ISSN: 2302-920X

Jurnal Humanis, Fakultas Ilmu Budaya Unud

Vol 17.2 Nopember 2016: 187 - 194

Mitos Youkai Dalam Manga Natsume Yuujinchou Karya Yuki Midorikawa

Ni Putu Ayu Imelda Sasiandari1*, Ida Ayu Laksmita Sari2, Ngurah Indra Pradhana3

123

123Program Studi Sastra Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana 1[[email protected]] 2[[email protected]] 3[[email protected]]

Corresponding Author

Abstract

This study entitled is “Youkai myth in Natsume Yuujinchou comic by Yuki Midorikawa”. This comic was choosed as a data source because there are some many related things about youkai and the functions of myth in it. The aim of this study are to determine the myths of Japanese people about youkai and myth’s function. Descriptive analysis method and informal method are used in this study. The used theories were literary anthropology by Endraswara (2008), functionalism theory by Boscom (2009) and semiotic theory by Danesi (2012). The results of this study are myth about youkai are derived from kami (God), myth about youkai can be sealed and myth about youkai’s habitation. Then, there are four myth’s function such as human projective system, as validiting culture, as pedagogical device, and applying social pressure and excercising social control.

Key Words :Youkai, Literary Anthropology, Myth’s Function, Semiotic

  • 1.    Latar Belakang

Jepang merupakan salah satu negara maju di Asia, tetapi masyarakatnya masih menjaga dan meyakini keberadaan makhluk-makhluk gaib yang menyerupai hewan, manusia hingga benda mati. Masyarakat Jepang menyebut makhluk tersebut dengan istilah youkai (Yoda dan Alt, 2008:7). Selain terdapat dalam kehidupan masyarakat Jepang, mitos mengenai youkai juga terdapat dalam manga (komik) yang berjudul Natsume Yuujinchou karya Yuki Midorikawa.

  • 2.    Pokok Permasalahan

Berdasarkan latar belakang tersebut, masalah pokok yang dibahas pada penelitian ini adalah mitos masyarakat Jepang mengenai youkai dan fungsi mitos yang terdapat dalam manga Natsume Yuujinchou karya Yuki Midorikawa.

  • 3.    Tujuan Penelitian

Secara umum tujuan penelitian ini adalah menambah pengetahuan dan perbendaharaan penelitian karya sastra Jepang khususnya pada bidang antropologi sastra mengenai mitos youkai. Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk memahami mitos masyarakat Jepang mengenai youkai dan fungsi mitos dalam manga Natsume Yuujinchou karya Yuki Midorikawa.

  • 4.    Metode dan Teknik Penelitian

Metode dan teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah metode kepustakaan dan teknik catat. Metode dan teknik yang digunakan dalam analisis data adalah metode deskriptif analisis. Metode dan teknik yang digunakan dalam penyajian hasil analisis adalah metode informal dan teknik penyajian hasil analisis yang dilakukan secara sistematis. Mitos youkai dianalisis dengan menggunakan teori Antropologi Sastra dari Endraswara (2008) dan fungsi mitos dianalisis dengan menggunakan teori Fungsionalisme dari Boscom (2009). Selain itu, digunakan juga teori Semiotika dari Danesi (2012) dalam menganalisis tanda-tanda yang terdapat dalam manga meliputi ekspresi, bentuk fisik, pakaian, dan kata-kata.

  • 5.    Hasil dan Pembahasan

Dalam manga Natsume Yuujinchou, ditemukan mitos youkai yang berasal dari kami (dewa), mitos youkai yang dapat disegel dan mitos tempat tinggal youkai. Selain itu, terdapat empat fungsi mitos yakni sebagai sistem proyeksi manusia, sebagai alat pengesah pranata kebudayaan, sebagai alat pendidikan dan sebagai alat pemaksa berlakunya tata nilai masyarakat.

  • 5.1    Mitos Masyarakat Jepang Mengenai Youkai

Mitos mengenai youkai yang ditemukan dalam manga ini menandakan bahwa masyarakat Jepang masih percaya tentang keberadaan youkai. Berikut ini adalah mitos-mitos masyarakat Jepang yang terdapat dalam manga Natsume Yuujinchou.

