DOI: 10.24843/JH.2018.v22.i02.p28

ISSN: 2302-920X

Jurnal Humanis, Fakultas Ilmu Budaya Unud

Vol 22.2 Mei 2018: 474-480

Profesi Byoujihoikusi dalam Manga 37.7º no Namida Karya Shiina Chika

Ni Kadek Juni Arsih

Program Studi Sastra Jepang Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana [email : jarsih5@gmail.com]

Abstrak

Penelitian ini berjudul “Profesi Byoujihoikushi dalam manga 37.7º no Namida Karya Shiina Chika”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tugas byoujihoikushi dan kualifikasi yang dibutuhkan byoujihoukushi yang tergambar dalam manga 37.7º no Namida. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori sosiologi sastra yang dikemukakan oleh Ian Watt. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat dua prosedur perawatan anak sakit oleh byoujihoikushi yaitu pengajuan permohonan oleh orang tua ke byoujihoiku dan pengambilalihan perawatan anak oleh byoujihoikushi. Terdapat empat tugas yang harus dijalankan oleh byoujihoikushi, dan terdapat tiga kualifikasi yang dibutuhkan byoujihoikushi dalam manga 37.7º no Namida.

Kata Kunci : Sosiologi Sastra, Profesi, Byoujihoikushi, Kualifikasi

Abstract

This research entitled "Byoujihoikushi Profession in 37.7º no Namida Comics Written by Shiina Chika”. This research aims to determine byoujihoikushi task and the qualification needed byoujihoikushi that illustrated in 37.7º no Namida comic. Theory that used for analyzing is the theory of sociology of literature proposed by Ian Watt. The results of this research showed that there are three ways of handling a child hurt by the byoujihoikushi, which consists of pleading the byoujihoikushi done by the parents of the child, and the byoujihoikushi taking over the parental role. There are four tasks that must be done by the byouihoikushi and there are three qualification needed byoujihoikushi that reflected in 37.7º no Namida comics.

Key words: Sociology of Literature, Profession, Byoujihoikushi, Qualification

  • 1.    Latar Belakang

Peningkatan jumlah ibu yang bekerja di negara Jepang terjadi karena beberapa faktor seperti hukum persamaan kesempatan kerja, emansipasi wanita, dan pendidikan untuk wanita (Lediyana, 2013:86). Seorang ibu yang bekerja tidak dapat mengasuh anaknya sepanjang waktu sehingga mereka membutuhkan orang lain atau institusi untuk

membantunya, terlebih lagi ketika anak sakit dan tidak bisa pergi ke hoikuen. Byoujihoikushi adalah profesi perawat anak sakit yang bertugas merawat anak yang sedang sakit saat ditinggalkan oleh orang tuanya. Profesi ini merupakan salah satu profesi yang sangat membantu ibu-ibu di Jepang yang bekerja dalam mengurus anak-anak mereka yang dalam kondisi sakit.

Terdapat beberapa prosedur yang harus dijalani dalam menjalankan profesi sebagai seorang byoujihoikushi. Selain itu tugas-tugas yang harus dilaksanakan dan kualifikasi yang dibutuhkan untuk menjadi seorang byoujihoikushi menjadi hal menarik untuk dibahas. Dalam manga 37.5 0C no Namida karya Shiina Chika diceritakan tentang kehidupan seorang byoujihoikushi bernama Momoko Sugisaki yang bekerja di sebuah perusahaan penyedia layanan pengasuh anak sakit. Di dalam manga tersebut diceritakan pula mengenai tantangan-tantangan yang dihadapi Momoko sebagai seorang byoujihoikushi, seperti menghadapi sikap seorang anak yang harus diikuti semua keinginannya, menangani kondisi darurat yang terjadi saat tiba-tiba anak yang dirawat mengalami kondisi kritis, termasuk menghadapi karakter yang berbeda-beda dari para ibu dan anak yang dirawatnya. Setiap keluarga tempat seorang byoujihoikushi bertugas memiliki peraturan yang berbeda-beda, oleh karena itu seorang byoujihoikushi harus memahami peraturan dan karakter dari setiap keluarga demi kelancarannya dalam menjalankan pekerjaannya. Maka dari itu, melalui penelitian ini diharapkan dapat menjawab maupun menambah wawasan      mengenai      profesi

byoujihoikushi. Selain hal di atas, diharapkan pula penelitian ini dapat menjawab tugas dan kualifikasi yang dibutuhkan untuk menjadi seorang byoujihoikushi.

