E-Jurnal Matematika Vol. 8(4), November 2019, pp.269-276

DOI: https://doi.org/10.24843/MTK.2019.v08.i04.p264

ISSN: 2303-1751

ANALISIS KORELASI KANONIK PADA HUBUNGAN ANTARA SOFT SKILLS TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA

Ni Putu Julianingsih, Eka N. Kencana2§, Komang Gde Sukarsa3§

1Program Studi Matematika, Fakultas MIPA – Universitas Udayana [Email: julianingsih.niputu@gmail.com ] 2Program Studi Matematika, Fakultas MIPA – Universitas Udayana [Email: i.putu.enk@unud.ac.id ] 3Program Studi Matematika, Fakultas MIPA – Universitas Udayana [Email: gedesukarsa@unud.ac.id ]

§Corresponding Author

ABSTRACT

The purpose of this study is to know the relationship between soft skills and learning achievement using canonical correlation analysis and to find out the dominant dimensions of soft skills and learning achievement using confirmatory factor analysis. The data used are primary data obtained by distributing questionnaires. The sampling technique used was proportional to size sampling with the number of respondents as many as 150 respondents. The results of the study with canonical correlation analysis showed that soft skills with learning achievement had a close relationship with canonical correlation values of 0.70397. The results of the study with confirmatory factor analysis showed that the dominant dimensions of soft skills and learning achievement were flexibility with the percentage of the variance of 69.081% and cognitive percentage of the variance of 71.706%.

Keywords: Confirmatory Factor Analysis, Canonical Correlation Analysis, Soft Skills,

Learning Achievements.

  • 1.    PENDAHULUAN

Dewasa ini, mahasiswa harusnya memiliki soft skills sebagai bekal saat duduk di bangku perguruan tinggi maupun setelah lulus nanti. Ketika seorang mahasiswa sedang berdiskusi dengan mahasiswa lain mengenai tugas yang diberikan oleh dosen, diskusi tersebut mampu membuat mahasiswa lebih memahami tugas yang ada, sehingga mahasiswa memperoleh nilai yang baik. Keberhasilan prestasi belajar mahasiswa dapat terlihat dari soft skills yang dimilikinya. Namun, hubungan antara soft skills dengan prestasi belajar belum diketahui dengan jelas.

Menurut Syah (2006), prestasi belajar diukur dengan menggunakan tiga dimensi yaitu, ranah cipta (kognitif), ranah rasa (afektif), dan ranah karsa (psikomotor). Sedangkan menurut Performance DNA International (2001) soft skills diukur dengan menggunakan tujuh dimensi yaitu, personal effectiveness, flexibility, management, creativity/innovation, futuristic thinking, leadership, dan persuasion.

Hubungan antara prestasi belajar dan soft skills yang masing-masing memiliki tiga dimensi dan tujuh dimensi dapat dianalisis

menggunakan analisis korelasi kanonik. Metode analisis korelasi kanonik merupakan salah satu teknik analisis variabel ganda untuk mengindentifikasi dan mengukur hubungan antara dua kelompok variabel (Johnson & Wichern, 2007).

Mempertimbangkan masing-masing dimensi soft skills dan prestasi belajar merupakan variabel laten, maka setiap dimensi dari soft skills dan dimensi prestasi belajar memerlukan indikator untuk mengukurnya. Oleh sebab itu, analisis faktor digunakan terlebih dahulu, analisis faktor yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis faktor konfirmatori, karena indikator variabel laten yang digunakan pada dimensi soft skills dan dimensi prestasi belajar telah ditentukan berdasarkan pembenaran suatu teori.

Tujuan dari penelitian ini yaitu, untuk mengetahui model hubungan antara soft skills dengan prestasi belajar pada mahasiswa aktif di FMIPA UNUD dan untuk mengetahui dimensi yang menonjol dalam membentuk soft skills dan prestasi belajar pada mahasiswa aktif di FMIPA UNUD.

