SAKURA VOL. 6. No. 1, Februari 2024

DOI: http://doi.org/10.24843/JS.2024.v06.i01.p03

P-ISSN: 2623-1328

E-ISSN:2623-0151

Pendidikan Karakter dalam Anime: Analisis Psikologi Tokoh Naruto pada Serial Anime Naruto

Hafitta Illa1), Misbahus Surur2)

Program Studi Bahasa dan Sastra Arab, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, Kota Malang, Jawa Timur, Indonesia.

E-mail: [email protected], [email protected]

Character Education in Anime: A Psychological Analysis of Naruto's Character in the Naruto Anime Series

Abstract

Naruto anime is one of the anime that can be used as an educational watch that supports us in teaching character education to the younger generation. The purpose of this study is to analyze the psychology of the main characters of Naruto anime and find out the influence of Naruto anime in shaping characters and values in the audience. This study used a qualitative approach with data collection techniques, watch-listen-record and read-record. From this research, it can be found that there are several psychological aspects of Naruto characters, namely 1) loneliness and rejection, 2) social care, 3) motivation and determination, 4) self-development, 5) courage and confidence, 6) empathy, and the influence of the anime in shaping the character and values in the audience, namely 1) inspiration to overcome obstacles, 2) the importance of friendship, 3) face conflict peacefully, 4) courage to oppose injustice. The conclusion obtained is that the character Naruto shows a rich journey in terms of psychology, from a difficult childhood to strong self-development. In addition, Naruto Anime can inspire and shape characters and values in its audience.

Keywords: Anime, character education, psychological.

Abstrak

Anime Naruto adalah salah satu anime yang dapat dijadikan sebagai sebuah tontonan edukasi yang menunjang kita dalam mengajarkan pendidikan karakter pada generasi muda. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis segi psikologi karakter utama anime Naruto serta mengetahui pengaruh anime Naruto dalam membentuk karakter dan nilai-nilai pada penontonnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data tonton-simak-catat dan baca-catat. Dari penelitian ini dapat ditemukan bahwa ada beberapa aspek psikologi dari karakter Naruto, yakni 1) kesepian dan rasa penolakan, 2) kepedulian sosial, 3) motivasi dan tekad, 4) perkembangan diri, 5) keberanian dan kepercayaan diri, 6) empati, dan pengaruh anime tersebut dalam membentuk karakter dan nilai-nilai pada penontonnya, yaitu 1) nilai ketekunan, 2) nilai persahabatan, 3) nilai perdamaian, 4) serta nilai keberanian untuk menentang ketidakadilan. Kesimpulan yang didapatkan yaitu bahwa karakter Naruto menunjukkan perjalanan yang kaya dalam hal psikologi, dari masa kecil yang sulit hingga perkembangan diri yang kuat. Selain itu, Anime Naruto juga dapat menginspirasi dan membentuk karakter serta nilai-nilai pada penontonnya.

Keywords: Anime, pendidikan karakter, psikologis.

  • 1.    Pendahuluan

Pendidikan adalah pengalaman belajar yang berlangsung dan diselenggarakan di segala lingkungan dan sepanjang hidup. Dalam pengertian secara sempit, pendidikan adalah sekolahan itu sendiri. Sementara itu, definisi secara lebih luas, pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan pemerintah, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, serta latihan, berlangsung di sekolah dan di luar sekolah sepanjang hayat untuk mempersiapkan peserta didik supaya dapat memainkan peranannya dalam berbagai situasi secara tepat, di masa yang akan datang (Khoirun Annisa, 2022).

Pendidikan adalah kegiatan sosial-budaya dalam masyarakat yang penting untuk membangun dan mengembangkan kualitas warga negara dan bangsa untuk menyiapkan kehidupan di masa kini dan masa mendatang. Di Indonesia sendiri, nilai-nilai pendidikan karakter dikembangkan berdasarkan beberapa sumber, yaitu agama, Pancasila, budaya dan tujuan pendidikan nasional (Hasan, 2012).

Pendidikan karakter merupakan aspek penting dalam membentuk jiwa seseorang dan memberikan dampak positif bagi kehidupan sosial masyarakat. Pendidikan karakter menjadi hal urgen untuk dipelajari dan disampaikan di zaman yang semakin maju ini. Sebab, di zaman kiwari, kian banyak generasi penerus bangsa yang lemah sikap dan tingkah lakunya alias kurang berkarakter. Mereka kebanyakan hidup dalam pemanjaan teknologi yang kian maju. Pendidikan karakter karenanya, menjadi tujuan pendidikan di Indonesia yang utama. Dalam situasi seperti itu, pendidik punya peran besar dalam menanamkan pendidikan karakter agar menghasilkan generasi penerus bangsa yang hebat dan kuat karakternya (Muhammad Rois Abdulfatah, 2017).