  • 2.    Pokok Permasalahan

Berdasarkan latar belakang sebelumnya, maka muncul permasalahan yang menjadi pembahasan penelitian ini. Masalah-masalah tersebut adalah sebagai berikut.

  • 1.    Bagaimanakah              tugas

Byoujihoikushi dalam manga

37.50C no Namida karya Shiina Chika?

  • 2.    Bagaimanakah kualifikasi yang dibutuhkan Byoujihoikushi dalam manga 37.5 0C no Namida karya Shiina Chika?

  • 3.    Tujuan Penelitian

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk menambah pengetahuan mengenai karya sastra terutama pada kesusastran Jepang. Kemudian terdapat dua tujaan yang mengkhusus pada penelitan ini yaitu yang pertama mengetahui tugas Byoujihoikushi dalam manga 37.50C no Namida karya Shiina Chika. Tujuan Kedua yaitu mengetahui kualifikasi       yang       dibutuhkan

Byoujihoikushi dalam manga 37.5 0C no Namida karya Shiina Chika.

  • 4.    Metode Penelitian

Metode yang digunakan pada tahap pengumpulan data penelitian ini adalah metode studi pustaka (Ratna, 2009:39). Pada tahap analisis data, penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis (Ratna, 2009:53). Kemudian metode informal digunakan pada   tahap

penyajian hasil analisis data yaitu dengan menyusun hasil analisis dengan kata-kata    yang mudah dimengerti

(Ratna, 2009:50) Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori sosiologi sastra yang dikemukakan oleh Ian Watt (dalam Damono 1979:3-5).

  • 5.    Hasil dan Pembahasan

Dalam penelitian ini sebelum memaparkan tugas-tugas byoujihoikushi dalam manga 37,5 ° C no Namida karya Shiina Chika, dipaparkan terlebih dahulu megenai prosedur perawatan anak sakit oleh byoujihoikushi. Keduan hal tersebut juga terbagi lagi dalam sub-sub yaitu :

  • 5.1    Tugas Byoujihoikushi dalam Manga

37.7º no Namida Karya Shiina Chika

Byoujihoikushi merupakan istilah Byoujihoikushi merupakan istilah yang ditujukan kepada orang yang mengkhususkan diri dalam perawatan anak sakit dan pemulihan dari penyakit. Profesi ini diklasifikasikan ke dalam jenis profesi yang memberikan perawatan melalui kunjungan ke rumah (Komazaki, 2015). Manga 37,5 ° C no Namida karya Shiina Chika merupakan manga yang menceritakan tentang kehidupan seorang byoujihoikushi yang bernama Momoko yang menampilakn situasi-situasi dalam menghadapi pasiennya dan keseharian Momoko dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang byoujihoikushi.

  • 5.1.1.    Prosedur Perawatan Anak Sakit oleh Byoujihoiku

Ketika orang tua yang bekerja tidak bisa menjaga dan merawat anaknya yang sedang sakit, jasa dari seorang byoujihoikushi sangatlah penting dalam membantu para orang tua. Ketika orang tua hendak menggunakan fasilitas perawatan anak sakit oleh byoujihoikushi terdapat beberapa tahapan yang harus dilakukan, yaitu pertama adalah mengajukan permohonan perawatan ke (byoujihoiku). Selanjutnya yaitu tahap pengambilalihan perawatan anak yang akan dilakukan antara orang tua dengan byoujihoikushi ketika perawatan terhadap anak akan dimulai dan telah selesai. Berbagai macam alasan seperti peraturan tempat kerja yang harus diikuti, situasi keluarga, perlunya perawatan yang harus didapat oleh anak karena perkembangan kondisinya yang tidak bisa diprediksi dan berbagai macam hal lainnya akan membuat para orang tua yang bekerja kesulitan dalam merawat anaknya yang sedang sakit. Ketika situasi-situasi seperti itu mendesak, mengajukan permohonan

perawatan ke perusahaan penitipan anak sakit akan menjadi pilihan yang diambil oleh para orang tua, hal tersebut dapat dilihat pada data berikut :

  • (1)    朝比奈 :ほらここ見てごらん

桃子   :。。。。っ

指名。。。!?あたしが。。。!? 朝比奈さん:きっと今日海将くん楽し

かったんだろうね   

桃ちゃんにまた会いたいっ て言ってるんじゃないかな ~~~

Asahina : Hora koko mitegoran Momoko : .....

himei....!?     Atashi

ga....!?

Asahina : Kitto kyou Kaito-kun tanoshikattan darou ne Momo-chan ni mata iataitte itterun jyanai kanaa

Asahina : Coba lihat.

Momoko : Ehh....