  • 2.    TINJAUAN PUSTAKA

    • 2.1    Analisis Faktor

Analisis faktor memiliki tujuan untuk mereduksi informasi yang terdapat dalam sejumlah variabel asal menjadi sekelompok variabel baru yang jumlahnya lebih sedikit, variabel baru yang terbentuk dinamakan faktor. Misalkan vektor acak X, dengan banyak komponen P , mempunyai rataan P , dan matriks kovarian Σ merupakan penyusunan model faktor. Secara khusus, model analisis faktor dalam notasi matriks adalah sebagai berikut:

  • x-μ L F        ε (1)

(p×1)  (p×m)(m×1)  (p×1)

dengan Lprn. disebut muatan (loading) dari peubah ke- P pada faktor ke-m, sehingga matriks L disebut matriks muatan faktor (Johnson & Wichern, 2007). Adapun tahapan analisis faktor sebagai berikut:

  • 1.    Memeriksa nilai uji Bartlett test of sphericity dan Kaiser Mayer Olkin (KMO), jika diperoleh nilai hasil uji Bartlett test of sphericity < 0,50 maka terdapat korelasi antarvariabel pada matriks data. Kemudian, jika nilai KMO > 0,50 maka jumlah data yang diambil cukup untuk dilakukan analisis faktor.

  • 2.    Memeriksa nilai uji measure of sampling adequacy (MSA), jika diperoleh nilai MSA > 0,50 maka korelasi antarindikator kuat dan tidak ada indikator yang dikeluarkan.

  • 3.    Memeriksa nilai factor loading (ℎ) dan nilai komunalitas (ℎ2 ) dari setiap item. Nilai ℎ menunjukkan seberapa besar pengaruh faktor terhadap variabel, dan nilai ℎ2 menunjukkan jumlah variansi suatu indikator yang dapat dijelaskan oleh dimensi reflektornya. Jika diperoleh nilai ℎ2 > 0,50 maka faktor yang diperoleh

dianggap dapat menjelaskan indikator yang ada (Hair et al., 2010).

  • 2.2    Analisis Korelasi Kanonik

Analisis korelasi kanonik merupakan salah satu teknik analisis variabel ganda untuk mengindentifikasi dan mengukur hubungan antara dua kelompok variabel, yakni sekelompok p variabel Y (Y1,Y2,⋯,YP ) dengan sekelompok q variabel X (X 1,X2,⋯,Xq). Misalkan kelompok pertama dari P variabel diwakili oleh (p x 1) vektor acak Y. Kelompok

kedua dari Q variabel diwakili oleh (q x 1) vektor acak X. Kombinasi linear dari dua kelompok variabel tersebut dapat dituliskan sebagai berikut (Johnson & Wichern, 2007):

U=a1^1 +a2^2 +⋯+aqXq =a 'X

V=b1Y1+b2^2 +⋯+bP Yp =b ,y (2)

Adapun korelasi kanonik diperoleh dengan perhitungan sebagai berikut:

ρ = Corr(U,V)

Cov(U,V)

√Var(U)√Var(V) ab

аi∑xx аbi∑γγb

(3)


  • 3.    METODE PENELITIAN

    • 3.1    Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini dilaksanakan di lingkungan FMIPA UNUD. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Mei-Agustus 2018. Pada penelitian ini, data yang digunakan adalah data sekunder dan data primer, yaitu data jumlah mahasiswa aktif FMIPA UNUD semester genap tahun ajaran 2017/2018 dan data yang diperoleh secara langsung dari penyebaran kuesioner kepada mahasiswa aktif FMIPA UNUD.

Sebelum itu, validitas item dan reabilitas kuesioner diperiksa dengan menyebarkan kuesioner kepada 30 responden di lingkungan FMIPA. Item yang tidak valid dieliminasi, sehingga yang tersisa adalah item-item yang valid sebagai refleksi dari ketiga dimensi prestasi belajar dan ketujuh dimensi soft skills.

  • 3.2    Ukuran dan Sampling Technique

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa aktif FMIPA UNUD semester genap tahun ajaran 2017/2018. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini diambil menggunakan metode probability proportional to size sampling, yaitu probabilitas pengambilan sampel dipilih secara proporsional dengan ukuran total populasi. Kemudian untuk tahap kedua digunakan random sampling, namun jumlah sampling sebanding dengan ukuran populasi. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 150 orang, hal ini dilakukan dengan memperhatikan pendapat menurut Hair et al. (2010), yang menyatakan bahwa jumlah sampel minimal adalah 5 kali dari jumlah item pertanyaan yang terdapat kuesioner.