Anime Naruto merupakan salah satu anime yang amat populer di penjuru dunia, termasuk di Indonesia. Anime ini memiliki banyak penggemar dari berbagai kalangan dan usia, terutama usia remaja dan dewasa. Naruto menceritakan tentang seorang ninja muda yang bercita-cita menjadi Hokage, pemimpin desa dari ninja terkuat di desanya. Dalam perjalanan hidupnya, Naruto kemudian menghadapi berbagai rintangan dan belajar banyak hal ihwal persahabatan, solidaritas, kerja keras, dan pentingnya memiliki tujuan hidup.

Pendidikan karakter merupakan pendekatan pendidikan yang memfokuskan pada pembentukan karakter atau moral seseorang. Pendidikan karakter memiliki peran penting

dalam membentuk nilai-nilai positif pada generasi muda. Seiring dengan popularitas anime, banyak penonton yang memperoleh pengaruh dari karakter-karakter di dalamnya. Penelitian tentang pendidikan karakter dalam anime dapat memberikan gambaran tentang pengaruh anime dalam membentuk karakter dan nilai-nilai pada penontonnya. Perjalanan tokoh dalam cerita bermula dari titik awal dari sang tokoh, pelajaran-pelajaran yang sang tokoh dapatkan sepanjang cerita berlangsung dan titik akhir yang dicapainya pada akhir cerita (Wahyudi, Adriel Hans; Sutanto, 2021).

Dalam anime Naruto, terdapat berbagai sifat karakter utama yang memperlihatkan sikap dan nilai-nilai tertentu yang dapat dipelajari dan dijadikan sebagai contoh bagi penontonnya. Misalnya sifat pantang menyerah Naruto dapat diterapkan kepada diri seseorang agar tidak mudah putus asa ketika dilanda kegagalan. Selain itu, tokoh Naruto juga memiliki keberanian yang besar di dalam dirinya. Sifat tersebut dapat diterapkan oleh para penggemar Naruto agar mereka senantiasa memiliki keberanian dalam menghadapi segala keadaan yang ada di dalam hidup mereka.

Ada beberapa alasan kenapa anime Jepang bisa menjadi salah satu sumber pembelajaran. Pertama, anime bersifat general karena bisa dipastikan hampir semua peserta didik dewasa ini sudah tahu dunia anime. Kedua, karakter-karakter dalam anime memiliki nilai-nilai karakter yang kuat dan dapat dijadikan bahan pembelajaran. Ketiga, cerita dalam serial anime relatif sederhana dan dekat dengan aktivitas keseharian. Keempat, anime menjadi kekuatan bagi negara Jepang sendiri (Hatami, 2020).

Serial anime Naruto ini layak untuk ditonton oleh para pecinta animasi, terutama di dunia pendidikan, karena film animasi Naruto memiliki alur cerita yang sangat mendidik di setiap bagian dari episodenya serta memiliki tuntunan akan pertemanan yang kuat dan kompak dalam menghadapi berbagai masalah. Animasi Naruto juga memiliki kandungan nilai-nilai karakter yang sangat mencolok, dan sangat cocok untuk menjadi bahan pembelajaran di dunia pendidikan agar dapat mempermudah seorang guru mendidik karakter siswa atau pelajarnya (Ginting, 2022).

Mendidik karakter anak melalui hasil analisis tokoh utama anime Naruto dapat dijadikan salah satu cara untuk meningkatkan pemahaman tentang nilai-nilai pendidikan karakter dan dampak positifnya bagi kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis karakter tokoh utama Naruto dari sudut pandang pendidikan karakter dan psikologi. Beberapa penelitian sebelumnya mengatakan

bahwa anime Naruto mengandung nilai-nilai pendidikan karakter seperti kerja keras, persahabatan, kesabaran, keberanian, keadilan, dan tanggung jawab yang dapat menjadi media pembelajaran yang efektif dalam pendidikan karakter bagi generasi muda (Novitasari, 2018).

