ISSN: 2302-920X

E-Jurnal Humanis, Fakultas Sastra dan Budaya Unud

Vol 14.1 Januari 2016: 88-95

REPRESENTASI HATARAKISUGI DALAM VIDEO KLIP ROBOT

Ni Putu Lisa Sintyadewi

email: [email protected]

Program Studi Sastra JepangFakultas Sastra dan BudayaUniversitasUdayana

Abstract

This studyentitled "Representation of Hatarakisugi in Video Clip Robot". This study aims to determine representation of hatarakisugi and the message contained in the video clip Robot. Based on the analysis that has been found, hatarakisugi experienced by the main character in the video clip Robots can be classified into a workaholic type of dyed in the wool. Hatarakisugi behavior represented on verbal and visual markin the video clip Robot. Hatarakisugi verbal representations include (1) lack of social life, (2) professional attitude, (3) loyalty to the job and (4) excessive working hours. Hatarakisugi visual representations include (1) a lack of social life, (2) 納期厳 守(noukiGenshu), (3) excessive working hours, and (4) loyalty to the job. Messages contained in the video clip Robot include (1) life need to socialize, (2) should be able to share time with good, (3) Work in a professional manner, (4) be smart health care,and (5) finish the job on time.

Keywords:representation, hatarakisugi, sign

  • 1.    LatarBelakang

Masyarakat Jepang adalah masyarakat yang sangat menjunjung tinggi pekerjaan, memiliki etos kerja yang tinggi untuk memberikan yang terbaik kepada keluarga dan masyarakat. Di lain pihak, tidak sedikit juga yang kemudian melebih-lebihkan arti pekerjaan sebagai prioritas dan tujuan hidup, atau mengabdikan dirinya kepada pekerjaan melebihi segalanya termasuk keluarga. Keadaan ini dalam bahasa Jepang disebut dengan istilah hatarakisugi (Bangun, 2012).Pekerja Jepang yang mengalami hatarakisugi rela untuk bekerja melebihi jam kerja normal atau lembur tanpa mendapatkan bayaran. Mereka menghabiskan waktu sekitar 12 jam dalam sehari untuk bekerja di dalam kantor (Griffiths, 2000).

Hatarakisugi atau perilaku masyarakat Jepang yang “gila” akan pekerjaan ini menjadi inspirasi bagi para sastrawan untuk menciptakan suatu karya sastra seperti komik, novel, film dan video klip lagu. Contoh karya sastra Jepang yang mengangkat tema hatarakisugi adalah video klip lagu Robot milik group band Do As Infinity. Untuk menganalis representasi hatarakisugi dalam video klip Robot digunakan teori Workaholic dari Oates (dalamFurnham, 2005) serta didukung dengan konsep hatarakisugi.

  • 2.    Pokok Permasalahan

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dipaparkan di atas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut.

  • 1.    Bagaimanakah representasi hatarakisugi dalam video klip Robot?

  • 2.    Bagaimanakah amanat yang ingin disampaikan dalam video klip Robot?

  • 3.    Tujuan Penelitian

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk menambah wawasan para pembaca serta meningkatkan apresiasi terhadap karya sastra Jepang agar mudah dipahami dan semakin dikenal oleh masyarakat banyak.Tujuan khusus dari penelitian ini adalah memahami representasi hatarakisugi dalam video klip Robot dan memahami amanat yang ingin disampaikan dalam video klip Robot.

  • 4.    Metode dan Teknik Penelitian

Dalam tahap pengumpulan data, metode yang digunakan adalah metode simak dengan teknik catat. Dalam tahap penganalisisan data, metode yang digunakan adalah metode dialektik dan metode deskriptif analisis dengan teknik dialektik.Dalam penyajian hasil analisis data, metode yang digunakan adalah metode informal.

  • 5.    Hasil dan Pembahasan

Video klip Robot merupakan video klip yang bertemakan perilaku“gila”kerja atau hatarakisugi yang menceritakan tentang tokoh utama yaitu seorang pria setengah baya yang bekerja hingga pukul empat dinihari di kantornya. Kegiatan ini ia lakukan

setiap hari secara terus menerus, sampai akhirnya ia merasa dirinya seperti sebuah robot yang deprogram hanya untuk bekerja tanpa mengenal rasa lelah. Karena bekerja secara terus menerus menyebabkan sang tokoh mengalami kelelahan yang serius dan kesehatannya menurun, sampai akhirnya ia jatuh pingsan di dalam lift di kantornya.

