p-ISSN: 2528-5076, e-ISSN: 2302-920X

Jurnal Humanis, Fakultas Ilmu Budaya Unud

Vol 23.2 Mei 2019: 126-134

DOI: 10.24843/JH.2019.v23.i02.p08

Kajian Semiotika pada Desain Kartu Pos Gotōchi Forumukādo Prefektur Toyama

Martha Theresia*, I Nyoman Rauh Artana, Ni Made Wiriani Program Studi Sastra Jepang Fakultas Ilmu Budaya [[email protected]]

*Corresponding Author

Abstract

The tittle of this thesis is “Study of Semiotics On Gotōchi Forumukādo Postcard Design in Toyama Prefecture”. The purpose of this research is to reveal signifier and signified on Gotōchi Forumukādo postcard design in Toyama Prefecture from verbal and visual structure signs. The analysis of this research uses Semiotics Theory according to Sudjiman and Zoest (1996) used for reveal signifier and signified and verbal and visual structure. The data source using 9 (nine) Gotōchi Forumukādo postcards in Toyama Prefecture released from 2009 to 2017/2018. Data collection uses library study method and then observation and note taking technique. The analysis uses descriptive analytic method and informal method according to (Sudaryanto 1993:135). The result shows that the interaction of verbal and visual signs creates verbal and visual messages that are interrelated. Through on the signs of verbal and visual is able to visualized signifier and signified from each postcard designs so that the messages can be well conveyed.

Keywords : Semiotics, Gotōchi Forumukādo , Toyama, Signified, Signifier

Abstrak

Skripsi berjudul “Kajian Semiotika Pada Desain Kartu Pos Gotōchi Forumukādo Prefektur Toyama”. Tujuan penelitian ini untuk mengungkapkan penanda dan petanda yang terdapat pada desain kartu pos Gotōchi Forumukādo khususnya Prefektur Toyama berdasarkan tanda-tanda struktur verbal dan visual yang terkandung didalamnya. Analisis menggunakan Teori Semiotika menurut Sudjiman dan Zoest (1996) yang diaplikasikan untuk mengungkapkan penanda dan petanda serta struktur verbal dan visual. Sumber data yang berupa kartu pos Gotōchi Forumukādo pada Prefektur Toyama yang terdiri dari 9 kartu pos yang dirilis pada 2009-2017/2018. Pada tahap pengumpulan data menggunakan metode studi kepustakaan dan simak dengan teknik catat. Pada tahap analisis data menggunakan metode deskriptif analisis. Pada tahap hasil penyajian analisis menggunakan penyajian secara informal yaitu menggunakan kata-kata biasa (Sudaryanto 1993:145). Hasil analisis data menunjukkan bahwa interaksi tanda verbal dan tanda visual yang dimunculkan pada masing-masing desain menimbulkan pesan verbal dan pesan visual saling terkait di antara keduanya. Melalui tanda-tanda visual dan verbal dapat menvisualisasikan penanda dan petanda yang terkandung dalam masing- masing desain kartu pos tersebut sehingga pesan yang terkandung pada kartu pos tersebut dapat tersampaikan dengan baik.

Kata kunci: Semiotika, Gotōchi Forumukādo, Toyama, penanda, petanda

  • 1.    Latar Belakang

Kartu pos merupakan bentuk surat terbuka karena pesan yang tertulis dapat diketahui oleh orang lain yang bukan haknya sebab ditulis pada halaman terbuka. Keberadaan kartu pos dalam kehidupan masyarakat Jepang didukung dengan budaya Jepang yang mengirim kartu pos kepada teman, keluarga, ataupun kerabat pada saat tahun baru. Salah satu kartu pos Jepang yang sangat terkenal yaitu kartu pos Gotōchi Forumukādo (ご当地フォルムカード).

Kartu pos ini diterbitkan oleh Japan Post Co. Ltd. (日本郵政株式会社 Nippon Yūsei Kabushikigaisha). Sampai saat ini kartu pos Gotōchi Forumukādo memiliki 424 lembar kartu pos yang terdiri dari 47 Prefektur Jepang dengan masing-masing Prefektur memiliki 9 jenis kartu pos dengan desain gambar yang berbeda-beda dan ditambah dengan kartu pos bergambar Gunung Fuji.

