Alih Kode Pada Teks Lagu Pop Bali Bilingual Kajian Sosiolinguistik
on
ISSN: 2302-920X
Jurnal Humanis, Fakultas Ilmu Budaya Unud
Vol 17.1 Oktober 2016: 184 - 191
Alih Kode Pada Teks Lagu Pop Bali Bilingual Kajian Sosiolinguistik
Ni Putu Diah Meita Sari1*, Putu Sutama2, Luh Putu Puspawati3 123Program Studi Sastra Bali Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana 1[shegrizzle@ymail.com] 2[sutama_udayana@yahoo.com] 3[puspawati1960yahoo.co.id]
*Corresponding Author
Abstract
Research "Code Switching in the Text of The Balinese Bilingual Pop Songs; The Study of Sociolinguistics" aimed at describing the history of the development of Balinese pop song bilingual, sorts and characteristics instead of code switching, form and direction over the code switching, as well as the factors that led to the code switching. The theory of Sociolinguistics expressed by Nababan (1991) who refers to concepts related to the code switching. In the provision of the data using the method refer and methods of conversation with by record and note the technique with advanced technique, namely classifying data. Phase analysis using the padan method with the selected match method subtypes method padan post-translational. Presentation of the results analysis using formal and informal methods with inductive and deductive techniques. Results found in this study is that historically Balinese bilingual pop songs appeared around 1985. The text of the Bali pop songs bilingual has a form similar to the poem, as well as having the functions of communicative function, i.e. the function of the imaginative child, and function of spiritual satisfaction. There is a range of code switching that is internal code switching and external code switching. Characterized code switching i.e. the language dependency. the form instead of the code switching there is a form of the clause and sentence. Direction code switching there are six i.e code switching from the Balinese language to Indonesia language, code switching from Indonesia language to Balinese language, code switching from the Balinese language to English, code switching from English to Balinese language, code switching from Balinese to the Japanese language, and code switching from the Japanese to the Balinese language. Cause factor code switching is expressly author, interlocutors, the function of pleasure, level one's language proficiency, neutralizes the negative meaning.
Key words: Code-Switching,Balinese, Bilingual, Song
Bahasa merupakan suatu sistem lambang bumyi yang dipergunakan oleh para anggota suatu masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri
(Kridalaksana, 2008:24). Pergaulan antarsuku yang terjadi selama ini menimbulkan terjadinya hubungan antarbahasa. Salah satu dampak dari pergaulan antarsuku adalah persentuhan bahasa yang umum disebut kontak bahasa. Kontak bahasa tersebut nantinya akan membentuk masyarakat yang berkedwibahasaan. Kedwibahasaan memiliki pengertian sebagai penggunaan dua bahasa atau lebih oleh seseorang atau oleh suatu masyarakat (Jendra, 1991:78). Salah satu yang timbul dari keadaan masyarakat yang berkedwibahasaan adalah alih kode. Dengan berkembangnya globalisasi, alih kode sudah berkembang tidak hanya dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Bali, namun juga telah berpengaruh ke dunia seni yaitu teks lagu pop Bali bilingual. Teks lagu pop Bali bilingual adalah semacam jenis lagu yang syairnya menggunakan dua bahasa atau lebih yang digunakan secara komposisi. Dalam teks lagu pop Bali bilingual umumnya menggunakan komposisi bahasa ibu dan bahasa lain selain bahasa ibu. Berbeda halnya dengan lagu pop Bali bilingual, lagu pop Bali biasanya hanya disenangi oleh masyarakat Bali karena teks lagunya menggunakan bahasa Bali serta masih menggunakan iringan musik selendro/keroncong, teks lagu pop Bali bilingual tidak hanya bersifat khusus untuk masyarakat Bali, namun kini bersifat umum yang banyak orang-orang dari luar Bali seperti Jawa, Banyuwangi yang menyukai lagu pop Bali bilingual. Sehingga dalam penelitian ini diharapkan masyarakat Bali dapat mengetahui perkembangan bahasa yang dikaitkan dengan pemakaiannya dalam teks-teks lagu pop Bali bilingual.
-
1) Apakah teks lagu pop Bali Bilingual serta bentuk dan fungsi teks lagu pop Bali bilingual?
-
2) Macam dan ciri alih kode apa sajakah yang terdapat pada teks lagu pop Bali bilingual?
-
3) Bentuk dan arah alih kode apa sajakah yang terdapat pada teks lagu pop Bali bilingual?
-
4) Faktor-faktor apakah yang menyebabkan terjadinya alih kode pada teks lagu pop Bali bilingual?