Selain mengandung nilai-nilai pendidikan, tontonan anime Naruto juga dapat memengaruhi perkembangan moral anak, salah satunya aspek sifat toleransi yang tinggi. (Wijayanti, 2019). Sebuah studi mengatakan, bahwa tayangan anime dapat mempengaruhi pembentukan karakter anak baik positif maupun negatif. Karakter positif yang terbentuk meliputi keberanian, persahabatan, dan semangat belajar, sedangkan karakter negatif yang terbentuk meliputi kekerasan dan kecenderungan untuk memukul dan menendang. Hasil studi lain mengatakan bahwa karakter Naruto memiliki sifat-sifat seperti optimis, berani, dan memiliki semangat yang tinggi. Naruto juga memiliki motivasi yang kuat dalam mencapai tujuannya, yaitu menjadi Hokage. Namun, Naruto juga mengalami konflik batin, seperti rasa kesepiah dan ketidakpercayaan diri, yang membuatnya menjadi karakter yang kompleks (Rosyid, 2017).

Perbedaan penelitian ini dari penelitian sebelummya adalah penelitian ini lebih spesifik dalam menganalisis pendidikan karakter dalam anime Naruto dengan fokus pada analisis psikologi karakter tokoh utama. Sedang penelitian sebelumnya lebih berfokus pada pengaruh tayangan anime secara umum terhadap pembentukan karakter dan perkembangan moral anak, serta analisis nilai-nilai pendidikan karakter dalam serial anime secara umum tanpa fokus pada karakter tokoh utama.

Di samping itu, penelitian ini juga menggunakan metode kualitatif dengan teknik analisis isi pada dialog dan aksi tokoh Naruto, sedangkan penelitian sebelumnya menggunakan metode kuantitatif dengan teknik observasi dan angket, hal ini memungkinkan penelitian ini untuk lebih mendalam dalam menganalisis psikologi karakter tokoh Naruto dan memperoleh wawasan yang lebih rinci tentang karakter tersebut, dibandingkan dengan penelitian sebelumnya yang lebih terbatas pada pengamatan umum terhadap pengaruh tayangan anime terhadap pembentukan karakter dan moral anak.

Penelitian ini memiliki dua rumusan masalah, yakni: (1) bagaimana karakter utama anime Naruto dilihat dari segi psikologi? (2) bagaimana pengaruh anime Naruto dalam membentuk karakter dan nilai-nilai pada penontonnya. Adapun tujuan penelitian ini

adalah untuk menganalisis segi psikologi karakter utama anime Naruto serta mengetahui pengaruh anime Naruto dalam membentuk karakter dan nilai-nilai pada penontonnya.

  • 2.    Metode dan Teori

    2.1.    Metode penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian yang disusun dengan metode kualitatif, yaitu metode yang lebih fokus mengutamakan pengamatan pada objek serta hubungan yang terkait dengannya dalam upaya memahami suatu peristiwa, perilaku, atau fenomena. Adapun sumber data yang digunakan sebagai rujukan adalah serial anime Naruto Kids dan Naruto Shippuden.

Metode pengumpulan data menggunakan metode simak-catat. Tahap-tahap yang dilakukan diawali dengan menyiapkan device seperti alat elektronik berupa handphone atau televisi untuk mengunduh dan menonton serial Anime Naruto. Kemudian anime ditonton secara berulang untuk memahami isi serta mendapatkan data-data yang diperlukan untuk penelitian. Terakhir, melakukan pencatatan berupa hal-hal penting yang telah didapatkan dari sumber data.

Adapun metode analisis data pada penelitian ini adalah metode deskriptif. Data-data yang telah didapatkan, berupa penggalan dialog antar tokoh, dianalisis menggunakan teori psikologi sastra. Analisis data dilakukan dengan mengelompokkan, memaparkan serta menarik kesimpulan dari beberapa data yang telah didapatkan.

  • 2.2.    Teori

Penelitian ini menggunakan teori psikoanalisis Sigmund Freud. Psikoanalisis adalah analisis terhadap dan mengenai kepribadian manusia, di mana alam bawah sadar memainkan peranan inti atau peranan pusat. Hal ini disebabkan, secara tidak sadar seorang individu merekam kejadian-kejadian yang dialaminya, terutama kejadian yang terjadi pada masa kecilnya, hingga berpengaruh pada dirinya sampai individu itu memasuki masa dewasa (Ridha & Susanto, 2023). Dalam penelitian ini akan dibahas tentang kejadian-kejadian yang dialami tokoh Naruto yang memengaruhi dirinya saat ia dewasa, dari proses memonton dan menyimak film Naruto secara berulang dan mencatat dialog-dialog yang dianalisis menggunakan teori psikonalisis Freud.

