Nandur

Vol. 1, No. 3, Juli 2021

EISSN: 2746-6957 | Halaman 105-111

https://ojs.unud.ac.id/index.php/nandur Fakultas Pertanian, Universitas Udayana

Presentase dan Intensitas Serangan Hama Kutu Putih (Paracoccuss marginatus) yang Menyerang Tanaman Adenium Spp. di Kota Denpasar

I Wayan Andi Sumartayasa*), Ketut Ayu Yuliadhi, I Ketut Sumiartha Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana Jl. P.B. Sudirman Denpasar Bali 80231

*)Email: [email protected]

Abstract

Research on the Percentage and Intensity of Attacks by White flies (Paracoccuss marginatus) Attacking Adenium Spp. in Denpasar City. The purpose of this study was to determine the White flies (Paracoccuss marginatus) that attacks Adenium spp., the population of pests that attack, the percentage and intensity of attacks. Sampling was carried out purposively by photographing and observing plants attacked by pests in the Districts of West Denpasar, East Denpasar, South Denpasar and North Denpasar. The results showed that White flies (Paracoccuss marginatus) attacked Adenium spp. in the city of Denpasar. White flies (Paracoccuss marginatus) number 5468 pests, with an average attack percentage of 56.25% White flies, while the average pest attack intensity is 20% White flies.

Keywords: Pests, symptoms, percentage, intensity, Adenium spp.

  • 1.    Pendahuluan

Kota Denpasar merupakan Ibu Kota Provinsi Bali yang terdiri dari 4 kecamatan, yang meliputi Kecamatan Denpasar Selatan, Kecamatan Denpasar Utara, Kecamatan Denpasar Timur dan Kecamatan Denpasar Barat. Berdasarkan data statistik Tahun 2010, jumlah penduduk Kota Denpasar adalah 863.600 jiwa. Bertanam tanaman hias sudah menjadi hobi sebagian besar masyarakat sehingga kebutuhannya pun cukup tinggi, oleh karena itu secara ekonomis pengembangan tanaman hias sudah dapat menjanjikan. Klasifikasi Adenium spp. menurut (Beckett, 1995) adalah sebagai berikut: Kingdom    : Plantae

Devisi       : Spermatophyta

Kelas        : Dycotyledoneae

Ordo          : Gentialis

Famili       : Apocynaceae

Genus       : Adenium

Spacies       : Adenium spp.

Tanaman Adenium spp. merupakan tanaman hias yang memiliki estetika dan nilai ekonomi yang tinggi. Tanaman hias yang banyak terdapat di lingkungan rumah tinggal, perkantoran maupun di lingkungan taman-taman rekreasi. Tanaman hias dapat memberikan pengaruh positif terhadap kehidupan manusia, menciptakan suasana segar dan nyaman (Ekosari,2009). Tanaman Adenium spp. dikenal luas di seluruh dunia dan hingga kini menjadi salah satu tanaman hias yang popular diberbagai Negara di Asia, seperti Taiwan, Thailand, India dan Indonesia.

Tanaman Adenium spp. dikenal dengan sebutan Kamboja Jepang. Seiring Perkembangan zaman, tanaman Adenium spp. mulai diminati oleh banyak masyarakat Indonesia karana adanya berbagai duplikasi bunga hasil persilangan spesies Adenium obesum. Selain spesies Adenium obesum banyak diminati oleh masyarakat, ada juga tanaman Adenium spp. dengan spesies lain pun mulai di minati, seperti Adenium arabicum.

Adenium spp. memikat para penggemar tanaman hias karena variasi warna bunganya, lebih menarik lagi bahwa saat bertambah tua akar tanaman ini akan bertambah ukurannya, inilah sebabnya tanaman Adenium spp. diminati karena mirip bonsai (Tomasouw dan Maloedyn, 2005). Penampilan Adenium spp. seperti bonsai umumnya dibudidayakan pada pot, sehingga Adenium spp. mempunyai prospek agrobisnis tanaman hias. Jumlah percabangan yang banyak adalah ciri khas yang membedakan spesies Adenium spp. dengan spesies lainnya ( Arwida, 2008 ). Pengembangan teknologi budidaya tanaman Adenium spp. diperlukan untuk memenuhi tuntutan konsumen. Upaya mendesain lingkungan, penyinaran, tata air, kelembaban dan komposisi media tanam dilakukan agar tercapai pertumbuhan yang diinginkan. Seperti halnya tanaman pada umumnya tanaman Adenium spp. juga terdapat beberapa kendala dalam budidaya baik dari segi fisik, lingkungan, serta tidak lepas dari serangan organisasi pengganggu tanaman (OPT). Salah satu hama utama yang dilaporkan adalah kutu putih (Paracoccus sp.).