Aku ditunjuk...?

Asahina : Pasti hari ini Kaito senang Mungkin dia berkata ingin bertemu lagi dengan Momo-chan.

(37,5 ° C no Namida vol 1, 2014: 32)

Data (1) menunjukkan situasi ketika orang tua Kaito mengajukan permohonan perawatan terhadap Kaito. Pengajuan permohonan perawatan tersebut dilakukan oleh ibu Kaito dengan mengisi formulir yang sudah disediakan di website perusaahaan. Pak Asahina yang pada saat itu membuka formulir permohonan perawatan yang diisi oleh ibu     Kaito     tersebut     langsung

menunjukkannya kepada Momoko agar Momoko juga mengetahui bahwa dia akan bertugas kembali keesokan harinya untuk merawat Kaito.

Mengambilalih perawatan terhadap anak merupakan hal penting yang harus dilakukan oleh byoujihoikushi ketika akan memulai perawatan terhadap anak. Pengambilalihan perawatan terhadap anak dilakukan oleh byoujihoikushi ketika orang tua akan berangkat bekerja atau pergi meninggalkan rumah untuk aktifitas lainnya. Orang tua akan menjelaskan terlebih dahulu bagaimana keadaan anak dan memberi tahu kepada byoujihoikushi mengenai hal-hal yang sudah disiapkan seperti, obat, makanan, pakaian ganti untuk anak, dan keperluan lainnya. Selain menjelaskan secara langsung, orang tua biasanya juga sudah mengisi formulir mengenai kondisi kesehatan anak. Setelah perawatan terhadap anak selesai dilakukan dan orang tua telah kembali ke rumah, byoujihoikushi akan menyerahkan kembali perawatan terhadap anak kepada orang tuanya. Byoujihoikushi akan menyerahkan laporan yang sudah dibuat selama proses perawatan dan juga menyampaikan secara langsung bagaimana perkembangan kondsi anak kepada orang tuanya.

  • 5.1.2.    Tugas Byoujihoikushi

Ketika seorang byoujihoikusi sudah mulai mengambilalih perawatan terhadap anak dari orang tuanya, byoujihoikusi tersebut memiliki tugas-tugas yang nantinya harus dikerjakan selama proses perawatan berlangsung. Selama ditinggalakan oleh orang tuanya, perawatan terhadap anak sepenuhnya menjadi tanggung jawab dari byoujihoikushi yang bertugas. Nantinya byoujihoikushi akan memiliki tugas-tugas seperti mengecek kondisi anak, meberikan makanan dan obat kepada anak, menemani anak bermain, dan memberikan penanganan pertama jika anak mengalami kondisi darurat.

Mengecek kondisi kesehatan anak secara     rutin     dilakukan     agar

perkembangan kondisi anak dapat diketahui     dengan     jelas     dan

byoujihoikushi mengetahiun perawatan yang harus diberikan lebih lanjut kepada anak, hal tersebut dapat dilihat pada data berikut :

  • (2)    桃子 :朝からかわらない。。。 か。。。でも食欲あります遊 んで元気。。。

Momoko :      Asa      kara

kawaranai...ka...Demo shokuyoku      arimasu

asonnde genki...

Momoko :   Dari pagi tidak

berubahTapi dia tetap nafsu makan dan bermain dengan ceria.

(37,5 ° C no Namida vol 1, 2014: 19)

Seperti yang terdapat dalam data (2) Momoko sedang mengukur suhu tubuh Kaito. Pada saat itu suhu tubuh Kaito masih stabil, masih sama dengan suhu tubuhnya saat pagi hari. Selain itu Kaito masih tetap nafsu makan dan tetap bermain dengan ceria. Mengukur suhu tubuh anak sangat penting dilakukan karena dengan mengetahui dengan pasti suhu tubuh dari anak, seorang byoujihoikushi dapat mengetahui bagaimana perkembangan kondisi anak tersebut.

Sebelum meninggalakan anaknya bekerja, para orang tua baisanya akan menyiapkan bekal makan siang untuk anaknya sesuai dengan kebiasaanya sehari-hari dan obat-obatan yang harus diberikan kepada anak, dan tugas dari byoujihoikushi hanyalah memberikan makanan dan obat yang sudah disiapkan tersebut kepada anak. Berbagai macam cara harus dilakukan oleh Momoko sebagai seorang byoujihoikushi untuk memastikan anak yang yang dirawatnya mau makan bekal makan siang yang sudah disiapkan oleh orang tuanya.

