FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI MAHASISWA DALAM MENGGUNAKAN OJEK ONLINE
on
E-Jurnal Matematika Vol. 12(3), Agustus 2023, pp. 187-193
DOI: https://doi.org/10.24843/MTK.2023.v12.i03.p418
ISSN: 2303-1751
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI MAHASISWA DALAM MENGGUNAKAN OJEK ONLINE
Delvi Amy Deska1§, Ketut Jayanegara2, Desak Putu Eka Nilakusmawati3
1Program Studi Matematika, Fakultas MIPA – Universitas Udayana [Email: [email protected]]
2Program Studi Matematika, Fakultas MIPA – Universitas Udayana [Email: [email protected]]
3Program Studi Matematika, Fakultas MIPA – Universitas Udayana [Email: [email protected]]
§Corresponding Author
ABSTRACT
Transportation is a very important field of activities in the life of Indonesian people. Recognizing the importance role of transportation, traffic and road transportation must be organized in an integrated national transportation system and able to realize the availability of transportation services in accordance to the level of need. One of the most widely used transportation is ojek online. Of course, some factors become the influence of the use of online motorcycle taxis. One quantitative method that can measure customer perception using online motorcycle taxis is the Factor Analysis method, which is a statistical analysis used to find out the factors that underlie and show interrelationships between changemakers. Based on questionnaires distributed to 150 students in the FMIPA environment of Udayana University in 2021 and after an analysis of factors on questionnaire data, it was obtained that factors which influence students' decisions to use online motorcycle taxis are location and destination factors, service factors, application factors, and promotional factors. These factors can explain the diversity of students to use online motorcycle taxis by 34.666%; 28,897%; 22.563% and 10.873%. The dominant factor that mostly influence students' decision to use online motorcycle taxis is the factor of place and destination location that can be explained by 34.666%.
Keywords: Promotions, Ojek Online, Factors Analysis, and Customer
saat ini gemar digunakan oleh masyarakat. Pada awalnya, Gojek hanya menyediakan layanan ojek online, namun seiring dengan perkembangan teknologi, kebutuhan masyarakat dan meningkatkan daya saing. Gojek menambahkan beberapa layanan tambahan untuk menarik minat pengguna seperti: Go-Food, Go-Send, Go-Clean, Go-Massage, Go-Laundry dan fitur lainnya. Berbagai fitur dalam aplikasi Gojek yang membantu aktivitas salah satunya mahasiswa misalnya fitur Go-Ride dimanfaatkan mahasiswa untuk pergi ke kampus atau tempat lainnya dan fitur Go-Food dimanfaatkan salah satunya mahasiswa.
Salah satu metode kuantitatif yang dapat mengukur persepsi pelanggan Gojek adalah metode Analisis Faktor (Factor Analysis). Analisis faktor bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang melandasi dan menunjukkan saling keterkaitan diantara peubah. Dengan
tujuan untuk menganalisis hubungan interkorelasi diantara sejumlah peubah dengan cara mengidentifikasi satu set dimensi pokok yang sama disebut faktor. Sehingga hasilnya nanti dapat dijadikan suatu acuan yang lebih baik seperti mencari faktor-faktor yang memengaruhi pelanggan dalam menggunakan ojek online. Menurut Anggraini (2017), faktor yang memengaruhi penggunaan ojek online antara lain faktor produk, harga, saluran distribusi, promosi, orang, bukti fisik, dan proses terhadap keputusan konsumen dalam menggunakan jasa ojek online. Prabowo (2019) dengan menggunakan analisis Cochran Q-Test diperoleh 3 faktor alasan orang menggunakan Gojek yaitu banyaknya layanan yang tersedia dalam aplikasi, malas keluar rumah, dan aman (driver tidak melakukan tindak kejahatan).
Berdasarkan hal tersebut, maka penulis tertarik untuk mencari faktor-faktor yang memengaruhi pelanggan dalam menggunkan ojek online. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis faktor eksploratori. Oleh karena itu, pada penelitian ini akan diambil sampel mahasiswa FMIPA Universitas Udayana.
-
a. Uji validitas dan reliabilitas
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui data yang diperoleh dari kuesioner tersebut sudah valid atau tidak. Arti dari valid adalah data yang diperoleh dengan data sesungguhnya tepat menggambarkan objek yang sedang diteliti, Sugiyono (2011).
Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung (koefisien korelasi) lebih besar atau sama dengan 0,3 maka dapat dikatakan bahwa pertanyaan kuesioner yang digunakan valid. Sedangkan apabila nilai r hitung (koefisien korelasi) kurang dari 0,3 , maka pertanyaan pada kuesioner tidak valid, begitupun sebaliknya (Ghozali, 2007).