Paracoccos marginatus atau sering di kenal dengan nama kutu putih merupakan hama yang termasuk kedalam famili Pseudococcidae, Kutu putih merupakan serangga kecil yang berkelompok dengan jumlah besar, serangga ini bertubuh lunak yang seringkali terdapat dalam jumlah yang banyak menyerang tanaman dengan cara menghisap cairan dari ranting dan daun tanaman ( Borror, et al., 1996 ). Kutu putih merupakan hama yang menyerang berbagai jenis tanaman salah satunya adalah tanaman Adenium spp. Kutu putih sangat cepat berkembangbiak karena sistem perkembangbiakkannya tanpa kawin ( parthenogenesis ). Telurnya menetas di dalam tubuh ( ovovivivar dan vivivar ), Kutu putih dewasa dapat memiliki keturunan sampai lebih dari 50 ekor ( Pracaya, 2003 ).

  • 2.    Bahan dan Metode

    2.1    Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilakukan di kota Denpasar, di empat tempat yaitu di masing-masing Kecamatan yang ada di kota Denpasar. Waktu pelaksanaan penelitian dari November 2020 – Januari 2021.

  • 2.2    Alat


Alat- alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : kamera, alat tulis, wadah/ toples plastik, gunting, kuas, alkohol.

  • 2.3    Alur Penelitian


Persiapan alat untuk penelitian


Penentuan tempat untuk mengambil sampel


1.

2.

3.

4.


Denpasar Utara

Denpasar Timur


Pengamatan


Denpasar Selatan

Denpasar Barat


1.

2.

3.

4.


Populasi

Gejala serangan

Intensitas serangan

Persentase serangan


Identifikasi dan Inventarisasi Hama Adenium spp.


  • 2.4    Pengambilan sampel

Identifikasi dan inventarisasi hama utama tanaman Adenium spp. diperoleh dengan memfoto bagian tanaman yang terserang dan terdapat gejala serangan yang disebabkan oleh hama. Penentuan pengambilan sampel disetiap Kecamatan yang ada di Kota Denpasar dengan cara melihat tanaman Adenium spp. yang terserang dan terdapat gejala serangan. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive dengan mengambil 15-20 sampel pada setiap titik lokasi. Bagian tanaman yang menunjukan gejala serangan difoto, kemudian jika terdapat hamanya, diambil dan dimasukan kedalam wadah yang selanjutnya dilakukan identifikasi.

  • 2.5    Analisis Data

Analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif. Berikut ini cara perhitungan


deskriptif :


  • a. Persentase serangan ( F ) dihitung dengan membandingkan jumlah tanaman yang terserang dengan jumlah tanaman yang diamati dalam satu kecamatan dinyatakaan dalam persentasem ( % ) Rumus yang digunakan adalah ( Madjri, 2000 ) :


Ps = - × 100%


y


KeteranganL

Ps : Persentase serangan

y : Jumlah tanaman yang diamati

x : Jumlah tanaman yang terserang

Tabel 1. Persentase serangan berdasarkan kondisi tanaman terserang menurut Untung dan Oka (2005)

Persentase serangan ( % )

Kondisi tanaman

0%

1 – 25 %

25 – 50 %

50 – 75 %

75 – 100%

Sehat

Ringan

Sedang

Agak Berat

Berat / Mati

  • b. Intensitas serangan (IS) dihitung dengan menggunakan rumus menurut Untung dan Oka (2005) sebagai berikut:

IS = {(∑n × v) ÷ (Z × N)} ×100%

Keterangan:

IS = Intensitas Serangan (%)

  • n = Jumlah tanaman atau bagian tanaman pada skor-v

  • v = Nilai skor kerusakan tanaman

N = jumlah tanaman atau bagian tanaman contoh yang diamati

  • Z = nilai skor kerusakan tertinggi.

