dengan Yasrak oleh keluarganya. Pada tahap klimaks Pipiet meminta Yasrak menikahi Pipit tepat pada hari ulang tahunnya.Namun Yasrak berubah pikiran, dan kembali pada Yasmin, karena Yasrak merasa Yasminlah wanita yang mampu membawanya pada kesuksesan dalam menulis dan mengerti dirinya pada tahap penyelesaian.

Latar tempat kejadian dalam novel Sedara Cinta meliputi Bogor, Cirebon, Jakarta, Malang, Banyuwangi, dan Kalimantan. Namun dari enam tempat yang paling dominan

adalah Jakarta. Latar waktu yang terlihat dalam novel Sedara Cinta secara khusus pengarang tidak menyebutkan angka tanggal, bulan, dan tahun. Namun, beberapa kutipan yang menggambarkan kemajuan zaman tentang kemajuan industri penerbitan buku. terjadi pada masa modern dan komunikasi yang lancar dengan menggunakan telepon genggam. Latar sosial yang di gambarkan dalam novel ini adalah nilai kebudayaan yang berbeda dalam rumah tangga Yasrak dan Prisila, dan masih adanya kepercayaan terhadap pawang adat, meski hidup dalam kota. Penokohan dalam novel ini dibagi menjadi tiga bagian, yakni tokoh primer (Yasrak), tokoh sekunder (Pipiet dan Yasmin), tokoh komplementer (Kanto, Prisila, Aldi, Maida, dan Bernadette).

Dalam menganalisis aspek psikologis novel Sedara Cinta karya Hermes Dione ini digunaklan teori struktur kepribadian menurut Sigmun Freud yang meliputi id,ego, dan superego, kemudian analisis dilanjutkan dengan interaksi psikologi antar tokoh-tokoh novel. Id adalah sistem kepribadian yang paling dasar. Sistem yang didalamnya terdapat naluri-naluri bawaan.Ego mengontrol apa yang akan masuk ke dalam kesadaran dan apa yang akan dikerjakan pada akhirnya. Ego adalah sistem kepribadian yang bertindak sebagai pengaruh individu kepada dunia objek dari kenyataan, dan menjalankan fungsinya berdasarkan prinsip kenyataan (the reality principle).superego terbentuk melalui internalisasi nilai-nilai atau aturan-aturan oleh individu dari sejumlah figur yang berperan, berpengaruh, atau berarti bagi individu tersebut seperti orang tua dan guru(Koswara, 1991:34).

  • 1)    Tinjauan Psikologi Tokoh Yasrak

Analisis id menggambarkan sosok Yasrak yang tertekan dengan perasaannya kepada Pipiet dan memutuskan untuk bunuh diri, namun Yasrak diselamatkan oleh pemilik kontrakan dan dibawa ke RSJ ketika rumah sakit menyatakan Yasrak mengalami gangguan jiwa yang parah.Saat sembuh Yasrak kembali menulis dan berkenalan dengan Yasmin. Yasrak ingin menjadi seseorang penulis yang berbeda dengan tidak menggunakan nama aslinya dalam karyanya, dan Yasrak merasa kesepian ketika sosok Yasmin tidak bersamanya untuk menemaninya menulis.

Aspek ego pada tokoh Yasrak terlukis ketika Yasrak sudah tidak mampu lagi membendung rasa rindunya pada Pipiet sewaktu mendengar dua lagu yang menjadi gambaran kenangan dalam dirinya. Setelah sukses dengan tulisan-tulisannya dan menggambarkan sosok Pipiet dalam novel karyanya, Yasrak mencari Pipiet untuk mengajaknya hidup bersama dengan Yasrak, sedangkan Pipiet sudah memiliki suami, dan Yasrak masih menjadi kekasih Yasmin. Yasrak merasa bebannya mulai berkurang ketika Pipiet tertidur lelap di sampingnya.

Aapek superego pada tokoh Yasrak terlukis ketika Yasrak mengalami kebimbangan dan kehampaan seminggu sebelum pernikahannya dengan Pipiet, lalu memutuskan untuk berpisah dengan Pipiet demi kebaikan mereka, dan Yasrak memilih kembali pada Yasmin yang selalu menjadi sumber kekuatan Yasrak dalam menulis.