Pada dasarnya simbol-simbol visual hadir dalam bentuk gambar dengan sistem tanda, karena itu manusia sebagai bagian anggota dalam masyarakat, sering kali menggunakan simbol dalam memahami bentuk interaksinya (Wasimah, 2012:26). Oleh sebab itu, Japan Post berusaha memposisikan produknya dengan menerbitkan satu lembar kartu pos baru dengan desain gambar yang menarik pada masing-masing prefektur setiap tahunnya, sehingga bentuk interaksi pesan yang terkandung dalam desain masing-masing kartu pos dapat tersampaikan dengan baik melalui gambar-gambar yang ditampilkan. Hasilnya kartu pos ini sangat dikenal di Jepang ataupun di negara lain dan memiliki banyak penggemar ataupun kolektor kartu pos Gotōchi Forumukādo.

Berdasarkan hal tersebut yang telah disampaikan sebelumnya penulis memilih untuk mengkaji kartu pos

Gotōchi Forumukādo pada Prefektur Toyama hal ini dikarenakan Toyama merupakan Prefektur yang sangat terkenal dengan pemandangan alam dan pegunungannya yang begitu menakjubkan. Selain terkenal dengan pemandangan alam dan pegunungannya yang indah, Prefektur Toyama juga terkenal dengan hasil lautnya. Toyama juga merupakan satu-satunya negara di Asia Timur yang memiliki gletser. Hal tersebut yang menjadikan peneliti tertarik untuk meneliti kartu pos Gotōchi Forumukādo pada Prefektur Toyama pada penelitian yang berjudul “Kajian Semiotika Pada Desain Kartu Pos Gotōchi Forumukādo Prefektur Toyama”.

  • 2.    Pokok Permasalahan

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut.

  • a)    Bagaimanakah struktur yang terdapat pada desain kartu pos Gotōchi Forumukādo Prefektur Toyama?

  • b)    Bagaimanakah penada petanda yang terdapat pada desain kartu pos Gotōchi Forumukādo Prefektur Toyama?

  • 3.    Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini, sebagai berikut.

  • a)    Menambah wawasan pembaca tentang kartu pos Gotōchi Forumukādo yaitu pada Prefektur Toyama dan untuk bahan pembelajaran bahasa khususnya di bidang linguistik bahasa Jepang.

  • b)    Memahami struktur yang terdapat pada desain gambar kartu pos Gotōchi Forumukādo Prefektur Toyama serta memahami penada petanda yang terdapat pada desain kartu pos tersebut.

  • 4.    Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data yang bersifat kualitatif, yaitu berupa studi kepustakaan (Koetjaraningrat, 1983:420) dan simak

(Sudaryanto, 1993:133) teknik catat (Sudaryanto, 1993:135). Penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif analisis. Sumber data yang diperoleh berupa kartu pos Gotōchi Forumukādo, website postacollect.com serta buku-buku semiotika dan buku-buku online. Data yang diperoleh seperti hasil studi kepustakaan, hasil simak, dan hasil pengamatan informasi yang berasal dari website postacollect.com, dipaparkan tidak dalam bentuk angka-angka melainkan menggunakan kata-kata yang biasa. Adapun langkah-langkah untuk menganalisis data, diantaranya mengumpulkan data hasil dari studi kepustakaan yang diperoleh dari buku, koran, majalah website secara online, kemudian dengan menggunakan metode simak berdasarkan tulisan yang terdapat pada website postacollect.com yang dilanjutkan dengan menyusun catatan mengenai berbagai hal yang berisikan informasi yang lebih mendalam dan relevan yang mengarah pada pokok permasalahan. Pada akhirnya, peneliti menyusun rancangan konsep serta penjelasan yang berkaitan dengan tema dan data yang bersangkutan. Teori yang digunakan yaitu Teori Semiotika oleh Sudjiman dan Zoest (1996) yang mempermudah proses analisis melalui semiotika tanda-tanda verbal dan nonverbal melalui gambar yang ditampilkan.