Dalam pengertian secara psikologis, dengan menonton film, pemirsa tidak sadar bahwa apa yang ditonton, yakni interaksi tokoh atau interaksi antar-karakter tokoh di film yang mengajarkan nilai-nilai karakter luhur dan kuat, membuat penonton mendedah kejiwaannya sendiri (Surur, 2023). Penonton bisa menyelami masalah kejiwaan yang terselip dalam film, yakni dari karakterisasi tokoh Naruto, untuk mengembangkan dan menghidupkan model dari karakternya sendiri, yakni karakter para peserta didik.

  • 3.    Kajian Pustaka

Terdapat beberapa penelitian yang ditinjau dari teori psikoanalisis Sigmund Freud. Pertama yang berjudul ”Analisis psikologi tokoh utama dalam animasi “Kokoro Ga Sakebitagatterunda ^ ^ ⅛^fe^^<⅞^ tt “ karya Mari Okada” oleh Ni Putu Pradnyasumita Nakami Ayu, Wayan Nurita, Ni Wayan Meidariani (2022). Penelitian tersebut, memberikan pemahaman mengenai kepribadian tokoh utama Jun Naruse yang tertekan secara mental. Kedua penelitian berjudul ”Perkembangan Kepribadian Karakter Daiba Nana dalam Serial Animasi Sħoujo^ Kageki Revue Starlight: Tinjauan Psikoanalisis” oleh Muhammad Rasyid Ridha, Marisa Rianti Sutanto (2023). Fokus penelitian ini memahami perkembangan kepribadian Daiba Nana melalui tinjauan psikoanalisis. Ketiga berjudul “Dinamika Kepribadian Tokoh Sasaki Miyo dalam Anime Nakitai Watashi wa Neko wo Kaburu” oleh Tia Ristiawati, Viana Meilani Prasetio, Aldy Rizaldi Sumargono (2022). Menjelaskan tentang dinamika kepribadian tokoh Sasaki Miyo berdasarkan teori dinamika kepribadian Sigmund Freud. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teori psikoanalisis Sigmund Freud untuk menganalisis psikologi tokoh Naruto serta menganalisis nilai-nilai yang terkandung dalam anime tersebut.

  • 4.    Hasil Dan Pembahasan

    4.1    Analisis Psikologi Karakter Utama Naruto Dari Segi Psikologis

Karakter utama dalam anime Naruto adalah Naruto Uzumaki. Tokoh Naruto memiliki beberapa karakteristik yang menarik untuk dianalisis. Peneliti tertarik untuk menganalisis karakteristik tokoh utama Naruto karena peneliti percaya bahwa ada banyak sekali sifat yang dapat dipelajari atau dijadikan motivasi dalam kehidupan dari tokoh anime tersebut. Berikut adalah beberapa hasil analisis peneliti dalam memilik karakteristik tokoh Naruto dalam anime tersebut:

Pada scene ketika Naruto berbicara kepada Iruka setelah pertarungannya melawan Mizuki, ia mengatakan:

Data (1)

"オレは無視され、認められない人間の気持ちを知っているんだ。だけどそれに負ける わけにはいかない!オレは火影になって、みんなに認めさせるんだ! (1,11:37).

“Aku tahu bagaimana rasanya menjadi orang yang tidak diakui, yang diabaikan. Tetapi aku tidak akan membiarkan hal itu menghentikanku! Aku akan menjadi Hokage dan aku akan membuat semua orang mengakui keberadaanku! " (1, 11:37).

Pada penggalan scene dialog data (1) di atas, peneliti menganalisis bahwa tokoh utama karakter naruto mengalami masa kecil yang sulit. Ia dibenci dan dianggap sebagai ancaman oleh sebagian besar orang di desanya sehingga membuat dirinya merasa kesepian. Rasa penolakan ini telah membentuk keinginan Naruto untuk diterima dan diakui oleh orang lain. Oleh karena itu, ia memiliki tekad yang kuat serta pantang menyerah dalam mencapai keinginannya, yakni menjadi seorang pemimpin di desanya.

Dilihat dari segi psikologis, karakter utama Naruto memiliki rasa kesepian serta penolakan. Hal ini dibuktikan sejak kecil Naruto hidup sendirian karena kedua orang tuanya sudah tiada. Meskipun orang-orang di sekitarnya tahu bahwa Naruto hidup seorang diri, tak ada dari mereka yang menaruh simpati atau menganggap Naruto sebagai bagian dari mereka. Naruto justru diabaikan dan dianggap anak nakal yang sering mengganggu kehidupan mereka. Disamping itu, untuk melawan semua perasaan tersebut Naruto mengambil langkah positif dengan berjuang dan pantang menyerah demi mendapat perhatian serta diakui orang lain.

