Klasifikasi Penggunaan Protokol Komunikasi Pada Nework Traffic Menggunakan Naïve Bayes Sebagai Penentuan QoS
on
B-001
Prosiding Conference on Smart-Green Technology in Electrical and Information Systems
Bali, 14-15 November 2013
KLASIFIKASI PENGGUNAAN PROTOKOL KOMUNIKASI PADA NEWORK TRAFFIC MENGGUNAKAN NAÏVE BAYES SEBAGAI
PENENTUAN QoS
Made Sudarma
Staff Pengajar Magister Teknik Elektro, Manajemen Sistem Informasi dan Komputer Universitas Udayana.
Email : [email protected]
Abstrak — Penggunaan model komunikasi berbasiskan teknologi jaringan komputer merupakan teknologi yang sudah banyak digunakan. Model komunikasi pada jaringan komputer, menggunakan aturan komunikasi yang sesuai dengan standar tipe komunikasi yang sering dikenal dengan nama network protocol. Jumlah dari port yang mengidentifikasikan network protocol menurut IANA adalah sejumlah 65.536 port. Penggunaan network protocol dalam komunikasi di jaringan komputer, terkadang menuntut adanya prioritas komunikasi yang sering dikenal dengan QoS (Quality of Service). Prioritas komunikasi yang dimaksud atas dasar banyaknya penggunaan model komunikasi yang menggunakan network protocol seperti sering user menggunakan protocol HTTP. Analisa terhadap suatu trafik jaringan komputer merupakan salah satu cara mengetahui penggunaan protocol komunikasi jaringan komputer, sehingga dapat menjadi dasar penentuan prioritas (QoS). Penggunan Naïve Bayes digunakan untuk melakukan klasifikasi terhadap protocol komunikasi pada jaringan komputer. Penggunaan aplikasi wireshark digunakan sebagai tools network capture dan hasil yang dicapai adalah mengklasifikasikan protocol jaringan yang digunakan sebagai acuan penentuan QoS.
Kata kunci — Network protocol, QoS, network capture
-
I. PENDAHULUAN
Klasifikasi yang tepat terhadap sebuah trafik internet sangat penting dilakukan terutama dalam hal desain perancangan arsitektur jaringan, manajemen jaringan dan keamanan jaringan [1]. Klasifikasi yang dilakukan adalah berdasarkan atas banyaknya tipe aktifitas komunikasi. Aktifitas komunikasi dalam jaringan komputer diatur dalam proses komunikasi menggunakan network protocol. Perkembangan network protocol yang diidentifikasikan ke dalam port number dikembangkan berdasarkan penggunaan model komunikasi yang terus berkembang dan terstandarisasi secara internasional Jumlah port number yang ditentukan dalam proses komunikasi adalah 65.536 [2].
Dandy Pramana Hostiadi
Mahasiswa Magister Teknik Elektro, Manajemen Sistem Informasi dan Komputer, Universitas Udayana .
Email : [email protected]
Banyaknya penggunaan network protocol dalam suatu komunikasi terkadang menuntut adanya penggunaan prioritas komunikasi seperti kualitias troughput, delay time, realability dan kemanan komunikasi [3]. Penggunaan service prioritas sering disebut dengan istilah QoS. Dasar pemberian prioritas QoS adalah dengan penganalisaan terhadap Network traffic. Network traffic atau Internet Traffic adalah lalu lintas komunikasi data dalam jaringan yang ditandai dengan satu set aliran statistikal dengan penerapan pola terstruktur [4]. Pola terstruktur yang dimaksud adalah informasi dari header data informasi komunikasi. Aplikasi wireshark merupakan aplikasi yang handal dalam hal capture network traffic [5]. Hasil capture network traffic terdiri atas record lalu lintas (network traffic) dari transaksi komunikasi yang berjalan dalam jaringan komputer.
Penggunaan metode Naïve Bayes dalam penelitian yang dilakukan digunakan sebagai metode pengklasifiasian terhadap network traffic. Hasil proses klasifikasi akan dijadikan sebagai acuan dalam penentuan pemberian QoS terhadap Network protocol yang sering digunakan dalam komunikasi jaringan.
-
II. LANDASAN TEORI
-
A. Naïve Bayes Classification
Metode Bayes merupakan pendekatan statistik untuk melakukan inferensi induksi pada persoalan klasifikasi. Metode ini menggunakan probabilitas bersyarat sebagai dasarnya. Metode Klasifikasi Naïve Bayes didasarkan pada teorema Bayes, dengan asumsi bahwa efek dari nilai atribut pada kelas tertentu tidak tergantung pada nilai dari atribut lainnya. asumsi ini sering dikatakan sebagai “model fitur independen”.
Probabilitas untuk klasifikasi model kondisional adalah sebagai berikut:
P(C|F1,…Fn) (1)
Kondisional di atas merupakan variabel kelas dependen C dengan sejumlah kecil hasil atau kelas, tergantung pada beberapa variabel fitur F1 sampai Fn. Sehingga penulisan teori Bayes adalah :
Dalam bahasa Inggris persamaan di atas dapat ditulis sebagai :
prior X Mteiih posterior = -----;
evidence
Asumsi kemandirian bersyarat yang "naif" memegang peranan. Menganggap bahwa setiap fitur Fi adalah secara kondisi independen terhadap setiap fitur lainnya Fj untuk j ≠ i. Ini berarti bahwa :
P ( Fi | C, Fj ) = p ( Fi | C ) (4)
untuk i ≠ j, sehingga joint model dapat dinyatakan sebagai
p(C|F1,…,Fn) = p(C) p(F1|C) p(F2 |C) p(F3 |C)…
w
= p(C)[ jp(Fi∣O
Ini berarti bahwa di bawah asumsi independen di atas, distribusi bersyarat dari variabel kelas C dapat dinyatakan seperti ini :
F(C∣F1,...⅞J = ≡p(C) ∏SiιP(Fi∣Q
(5)
dimana Z (bukti) adalah faktor skala tergantung hanya pada F1,…,Fn , yaitu, sebuah konstanta jika nilai dari variabel fitur diketahui.
Model dari bentuk ini jauh lebih mudah dikelola, karena mereka memecah menjadi class prior p(C) dan distribusi probabilitas independen p(Fi|C). Jika ada k kelas dan jika model untuk masing-masing p(Fi|C = c) dapat dinyatakan dalam bentuk parameter, maka model naif Bayes yang sesuai memiliki (k - 1) + n r k parameter. Dalam prakteknya, sering k = 2 (klasifikasi biner) dan r = 1 (variabel Bernoulli sebagai fitur) yang umum, sehingga jumlah parameter model Naïve Bayes adalah 2n + 1, dimana n adalah jumlah fitur biner yang digunakan untuk klasifikasi dan prediksi.
-
B. QoS
QoS dalam Jaringan Komputer merujuk kepada pemberian kualitas prioritas terhadap proses komunikasi yang berlangsung dalam jaringan komputer. Pemberian kualitas berdasarkan penentuan prioritas. Penggunaan QoS sering diimplementasikan pada protocol komunikasi dalam jaringan komputer yang sering disebut dengan Network protocol.Umumnya tujuan akhir dari QoS adalah memberikan network service yang lebih baik dan terencana dengan
dedicated bandwidth , jitter dan latency yang terkontrol dan meningkatkan loss karakteristik
-
C. Network traffic
Pengukuran dan analisis lalu lintas jaringan jaringan penting dilakukan untuk mendapatkan pengetahuan tentang karakteristik lalu lintas jaringan [6]. Umumnya sebuah data network traffic memiliki informasi seperti :
-
• IP Address
IP Address sering dikenal sebagai alamat komputer. Alamat komputer ini berfungsi sebagai identitas komputer dalam sebuah komunikasi jaringan. Alamat ini terbagi menjadi dua bagian yaitu sebagai identitas source dan destination. IP Source Address adalah alamat asal yang dapat diidentikan dengan si pengirim pada proses komunikasi data berlangsung. Sedangkan IP Destination Addrees adalah alamat tujuan yang dapat diidentikkan dengan si penerima data pada proses komunikasi data.
-
• Protocol
Protocol adalah aturan yang diberlakukan dalam proses komunikasi data yang berjalannya diidentifikasi berdasarkan jenis layanannya. Setiap protocol yang berjalan akan dinamai sesuai dengan proses yang dilakukan dalam proses komunikasi di jaringan komputer. Contoh protocol komunikasi adalah protocol tcp, udp, http, ftp,icmp, dll
-
• Length
Length adalah ukuran besar data yang berjalan dalam jaringan komputer. Ukuran yang umumnya digunakan dalam trafik di jaringan adalah dalam ukuran byte.