  • 5.    Hasil dan Pembahasan

Pada setiap desain kartu pos Gotōchi Forumukādo memiliki struktur desain yang berbeda-beda. Struktur verbal yang dianalisis berdasarkan yang ditulis oleh website resmi kartu pos Gotōchi Forumukādo. Unsur-unsur struktur verbal pada kartu pos yaitu terdiri dari headline, subheadline, komposisi dan bodytext. Harga satu lembar kartu pos pertama hingga kedelapan yaitu 185 yen atau setara dengan 23.000 rupiah

sedangkan kartu pos kesembilan yaitu limited edition dengan harga 250 yen atau 33.000 rupiah. Pada masing-masing desain kartu pos memiliki layout yang berbeda-beda yaitu portrait dan landscape dengan part number atau nomor model kartu pos yang berbeda-beda yang ditulis pada halaman website resmi kartu pos Gotōchi Forumukādo.

  • 5.1    Kartu Pos Tateyama Kurobe

    Alpine Route

Kartu pos pertama yang dianalisis yaitu kartu pos Gotōchi Forumukādo Tateyama Kurobe Alpine Route yang dirilis pada September 2009. (lihat gambar 1)

Gambar 1. Kurobe Alpine Route

Struktur verbal kartu pos Gotōchi Forumukādo Tateyama Kurobe Alpine Route. Kartu pos ini berlatarbelakang dinding salju yang menjulang tinggi yang dilalui bus kemudian ilustrasi lainnya terdapat gunung yang indah tepat di belakang dinding salju tersebut. Headline atau tema kartu pos ini【立山黒部アル

ペンルート】yaitu adalah Tateyama

Kurobe Alpine Route. Tateyama Kurobe Alpine Route merupakan rute tempat untuk menikmati panorama dan pemandangan alam Jepang. Pada

Subheadline terdapat pernyataan yang memberikan keterangan dari headline-nya yaitu berupa 3±ll|^nP^Jb^.>Jb

— b(≡W^) atau Tateyama Kurobe Alpine Route (Toyama Prefektur) tersebut sekaligus memperkenalkan bahwa Tateyama Kurobe Alpine Route terdapat di Prefekur Toyama.

Pada bagian bodytext yang terdapat pada website postacollect (2018) menuliskan bahwa Snow Otani merupakan nama dari dinding salju yang terbentuk dari bulan April hingga Mei. Sejak jalur ini dibuka, jalur ini terdiri dari beberapa pemberhentian atau stasiun dengan tasiun Murodo sebagai yang tertinggi dengan ketinggian 2.450 meter yang merupakan wilayah salju terlebat di dunia. Komposisi bentuk asimetris, yaitu bentuk yang apabila kedua sisi gambar disatukan memiliki sisi yang tidak seimbang atau tidak proporsional hal ini dikarenakan bentuk bagian atas kartu pos ini mengikuti desain gambarnya.

Bentuk vertikal pada kartu pos ini menvisualisasikan bentuk dinding salju Tateyama Kurobe yang menjulang tinggi dengan ketinggian 20 meter. Kemudian warna yang ditambilkan pada desain kartu pos ini sesuai dengan realita atau aslinya, yaitu warna putih yang menvisualisasikan salju, sehingga warna putih merupakan petanda adanya salju pada desain kartu pos ini.

  • 5.2    Kartu Pos Tulip

Kartu pos kedua yang dianalisis yaitu kartu pos Gotōchi Forumukādo Tulip yang dirilis pada Juli 2010. (lihat gambar 2).

Gambar 2. Tulip

Kartu pos dengan headline チュー リップ atau tulip ini berlatarbelakang 3 (tiga) tangkai bunga tulip dilengkapi dengan warna yang berbeda-beda. Christian (2018) menyatakan kebun Tulip pada Prefektur Toyama berada di Kota Tonami.

