PROSEDUR DAN METODE PENERJEMAHAN LIRIK LAGU DALAM FILM FROZEN
on
ISSN: 2302-920X
Jurnal Humanis, Fakultas Ilmu Budaya Unud Vol 16.2 Agustus 2016: 14-21
PROSEDUR DAN METODE PENERJEMAHAN LIRIK LAGU DALAM FILM FROZEN
Hwayeon Jong1*,I Gede Oeinada2, Ni Putu Luhur Wedayanti3 [123]Program Studi Sastra Jepang Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana 1[hy.jong@hotmail.com] 2[gede_oeinada@yahoo.com] 3[l_wedayanti@yahoo.co.jp] *Corresponding Author
Abstract
The title of this research is “The Translation Procedure and Method of song lyrics from film Frozen” This research described the translation procedure and method which applied on film Frozen’s song lyrics. The theories used in this research were translation procedure by Vinay and Darbelet (2000) and translation method by Newmark (1998). The data resources are 3 songs of film Frozen which is Let It Go, Do You Want To Build A Snowman? and For The First Time In Forever. The data were analyzed with equal method and technique of selective decisive element. The results of this research show that from 105 translation datas, 2 datas are translated with borrowing procedure, 1data is translated with literal translation procedure, 12 datas are translated with transpositions procedure, 67 datas are translated with modulation procedure and 12 datas are translated with equivalence procedure. Also orientation of the translation method is the target languages.
Key words: song lyrics translation, translation procedure, translation method
Tugas seorang penerjemah adalah menyingkap perbedaan bahasa dan budaya yang ada dalam TSu dan TSa agar pembaca hasil terjemahan mampu memahami pesan dan makna yang ingin disampaikan dalam TSu (Venuti dalam Setiawan, 2015:2). Penelitian ini mengambil topik prosedur dan metode penerjemahan lagu dalam Film Frozen. Film Frozen terinspirasi dari kisah The Snow Queen yang diadaptasi bebas, film ini mengambil cerita dua putri kerajaan Arendelle, kakak beradik Elsa dan Anna.
Fokus bahasan pada penelitian ini membahas tentang kategori prosedur dan metode penerjemahan pada lirik lagu dari film Frozen, yang berjudul Let It Go, Do You Want To Build A Snowman dan For The First Time In Forever karya Kristen Anderson Lopez dan Robert Lopez pada tahun 2013. Versi bahasa Jepangnya Arino Mamade, Yukidaruma TSukurou dan Umarete Hajimete yang diterjemahkan oleh Disney
Character Voices International pada tahun 2013. Prosedur penerjemahan yang dikemukakan oleh Vinay dan Darbelet (dalam Venuti, 2000:84-92) dan metode penerjemahan yang dikemukakan oleh Newmark (1988:45-52).
Berdasarkan uraian dalam latar belakang, maka masalah yang difokuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
-
1. Bagaimanakah pengaplikasian prosedur penerjemahan pada lirik lagu dalam film Frozen?
-
2. Bagaimanakah pengaplikasian metode penerjemahan pada lirik lagu dalam film Frozen?
Tujuan penelitian dibagi menjadi dua, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk menambah wawasan pembaca mengenai kajian penerjemahan dan aplikasinya pada bahasa Jepang. Penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi kepada pembaca yang ingin memahami mengenai prosedur dan metode penerjemahan.
Secara khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mengetahui jenis-jenis prosedur dan metode penerjemahan dalam lirik lagu film Frozen. Selanjutnya penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui cara pengaplikasian prosedur dan metode penerjemahan pada lirik lagu dalam film Frozen.
Metode yang digunakan dalam penganalisisan data ini adalah metode padan. Dalam penelitian ini metode padan digunakan untuk membandingkan terjemahan antara teks BSu yang versi bahasa Inggis dengan teks BSa yang bahasa Jepang. Kemudian mengkategorikan prosedur dan metode penerjemahan yang dikemukakan oleh Vinay, Darbelet (2000) dan Newmark (1988).
Pada bagian ini dibahas hasil analisis data mengenai prosedur penerjemahan dan metode penerjemahan lirik lagu dalam film Frozen.