  • 5.1.1    Mitos Mengenai Youkai yang Berasal Dari Kami

Yanagita Kunio menyatakan bahwa makhluk yang dulunya pernah dianggap sebagai kami namun derajatnya turun dari waktu ke waktu disebut dengan youkai (Foster, 2015:20-21). Dalam manga ini, terdapat mononoke (istilah untuk menyebut makhluk supernatural pada jaman Heian) yang berasal dari Shoufuku no kami (dewa pembawa keberuntungan). Shoufuku no kami memiliki sifat yang sangat senang membaur dengan manusia namun, seorang pedagang yang serakah menangkap serta mengurungnya di ruang bawah tanahdemi mendapat keuntungan. Shoufuku no kami yang membenci manusia akhirnya berubah menjadi mononoke seperti kutipan data di bahwa ini :

  • (1)    笹田     :でも、若神様は黒い地下で悲しんで悲しんでやがて人を

恨み。悪しき物の怪となってしまい、商人の家はつぶれて しまったの。不吉な地となったそこは地価が安くなり。 (Natsume Yuujinchou vol.2, 2005: 19)

Sasada        : Demo, waka kami sama ha kuroi chika de kanashinde,

kanashinde yagate hito wo urami. Ashiki mononoke to natteshimai, shounin no ie ha tsubureteshimatta no. Fukitsu na chi to natta soko ha chika ga yasuku nari.

Terjemahan :

Sasada         :Tapi, sang dewa terus bersedih dan bersedih di tengah

gelapnya ruang bawah tanah. Pada akhirnya ia membenci manusia. Sang dewa berubah menjadi mononoke yangmembuat usaha si pedagang bangkrut. Rumah si pedagang menjadi tanah yang membawa sial dan harga rumahnya menjadi murah.

Pada data (1), dapat diketahui bahwa Shoufuku no kami larut dalam kesedihan dan membenci si pedagang. Karena rasa kesedihan dan kebencian yang besar, Shoufuku no kami pun menjadi sosok mononoke. Shoufuku no kami yang telah berubah menjadi mononoke, membuat si pedagang yang mengurungnya jatuh bangkrut dan membawa kesialan di tanah pedagang tersebut.

Selain Shoufuku no kami, ada juga Mori no mamorigami yang berubah menjadi akuryou (roh jahat). Mori no mamorigami membenci manusia dan menyerang penduduk

desa karena penduduk desa menghancurkan patung tempat bersemayam Mori no mamorigami. Mereka kesal dan menganggap permohonannya tidak dikabulkan oleh Mori no mamorigami. Kedua kami ini berubah menjadi youkai karena memendam rasa kebencian terhadap manusia dan tidak memiliki sifat kedewaan lagi. Maka mereka membawa ketidakberuntungan dan kekacauan di dunia manusia.

  • 5.1.2    Mitos Youkai yang Dapat disegel

Masyarakat Jepang mempercayai bahwa youkai dapat disegel dengan tujuan agar youkai tersebut tidak keluar mengganggu manusia. Dalam manga ini, ditemukan youkai-youkai yang dapat disegel yakni salah satunya adalah bakeneko. Bakeneko adalah kucing jadi-jadian yang memiliki kekuatan untuk mengubah bentuk ke bentuk lain dan dapat mengubah wujudnya menjadi ukuran yang sangat besar (Meyer, 2013). (2) 化け猫    :おお、結界が破れた。

夏目    :ほ。。。祠?!まずいぞ何かやばいものを封じていた

結界だったのかも。

化け猫   :よくやってくれたぞ小僧。ああ、外へ出られる。

(Natsume Yuujinchou vol. 1, 2005:14-15)

Bakeneko     : Oo, kekkai ga yabureta.

Natsume     : Ho..hokora?! Mazuizonani ka yabaimono wo fuujiteita

kekkai datta no kamo.

Bakeneko     : Yoku yattekuretazo kozou. Aa, soto he derareru.

Terjemahan :

Bakeneko     : Ooh..kekkai-nya rusak.

Natsume     : Ho..hokora?! Celaka. Mungkin kekkai ini dimaksudkan untuk

menyegel sesuatu yang berbahaya.

Bakeneko    : Kamu sudah melakukannya, bocah. Aah, aku bisa keluar.

Pada data (2), Natsume secara tidak sengaja memutus shimenawa (tali yang terbuat dari jerami dan dipilin secara tradisional serta dihiasi dengan gantungan dari jerami, kertas maupun kain putih yang berbentuk zig-zag) yang ada di kawasan tersebut. Setelah shimenawa terputus, kekkai yang menyegel bakeneko juga ikut terputus dan tidak berfungsi lagi. Kekkai adalah istilah dalam agama Buddha yang mengacu pada semacam ruang terpisah yang diciptakan seorang pemilik kekuatan, misalnya dengan menggunakan mantra-mantra yang fungsinya melindungi apa yang ada dalam ruang itu agar tidak tersentuh oleh kondisi dunia di luar ruang tersebut (Mewbot, 2016). Akhirnya, bakeneko yang disegel di sebuah hokora (kuil kecil), telah terlepas dan bebas.

