PEMBENTUKAN DAN MAKNA GAIRAIGO DALAM BUKU ICHINICHI SEN EN DE ASOBERU MINAMI NO SHIMA KARYA HAYASHI KAZUYO
on
ISSN: 2302-920X
Jurnal Humanis, Fakultas Ilmu Budaya Unud
Vol 16.2 Agustus 2016: 75-81
PEMBENTUKAN DAN MAKNA GAIRAIGO DALAM BUKU ICHINICHI SEN EN DE ASOBERU MINAMI NO SHIMA KARYA HAYASHI KAZUYO
Ida Ayu Putri Kwarini1*, Ni Putu Luhur Wedayanti2, Ni Luh Putu Ari Sulatri3 [123]Program Studi Sastra Jepang Fakultas Sastra Dan Budaya Universitas Udayana 1[[email protected]] 2[[email protected]]
3
*
Corresponding Author
Abstract
This research entitled formation and gairaigo meaning in “ichinichi sen en de soberu minami no shima” by hayashi kazuyo. This research aims to examine the formation process that occurs in gairaigo, and to know the meaning gairaigo after being absorbed into Japanese. The theories used for analyzing are morphology theory by Tsujmura and meaning theory by Abdul Chaer. The result of this research is there gairaigo whose meaning can’t be substituted such as hoteru with ryokan. In addition, there are also 42 gairaigo experiencing affixation, 81 gairaigo experiencing compositon, eight gairaigo experiencing clipping and 105 gairaigo experiencing loans.
Key words: Gairaigo, formation, meaning.
Semakin berkembangnya zaman, bahasa juga mengalami perkembangan yang pesat. Banyak bahasa memilih untuk mengadopsi atau menyerap kosakata dari bahasa lain untuk menyesuaikan atau menutupi kekurangan kosakata yang dimiliki, namun terkadang kata yang dipilih tidak sesuai dengan makna yang dimaksudkannya atau kata tersebut tidak dapat mewakili hal yang ingin disampaikan. Kurangnya kosakata dalam bahasa Jepang menyebabkan banyak kosakata dari bahasa asing diserap ke dalam bahasa Jepang, namun kosakata tersebut terkadang tidak dapat mewakili atau melenceng dari maksud yang ingin disampaikansehingga sering terjadi pergeseran makna dalam penggunaan bahasa. Pergeseran makna dalam penggunaan kata serapan juga terjadi dalam bahasa Jepang.Istilah yang digunakan dalam bahasa Jepang untuk menyebutkan kata serapan
dari bahasa asing adalah gairaigo. Selain itu, dalam penggunaan gairaigo untuk mempermudah dalam pengucapannya, kata-kata yang panjang dan sulit untuk diucapkan akan dipersingkat dan membuat kata-kata serapan menjadi semakin sulit untuk dipahami.
Berdasarkan dengan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan dua permasalahan yaitu:
-
1. Bagaimanakah proses pembentukan gairaigo yang terdapat dalam buku Ichinichi Sen En de Asoberu Minami no Shima karya Hayashi Kazuyo?
-
2. Bagaimanakah makna gairaigo yang terdapat dalam buku Ichinichi Sen En de Asoberu Minami no Shima karya Hayashi Kazuyo?
-
3. Tujuan Penelitian
Secara umum tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan pemahaman dan menambah wawasan pembaca mengenai gairaigo dalam bahasa Jepang dengan lebih jelas, khususnya gairaigo yang berasal dari bahasa Inggris. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi bahan untuk lebih mengembangkan ilmu linguistik. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memberikan informasi mengenai proses pembentukan dan makna gairago yang terdapat dalam buku Ichinichi Sen En de Asoberu Minami no Shima karya Hayashi Kazuyo.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode simak dan teknik catat (Sudaryanto, 1993:132-135).Metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah metode padan intralingual dan teknik hubung banding (Mahsun, 2005:112). Metode yang digunakan dalam penyajian analisis data adalah metode informal, metode
formal dan teknik deduktif. Teori yang digunakan untuk memecahkan permasalahan adalah teori morfologi menurut Tsujimura dan teori makna menurut Abdul Chaer.
Berdasarkan dengan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil analisis data berupa pembentukan gairaigo dan makna gairaigo yang terdapat dalam buku Ichinichi Sen En de Asoberu Minami no Shima karya Hayashi Kazuyo.
Terdapat empat proses pembentukan gairaigo yaitu afiksasi, komposisi, kliping dan pinjaman. Berikut adalah data gairaigo yang mengalami afiksasi, komposisi, kliping dan pinjaman.
-
(1) シンプルな罠らしい。(Kazuyo, 2003:38)
Shinpuru na wana rashii.
Terjemahan:
Rupanya perangkap yang sederhana.