Dalam tiga lirik lagu dari film Frozen ditemukan lima kategori prosedur penerjemahan yaitu: 1. Peminjaman 2. Terjemahan Harfiah 3. Transposisi 4. Modulasi 5. Kesepadanan dan satu kategori di luar ketujuh kategori di atas. Data-data prosedur penerjemah yang diterapkan dalam penerjemahan dijelaskan sebagai berikut: a. Peminjaman
Dari ketiga lirik lagu yang dianalisis terdapat 105 data yang diperoleh. Dari data-data tersebut terdapat dua data sama yang menggunakan kategori peminjaman.
-
(1) TSu: ‘Elsa?’
TSa: エルサ!
Elsa
Elsa (DYWTBAS)
Pada data (1) kata dipinjam secara langsung dari TSu ke TSa tanpa melakukan perubahan apapun. Dalam data (1) Elsa adalah nama seorang putri dalam karakter film Frozen. Data (1) ini nama Elsa diterjemahkan tanpa melakukan perubahan apapun namun dalam TSa menulis dengan katakana. Kata dalam TSa ini dipinjam secara langsung dari TSu.
-
b. Terjemahan Harfiah
Dari ketiga lirik yang dianalisis terdapat 105 data yang diperoleh. Dari data-data tersebut terdapat satu data yang menggunakan kategori terjemahan harfiah.
-
(2) TSu: ‘Okay, bye’
TSa: わかったよ
Wakattayo
Okay (DYWTBAS)
Pada data (2) penerjemahan dilakukan kata demi kata. Dalam data (2) tidak ada perubahan, artinya dari TSu kata Okay diterjemahkan dengan Wakatta yang memiliki makna ‘oke’ atau ‘mengerti’ dalam bahasa Indonesia. Data (2) diterjemahkan kata demi kata dan Bye dari TSu tidak diterjemahkan dalam TSa.
c. Transposisi
Dari ketiga lirik yang dianalisis terdapat 105 data yang diperoleh. Dari data-data tersebut terdapat 12 data yang menggunakan kategori transposisi.
-
(3) TSu: ‘Cause for the first time in forever’
TSa: そう 生まれて 初めて
Sou umarete hajimete
So born first time (FTFTIF)
Pada data (3) mendapat perubahan dalam tata bahasa dari TSu ke TSa tanpa mengubah makna pesan. Data (3) TSu pola kalimatnya konjungsi+kata keterangan+kata benda namun dalam TSa pola kalimatnya menjadi konjungsi+kata kerja+kata keterangan. Dalam data (3) terjadi perubahan gramatikal dari TSu berbentuk kata benda forever memiliki makna dalam bahasa Indonesia ‘selamanya’, sedangkan dalam TSa diterjemahkan dengan bebentuk kata kerja umarete memiliki makna dalam bahasa Indonesia ‘pertama kali’. Meskipun ada pengubahan bentuk gramatikal, arti yang terkandung dalam TSu tidak berubah dalam TSa.
Dari ketiga lirik yang dianalisis terdapat 105 data yang diperoleh. Dari data data tersebut terdapat 67 data yang menggunakan kategori modulasi.
-
(4) TSu: ‘I think some company is overdue’
TSa: ずっと 一人 で いると
Zutto hitori de iruto
Been alone partikel be (DYWTBAS)
Pada data (4) pergeseran nuansa makna dari sebuah kalimat. Pada TSu bagian company is overdue, sedangkan pada TSa diterjemahkan menjadi hitori de iruto. Dalam TSu company is overdue adalah hitori de iruto dalam TSa. Dalam data (4) perubahan yang terjadi yaitu bentuk sebab menjadi bentuk akibat. Bentuk sebab company is overdue, memiliki makna dalam bahasa Indonesia ‘pertemanannya berakhir’, mengganti bentuk akibat hitori de iruto memiliki makna dalam bahasa Indonesia ‘sendirian’.
-
e. Kesepadanan
Dari ketiga lirik yang dianalisis terdapat 105 data yang diperoleh. Dari data-data tersebut terdapat 12 data yang menggunakan kategori kesepadanan.
-
(5) TSu: ‘The cold never bothered me anyway’
TSa: 少し も 寒くない わ
Sukoshi mo samukunai wa
Little partikel cold not partikel (LIG)
Pada data (5) konteks yang sama walaupun menggunakan frasa atau ekspresi yang berbeda. Pada TSu frasa cold never bothered, sedangkan pada TSa diterjemahkan menjadi samukunai. Frase cold never bothered dari TSu mengganti kontek menjadi
samukunai dalam TSa. Dalam data (5) makna frase antara kedua TSu dan TSa sama. Frase cold never bothered memiliki makna dalam bahasa Indonesia ‘dingin tidak pernah terganggu’, diterjemahkan dengan samukunai yang memiliki makna dalam bahasa Indonesia ‘tidak dingin’. Dilihat dari data (5) kedua frasa berbeda gaya bahasa, namun berisi makna yang sama.
-
f. Di Luar Tujuh Kategori Prosedur Penerjemahan oleh Vinay dan Darbelet
Dari ketiga lirik yang dianalisis terdapat 105 data yang diperoleh. Dari data-data tersebut terdapat 11 data yang tidak masuk dalam kategori prosedur penerjemahan.
-
(6) TSu: ‘Here I stand and here I stay! Let the storm rage on’
TSa: 二度 と 涙 は 流さ ない わ
Nido to namida wa nagasa nai wa
Two times partikel tear partikel flow not partikel
Pada data (6) frase yang tidak masuk dalam kategori prosedur penerjemahan pada teori yang digunakan dalam penelitian ini. Pada TSu frasa here I stand and here I stay! Let the storm rage on, sedangkan pada TSa diterjemahkan menjadi nido to namida wa nagasa nai wa. Frase here I stand and here I stay! Let the storm rage on memiliki makna dalam bahasa Indonesia ‘di sini aku berdiri dan di sini aku berada! Biarkan badai berkecamuk’ diterjemahkan menjadi nido to namida wa nagasa nai wa memiliki makna dalam bahasa Indonesia ‘tidak meneteskan air mata yang kedua kalinya’. Dalam data (6) TSa diterjemahkan berbeda makna dan konteks dengan TSa. TSu dan TSa menjadi dua frase yang berbeda.
Pada penelitian ini dibahas mengenai metode penerjemahan yang diterapkan dalam menerjemahkan tiga lirik lagu dalam film Frozen. Newmark (1988:45) membagi metode penerjemahan menjadi dua kelompok. Kelompok pertama terdiri dari empat metode yang berorientasi pada bahasa sumber (BSu), Kelompok kedua dalam metode penerjemahan terdiri dari empat metode yang lebih berorientasi pada bahasa sasaran (BSa).
Berikut adalah metode penerjemah yang sesuai dengan prosedur penerjemahan yang diterapkan dalam lirik lagu dari film Frozen berjudul Let It Go, Do You Want To Build A Snowman, dan For The First Time In Forever.
Tabel 1: Kesesuaian Prosedur penerjemahan dengan Metode penerjemahan
No |
Prosedur penerjemahan |
Metode penerjemahan |
1 |
Peminjaman |
Penerjemahan Kata demi |
2 |
Harfiah |
Kata |
3 |
Transposisi |
Penerjemahan Harfiah |
4 |
Modulasi |
Penerjemahan Komunikatif |
5 |
Kesepadanan |
Penerjemahan Idiomatik |
Prosedur penerjemahan kategori peminjaman dan harfiah sesuai dengan metode penerjemahan kategori kata demi kata. Sama-sama terjemahkan langsung dari kata-kata TSu ke kata-kata TSa tanpa mengubah susunan kalimat dalam TSu.
Prosedur panerjemahan kategori transposisi sesuai dengan metode penerjemahan kategori harfiah. Sama-sama mengubah konstruksi gramatikal dari BSu ke BSa tanpa mengubah makna pesan. Mempertahankan kata-kata dan gaya bahasa dalam TSu namun mengubah struktur BSu menjadi BSa.
Prosedur penerjemahan kategori modulasi sesuai dengan metode penerjemahan kategori komunikatif. Sama-sama mengubah bentuk dan nuansa makna dari TSu. Kategori kedua, terjermahan yang lebih mudah untuk dimengerti pembaca.