-
1) Tujuan Umum
Dilihat dari situasi masyarakat bangsa Indonesia yang bersifat keanekabahasaan, sesungguhnya sosiolinguistik mempunyai harapan, potensi, prospek yang cukup baik pada masa mendatang. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat digunakan sebagai petunjuk dan pedoman bagi peneliti lain yang ingin mengkaji penelitian-penelitian di bidang serupa yang berguna bagi perkembangan kelinguistikan.
-
2) Tujuan Khusus
-
a) Mendeskripsikan secara mendalam mengenai teks lagu pop Bali bilingual serta bentuk dan fungsi teks lagu pop Bali bilingual.
-
b) Mendeskripsikan macam-macam dan ciri alih kode pada teks lagu pop Bali bilingual.
-
c) Mendeskripsikan bentuk-bentuk dan arah alih kode pada teks lagu pop Bali bilingual.
-
d) Mendeskripsikan faktor-faktor penyebab terjadinya alih kode pada teks lagu pop Bali Bilingual.
Metode dan teknik dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga tahap, antara lain : (1) Metode dan Teknik Penyediaan Data, (2) Metode dan Teknik Analisis Data, (3) Metode dan Teknik Penyajian Hasil Analisis Data.
-
1) Metode dan Teknik Penyediaan Data
Metode yang digunakan dalam penyediaan data Alih Kode Pada Teks Lagu Pop Bali Bilingual adalah metode simak. Disebut metode simak atau penyimakan, karena memang berupa penyimakan dilakukan dengan menyimak, yaitu menyimak penggunaan bahasa (Sudaryanto, 1988:2). Dalam penelitian ini, penyimakan dilakukan dengan cara menyimak gejala alih kode dalam teks lagu pop Bali bilingual yang dapat disimak melalui media kaset dengan cara mendengarkan. Metode simak dilanjutkan dengan beberapa teknik lanjutan yaitu teknik catat yaitu mencatat peristiwa alih kode yang terjadi dalam teks lagu pop Bali bilingual kemudian diterjemahkan (Sudaryanto, 186
1986:33). Metode kedua yang digunakan yaitu metode cakap atau percakapan (interview), karena memang berupa percakapan antara peneliti selaku peneliti dan pengarang/pencipta lagu selaku narasumber. Ini dapat disejajarkan dengan metode wawancara atau interview dalam ilmu sosial (Sudaryanto, 1988:7). Metode cakap dibantu dengan teknik cakap semuka (CS), serta teknik rekam dan catat.
-
2) Metode dan Teknik Analisis Data
Data teks lagu pop Bali bilingual merupakan teks yang memiliki bentuk yang hampir sama dengan puisi, sehingga analisis yang dilakukan untuk mengetahui bentuk teks lagu pop Bali bilingual yaitu dengan teknik analisis yang sama seperti halnya menganalisis bentuk puisi. Pembentukan puisi itu ialah diksi, majas, kata nyata, ritme, dan rima, serta fungsi teks lagu pop Bali bilingual dianalisis dengan menerapkan metode padan dengan teknik pilah unsur tertentu (Sudaryanto, 1993:21). Metode ini digunakan untuk memilah penggunaan kata-kata tertentu untuk mengekspresikan peristiwa atau keadaan. Untuk menganalisis peristiwa alih kode, metode yang digunakan dalam analisis data adalah metode deskriptif sinkronis. Deskriptif sinkronis yaitu mendeskripsikan data kebahasaan, yakni data alih kode yang terdapat pada lagu pop Bali bersifat kekinian. Disamping itu, metode yang digunakan adalah metode padan. Metode padan yaitu metode yang alat penentunya di luar, terlepas, dan tidak menjadi bagian dari bahasa yang bersangkutan. Metode padan dalam penelitian ini menggunakan alat penentu pengawet bahasa yaitu tulisan. Subjenis metode padan yang dipilih yaitu metode padan translasional karena alat penentunya berupa bahasa (langue) lain (Sudaryanto, 1993:13).