Pada contoh data (1) di atas, kata shinpuru mengalami proses pembentukan kata berupa afiksasi, yaitu adanya penambahan sufiks (akhiran) na dibelakang kata shinpuru. Dalam bahasa Jepang, tidak terdapat adanya konsonan /l/, oleh karena itu konsonan /l/ diganti dengan konsonan /r/. Setiap konsonan /r/ di akhir sebuah kata akan di tambahkan dengan vokal /u/ (Crawford, 2009:27). Pada gairaigo ini juga mengalami proses substitusi, yaitu konsonan /m/ yang diganti menjadi konsonan /n/ sehingga kata simple berubah menjadi shinpuru.
-
(2) エメラルドグリーンのラグーン、白波が立つリーフ、そしてブルーの外洋、 環礁の海だ。(Kazuyo, 2003:29)
Emerarudo guriin no raguun, shiranami ga tatsu riifu, soshite buruu no gaiyou, kanshou no umi da.
Terjemahan :
Laguna hijau zamrud, ombak putih yang batu karangnya berdiri, kemudian lautan terbuka yang biru, dan terumbu karang.
Pada data (2) di atas, kata emerarudo guriin telah mengalami proses pembentukan berupa komposisi, yaitu proses pembentukan kata dengan menggabungkan dua kata atau lebih menjadi satu kata yang baru (Tsujimura, 1996:148). Kata emerarudo guriin berasal dari dua kata yaitu emerarudo dan guriin sehingga menjadi emerararudo guriin. Dalam bahasa Jepang tidak mengenal adanya konsonan /l/, oleh karena itu konsonan /l/ diganti dengan konsonan /r/ (Crawford, 2009:27) sedangkan konsonan /d/ ditambahkan dengan vokal /o/, sehingga menjadi emerarudo (Crawford, 2009:13). Kemudian, kata green memiliki bunyi vokal depan tinggi panjang /i:/ dan diakhiri konsonan /n/ sehingga menjadi guriin.
-
(3) ダブルベッド、タンス、鏡台、扇風機、トイレ&シャワー付き。
(Kazuyo, 2003:25)
Daburu beddo, tansu, kyoudai, senpuuki, toire dan shawaa tsuki.
Terjemahan:
Termasuk tempat tidur double, meja rias, kipas angin, toilet dan shawer.
Pada contoh data (3) di atas, kata toire telah mengalami proses pembentukan kata yaitu kliping. Kata toire, bentuk awalnya adalah toiretto. Kata ini kemudian disingkat dengan menghilangkan semua suku kata setelah mora ketiga sehingga menjadi toire. Setiap kata yang akhirannya merupakan konsonan /t/ ataupun /d/ ditulis double dan dibelakangnya akan ditambahkan dengan vokal /o/ sehingga kata toilet menjadi toiletto (Crawford, 2009:13).
-
(4) しかし、チト高く、アクセスも悪い。(Kazuyo, 2003:141)
Shikashi, chito takaku, akusesu mo warui.
Terjemahan:
Akan tetapi, sedikit tinggi, aksesnya juga buruk’.
Pada data (4) di atas, kata akusesu mengalami proses pembentukan kata yaitu pinjaman. Dalam kata akusesu, disetiap akhirkonsonan, baik itu konsonan /s/ maupun konsonan /k/ ditambahkan dengan vokal /u/ sehingga menjadi akusesu.
-
5.2. Makna gairaigo
Terdapat tiga perubahan makna dalam gairaigo, yaitu perluasan makna, penyempitan makna dan perubahan makna total.Berikut adalah data gairaigo yang mengalami perubahan makna.
-
(5) そしてダイビング部屋に立ち寄り、主の毛リングについて尋ねてみると、意 外なことが発覚した。(Kazuyo, 2003:74)
Soshite daibingu heya ni tachiyori, shunookeringu nitsuite tazunete miru to igai na koto ga hakkaku shita.
Terjemahan:
Kemudian jika mencoba bertanya mengenai snorkling, mampir ke ruangan selam, hal yang di luar dugaan saya sudah tau’.
Pada data (5) di atas, kata daibingu telah mengalami perluasan makna.Berikut adalah perbandingan makna kata daibingu dalam bahasa Inggris dan bahasa Jepang.
-
1. The sport or activity of diving into water with your head and arms first.
-
2. The activity of swimming underwater using special breathing equipment.(Hornby, 1991:149)
Terjemahan:
-
1. Olahraga atau kegiatan menyelam ke dalam air dengan kepala dan lengan pertama yang menyentuh air.
-
2. Kegiatan berenang di bawah air menggunakan peralatan pernapasan khusus.
Setelah diserap ke dalam bahasa Jepang, kata daibingu mengalami perluasan makna sebagai berikut.
-
1. 水上競技の一つ。跳び込み。
Suijou kyougi no hitotsu. Tobikomu.
Salah satu olahraga air. Melompat.
-
2. 水にもぐること。用例:スキン~
Mizu ni moguru koto. Yourei: sukin~
Menyelam dalam air. Contoh penggunaan: ~kulit.