Network traffic sendiri dapat ditampilkan dalam bentuk data mentah (data dalam bentuk record trafik seperti hasil ) atau dalam bentuk jadi (sudah dalam bentuk grafik.
-
D. Wireshark
Wireshark adalah salah satu dari sekian banyak tools Network Analyzer yang banyak digunakan oleh Network administrator untuk menganalisa kinerja jaringannya. Wireshark banyak disukai karena interface-nya yang menggunakan Graphical User Interface (GUI) atau tampilan grafis. Wireshark digunakan untuk troubleshooting jaringan, analisis, perangkat lunak dan pengembangan protokol komunikasi, dan pendidikan. Wireshark banyak digunakan oleh network administrator untuk menganalisa kinerja jaringannya. Wireshark mampu menangkap data/informasi yang melewati suatu jaringan yang kita amati dalam bentuk network traffic . Manfaat dari penggunaan aplikasi Wireshark ini yaitu sebagai berikut :
-
• Menangkap informasi atau data paket yang dikirim dan diterima dalam jaringan komputer
-
• Mengetahui aktivitas yang teradi dalam jaringan komputer
-
• Mengetahui dan menganalisa kinerja jaringan komputer yang kita miliki seperti kecepatan akses/share data dan koneksi jaringan ke internet
-
• Mengamati keamanan dari jaringan komputer yang kita miliki
Beberapa informasi yang dapat di capture oleh tools wireshark sebagai informasi network traffic antara lain time elapse (adalah waktu yang dicatat dalam periode tertentu), source address (alamat asal dari pengirim data, dapat berupa IP Address ataupun mac address ), destination address (alamat tujuan dari pengiriman data, dapat berupa IP Address ataupun mac address ), protocol (layanan atau service yang berjalan dalam jaringan komputer), length ( adalah ukuran data yang dikirimkan), dan info (adalah informasi tambahan dari tiap layanan yang berjalan dalam jaringan komputer).
-
III. METODELOGI
-
A. Network Capturing
Pengambilan Network traffic menggunakan aplikasi wireshark. Capture Network traffic dilakukan dengan meng-capture traffic. Pengambilan network traffic yang dilakukan menghasilkan kurang lebih hingga puluhan juta record traffic. Namun jumlah record yang dihasilkan tiap harinya tidak sama. Ketidak samaan jumlah record traffic disebabkan karena ketidaksamaan model komunikasi dalam jaringan komputer yang dilakukan oleh user. Model capture Network traffic dari wireshark adalah seperti pada gambar berikut :
Gambar 1. Capturing Network traffic
-
B. Data Filtering
Data Filter dilakukan dengan memilih data yang akan digunakan sebagai proses penghitungan klasifikasi. Format record dari hasil network capture berupa data mentah diolah dan difilter menggunakan Microsoft SQL Server 2008. Counting dilakukan untuk menghitung record traffic yang sama. Pada data filter, field yang dihitung nanti menggunakan metode Naïve Bayes hanya menggunakan field Protocol,
Length dan jumlah counting. Dari informasi tiga field diatas, dapat dijadikan acuan dalam penentuan QoS dengan menganalisa jumlah counting.
-
C. Klasifikasi Naïve Bayes
Data network traffic yang dipetakan dalam metode Naïve Bayes sebagai kelas klasifikasi adalah sebagai berikut :
-
• Jenis Protokol dalam label kelas adalah jenis ARP, DHCP, DHCPv6, DNS, HTTP, ICMP, ICMPv6, IGMP, MDNS, MNDP, NBNS, NTP, SSDP, SSHv2, TCP.
-
• Length Range adalah 0 - 32, 33 - 64, 65 - 128, 129 -256, 257 - 512, 513- 1024, 1025 – 2048
-
• Counting Range adalah 0 - 500, 501 - 1000, 1001 -1500, 1501 - 2000, 2001 - 2500, 2501 - 3000, x > 3000.
-
• Prioritas QoS sebagai penentuan hasil network traffic adalah prioritas rendah, menengah dan Tinggi.