Tabel 2. Cara menentukan nilai/ skor tingkat serangan hama pada tanaman, menurut Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan dan Direktorat Perlindungan Tanaman Perkebunan

Skor                                   Kriteria

  • 0                              Tidak ada serangan

  • 1                              Terserang 1 – 25 %

  • 2                           Terserang 25 – 50 %

  • 3                            Terserang 50 – 75 %

  • 4                             Terserang >75 %

  • 2.6 Identifikasi dan Inventasisasi Hama Paracoccuss marginatus

Identifikasi dan inventarisasi hama Paracoccuss marginatus tanaman Adenium spp. dilakukan untuk mengetahui morfologi hama yang menyerang dan dampak yang ditimbulkan oleh hama Paracoccuss marginatus pada tanaman Adenium spp. Hama yang ditemukan dikelompokkan dan dihitung jumlahnya. Setiap Paracoccuss marginatus yang ditemukan diamati dan di identifikasi berdasarkan buku kunci identifikasi serangga yakni Borror, dkk., (2006); Subyanto dan Sulthoni (1991).

  • 3.    Hasil dan Pembahasan

Hasil Penelitian menunjukkan terdapat jenis hama Kutu Putih yang menyerang tanaman Adenium spp. di kota Denpasar (Tabel 3). Berikut hasil identifikasi Kutu Putih berdasarkan ciri morfologi dari Borror, dkk., (2006); Subyanto dan Sulthoni (1991).

Tabel 3. Hama Kutu Putih yang menyerang tanaman Adenium spp.

Hama

Kutu Putih


Gambar



Penjelasan

Klasifikasi dari Kutu Putih :

Kingdom: Animalia

Phylum : Arthropoda

Kelas   : Insekta

Ordo    : Hemiptera

Famili   : Pseudococcidae

Genus  : Paracoccus

Spesies : Paracoccuss marginatus

P. marginatus termasuk jenis kutu-kutuan yang seluruh tubuhnya diselimuti oleh lapisan lilin berwarna putih. Tubuh berbentuk oval dengan embelan seperti rambut-rambut berwarna putih dengan ukuran yang pendek. Hama ini memiliki beberapa fase perkembangan yaitu: fase telur, pradewasa (nimfa), dan imag (Miller & Miller, 2002).

  • 3.1    Persentase dan intensitas serangan hama Paracoccus marginatus (kutu putih)

Hasil analisis menunjukkan bahwa persentase serangan hama Paracoccus marginatus (kutu putih) pada tanaman Adenium spp. di Kota Denpasar memiliki persentase serangan yang bervariasi yaitu di Kecamatan Denpasar Utara 75%, Denpasar Barat 40%, Denpasar Selatan 60% dan di Denpasar Timur 50% (Gambar 1) intensitas serangan hama Paracoccus marginatus ( kutu putih ) pada tanaman Adenium spp. di Kota Denpasar yaitu di Kecamatan Denpasar Utara 26,25%, Denpasar Barat 13,75%, Denpasar Selatan 21,25%, dan Denpasar Timur 18,75% (Gambar 1).

Paracoccus marginatus ( kutu Putih )


Gambar 1. Persentase dan Intensitas Serangan Hama Paracoccus marginatus (kutu putih)

Tingginya persentase dan intensitas serangan hama P. marginatus dipengaruhi oleh ketersediaan inang yang ada di lapang serta musim kemarau yang sedikit curah hujannya. Hama P. marginatus menyerang tanaman dibagian daun, hama P. marginatus menyerang dengan cara berkelompok atau menyerang dengan jumlah banyak, tanaman yang ditanam diluar pekarangan rumah lebih tinggi terserang hama P. marginatus dari pada tanaman yang ditanam di pekarangan rumah, tingginya serangan hama tanaman yang di luar pekarangan rumah karena jarang atau bahkan tidak pernah mendapat perlakuan pengendalian hama secara intensif sehingga serangannya tinggi.

