THE A CORRELATION STUDY ABOUT SIZE OF SMARTPHONE AND PARESTHESIA IN PALMAR CAUSED BY CONSTRICTION AT CARPAL TUNNEL IN STUDENTS OF MEDICAL FACULTY UDAYANA UNIVERSITY
on
ORIGINAL ARTICLE
Vol 6 No 3 (2018), P-ISSN 2303-1921
MAJALAH ILMIAH FISIOTERAPI INDONESIA
HUBUNGAN ANTARA UKURAN SMARTPHONE DENGAN KEJADIAN PARESTHESIA DI PALMAR AKIBAT PENYEMPITAN TEROWONGAN CARPAL
PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA
Ni Kadek Yuni Fridayani1, Ni Luh Nopi Andayani2, Ni Wayan Tianing3
-
1,2Program Studi Fisioterapi, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana 3Bagian Ilmu Biokimia, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana [email protected]
ABSTRAK
Penggunaan smartphone dengan berbagai ukuran dapat memberikan efek cara memegang dan menggunakan yang berbeda sehingga dilakukan penelitian untuk mengetahui hubungan antara ukuran smartphone terhadap adanya paresthesia di palmar akibat penyempitan pada terowongan carpal. Penelitian cross sectional analitik dengan sampel penelitian mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana sejumlah 109 orang yang dipilih sesuai dengan skor SAS (Smartphone Addiction Scale) ≥ 84, inklusi dan eksklusi. Sampel menggunakan smarphone dengan satu tangan selama 30 menit dan duduk dikursi. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara ukuran smartphone dengan paresthesia di palmar akibat penyempitan pada terowongan carpal (p > 0,05) dan ukuran smartphone kategori large dominan yang mengakibatkan paresthesia akibat penyempitan pada terowongan carpal (46,5%) dibandingkan dengan kategori small (39,5%) dan medium (14,0%). Sampel lebih banyak yang mengalami kelemahan pada ibu jari dan jari tangan setelah menggunakan smartphone dalam waktu yang lama dibandingkan dengan mengalami paresthesia. Jadi, penggunaan smartphone dengan ukuran yang besar dapat mengakibatkan paresthesia hingga gangguan musculoskletal pada tangan khususnya ibu jari.
Kata Kunci : ukuran smartphone, paresthesia, penyempitan terowongan carpal
A CORRELATION STUDY ABOUT SIZE OF SMARTPHONE AND PARESTHESIA IN PALMAR CAUSED BY CONSTRICTION AT CARPAL TUNNEL IN STUDENTS OF MEDICAL FACULTY UDAYANA UNIVERSITY
ABSTRACT
Using smartphone in different size can give different effect while hold and swipe smartphone so, this study was to analyze the relationship between the size of smartphone and paresthesia in palmar caused by constriction at carpal tunnel. Cross sectional analytic study with subjects were 109 students of Medical Faculty Udayana University. The sample of this study is the students who scored SAS (Smartphone Addiction Scale) ≥ 84, inclusion and exclusion. The participants asked to use a smartphone for 30 minutes, one-handed while maintaining comfortable sitting postures on a chair. The result showed no significant correlation between the size of smartphone and paresthesia in palmar caused by constriction at carpal tunnel and also was found that smartphone large more cause paresthesia in palmar (46,5%) than small category (39,5%) and medium (14,0%). Subjects were more fatigue in thumb and finger after using smartphone than paresthesia. So, the use of smartphones with large category can caused paresthesia and continued with musculoskeletal problem especially in thumb.
Key Words: size of smartphone, paresthesia, constriction at carpal tunnel
PENDAHULUAN
Teknologi telah mengubah dunia kita menjadi lebih baik dari sebelumnya dan yang saat ini sedang banyak digunakan adalah smartphone. Penggunanya berasal dari berbagai kalangan. Mobile Computing Promotion Consortium (MCPC) mendefinisikan smartphone sebagai benda universal 1. 70% dari populasi penduduk dunia kini menggunakan smartphone. Berdasarkan data statistik Korea Selatan, penggunanya mencapai lebih dari 20 juta jiwa dan hampir 40 juta orang dengan usia 15 tahun2. Pengguna smartphone di Indonesia saat ini mencapai 65,2 juta jiwa dari jumlah penduduk 255 juta pada tahun 2016 3.
Seiring dengan perkembangan zaman, ukuran smartphone pun berkembang begitu pesat. Data penelitian di Amerika Serikat menyatakan bahwa 86% mahasiswa menggunakan smartphone serta ada peningkatan trend yang terjadi dimahasiswa kini, yaitu ukuran layar smartphone menjadi salah satu acuan dalam memilih produk terbaru. Akibat adanya peningkatan ukuran layar dan bisa dikombinasikan sebagai teknologi bernama “hybrid computer” menyebabkan mahasiswa banyak memilih smartphone dengan ukuran yang lebih besar4.
Namun, masalah akibat penggunaan smartphone yang salah pun mulai muncul seperti penggunaan smartphone dalam waktu yang lama dapat mengakibatkan penurunan aktifitas fisik dan masalah psikologis5. Penggunaan ibu jari untuk mengetik pesan dapat menyebabkan adanya de quervain synosytis 6. “Blackberry thumb” merupakan istilah yang diberikan oleh beberapa fisioterapis pada pasien yang mengalami masalah nyeri di ibu jari karena penggunaan smartphone yang lama7. Penggunaan dalam jangka waktu yang lama juga dapat menyebabkan perubahan area carpal tunnel yang merupakan jalur nerve median atau saraf medianus8. Penelitian dari Lee dkk pada tahun 20125 menyatakan bahwa adanya penekanan terhadap nerve median akibat penggunaan smartphone yang lama5. Hal tersebut yang menyebabkan adalah penggunaan smartphone dengan berbagai posisi ibu jari (ulnar deviasi dan pinch grip) dan penekanan pada nerve median yang dapat meningkatkan risiko kejadian Carpal Tunnel Syndrome (CTS) 9.