-
b. Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu data yang diperoleh telah reliabel atau tidak. Arti dari kata reliabel adalah ketika alat ukur dalam penelitian jika digunakan berulang-ulang pada sampel yang berbeda memiliki hasil yang relative atau konsisten. Arikunto (2010) mengungkapkan bahwa pengujian reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan rumus Cronbach’s Coefficient Alpha. Adapun rumusnya sebagai berikut:
_ k Λ ∑σ2Λ
k-1(1 σx2)
Keterangan:
a = Nilai dari reliabilitas instrumen
∑ 02 = Jumlah varian untuk setiap
pertanyaan
k = Banyaknya pertanyaan
σ^ = Varian dari total
Sebuah penelitian dikatakan reliabel apabila nilai a lebih besar atau sama dengan 0.6. Sedangkan, penelitian dikatakan tidak reliabel apabila nilai a kurang dari 0.6 (Hair et al. 2010).
Data kuesioner dinyatakan reliabel apabila memiliki nilai Cronbach’s alpha lebih besar atau sama dengan 0,6. c. Analisis Faktor
Langkah-langkah melakukan analisis faktor menurut Hair et al. (2010) yaitu dengan melakukan serangkaian uji kelayakan data yang merupakan syarat dari penggunaan analisis faktor dengan
melihat apakah terdapat hubungan atau korelasi antar variabel-variabel
penelitiannya atau tidak. Uji kelayakan data dilakukan dengan melihat hasil matriks korelasi antar variabel
penelitian. Dengan beberapa uji diantaranya Uji Bartlett’s of Sphericity, melihat nilai Uji Kaiser Meyer Olkin (KMO), dan Measure of Sampling Adequacy (MSA). Setelah itu akan dilakukan ekstraksi faktor, dimana ekstraksi faktor yang digunakan yaitu Principal Component Analysis (PCA) bertujuan untuk memperoleh sejumlah faktor baru. Rotasi faktor dengan tujuan untuk mempermudah interpretasi dalam menentukan variabel-variabel yang tercantum dalam faktor dan selanjutnya dilakukan interpretasi faktor dominan yang berpengaruh.
-
2. 3 Hipotesis Penelitian
Pada uji validitas, hipotesis yang digunakan adalah:
-
H0 : Pertanyaan kuesioner tidak valid
-
H1 : Pertanyaan kuesioner valid
Kriteria keputusan yang signifikan dari Uji validitas yaitu nilai koefisien korelasi ≤0.3. Hipotesis uji reliabilitas yaitu:
-
H0 : Data pada kuesioner tidak reliabel
-
H1 : Data pada kuesioner reliable (konsisten). Kriteria keputusan yang signifikan dari Uji Reliabilitas yaitu nilai Cronbach ≥0.6.
Pada uji Bartlett of Sphericity yang bertujuan untuk mengetahui apakah matriks korelasi antar variabel penelitian merupakan matriks identitas atau bukan. Apabila matriks korelasi bukan merupakan matriks identitas berarti terdapat korelasi antar variabel penelitian. Hipotesis uji yang digunakan yaitu: Ho: matriks korelasi adalah matriks identitas Hi: matriks korelasi bukan matriks identitas Kriteria keputusan yang signifikan dari Uji Bartlett’s sphericity yaitu p — value < 0,05.
KMO bertujuan untuk mengetahui ketepatan penggunaan analisis faktor. Kriteria nilai KMO yang digunakan apabila lebih dari 0,5. MSA bertujuan untuk mengetahui apakah setiap indikator penelitian layak dianalisis dengan analisis faktor. Kriteria nilai MSA yang digunakan adalah lebih dari 0,5. Apabila nilai MSA indikator penelitian kurang dari 0,5, maka indikator tersebut dikeluarkan dan dilakukan pengujian kembali, sehingga semua nilai MSA
masing-masing indikator penelitian lebih besar dari 0,5.
Komunalitas merupakan ragam dari variabel asli yang diberikan oleh seluruh faktor yang terbentuk (Hair et al., 2010). Kriteria nilai
komunalitas yang digunakan adalah lebih dari 0,5. Jika nilai komunalitas suatu indikator kurang dari 0,5 maka indikator tersebut disarankan untuk dihilangkan.