  • 5.1    Representasi Hatarakisugi dalam Video Klip Robot

Perilaku hatarakisugi dalam video klip Robot direpresentasikansecara verbal yaitu dari lirik lagunya dan secara visual yaitu dari potongan gambar video klip.

  • 5.1.1    Representasi Hatarakisugi Secara Verbal

Representasi hatarakisugi secara verbal meliputi:

  • a.    Kurangnya kehidupan bersosialisasi

Kurangnya kehidupan bersosialisasi merupakan salah satu ciri orang yang mengalami hatarakisugi. Berikut adalah data yang menunjukkan kurangnya kehidupan bersosialisasi yang dialami tokoh utama dalam video klip.

  • (1)    背中に君が 腕まわしても

Senakani kimi ga ude mawashite mo

Meskipun kamu memeluk punggungku

ぬくもり 安らぎ 感じない

Nukumori yasuragi kanjinai

Aku tidak merasakan kehangatan dan kedamaian

Data (1) menunjukkan ketidakmampuan tokoh pria untuk bersosialisasi dengan orang lain yang berada di sekitarnya. Meskipun ia memiliki keluarga maupun teman, namun karena kesibukannya dalam bekerja menyebabkan ia tidak mampu untuk merasakan kehangatan, kedamaian, maupun kebahagiaan yang diberikan oleh orangorang di sekitarnya.

  • b.    Sikap profesional

Orang yang mengalami hatarakisugi juga memiliki sikap profesional yang tinggi dalam bekerja. Sikap profesional yang dilakukan oleh tokoh utama ditunjukkan dengan cara bekerja secara teliti dan sangat mengutamakan jadwal pekerjaan. Sebagai orang yang bekerja dalam bidang keuangan, ia memiliki perhitungan yang sempurna. Selain

itu, bagi tokoh utama pekerjaan yang ia lakoni adalah hal yang paling utama. Ia rela mengesampingkan apapun agar bisa melakukan yang terbaik untuk pekerjaannya.

  • c.    Loyalitas terhadap pekerjaan

Sikap loyalitas terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh tokoh utama ditunjukkan dengan bekerja lembur secara terus menerus setiap hari. Ia juga siap dipanggil kapan saja saat dibutuhkan tanpa mengenal waktu, baik itu siang maupun malam hari. Ia akan tetap melaksanakan perintah atasannya, meskipun waktu telah menunjukkan tengah malam. Ia juga rela mengabaikan kesehatannya demi pekerjaan, sehingga pada akhirnya kesehatannya semakin menurun dan tidak bisa bergerak lagi.

  • d.    Jam kerja yang berlebihan.

Tanda verbal yang menunjukkan adanya kerja berlebihan yang dilakukan oleh tokoh pria terdapat pada data berikut.

  • (2)    夜明けに なれば 明日のイメージ

Yoake ni nareba ashita no imeeji

Jika fajar sudah menjelang aku berimajinasi tentang hari esok

Data (2) menunjukkan kelebihan kerja yang dilakukan oleh tokoh pria yang bekerja sampai dinihari. Ia bekerja terus menerus setiap hari tanpa istirahat dan tanpa tidur. Saat hari sudah menjelang pagi, ia mulai memikirkan pekerjaan yang telah menunggunya esok hari. Hal ini menunjukkan bahwa tokoh utama bekerja lebih dari 8 jam dalam sehari.

  • 5.1.2    Representasi Hatarakisugi Secara Visual

Representasi hatarakisugi secara visual meliputi:

  • a.    Kurangnya kehidupan bersosialisasi

Selain secara verbal, kurangnya kehidupan bersosialisasi juga terlihat secara visual dari cuplikan gambar video klip Robot. Dari potongan gambar video klip menunjukkan tidak ada interaksi yang dilakukan oleh tokoh utama dengan orang lain. Selama berada di dalam kantor tokoh utama dalam video klip tidak terlihat berinteraksi dengan siapapun. Ia terlalu sibuk mengurusi pekerjaannya, sehingga tidak memiliki waktu untuk sekadar bertegur sapa ataupun berbincang dengan orang lain.