Jumlah klasifikasi yang merepresentasikan klasifikasi berdasarkan prioritas adalah sebanyak 105 kelas. Berikut merupakan contoh kelas label berdasarkan prioritas
TABEL I. TABEL CONTOH KELAS LABEL
Protocol |
Lenth Range (byte) |
Counting |
Prioritas |
ARP |
0-32 |
0 - 500 |
Menengah |
ARP |
33 -64 |
501 - 1000 |
Menengah |
DHCP |
257 - 512 |
2001 - 2500 |
Menengah |
DHCPv6 |
513 - 1024 |
2501 - 3000 |
Menengah |
DHCPv6 |
1025 - 2048 |
x > 3000 |
Menengah |
DNS |
0-32 |
0 - 500 |
Menengah |
HTTP |
257 - 512 |
2001 - 2500 |
Tinggi |
HTTP |
513 - 1024 |
2501 - 3000 |
Tinggi |
HTTP |
1025 - 2048 |
x > 3000 |
Tinggi |
ICMP |
0-32 |
0 - 500 |
Menengah |
ICMPv6 |
513 - 1024 |
2501 - 3000 |
Rendah |
ICMPv6 |
1025 - 2048 |
x > 3000 |
Rendah |
IGMP |
0-32 |
0 - 500 |
Menengah |
IGMP |
33 -64 |
501 - 1000 |
Menengah |
MDNS |
1025 - 2048 |
x > 3000 |
Menengah |
MNDP |
0-32 |
0 - 500 |
Rendah |
NBNS |
1025 - 2048 |
x > 3000 |
Menengah |
NTP |
0-32 |
0 - 500 |
Menengah |
SSHv2 |
513 - 1024 |
2501 - 3000 |
Menengah |
TCP |
513 - 1024 |
2501 - 3000 |
Tinggi |
TCP |
1025 - 2048 |
x > 3000 |
Tinggi |
Dari Kelas klasifikasi diatas dilakukan penghitungan Naïve Bayes terhadap data sample contoh record Network traffic
TABEL II. TABEL SAMPLE DATA NETWORK TRAFFIC
Nama Protocol |
Length |
Counting |
Prioritas |
HTTP |
1430 |
4788 |
? |
-
IV. PERCOBAAN DAN HASIL
Percobaan penghitungan dalam penelitian yang dilakukan adalah melakukan perhitungan terhadap 91 record network traffic yang sudah difilterisasi pada tahap filtering Data dimana pada data mentah jumlah record traffic yang belum di filter (menghilangkan duplikasi record) mencapai jutaan record. Hasil dari Klasifikasi ditunjukan pada table berikut :
Penghitungan data sample terhadap P adalah sebagai berikut :
P (Rendah) : 33/105 = 0.3142857
P (Menengah) : 60/105 = 0.57142857
P (Tinggi) : 12/105 = 0.11428571
Perhitungan P terhadap Nama Protocol :
Nilai P (HTTP | Rendah) : 2/33 = 0.06060606
Nilai P (HTTP | Menengah) : 2/60 = 0.03333333
Nilai P (HTTP | Tinggi) 3/12 = 0.25
Perhitungan P terhadap Length :
Nilai P ( 1025 – 2048 | Rendah) : 4/33 = 0.12121212
Nilai P ( 1025 – 2048 | Menengah) : 6/60 = 0.1
Nilai P ( 1025 – 2048 | Tinggi) : 5/12 = 0.41666667
Perhitungan P terhadap Counting :
Nilai P ( x > 3000 | Rendah) : 4/33 = 0.12121212
Nilai P ( x > 3000 | Menengah) : 6/60 = 0.12121212
Nilai P ( x > 3000 | Tinggi) : 5/12 = 0.41666667
Perhitungan Posterior Rendah
0.3142857 x 0.06060606 x 0.12121212 x 0.12121212 =
0.000279854804193053
Perhitungan Posterior Menengah
0.57142857 x 0.03333333 x 0.1 x 0.12121212 =
0.000230880204906205
Perhitungan Posterior Tinggi
0.11428571 x 0.25 x 0.41666667 x 0.41666667 =
0.00496031735367063
Berdasarkan perhitungan nilai Posterior masing masing kelas prioritas terlihat bahwa Posterior Tinggi yang memiliki nilai tertinggi, maka hasil Perhitungan dengan metode Naïve Bayes menghasilkan klasifikasi prioritas Tinggi untuk Data Network traffic pada table 2.