Ekstraksi faktor yang dilakukan bertujuan untuk menentukan jumlah faktor dalam penelitian yang ditentukan berdasarkan nilai eigen yang nilainya lebih besar dari 1. Setelah itu dilakukan penyederhanaan struktur faktor dilakukan agar faktor baru hasil ekstraksi faktor memiliki makna dan mudah untuk diinterpretasikan. Menurut Johnson & Wicherin (2007), ekstraksi faktor dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu menggunakan metode principal component analysis dan metode maximum likelihood. Dalam penelitian ini, membahas mengenai penggunaan metode principal component analysis dalam ekstraksi faktor.
-
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
-
3.1 Uji Validitas dan Reliabilitas
-
Setelah dilakukan uji validitas, ternyata dari 25 indikator terdapat 7 indikator yang tidak valid (X2, X4, X5, X6, X8, X10, X21 karena nilai koefisien korelasinya atau r -hitung kurang dari 0,3. Sehingga 7 indikator tersebut harus dikeluarkan. Mengenai hasil uji validitas dan reliabilitas menunjukkan hasil nilai koefisien korelasi lebih dari 0,3 sebanyak 18 indikator, nilai Cronbach Alpha lebih dari 0,6 dan nilai MSA lebih besar atau sama denga 0,5. Dapat dilihat pada tabel 3.1.
Tabel 3.1 Uji Validitas dan Reliabilitas
Indikator |
Keterangan |
Nilai r hitung |
Nilai MSA |
X1 |
Tarif ojek online dapat dijangkau masyarakat pada umumnya |
0,432 |
0,513 |
X3 |
Tarif ojek online yang ditetapkan sesuai dengan fasilitan yang tersedia |
0,416 |
0,512 |
Tabel 3.1 Uji Validitas dan Reliabilitas (lanjutan)
Indikator |
Keterangan |
Nilai r hitung |
Nilai MSA |
X7 |
Sering ada potongan harga pada ojek online |
0,513 |
0,500 |
X9 |
Mudah untuk mendapat voucher diskon pada ojek online |
0,534 |
0,500 |
X11 |
Pengemudi ojek online bersedia menjemput pelanggan meskipun tidak sesuai dengan titik lokasi pada aplikasi |
0,534 |
0,500 |
X12 |
Pengemudi ojek online bersedia untuk mengantar pelanggan ke lokasi manapun |
0,534 |
0,500 |
X13 |
Pengemudi ojek online selalu berpenampilan baik dan rapi |
0,513 |
0,518 |
X14 |
Pengemudi ojek online mempunyai sikap sopan dan santun |
0,534 |
0,513 |
X15 |
Pengemudi selalu menawarkan helm sebelum memulai perjalanan |
0,513 |
0,537 |
X16 |
Pengemudi selalu menawarkan masker sebelum memulai perjalanan |
0,432 |
0,516 |
X17 |
Pengemudi selalu menawarkan jas hujan ketika musim hujan sebelum memulai perjalanan |
0,513 |
0,704 |
Tabel 3.1 Uji Validitas dan Reliabilitas (lanjutan)
Indikator |
Keterangan |
Nilai r hitung |
Nilai MSA |
X18 |
Pengemudi sangat cepat dalam merespon permintaan pelanggan |
0,416 |
0,605 |
X19 |
Pengemudi tidak ugal-ugalan dalam berkendara. |
0,534 |
0,527 |
X20 |
Aplikasi mudah dimengerti dan digunakan oleh masyarakat |
0,432 |
0,562 |
X22 |
Aplikasi ojek online memiliki manfaat untuk membantu aktifitas sehari-hari |
0,534 |
0,624 |
X23 |
Aplikasi ojek online fleksibel karena dapat dilakukan kapan saja |
0,432 |
0,505 |
X24 |
Aplikasi ojek online dapat menunjang aktifitas sehari-hari sehingga berminat untuk menggunakanya kembali |
0,432 |
0,545 |
X25 |
Posisi pengemudi dapat diketahui (order tracking) |
0,513 |
0,522 |
Nilai Cronbach’s Alpha |
0,804 |
Sumber: Data Primer diolah (2021)
-
3.2 Uji Asumsi
Data yang dianalisis selanjutnya merupakan data yang memenuhi asumsi atau kelayakan data, melalui beberapa pengujian yaitu Uji Barlett of Sphericity, KMO, dan MSA.
Tabel 3.2 Uji Bartlett of Sphericity
KMO and Bartlett's Test | ||
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. |
0,887 | |
Bartlett's Test of Sphericity |
Approx. ChiSquare |
628.321 |
df |
17 | |
Sig. |
.000 |
Berdasarkan Tabel 3.2, diperoleh nilai KMO sebesar 0,887 yang berarti terdapat korelasi dari setiap indikator dan juga diperoleh nilai dari Uji Bartlett Sphericity dimana nilai /2 yang diperoleh yaitu sebesar 628.321 dengan p-value sebesar 0.000 yang lebih kecil jika dibandingkan dengan taraf nyata a =0,05 sehingga keputusan yang diambil adalah menolak Ho, yang berarti bahwa matriks korelasi bukan merupakan matriks identitas. Dengan memperhatikan nilai MSA pada tabel 3.1 terlihat bahwa semua di atas 0,5 yang berarti semua indikator layak untuk dilakukan analisis faktor.
