1

KONFLIK BATIN TOKOH-TOKOH UTAMA ANTOLOGI CERPEN PENGANTIN LUKA KARYA K.USMAN

Putu Diah Putri Kartika Sari

Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Udayana

Abstract

This article analyzes the psychological aspect of the main characters in six short stories from the book Pengantin Luka written by K.Usman. From the fifteen short stories from the book, six are chosen because they have a same theme that is marriage. Theory of psychology of literature is used to analyze those short stories as the main characters involve in the internal conflict within themselves which rose because of id, ego and superego. The characters are Tantini, Sarinah, Karel, Gadis, Nabila, and Maligum posses the giving way and sincere feeling, sadness and longing, faith and wait, selecting a partner, honesty and lies, even a real and fake happiness. Human beings always catches for happiness and ignores the tension so that they can’t make the differentiation between fantasy and reality. Marriage for some people is the most wanted and the happiest thing but this short story revealed another side of marriage. A bride is couples of human that have been committed to the marriage. Wound is a painful feeling because of the pain.

Keyword: short story, psychological literature, internal conflict

  • 1.    Latar Belakang

Pengantin Luka (Kompas, 2006) merupakan kumpulan cerpen karya K. Usman yang banyak mengisahkan tentang konflik batin tokoh-tokoh yang ada di dalamnya. Pengantin identik dengan pasangan yang akan memasuki jenjang pernikahan atau pasangan yang sedang menjalani kehidupan berumah tangga. K.Usman menerbitkan kumpulan cerpen yang terbaru, berjudul Pengantin Luka terdiri atas 15 cerpen. Pengantin Luka terdiri atas 153 halaman.

Penelitian ini mengambil enam cerpen yang memiliki judul berbeda-beda dari lima belas cerpen. Melalui proses pembacaan dari sudut tema mayor, yaitu tema perkawinan sehingga diputuskan keenam cerpen dipilih karena memiliki konflik batin yang sama. Tema perkawinan yang sama dari ke enam cerpen lalu ditinjau dari segi psikologi sastra . Cerpen yang dimaksud adalah “Pengantin”, “Bukan Pelabuhan Penghabisan”, “Malam Minggu”, “Terkenal dan Kaya”, “Cinta dan Luka”, dan

“Bidadari”. Perempuan dan laki-laki saling membutuhkan satu sama lain, bukan hanya kaum perempuan yang pernah merasakan konflik di dalam batinnya, namun laki-laki juga merasakan hal yang sama. Sembilan cerpen yang ada di dalam kumpulan cerpen ini, namun tidak termasuk dalam penelitian, antara lain: “Berawal pada suatu malam”, “Denyut Jakarta”, “Pengawal”, “Pohon Jambu”, “Si Ong”, “Tak Ada Kata Kalah”, “Misteri Seorang Wanita”, “Lebih Hitam Dari Malam’, “Pelangi”.

  • 2.    Permasalahan

Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan-permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Bagaimanakah unsur tema, penokohan, latar, dan alur cerpen Pengantin Luka, bagaimanakah aspek psikologis tokoh-tokoh utama yang terdapat dalam Pengantin Luka, dan bagaimanakah konflik batin tokoh-tokoh utama yang terdapat dalam Pengantin Luka.

  • 3.    Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran yang jelas tentang unsur tema, penokohan, latar, dan alur Pengantin Luka karya K.Usman. Untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang aspek psikologis tokoh-tokoh utama yang terdapat dalam Pengantin Luka. Untuk mengetahui konflik batin yang dirasakan tokoh-tokoh utama yang terdapat dalam Pengantin Luka.

  • 4.    Kerangka Teori

Tahun 1932 Freud secara tegas mengemukakan dalam bukunya The Ego and the Id pandangannya mengenai struktur kepribadian manusia, yaitu sebagai terdiri dari tiga ‘bagian’ yang tumbuh secara kronologis; Id, Ego, dan Superego. Bila dikaitkan dengan pandangan topografis sebelumnya; Id samasekali terletak dalam ketaksadaran, Ego dan Superego meliputi ketiga tingkat kesadaran manusia (Anggadewi, 2003:3).

Psikologi sastra merupakan gabungan dari teori psikologi dengan teori sastra. Penelitian akan menggunakan teori kepribadian menurut Freud yang pada umumnya memiliki tiga konsep dasar, yaitu Id atau Es, b) Ego atau Ich, dan c) Super Ego atau Uber Ich. Id adalah dorongan-dorongan primitif yang harus dipuaskan, salah satunya adalah libido di atas. Id dengan demikian merupakan kenyataan subjektif primer,

dunia batin sebelum individu memiliki pengalaman tentang dunia luar. Ego bertugas untuk mengontrol Id, sedangkan Super Ego berisi kata hati (Freud dalam Minderop, 2010;xi).

