KESAN MAKNA DAN PERUBAHAN MAKNA GAIRAIGO DALAM RUBRIK FASHION MAJALAH SEVENTEEN
on
ISSN: 2302-920X
E-Jurnal Humanis, Fakultas Sastra dan Budaya Unud
Vol 15.3 Juni 2016: 8-14
KESAN MAKNA DAN PERUBAHAN MAKNA GAIRAIGO DALAM RUBRIK
FASHION MAJALAH SEVENTEEN
Chatarina Elisabeth1, I Nyoman Rauh Artana2, Maria Gorethy Nie Nie3 email: chatachate@gmail.com
Program Studi Sastra Jepang Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana
Abstract
The usage of gairaigo could be found in many Japanese mass media for instance, fashion magazines. Fashion magazines are the most active user of gairaigo instead of newspaper and other mass media. In Japanese fashion magazines, gairaigo can be found in advertisements of almost all products. SEVENTEEN as a famous Japanese fashion magazine for female teenagers has used many gairaigo in their fashion rubric and most gairaigo were derivered from English. The aim of this study is to understand the difference meaning between gairaigo and wago and find out the semantic change of gairaigo that collected from Fashion Rubric in Japanese SEVENTEEN Magazine.
Key words : gairaigo, meaning, semantic change
Makna merupakan salah satu unsur bahasa yang dapat mengalami perubahan.
Perubahan makna bisa saja terjadi dikarenakan beberapa faktor, salah satunya ialah akibat masuknya pengaruh dari bahasa asing (Pateda, 2010:158-159). Masuknya bahasa asing tersebut diakibatkan terjadinya kontak bahasa yang dapat menimbulkan penyerapan budaya maupun bahasa, sehingga sebuah bahasa pastinya memiliki kata-kata pinjaman dalam kosakata mereka.
Peminjaman kata dalam setiap bahasa merupakan fenomena yang wajar saja ditemui mengingat kontak antarbahasa saat ini sudah tidak dapat dihindarkan lagi karena derasnya arus informasi dan globalisasi. Fenomena ini pun dapat ditemukan dalam bahasa Jepang yang memiliki banyak kata pinjaman dalam kosakatanya. Kata-kata pinjaman tersebut dikenal dengan istilah gairaigo. Gairaigo sendiri merupakan kosakata luar negeri yang dijadikan kosakata dalam bahasa Jepang dan sebagian besar kosakata tersebut berasal dari negara-negara Eropa (Masami & Masako, 1982:26).
Saat ini Jepang lebih banyak mengambil kata serapan yang berasal dari bahasa Inggris-Amerika, hal ini terjadi sebagai akibat dari pengaruh budaya Amerika di Jepang sejak akhir Perang Dunia II dan menjadi kosakata bahasa Jepang yang banyak ditemukan dalam percakapan sehari-hari dan dalam hal surat-menyurat. Penelitian ini difokuskan pada kesan makna yang ditimbulkan dan perubahan makna yang terjadi pada gairaigo yang berasal dari bahasa Inggris, mengingat gairaigo merupakan kata serapan dari bahasa asing yang pastinya mengalami proses penyesuaian sebelum menjadi kosakata bahasa Jepang. Penyesuaian tersebut menyebabkan perubahan pada kosakata yang bersangkutan baik dari segi fonologi, morfologi maupun semantik.
Berdasarkan uraian latar belakang, masalah yang dibahas dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut.
-
1. Bagaimanakah kesan makna yang ditimbulkan gairaigo dalam rubrik fashion majalah Seventeen edisi Desember 2014?
-
2. Bagaimanakah pergesaran makna yang terjadi pada gairaigo dalam rubrik fashion majalah Seventeen edisi Desember 2014?
-
3. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah menambah khasanah penelitian kajian semantik dalam linguistik Jepang. Selain itu, menambah wawasan pembaca mengenai kosakata serapan yang terdapat dalam bahasa Jepang atau yang dalam istilah Jepangnya ialah gairaigo.
Dalam penelitian ini metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah metode simak yaitu dengan menyimak penggunaan bahasa baik penggunaan bahasa secara lisan maupun penggunaan bahasa secara tertulis (Mahsun, 2005:90). Data dalam penilitian ini ialah penggunaan bahasa secara tertulis, yaitu gairaigo yang terdapat dalam majalah Seventeen.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori makna leksikal menurut Chaer (2009a:60) yang menyatakan makna leksikal adalah makna yang sesuai dengan referennya, makna yang sesuai dengan hasil observasi alat indra, atau makna yang sungguh-sungguh nyata dalam kehidupan kita. Sedangkan untuk membahas perubahan
makna digunakan teori yang dikemukakan Chaer (2009b:140-145) yang membagi lima jenis perubahan makna, yaitu: meluas, meyempit, perubahan total, penghalusan dan pengasaran.
Data yang digunakan untuk dianalisis adalah gairaigo yang terdapat dalam Rubrik Fashion majalah Seventeen. Dalam rubrik ini banyak ditemukan gairaigo yang berasal dari bahasa Inggris namun tidak semua gairaigo tersebut dianalisis. Berikut ini ditampilkan hasil dan pembahasan analisis kesan makna dan perubahan makna yang terjadi pada gairaigo.