  • 3.3    Operasionalisasi Variabel

Ketiga dimensi prestasi belajar dan ketujuh dimensi soft skills pada penelitian ini dioperasionalisasikan ke dalam item-item pernyataan yang disusun dengan menggunakan skala interval, dengan 1 menunjukkan pendapat yang paling negatif dan 5 menunjukkan pendapat yang paling positif. Operasionalisasi masing-masing dimensi prestasi belajar dan soft skills ditunjukkan pada Tabel 1.

Tabel 1. Operasionalisasi Dimensi Prestasi Belajar dan Dimensi Soft skills

Kode

Deskripsi pernyataan

*11

Personal effectiveness

Percaya diri

*12

Belajar dari kesalahan

*13

Menyelesaikan tugas dalam tekanan

Flexibility

Memiliki rencana cadangan

*22

Cepat akrab dengan orang baru

¾3

Mudah beradaptasi

Management

Memprioritaskan kegiatan

*32

Membagi waktu setiap kegiatan

Melaksanakan kegiatan sesuai jadwal

Creativity / innovation

Memberikan ide/gagasan

*42

Memiliki alternatif lain

Menjelaskan sesuatu dengan sederhana

Futuristic thinking

Berpikir sebelum bertindak

*52

Melakukan tindakan antisipasi

*53

Memiliki tujuan hidup

Leadership

Menerima kritik dan saran

*62

Memberikan orang lain kepercayaan

Memiliki kemampuan memotivasi

*71

Persuasion

Menggunakan alasan logis

*72

Memanfaatkan kesamaan orang lain

*73

Mempunyai pengetahuan umum

^ll

Kognitif

Memperhatikan materi perkuliahan

^12

Mengingat materi perkuliahan

Memahami materi perkuliahan

^21

Afektif

Menanggapi materi perkuliahan

^ 2

Ikut mengerjakan tugas kelompok

Menjawab pertanyaan dari dosen

^31

Psikomotor

Mengerjakan tugas dengan baik

Menyelesaikan tugas sesuai prosedur

Menyampaikan materi dengan jelas

  • 3.4    Teknik Analisis

Tahapan analisis data dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut:

  • 1.    Pemeriksaan validitas dan reliabilitas kuesioner, validitas dilakukan dengan memeriksa nilai korelasi setiap item dengan total item lainnya yang tergabung ke dalam dimensi yang sama, dan reliabilitas masing-masing dimensi diamati melalui nilai Cronbach Alpha (a).

  • 2.    Melakukan analisis faktor untuk mengetahui      faktor-faktor      yang

memengaruhi soft skills dan faktor-faktor yang memengaruhi prestasi belajar.

  • 3.    Melakukan analisis korelasi kanonik untuk mengetahui hubungan antara antara soft skills dengan prestasi belajar mahasiswa.

  • 4.    HASIL DAN PEMBAHASAN

    • 4.1    Uji Validitas dan uji Reliabilitas

Uji valididtas dan reliabilitas pada penelitian ini dilakukan pada 150 sampel penelitian. Adapun hasil analisis uji validitas dan reabilitas untuk setiap indikator pada dimensi soft skills diperlihatkan pada Tabel 2.

Tabel 2. Hasil uji validitas dan reabilitas soft skills

Dimensi

Kode

Nilai ρ

Personal effectiveness (α = 0,614)

*11

0,321

*12

0,396

*13

0,588

Flexibility (α = 0,723)

*21

0,345

*22

0,716

*23

0,649

Management (α = 0,672)

*31

0,589

*32

0,527

*33

0,385

Creativity / innovation (α = 0,707)

*41

0,566

*42

0,609

*43

0,425

Futuristic thinking (α = 0,770)

*51

0,700

*52

0,570

*53

0,549

Leadership (α = 0,741)

*61

0,716

*62

0,515

*63

0,484

Persuasion (α = 0,826)

*71

0,711

*72

0,650

*73

0,708

Sumber: Data Primer (2018)

Pada Tabel 2 dapat dilihat bahwa setiap indikator pada dimensi soft skills memiliki nilai koefisien p ≥ 0,30 yang menyatakan setiap indikator tersebut valid dan nilai a ≥ 0,60 yang

menyatakan setiap indikator pada dimensi soft skills yang dibentuk sudah reliabel.