  • b.    納期厳守(nouki genshu)

Pratama (dalam Tim Enjinia Nusantara (2013:80-83) mengemukakan bahwa menyelesaikan pekerjaan tepat waktu merupakan hal yang sangat penting pada banyak perusahaan Jepang. Bahkan hal ini telah menjadi budaya yang biasa disebut納期厳守 (nouki genshu). Untuk menyelesaikan pekerjaan tepat waktu seseorang harus bekerja ekstra keras agar semua selesai sesuai dengan keinginan.

Dalam video klip Robot tokoh utama harusmemenuhi deadline kerja yang iamiliki. Iamembuatsebuah memo yang bertuliskan明日1 8時~本社(ashita juuhachiji~honsha) “besok pukul 18~kantor pusat”. Memo tersebut bermakna bahwa sang pria besok harus ke kantor pusat pukul 18.00 untuk mengumpulkan laporan keuangan perusahaan. Untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang ditentukan, mau tidak mau ia harus rela memeras keringat bekerja lembur di dalam kantornya.

  • c.    Jam kerja berlebihan

Berdasarkan data statistic survey angkatan kerja oleh Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi banyak pekerja Jepang yang bekerja selama 60 jam per minggu. Hal ini tentu saja melebihi batas legal dari 40 jam kerja yang telah diatur berdasarkanUndang-undang (Ogura, 2011:1 ). Dalam video klip kelebihan jam kerja yang dilakukan oleh tokoh utama ditunjukkan pada gambar berikut.

Gambar (1): Tokoh PriaBekerjaLembur di Kantor (01:37, 02:22)

Gambar (1) memperlihatkan bahwa tokoh pria rela bekerja sampai pukul3.16

waktu dini hari. Ia bekerja melebihi jam kerja standar yaitu sebanyak 14 jam dalam

sehari untuk menyelesaikan pekerjaannya.Tokoh pria melakukan kerja lembur sebanyak tiga kali dalam seminggu. Ini berarti tokoh pria bekerja sebanyak 58 jam selama satu minggu.

  • d.    Loyalitas terhadap pekerjaan

Loyalitas tokoh pria terhadap pekerjaan tidak hanya terlihat dari tanda verbal saja, namun juga terlihat pada tanda visual dari cuplikan gambar video klip Robot. Seperti yang terlihat pada gambar (1) sikap loyalitas terhadap pekerjaan ditunjukkan dengan bekerja lembur sampai pukul 3.16 waktu dini hari secara terus menerus setiap hari. Ia rela mengesampingkan kehidupan pribadi dan kesehatannya demi menyelesaikan pekerjannya. Kegiatannya yang monoton ini membuat tokoh pria merasa seperti sebuah robot yang deprogram untuk melakukan satu kegiatan yang sama setiap hari sampai akhirnya ia jatuh pingsan di dalam lift akibat terlalu kelelahan.

Hatarakisugi yang dialami tokoh utama dalam video klip Robot dapat digolongkan dalam workaholic jenis dyed in the wool yaituworkaholic yang memiliki tingkat profesionalitas yang tinggi, bertanggungjawab penuh terhadap pekerjaan dan memiliki pengabdian yang besar terhadap perusahaan tempat ia bekerja.

  • 5.2    Amanat dalam Video Klip Robot

Amanat yang terdapat dalam video klip Robot meliputi:

  • a.    Hidup perlu bersosialisasi

Berdasarkan data yang telah dianalisis menunjukkan bahwa tokoh utama dalam video klip Robot tidak melakukan sosialisasi karena kesibukannya dalam bekerja. Sehingga dari data tersebut dapat dipetik amanat bahwa hendaklah kita selalu bersosialisasi dengan orang lain di lingkungan tempat kita berada, baik itu di lingkungan keluarga, rekan kerja, maupun masyarakat. Jika kita bisa bersosialisasi dengan baik, maka kita akan dapat menjaga keharmonisan di lingkungan tempat tinggal maupun lingkungan kerja.

  • b.    Hendaknya dapat membagi waktu dengan baik

Seperti yang diceritakan dalam video klip Robot bahwa tokoh utama bekerja hingga dini hari setiap hari tanpa beristirahat. Hal ini menunjukkan bahwa tokoh utama tidak bisa mengatur waktunya dengan baik. Sehingga dapat dipetik amanat yaitu hendaklah kita bisa mengatur dan memanfaatkan waktu dengan baik agar kita tidak tergilas oleh waktu itu sendiri. Selain untuk bekerja, kita harus meluangkan waktu untuk beristirahat, berlibur, dan meluangkan waktu untuk keluarga.