Gairaigo tidak memiliki kesamaan makna dengan wago, karena itu penggunaan sebuah gairaigo dalam sebuah kalimat pasti menimbulkan kesan makna yang bereda dengan wago. Kesan makna yang dimaksudkan adalah makna yang ditimbulkan gairaigo dilihat dari makna leksikalnya. Seperti yang terlihat pada ketiga data berikut.
-
(1) グリーン
流行のグリーンならプレッピーな着こなし
Ryūkou no gurīn nara pureppī na kikonashi
‘Bisa menjadi sebuah preppy hijau yang trendy jika tidak dikenakan’ (SEVENTEEN 1522, 2014:22)
Menurut Tadao (2000:622) gairaigo グリーン (gurīn) memiliki padanan kata denganみどり色 (midori-iro) dalam wago. Kedua kata ini memiliki definisi yang sama yaitu warna hijau, namun kedua kata ini berbeda dalam penggunaanya. Gairaigo gurīn dalam bahasa Jepang menurut Miura (1979:63) dapat bermakna putting green yaitu sebuah istilah dalam permainan golf. Selain itu, gairaigo gurīn juga dapat digunakan untuk menggambarkan sifat warna pada suatu benda tertentu, namun penggunaannya terbatas pada benda-benda yang bergaya kebarat-baratan seperti misalnya pakaian.
Begitu pula dengan kata gurīn yang terdapat pada data (1) yang memberikan kesan makna warna hijau pada pakaian yang bergaya kebarat-baratan yang digunakan oleh model dalam majalah tersebut. Berdasarkan pemaparan mengenai alasan penggunaan gairaigo oleh Uehara (dalam Tangguh, 2010:12-13), disimpulkan alasan digunakannya gairaigo gurīn adalah untuk menekankan makna.
-
(2) ウール
保湿性にすぐれウール混素材
Hoshitsusei ni sugure ūru konsozai
‘Kain campuran bahan wol dengan mutu terbaik dalam menjaga kelembaban’ (SEVENTEEN 1522, 2014:42)
ウール (ūru) merupakan gairaigo yang memiliki padanan dalam wago yaitu 羊毛 (youmou) (Tadao, 2000:175). Sekilas kata ūru dan youmou memiliki definisi yang sama yaitu rambut domba yang telah dicukur. Saat ini, yang dimaksud dengan ūru di Jepang adalah pakaian atau kain tekstil yang terbuat dari wol. Wol yang dimaksud adalah kulit domba kualitas terbaik yang telah potong kemudian dipintal secara melintang dan memanjang sehingga membentuk sebuah benang. Kata ini sangat berbeda dengan youmou yang saat ini maknanya mengacu pada bulu domba yang telah dicukur (Miura, 1979:167).
Pada data (2) makna yang timbul dari gairaigo ūru yang terdapat dalam majalah Seventeen adalah pakaian yang tebuat dari bahan wol yang dikenakan oleh model dalam majalah tersebut. Berdasarkan pendapat yang diungkapkan oleh Uehara (dalam Tangguh, 2010:12-13) disimpulkan alasan digunakanya gairaigo ūru ialah dikarenakan wago dianggap tak memberikan pemahaman yang tepat.
-
(3) カラー
シックめカラーも肩フリルでほど甘に
Shikkume karā mo kata furiru de hodo ama ni
‘Dengan warna yang chic serta bahu yang berumbai menjadikannya manis’ (SEVENTEEN 1522, 2014:15)
Gairaigo カラー (karā) menurut Tadao (2000:433) memiliki padanan dalam wago yaitu 色 (iro), yang mana kedua kata ini memiliki definisi yang sama yaitu sebuah kata sifat yang digunakan untuk menggambarkan warna dari sebuah benda. Menurut Miura (1979:80) karā dapat bermakna warna, warna cat, dan dapat juga bermakna ciri khas tertentu yang dimiliki sebuah kelompok. Biasanya karā yang bermakna ciri khas tertentu dari sebuah kelompok merupakan sebuah kata gabungan. Begitu pula dengan karā yang
bermakna warna juga tidak dapat berdiri sendiri atau dengan kata lain hanya muncul pada gabungan kata saja.
Pada data (3) makna yang ditmbulkan gairaigo karā adalah menerangkan sebuah warna pada benda tertentu yang dalam hal ini benda yang dimaksudkan adalah pakaian rajutan yang berwarna chic. Kemudian berdasarkan pendapat Uehara (dalam Tangguh, 2010:12-13) disimpulkan alasan penggunaan gairaigo karā adalah untuk menyesuaikan dengan kecenderungan pemakaian kata dalam masyarakat masa kini.
Terdapat tiga jenis perubahan makna yang ditemukan dalam rubrik fashion majalah Seventeen yaitu sebagai berikut.
Perubahan makna meluas adalah gejala yang terjadi pada sebuah kata atau leksem yang pada mulanya hanya memiliki sebuah makna, tetapi kemudian karena berbagai faktor menjadi memiliki makna-makna lain, seperti pada data berikut.