Sedangkan hasil analisis uji validitas dan reabilitas untuk setiap indikator pada dimensi soft skills diperlihatkan pada Tabel 3.

Tabel 3. Hasil uji validitas dan reabilitas prestasi belajar

Dimensi

Kode

Nilai ρ

Ranah cipta (kognitif) (α = 0,813)

0,635

^12

0,721

^l 3

0,641

Ranah rasa (afektif) (α = 0,783)

^21

0,588

^22

0,641

¾3

0,639

Ranah karsa

0,721

(psikomotor)

¾2

0,778

(α = 0,841)

¾3

0,625

Sumber: Data Primer (2018)

Pada Tabel 3 memperlihatkan setiap indikator pada dimensi prestasi belajar memiliki nilai koefisien p ≥ 0,30 yang menyatakan setiap indikator tersebut valid dan nilai a≥ 0,60 yang menyatakan setiap indikator pada dimensi prestasi belajar yang dibentuk sudah reliabel (Hair et al., 2010).

  • 4.2    Analisis Faktor

Pada penelitian ini menggunakan analisis faktor konfirmatori untuk mengetahui dominansi dimensi prestasi belajar dan dimensi soft skills mahasiswa aktif di FMIPA UNUD.

  • a.    AF pada Dimensi Personal Effectiveness

Ringkasan hasil analisis faktor pada dimensi Personal Effectiveness ditunjukkan pada Tabel 4.

Tabel 4. Ringkasan Hasil AF Personal Effectiveness

Kode

Nilai h

Nilai ℎ 2    ∖

MSA

Ket

0,751

0,564

0,711

Layak

^l 2

0,796

0,634

0,656

Layak

^l 3

0,851

0,724

0,614

Layak

Nilai KMO dan Matriks Data

0,652

Nilai X2 Statistik Bartlett

91,310

Persentase Keragaman Terekstrasi

64,093

Sumber: Data Primer (2018)

Pada Tabel 4 dapat dilihat bahwa ketiga item dapat merefleksikan 64,093 persen keragaman dimensi, dengan item ■^13 yang memiliki nilai factor loading dan komunalitas masing-masing sebesar 0,851 dan 0,724 merupakan item dominan yang terefleksikan pada dimensi ini. Menyelesaikan tugas dalam

segala kondisi menjadi refleksi dominan Personal Effectiveness ditinjau dari dimensi soft skills menurut Performance DNA International (2001).

b. AF pada Dimensi Flexibility

Ringkasan hasil analisis faktor pada dimensi Flexibility ditunjukkan pada Tabel 5.

Tabel 5. Ringkasan Hasil AF Flexibility

Kode

Nilai h

Nilai ℎ 2

MSA

Ket

0,709

0,503

0,839

Layak

¾2

0,886

0,786

0,598

Layak

¾3

0,885

0,784

0,598

Layak

Nilai KMO dan Matriks Data

0,635

Nilai X2 Statistik Bartlett

146,830

Persentase Keragaman Terekstrasi

69,081

Sumber: Data Primer (2018)

Pada Tabel 5 dapat dilihat bahwa ketiga item dapat merefleksikan 69,081 persen keragaman dimensi, dengan item ^2 2 yang memiliki nilai factor loading dan komunalitas masing-masing sebesar 0,886 dan 0,786 merupakan item dominan yang terefleksikan pada dimensi ini. Cepat akrab dengan orang yang baru menjadi refleksi dominan Flexibility ditinjau dari dimensi soft skills menurut Performance DNA International (2001).

  • c.    AF pada Dimensi Management

Ringkasan hasil analisis faktor pada dimensi Management ditunjukkan pada Tabel 6.