Pada scene ketika Naruto melindungi teman-temannya saat pertempuran melawan Zabuza, ia berkata:

Data (2)

“オマエたちはオレの友達だ!誰かがオマエたちを傷つけることは許さない!オレはオ マエたちを守るんだ、オレたちは家族だから!”(56,12:18).

“Kalian semua adalah teman-temanku! Aku tidak akan membiarkanmu menyakiti mereka! Aku akan melindungi mereka dengan nyawaku!” (56, 12:18).

Pada penggalan scene dialog data (2) tersebut, peneliti menganalisis bahwa tokoh utama Naruto meskipun mengalami rasa sakit dan kesepian, ia memiliki dorongan kuat untuk

membantu teman-temannya serta orang lain. Ia rela berjuang demi kepentingan teman-temannya dan desanya, bahkan jika itu berarti mengorbankan dirinya sendiri.

Dilihat dari sisi psikologis, karakter utama Naruto memiliki sikap kepedulian sosial yang tinggi. Ia rela mengedepankan kepentingan umum dibandingkan kepentingan pribadinya karena baginya teman-temannya adalah orang-orang yang sangat penting dalam hidupnya, sehingga ia akan berusaha keras dalam melindungi mereka.

Padascene ketika Naruto berbicara dengan Nagato (Pain) tentang siklus kebencian, Naruto mengatakan:

Data (3)

“オレたちは痛みや喪失を感じることができる。でもそれは憎しみを広める理由にはな らない。この連鎖を止めて、平和な道を見つけなければならないんだ!”(175, 4:50).

“Kamu bisa merasakan sakit dan kehilangan yang kamu alami. Tetapi, itu bukan alasan untuk terus menyebarkan kebencian. Kita harus menghentikan siklus ini dan mencari jalan damai!” (175, 4:50).

Pada penggalan scene dialog data (3) di atas, peneliti menganalisis bahwa seorang Naruto memiliki jiwa yang bijak. Ia mengajarkan kepada lawannya bahwa rasa sakit yang menimbulkan kebencian tidak harus dibayar dengan menyebarkan rasa benci yang sama. Hal-hal yang menyakitkan memang dapat menyebabkan kebencian, akan tetapi cara yang tepat untuk mengatasi kebencian tersebut bukanlah dengan balas dendam, akan tetapi dengan berdamai.

Sisi psikologis, karakter Naruto berjiwa yang sangat bijaksana. Selain itu, tokoh Naruto seiring berjalannya waktu dapat mengendalikan emosinya sehingga menjadikannya seseorang yang bijaksana. Meskipun sering mengalami hal-hal sulit dan menyakitkan akan, ia tidak pernah menebar kebencian yang akan menimbulkan rasa sakit yang pernah ia alami. Justru ia mengajak orang-orang untuk terus menebarkan kasih sayang dan harus saling memaafkan. Dengan begitu, rasa damai akan tumbuh di sekeliling kita dan tak lagi diselimuti oleh rasa kebencian yang semakin menebarkan rasa sakit yang sama.

Pada scene ketika Naruto berbicara dengan Kakashi tentang menjadi Hokage, ia mengatakan:

Data (4)

“火影になることは、ただ力や戦闘技術だけではない。大切な人々を守り、この世界に ポジティブな変化をもたらすことなんだ。オレは頼りになる火影になるんだ!”(177, 4:25).

“Menjadi Hokage bukan hanya tentang kekuatan atau keterampilan bertarung, akan tetapi itu tentang melindungi orang-orang yang kau cintai dan membawa perubahan yang positif ke dunia ini, aku akan menjadi Hokage yang dapat diandalkan!” (177, 4:25).

Dari penggalan scene data (4) di atas, peneliti menganalisis bahwa tokoh Naruto memiliki motivasi dan tekad yang kuat untuk menajdi Hokage, pemimpin desanya. Ia memiliki motivasi yang tak tergoyahkan dan terus bekerja keras untuk mencapai tujuannya, meskipun seringkali mendapatkan rintangan yang sulit.

Sisi psikologis, tokoh Naruto adalah seorang yang menyayangi orang-orang terdekatnya serta memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi. Hal ini dibuktikan ketika ia bertekad ingin menjadi seorang pemimpin, ia juga berkomitmen akan membawa perubahan yang positif ke dunia. Selain itu, tokoh utama Naruto juga memiliki sifat yang berani serta rasa percaya diri yang tinggi. Meskipun seringkali merasa takut, Naruto tetap memiliki keberanian yang besar serta kepercayaan diri yang mantap ketika menghadapi musuhnya. Hal ini ia lakukan untuk melindungi orang-orang di sekitarnya serta berjuang untuk membuktikan mimpinya dapat menjadi kenyataan.