Kartu pos bertema tulip pada website postacollect (2018) menyatakan bahwa produksi bunga tulip mulai di perkenalkan di Prefektur Toyama pada waktu zaman Taisho yaitu 30 Juli 191225 Desember 1926. Kartu pos Gotochi Forumukado (^^⅛^Λ^Δ⅛—^) bertema tulip ini dibuat dengan latar belakang warna putih guna menghidupkan ilustrasi bunga tulip tersebut. Warna merah, putih, dan kuning yang ditampilkan pada ilustrasi bunga tulip tersebut mewakili warna-warna bunga tulip yang ada di Kota Tonami.

  • 5.3    Kartu Pos Hotaruika

Analisis struktur verbal kartu pos ketiga yaitu kartu pos Gotōchi Forumukādo Hotaruika yang dirilis pada April 2011. (lihat gambar 3).

Gambar 3. Hotaruika


cumi bercahaya atau firefly squid dengan warna biru tua sebagai petanda dari firefly squid, warna biru dipilih sesuai dengan realita warna cumi-cumi bercahaya ini. Pada desain kartu pos cumi-cumi ini dilengkapi dengan bintik-bintik berwarna putih disekeliling gambar hal ini petanda bahwa cumi-cumi ini bercahaya di kegelapan. Kemudian pada desain ini juga terdapat 4 bentuk bintang yang berwarna putih yang juga merupakan petanda bahwa cumi-cumi ini bersinar mengeluarkan cahaya.

Headline ホタルイカ atau Hotaruika ini berlatarbelakang gambar cumi-cumi dilengkapi dengan warna biru tua yang indah. Cumi-cumi yang terdapat di Prefektur Toyama ini merupakan cumi-cumi bercahaya atau firefly squid. Postacollect (2018) menuliskan jika ingin melihat cumi-cumi bercahaya ini pada musim semi, kita dapat melihatnya di dekat pantai Teluk Toyama, sekitar bulan April-Mei setiap tahunnya, cumi-cumi ini naik ke permukaan untuk bertelur kemudian kita juga dapat mengamati bagaimana cumi-cumi tersebut mengeluarkan cahaya. Cumi-cumi bercahaya atau firefly squid ini juga dapat digunakan sebagai makanan seperti sup miso cuka dan acar.

Tanda visual kartu pos Gotōchi Forumukādo (ご当地フォルムカード) bertema Hotaruika (ホタルイカ) memiliki gambar ilustrasi seekor cumi-cumi dengan latar belakang kartu pos yang berwarna putih sebagai warna dasar desain kartu pos ini karena warna putih merupakan warna yang netral sehingga cocok untuk disepadankan dengan warna lainnya. Layout atau tata visual kartu pos ini yaitu simetris artinya jika kartu pos ini dilipat menjadi dua kedua sisi kartu pos ini seimbang. Kartu pos ini memiliki product shot yaitu gambar cumi-cumi yang menvisualisasikan gambar cumi-

  • 5.4    Kartu Pos Pantai Amaharashi

Analisis kartu pos keempat yaitu kartu pos Gotōchi Forumukādo Pantai Amaharashi yang dirilis pada Februari 2012. (lihat gambar 4).

Gambar 4. Pantai Amaharashi

Kartu pos Gotōchi Forumukādo dengan headline 雨晴海岸 (あまはら しかいがん)atau Pantai Amaharashi berlatar belakang dua orang perempuan yang sedang menghadap kebelakang menikmati pemandangan Pantai Amaharashi.

Postacollect (2018) menuliskan bahwa Pantai Amaharashi merupakan tempat yang indah, disana terdapat batu-batu yang berbentuk aneh berserta pohon-pohon pinus dan pasir putih. Pantai ini merupakan salah satu tempat di dunia , pada bulan Februari saat musim dingin dapat melihat pemandangan

gunung berwarna putih karena tertutup salju setinggi 3.000 meter di atas lautan.