Tabel 6. Ringkasan Hasil AF Management

Kode

Nilai h

Nilai ℎ 2    ∖

MSA

Ket

0,823

0,677

0,664

Layak

¾2

0,811

0,657

0,678

Layak

0,787

0,619

0,709

Layak

Nilai KMO dan Matriks Data

0,682

Nilai X2 Statistik Bartlett

92,904

Persentase Keragaman Terekstrasi

65,128

Sumber: Data Primer (2018)

Pada Tabel 6 dapat dilihat bahwa ketiga item dapat merefleksikan 65,128 persen keragaman dimensi, dengan item ^31 yang memiliki nilai factor loading dan komunalitas masing-masing sebesar 0,823 dan 0,677 merupakan item dominan yang terefleksikan pada dimensi ini. Memprioritaskan kegiatan dengan baik menjadi refleksi dominan Management ditinjau dari dimensi soft skills menurut Performance DNA International (2001).

  • d.    AF pada Dimensi Creativity / Innovation

Ringkasan hasil analisis faktor pada dimensi Creativity / Innovation ditunjukkan pada Tabel 7. Pada Tabel 7 dapat dilihat bahwa ketiga item dapat merefleksikan 66,185 persen keragaman dimensi, dengan item ¾1 yang memiliki nilai factor loading dan komunalitas masing-masing sebesar 0,857 dan 0,735 merupakan item dominan yang terefleksikan pada dimensi ini. Memberikan gagasan untuk suatu permasalahan menjadi refleksi dominan Creativity / Innovation ditinjau dari dimensi soft skills menurut Performance DNA International

(2001).

Tabel 7. Ringkasan Hasil AF Creativity

Kode

Nilai h

Nilai ℎ 2

MSA

Ket

0,857

0,735

0,628

Layak

^42

0,809

0,654

0,672

Layak

¾3

0,772

0,597

0,721

Layak

Nilai KMO dan Matriks Data

0,667

Nilai X2 Statistik Bartlett

103,723

Persentase Keragaman Terekstrasi

66,185

Sumber: Data Primer (2018)

  • e.    AF pada Dimensi Futuristic Thinking

Ringkasan hasil analisis faktor pada dimensi Futuristic Thinking ditunjukkan pada Tabel 8.

Tabel 8. Ringkasan Hasil AF Futuristic Thinking

Kode

Nilai h

Nilai ℎ 2

MSA

Ket

0,857

0,734

0,638

Layak

¾2

0,827

0,684

0,666

Layak

¾3

0,773

0,597

0,743

Layak

Nilai KMO dan Matriks Data

0,674

Nilai X2 Statistik Bartlett

110,228

Persentase Keragaman Terekstrasi

67,172

Sumber: Data Primer (2018)

Pada Tabel 8 dapat dilihat bahwa ketiga item dapat merefleksikan 67,172 persen keragaman dimensi, dengan item X51 yang memiliki nilai factor loading dan komunalitas masing-masing sebesar 0,857 dan 0,734 merupakan item dominan yang terefleksikan pada dimensi ini. Berpikir sebelum bertindak menjadi refleksi dominan Futuristic Thinking ditinjau dari dimensi soft skills menurut Performance DNA International (2001).

  • f.    AF pada Dimensi Leadership

Ringkasan hasil analisis faktor pada dimensi Leadership ditunjukkan pada Tabel 9. Pada Tabel 9 dapat dilihat bahwa ketiga item dapat merefleksikan 60,964 persen keragaman dimensi, dengan item ^62 yang memiliki nilai

factor loading dan komunalitas masing-masing sebesar 0,831 dan 0,691 merupakan item dominan yang terefleksikan pada dimensi ini. Memberikan kepercayaan kepada orang lain menjadi refleksi dominan Leadership ditinjau dari dimensi soft skills menurut Performance DNA International (2001).

Tabel 9. Ringkasan Hasil AF Leadership

Kode

Nilai h

Nilai ℎ 2

MSA

Ket

0,719

0,517

0,708

Layak

¾2

0,831

0,691

0,606

Layak

0,788

0,621

0,634

Layak

Nilai KMO dan Matriks Data

0,640

Nilai X2 Statistik Bartlett

73,174

Persentase Keragaman Terekstrasi

60,964

Sumber: Data Primer (2018)

  • g.    AF pada Dimensi Persuasion

Ringkasan hasil analisis faktor pada dimensi Persuasion ditunjukkan pada Tabel 10.