-
3.3 Analisis Faktor
-
a. Komunalitas
Nilai komunalitas mampu menunjukkan sumbangan efektif tiap indikator terhadap faktor yang terbentuk. Nilai komunalitas dari masing-masing indikator memperlihatkan secara terperinci pada tabel 3.3.
Dapat dilihat bahwa pada indikator X1 mengenai tarif ojek online dapat dijangkau masyarakat pada umumnya, ternyata mampu memberikan sumbangan efektif sebesar 0,998 atau 99,8% yang dapat dikatakan bahwa sudah sangat baik menjelaskan varian dalam faktor. Hal yang sama dapat dilihat pada indikator-indikator lainnya. Diperhatikan juga bahwa semua nilai komunalitas melebihi 0,5, dimana yang paling besar adalah sebesar 0,999 atau mampu memberikan sumbangan efektif pada faktor sebesar 99,9% yang berarti dapat dilanjutkan dengan ekstraksi faktor.
Tabel 3.3 Nilai Komunalitas
Indikator |
Komunalitas |
X1 |
0.998 |
X3 |
0.978 |
X7 |
0.998 |
X9 |
0.999 |
X11 |
0.999 |
X12 |
0.999 |
X13 |
0.998 |
X14 |
0.999 |
X15 |
0.998 |
X16 |
0.998 |
X17 |
0.998 |
X18 |
0.978 |
X19 |
0.999 |
X20 |
0.998 |
X22 |
0.999 |
X23 |
0.998 |
X24 |
0.998 |
X25 |
0.998 |
Sumber: Data Primer diolah (2021)
-
b. Ekstraksi Faktor
Diketahui bahwa Principal Component Analysis (PCA) digunakan sebagai metode untuk mengekstrasi faktor.
Tabel 3.4 Nilai Eigen Hasil Ekstraksi Faktor
Component |
Initial Eigenvalues | ||
Total |
% of Variance |
Cumulative % | |
1 |
6,240 |
34,666 |
34,666 |
2 |
5,218 |
28,987 |
63,654 |
3 |
4,601 |
22,563 |
86,217 |
4 |
1,941 |
10,783 |
96,000 |
Tabel 3.4 terbentuk 4 faktor hasil ekstraksi dengan nilai eigen yang lebih besar dari 1 dan memiliki persentase ragam kumulatif sebesar 96,00 % yang berarti bahwa keempat faktor tersebut mampu menjelaskan keputusan konsumen menggunakan jasa ojek online sebesar 96%.
-
c. Rotasi Faktor
Tabel 3.5 memperlihatkan loading factor pada masing-masing faktor yang memiliki nilai lebih dari 0,4. Empat faktor yang terbentuk beserta indikator di dalamnya telah diurutkan berdasarkan nilai terbesar disajikan pada tabel 3.5
Tabel 3.5 Rotasi Faktor
Rotated Component Matrixa | ||||
Component | ||||
1 |
2 |
3 |
4 | |
X9 |
0,999 | |||
X11 |
0,999 | |||
X12 |
0,999 | |||
X14 |
0,999 | |||
X21 |
0,999 | |||
X19 |
0,999 | |||
X17 |
0,998 | |||
X15 |
0,998 | |||
X13 |
0,998 | |||
X25 |
0,998 | |||
X7 |
0,998 | |||
X24 |
0,998 | |||
X20 |
0,998 | |||
X1 |
0,998 | |||
X16 |
0,998 | |||
X23 |
0,998 | |||
X3 |
0,996 | |||
X18 |
0,996 | |||
Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization. | ||||
a. Rotation converged in 4 iterations. |
Sumber: Data Primer diolah (2021)
-
d. Interpretasi Hasil
Terbentuk empat faktor baru berdasarkan analisis faktor yang mampu melatarbelakangi mahasiswa dalam menggunakan ojek online. Berdasarkan rotasi faktor pada Tabel 3.5, dapat dijelaskan ke-4 faktor tersebut yaitu:
-
1. Faktor pertama yang memengaruhi mahasiswa dalam menggunakan ojek online diberikan penamaan baru yaitu
faktor Tujuan/Lokasi yang disusun oleh enam indikator yaitu: mudahnya
mendapatkan voucher pada ojek online (X9), pengemudi ojek online bersedia menjemput pelanggan meskipun tidak sesuai dengan titik lokasi pada aplikasi (X11), Pengemudi ojek online bersedia untuk mengantar pelanggan ke lokasi manapun (X12), sikap sopan santun dari ojek (X14), aplikasi ojek online yang manfaatnya untuk membantu kegiatan sehari-hari (X21), serta pengemudi yang ugal-ugalan dalam berkendara (X19). Adapun persentase ragam yang diberikan oleh faktor pertama yaitu sebesar 34,666%.