Kemudian terdapat juga ilustrasi garis mengerucut yang berwarna putih petanda bahwa itu adalah sebuah gunung yang tertutup salju, ilustrasi gunung ini adalah ilustrasi Tateyama Kurobe. Warna biru tua merupakan petanda lautan bagian dalam, warna biru muda merupakan bagian lautan pinggir pantai dan warna putih merupakan petanda pasir putih pantai ini. Garis melengkung yang terdapat pada kartu pos ini petanda bahwa pantai ini berombak.

  • 5.5    Kartu Pos Kurobe Dam

Analisis kartu pos kelima yaitu kartu pos Gotōchi Forumukādo Kurobe Dam yang dirilis pada April 2013.(lihat gambar 5).

Gambar 5. Kurobe Dam

Kurobe Dam di Prefektur Toyama merupakan perjalanan wisata Jepang yang paling terkenal. Kurobe Dam menyatakan bahwa ketinggian bendungan ini memiliki tinggi 186 meter. Ada sekitar 10 juta orang dalam menyelesaikan pembangunan bendungan Kurobe ini dan menjadi pembangunan terbesar pada abad itu.

Kegiatan yang paling seru yang bisa dilakukan di Kurobe Dam adalah pada saat pintu air bendungan ini dibuka, ilustrasi curahan air yang keluar dari bendungan merupakan petanda pada saat pintu air bendungan ini dibuka, biasanya pintu air bendungan ini dibuka pada saat

musim panas. Curah air tinggi pada musim panas yang menyebabkan sungai meninggi dan kapasitas bendungan meninggi oleh karena itu pintu air bendungan dibuka pada saat musim panas. Garis melengkung berwarna ungu, biru tua, biru muda, hijau, kuning, oren, merah merupakan ilustrasi petanda sebuah pelangi, penyebab munculnya pelangi karena pada saat pintu air bendungan dibuka menyebabkan air yang berada di bendungan menyembur keluar dan jatuh kebawah. Namun karena ketinggian bendungan sangat jauh kebawah, air yang jatuh dari bendungan tersebut berubah menjadi uap air dan hal itu yang membentuk munculnya pelangi.

  • 5.6    Kartu Pos Owara Kaze No Bon

Analisis kartu pos keenam yaitu kartu pos Gotōchi Forumukādo (ご当地

フォルムカード) Owara Kaze No Bon ( おわら風の盆) yang diterbitkan pada April 2014. (lihat gambar 6).

Gambar 6. Owara Kaze No Bon

Postacollect (2018) menuliskan bahwa kartu pos Gotōchi Forumukādo Owara Kaze No Bon menyatakan bahwa tarian ini diadakan di beberapa kota di wilayah kota Yao, Prefektur Toyama. Kota tersebut antara lain Higashishin machi,Nishijin machi,Suwa machi, Kamiara machi, Kagami, Azuma machi, Nishi machi, Imama machi, Shimoshin

machi, Tenma chou dan termasuk juga Fukushima. Tarianini diadakan setiap tahun tangal 1-3 September. Pada tarian Owara Kaze No Bon ini terdapat tiga jenis tarian yaitu hounen odori yaitu tarian gaya lama, otoko odori yaitu tarian yang dilakukan oleh laki-laki dan on’na odori yaitu tarian yang dilakukan oleh perempuan. otoko odori dan on’na odori merupakan tarian gaya baru. Tarian tradisional Owara Kaze No Bon yang berasal dari Toyama. Tarian Owara Kaze No Bon merupakan tarian tradisional Prefektur Toyama pemeran tarian ini biasanya memakai yukata katun musim panas, ilustrasi pada gambar perempuan tersebut memakai pakaian yang bermotif dengan baju yang berwarna merah dan soft pink sebagai penanda pakaian tersebut adalah sebuah yukata, yukata merupakan sebuah petanda pakaian khas wanita Jepang yang digunakan pada acara-acara tertentu. Tarian ini diiringi oleh 3 pemain musik yang terdiri dari shamisen, gendang dan kokyuu. Adapun tarian ini memiliki tiga jenis penyajiannya,     antara     lain     :

Machinagashi:  penari berkeliling di

jalan-jalan kota bersama kelompok pemusik dan penyanyi (jikata). Wa Odori: tari dibawakan oleh penari yang membentuk lingkaran. Butai Odori: tari dibawakan di atas panggung yang berada di berbagai lokasi di dalam kota.