Ketika proses perawatan sedang berlangsung dan kondisi anak sudah membaik, seorang byoujihoikushi biasanya akan mengajak anak untuk bermain agar anak lebih bersemangat. Biasanya setelah anak diberikan makan siang dan mendapat tidur yang cukup, anak memiliki waktu luang untuk bermain. Pada saat itulah byoujihoikushi memiliki tugas untuk menemani anak bermain. Mulai dari menemani anak bermain sesuai dengan permintaan sang anak atau mengajak anak untuk melakukan hal-hal yang bisa membuatnya lebih aktif. Hal-hal tidak terduga bisa saja terjadi ketika seorang byoujihoikushi sedang melakukan perawatan terhadap anak, seperti perubahan kondisi yang drastis atau gejala sakit yang diderita oleh anak yang tidak disangka-sangka mucul, dan tiba-tiba mengalami kondisi kritis. Dalam situasi seperti itulah seorang byoujihoikushi memiliki tugas penting untuk membverikan penangnan pertama terhadap anak sebelum nantinya anak tersebut mendapatkan penanganan lebih lanjut dari dokter. Seorang byoujihoiku harus mengetahui penangana seperti apa yang harus diberikan terhadap anak.

  • 5.2    Kualifikasi yang dibutuhkan Byoujihoikushi dalam Manga 37.7º no Namida Karya Shiina Chika

Untuk dapat menjalankan suatu pekerjaan, terdapat kualifikasi-kualifikasi tertentu yang harus dipenuhi oleh seseorang, termasuk profesi sebagai byoujihoikushi yang diceritakan dalam manga 37,5 ° C no Namida karya Shiina Chika. Secara etimologis, kata kualifikasi diadopsi dari bahasa Inggris qualification yang berarti training, test, diploma, etc. that qualifies a person.

  • 5.2.1.    Merupakan Lulusan Dari

Hoikushi Senmon Gakkou Jidai

Pendidikan adalah modal penting yang harus dimiliki seseorang untuk dapat menjalankan suatu pekerjaan dengan    baik.Dengan    menempuh

pendidikan di Hoikushi Senmon Gakkou Jidai yaitu SMA khusus perawatan anak, seseorang akan mendapay pengetahuan mengenai perawatan terhadap anak, hal tersebutdapat dilihat pada data berikut : (3) *保育士専門学校時代

先生:眠りに入る環境は子供に

よってさまざまです。

「どのようにしたらいい のかは」「子供に合わせ てあげましょう」

桃子 :。。。合わせて。。。 ということは。。。

*Hoikushi Senmon Gakkou Jidai

Sensei : Nemuri ni hairu kankyou wa kodomo ni yotte samazama desu.

“Dono youni shitara ii no kokawa”“Kodomo      ni

awasete akmasyou”

Momoko :...Awasete...to   iu koto

wa...

*SMA Khusus Perawat Anak

Guru : Menciptakan suasana yang membuat anak cepat tidur aa bermacam-macam, tergantung anaknya...

“Apa     yang     harus

dilakukan?”“Sesuaikan dengan anaknya.”

Momoko:    Apa    maksudnya

sesuaikan...

(37,5 ° C no Namida vol 1, 2014: 20).

Dengan belajar di sekolah khusus perwatan terhadap anak, Momoko

tentunya      sudah      mendapatkan

pengetahuan yang banyak mengenai perawatan terhadap anak yang dapat ia terapkan ketika sudah menjadi seorang byoujihoikushi. dengan pengetahuan yang telah didapatkan ketika menempuh pendidikan tersebut akan menjadi modal utama bagi seorang tersebut agar bias melaksanakan pekerjaannya sebagai seorang byoujihoikushi dengan baik.

  • 5.2.2.    Telah Memiliki Pengalam Kerja dalam Perawatan Anak

Memiliki pengalaman bekerja dibidang perawatan anak akan membuat seorang      byoujihoiku      memiliki

pengetahuan dan keterampilan yang lebih baik di bidaang perawatan terhadap anak yang nantinya dapat ia terapkan pada saat menjalankan tugas-tugasnya, dengan hal tersebut seseorang juga akan mendapatkan kepercayaan yang semakin baik dalam pelaksaan tugasnya sebagai seorang byoujihoikushi.  Seperti yang

terlihat pada data berikut : (4) 桃子 : 前と同じこと。。。

* 「なんで杉崎先生っ て。。。保育園の先生 としてまずくないのか しら。。。それーーー」

Momoko: Mae to onaji koto…

* “Nande Sugisaki sensei tte… Hoikuen no sensei toshite mazukunai no kasikara.. sore~~~”

Momoko: Sama dengan waktu itu…

*“Kenapa Sugisaki… sebagai guru di tempat penitipan anak itu tidak baik kan?”