Tabel 10. Ringkasan Hasil AF Persuasion

Kode

Nilai h

Nilai ℎ 2

MSA

Ket

0,821

0,675

0,681

Layak

^72

0,792

0,627

0,722

Layak

^73

0,836

0,700

0,664

Layak

Nilai KMO dan Matriks Data

0,687

Nilai X2 Statistik Bartlett

103,632

Persentase Keragaman Terekstrasi

66,712

Sumber: Data Primer (2018)

Pada Tabel 10 dapat dilihat bahwa ketiga item dapat merefleksikan 66,712 persen keragaman dimensi, dengan item ^73 yang memiliki nilai factor loading dan komunalitas masing-masing sebesar 0,836 dan 0,700 merupakan item dominan yang terefleksikan pada dimensi ini. Mempunyai pengetahuan umum menjadi refleksi dominan Persuasion ditinjau dari dimensi soft skills menurut Performance DNA International (2001).

  • h.    AF pada Dimensi Ranah Cipta

Ringkasan hasil analisis faktor pada dimensi Ranah Cipta ditunjukkan pada Tabel 11.

Tabel 11. Ringkasan Hasil AF Ranah Cipta

Kode

Nilai h

Nilai ℎ 2

MSA

Ket

0,837

0,701

0,727

Layak

^12

0,853

0,727

0,703

Layak

^13

0,850

0,723

0,706

Layak

Nilai KMO dan Matriks Data

0,712

Nilai X2 Statistik Bartlett

139,816

Persentase Keragaman Terekstrasi

71,706

Sumber: Data Primer (2018)

Pada Tabel 11 dapat dilihat bahwa ketiga item dapat merefleksikan 71,706 persen keragaman dimensi, dengan item ^12 yang memiliki nilai factor loading dan komunalitas masing-masing sebesar 0,853 dan 0,727 merupakan item dominan yang terefleksikan pada dimensi ini. Mengingat materi perkuliahan yang diberikan dengan baik menjadi refleksi dominan Ranah Cipta ditinjau dari dimensi prestasi belajar menurut Syah (2006).

  • i.    AF pada Dimensi Ranah Rasa

Ringkasan hasil analisis faktor pada dimensi Ranah rasa ditunjukkan pada Tabel 12.

Tabel 12. Ringkasan Hasil AF Ranah Rasa

Kode

Nilai h

Nilai ℎ 2    ∖

MSA

Ket

^21

0,811

0,658

0,633

Layak

^22

0,735

0,540

0,714

Layak

^23

0,802

0,644

0,639

Layak

Nilai KMO dan Matriks Data

0,656

Nilai X2 Statistik Bartlett

73,066

Persentase Keragaman Terekstrasi

61,363

Sumber: Data Primer (2018)

Pada Tabel 12 dapat dilihat bahwa ketiga item dapat merefleksikan 61,363 persen keragaman dimensi, dengan item ^21 yang memiliki nilai factor loading dan komunalitas masing-masing sebesar 0,811 dan 0,658 merupakan item dominan yang terefleksikan pada dimensi ini. Menanggapi dengan baik materi perkuliahan menjadi refleksi dominan Ranah Rasa ditinjau dari dimensi prestasi belajar menurut Syah (2006).

  • j.    AF pada Dimensi Ranah Karsa

Ringkasan hasil analisis faktor pada dimensi Ranah karsa ditunjukkan pada Tabel 13. Tabel 13. Ringkasan Hasil Ranah Karsa

Kode

Nilai h

Nilai ℎ 2    ∖

MSA

Ket

0,852

0,725

0,628

Layak

^32

0,842

0,710

0,635

Layak

⅞3

0,742

0,550

0,768

Layak

Nilai KMO dan Matriks Data

0,661

Nilai X2 Statistik Bartlett

106,550

Persentase Keragaman Terekstrasi

66,165

Sumber: Data Primer (2018)

Pada Tabel 13 dapat dilihat bahwa ketiga item dapat merefleksikan 66,165 persen keragaman dimensi, dengan item ⅛1 yang memiliki nilai factor loading dan komunalitas masing-masing sebesar 0,852 dan 0,725 merupakan item dominan yang terefleksikan pada dimensi ini. Mengerjakan tugas yang

diberikan dengan baik dan benar menjadi refleksi dominan Ranah Karsa ditinjau dari dimensi prestasi belajar menurut Syah (2006).