  • 5.7    Kartu pos Toyama of Baiyaku

Kartu pos ketujuh yaitu Gotōchi Forumukādo Toyama of Baiyaku (富山 の売薬) yang dirilis pada Maret 2015. (lihat gambar 7).

Gambar 7. Toyama of Baiyaku

Lachance (2017) mengatakan bahwa Kota Toyama memiliki sejarah tiga abad sebagai pusat perdagangan obat-obatan rumahan. Hal ini dikarenakan di Toyama terdapat 5200 perusahaan obat dan kebanyakan memproduksi obat tradisional atau kampo.

Postacollect (2018) menuliskan bahwa pada tahun 1690 seorang Daimyo (Orang yang memiliki pengaruh besar pada suatu wilayah) sedang sakit perut di Kastil Edo, Ada seseorang bernama Masaaki Maeda beliau adalah generasi kedua dari penguasa Toyama yang memberikan obat yang bernama “antikumitan”, dengan obat tersebut akhirnya sang Daimyo pulih dari sakit, dan menginginkan beliau untuk melakukan menyebarkan penjualan obat tersebut. Selain itu, di Kota Toyama juga terdapat museum penemuan obat, sehingga pengunjung dapat melihat banyak bahan penemuan obat di Toyama.

Toyama of Baiyaku merupakan pos tobat-obatan yang dijual oleh pedagang yang disebut Baiyaku-san. Para pedagang atau Baiyakusan bepergian ke penjuru negeri untuk menjual obat dari pintu ke pintu.

  • 5.8    Kartu pos Ikan Buri

Kartu pos kedelapan merupakan kartu pos kartu pos Gotōchi Forumukādo (ご当地フォルムカード) ikan buri (

) yang dirilis pada Juli 2016. (lihat gambar 8).

Gambar 8. Ikan Buri

Lewis (2013) mengatakan bahwa ikan buri atau ikan ekor kuning (yellowtail) banyak ditemui di Kota Himi, Prefektur Toyama. Ikan ini merupakan ikan yang sangat lezat dan biasanya masyarakat menyantap ikan ini pada musim dingin, dan ikan buri memiliki harga yang tinggi di Jepang.

Postacollect (2018) menuliskan bahwa ikan buri ditangkap di Teluk Toyama dari bulan November sampai dengan bulan Maret, yang diakui sebagai salah satu merek Toyama yang direkomendasikan di Prefektur Toyama. Ikan buri atau ikan ekor kuning merupakan ikan laut yang hidup di perairan Indo-Pasifik. Ikan buri merupakan ikan yang popular di Jepang yang digunakan untuk makanan sushi dan sashimi. Umumnya ikan ini berwarna hitam keabu-abu pada bagian atasnya dan bagian tengah berwarna garis kuning dan bagian bawah berwarna silver atau perak. Warna yang disajikan pada ilustrasi ikan buri ini di desain sesuai dengan realitanya. Penanda ekor kuning pada ikan ini di desain sesuai dengan warna aslinya atau realitanya, petanda dari ekor kuning ini adalah sebagai alat kemudi yang memungkinkan ikan untuk dapat bergerak ke arah kiri dan kanan.

  • 5.9    Kartu Pos Masuzushi

Kartu pos kesembilan yang merupakan kartu pos terbitan terakhir oleh Japan Post. Ltd yang diterbitkan pada Agustus 2017 - September 2018 dengan penjualan yang terbatas. (lihat gambar 9).

Gambar 9. Masuzushi

Kartu pos kesembilan ini dilengkapi dengan kartu pos gotochi mini didalamnya. Kartu pos kesembilan ini yaitu kartu pos ます寿司(富山県 atau Masuzushi.