  • 5.    Metode

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Metode pengumpulan data menggunakan metode studi kepustakaan yang dibantu dengan teknik pencatatan. Metode pustaka merupakan pengumpulan data yang dilakukan melalui tempat-tempat penyimpanan hasil penelitian, yaitu perpustakaan dan dilakukan dengan teknik baca, simak, dan catat. Pengolahan data menggunakan metode desktiptif analitik.

  • 6.    Pembahasan

    6.1    Psikologi Tokoh Utama

Menurut Freud (Anggadewi, 2003:3) Id adalah dorongan-dorongan primitif yang harus dipuaskan, kenyataan subyektif primer, dan dunia batin sebelum individu memiliki pengalaman tentang dunia luar. Id yang dirasakan oleh Sarinah merupakan ketidakpuasan dari dalam dirinya terhadap kenyataan bahwa suaminya sudah meninggal dan tidak akan pernah kembali, dorongan untuk menunggu di pinggir pelabuhan setiap subuh. Sarinah membayangkan suaminya akan kembali dan mereka hidup bahagia bersama.

Ego merupakan segi kepribadian yang dapat membedakan antara khayalan dan kenyataan serta mau menanggung ketegangan dalam batas tertentu. Ego pada Karel adalah kemampuan berpikir secara rasional dalam mencari pemcahan masalah terbaik, Ego bekerja berdasarkan prinsip realitas. Karel berusaha keras merubah gaya kehidupannya dulu yang suka bermain perempuan, dan semenjak mengenal Mimin, Karel memutuskan untuk mejalani kehidupan berumah tangga. Karel berusaha menjadi suami yang jujur dan setia kepada istri dan anak-anaknya.

Superego merupakan perwakilan dari berbagai nilai dan norma yang ada dalam masyarakat dimana individu itu hidup. Maligum merupakan anak dari Mak Kertab, memang sepantasnya seorang anak meminta izin terlebih dahulu kepada ibunya sebelum melakukan hal yang dapat merugikan ataupun menguntungkan hidupnya.

Maligum sebagai seorang anak yang berbakti kepada orang tua, Superegonya berjalan sesuai dengan norma dan aturan tersebut. Maligum meminta restu kepada Mak Kertab untuk pergi kekahyangan dengan bidadari dan akhirnya diberikan restu oleh Mak Kertab.

  • 6.2    Konflik Batin Tokoh Utama

Konflik adalah sesuatu yang dramatik, mengacu pada pertarungan antara dua kekuatan yang seimbang dan menyiratkan adanya aksi dan aksi balasan (Wellek & Warren, 1956:285). Konflik, dengan demikian, dalam pandangan kehidupan yang normal-wajar-faktual. Artinya bukan dalam cerita, menyaran pada konotasi yang negatif, sesuatu yang tak menyenangkan. Itulah sebabnya orang lebih suka memilih menghindari konflik dan menghendaki kehidupan yang tenang (Nurgiyantoro 2009: 122).

Konflik timbul dalam situasi di mana terdapat dua atau lebih kebutuhan, harapan, keinginan, dan tujuan yang tidak bersesuaian saling bersaing dan menyebabkan salah satu organisme merasa ditarik ke arah dua jurusan yang berbeda sekaligus, dan menimbulkan perasaan yang sangat tidak enak (Davidoff, 1991: 178)

Selanjutnya Davidoff (1991:178), mengemukakan bahwa konflik dapat terjadi di dalam diri individu ataupun di luar individu, bergantung pada pilihan yang diambil. 1. Approaches conflict, konflik-konflik psikis yang dialami oleh individu karena individu tersebut mengalami dua atau lebih motif yang positif dan sama kuat.

  • 2.    Approaches avoidance conflict, konflik psikis yang dialami individu karena dalam waktu yang bersamaan menghadapi situasi yang mengandung motif positif dan motif negatif yang sama kuat.

  • 3.    Avoidance conflict, konflik psikis yang dialami individu karena menghadapi dua motif yang sama-sama negatif dan sama-sama kuat.

  • 4.    Double approaches avoidance conflict, konflik psikis yang dialami individu karena menghadapi dua situasi yang masing-masing mengandung motif negatif dan motif positif yang sama kuat.

Karel merupakan tokoh utama laki-laki yang selalu merasa ketakutan akan masa lalunya. Kejujuran yang ia bangun terhadap rumah tangganya, diuji dengan

kedatangan wanita seksi bernama Sabrina. Motif positif adalah kejujuran Karel terhadap istrinya, motif negatif adalah harus memikirkan kemarahan Mimin akibat kejujuran yang menyakitkan itu.