-
(4) ライダース着るなら、スタイルよく見せて!
Raidāsu kiru nara, sutairu yoku misete
Dengan menggunakan (jenis jaket) riders, lebih terlihat bergaya
(SEVENTEEN 1522, 2014 : 15)
Style dalam bahasa Inggris memiliki empat makna yaitu: cara tertentu terselesaikannya sesuatu, Model atau disain sesuatu khususnya dalam hal pakaian, sebuah kualifikasi untuk menjadi modis dan elegan, dan sebuah ciri atau keistimewaan dari sebuah buku, lukisan, gedung, dan lain-lain (Oxford, 2008:442). Sedangkan dalam bahasa Jepang, sutairu tidak hanya berarti memiliki penampilan yang baik dengan menggunakan pakaian yang modis namun juga dapat berarti penggambaran dari kepribadian seseorang (Miura, 1979: 154).
Perubahan makna menyempit adalah gejala yang terjadi pada sebuah kata yang pada mulanya mempunyai makna yang cukup luas, kemudian berubah menjadi terbatas hanya pada sebuah makna saja. Seperti data berikut:
-
(5) デートに着てくなら大人ガーリーな赤・黒キマリ
Dēto ni kiteku nara, dainin gārī na aka・kuro kimari
Bila digunakan ketika berkencan, pilihlah warna merah atau hitam yang (memberikan kesan) wanita dewasa.
(SEVENTEEN 1522, 2014:12)
Dēto berasal dari bahasa Inggris date yang dapat bermakna: hari-hari dalam sebulan atau setahun, sebuah waktu tertentu, dan sebuah rencana atau janji untuk bertemu seseorang khususnya seorang pacar (Oxford, 2008:113). Namun dalam bahasa Jepang, kata dēto hanya memiliki satu makna yaitu sebuah pertemuan dengan seseorang yang berbeda jenis (Miura, 1979:47).
Perubahan makna total adalah berubahnya sama sekali makna pada sebuah kata dan makna asalnya. Memang ada kemungkinan makna yang dimiliki sekarang masih ada sangkut pautnya dengan makna asal, tetapi sangkut pautnya ini tampak jauh sekali, seperti pada data berikut.
(6) ベーシックブームでダッフルの人気が復活
Bēsikku būmu de daffuru no ninki ga fukkatsu
Dengan peningkatan penggunaan mantel jenis basic, membangkitkan kembali kepopuleran mantel jenis duffle
(SEVENTEEN 1522, 2014:42)
Būmu merupakan gairaigo yang berasal dari kata boom dalam bahasa Inggris. Boom sendiri memiliki makna sebuah peningkatan secara tiba-tiba dalam aktivitas perdagangan atau ekonomi dan dapat juga bermakna bunyi yang dibunyikan dengan keras dan mendalam (Oxford, 2008:45). Sedangkan būmu dalam bahasa Jepang memiliki makna peningkatan secara drastis atau menjadi populer secara tiba-tiba (Miura, 1979: 33).
6. Simpulan
Dalam majalah Seventeen ditemukan banyak gairaigo khususnya yang berasal dari bahasa Inggris. Gairaigo sendiri dalam penggunaannya memiliki perbedaan makna dengan wago maupun kata asalnya, karena itu kesan yang ditimbulkan dalam sebuah kalimat pun berbeda. Perbedaan kesan makna tersebut ditemukan pada gairaigo yang digunakan untuk melakukan penekanan makna, gairaigo yang padanan katanya tidak memberikan pemahaman yang tepat, dan pada gairaigo yang digunakan untuk menyesuaikan pengguaan pada masyarakat. Kemudian ditemukan tiga jenis perubahan makna yaitu, perluasan, penyempitan dan perubahan total.
DAFTAR PUSTAKA
Chaer, Abdul.2009a.Pengantar Linguistik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta
Chaer, Abdul.2009b.Pengantar Semantik Bahasa Indonesia.Jakarta: Rineka Cipta
Mahsun.2005.Metode Penelitian Bahasa.Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Masami dan Masako.1982. Shogakusei no kotoba hakase - Yonde tanoshii kotoba no jiten.
Japan: Gakuhisha.
Miura, Akira.1979.English Loanwords in Japanese: A Selection.Vermont: Charles E.
Tuttle Company.
Oxford.2008.Oxford Learner's Pocket Dictionary (Fouth Edition).Oxford: Oxford
University Press
Pateda, Mansoer.2010.Semantik Leksikal (Edisi Kedua).Jakarta: Rineka Cipta
Osamu, Sakiya.2014.Seventeen 1522.Japan: Shueisha.
Tadao, Umesao.2000.The Great Japanese Dictionary –Second Edition-.Japan: Kodansha.
Tangguh, Beta.2010.“Analisis Penggunaan Kata Serapan (Gairaigo) Dalam Terjemahan Bahasa Jepang Novel Harry Potter and the Philosopher’s Stone Karya J.K. Rowling (Melalui Pendekatan Historis-Budaya)” (skripsi).Bandung: Universitas Komputer Indonesia. 26 April 2014
14
Discussion and feedback