Masuzushi merupakan sushi tradisional Prefektur Toyama yang merupakan jenis oshizushi (sushi ditekan) di mana rasa asin dari ikan trout dan diiris tipis yang kemudian diletakkan dengan hati-hati pada nasi. Pada bagian bodytext yang terdapat pada halaman website Postacollect (2018) menuliskan bahwa struktur verbal kartu pos Gotōchi Forumukādo bertema masuzushi (ます寿 司) yang merupakan makanan sushi enak yang berasal dari Toyama yaitu masuzushi, makanan ini sudah ada dari dulu sejak periode Edo hingga sekarang. Dulu makanan ini menjadi makanan khas dari Negara Yue (salah satu kota/kerajaan di Cina pada zaman Edo).

Pada bagian tengah yang berwarna oren berbentuk lingkaran merupakan penanda ikan trout (salmon), ikan salmon pada sushi petanda ciri khas dari

makanan sushi, selain itu ikan salmon mengandung asam lemak omega 3 yang bermanfaat untuk menunjang kesehatan fungsi otak. Warna hijau yang berada di sekeliling salmon yang berbentuk lingkaran merupakan penanda daun bambu, daun bambu ini petanda kesegaran pada sushi yang berarti semakin lama daun bambu itu akan semakin layu jadi jika daun bambu itu semakin layu berarti sushi itu sudah lama disajikan. Pada desain kartu pos masuzushi ini, pada bagian bawah ikan salmon terdapat penanda nasi yang ditempatkan di keranjang bulat yang berwarna apricot. Nasi yang disajikan merupakan nasi olahan dengan cuka. Seluruh paket kemudian ditutup rapat di daun bambu dan dipadatkan untuk meminimalkan oksidasi. Bahan kimia dari cuka dalam nasi dan bahan alami dari daun bambu petanda untuk melestarikan ikan dan menjaga nasi tetap lembut, yang berarti bahwa jenis sushi ini akan bertahan lebih lama daripada pilihan standar nigiri atau maki.

  • 6.    Simpulan

Berdasarkan hasil analisis semiotika struktur tanda verbal dan visual serta penanda dan petanda atas objek penelitian kartu pos Gotōchi Forumukādo (ご当地フォルムカード) yang diterbitkan oleh Japan Post.Ltd pada tahun 2009-2018 yaitu interaksi tanda verbal dan tanda visual yang dimunculkan dalam masing-masing desain kartu pos tersebut telah menghadirkan pesan verbal dan pesan visual saling terkait di antara keduanya. Keterkaitan keduanya menimbulkan penanda dan petanda dari masing-masing objek yang ditunjukkan pada desain kartu pos tersebut. Sehingga gambar merupakan penyalur makna yang terdapat pada penanda dan petanda kartu pos itu.

Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa interaksi struktur

tanda verbal dan visual serta penanda dan petanda, keduanya saling melengkapi antara satu dengan yang lainnya atau satu kesatuan.

  • 7.    Daftar Pustaka

Christian. 2018. Kebun Tulip Tonami, Resources:https://www.infojepang .net/item/kebun-tulip-tonami/

Koentjaraningrat. 1983. “Metode-metode Penelitian Masyarakat”. Jakarta: PT. Gramedia.

Lachance. 2017. Toyama: Kota Obat, Resources:https://www3.nhk.or.jp/ nhkworld/id/radio/travel/20170915. html

Lewis. 2013. Mencicipi Cita Rasa Musim Dingin- Ikan                Buri,

Resources:https://www3.nhk.or.jp /nhkworld/id/radio/travel/archive/2 0130125.html

POSTACOLLECT. 2018. Gotōchi Forumukādo Toyama,Resources https://www.postacollect.com/got ochi/area28

Sudaryanto. 1993. “Metode dan Teknik Analisis Bahasa”. Yogyakarta: Duta Wacana University Press.

Sudjiman, Panuti dan Aart Van Zoest. 1996. “Serba-Serbi Semiotika”. Jakarta: PT    Gramedia Pustaka

Utama.

Wasimah, Faridatul. 2012. “Makna Simbol Komunikasi Budaya dalam Tradisi Mudun Lemah” (Skripsi). Surabaya: Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel.