pastura Vol. 6 No. 2 : 74 - 77

ISSN : 2088-818X

KERAGAMAN HIJAUAN PAKAN DI KUNAK (KAWASAN USAHA PETERNAKAN) SAPI PERAH BOGOR

Permana, A.T., M.A. Setiana, dan I.I. Arbi

Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor

Email: aseptp@yahoo.com

ABSTRAK

Hijauan pakan mempunyai peranan penting dalam keberhasilan usaha sistem peternakan sapi perah. Peternak di KUNAK Bogor memenuhi kebutuhan hijauan pakannya dari hijauan pakan yang dibudidayakan maupun dari hijauan pakan liar yang diambil dari sekitarnya. Sehubungan dengan kualitas hijauan pakan salah satunya ditentukan oleh jenis tanamannya, pemilihan jenis hijauan pakan sangatlah penting. Penelitian ini bertujuan untuk melihat keragaman hijauan pakan yang ada di KUNAK dan beberapa kualitas hijauan pakan berupa protein kasar (PK )dan serat kasar (SK). Penelitian dilakukan melalui survey lapangan dan pengambilan sampel hijauan pakan untuk dilakukan identifikasi dan dianalisa PK dan SK- nya. Komposisi botani tiga terbanyak di KUNAK 1 adalah rumput Ottochloa nodosa, Brachiariaruziziensis, dan Pennisetum purpureum, sedangkan komposisi botani di KUNAK 2 adalah Pennisetum purpeureum Schum, Ottochloa nodosa dan Euleusine indica . Sedangkan hasil analisa PK dan SK pada Ottochloa nodosa (PK : 9,1%; SK : 28 %), Brachiaria ruziziensis (PK: 7,4%; SK: 25,4%), dan Pennisetum purpureum (PK: 8,6%; SK: 30,7%)

Kata kunci: tanaman hijaun pakan, KUNAK, komposisi botani, Pennisetum purpeureum, Ottochloa nodosa

PENDAHULUAN

Ketersediaan hijauan pakan bagi suatu kawasan peternakan adalah sangat penting dalam menunjang keberhasilan usaha peternakan di kawasan tersebut. Kebutuhan ternak akan pakan hijauan menurut Soetanto (1994) adalah sekitar 36 kg perhari pada sapi laktasi. Hasil penelitian Dziyauddin (2012) menemukan bahwa kawasan usaha peternakan ini kekurangan pakan hijauan sehingga membuat para peternak harus mencari keluar kawasan. Masih menurut Dziyauddin (2012) untuk mencukupi kebutuhan ternak yang ada saat ini dibutuhkan perluasan lahan penanaman hijauan pakan sekitar 101,5 hektar.

Selain ketersediaan pakan hijauan, kualitas tanaman jugamerupakan hal yang penting dalam menunjang keberhasilan usaha peternakan. Kualitas tanaman salah satunya tergantung daripada jenis tanaman. Jenis tanaman dari family legume mempunyai kandungan protein yang lebih tinggi dari family rumput-rumputan. Ketersediaan hijauan pakan yang cukup dengan kualitas hijauan pakan yang baik dapat menunjang keberhasilan usaha ternak di kawasan tersebut.

Kawasan usaha peternakan sapi perah (kunak), merupakan kawasan peternakan yang berlokasi di Kecamatan Cibungbulang dan Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor. Kawasan ini menempati luasan areal sekitar 94,41 hektar (KPS-UPB 2012). Tujuan dari kegiatan survey ini adalah untuk melihat

keragaman jenis yang ada di lokasi kawasan usaha peternakan.

METODE PENELITIAN

Tempatdan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kawasan Usaha Peternakan (KUNAK) Sapi Perah Bogor, di Kecamatan Cibungbulang (KUNAK1) dan Kecamatan Pamijahan (KUNAK 2), Kabupaten Bogor, dari September hingga Desember 2013.

Analisis Komposisi Botani

Analisis komposisi botani yang dilakukan menggunakan metode “Dry Weight Rank“ menurut Mannetje dan Haydock (1963). Bingkai kuadran 0.5 mx0.5 m disebar secara acak sebanyak 75 kali baik pada KUNAK 1 maupun KUNAK 2, jenis tanaman yang ada di dalam kuadran tersebut dicatat dan dihitung menggunakan tetapan koefisien padaTabel1.