Pada scene ketika Naruto mengungkapkan tekadnya kepada Sasuke saat pertarungan terakhir mereka, Naruto mengatakan:

Data (5)

“サスケ、オマエを救い出すためにオレはずっと努力し続ける。オマエたちが元の仲間 たちとの絆を取り戻す道を見つけられる。オレは最後までオマエのために戦い続け る!”(135, 17:30).

“Aku tidak akan pernah berhenti mencoba menyelamatkanmu, Sasuke. Kita bisa menemukan jalan kembali ke teman-teman kita. Aku akan berjuang sampai titik terakhir untukmu!” (135, 17:30).

Penggalan scene dialog data di atas, peneliti menganalisis bahwa tokoh utama Naruto memiliki kemampuan untuk merasakan dan memahami perasaan orang lain. Pengalaman hidupnya yang sulit membuatnya lebih peka terhadap penderitaan orang lain. Ia berusaha membantu mereka dengan cara yang dia bisa.

Segi psikologis, tokoh Naruto memiliki rasa empati yang tinggi. Hal ini ditunjukkan ketika ia berbicara kepada salah satu sahabatnya yang mengambil jalan yang

salah, sehingga Naruto yang memahami perasaan Sasuke membantu sahabatnya tersebut untuk kembali ke jalan yang benar. Karena sesulit apapun kehidupan, melarikan diri atau menjadi jahat bukanlah pilihan yang tepat.

  • 4.2    Pengaruh Anime Naruto Dalam Membentuk Karakter dan Nilai-Nilai Pada Penontonnya

Seorang penonton seringkali kita meniru sifat dan sikap salah satu tokoh yang kita kagumi. Tokoh-tokoh tersebut dapat mempengaruhi diri kita bahkan membentuk karakter dan nilai-nilai yang ada pada scene tersebut ke dalam diri penonton.

Anime Naruto memiliki banyak scene dan dialog yang dapat menginspirasi dan membentuk karakter serta nilai-nilai pada penontonnya. Melalui perjuangan, persahabatan yang kuat, penolakan terhadap kebencian, dan semangat untuk melawan ketidakadilan, anime ini dapat memberikan contoh positif dan mempengaruhi penontonnya untuk menjadi pribadi yang kuat, peduli dan gigih dalam mencapai tujuan mereka.

  • 1.    Nilai Ketekunan

Ketika Naruto menghadapi berbagai rintangan dan kesulitan dalam perjalanan hidupnya, ia menanamkan nilai ketekunan dalam dirinya agar terus berani dalam menghadapi tantangan tersebut. Hal ini dapat menginspirasi penonton untuk tidak mudah menyerah ketika dihadapkan dengan persoalan yang sulit, akan tetapi harus senantiasa berjuang untuk mencapai tujuan mereka.

Data (6)

シーン: ナルト対ネジの中忍試験の戦い

セリフ: 絶対に諦めない!運命が人を決めるわけじゃないこと、自分の努力で変えてみ せる!(62, 18:20).

Scene/dialog yang relevan: Pertarungan Naruto melawan Neji pada ujian Chunin.

Dialog: “Aku tidak akan pernah menyerah! Aku akan membuktikan bahwa Nasib tidak menentukan siapa kita. Aku akan mengubahnya dengan usahaku sendiri!” (62, 18:20).

Scene ini, Naruto direndahkan oleh Neji yang mana jika dibandingkan pada saat itu Neji memang lebih unggul dari Naruto dari segi kemampuan akademik. Akan

tetapi, karena usaha dan kerja keras Naruto, ia berhasil mengalahkan Neji dan membuktikan pada semua orang bahwa ia tidak main-main dengan kata-katanya. Pada scene ini, anime Naruto menyampaikan nilai ketekunan yang dapat mendorong penonton untuk terus berjuang sekuat tenaga tak peduli walau ada sebagian orang sempat merendahkan kita. Yang harus kita lakukan adalah terus berusaha dan buktikan pada semua orang bahwa kita bisa menggapai apa yang kita impikan.

  • 2.    Nilai Persahabatan

Naruto menekankan nilai persahabatan dan pentingnya dukungan sosial. Melalui hubungan persahabatan yang erat antar karakter yang terdapat dalam anime ini, membuat penonton memahami betapa berharganya memiliki teman-teman yang mendukung dan memahami mereka.