Kecemasan adalah hasil dari konflik bawah sadar merupakan akibat dari konflik antara Id pada umumnya bersifat seksual dan agresif, dan pertahanan dari Ego dan Superego. Kebanyakan dari pulsi tersebut mengancam individu yang disebabkan oleh pertentangan nilai-nilai personal atau berseberangan dengan nilai-nilai dalam suatu masyarakat. Karel yang selalu merasa cemas akan masa lalunya dan berusaha setia kepada istrinya sesuai dengan nilai-nilai dalam masyarakat. Sedangkan konsep rasa bersalah, bisa disebabkan oleh adanya konflik antara ekspresi impuls dan standar moral (impuls expression versus moral standards). Perasaan bersalah kerap kali ringan dan cepat berlalu, tetapi dapat pula bertahan lama.

Sarinah adalah tokoh utama dalam cerpen “Bukan Pelabuhan Penghabisan”, ia merupakan perempuan yang berjiwa besar menghadapi kenyataan pahit yang dialami. Kesedihan atau duka cita (grief), Sarinah berhubungan dengan kehilangan sesuatu yang penting atau bernilai yaitu suaminya. Sarinah harus membesarkan anak-anaknya seorang diri tanpa bantuan seorang suami, bahkan sejak kecil ia tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ayah. Motif negatif harus kehilangan sosok ayah ketika ia masih kecil dan kehilangan suami yang dicintai sehingga ia harus menjadi tulang punggung keluarga.

Tokoh utama di dalam cerpen tersebut tidak banyak melakukan usaha atau perjuangan menyelesaikan masalahnya. Sarinah hanya berkutat pada konflik dengan kejiwaan dirinya sendiri. Ia tidak mampu menentang atau melawan lingkungannya, ketika masalah memuncakpun ia tak dapat berkata dan mengakui apapun. Ia tak dapat membela dirinya sendiri, tak dapat menerima laki-laki lain dan tidak ada sama sekali tindakan untuk memutuskan sikap memperbaiki dirinya.

  • 7.    Simpulan

Kumpulan cerpen Pengantin Luka mendeskripsikan hubungan perkawinan tokoh-tokoh utama dengan pasangannya. Terjadi perselingkuhan, hubungan jarak jauh, kesetiaan, bahkan kelainan seksual pada pasangan yang dihadapi dalam

membina hubungan berumah tangga. Semua konflik batin yang dialami para tokoh didalam cerpen diakibatkan pilihan yang harus diambil terhadap perjalanan hidupnya dan pada pasangannya.

Dalam analisis psikologi digunakan teori Id, Ego, dan Super Ego yang berobjek pada konflik batin para tokoh utama. Konflik batin yang dialami para tokoh dipengaruhi oleh Id, Ego, dan Super Ego yang mempengaruhi pola pikir dan pilihan yang harus diambil. Pada sebuah hubungan terdapat pilihan untuk setia dan tidak setia demi keamanan hubungan suami istri, dan pada akhirnya harus memilih salah satu diantara dua pilihan.

Dalam analisis ini tampak para tokoh melakukan kesetiaan yang didasarkan atas Id, Ego, dan Super Ego yang memiliki pengaruh kuat didalam pilihannya. Didasarkan atas Ego sesaat yang menguntungkan dirinya sendiri dalam memperoleh kepuasan batin. Setiap orang pasti ingin membina hubungan suami istri yang bahagia dengan keluarga kecil yang mereka bangun. Dibalik bayang-bayang kebahagiaan terdapat kenyataan yang tidak dapat dipungkiri, seperti pasangan yang berselingkuh, usia pasangan yang tidak panjang, dan hubungan yang kurang harmonis dengan keluarga pasangan. Pengantin Luka yang berarti hubungan suami istri yang berjalan tidak semulus dibayangkan, luka batin yang dirasakan oleh seorang suami ataupun istri dalam sebuah hubungan.

Daftar Pustaka

Davidoff, Linda. L. 1991. Psikologi: Suatu Pengantar Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga.

Minderop, Albertine. 2010. Psikologi Sastra Karya Sastra Metode, Teori, dan Contoh Kasus. Jakarta: Pustaka Obor.

Moesono, Anggadewi. 2003. Psikoanalisis dan Sastra. Jakarta: Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Budaya Lembaga Penelitian UI Kampus UI.

Nurgiyantoro, Burhan. 2007. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Usman, K. 2006. Kumpulan Cerpen Pengantin Luka. Jakarta: Percetakan Grafika Mardi Yuana.

Wellek, Rene dan Austin Warren. 1956. Theory of Literature. New York: Harcourt, Brace & World, Inc. (Terjemahan dalam Bahasa Indonesia oleh Melani Budiyanto. 1989. Teori Kesusatraan. Jakarta: Gramedia).