Tabel 1. Tetapan Koefisien Komposisi Botani (Mannetje dan Haydock, 1963)

Rangking

Tetapan Koefisien

1

8.04

2

2.41

3

1

Analisis Vegetasi

Pada petak pengamatan yang berukuran 20 m x 20 m, ditentukan 5 plot anak petak berukuran

2 m x 2 m. Pada masing – masing anak plot tadi frekuensi masing – masing tanaman dihitung. Rumus perhitungan untuk INP (Indeks Nilai Penting), H‘ (Indeks Keragaman Jenis), R1 (Indeks Kekayaan Jenis) , E (Indeks Kemerataan Jenis), ID (Indeks Dominasi), dan IS (Indeks Kesamaan Komunitas) disajikan padaTabel 2.

Tabel 2. Perhitungan Analisis Vegetasi (Soerianegara dan Indrawan, 2008)

Perhitungan

INP

Rumus

KR + FR

Keterangan

INP : Indeks nilai penting

K

Jumlah Indlvldu luas petak contoh (Jid)

K : Kerapatan

* 100%

KR

kerapatan suatu jenis ∑kerapatan seluruh jenis

KR : Kerapatan relatif x 100%

F

jumlah plot ditemukan         F : Frekuensi

--------------x 100% ∑plat

FR

frekuensi suatu jenis

∑ frekuensi seluruh jenis

FR : Frekuensi relatif x 100%

H’

IS

V~, ni ni

H’ : Indeks keragaman jenis ni : INP jenis i

N : Total INP

R1

O' - T-J ClnGV»

R1 : Indeks kekayaan

S : Jumlah jenis yang ditemukan

N : Jumlah total individu

E

Ln C^O

E : Indeks kemerataan jenis H’ : Indeks keragaman jenis S : Jumlah jenis

ID

K

Vn ni

L=L

ID : Indeks dominasi ni : INP jenis i N : Total INP

IS

2IV ----x 100%

α + i

IS : Indeks kesamaan komunitas

W : jumlah jenis yang sama antara komunitas a dan b

a : Jumlah jenis yang terdapat pada komunitas a

b : Jumlah jenis yang terdapat pada komunitas b

Kualitas Hijauan Pakan

Sampel hijauan pakan dari dianalisa untuk

kandungan Protein Kasar (PK) dan Serat

Kasar (SK) untuk tanaman yang dominan dalam komposisi botaninya.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Komposisi Botani

Penentuan komposisi botani pada KUNAK 1 dan 2 disajikan dalamTabel 3 dan Tabel 4.

Tabel 3.Komposisi Botani KUNAK 1

No

Jenis

Nama latin

Nama lokal

% Jenis

1

Rumput

Ottochloa nodosa (Kunth)

Sarang buaya

11.83

2

Rumput

Brachiaria ruziziensis Mez.

-

10.34

3

Rumput

Pennisetum purpureum Schum.

Rumput gajah

8.88

4

Rumput

Pannicum maximum var. Gatton

-

8.53

5

Rumput

Axonopus affinis Chase.

-

7.19

6

Rumput

Cenchrus ciliaris L.

-

7.01

7

Rumput

Brachiaria mutica (Forsk.) Stapf

-

6.19

8

Rumbah

Wedelina Montana varpilosa H.

Jotang liar

5.05

9

Rumput

Eleusine indica (L.) Gaertn

Ki pait

5.03

10

Rumbah

Eupatorium odoratum L.f.

Jotang munding 2.95

Tabel 4. Komposisi Botani KUNAK 2

No

Jenis

Nama latin

Nama lokal

% Jenis

1

Rumput

Pennisetum purpureum Schum.

Rumput gajah

14.24

2

Rumput

Ottochloa nodosa (Kunth)

-

13.37

3

Rumput

Eleusine indica L.Gaertn

Ki pait

7.40

4

Rumbah

Mimosa pudica L.

Putri malu

6.92

5

Rumput

Brachiaria mutica (Forsk.)Stapf

Lamata

5.60

6

Rumput

Axonopus affinis Chase.

-

4.54

7

Rumput

Panicum repens L.

Jajahean

4.54

8

Rumput

Axonopus compressus

Lelempeng

3.49

9

Rumput

Imperata cylindrical Beauv.

Alang-alang

3.49

10

Rumput

Brachiaria decumbens

-

3.20

Komposisi botani Kunak 1 didominasi oleh Ottochloa nodosa (Kunth) (11.83%) sedangkan Kunak 2 didominasi oleh Pennisetum purpureum (14.24%). Ottochloa nodosa merupakan rumput menyebar terutama di kawasan Asia Tenggara dengan penyebaran di sekitar perkebunan atau ladang, panjang rumput ini berkisar antara 30-120 cm (FAO, 2016). Perbedaan ini terjadi kemungkinan karenapada Kunak 1 lahan sedikit berbukit serta banyak lahan pemukinan yang penghuninya yang tidak berprofesi sebagai peternak lebih sedikit dibandingkan dengan Kunak 2. Sedangkan pada Kunak 2 lahannya memang dengan sengaja ditanami oleh tanaman Pennisetum purpureum.

Indeks Nilai Penting

Indeks Nilai Penting merupakan salah satu cara dalam menganalisa vegetasi dalam suatu wilayah. Indeks Nilai Penting merupakan penetapan dominasi suatu jenis terhadap yang lainnya. INP ini juga merupakan penjumlahan antara Kerapatan Relatif (KR) dengan Frekuensi Relatif (FR) (Soerianagara dan Indrawan, 1998).

Keragaman Hijauan Pakan

Indeks Keragaman Jenis menurut Magurran (1988) dibedakan menjadi: rendah (<2.0), sedang (2.0– 3.0), dan tinggi (>3.0). Berdasarkan klasifikasi tersebut Indeks Keragaman Jenis dari kedua KUNAK tersebut termasuk ke dalam sedang (Tabel7). Indeks Kekayaan

Tabel 5. Indeks Nilai Penting (INP) Hijauan Pakan Kunak1

No

Nama latin

Nama Lokal

Jumlah

individu

KR (%) FR (%) INP (%)

1

Ottochloa nodosa (Kunth)

-

100

21.01

12

33.01

2

Eupatorium odoratumJotang munding

54

11.34

12

23.34

3

Cenchrus ciliaris L.

-

52

10.92

12

22.92

4

Pennisetum purpu-reum Schum

Rumput gajah

61

12.82

4

16.82

5

Brachiaria mutica

Lamata

39

8.19

8

16.19

6

Brachiaria ruziziensis Mez.

-

21

4.41

8

12.41

7

Eleusineindica (L.) Gaertn

Ki pait

40

8.40

4

12.40

8

Brachiaria decumbens

-

17

3.57

8

11.57

9

Mimosa pudica L.

Putri malu

11

2.31

8

10.31

10

Amaranthus gracilis Desf.

-

29

6.09

4

10.09

Tabel 6. Indeks Nilai Penting (INP) Hijauan Pakan Kunak 2

No

Nama latin

Nama lokal

Jumlah

INP (%)

individu

KR (%) FR (%)

1

Mimosa pudica L.

Putri malu

65

11.86

13.64

25.50

2

Pennisetum purpu-reum Schum.

Rumput gajah

55

10.04

13.64

23.67

3

Brachiaria mutica

Lamata

56

10.22

9.09

19.30

4

Imperata cylindrical Beauv.

Alang-alang

77

14.05

4.55

18.60

5

Panicum repens L.

Jajahean

57

10.40

4.55

14.95

6

Cenchru sciliaris L.

-

26

4.75

9.09

13.84

7

Axonopus affinis Chase.

-

48

8.76

4.55

13.30

8

Axonopus compressus Lelempeng

36

6.57

4.55

11.12

9

Eleusine indica (L.) Gaertn

Ki pait

30

5.47

4.55

10.02

10

Ottochloa nodosa (Kunth)

-

25

4.56

4.55

9.11

Jenis menurut Indriyanto (2015) dibedakan menjadi rendah apabila R1 < 1 dan tinggi R1 > 1. Nilai Indeks Kekayaan Jenis pada kedua KUNAK tersebut termasuk ke dalam tinggi. Indeks Kemerataan Jenis menurut Magguran (1988) dibedakan menjadi rendah (E<3), sedang (3–6) dan tinggi (E>6). Menurut klasifikasi tersebut di daerah KUNAK tersebut termasuk ke dalam skala rendah, artinya tidak merata. Indeks Dominasi Jenis di daerah KUNAK bernilai 0.08– 0.09, dimana menurut Krebs (1978) angka Indeks Dominasi yang mendekati nol menunjukan adanya dominasi beberapa jenis tertentu di dalam suatu ekosistem. Indeks Kesamaan Komunitas merupakan Indeks yang menunjukan kesamaan vegetasi dari dua wilayah. Indeks Kesamaan < 75% terjadi perbedaan vegetasi yang cukup tinggi pada dua wilayah (Istomo dan Kusmana, 1997). Pada KUNAK 1 dan KUNAK 2 mempunyai nilai Indeks Kesamaan 83.87%, ini

menunjukan terdapat kesamaan tumbuhan yang relative tinggi dari keduanya.

Kualitas Hijauan Pakan

Nilai Protein Kasar tertinggi (9.1) dari hijauan pakan yang ada di KUNAK ada pada Ottochloa nodosa sedangkan Pennisetum purpureum hijauan pakan yang umum dipakai peternak di Kunak mempunyai Nilai PK dan SK-nya dibawah Ottochloa nodosa. Halini disebabkan produktivitas yang tinggi dari Pennisetumpur pureum dibandingkan Ottochloa nodosa.

Tabel 7. Analisis keragaman hijauanpakan KUNAK 1 dan KUNAK 2

Lokasi

Indeks Keragaman Jenis

H’

Indeks Kekayaan Jenis R1

Indeks Ke-merataan Jenis

E

Indeks Dominasi ID

Indeks Kesamaan Komunitas

IS (%)

Kunak 1

2.56

2.27

0.94

0.09

83.87

Kunak 2

2.66

2.38

0.96

0.08

Tabel 8. Kualitas Nutrisi Hijauan Pakan

Nama Latin

PK (%)

SK (%)

Ottochloa nodosa (Kunth)

9.1

28.4

Brachiaria ruziziensis Mez.

7.4

25.4

Pennisetum purpureum Schum.

8.6

30.7

Eleusine indica (L.) Gaertn

8.1

26.5

Gambar 1. Foto jenis tanaman yang ditemukan pada lokasi Kunak

KESIMPULAN

Ottochloa nodosa (Kunth), Brachiaria ruziziensis Mez. Dan Pennisetum purpureum Schum. Mendominasi pada KUNAK 1, sedangkan KUNAK 2 didominasi oleh Pennisetum purpureum Schum., Ottochloa nodosa (Kunth) dan Eleusine indica (L.) Gaertn. Kualitas hijauan pakan dominan di KUNAK mempunyai rataan PK 8.5%dan SK 28.4%.

REFERENSI

Dziyauddin, M. 2012. Aplikasi Sistem Informasi Geografis Untuk Melihat Penyediaan Hijauan Pakan dan Pemanfaatan Lahan di Kawasan Usaha Peternakan Sapi Perah Kabupaten Bogor. [Skripsi]. Bogor (ID). Fakultas Peternakan, IPB. Bogor.

FAO. 2016. Ottochloa nodosa (Kunth) Dandy. www.fao.org/ag/Agp/agpc/doc/Gbase/data/ pf000491.htm (Akses : 27Juli2016)

Indriyanto. 2005. Ekologi Hutan. Bumi Aksara. Jakarta.

Istomo, Kusmana, C. 1997. Penuntun Praktikum Ekologi Hutan. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Krebs, C.J. 1978. Ecology The Experimental Analysis of Distribution and Abudance. New York (US). Harper and Row Publisher.

[KPS-UPB] Koperasi Produksi Susu dan Usaha

Peternakan Bogor. 2012. Laporan Pertanggung jawaban Pengurus KPS-Bogor Tahun Buku 2012. KPS Bogor. Bogor.

Magurran, A.E. 1988. Ecological Diversity and Its Measurenment. Princeton NJ (US): Princeton University Press.

Mannetje, L. & Haydock, K.P. 1963. The Dry Weight Rank Method for The Botanical Analysis of Pasture. J.British Grassland Society. 18(4):268-275.

Soerianegara, I. Dan Indrawan A. 2008. Ekologi Hutan Indonesia. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Soetanto, H. 1994. Upaya efisiensi penggunaan konsentrat dalam ransum sapi perah laktasi. Prosiding Pertemuan Ilmiah Pengolahan dan Komunikasi Hasil Penelitian Sapi Perah. Pasuruan, 26 Maret 1994. Sub Balai Penelitian Ternak Grati. Pasuruan.

77