-
3) Metode dan Teknik Penyajian Hasil Analisis Data
Tahap akhir dari sebuah penelitian adalah penyajian hasil analisis. Metode yang digunakan dalam menyajikan hasil analisis yaitu metode metode formal dan informal. Metode formal yaitu perumusan dengan menggunakan tanda-tanda atau lambang-lambang dalam linguistik. Metode informal yaitu perumusan dengan menggunakan kata-kata biasa (Mahsun, 2005:116). Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik induktif dan teknik deduktif. Teknik induktif adalah teknik penyajian dengan mengemukakan hal-hal yang bersifat khusus terlebih dahulu kemudian ditarik kesimpulan yang bersifat umum. Sedangkan teknik deduktif adalah teknik penyajian 187
dengan mengemukakan hal-hal bersifat umum terlebih dahulu dan kemudian dikemukakan hal-hal yang bersifat khusus sebagai penjelasannya (Hadi, 1982:43-44). Disamping itu, dalam tahapan ini dibantu pula dengan teknik tabulasi, yaitu dengan menggunakan tabel untuk menggambarkan secara konkret setiap klasifikasi teks lagu-lagu pop Bali bilingual.
Ciri-ciri Teks Lagu Pop Bali Bilingual:
-
1) Jenis lagu yang syair-syairnya menggunakan dua bahasa atau lebih dengan komposisi bahasa Bali, bahasa Indonesia, dan bahasa Asing yang memiliki satu kesatuan makna,
-
2) Penyanyinya merupakan orang asli Bali,
-
3) Menggunakan iringan musik modern tidak lagi menggunakan unsur-unsur karawitan Bali,
-
4) Menggunakan aliran musik barat yaitu pop-rock, pop-raggae, rap, dan lain-lain, 5) Memiliki sifat yang universal atau dapat diterima dan disukai oleh masyarakat
luar selain orang Bali.
Adapun sekilas sejarah mengenai teks lagu pop Bali bilingual adalah dibagi menjadi dua era yaitu era di tahun 1990-an dan era di tahun 2000-an. Lagu-lagu pop Bali bilingual embrionya mulai terlihat jelas pada era Yong Sagita. Yong Sagita memulai karirnya sebagai penyanyi pada tahun 1978 dengan menulis lagu yang kebanyakan mengangkat tema kritik sosial. Hingga tahun 1985 dia memulai karirnya yang bekerjasama dengan Aneka Record Tabanan. Pada tahun 1985 tersebutlah Yong Sagita menyelesaikan album pertamanya yang berjudul ‘Madu Teken Tuba’ dengan single lagu yang berjudul ‘Toris’. Lagu ‘Toris’ merupakan lagu pertama yang terdapat unsur dua bahasa yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Ditahun 1987 memunculkan album ‘Karmina’ dengan lagu yang bilingual adalah ‘Aksi Luar Negeri’. Ditahun 1988 Yong Sagita kembali memunculkan album ‘Ngiler-ngiler’ dengan single ‘Wirama Tresna’ dan ‘Marina Toris Singapura’ sebagai lagu pop Bali bilingual. Ditahun 1991 Yong Sagita meluncurkan single lagu bilingual dengan judul ‘Hitomi’. Debut lagu pop Bali bilingual kembali hadir pada tahun 2005 yang dipopulerkan oleh I
Made Mudita yang bernaung di grup band Nanoe Biroe dengan judul lagu ‘Sumpah Mati Cinta Mati’. Kemudian dilanjutkan oleh Made Juniartha memunculkan single lagu bilingual yang berjudul ‘Arigatou Made’ tahun 2006. ‘Sok USA’, ‘Surat Cinta’, ‘Sing Trouble Maker’ tahun 2007. Tahun 2009 dengan single lagu yang berjudul ‘Sayonara Mata Aimasyo’. Banyak setelah itu penyanyi solo maupun grup band yang mengkombinasikan lagu berbahasa Bali dengan bahasa lain secara sengaja. Dari tahun 2006 hingga tahun 2015 muncul sederet penyanyi yang membuat lagu bilingual diantaranya: Raja Band, Kis Band, D’Ubud and Band, Ary Kencana, Leeyonk Sinatra dan masih banyak lagi penyanyi-penyanyi baru.
Teks lagu pop Bali bilingual memiliki bentuk yang hampir menyerupai bentuk puisi. Pembentukan dalam teks lagu pop Bali bilingual adalah pemilihan kata/diksi, kata-kata konkret, majas atau gaya bahasa, imajinasi, ritme dan rima. Adapun fungsi yang terdapat teks lagu pop Bali bilingual adalah fungsi imajinasi, fungsi komunikatif dan fungsi kepuasan bathin baik pada pendengar (masyarakat) maupun pada pengarang lagu dan produser.