Data (7)

シーン: ナルトとサクラがオロチマルからサスケを救出する セリフ:お前たちはオレの友達だ。お前たちが傷ついたり消えてなくなることは許さな い。お前たちを守るんだ、なぜならお前たちはオレの家族だからだ!(128, 18:45).

Scene/dialog yang relevan: Naruto dan Sakura menyelamatkan Sasuke dari Orochimaru.

Dialog: “Kalian adalah teman-temanku. Aku tidak akan membiarkanmu terluka atau hilang. Aku akan melindungi kalian, karena kalian adalah keluargaku!” (128, 18:45).

Scene ini, Naruto dan Sakura berjuang untuk mencari dan membawa pulang Sasuke. Mereka sekuat tenaga melewati berbagai tantangan demi menemukan Sasuke. Meskipun sempat jatuh bangun dalam melawan musuh yang menghalangi mereka, akan tetapi ikatan persahabatan mereka selalu mendorong mereka untuk tetap bangkit dan terus mencari keberadaan Sasuke. Pada scene ini pula, penonton diinspirasi oleh mereka berdua betapa indahnya dalam sebuah hubungan persahabatan jikalau kita semua saling memahami dan membantu satu sama lain.

  • 3.    Nilai Perdamaian

Pada poin ini, Naruto menekankan pada nilai perdamaian. Ia mengajarkan kita bagaimana cara menghadapi konflik dan menunjukkan betapa pentingnya mencari solusi damai dalam ketika dihadapkan oleh persoalan. Meskipun ada pertempuran

dan kekerasan dalam anime ini, karakter-karakter di dalamnya menunjukkan komitmen mereka untuk mengakhiri siklus kebencian dan mencari jalan damai.

Data (8)

シーン: ナルトがナガトとの対話で憎しみの連鎖について語る

セリフ:この連鎖を止めて、平和な道を見つけなければならないんだ!互いを理解しよ うと努力すれば、世界を変えられる!(175, 14:30).

Scene/dialog yang relevan: Naruto berbicara dengan Nagato tentang siklus kebencian.

Dialog: “Kita harus menghentikan siklus ini dan mencari jalan damai! Kita bisa mengubah dunia ini jika kita mencoba memahami satu sama lain.” (175, 14:30).

Scene ini, Nagato sebenarnya adalah orang baik akan tetapi karena pernah mengalami masa lalu yang menyakitkan hingga harus merenggut nyawa sahabatnya, kini menjadikan dirinya sebagai seseorang yang diselimuti oleh amarah serta kebencian. Pada scene ini, aksi Naruto yang memberikan nasihat kepada Nagato dapat dijadikan sebagai gambaran bagi para penonton atau pecinta Naruto agar senantiasa menjauhkan diri dari segala bentuk kebencian serta senantiasa memperbaiki segala sesuatunya memalui jalur damai.

  • 4.    Nilai Keberanian

Naruto menekankan penonton agar menumbuhkan nilai keberanian untuk tidak diam ketika melihat ketidakadilan di depan mata mereka. Ia mendorong pentonton untuk berani berdiri dan melawan ketidakadilan sekalipun hal itu sulit atau berbahaya.

Data (9)

シーン: ペインの襲撃から村人を守るナルト

セリフ:お前たちが再び彼らを傷つけることは許さない!オレが守る、たとえ命を捧げ る覚悟でも!(175, 19:20).

Scene/dialog yang relevan: Naruto melindungi penduduk desa dari serangan Pain.

Dialog: “Aku tidak akan membiarkanmu melukai mereka lagi! Aku akan melindungi mereka, bahkan dengan nyawaku sendiri!” (175, 19:20).

Pada scene ini, Pain, seorang villain, datang dan memporak-porandakan desa Konoha. Tanpa ampun ia menghabisi penduduk desa yang mencoba menghalangi mereka. Hal ini membuat Naruto marah karena banyak warga desa yang tak

bersalah telah mati. Melihat ketidakadilan tersebut, meskipun sudah babak belur Naruto tetap berani bangkit dan memperjuangkan keadilan dengan cara melawan dengan sekuat tenaganya.

Anime Naruto memiliki banyak scene dan dialog yang dapat menginspirasi dan membentuk karakter serta nilai-nilai pada penontonnya. Melalui perjuangan, persahabatan yang kuat, penolakan terhadap kebencian, dan semangat untuk melawan ketidakadilan, anime ini dapat memberikan contoh positif dan mempengaruhi penontonnya untuk menjadi pribadi yang kuat, peduli dan gigih dalam mencapai tujuan mereka.

