ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA NOVEL DR. RATINI KARYA NYOMAN MANDA
on
1
ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA
NOVEL DR. RATINI KARYA NYOMAN MANDA
I Wayan Mika
Jurusan Sastra Bali, Fakultas Sastra
ABSTRACT
The analysis on the structure and literary sociology approach in the novel of dr. Ratini, this article aims was to understand the elements of structure and the social aspects that exist in the novel. The theory base have been used in this analysis were the structural theory and the theory of literary sociology. Structural theory have been used based on the Teeuw that were dominant elements in literary work. For the analysis of social aspects were based on the theory presented by Damono and Rene Wellek, the method have been used in this analysis were divided into three phases, that were data collection by the method of reading, data processing and data analysis by analytic descriptive methods, and presentation of the results of the analysis data were by using informal methods.The results have been obtained in this analysis that were revealed of the narrative structure that develop the novel of dr Ratini as follows: incident, plot, setting, characters and characterizations, theme and message. In addition, this analysis also reveals social aspects as follows: aspects of religion (tattwa, moral, ceremony), aspects of romance, magic aspects and technology aspects.
Keywords: Novel, Social, and Romance.
Novel adalah prosa rekaan yang panjang serta menyuguhkan tokoh-tokoh dan menampilkan serangkaian peristiwa dan latar secara tersusun (Sudjiman,1986:53). Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989:134), menyebutkan bahwa kata novel berarti karangan prosa yang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang, orang-orang sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap perilaku. Ide-ide pengarang lahir dari pengalaman lingkungan pengarang, tema-tema yang diangkat ke dalam karya-karya novel Bali modern yang lahir selama ini diwarnai oleh kehidupan sosial budaya yang ada pada masyarakatnya. Demikian pula dengan aspek-aspek yang lain, seperti psikologi dan kekhasan-kekhasan aspek kulturalnya yang ikut berperan
membangun karya sastra Bali modern, dan teradaptasi dari sikap hidup orang Bali itu sendiri. Lahirnya suatu cipta sastra pada hakekatnya tidak lain merupakan abstraksi kenyataan kehidupan masyarakat yang diungkapkan melalui media bahasa secara estetis.
Salah satu ketertarikkan untuk menganalisis Novel dr Ratini dalam penelitian ini, karena cerita dalam novel ini sangat menarik dan didalamnya juga dibalut dengan unsur percintaan. Ketertarikan menggunakan objek ini sebagai bahan penelitian berasal dari judul yang menggunakan nama tokoh Luh Ratini yang berprofesi sebagai seorang dokter di Puskesmas Sampalan Nusa Penida.
-
a) Aspek-aspek sosial apa sajakah yang terdapat dalam novel dr Ratini?
secara umum adalah tujuan yang bersifat universal atau umum. Penelitian ini merupakan salah satu upaya untuk mengembangkan dan melestarikan karya sastra Bali Modern berupa novel dan menambah kontribusi bagi pengembangan ilmu sastra serta khasanah hasil-hasil penelitian dibidang sastra khususnya novel.Tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan aspek-aspek sosial yang terkandung didalam Novel dr Ratini.
Kata metode berasal dari kata methodos (bahasa latin), sedangkan methodos itu sendiri berasal dari akar kata meta dan hodos. Meta berarti menuju, melalui, mengikuti, sesudah, sedangkan hodos berarti jalan, cara, arah. Dalam pengertian yang lebih luas metode dianggap sebagai cara-cara strategi untuk memahami realitas, langkah-langkah sistematis untuk memecahkan rangkaina sebab-akibat berikutnya. Metode berfungsi untuk menyederhanakan masalah, sehingga lebih mudah untuk dapat dipecahkan dan dipahami (Ratna,2009:34).
Teknik berasal dari bahasa Yunani, tekhnikos, yang berarti alat atau seni menggunakan alat. Lebih lanjut juga dikatakan bahwa teknik berarti alat, teknik bersifat paling kongkret, sebagai instrument penelitian teknik dapat dideteksi secara indrawi (Ratna,2004:37). Metode dan teknik dapat dibagi dalam tiga tahapan.