TABEL III. TABEL HASIL KLASIFIKASI
No |
Nama Protocol |
Length |
Counting |
Label Length |
Label Counting |
Klasifikasi Prioritas |
1 |
ARP |
60 |
130 |
33 - 64 |
0-500 |
Rendah |
2 |
ARP |
142 |
123 |
129 -256 |
0-500 |
Menengah |
3 |
DHCP |
948 |
1844 |
5131024 |
1501 -2000 |
Menengah |
4 |
DHCPv6 |
759 |
4770 |
5131024 |
x > 3000 |
Menengah |
5 |
DHCPv6 |
775 |
1040 |
5131024 |
1001 -1500 |
Menengah |
6 |
DHCPv6 |
1315 |
519 |
1025 -2048 |
501 - 1000 |
Menengah |
7 |
DHCPv6 |
1530 |
2086 |
1025 -2048 |
2001 - 2500 |
Menengah |
8 |
DNS |
1605 |
2027 |
1025 -2048 |
2001 - 2500 |
Tinggi |
9 |
HTTP |
1084 |
2196 |
1025 -2048 |
2001 - 2500 |
Tinggi |
10 |
HTTP |
769 |
2581 |
5131024 |
2501 - 3000 |
Tinggi |
11 |
HTTP |
1041 |
4568 |
1025 -2048 |
x> 3000 |
Tinggi |
12 |
HTTP |
1357 |
562 |
1025 -2048 |
501 - 1000 |
Menengah |
13 |
HTTP |
635 |
4143 |
5131024 |
x > 3000 |
Tinggi |
14 |
HTTP |
1646 |
1346 |
1025 -2048 |
1001 -1500 |
Menengah |
15 |
HTTP |
569 |
1038 |
5131024 |
1001 -1500 |
Menengah |
16 |
HTTP |
1430 |
4788 |
1025 -2048 |
x > 3000 |
Tinggi |
17 |
HTTP |
1219 |
2405 |
1025 -2048 |
2001 - 2500 |
Tinggi |
18 |
HTTP |
165 |
2536 |
129 -256 |
2501 - 3000 |
Menengah |
19 |
HTTP |
479 |
1807 |
257 -512 |
1501 -2000 |
Menengah |
20 |
HTTP |
717 |
1044 |
5131024 |
1001 -1500 |
Menengah |
21 |
HTTP |
689 |
3812 |
5131024 |
x > 3000 |
Tinggi |
22 |
HTTP |
1531 |
4635 |
1025 -2048 |
x > 3000 |
Tinggi |
23 |
HTTP |
1588 |
4685 |
1025 -2048 |
x > 3000 |
Tinggi |
24 |
HTTP |
59 |
3883 |
33 - 64 |
x > 3000 |
Menengah |
25 |
HTTP |
483 |
2136 |
257 -512 |
2001 - 2500 |
Tinggi |
26 |
HTTP |
1439 |
2720 |
1025 -2048 |
2501 - 3000 |
Tinggi |
27 |
HTTP |
1450 |
435 |
1025 -2048 |
0-500 |
Menengah |
28 |
HTTP |
40 |
3120 |
33 - 64 |
x > 3000 |
Menengah |
29 |
HTTP |
1104 |
3224 |
1025 -2048 |
x > 3000 |
Tinggi |
30 |
HTTP |
34 |
4403 |
33 - 64 |
x > 3000 |
Menengah |
31 |
HTTP |
558 |
333 |
5131024 |
0-500 |
Menengah |
32 |
HTTP |
858 |
3429 |
5131024 |
x > 3000 |
Tinggi |
33 |
HTTP |
550 |
3249 |
5131024 |
x > 3000 |
Tinggi |
34 |
HTTP |
702 |
1876 |
5131024 |
1501 -2000 |
Menengah |
35 |
HTTP |
1590 |
2966 |
1025 -2048 |
2501 - 3000 |
Tinggi |
36 |
HTTP |
157 |
3132 |
129 -256 |
x > 3000 |
Menengah |
37 |
HTTP |
815 |
1180 |
5131024 |
1001 -1500 |
Menengah |
38 |
HTTP |
1289 |
1204 |
1025 -2048 |
1001 -1500 |
Menengah |
39 |
HTTP |
914 |
3353 |
5131024 |
x > 3000 |
Tinggi |
40 |
HTTP |
1344 |
1637 |
1025 -2048 |
1501 -2000 |
Menengah |
41 |
HTTP |
1027 |
2997 |
1025 -2048 |
2501 - 3000 |
Tinggi |
42 |
HTTP |
1334 |
1282 |
1025 -2048 |
1001 -1500 |
Menengah |
43 |
HTTP |
1675 |
893 |
1025 -2048 |
501 - 1000 |
Menengah |
44 |
HTTP |
976 |
4362 |
5131024 |
x > 3000 |
Tinggi |
45 |