Hasil pengamatan pada tanaman Adenium spp. hampir keseluruhan tanaman baik dari yang masih kecil hingga tanaman yang sudah besar terserang hama P. marginatus. Populasi serangan P. marginatus paling banyak terdapat di Denpasar Utara hinggaa mencapai 70% persentase serangan dan yang paling sedikit terserang di Denpasar Barat 40%. Intensitas serangan hama paling banyak terdapat di Denpasar Utara 21,25% dan paling sedikit di Denpasar Barat 13,75%.

  • 3.2    Gejala serangan hama Paracoccus marginatus (kutu putih)

Adapun gejala yang timbul akibat serangan dari hama P. marginatus yaitu serangga ini akan bergerombol sehingga menutupi bagian tanaman yang terserang, dalam pengamatan yang dilakukan hama P. marginatus banyak menyerang bagian bawah daun, serangannya mengakibatkan daun menjadi kekuningan (klorosis), daun tanaman menjadi mengkerut dan daun menjadi rontok.

Gambar 2. Gejala serangan hama Paracoccus marginatus

3.3 Populasi Hama Paracoccus marginatus (kutu putih)

Tabel 4. Populasi hama tanaman Adenium spp. di Kota Denpasar

Jumlah keseluruhan hama tanaman Adenium spp. di Kota Denpasar ( ekor )

Kecamatan

Paracoccus marginatus

Denpasar Timur

1401

Denpasar Selatan

1450

Denpasar Barat

1219

Denpasar Utara

1398

Rata-rata

1367

  • 4.    Kesimpulan

Hama yang menyerang tanaman Adenium spp. di Kota Denpasar yaitu Kutu Putih (Paracoccus marginatus). Rata-rata persentase serangan hama Kutu Putih (Paracoccus marginatus) pada tanaman Adenium spp. di Kota Denpasar 56,25% dengan jumlah hama 5468 ekor. Rata-rata intensitas serangan hama Kutu Putih (Paracoccus marginatus) pada tanaman Adenium spp. di Kota Denpasar 20%, Gejala yang timbul akibat serangan dari hama Paracoccus marginatus (kutu putih) yang menyerangan tanaman Adenium spp. di kota Denpasar yaitu mengakibatkan daun menjadi kekuningan (klorosis), daun tanaman menjadi mengkerut dan daun menjadi rontok.

Daftar Pustaka

Arwida, S. D. (2008). Adenium arabicum Si Bonggol Eksotik. Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama.

Beckett, K. A. (1995). The Royal Hortikultural Society Encyclopedia of House Plant. CLB Pusblising Goldaming Surrey. New York.

Borror D.J, dkk. (1996). Pengenalan Pelajaran Serangga. Edisi ke6. Partosoedjono S, penerjemah. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Terjemahan dari: An Introduction to the Study of Insects.

Ekosari, A. (2009). Pengaruh GA3 dan IAA Terhadap Pembesaran Bonggol Adenium (Adenium obesum). Tesis. Universitas Sebelas Maret. Tidak Dipublikasi.

Mardji, D. (2000). Penuntun Praktikum Penyakit Hutan. Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman, Samarinda.

Mardji, D. (2003). Identifikasi dan Penanggulangan Penyakit pada Tanaman Kehutanan. Pelatihan Bidang Perlindungan Hutan di PT ITCI Kartika Utama, Samarinda.

Miller DR, Williams DJ, & Hamon AB. (1999). Notes on a new mealybug (Hemiptera: Coccoidea: Pseudococcidae) pest in Florida and the Caribbean: the papaya mealybug, Paracoccus marginatus Williams and Granara de Willink. Insecta Mundi 13(3–4): 179–181

Pracaya. (2003). Hama dan Penyakit Tanaman. PT. Penebar Swadaya. Jakarta

Subyanto dan Sulthoni, A. (1991. Kunci Determinasi Serangga. Kanisius: Yogyakarta Tomasouw, I. dan M. Sitanggang. (2005). Membuat Adenium Berbonggol Indah dan

Berbunga dan Lebat. Agromedia Pustaka. Jakarta.

Untung, K. (2006). Pengantar Pengelolaan Hama Terpadu Edisi Kedua. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

111