  • 4.3    Analisis Korelasi Kanonik

Dari tujuh faktor untuk dimensi soft skills dan tiga faktor untuk dimensi prestasi belajar tersebut, selanjutnya dianalisis dengan menggunakan analisis korelasi kanonik. Hal ini dilakukan untuk mengkaji hubungan antara dua kelompok variabel, yaitu kelompok dimensi prestasi belajar dengan kelompok dimensi soft skills. Adapun penjelasannya sebagai berikut:

  • 1.    Uji data analisis korelasi kanonik

Dalam kasus ini, tidak ada data yang tidak lengkap, sehingga uji missing values tidak dilakukan. Uji data pencilan dilakukan dengan boxplot untuk mendeteksi adanya pencilan dalam data penelitian. Adapun hasil pendeteksian pencilan dari boxplot diperlihatkan pada Tabel 14.

Tabel 14. Hasil Deteksi Pencilan

Dimensi

Kode

Nomor kasus (nilai pencilan)

Personal effectiveness

X1    ∖

61 (-2,31716),

90 (-2,39097)

92 (-2,3058),

97 (-2,23402)

Creativity   /

innovation

X4    ∖

50 (2,54481)

Futuristic thinking

X5    ∖

127 (-2,85931)

Leadership

X6    ∖

55 (-3,1137), 142 (-2,9453)

Persuasion

X7

62 (-2,80806), 106 (-2,50839)

29 (-2,46405)

Sumber: Data Primer (2018)

Dalam penelitian ini penulis melakukan penghapusan (deletion), agar himpunan data benar-benar bebas dari outlier. Sehingga, dapat dilihat bahwa boxplot sesudah penghapusan pada Gambar 1 tidak lagi memperlihatkan adanya outlier.

  • 2.    Uji asumsi analisis korelasi kanonik

  • a.    Linearitas, diperoleh nilai R square

>a (0,01) dan nilai Sig. > a (0,05) yang berarti bahwa asumsi linearitas terpenuhi.

  • b.    Normal multivariat, diperoleh nilai Zskewness dan Z kurtosis >a (0,05) yang menyatakan bahwa asumsi normalitas multivariat terpenuhi.

  • c.    Homokedastisitas, diperoleh nilai Sig. >a (0,05) yang menyatakan bahwa asumsi homokedastisitas terpenuhi.

  • d.    Nonmultikolinearitas, diperoleh nilai tolerance > 0,01 dan nilai VIF >10 yang berarti tidak ditemukan adanya gejala multikolinearitas.

Gambar 1. Boxplot Sebelum dan Sesudah Penghapusan

  • 3.    Fungsi kanonik

Banyaknya fungsi kanonik yang terbentuk untuk tiga faktor dimensi prestasi belajar (p=3) dan tujuh faktor dimensi soft skills(q = 7), yaitu min (3,7) = 3 fungsi. Adapun nilai eigen dan korelasi kanonik diperlihatkan pada Tabel 15.

Tabel 15. Hasil Nilai Eigen dan Korelasi Kanonik

Fungsi ke

Eigenvalue

%

Canon Cor.

1

0,98246

89,17953

0,70397

2

0,07647

6,94125

0,26653

3

0,04274

3,87922

0,20245

Sumber: Data Primer (2018)

Pada Tabel 15 dapat dilihat bahwa fungsi pertama mengakomodasikan 89,17953% hubungan kanonikal, fungsi kedua mengakomodasikan 6,94125% hubungan kanonikal, dan fungsi ketiga mengakomodasikan 3,87922% hubungan kanonikal. Korelasi kanonikal pada fungsi pertama, yaitu 0,70397 lebih besar dibandingkan dengan korelasi fungsi kedua dan ketiga. Dapat disimpulkan bahwa fungsi pertama lebih berarti dibandingkan fungsi yang lain.

