e-Jurnal Matematika, Vol. 1, No.1, Agustus 2012, 81-83

ANALISIS TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG PERILAKU MEROKOK DI KOTA DENPASAR

Ida Bagus Pt. Edi Januartha1

1 Jurusan Matematika, Fakultas MIPA Universitas Udayana, e-mail: [email protected]

Abstract

The professional of health said smoking is dangerous behavior, because it can make a kind of disease. Although all the people be aware about a dangerous of smoking behavior, but a count of smoker in Indonesian increase inclined .The purpose of this research was to see the influence of age, the parent level of education, the parent is smoker or no, communication with father, communication with mother, activity with friends, access to media information and intencity to observe advertisement of cigarette to the knowledge level of adolescents about smoking behavior. The method of analysis used in this study is Ordinal Logistic Regression method. Ordinal logistic regression is a statistical method to analyze the response variable (dependent) which has an ordinal scale. The setting of this research that is in SMPN 10 Denpasar, SMP Santo Yoseph Denpasar, SMAN 6 Denpasar dan SMAK Santo Yoseph Denpasar. That take a sample 144 respondent, 81 respondent is a boys and 63 respondent is a girls. The results showed that the independent variables that significantly affected the knowledge level of adolescents about smoking behavior is age, the parent level of education, the parent is smoker or no, communication with father, activity with friends and 2 intencity to observe advertisement of cigarette with the value of Pseudo R2= 0.599.

Keywords:  Smoking Behavior, Knowledge, Adolescents, Ordinal Logistic

Regression

Berdasarkan permasalahan tersebut, maka penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara usia, tingkat pendidikan orang tua, status merokok orang tua, komunikasi dengan ayah, komunikasi dengan ibu, teman sepergaulan, akses media informasi dan intensitas melihat iklan rokok dengan tingkat pengetahuan remaja tentang perilaku merokok kemudian melihat model tingkat pengetahuan remaja tentang perilaku merokok dengan menggunakan Model Regresi Logistik Ordinal dan juga untuk mengetahui variabel yang berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengetahuan remaja tentang perilaku merokok di Kota Denpasar.

Menurut Walgito (2002) minat yaitu, motif yang timbul karena organism tertarik pada suatu objek sebagai hasil eksplorasi, sehingga mempunyai ketertarikan pada objek yang bersangkutan.

Menurut Ryan (1997) metode regresi logistic merupakan metode regresi dimana variable respon Y dalam bentuk kategorik yaitu variable biner atau dikotomi (mempunyai dua kemungkinan nilai). Jika variabel Y merupakan variabel, maka variabel Y mengikutis ebaran Bernaulli yang memiliki fungsi peluang:

f (Y = y) = py (1 - p )1-y; y = 0,1 ...........................................(1)

Bentuk persamaan regresi logistiknya sebagai berikut :

exp(Λ + βl X1 +... + βpXp ) π( x) =.............................. ..................................

(2)


1 + exp(βo + βι X i +... + βpXp)

Suatu Transformasi dari model (2) yang dikenal sebagai transformasi logit digunakan untuk memperoleh fungsi g(x) yang linier dalam parameter sehingga lebih mudah mengestimasi parameter-parameternya. Bentuk transformasinya adalahs ebagai berikut:

g(x) = ln -π(x)-^ = βe + β1 X1 +... + βrxr \1  π( x) )

……………………….(3)


Menurut Ryan (1997) metode paling umum yang digunakan untuk menduga parameter pada model regresi logistic adalah metode kemungkinan maksimum (Methode of Maximum Likelihood). Bentuk umum dari likelihood untuk sampel dari n amatan yang saling bebas adalah sebagai berikut :

l (β)=k(x) z 0i xΦ1(xi)z 1ix   χΦκ(xi) zKi ]..............................(4)

i=1

Pengujian terhadap parameter-parameter bertujuan untuk mengetahui peran seluruh variable penjelas baik secara bersama-sama (simultan) maupun secara parsial.

Pada model regresi logistik, yang digunakan untuk interpretasi koefisien adalah odds ratio. Nilai odds ratio pada regresi logistic dilihat dari nilai exp (βi).

I B. P. Edi Januartha


Analisis Tingkat Pengetahuan Remaja Tentang Perilaku Merokok di Kota Denpasar

  • 3.    Hasil dan Pembahasan

Pengujian Parameter secara Simultan dan Parsial

Pengujian secara simultan diperoleh nilai signifikansi (p-value) = 0.000 karenap-value < α. Maka kesimpulannya adalah terdapat minimal ada satu variable bebas yang berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan remaja tentang perilaku merokok (tolak H0). Dengan nilai Pseudo R2 sebesar 0.608. Pada pengujian parsial terlihat bahwa terdapat enam variable bebas yang berpengaruh secara signifikan (p-value < 0.05), yaitu X1, X2, X3, X4, X6 dan X8. Pada saat diuji secara univariate, terlihat bahwa kedelapan variable bebas termasuk variabel X5 dan X7 berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan remaja tentang perilaku merokok yaitu p-value < α.

Intepretasi Koefisien

Odds Ratio X3 (status merokok orang tua) = 12.073, artinya remaja yang orang tuanya tidak perokok cenderung memiliki tingkat pengetahuan yang lebih tinggi 12.073 kali dari pada remaja yang orang tuanya perokok.

Odds Ratio X8 (intensitas melihat iklan rokok) = 0.778, artinya setiap penambahan satu satuan scala rasio dalam intensitas melihat iklan rokok, akan mengakibatkan perubahan tingkat pengetahuan remaja tentang perilaku merokok dari tingkat pengetahuan rendah ke sedang dan tinggi untuk yang sering melihat iklan rokok ke yang jarang melihat iklan rokok sebesar 0.778 kali.

  • 4.    Kesimpulan

Variabel yang berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengetahuan remaja tentang perilaku merokok adalah variable X1 (usia), X2 (tingkat pendidikan orang tua), X3 (status merokok orang tua), X4 (komunikasi dengan ayah), X6 (teman sepergaulan) dan X8 (intensitas melihat iklan rokok). Dapat dilihat juga variabel yang paling dominan memengaruhi tingkat pengetahuan remaja tentang perilaku merokoka dalah variable X3 (status merokok orang tua).

Daftar Pustaka

Hosmer, D.W and S. Lemeshow. 2000. Applied Logistic Regression. Second Edition. New York: John Wiley and Sons, Inc.

Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Rochmayani, D.S. 2007. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kebiasaan Merokok Pada Remaja [ Jurnal ]. Vol.3 No.2 Hal 47-59.

Sarwono,S. 2001. PsikologiRemaja. EdisiRevisi. Rajawali Pers.

Sugiyono. 2010. Statistika untuk Penelitian. Edisi 16. ALFABETA: Bandung.

83