Penyediaan data dilakukan dengan metode membaca berulang-ulang secara cermat terhadap naskah yang dijadikan objek penelitian dalam hal ini adalah novel dr Ratini. Metode pembacaan ini penting dilakukan untuk memahami isi dari novel dr Ratini. Tahap penyediaan data diatas dibantu dengan teknik pencatatan untuk menghindari terjadinya data yang terlupakan akibat keterbatasan ingatan yang dimiliki oleh peneliti, serta teknik terjemahan. Setiap teks yang dibaca diterjemahkan ke dalam bahasa sasaran. Novel dr Ratini menggunakan bahasa Bali kepara dan bahasa Asing dan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
Pada tahap analisis data, metode yang digunakan adalah metode kulaitatif. Metode kualitatif memberikan perhatian terhadap data alamiah, data dalam hubungannya dengan konteks keberadaannya. Metode Kualitatif dianggap sebagai multimetode sebab penelitian pada gilirannya melibatkan sejumlah besar gejala sosial yang relevan (Ratna,2009:47).
Dalam tahapan ini juga didukung dengan teknik deskriftik analitik. Secara etimologi deskripsi dan analisis berarti menguraikan. Metode deskriptif analitik dapat digabungkan dengan metode formal. Metode formal yaitu analisis yang mempertimbangkan aspek-aspek formal, aspek-aspek bentuk, yaitu berupa unsur-unsur dalam karya sastra (Ratna,2009:49). Teks novel dr Ratini dideskrifsikan sehingga dapat diketahui unsur-unsur yang terkandung di dalamnya kemudian dilanjutkan dengan melakukan analisis sesuai dengan permasalahan yang akan dikaji.
Setelah data diolah maka dilanjutkan dengan tahap akhir, yaitu tahap penyajian hasil analisis data. Metode yang digunakan dalam tahapan ini adalah metode deskriptif formal dan informal, yaitu dengan memaparkan hasil penelitian dengan tanda-tanda dan kata-kata yang tepat. Di dalam penerapan metode formal dan informal, tentunya dibantu dengan teknik deduktif dan induktif. Teknik induktif adalah penyajian dengan mengemukakan hal-hal yang bersifat khusus kemudian dikemukakan dengan hal-hal yang bersifat umum.
Adapun aspek-aspek sosial yang terkandung dalam novel dr Ratini, yaitu aspek agama, aspek magis, aspek percintaan, dan aspek teknologi. Adapun penjelasan dari keempat aspek-aspek sosial yang terkandung dalam Novel dr Ratini dapat dilihat sebagai berikut ini.
-
5.1.1. Aspek Agama
Agama berasal dari bahasa Sansekerta. Kata Agama terdiri dari dua suku kata yaitu a dan gam. a berarti tidak, sedangkan gam mengandung arti pergi. Sehingga a + gam berarti tidak pergi, diam atau datang. Dengan ditambah akhiran a, maka a + gam menjadi a+ gam+ a yang berarti kedatangan (Nala,1993:4).
Novel dr Ratini sebagai karya sastra Bali modern mencerminkan aspek-aspek sosial yang berupa ajaran keagamaan dan percintaan. Untuk itu pembicaraan aspek sosial dalam Novel dr Ratini tidak dapat dilepaskan dari tiga kerangka dasar Agama Hindu yaitu: tattwa (filsafat), susila (etika), upacara (ritual). Dalam Novel dr Ratini, terdapat tiga kerangka dasar Agama Hindu tersebut, yaitu tattwa (filsafat), susila (etika), dan upacara.
-
5.1.2. Aspek Tattwa (filsafat)
Kata filsafat dalam bahasa Yunani disebut philosophia, secara etimologis berarti: philos = kawan, teman, sahabat, cinta, dan sphia = ilmu pengetahuan, kebijaksanaan. Jadi arti keseluruhannya Cinta kepada ilmu pengetahuan atau berkawan pada ilmu pengetahuan (Panitya Tujuh Belas,1986:3). (Sudharta, 2001:6) Seperti yang kita ketahui bahwa agama Hindu memiliki lima dasar kepercayaan yang disebut dengan Panca Sradha yang terdiri dari:
-
1. Percaya dengan adanya Shang Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa).
-
2. Percaya adanya Atma
-
3. Percaya dengan adanya Hukum Karma Phala
-
4. Percaya dengan adanya Samsara (Punarbawa)
-
5. Percaya dengan adanya Moksa.
Kelima dasar kepercayaan (panca Sradha) inilah yang dijadikan sebagai pedoman dalam melangkah oleh masyarakat Hindu demi tercapainya kedamaina dan kesejahteraan hidup manusia di dunia.