Selain bakeneko, ada juga youkai lain yang dapat disegel yakni akuryou, oni dan aonyoubou. Akuryou disegel di sebuah pohon penyegel youkai dan pada batangnya dililitkan shimenawa sebagai tanda bahwa pohon tersebut dikeramatkan. Oni (youkai yang memiliki mulut yang besar, memiliki tanduk serta kuku yang tajam dan dikatakan bisa terbang) disegel di sebuah sumur karena mengacau di dunia manusia. Terakhir, aonyoubou (youkai yang sosoknya menyerupai seorang wanita bangsawan, memakai kimono yang berlapis-lapis, berwajah putih pucat dan keriput karena termakan usia) disegel disebuah guci dengan kertas mantra bertuliskan kanji ‘’ (dibaca fuu) atau ‘segel’ karena mengancam keselamatan manusia. Semua youkai tersebut disegel karena dianggap mengganggu dan membuat dunia manusia menjadi tidak aman.

  • 5.1.3    Mitos Mengenai Tempat Tinggal Youkai

Dalam manga Natsume Yuujinchou, terdapat mitos mengenai tempat tinggal youkai yang meliputi daerah hutan, gunung, perairandan bangunan. Youkai yang bertempat tinggal di hutan yakni kitsune, oni, dan kitsunebi. Hutan dalam manga ini digambarkan sebagai tempat yang sangat subur bagi kitsune, terdapat gua-gua gelap yang dapat ditempati oni dan pada malam hari menjadi tempat kitsunebi berkumpul. Youkai yang bertempat tinggal di gunung yakni nobiagari, karasu tengu, dan hihi. Gunung dalam manga ini merupakan gunung yang memiliki banyak bayangan pohon untuk nobiagari tinggal, menyediakan sumber makanan yang cukup bagi hihi, dan tempat bagi karasu tengu yang sedang ditempa menjadi pelindung kuil. Youkai yang bertempat tinggal di perairan yakni ningyo, aosagibi, dan suiko. Ningyo tinggal di sebuah kolam dan dalam kepercayaan masyarakat Jepang, ningyo memang youkai yang tinggal di air karena setengah dari wujudnya berupa ikan. Sedangkan aosagibi dan suiko tinggal di dam yang merupakan bekas desa yang ditenggelamkan. Terakhir, youkai yang bertempat tinggal di bangunan yakni tsukumogami dan aonyoubou. Tsukumogami tinggal di rumah manusia karena merindukan kehadiran manusia sedangkan aonyoubou tinggal di sebuah penginapan karena dapat memangsa manusia (terutama laki-laki).

  • 5.2    Fungsi Mitos Youkai

Dalam menganalisis fungsi mitos, digunakan teori fungsionalisme yang dikemukakan oleh Boscom (2009). Menurut Boscom, fungsi mitos tidak dapat dipisahkan begitu saja dari kebudayaan secara luas dan juga dengan konteksnya.

  • 5.2.1    Sebagai Sistem Proyeksi Manusia

Dalam manga ini ditemukan dua sistem proyeksi manusia. Pertama, manusia tidak bisa hidup tanpa orang lain. Hal ini dapat dilihat pada karakter tokoh utama yang bernama Natsume yang memiliki kemampuan untuk melihat youkai. Karena dianggap aneh oleh orang-orang sekitarnya, Natsume yang yatim piatu, sering dijauhi dan tidak ada yang mau merawat dirinya dengan tulus. Saat ia di adopsi oleh keluarga Fujiwara yang baik hati, ia bertekad untuk merahasiakan indra keenamnya karena tidak ingin dianggap aneh dan dijauhi lagi. Natsume tentunya menginginkan sebuah keluarga mengingat manusia tidak bisa hidup tanpa orang lain. Kedua, manusia ingin hidup aman dan tentram. Dalam manga ini, terdapat tokoh pembasmi youkai yakni klan Matoba yang dipimpin oleh Seiji Matoba dan Shuuichi Natori dari klan Natori. Adanya pembasmi youkai dalam cerita mengandung arti bahwa manusia merasa terancam oleh kehadiran youkai yang dapat mengganggu sewaktu-waktu. Diciptakannya pembasmi youkai bertujuan untuk melindungi manusia yang lemah dari gangguan youkai. Hal ini mencerminkan bahwa manusia ingin mendapat perlindungan karena manusia menginginkan rasa aman dalam hidupnya.

