1

REDUPLIKASI BAHASA JEPANG DALAM NOVEL IKITEMASU, 15 SAI KARYA MIYUKI INOUE

Oleh:

Sarli Budiarti

Program StudiSastraJepang, FakultasSastra, UniversitasUdayana

Abstract:

The title of this study is “ReduplikasiBahasaJepangdalam Novel Ikitemasu, 15 SaiKarya Miyuki Inoue”. The data source of this study was taken from Japanese novel entitled Ikitemasu, 15 Sai.The study used agih methods and informal methods. The theory were used to analyze the main character of the novel was taken from the theory of form reduplication by Koizumi (1995) and the theory of mean reduplication by Simatupang (1983). There are two forms analysis of reduplication form: stem reduplication (gokan no juufuku) and stem and affixes reduplication (gokanjuufuku to setsuji). Semantically, Japenese reduplication in the novel Ikitemasu, 15 Sai by Miyuki Inoue showed five meanings, namely meaning of diversity, distributive, intensive, plural or singular, and the meaning of reduplication which states doing something repeatedly or continuosly. Keyword: Reduplication, Form, Mean

  • 1.    LatarBelakang

Bahasa adalah system lambing bunyi yang digunakan oleh para anggota suatu masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri (Kridalaksana, 2008: 24). Fungsi bahasa secara umuma dalah sebagai alat komunikasi manusia untuk saling berhubungan, bertukar pikiran, berbagi pengalaman, dan alat belajar dari orang yang satu dengan orang yang lainnya.

Bahasa erat kaitannya dengan linguistik. Dalam linguistik, yang dikaji bisa berupa kalimat, kosa kata, tata bunyi ujaran, bahkan sampai bagaimana bahasa diperoleh, serta bagaimana sosio-kultural mempengaruhi masyarakat pengguna bahasa tersebut. Dengan adanya hal seperti ini, melahirkan berbagai cabang linguistik sebagai suatu ilmu yang bisa dipelajari seperti: fonetik (onseigaku), fonologi (on-in-ron), morfologi(keitaron), sintaksis (tougoron/sintakusu), semantik (imiron), pragmatik (goyouron), sosiolinguistik (shakaigengogaku), dan yang lainnya.

Dalam morfologi dibahas mengenai pembentukan kata yang melibatkan mengenai komponen atau unsur pembentukan kata itu, yaitu morfem, baik morfem dasar maupun morfem afiks, dengan berbagai alat proses pembentukan

kata itu yaitu afiks dalam proses pembentukan kata melalui proses afiksasi, reduplikasi atau pun pengulangan dalam proses pembentukan kata melalui proses reduplikasi, penggabungan dalam proses pembentukan kata melalui proses komposisi, dan sebagainya.

Dalam bahasa Jepang, terdapatbanyak proses pembentukan kata, salah satunya adalah reduplikasi. Seperti yang disebutkan Koizumi (1995:108), bahwa dalam bahasa Jepang terdapat pembentukan kata yang disebut “Juufuku” (pengulangan). Reduplikasi adalah proses morfemis yang mengulang bentuk dasar, baik secara keseluruhan, secara sebagian, maupun dengan perubahan bunyi (Chaer,2007:182). Penelitian ini mencoba menganalisi sbentuk dan makna reduplikasi dalam novel Ikitemasu, 15 Sai karya Miyuki Inoue.

  • 2.    Pokok Permasalahan

Dalam penelitian ini dibahas mengenai bentuk dan makna reduplikasi bahasa Jepang dalam novel Ikitemasu, 15 Sai karya Miyuki Inoue.

  • 3.    Tujuan Penelitian

Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk menambah wawasan reduplikasi bahasa Jepang, dan diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam mengembangkan ilmu linguistik. Secara khusus untuk mengetahui bentuk dan makna reduplikasi bahasa Jepang dalam novel Ikitemasu, 15 Sai karya Miyuki Inoue.

  • 4.    Metode Penelitian

Sumber data yang digunakan adalah novel Ikitemasu, 15 Sai karya Miyuki Inoue. Pada tahapan pengumpulan data digunakan metode simak dengan teknik catat. Dalam teknik ini, peneliti tidak terlibat secara langsung untuk ikut menentukan pembentukan dan pemunculan calon data kecuali hanya sebagai pengamatterhadap calon data yang terbentuk dan muncul dari peristiwa kebahasaan yang berada diluar dirinya (Sudaryanto, 1993:4). Setelah data diperoleh, tahap selanjutnya dilakukan pengklasifikasian data. Pada tahap penganalisisan data, metode yang digunakan adalah metode agih. Teknik dasar

metode agih adalah teknik bagi unsur langsung (Sudaryanto, 1993:31). Dalam penyajian hasil analisis, metode yang digunakan pada tahapan ini, yaitu metode informal. Metode informal adalah metode dalam penyajian hasil analisis data dengan menguraikan melalui kata-kata. Dengan demikian, metode informal menjelaskan dalam bentuk kata-kata bukan dengan angka-angka atau bagan (Sudaryanto, 1993:145).

  • 5.    Hasil dan Pembahasan

    5.1    BentukReduplikasiBahasaJepang

Reduplikasi adalah proses pengulangan seluruh atau sebagian bentuk fonologis yang mewakili bunyi. Dalam analisis ini, bentuk reduplikasi bahasa Jepang dikelompokkan menjadi dua yaitu reduplikasi akar kata (gokan no juufuku) dan reduplikasi akar kata dengan membubuhkan afiks (gokan juufuku to setsuji). Dalam novel Ikitemasu, 15 Sai terdapat 20 bentuk reduplikasi akar kata (gokan no juufuku), dan 6 bentuk reduplikasi akar kata dengan membubuhkan afiks (gokanjuufuku to setsuji).

  • 5.1.2    Reduplikasi Akar Kata (gokan no juufuku)

Reduplikasi akar kata(gokan no juufuku) yaitu reduplikasi atau pengulangan yang terbentuk dengan cara pengulangan seluruh akar katanya secara utuh. Dalam novel Ikitemasu, 15 saiterdapat 20 bentuk reduplikasi akar kata (gokan no juufuku).

Tabel 1 Bentuk Reduplikasi Akar Kata (gokan no juufuku)

Bentuk Dasar

Bentuk Reduplikasi

いろ/iro/ ‘warna’

いろいろ/iro iro/ ‘beranekaragam

ます/masu/‘meningkatkan’

ますます/masu masu/‘semakin’

/dou/ ‘tempat suci’

堂々/dou dou/ ‘megah, mulia’

/hi/hari

日々/hi bi/hari hari

一歩/ippo/ ‘selangkah’

一歩一歩/ippo ippo/ ‘selangkah demi selangkah’

さま/sama/keadaan

さまざま/sama zama/bermacam-macam

ひとつ/hitotsu/satu

ひとつひとつ/hitotsu hitotsu/satu persatu

ずっと/zutto/terus

ずっとずっと/zutto zutto/terus menerus

もっと/motto/lebih

もっともっと/motto motto/lebih-lebih

少し/sukoshi/ ‘sedikit’

少々/shou shou/ ‘sebentar’

ひとり/hitori/sendiri

ひとりひとり/hitori hitori/masing-masing

/ten/titik

点々/ten ten/ titk-titik

とても /totemo/sangat

とてもとても/totemo totemo/sungguh sangat

とき/toki/waktu

ときどき/toki doki/kadang-kadang

ひとこと/hitokoto/sepatah kata

ひとことひとこと/hitokoto hitokoto/ beberapa patah kata

努力/ doryoku/‘usaha keras’

努力努力/ doryoku doryoku/‘usaha sangat keras’

それ/sore/itu

それぞれ /sore zore/masing-masing

/kuni/negara

国々 /kuni guni/negara-negara

いち/ichi/satu

いちいち/ichi ichi/satu-satu

大切な/taisetsuna/penting

大切な大切な/taisetsuna taisetsuna/sangat penting

Reduplikasi akar kata (gokan no juufuku) dapat dilihat sebagai reduplikasi

penuh karena bentuk reduplikasi ini langsung mengulang dari bentuk dasarnya.

  • 5.1.3    Reduplikasi Akar Kata dan Afiks(gokan juufuku to setsuji)

Reduplikasi akar kata dan afiks merupakan reduplikasi yang membubuhkan afiks yaitu pengulangan kata yang diturunkan dari bentuk dasar yang mengalami penambahan afiks sebagai penggabungan kata dalam bahasa Jepang.

Tabel 2 ReduplikasiAkar KatadanAfiks(gokanjuufuku to setsuji)

ちいさい /chiisai/ ‘kecil’

ちいさなちいさな /chiisanachiisana/‘kecil-kecil’

さわる /sawaru/‘meraba’

さわらせてさわらせて

/sawarasetesawarasete/ ‘meraba-raba’

少しい/ sukoshii / ‘sedikit’

少しずつ少しずつ/ sukoshizutsusukoshizutsu/‘sedikit demi sedikit’

痛い/ itai/sakit

痛く て痛く て/

itakuteitakute/sangatsakit

かなしい/kanashii/ ‘sedih’

かな しく てかなしく て/ kanashikutekanashikute/ ‘sangatsedih’

苦しい/ kurushii/ susah

苦しく て苦しく て/ kurushikutekurushikute/terlalususah

  • 5.2    MaknaReduplikasiBahasaJepang

Dalam garis besarnya, makna dapat dibagi menjadi dua, yaitu makna leksikal dan makna gramatikal. Oleh proses morfemis tertentu, kata yang dikenainya dapat mengalami perubahan dalam kedua bidang ini. Ada kalanya proses morfemis tidak mengadakan perubahan arti leksikal. Ada pula proses

morfemis yang mengakibatkan perubahan arti gramatikal. Sebaliknya, ada yang mengakibatkan perubahan gramatikal tanpa diikuti oleh perubahan makna leksikal. Seperti halnya proses morfemis lainnya, reduplikasi juga dapat dibagi atas reduplikasi yang mengubah makna leksikal dan makna gramatikal. Selanjutnya, data memperlihatkan bahwa makna yang dapat dihubungkan dengan reduplikasi tertentu dapat ditentukan dengan segera tanpa memperhatikan konteks kata ulang yang bersangkutandanreduplikasi yang demikiandisebutreduplikasi yang bebas konteks. Di pihak lain, ada reduplikasi tertentu yang maknanya tergantung dari konteksnya (yaitu konteks kata ulang), reduplikasi demikian disebut reduplikasi yang terikat konteks. Pada penelitian ini data yang diperoleh adalah reduplikasi bebas konteks, diantaranya makna reduplikasi yang menyatakan keanekaragaman, reduplikasi yang bermakna distributif, reduplikasi yang bermakna intensif, reduplikasi yang bermakna jamak atau tidak tunggal, dan makna reduplikasi yang menyatakan melakukan sesuatu berulang kali atau terus menerus.

  • 5.2.1    Reduplikasi yang MenyatakanMaknaKeanekaragaman

Reduplikasi yang digunakan untuk menyatakan makna keanekaragaman adalah sebagai berikut.

  • 1.    いろいろな /iroirona/ ‘beranekaragam’

  • 2.    日々/hi bi/ ‘hari-hari’

  • 3.    さまざま/samazama/ ‘bermacam-macam’

  • 4.    国々/kuniguni/ ‘negara-negara’

  • 5.2.2    Reduplikasi yang MenyatakanMaknaDistributif

Reduplikasi yang digunakan untuk menyatakan makna distribuf yaitu makna yang mengubahkelas kata bilangan tertentu menjadi kata keterangan setelahmengalami reduplikasi, adalah sebagai berikut.

  • 1.    ちいさなちいさな/chiisanachiisana/‘kecil-kecil’

  • 2.    ひとつひとつ/hitotsuhitotsu/satupersatu

  • 3.    少しずつ少しずつ/ sukoshizutsusukoshizutsu/‘sedikit demi sedikit’

  • 4.    ひとりひとり/hitorihitori/masing-masing

  • 5.    ひとことひとこと/hitokotohitokoto/beberapapatah kata

  • 6.    いちいち/ichiichi/satu-satu

  • 5.2.3    Reduplikasi yang MenyatakanMaknaIntensif

Reduplikasi yang digunakan untuk menyatakan maknaintensif atau kesungguhan yaitu makna yang mengeraskan atau menekankan arti pada reduplikasi, adalah sebagai berikut.

  • 1.    ますます/masumasu/‘semakin’

  • 2.    もっともっと/motto motto/lebih-lebih

  • 3.    とてもとても/totemototemo/sungguhsangat

  • 4.    努力努力/ doryokudoryoku/‘usahasangatkeras’

  • 5.    痛くて痛くて/ itakuteitakute/sangatsakit

  • 6.    かなしくてかなしくて/ kanashikutekanashikute/ ‘sangatsedih’

  • 7.    苦しくて苦しくて/ kurushikutekurushikute/terlalususah

  • 8.    大切な大切な/taisetsunataisetsuna/sangatpenting

  • 5.2.4    Resuplikasi yang MenyatakanMaknaJamakatauTidak Tunggal

Reduplikasi yang diguanakan untuk menyatakan makna jamak atau tidak tunggal adalah sebagai berikut.

  • 1.    点々/ten ten/ titik-titik

  • 5.3.5 Reduplikasi yang MenyatakanMaknaMelakukanSesuatuBerulang kali atauTerusMenerus

Reduplikasi yang digunakan untuk makna yang menyatakan melakukan sesuatu berulangkali atau terusmenerus pada novel Ikitemasu, 15 sai adalah sebagai berikut.

  • 1.    一歩一歩/ippoippo/ ‘selangkah demi selangkah’

  • 2.    ずっとずっと/zuttozutto/terusmenerus

  • 3.    ときどき/tokidoki/kadang-kadang

  • 4.    さわらせてさわらせて/sawarasetesawarasete/ ‘meraba-raba’

6. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis mengenai bentuk dan fungsi reduplikasi dalam novel Ikitemasu, 15 Sai karya Miyuki Inoue yang telah dilakukan, dapat diketahui

bahwa bentuk reduplikasi yang ditemukan yaitu reduplikasi akar kata (gokan no juufuku) dan reduplikasi akar kata dan afiks(gokanjuufuku to setsuji).

Ada pun makna reduplikasi yang terdapat dalam novel Ikitemasu, 15 Sai karya Miyuki Inoue antara lain reduplikasi yang menyatakan keanekaragaman, reduplikasi yang bermakna distributif, reduplikasi yang bermakna intensif, reduplikasi yang bermakna jamak atau tidak tunggal, dan makna reduplikasi yang menyatakan melakukan sesuatu berulang kali atau terus menerus.

Daftar Pustaka

Chaer, Abdul. 2007. LinguistikUmum. Jakarta: RinekaCipta.

Koizumi, Tomotsu. 1995. NihongoKyoushi no Tame No GengogakuNyuumon.

Japan: DaishuukanShoten.

Kridalaksana, Harimurti. 1982. Pembentukan Kata dalamBahasa Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia.

Miyuki, Inoue. 2000. Ikitemasu, 15 Sai. Tokyo: Poplar Publishing.

Simatupang, m.d.s. 1983. Reduplikasi Morfemis Bahasa Indonesia. Jakarta:

Djambatan.