Interaksi Sosial Budaya Timur-Barat Novel Liak Ngakak Karya Putra Mada: Kajian Sosiologi Sastra
on
ISSN: 2302-920X
Jurnal Humanis, Fakultas Ilmu Budaya Unud
Vol 16.1 Juli 2016: 226 – 230
Interaksi Sosial Budaya Timur-Barat
Novel Liak Ngakak Karya Putra Mada: Kajian Sosiologi Sastra
Ni Putu Nova Sandityawati1*, I Made Suarsa2, Sri Jumadiah3
123Program StudiSastra Indonesia Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana 1[[email protected]] 2[[email protected]] 3[[email protected]]
*
Corresponding Author
Abstract
This study analyzed the novel LiakNgakak by Putra Mada using sociological approach that focuses on the study of sociology of literature and social interaction. The issues that were analyzed in this study are (1) How is the structure of novel LiakNgakak including its characterization, plot, and setting. (2) How is the social interaction of East-West culture in novel LiakNgakak viewed from the aspect of sociology of literature.
The theories used in this study were the structural theory and the sociology of literature theory. Structural theory was used to analyze the intrinsic elements, while the sociological theory of literature was employed to assess the social interaction of East-West culture in novel LiakNgakak. To analyze the intrinsic elements, a theory proposed by Nurgiyantoro was used, while on the other hand, a theory proposed by Damono, John LuwisGillin and John Philip Gillin was used to analyze the social cultural interaction of the East-West culture.
Keywords: novel, sociology of literature, and social interaction
Sastra adalah ungkapan perasaan masyarakat yang menggunakan bahasa sebagai alat ekspresinya. Sastra diciptakan untuk dinikmati, dipahami, serta menyampaikan berbagai informasi yang diharapkan memperbaiki keadaan masyarakat. Sastra menampilkan gambaran kehidupan yang merupakan kenyataan budaya.
Budaya Timur dan Budaya Barat adalah dua budaya yang ada di dunia. Timur dan Barat merupakan dua budaya yang berbeda. Timur mengacu pada Asia (timur India), karena terdapat budaya lain seperti Timur Tengah. Barat lebih mengacu pada negara-negara yang berada di Benua Eropa dan Amerika.
Novel Liak Ngakak menjadi objek penelitian karena, pertama novel Liak Ngakak cukup kuat unsur-unsur budaya Bali di dalamnya. Alasan kedua disebabkan novel LiakNgakak menggambarkan proses interaksi sosial budaya Timur dan Barat yang membaur jadi satu. Pertemuan dua budaya yang berbeda tersebut akan menghasilkan kontak sosial dan komunikasi sehingga terjadi suatu interaksi sosial budaya Timur dan
Barat. Berdasarkan perbedaan budayanya, Timur dan Barat jelas memiliki ciri khas masing-masing. Timur yang spiritual berbanding terbalik dengan Barat yang rasional.
Selanjutnya penelitian terhadap novel Liak Ngakak dilakukan dengan menganalisis struktur novel, sertai nteraksi sosial Timur-Barat dalam novel Liak Ngakak ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan sosiologi sastra karena masalah mengenai interaksi sosial yang tercermin pada novel Liak Ngakak merupakan permasalahan yang terjadi pada masyarakat, yaitu interaksi dalam masyarakat yang memiliki budaya yang berbeda. Dasar filosofis pendekatan sosiologis adalah adanya hubungan antara karya sastra dengan masyarakat. Hubungan yang disebabkan oleh : (a) karya sastra dihasilkan oleh pengarang, (b) pengarang itu sendiri adalah anggota masyarakat, (c) pengarang memanfaatkan kekayaan yang ada di masyarakat, dan (d) hasil karya sastra itu dimanfaatkan kembali oleh masyarakat (Ratna,2009: 60).
Masalah yang dikaji dalam penelitian ini yaitu (1) Mengetahui unsur intrinsik novel Liak Ngakak yang meliputi penokohan, alur, dan latar karya Putra Mada (2) mengetahui interaksi sosial budaya Timur-Barat novel Liak Ngakak karya Putra Mada.
Secara umum tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap karya sastra, khususnya novel. Memberikan informasi kepada pembaca yang ingin mendalami aspek sosiologi sastra, serta dapat memberi sumbangan dalam mengembangkan ilmu sastra Indonesia. Selaini tu, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yakni untuk mengetahui unsur intrinsik yang meliputi penokohan, alur, dan latar, dan mengetahui interaksi sosialTimur-Barat novel Liak Ngakak karya Putra Mada.
Metode dan teknik penelitian ini terbagi atas tiga, yaitu (1) metode dan teknik pengumpulan data berupa metode studi kepustakaan dengan teknik lanjutan yang berupa teknik simak dan catat. (2) metode dan teknik yang digunakan untuk mengolah data
adalah metode formal dan deskriptif analisis, serta dilanjutkan dengan teknik simak dan catat. (3) metode dan teknik yang digunakan untuk menyajikan hasil pengolahan data adalah metode deskripsi. Teknik yang digunakan adalah teknik catat yakni dengan mencatat semua hasil pengolahan data yang telah diolah. Selanjutnya, teknik penyajian hasil analisis data disajikan dalam bentuk beberapa bab.