Seperti yang ditunjukkan pada data di atas, Momoko sedang mengingat kembali pengalamannya ketika masih menjadi guru di hoikuen. Masukan dari

orang-orang kala itu juga dapat dijadikan pedoman oleh Momoko pada saat ia sedang menjalankan tugasnya menjadi seorang byoujihoikushi.

  • 5.2.3.    Mampu Menjalin Interaksi yang Baik Dengan Anak dan Orang Tua

Cara berinteraksi dengan pasien dan orang tua dari pasien saat menjalankan tugas sebagai seorang byoujihoikushi menjadi salah satu hal yang penting dan perlu diperhatikan. Seorang byoujihoikushi harus mampu menjalin interaksi yang baik dengan anak yang dirawat tersebut agar si anak merasa nyaman dan betah saat harus mendapatkan perawatan, menjalin interaksi yang baik dengan orahg tua dari anak yang akan dirawat diperlukan agar byoujihoikushi      yang      bertugas

mendapatkan kepercayaan penuh dari para orang tua untuk merawat anaknya seperti yang terlihat pada data berikut : (5) 桃子   :はい!!

了解です!!海将くんのことは おまかせください!

いってらっしゃいませ! 森さん :なんか昨日と違う人みたい

。。。

ハキハキしてておもしろー い

行ってくるね、海将。

Momoko : Hai!Ryoukai desu!! Kaito kun no koto wa omakasekudasai!!

Itterassyaimase!

Mori San: Nanka kinou to chigau hito     mitai...Hakihaki

shite te omoshiroi Ittekurune, Kaito.

Momoko :   Baik.Saya

mengerti!   Percayakan

saja Kaito pada saya!

Selamat jalan!

Ibu Mori :   Rasanya kamu

berbeda      dengan

kemarin.      Kamu

bersemangat. Aku pergi dulu ya. Kaito.

(37,5 ° C no Namida vol 1, 2014: 37)

Dalam kesempatan apapun saat harus bertemu, seorang byoujihoikushi harus mampu menjalin komunikasi yang baik dengan orang tua dari anak yang akan dirawat. Seperti yang terlihat pada data diatas, Momoko sebagai seorang byoujihoikushi harus bisa meyakinkan orangtua bahwa ia akan merawat anak tersebut dengan baik maka para orang tua dapat dengan tenang meninggalkan anaknya untuk bekerja atau pergi meninggalkan rumah untuk aktifitas lainnya

  • 6.    Simpulan

Dalam manga 37,5 ° C no Namida ditemukan bahwa terdapat prosedur perawatan anak oleh byoujihoikushi dan tugas-tugas yang harus dijalankan oleh seorang byoujihoikushi. Prosedur perawatan anak sakit oleh byoujihoikushi tersebut adalah pengajuan permohonan oleh orang tua ke byoujihoiku dan pengambilalihan perawatan anak oleh byoujihoikushi. Terdapat empat tugas yang     harus     dijalankan     oleh

byoujihoikushi yaitu 1) mengecek kondisi kesehatan anak; 2) memberi makanan dan obat kepada anak; 3) menemani anak bermain; dan 4) memberikan penanganan pertama saat anak mengalami situasi darurat. Kemudian terdapat tiga kualifikasi       yang       dibutuhkan

byoujihoikushi dalam manga 37,5 ° C no Namida yaitu 1) merupakan lulusan dari Houkushi Senmon Gakkou Jidai; 2) telah memiliki pengalaman kerja dalam perawatan anak; serta 3) mampu menjalin interaksi yang baik dengan anak dan orang tua.

  • 7.    Daftar Pustaka

Damono. Sapardi Djoko. 1978. Sosiologi Sastra: Sebuah Pengantar Ringkas. Jakarta:  Pusat Pembinaan dan

Pengembangan Bahasa.

Ratna, Nyoma Kutha. 2009. Teori, Metode,  dan Teknik penelitian

Sastra,    Yogyakarta:    Pustaka

Pelajar.

Sumber Internet:

Lediyana. Yuniasari. 2013. Peran

Hokuen      dalam      Tahap

Perkembangan Sosialisasi Anak Bagi Ibu yang Bekerja di Jepang. http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-japanology6e6f6e0a722full.pdf (Diakses pada tanggal 20 November 2016).

Komazaki. Hiroki. 2015. Florence no byoujihoiku.

http://byojihoiku.florence.or.jp/ (Diakses pada tanggal 10 Desember 2016).

480