Dalam novel dr Ratini, terdapat tiga kepercayaan dari Panca Sradha tersebut, yaitu hubungan antara manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa. Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa terlihat ketika Yan Arsana tumben merasakan bergadang (makemit) di pura tenget, apalagi hingga menjelang tengah malam ia akan melaksanakan persembahyangan yang diantar oleh pemangku pura. Dari pembahasan tersebut dapat dilihat bahwa sebagai umat yang beragama akan selalu taat melaksanakan ibadahnya sesuai dengan ajaran agama dan kepercayaan masing-masing. Apabila seseorang yakin dan percaya akan adanya Tuhan, maka seseorang tersebut tentunya selalu ingat Tuhan dengan anugerah-Nya.
-
5.1.3. Etika (susila)
Etika berasal dari bahasa Yunani yaitu “ethis” yang berarti kesusilaan, lebih tepatnya to ethos yang berarti kebiasaan, adat-istiadat, kesusilaan. Etika adalah pengetahuan tentang kesusilaan, kesusilaan yang berbentuk kaedah-kaedah yang berisi larangan-larangan untuk berbuat sesuatu. Susila berasal dari suku kata “su” dan “sila”. su yang berarti baik dan sila berarti perbuatan, laksana atau tingkah laku. Dengan demikian kata susila mengandung arti perbuatan yang baik (Panitya Tujuh Belas,1986:116). Etika yang terdapat didalam novel dr Ratini sangat erat kaitannya dengan ajaran moral. Dalam hal ini pengarang mengharapkan agar setiap pembaca dapat memupuk rasa hubungan yang harmonis antara manusia dengan manusia, manusia dengan tuhan, dan manusia dengan Tuhan. Ketika Yan Arsana mengajak Luh Ratini untuk melaksanakan perjalanan suci (tirtayatra) ke Tirta Empul dan ke India. Pada pembahasan ini nampak bahwa Yan Arsana sangat menyayangi Luh Ratini dan mengajaknya melukat ka Tampaksiring juga sampai ka India. Berkat pertolongan Iwa Darma yang dapat membuat Luh Ratini kembali pulih dan sehat. Pustaka suci Weda menyebutkan bahwa dunia ini diciptakan oleh Shang Hyang Widhi dan dipelihara dengan pengorbanan suci. Berarti Shang Hyang Widhi menciptakan alam semesta ini tidak tinggal di luar, tetapi didalam alam semesta ini.
-
5.1.4. Upacara
Dalam ajaran Agama Hindu ada dua tahapan wujud baktinya kepada Tuhan, tahapan pertama ialah jika pemahaman agama dan pertumbuhan rohaninya belum begitu maju, dapat dipergunakan cara bakti yang disebut apara bakti, sedangkan mereka yang telah maju dapat menempuh cara bakti yang lebih tinggi yang disebut para bakti. Para bakti adalah bakti yang menggunakan pikiran, tanpa memerlukan sarana pendukung karena sudah dapat memusatkan pikiran dengan sempurna, sedangkan apara bakti adalah bakti yang masih banyak membutuhkan simbol-simbol dari benda-benda tertentu (Sudartha,1990:2).
Aspek Agama dalam novel dr Ratini terlihat saat pelaksanaan upacara tengah latri yang berarti memohon ijin kepada Tuhan agar kegiatan yang akan dilaksanakan dapat berjalan dengan lancar tanpa adanya hambatan.
-
5.2. Aspek Percintaan
Percintaan merupakan sebuah kata yang sangat lazim diucapkan semua orang. Percintaan berasal dari kata cinta yang sangat sulit menentukan maknanya. Kebanyakan para penyair yang menggungkapkan arti dari kata cinta. Cinta kasih diartikan sebagai suatu sikap membuka diri, berani menyerahkan diri dengan hati, dengan jiwa, atau dengan seluruh pribadi. Dengan kata lain diperlukan pengorbanan untuk mencintai (Huibers,1982:3). ketika Luh Ratini mulai merasakan hatinya berbunga-bunga saat Yan Arsana menggungkapkan seluruh isi hatinya dan mencium pipi Luh Ratini ketika mereka berdua sedang berada di pantai.
-
5.3. Aspek Magis
Magis berhubungan dengan mistik atau kekuatan-kekuatan gaib tertentu, yang irasional sifatnya mempengaruhi seseorang. Sedangkan magis adalah suatu cara atau teknik untuk mencapai beberapa tujuan dengan memakai kekuatan-kekuatan gaib, dan merupakan fase utama atau pertama dalam mengembangkan pikiran tentang agama (Suteja,1989:138),
Aspek Magis dalam novel dr Ratini tercermin melalui prilaku atau perbuatan yang terdapat dalam tokoh Gung Gde Intaran. pengarang menjelaskan perilaku tokoh
Gung Gde Intaran yang sangat jahat dan memiliki ilmu hitan untuk menyakiti Luh Ratini.
-
5.4. Aspek Teknologi
Dalam teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:1158). Pada era globalisasi seperti sekarang ini teknologi modern berkembang semakin pesat. Perkembangan teknologi dibidang transportasi maupun komunikasi semakin berkembang. Pada jaman dahulu alat transportasi untuk menempuh jarak yang jauh dilakukan dengan jalan kaki atau dibantu oleh binatang peliharaan seperti kuda, keledai, sapi, dan lain-lain.
Perkembangan teknologi komuniksi dalam novel dr Ratini terlihat dengan perkembangan alat komunikasi yang canggih seperti: telepon, mesin Fax, dan HP. Pada pembahasan ini terlihat bahwa dalam novel dr Ratini pengarang melukiskan adanya alat komunikasi yang memanfaatkan teknologi modern. Dengan berkembangnya teknologi, manusia tidak lagi harus menunggu waktu yang lama untuk berkomunikasi. Alat komunikasi seperti: mesin Fax, email, telepon, dan HP memudahkan masyarakat untuk melakukan sarana komunikasi dengan baik.
Dari segi aspek-aspek sosial dalam Novel dr Ratini terkandung aspek-aspek sosial yang ingin disampaikan oleh pengarang yaitu: (a) aspek Agama yang meliputi kerangka dasar Agama Hindu yang terdiri dari tattwa (filsafat), susila (etika), dan upacara karena sebelum melaksanakan sesuatu pekerjaan harus selalu ingat pada Tuhan Yang Maha Esa, (b) aspek percintaan yang menjelaskan rasa cinta kasih antara manusia dengan manusia, manusia dengan Tuhan, dan manusia dengan lingkungan sekitarnya. (c) aspek magis yang menggungkapakan perbuatan-perbuatan yang berhubungan dengan magis. (d) aspek teknologi yang menggungkapkan penggunaan alat teknologi seperti penggunaan Hp, kendaraan bermotor, dan Facebook.
Antono, Billy. 2008. Kahlil Gibran, Romantic Voices. Yogyakarta: Mejor Books
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Huibers.1982. Sesama Manusia Dalam Sekitar Manusia Bunga Rampai tentang Filsafat Manusia. Jakarta: PT. Gramedia.
Kutha Ratna, I Nyoman.2003. Pradigma Sosiologi Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Kutha Ratna, I Nyoman. 2004. Teori, Metode dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Kutha Ratna, I Nyoman. 2009. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Cetakan ke 5. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Sudjiman, Panuti. 1986. Kamus Istilah Sastra. Jakarta: PT Gramedia
Suteja, I Wayan. 1984. Magis Sebagai Suatu Ilmu Alam. Denpasar: CV. Kayumas Agung.
_____________. 1989. Keberadaan Magis dan Mistis. Denpasar: CV. Kayumas Agung.
Sudartha, Tjokorda Rai. 1999/2000. “Arti dan Fungsi Sarana Upakara Pemerintah Daerah Tingkat I Bali”. Proyek Peningkatan Sarana dan Prasarana Kehidupan Beragama.
______________ dkk. 2001. Upadesa Tentang Ajaran-ajaran Agama Hindu. Surabaya: Paramita.
Sudirga, Ida Bagus,dkk. 2004. Widya Dharma Agama Hindu untuk SMU kelas XI. Denpasar: Ganeca Exact.
_______________. 2002. Agama Hindu untuk SMU kelas X. Denpasar: Ganeca Exact.
_______________. 2010. Widya Dharma Agama Hindu untuk SMU. Denpasar: Ganeca Exact
Discussion and feedback