HTTP |
153 |
525 |
129 -256 |
501 - 1000 |
Menengah |
46 |
HTTP |
679 |
2252 |
5131024 |
2001 - 2500 |
Tinggi |
47 |
HTTP |
1318 |
212 |
1025 -2048 |
0-500 |
Menengah |
48 |
HTTP |
1659 |
2062 |
1025 -2048 |
2001 - 2500 |
Tinggi |
49 |
HTTP |
379 |
3637 |
257 -512 |
x > 3000 |
Tinggi |
50 |
HTTP |
1327 |
3089 |
1025 -2048 |
x > 3000 |
Tinggi |
51 |
HTTP |
1633 |
512 |
1025 -2048 |
501 - 1000 |
Menengah |
52 |
HTTP |
264 |
3711 |
257 -512 |
x > 3000 |
Tinggi |
53 |
HTTP |
1474 |
799 |
1025 -2048 |
501 - 1000 |
Menengah |
54 |
HTTP |
1529 |
3592 |
1025 -2048 |
x > 3000 |
Tinggi |
55 |
HTTP |
768 |
4797 |
5131024 |
x > 3000 |
Tinggi |
56 |
HTTP |
1588 |
2907 |
1025 -2048 |
2501 - 3000 |
Tinggi |
57 |
HTTP |
631 |
848 |
5131024 |
501 - 1000 |
Menengah |
58 |
HTTP |
1170 |
4863 |
1025 -2048 |
x > 3000 |
Tinggi |
59 |
HTTP |
1086 |
2466 |
1025 -2048 |
2001 - 2500 |
Tinggi |
60 |
HTTP |
949 |
1626 |
5131024 |
1501 -2000 |
Menengah |
61 |
HTTP |
1360 |
4746 |
1025 -2048 |
x > 3000 |
Tinggi |
62 |
HTTP |
1542 |
4343 |
1025 -2048 |
x > 3000 |
Tinggi |
63 |
ICMP |
577 |
870 |
5131024 |
501 - 1000 |
Menengah |
64 |
ICMP |
1210 |
1828 |
1025 -2048 |
1501 -2000 |
Menengah |
65 |
ICMPv6 |
236 |
2417 |
129 -256 |
2001 - 2500 |
Menengah |
66 |
ICMPv6 |
1202 |
984 |
1025 -2048 |
501 - 1000 |
Menengah |
67 |
ICMPv6 |
1521 |
1928 |
1025 -2048 |
1501 -2000 |
Menengah |
68 |
ICMPv6 |
1379 |
4073 |
1025 -2048 |
x > 3000 |
Menengah |
69 |
ICMPv6 |
1116 |
2534 |
1025 -2048 |
2501 - 3000 |
Menengah |
70 |
ICMPv6 |
569 |
2866 |
5131024 |
2501 - 3000 |
Menengah |
71 |
IGMP |
970 |
4839 |
5131024 |
x > 3000 |
Menengah |
72 |
IGMP |
921 |
4967 |
5131024 |
x > 3000 |
Menengah |
73 |
MDNS |
1144 |
1876 |
1025 -2048 |
1501 -2000 |
Menengah |
74 |
MDNS |
797 |
2090 |
5131024 |
2001 - 2500 |
Menengah |
75 |
MNDP |
201 |
3500 |
129 -256 |
x > 3000 |
Rendah |
76 |
NBNS |
330 |
4680 |
257 -512 |
x > 3000 |
Menengah |
77 |
NBNS |
690 |
1536 |
5131024 |
1501 -2000 |
Menengah |
78 |
NTP |
1667 |
3345 |
1025 -2048 |
x > 3000 |
Menengah |
79 |
SSDP |
379 |
2521 |
257 -512 |
2501 - 3000 |
Menengah |
80 |
SSHv2 |
735 |
3970 |
5131024 |
x > 3000 |
Rendah |
81 |
SSHv2 |
586 |
3650 |
5131024 |
x > 3000 |
Rendah |
82 |
SSHv2 |
114 |
2515 |
65 -128 |
2501 - 3000 |
Rendah |
83 |
SSHv2 |
627 |
1295 |
5131024 |
1001 -1500 |
Rendah |
84 |
SSHv2 |
1179 |
1182 |
1025 -2048 |
1001 -1500 |
Rendah |
85 |
SSHv2 |
1195 |
2522 |
1025 -2048 |
2501 - 3000 |
Rendah |
86 |
TCP |
378 |
1424 |
257 -512 |
1001 -1500 |
Menengah |
87 |
TCP |
1694 |
896 |
1025 -2048 |
501 - 1000 |
Menengah |
88 |
TCP |
1441 |
2668 |
1025 -2048 |
2501 - 3000 |
Tinggi |
89 |
TCP |
1211 |
4167 |
1025 -2048 |
x > 3000 |
Tinggi |
90 |
TCP |
982 |
1551 |
5131024 |