Alih kode dalam teks lagu pop Bali bilingual meliputi macam dan ciri alih kode pada teks lagu pop Bali bilingual. Macam alih kode dilihat dari dimensi kekerabatan bahasa, terdiri atas (1) alih kode ke dalam (internal code-switching) dan (2) alih kode ke luar (external code-switching). Ciri-ciri alih kode pada teks lagu pop Bali bilingual yaitu adanya saling ketergantungan bahasa (language dependency). Bentuk (form) adalah penampakan atau rupa satuan bahasa; penampakan atau rupa satuan gramatikal atau leksikal dipandang secara fonis atau grafemis (Kridalaksana, 2008: 32). Suatu bentuk bahasa tidak terlepas dari unsur-unsur yang membangunnya. Unsur yang dimaksud dalam penelitian ini mencakup aspek struktur bahasa yang membentuk suatu tuturan yaitu: klausa, dan kalimat dalam tataran sintaksis. Analisis yang dilakukan adalah dengan cara mengidentifikasi klausa dan kalimat berdasarkan fungsi gramatikal dan kategori gramatikal. Fungsi yang dimaksud adalah subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan. Kategori yang dimaksud adalah nomina, verba, adjektifal, pronomina, adverbial, preposisional. Dalam teks lagu pop Bali bilingual terdapat kalimat tanya, kalimat perintah dan kalimat berita. Alih kode bentuk klausa adalah alih kode pada tataran terendah, dan alih kode bentuk kalimat adalah alih kode pada tataran 189
tertinggi di dalam teks lagu pop Bali bilingual. Alih kode yang berupa alih bahasa itu mencakup peralihan dari bahasa Bali ke bahasa Indonesia, dari bahasa Indonesia ke bahasa Bali, dari bahasa Bali ke bahasa Inggris, dari bahasa Inggris ke bahasa Bali, dari bahasa Bali ke bahasa Jepang, dari bahasa Jepang ke Bahasa Bali. Pembahasan akhir mengenai faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya alih kode yaitu kesengajaan pembicara/pengarang lagu, lawan tutur, fungsi kesenangan, level kemampuan berbahasa seseorang, dan menetralisasi makna/unsur negatif yang terdapat pada teks lagu pop Bali bilingual.
Teks Lagu Pop Bali Bilingual adalah jenis lagu yang syair-syairnya menggunakan komposisi dua bahasa atau lebih yaitu bahasa Bali dengan bahasa Indonesia maupun bahasa asing. Lagu pop Bali bilingual mulai muncul ditahun 1985 yang dipelopori oleh Yong Sagita. Selanjutnya ditahun 2005 terdapat lagu pop Bali Bilingual yang diciptakan oleh Made Mudita, di tahun 2007 muncul lagi dengan lagu yang diciptakan Made Juniarta, hingga sampai pada tahun 2015 banyak lagu-lagu pop Bali dengan komposisi dua bahasa atau lebih.
Macam dan ciri alih kode yang terdapat pada lagu pop Bali bilingual adalah alih kode kedalam (internal code-switching), alih kode keluar (external code-switching). Ciri alih kode pada teks lagu pop Bali bilingual adalah adnya saling ketergantungan bahasa (language dependency).
Alih kode Pada teks lagu pop Bali memiliki bentuk dan arah yaitu bentuk yang terdiri dari bentuk alih kode dari struktur klausa dan kalimat. Arah alih kode yang terjadi pada teks lagu pop Bali bilingual adalah alih kode dari bahasa Bali ke bahasa Indonesia, alih kode dari bahasa Indonesia ke bahasa Bali, alih kode dari bahasa Bali ke bahasa Inggris, alih kode dari bahasa Inggris ke bahasa Bali, dari bahasa Bali ke bahasa Jepang, dan dari bahasa Jepang kebahasa Bali.
Adapun faktor-faktor penyebab pada teks lagu pop Bali bilingual adalah kesengajaan pembicara atau penutur (pengarang lagu), pembicara atau lawan tutur, fungsi kesenangan, level kemampuan berbahasa seseorang, dan menetralkan makna negatif dalam teks lagu pop Bali bilingual.
Hadi, Sutrisno. 1982. Metodologi Research I. Yogyakarta : ANDI.
Jendra. 1991. Dasar-dasar Sosiolinguistik. Denpasar : Ikayana.
Kridalaksana, Harimurti. 2008. Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Mahsun. 2005. Metode Penelitian Bahasa. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Nababan. P.W.J. 1991. Sosiolinguistik Suatu Pengantar. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Sudaryanto. 1986. Metode Linguistik Bagian Pertama ke Arah memahami Metode Linguistik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
__________. 1988. Metode Linguistik Bagian Kedua Metode dan Teknik Pengumpulan Data. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
_________. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Duta Wacana: University Press.
191
Discussion and feedback