  • c.    Bekerjalah secara profesional

Untuk mencapai sukses dalam bekerja, seseorang harus mampu bersikap profesional. Dalam video klip diperlihatkan bahwa tokoh utama bekerja secara professional dalam bidang keuangan. Ia juga sangat mengutamakan pekerjaannya. Bagi tokoh pria, pekerjaan yang ia lakoni adalah hal yang paling utama. Jadi amanat yang dapat dipetik yaitu dalam bekerja dan meniti karir, kita harus bersikap secara professional dan bekerja secara bersungguh-sungguh agar apa yang kita kerjakan dapat tercapai dengan baik dan maksimal.

  • d.    Pandai-pandailah menjaga kesehatan

Tokoh pria dalam video klip Robot tidak memiliki waktu istirahat dan tidur yang cukup karena bekerja lembur setiap hari. Hal ini membuatnya menjadi sangat lelah dan lemas sehingga menyebabkan ia jatuh pingsan di dalam lift. Amanat yang dapat dipetik adalah kita harus selalu menjaga kesehatan kita dengan baik. Meskipun pekerjaan merupakan hal yang penting, namun kesehatan tetaplah menjadi prioritas. Bekerja secara terus menerus tanpa henti dapat berdampak buruk terhadap kesehatan, bahkan dapat menyebabkan kematian karena terlalu kelelahan (karoushi).

  • e.    Selesaikanlah pekerjaan tepat waktu

Memo yang dibuat oleh tokoh utama memperlihatkan waktu pengumpulan laporan keuangan yang harus segera dibawa kekantor pusat. Hal ini menunjukkan bahwa tokoh utama memiliki deadline kerja yang sangat mendesak. Untuk memenuhi deadline tersebut ia harus bekerja lembur di dalam kantornya. Sehingga amanat yang dapat dipetik yaitu agar kita selalu bekerja secara cepat dan tepat sesuai dengan deadline yang telah ditetapkan. Janganlah kita mengulur-ulur waktu dalam

menyelesaikan suatu pekerjaan karenalama kelamaaan pekerjaanakan menjadi semakin menumpuk, sehingga memaksa kita untuk bekerja ekstra keras dan lembur seharian agar dapat menyelesaikannya.

  • 6.    Simpulan

Hasil analisis video klip Robot menunjukkan adanya perilaku hatarakisugi yang direpresentasikan dari tanda verbal dan tandavisual. Representasi hatarakisugi secara verbal meliputi (1) kurangnya kehidupan bersosialisasi, (2) sikap profesional, (3) loyalitas terhadap pekerjaan, dan (4) jam kerja yang berlebihan. Representasi hatarakisugi secara visual meliputi (1) kurangnya kehidupan bersosialisasi, (2) strict deadline, (3) jam kerja yang berlebihan, dan (4) loyalitas terhadap pekerjaan. Hatarakisugi yang dialami tokoh utama dalam video klip Robot dapat digolongkan dalam workaholic jenis dyed in the wool Amanat yang terdapat dalam video klip Robot meliputi (1) hidup perlu bersosialisasi, (2) hendaknya dapat membagi waktu dengan baik, (3) bekerjalah secara profesional, (4) pandai-pandailah menjaga kesehatan, dan (5) selesaikanlah pekerjaan tepat waktu.

DaftarPustaka

Furnham, A. 2005.The Psychology of Behaviour at Work: The Individual in the Organization. East Sussex: Psychology Press

Tim Enjinia Nusantara. 2013. Bekerja Ala Jepang (Mulai Dari Budaya Masyarakat Capai Kemajuan Industri). Osaka : Pena Nusantara

Bangun, Sastroy. 2012. Ciri-Ciri Seorang Workaholic dalam http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=26 7373:ciri-ciri-seorang-workaholic&catid=54:gaya-hidup&Itemid=84

Griffiths, Daniel. 2000. Japan’s Workaholic Culture dalam http://news.bbc.co.uk/2/hi/asia-pacific/701458.stm

Ogura, Kazuya. 2011. Overtime Work in Japan-No Easy Way to Reduce Working Hours dalam http://www.yomiuri.co.jp/adv/wol/dy/opinion/society_120206.html

95