  • 5.2.2    Sebagai Alat Pengesah Pranata Kebudayaan

Dalam manga Natsume Yuujinchou, kebanyakan tempat atau latar belakangnya adalah kawasan pegunungan, hutan, air, dan bangunan sehingga tidak heran jika mitos mengenai tempat tinggal youkai berada di daerah-daerah tersebut. Mitos mengenai tempat tinggal youkai yang berada di kawasan gunung, hutan, dan air diciptakan agar masyarakat tidak memasuki area tersebut secara sembarangan dan selalu menjaga kelestariannya. Mitos mengenai tempat tinggal youkai yang menghuni bangunan diciptakan agar manusia lebih waspada jika ada energi-energi jahat yang bisa membawa gangguan maupun ketidakberuntungan. Biasanya, masyarakat Jepang akan melakukan harai atau ritual penyucian agar terhindar dari segala sesuatu yang dianggap kotor,

kesialan maupun ketidakberuntungan. Mereka akan pergi ke kuil atau menggunakan garam yang diyakini dapat menetralisir aura negatif serta menangkal makhluk halus agar tidak memasuki rumah (Picken, 2011:103).

  • 5.2.3    Sebagai Alat Pendidikan

Dalam manga ini ditemukan empat nilai pendidikan yakni yang pertama adalah tolong-menolong dan balas budi. Tokoh utama yang bernama Natsume merupakan tokoh yang selalu menolong youkai yang mengalami kesulitan. Karena sifatnya yang welas asih, ia pun pernah diselamatkan oleh ashura ketika akan dimangsa aonyoubou. Kedua, berpikir dua kali sebelum bertindak. Sikap ini dimaksudkan agar tidak menjadi pribadi yang gegabah seperti salah seorang teman Natsume yang bernama Taki. Taki pernah menggambar formasi khusus yang digunakan untuk melihat youkai. Akibatnya, sesosok youkai yang tidak menyukai kehadirannya dilihat oleh Taki, membuat kutukan padanya. Ketiga, sikap untuk tidak mengingkari janji yang telah dibuat agar tidak menimbulkan rasa kecewa terhadap pihak lainnya. Terakhir, sikap pantang menyerah dalam mewujudkan cita-cita.

  • 5.2.4    Sebagai Alat Pemaksa Berlakunya Tata Nilai Masyarakat

Sebagai alat pemaksa berlakunya tata nilai masyarakat yang paling menonjol yakni adanya suatu hukuman yang diterima oleh pelaku yang melakukan tindakan berbahaya maupun merugikan. Dalam manga ini, youkai yang dianggap mengganggu atau membahayakan manusia akhirnya berakhir dengan penyegelan seperti bakeneko, akuryou, oni, dan aonyoubou. Mereka disegel agar tidak membawa kekacauan lagi di dunia manusia. Sama halnya dalam masyarakat, jika seseorang melakukan suatu tindakan yang membahayakan keselamatan orang lain, maka si pelaku akan dijatuhi hukuman yang setimpal dengan perbuatannya.

  • 6.    Simpulan

Manga Natsume Yuujinchou karya Yuki Midorikawa adalah manga yang memuat tema supernatural yang berupa mitos mengenai youkai. Mitos-mitos mengenai youkai yang ditemukan dalam manga ini adalah mitos mengenai youkai yang berasal dari kami (dewa), mitos mengenai youkai yang dapat disegel, dan mitos mengenai tempat tinggal youkai yang berada di hutan, gunung, air dan bangunan. Hal ini menandakan bahwa masyarakat Jepang masih mempercayai keberadaan youkai beserta mitos-mitos yang melekat dan berkembang di dalamnya. Selain itu, terdapat pula empat fungsi mitos yang dikemukakan oleh William R. Boscom. Keempat fungsi mitos yang ditemukan dalam manga Natsume Yuujinchou menandakan bahwa fungsi mitos merupakan sesuatu yang penting dan memiliki nilai manfaat dalam kehidupan masyarakatnya.

  • 7.    Daftar Pustaka

Danesi, Marcel. 2012. Pesan, Tanda dan Makna : Buku Dasar Mengenal Semiotika dan Teori Komunikasi. Yogyakarta: Jalasutra.

Endraswara, Suwardi. 2008. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: Med Press.

Endraswara, Suwardi. 2009. Metodologi Penelitian Folklor : Konsep, Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Med Press.

Foster, Michael Dylan. 2015. The Book of Yokai. California : University of California Press.

Meyer, Matthew. 2013. Bakeneko. Diakses dari website https://yokai.com/bakeneko/ pada tanggal 20 Maret 2016 pukul 10:02.

Mewbot. 2016. Kekkai. Diakses dari website https://en.m.wiktionary.org/wiki/結界 pada tanggal 10 April 2016 pukul 11:28.

Midorikawa, Yuki. 2005. Natsume Yuujinchou vol. 01. Tokyo: Hakuensha.Inc.

Midorikawa, Yuki. 2005. Natsume Yuujinchou vol. 02. Tokyo: Hakuensha.Inc.

Picken, Struart D.B. 2011. Historical Dictionary of Shinto. London: Scarecrow Press, Inc.

Yoda, Hiroko dan Malt Alt. 2008. Yokai Attack! The Japanese Monster Survival Guide. Singapore: Tuttle Publishing.

194