  • 5.    Simpulan

Dari hasil penelitian di atas, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa tokoh Naruto pada dasarnya memiliki keinginan untuk bersosialisasi dengan orang lain, akan tetapi perilakunya yang nakal dan terkadang tidak sesuai seringkali membuat orang-orang di sekitarnya merasa terganggu sehingga mereka mengabaikan Naruto dari kehidupan mereka. Bukan tanpa alasan, sejak lahir Naruto sudah hidup sendiri karena kedua orang tuanya sudah tiada dalam suatu insiden besar pada masanya. Hal ini merupakan salah satu penyebab dirinya menjadi seorang anak nakal yang mengharapkan perhatian orang-orang. Selain itu, rasa kesepian dan penolakan tersebut menjadikan Naruto sebagai seseorang yang memiliki kepedulian sosial yang tinggi, memiliki motivasi dan tekad dalam hidup, mempunyai keberanian dalam jiwanya, serta empati yang tinggi kepada siapapun. Anime Naruto juga mengandung beberapa nilai-nilai yang dapat diambil dan dijadikan inspirasi dalam pembentukan karakter seseorang, diantanya ada nilai ketekunan, nilai persahabatan, nilai perdamaian, serta nilai keberanian. Nilai-nilai tersebut dapat diterapkan dan terus dikembangkan dalam kehidupan sehari-hari sampai seorang individu tersebut memiliki kepribadian yang baik dalam hidupnya.

  • 6.    Daftar Pustaka

Aisyah Shabrina, Y. L. (2020). Ambisi Tokoh Uchiha Itachi Dalam Anime Naruto Shippuden Karya Masashi Kishimoto. J-Litera: Jurnal Kajian Bahasa, Sastra, dan Budaya Jepang. Vol.2(2), 99-109.

Amalia, M. (2016). Pendekatan Psikologi Dalam Kajian Islam. El-Furqania, 208-224.

Ayu, Ni Putu Pradnyasumita Nakami; Nurita, Wayan; Meidariani, N. W. (2022).

ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA DALAM ANIMASI “KOKORO GA

Sakebitagatterunda ^ ⅛<^^^^oτ⅞^^' karya mari

OKADA. Jurnal Daruma: Linguistik, Sastra Dan Budaya Jepang, 4(2), 73–83.

Ginting, M. A. (2022). Nilai Pendidikan Karakter Dalam Film Naruto. Jurnal ESTUPRO, 1-5.

Hasan, S. H. (2012). Pendidikan Sejarah Untuk Memperkuat Pendidikan Karakter. Paramita, 81-95.

Hatami, W. (2020). Anime Jepang Sebagai Sumber Pembelajaran PKN. Jurnal Edueksos, 52-66.

Khoirun Annisa, Z. S. (2022). Analisis Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Dalam Serial Kartun Boruto: Naruto Next Generation. Jurnal Ilmu Pendidikan, 10-21.

Muhammad Rois Abdulfatah, S.T. (2017). Pendidikan Karakter Dalam Novel Maha Mimpi Anak Negeri Karya Suyatna Pamungkas Tinjauan Psikologi Sastra. Jurnal Gramatika: Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. V4.i1, 12-23.

Novitasari., H. a. (2018) Analisis Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Dalam Serial Anime Naruto. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian dan Pengembangan. 206-215.

Ridha, Muhammad Rasyid; Sutanto, M. R. (2023). Perkembangan Kepribadian Karakter Daiba Nana dalam Serial Animasi Shoujo^ Kageki Revue Starlight: Tinjauan Psikoanalisis. SAKURA, 5(2), 250–264.

Ristiawati, Tia; Prasetio, Viana Meilani; Sumargono, A. R. (2022). Dinamika Kepribadian Tokoh Sasaki Miyo dalam Anime Nakitai Watashi wa Neko wo Kaburu. AYUMI: Jurnal Budaya, Bahasa Dan Sastra, 9(2), 120–137.

Rosyid, A. (2017) Pengaruh Tayangan Anime Terhadap Pembentukan Karakter Anak Usia Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. 205-214.

Surur, M. (2023). Bentangan Sastra Arab dan Barat: Pokok-Pokok Aliran, Teori, dan Teknik Penulisan. Yogyakarta: Cantrik Pustaka.

Wahyudi, Adriel Hans; Sutanto, M. R. (2021). Pengembangan Karakter Ikari Shinji Dalam Anime Neo Genesis Evangeliom. SAKURA, 3(2), 144–159.

Wijayanti., A. (2019). Pengaruh Tontonan Anime Terhadap Perkembangan Moral Anak. Jurnal Pendidikan dan Konseling. 95-102.

42