-
2. Faktor kedua yang memengaruhi mahasiswa dalam menggunakan ojek online diberikan penamaan baru yaitu faktor Pelayanan yang disusun oleh lima indikator yaitu: pengemudi selalu
menawarkan jas hujan ketika musim hujan sebelum memulai perjalanan (X17),
pengemudi selalu menawarkan helm sebelum memulai perjalanan (X15),
pengemudi ojek online selalu
berpenampilan baik dan rapi (X13), posisi pengemudi dapat diketahui (order tracking) (X25), dan potongan harga pada ojek online (X7). Adapun persentase ragam yang diberikan oleh faktor kedua sebesar 28,897%.
-
3. Faktor ketiga yang memengaruhi mahasiswa menggunakan ojek online
diberikan penamaan baru yaitu faktor
Aplikasi yang disusun oleh lima indikator yaitu: aplikasi ojek online dapat menunjang aktifitas sehari-hari sehingga berminat untuk menggunakannya kembali (X24), aplikasi mudah dimengerti dan digunakan oleh masyarakat (X20), tarif ojek online dapat dijangkau masyarakat pada umumnya (X1), pengemudi selalu menawarkan masker sebelum memulai perjalanan (X16), aplikasi ojek online fleksibel karena dapat dilakukan kapan saja (X23). Adapun persentase ragam yang diberikan oleh faktor ketiga ini adalah sebesar 22,563%.
-
4. Faktor keempat yang memengaruhi mahasiswa dalam menggunakan ojek online diberikan penamaan baru yaitu faktor promosi yang disusun oleh dua indikator yaitu: tarif ojek online yang ditetapkan sesuai dengan fasilitas yang tersedia (X3) dan pengemudi sangat cepat
dalam merespon permintaan pelanggan (X18). Adapun persentase ragam yang diberikan oleh faktor keempat sebesar 10,783%.
-
4. KESIMPULAN DAN SARAN
-
4.1 Kesimpulan
-
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, kesimpulan yang diperoleh diantaranya sebagai berikut:
-
1. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keputusan mahasiswa untuk
menggunakan ojek online antara lain faktor tujuan/lokasi, faktor pelayanan, faktor aplikasi, dan faktor promosi. Faktor-faktor tersebut dapat menjelaskan keragaman mahasiswa untuk
menggunakan ojek online sebesar 34,666%; 28,897%; 22,563% dan
10,873%.
-
2. Faktor dominan yang paling berpengaruh dalam keputusan mahasiswa untuk menggunakan ojek online adalah faktor tujuan/lokasi yang mampu dijelaskan sebesar 34,666%.
-
4.2 Saran
Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambahkan variabel lain ke dalam penelitian, dikarenakan masih banyak kemungkinan variabel yang berpengaruh pada mahasiswa untuk menggunakan ojek online. Membandingkan penelitian ini dengan penelitian terkait lainnya juga dapat dijadikan acuan dalam menambahkan variabel lain pada penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Anggraini, N.F. (2017). Analisi Faktor-Faktor yang Memengaruhi Konsumen
Menggunakan Ojek Online. Skripsi.
Surakarta: Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
http://eprints.ums.ac.id/52909/1/NASKAH %20PUBLIKASI.pdf. Diakses pada tanggal 20 Agustus 2019.
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka Cipta.
Ghozali, I. (2007). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hair, J. F., Black, W. C., Babin, B. J., & Anderson, R.E. (2010). Multivariate Data Analysis. New Jersey: Pearson Education Inc, pp. 91-149.
Johnson, R. A., & Wicherin, D. W. (2007). Applied Multivariate Statistical Analysis. Sixth ed. New Jersey: Pretice-Hall
International, Inc.
Prabowo, M. W. (2019). Faktor-Faktor yang Mendorong Orang Menggunakan Gojek Sebagai Sarana Transportasi. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. https://repository.usd.ac.id/33114/2/132214 118_full.pdf. Diakses pada tanggal 20 Agustus 2019.
Sudarwanto, A. (2013). Akuntansi Koperasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
193
Discussion and feedback