Menurut Nurgiyantoro (2005:37) analisis struktur karya sastra yang dalam hal ini fiksi dapat dilakukan dengan mengidentifikasi, mengkaji, mendeskripsikan fungsi dan hubungan antarunsur fiksi yang bersangkutan. Mula-mula diidentifikasi dan dideskripsikan misalnya bagaimana keadaan peristiwa-peristiwa, plot, tokoh, tokoh dan penokohan, latar, sudut pandang, dan lain-lain. Oleh karena itu unsur intrinsik yang dianalisis dalam novel Liak Ngakak adalah penokohan, alur, dan latar.Adapun tokoh-tokoh dalam novel LiakNgakak dibedakan menjadi tiga, tokoh utama, sekunder, dan komplementer atau pelengkap. Selanjutnya alur dalam novel LiakNgakak menggunakan beberapa tahapan, yaitu tahapan awal sebagai tahapan perkenalan, tahapan tengah sebagai tahapan pertikaian, dan tahapan akhir sebagai tahapan penyelesaian. Latar dalam penelitian novel Liak Ngakak dipaparkan melalui latar tempat, waktu, dan sosial.
Interaksi sosial adalah syarat utama bagi terjadinya aktivitas sosial dan hadirnya kenyataan sosial. Max Weber melihat kenyataan sosial sebagai sesuatu yang didasarkan pada motivasi individu dan tindakan-tindakan sosial (Johnson dalam Narwoko&Suyanto, 2013:20). Makadari itu untuk menunjukkan interaksi sosial budaya Timur-Barat dalam novel Liak Ngakak dibahas mengenai bentuk interaksi sosial asosiatif dan disosiatif yang dikemukakan oleh Gillin dan Gillin dalam Soekanto, (2006:308).
Berdasarkan analisis di atas maka dapat disimpulkan sebagai berikut. Analisis struktur terhadap novel Liak Ngakak mencakup beberapa unsur saja, yaitu penokohan, alur dan latar. Tokoh dalam novel Liak Ngakak dibedakan menjadi tiga, yaitu tokoh utama, tokoh sekunder, dan tokoh pelengkap. Cerita novel Liak Ngakak diperankan tokoh utama yang bernama Catherine Dean. Tokoh sekunder atau tokoh tambahan adalah Ratu Liak dan Pusaka Mahendra. Disisi lain untuk tokoh pelengkap adalah I Wayan Jereg, I Made Badra, dan Men Surya Susila.
Alur novel Liak Ngakak dianalisis berdasarkan tiga tahapan, yaitu tahapan awal, tahapan tengah, dan tahapan akhir. Pilihan latar yang digunakan novel Liak Ngakak adalah latar tempat, latar waktu, dan latar sosial. Latar tempat yang berpengaruh dalam novel ini, yaitu di Bali. Lokasi terjadinya peristiwa Liak Ngakak banyak ditempatkan di Denpasar Selatan. Latar waktu dalam novel Liak Ngakak hanya berkisar pada pagi, siang, sore, dan malam hari. Latar waktu menjelaskan bagaimana kronologi ceritadalam novel, danlatarwaktu yang paling dominan adalah malam hari. Latar sosial dalam novel Liak Ngakak menggambarkan masyarakat Bali yang percaya adanya Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Selain itu, novel Liak Ngakak memiliki nilai spiritual yang tinggi yang meyakini mantra-mantra sebagai perlindungan diri.
Analisis interaksi sosial diawali dengan pembahasan mengenai gambaran budaya Timur dan Barat. Budaya Timur dalam novel Liak Ngakak sebagian besar menceritakan tradisi kehidupan di Bali. Gambaran budaya Barat dalam pembahasan ini diwakili oleh Australia karena dalam novel Liak Ngakak, tokoh utama Catherine Dean berasal dari Australia.
Interaksi sosial dalam novel Liak Ngakak hanya membahas tentang bentuk-bentuk interaksi sosial Timur-Barat. Bentuk interaksi ini terdiri atas proses sosial asosiatif dan proses sosial disosiatif. Dalam proses sosial asosiatif terbagi dari empat kategori yaitu kooperasi, akomodasi, asimilasi, dan akulturasi. Disisi lain, dalam proses sosial disosiatif terbagi dari tiga kategori yaitu kompetisi, kontravensi, dan konflik.
Mada, Putra. 1978. LiakNgakak. Jakarta: Selecta Group.
Narwoko, J. Dwi&Suyanto, Bagong. 2013. SosiologiTeksPengantardanTerapan. KencanaPrenada Media Group.
Nurgiyantoro, Burhan. 2005. TeoriPengkajianFiksi. Cetakankelima. Yogyakarta: GadjahMada University Press.
Ratna, NyomanKutha. 2009. Teori, Metode, danTeknikPenelitianSastra. Yogyakarta: PustakaPelajar.
Soekanto, Soerjono. 2006. SosiologiSuatuPengantar. Jakarta: Raja Grafindo Perkasa.
230
Discussion and feedback