  • 5.    Uji signifikansi analisis korelasi kanonik

Ada dua pengujian signifikansi yang diujikan dalam analisis korelasi kanonik yaitu uji korelasi kanonik secara bersama dan uii

korelasi kanonik secara parsial (Johnson & Wichern, 2007). Adapun penjelasannya sebagai berikut:

  • a.    Uji korelasi kanonik secara bersama

Setelah melakukan pengujian secara bersama-sama, diketahui bahwa hubungan antarvariabel signifikan, sehingga pengujian dapat dilanjutkan.

  • b.    Uji korelasi kanonik secara parsial

Berdasarkan uji parsial diketahui bahwa nilai signifikan untuk fungsi kanonik pertama <a (0.05) yang menyatakan bahwa adanya hubungan yang signifikan. Kemudian, untuk fungsi kanonik yang > a (0.05) tidak diproses atau diabaikan karena menunjukkan hubungan yang tidak signifikan.

  • 6.    Interpretasi fungsi kanonik

Menurut Hair et al. (2010), interpretasi yang dapat dilakukan dalam analisis korelasi kanonik adalah terhadap bobot kanonik (canonical weight), muatan kanonik (canonical loadings) dan muatan silang kanonik (canonical cross loadings). Adapun hasil interpretasi fungsi kanonik diperlihatkan pada Tabel 16.

Tabel 16. Hasil Interpretasi Fungsi Kanonik

Dimensi

Bobot

Kanonik

Muatan

Kanonik

Muatan Silang Kanonik

X ∖         ∖

-0,410

-0,784

-0,552

X2

-0,049

-0,476

-0,335

X3

0,034

-0,481

-0,338

X4

-0,416

-0,821

-0,578

χ≡

-0,165

-0,726

-0,511

χ6

-0,131

-0,640

-0,451

X7

-0,163

-0,770

-0,542

Y

-0,375

-0,827

-0,583

y2

-0,222

-0,791

-0,557

y3

-0,565

-0,910

-0,641

Sumber: Data Primer (2018)

Pada Tabel 16 dapat dilihat bahwa hasil interpretasi fungsi kanonik yang menyatakan bahwa variabel yang mempunyai kontribusi relatif besar terhadap dimensi soft skills adalah Creativity/innovation. Sedangkan, variabel yang mempunyai kontribusi relatif besar terhadap dimensi prestasi belajar adalah Ranah karsa (psikomotor).

5. KESIMPULAN

Analisis korelasi kanonik menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara soft skills dengan prestasi pada

mahasiswa aktif di FMIPA UNUD. Hal ini ditunjukkan dengan total keragaman korelasi kanonikal pada fungsi pertama, yaitu 89,17953% dengan nilai korelasi kanonik sebesar 0,70397.

Analisis faktor menunjukkan bahwa indikator yang terdapat dalam ketujuh dimensi soft skills menurut Performance DNA International (2001) layak digunakan dalam mengukur soft skills pada mahasiswa aktif di FMIPA UNUD. Adapun faktor atau dimensi yang menonjol dalam membentuk soft skills tersebut adalah flexibility dengan nilai eigen 2,072 dan persentase variansi sebesar 69,081%.

Selain itu, analisis faktor juga menunjukkan bahwa indikator yang terdapat dalam ketiga dimensi prestasi belajar menurut Menurut Syah (2006) layak digunakan dalam mengukur prestasi belajar pada mahasiswa aktif di FMIPA UNUD. Adapun faktor atau dimensi yang menonjol dalam membentuk prestasi belajar tersebut adalah ranah cipta (kognitif) dengan nilai eigen 2,151 dan persentase variansi sebesar 71,706%.

DAFTAR PUSTAKA

Hair Jr., J. F., Black, W. C., Babin, B. J., & Anderson, R. E. 2010. Multivariate Data Analysis (7nd ed.). United States of America: Pearson Education Limited.

Johnson, R. A., & Wichern, D. W. 2007.

Applied Multivariate Statistical Analysis (6nd ed.). United States of America: Pearson Prentice Hall.

Performance DNA International. 2001. Identifying, Prioritizing and Calibrating Performance Criteria Personal Soft Skills Indicator. Excel Group Development.

Syah, M. 2006. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

276