  • 2)    Tinjauan Psikologis Tokoh Pipiet

Aspek id dialami tokoh Pipiet ketika ia ingin segera menjadi dewasa dan memahami cinta. Pipiet tetap merasa sedih meskipun dia sudah memiliki Beni, sebab yang dicintai Pipiet adalah kakak iparnya yang tidak bisa menjadi miliknya.

Aspek ego pada tokoh Pipiet terlukis ketika menemukan sosok dirinya dalam sebuah novel dan Pipiet mulai mengalami kegalauan sehingga kesehatannya menurun. Pipiet bertemu dengan Yasrak yang mengajak Pipiet hidup bersama, dan Pipiet memilih meninggalkan suaminya melalui surat dan pergi bersama Yasrak tanpa ada satu keluargapun yang mengetahui kemana jelasnya Pipiet pergi. Hidup bersama Yasrak membuat Pipiet mengenal Yasmin dan mengalami konflik batin ketika menyadari betapa pengaruhnya Yasmin terhadap karya-karya Yasrak.

Aspek superego pada tokoh Pipiet terlukis ketika Pipiet menerima kenyataan tentang keputusan Yasrak yang tidak ingin melanjutkan hubungan mereka ke jenjang pernikahan dan memilih Yasmin.Pipiet membantu Yasrak mendapatkan Yasmin dan meyakinkan Yasmin tentang perasaan Yasrak.

  • 3)    Tinjauan Psikologis Tokoh Yasmin

Aspek id pada tokoh Yasmin terlukis ketika mengenal Yasrak di sebuah perpustakaan dan berfikir untuk ingin lebih mengenal Yasrak. Dan setelah saling mengenal dan berpacaran, Yasmin harus menghadapi kenyataan atas pengakuan Yasrak akan dirinya yang telah memiliki seorang putra dan jatuh cinta pada Pipiet sejak Pipiet masih kecil. Namun Yasmin tetap sabar dan berusaha selalu ada untuk Yasrak.

Aspek ego pada tokoh Yasmin terlukis ketika Yasmin berpisah dengan Yasrak, Yasmin mengalami penurunan drastis dalam semangat belajar dan mengalami kehampaan batin. Sampai suatu saat ketika Yasrak datang dan mengajak Yasmin untuk melanjutkan sekuel bersama, dan Yasmin harus mengenal Pipiet, seseorang yang sudah lama di puja oleh Yasrak.Yasmin dan Pipiet mengalami rasa cemburu yang membara, sehingga perkelahian dan pertikaian terjadi diantara mereka.

Aspek superego terlukis pada tokoh Yasmin ketika Yasmin mengontrol kesedihannya dan emosinya saat yasrak lebih memilih Pipiet sebagai

wanitanya.Namun akhirnya Yasrak kembali pada Yasmin, dan dengan ragu Yasmin menerima Yasrak dengan bantuan Pipiet.

  • 5.    SIMPULAN

Artikel ini menganalisis aspek psikologi yang diawali dengan analisis struktural. Novel Sedara Cinta merupakan karya sastra yang menceritakan tentang kerumitan dalam hubungan percintaan terlarang yang hampir dialami tokoh-tokoh dalam novel. Latar tempat berada di Bogor, Cirebon, Jakarta, Malang Banyuwangi, dan Kalimantan. Latar sosial digambarkan adalah sosial ekonomi, dimana pekerjaan mempengarungi kepribadian tokoh-tokoh dalam novel Sedara Cinta. Novel Sedara Cinta menceritakan tentang pengkhianatan, dan bagaimana upaya tokoh-tokoh dalam menghadapi masalah percintaan yang rumit dengan memilih pasangan yang tepat meskipun pada akhirnya menghancurkan perasaan tokoh-tokoh lain yang berpengaruh.

DAFTAR PUSTAKA

Dione, Hermes. 2010. Sedara Cinta. Yogyakarta: Leutika.

Koswara. 1991. Teori-Teori Kepribadian. Bandung: Erisco.

Minderop, Albertine. 2010. Psikologi Sastra. Jakarta:Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Ratna, Nyoman Kutha. 2009. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta :

Pustaka Pelajar

Teeuw, A. 1984. Sastra dan Ilmu Sastra: Pengantar Teori Sastra. Jakarta: Pustaka Jaya.

Teeuw, A. 1988. Sastra dan Ilmu Sastra. Jakarta :Pustaka Jaya.