1501 -2000 |
Menengah |
91 |
TCP |
398 |
3160 |
257 -512 |
x > 3000 |
Tinggi |
Dari table diatas, di petakan ke dalam grafik prioritas sebagai berikut :
Gambar 2. Banyak Protocol Berdasarkan Prioritas
Gambar 3. Banyak Length Range Berdasarkan Prioritas
Gambar 4. Banyak Counting Range Berdasarkan Prioritas
Pada gambar 2, dapat dilihat bahwa Hasil klasifikasi network traffic dari sisi protocol terhadap prioritas menjelaskan bahwa protocol HTTP memiliki prioritas menengah hingga tinggi dalam penentuan QoS. Gambar 3 menunjukkan bahwa Length yang dapat diberikan prioritas menengah adalah terhada komunikasi yang memiliki ukuran data dari 1025 -2048 byte dan ukuran 513 – 1024. Sedangkan untuk prioritas QoS tinggi adalah komnikasi pengiriman data pada ukuran1025 – 2048 byte. Gambar 3 menunjukkan bahwa prioritas QoS dapat diberikan terhadap proses komunikasi yang sama yang memiliki banyak kemunculan diats 3000 record. Sehingga dalam impementasi manajament jaringan, kebijakan QoS dapat dilakukan berdasarkan prioritas terhadap protocol, ukuran length maupun counting (banyaknya data record aktifitas yang sama).
-
V. KESIMPULAN
Berdasarkan dari hasil pengujian maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode Naïve Bayes mampu menunjukkan hasil klasifikasi berdasarkan penggunaan Protocol, ukuran komunikasi data yang ditransmisikan dalam bentuk length byte, dan juga berdasarkan counting (record yang sering muncul sebagai aktifitas). Klasifikasi yang dihasilkan merupakan acuan kebijakan penggunaan QoS oleh seorang administrator Jaringan.
Pengembangan dari penelitian yang telah dilakukan dalam penelitian ini, dapat dimaksimalisasi dengan penggunaan Scheduling Proccess. Sehingga hasil dari dari klasifikasi yang didapatkan adalah berdasarkan keperluan prioritas QoS berdasarkan pola waktu aktifitas komunikasi
DAFTAR PUSTAKA
-
[1] Yuhai Liu, Zhiqiang Li, Shanqing Guo, Taiming Feng: Efficient, Accurate Internet Traffic Classification using Discretization in Naive Bayes. ICNSC 2008: 1589-1592
-
[2] IANA Port Numbers, http://www.iana.org/ assignments/port/numbers. Diakses tanggal 24 September 2013
-
[3] Stephen S. Yau, Yin Yin: QoS-Based Service Ranking and Selection for Service-Based Systems. IEEE SCC 2011: 56-63
-
[4] Jun Zhang, Chao Chen, Yang Xiang, Wanlei Zhou, Yong Xiang: Internet Traffic Classification by Aggregating Correlated Naive Bayes Predictions. 5-15
-
[5] SecTools.Org: Top 125 Network Security Tools, http://sectools.org. Diakses tanggal 24 September 2013
-
[6] Jiqing Liu, Jinhua Huang.2010.Broadband Network traffic Analysis and Study In Various Types Of Application.IEEE : 978-1-4244-7050-1110.
64
ISBN: 978-602-7776-72-2 © Universitas Udayana 2013
Discussion and feedback