Prosedur penerjemahan kategori kesepadanan sesuai dengan metode penerejemahan kategori idiomatik. Sama-sama terjemahan yang memiliki makna yang sama dengan TSu dan TSa walaupun menggunakan kata atau ekspresi yang berbeda.
Di luar tujuh kategori prosedur penerjemahan termasuk dalam metode penerjemahan kategori komunikatif. Di luar tujuh kategori prosedur penerjemahan berbeda makna dan bentuk kalimat antara TSu dan TSa karena data-data lanjutan dari lirik sebelumnya yang memiliki makna berbeda. Namun metode penerjemahan kategori komunikatif memperhatikan prinsip-prinsip komunikasi dan suatu versi BSu diterjemahkan menjadi beberapa versi dalam BSa.
Berdasarkan analisis data lirik lagu dalam film Frozen sebagai BSu versi bahasa Inggis yang berjudul Let It Go, Do You Want To Build A Snowman dan For The First Time In Forever dan sebagai BSa versi bahasa Jepang yang berjudul Arino Mamade, Yukidaruma TSukurou dan Umarete Hajimete dapat disimpulkan sebagai berikut:
Penerjemahan lirik lagu Let It Go, Do You Want To Build A Snowman dan For The First Time In Forever dapat disimpulkan tidak menggunakan semua kategori prosedur penerjemahan oleh Vinay dan Darbelet (2000). Dari tujuh kategori prosedur, penerjemahan hanya menggunakan lima kategori prosedur, yaitu: 1. Peminjaman 2. Terjemahan Harfiah 3. Transposisi 4. Modulasi 5. Kesepadanan. Dari 105 buah data, kategori modulasi yang paling banyak diketemukan dan kategori peminjaman menggunakan dua buah data dan satu buah data terjemahan harfiah dalam lirik lagu Do You Want To Build A Snowman. Kategori transposisi menggunakan tiga buah data dalam lirik lagu Do You Want To Build A Snowman dan sembilan buah data dalam lirik lagu For The First Time In Forever. Kategori modulasi menggunakan 19 buah data dalam lirik lagu Let It Go, 16 buah data dalam lirik lagu Do You Want To Build A Snowman dan 32 buah data dalam lirik lagu For The First Time In Forever. Kategori kesepadanan menggunakan tujuh buah data dalam lirik lagu Let It Go, dua buah data dalam lirik lagu Do You Want To Build A Snowman dan tiga buah data dalam lirk lagu For The First Time In Forever.
Berdasarkan analisis data metode penerjemahan dapat disimpulkan menggunakan empat kategori metode penerjemahan oleh Newmark (1988). Metode penerjemahan yang diterapkan cenderung berorientasi pada BSa. Dalam empat kategori metode penerjemahan, tiga buah data penerjemahan kata demi kata dan 12 buah data penerjemahan harfiah dari kelompok pertama yang berorientasi pada BSu dan 12 buah data penerjemahan idiomatik dan 78 buah data penerjemahan komunikatif dari kelompok kedua yang berorientasi BSa. Dalam lirik lagu Let It Go tidak menggunakan kategori kelompok yang berorientasi BSu dan menggunakan 32 buah data kategori kelompok yang berorientasi BSa. Dalam lirik lagu Do You Want To Build A Snowman menggunakan enam buah data kategori kelompok yang berorientasi BSu dan menggunakan 18 buah data kategori kelompok yang berorientasi BSa. Dalam lirik lagu For The First Time In Forever menggunakan sembilan buah data kategori kelompok yang berorientasi BSu dan menggunakan 40 buah data kategori kelompok yang berorientasi BSa.
Newmark, Peter. 1988. A Textbook of Translation.Oxford: Pergamon Press.
Setiawan, Kristianto. 2015. Strategi Penerjemahan Teks Bahasa Indonesia Ke Dalam Bahasa Inggris (Studi Kasus Laman Resmi Kementerian Sekretariat Negara Republk Indonesia). Universitas Gadjah Mada:Yogtakarta.
Venuti, Lawrence. 2000. The Translation Studies Reader. London: Routledge.
21
Discussion and feedback