-
3. 飛行機の急降下。
Hikouki no kyuukouka.
Tukikan pesawat.
-
4. パラシュートで降下すること。用例:スカイ~
Parashuuto de kouka suru koto. Yourei: sukai~
Terjun dengan parasut. Contoh penggunaan: ~langit.
(Tadao, 1995:1297)
-
(6) ラブハンバジョでボートをチャーターすることも可。(Kazuyo, 2003:124)
Rabuhan bajo de booto wo chaataa suru koto mo ka.
Menyewa kapal di Labuhan bajopun cukup baik.
Pada data (6) di atas, kata chaataa suru telah mengalami penyempitan makna. Berikut adalah perbedaan makna kata chaataa suru dalam bahasa Inggris dan bahasa Jepang.
-
1. (written or printed statement of) rights, permission esp from a ruler or government (eg to a town, city or university)
-
2. Hiring or engagement (of an air craft, a ship, etc): a~flight. (Hornby, 1991:99) Terjemahan:
-
1. (Pernyataan yang ditulis atau dicetak) hak, izin dari penguasa atau pemerintah (misalnya untuk sebuah kota, atau universitas).
-
2. Mempekerjakan atau melibatkan (sebuah pesawat udara, kapal, dan lain-lain): ~ penerbangan.
Berbeda dengan maknanya dalam bahasa Inggris, berikut adalah makna kata chaataa suru dalam bahasa Jepang.
船・飛行機などを雇うこと。また、雇った船・飛行機。用例:~便。(Tadao, 1995:1381)
Fune/hikouki nado wo yatou koto. Mata, yatotta fune/hikouki.
Menyewa pesawat/kapal dan lain-lain. Selain itu, kapal/pesawat yang telah disewa. Contohnya, ~fasilitas.
-
(7) 翌朝、島内トレッキングに出たが、くそ暑いわりには、大したものは見つか らなかった。(Kazuyo, 2003:123)
Yokuasa, tounai torekkingu deta ga, kuso atsui wari niwa, taishita mono wa mitsu kara nakatta.
Terjemahan:
Pagi berikutnya, telah keluar dari berjalan kaki dalam pulau, tapi relatif sangat panas, barang yang penting tidak ada dari penglihatan.
Pada data (7) di atas, kata torekkingu telah mengalami perubahan makna total.
Berikut adalah makna kata torekkingu dalam bahasa Inggris dan bahasa Jepang.
-
1. To find somebody/something by following the marks, signs, information, etc. that they have left behind them.
-
2. To follow the movements of somebody/something, especially by using special electronic equipment.
-
3. To follow the progress or development of somebody/something. (Hornby, 1991:651) Terjemahan:
-
1. Untuk mencari seseorang/sesuatu dengan mengikuti tanda-tanda, informasi dan lain-lain. Bahwa mereka telah meninggalkan di belakang mereka.
-
2. Untuk mengikuti gerakan seseorang/sesuatu, khususnya dengan menggunakan peralatan elektronik khusus.
-
3. Untuk mengikuti rencana atau pengembangan seseorang/sesuatu.
Berbeda dengan maknanya dalam bahasa Inggris, berikut adalah makna kata torekkingu setelah diserap ke dalam bahasa Jepang.
((元来は、やや難儀しながら、ゆっくり旅行することの意)) 小登山や山麓周遊な ど、健康を目的とした徒歩旅行。(Tadao, 1995:1577)
((Ganrai wa, yaya nangishinagara, yukkuri ryokou suru koto no i) shoutozan ya sanroku shuuyuu nado, kenkou wo mokuteki toshita tohoryokou.
(Dasarnya, melakukan perjalanan sambil menanggung kesulitan) Pendakian gunungdan perjalanan keliling di kaki gunung dan lain-lain, perjalanan dengan berjalan untuk tujuan kesehatan.
Dalam sumber data “Ichinichi Sen En de Asoberu Minami no Shima” karya Hayashi Kazuyo yang diterbitkan di Jepang pada tahun 2003, terdapat 236 gairaigo yang ditemukan. Gairaigo tersebut terdiri dari 42 gairaigo yang mengalami afiksasi, 81 gairaigoyang mengalami komposisi, delapangairaigoyang mengalami kliping dan 105 gairaigoyang termasuk dalam bentuk pinjaman (borrowing). Selain itu, terdapat juga gairaigo yang dapat disubstitusikan seperti benchi dan endai, dan terdapat gairaigo yang tidak dapat disubstitusikan seperti hoteru dan ryokan.
Crawford, Clifford J. 2009. Adaptation and transmission in Japanese loanword phonology.Cornell University.
Mahsun. 2005. Metode Penelitian Bahasa. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Sudaryanto.1993. Metode Dan Aneka Teknik Analisis Data.Jakarta : Duta Wacana University Press.
Tsujimura, N. 1996.An Introduction to Japanese Linguistics. Carlton, Australia : Blackwell.
81
Discussion and feedback