Beberapa elemen yang dapat menyebabkan masalah muskuloskeletal akibat penggunaan smartphone antara lain, posisi penggunaan, usia, personality, jenis kelamin, lama penggunaan dan ukuran dari smartphone itu sendiri8. Kategori smartphone berdasarkan ukuran dari layar atau screen size oleh Wroblewski sebagai berikut : small smartphone : 4,0-4,5 inchi, medium smartphone : 4,5-5,0 inchi, large smartphone : 5,0 - > 5,5 inchi10.
Penggunaan smartphone dengan berbagai ukuran juga dapat memberikan efek cara memegang dan menggunakan atau swipe yang berbeda. Penekanan pada terowongan carpal ini akan mengakibatkan adanya gangguan pada nerve median yang dapat menimbulkan gejala seperti paresthesia di area yang diinervasinya, maka peneliti ingin mengetahui hubungan antara ukuran smartphone terhadap adanya paresthesia di palmar akibat penyempitan pada terowongan carpal.
METODE PENELITIAN
Rancangan penelitian cross sectional analitik korelasional dengan sampel mahasiswa FK Unud sejumlah 109. Mahasiswa dengan skor SAS (smartphone addiction scale) ≥ 84 yang artinya memiliki tingkat addictive tinggi menggunakan smartphone, tidak mempunyai riwayat trauma atau injury pada tangan dan mempunyai keterbatasan Range of Motion (ROM) pada sendi leher, bahu dan lengan. Penggunaan skor SAS untuk melihat tingkat addictive penggunaan smartphone sehingga memiliki risiko yang lebih besar untuk memiliki paresthesia11.
Penelitian dimulai saat ethical clearance terbit pada 22 Februari 2017 hingga tanggal 8 Maret 2017 di FK Unud. Sampel diminta menggunakan smartphone dengan satu tangan selama 30 menit secara kontinu, posisi duduk dikuris. Kemudian dilakukan pemeriksaan fisioterapi dengan assessment fisioterapi; pemeriksaan fungsi gerak dasar (PFGD), phalen test, tinnel sign, compression test dengan fleksi wrist dan flick sign test.
Menurut Mahadewa12 dari hasil tes PFGD akan dilanjutkan dengan pemeriksaan selanjutnya untuk mengetahui dan memastikan apakah memang adanya keterlibatan nerve median pada terowongan carpal yang menyempit dengan berbagai tes spesifik, yang merupakan tes oleh fisioterapis untuk memastikan diagnosis awalnya12. Sampel dinyatakan positif memiliki paresthesia akibat penyempitan pada terowongan carpal bila positif tes PFGD (oposisi-reposisi finger, fleksi-ekstensi wrist) dan salah satu dari 4 tes spesifik.
Uji analisa data menggunakan chi-square test (p<0,0,5) signifikan, dianalisis dengan menggunakan software statistika di komputer.
HASIL
Karakteristik sampel penelitian meliputi jenis kelamin, usia, tangan dominan menggunakan smartphone, kategori smartphone, riwayat paresthesia pasca penggunaan smartphone, hasil tes paresthesia, PFGD, flick sign test, tinnel sign test, phalen test, compression with wrist flexion, dan hasil tes paresthesia akibat penyempitan pada terowongan carpal dapat dilihat pada Tabel 1, tes paresthesia pada Tabel 2 dan uji hipotesis pada Tabel 3.
Dari 109 sampel, 78,9% adalah perempuan dan berusia mayoritas 18-20 tahun (71,5%). Sampel dominan menggunakan tangan kanan saat memakai smartphone (69,7%). Pengguna smartphone dengan kategori large lebih banyak (45,9%) dibandingkan dengan medium (18,3%) dan small (35,8%). 56,0% mempunyai riwayat mengalami paresthesia setelah penggunaan smartphone selama 30 menit 44,0%. Tes paresthesia pasca penggunaan smartphone selama 30 menit dalam penelitian sebanyak 44%, tes PFGD menunjukkan 18,3% positif, 31,2% positif pada flick sign test, 6,4% positif pada tinnel sign test dan 5,5% positif phalen test dan compression with wrist flexion positif 7,3%. Dari tes tersebut dapat dikatakan bahwa sampel yang mengalami paresthesia akibat penyempitan terowongan carpal sebesar 39,4%
Tabel 1. Karakteristik sampel
Karakteristik |
Kategori |
n |
% |
Jenis Kelamin |
Laki-laki |
23 |
21,1 |
Perempuan |
86 |
78,9 | |
Usia |
18-20 th |
78 |
71,5 |
21-23 th |
31 |
28,5 | |
Kanan |
76 |
69,7 | |
Tangan dominan |
Kiri |
1 |
0,9 |
Keduanya |
32 |
29,4 | |
Small |
39 |
35,8 | |
Kategori Smartphone |
Medium |
20 |
18,3 |
Large |
50 |
45,9 |
Tabel 2. Tes Paresthesia
Karakteristik |
Kategori |
n |
% |
Riwayat paresthesia |
Pernah |
61 |
56,0 |
Tidak |
48 |
44,0 | |
Tes Paresthesia |
Ya |
48 |
44,0 |
Tidak |
61 |
56,0 | |
PFGD |
Positif |
20 |
18,3 |
Negatif |
89 |
81,7 | |
Flick sign test |
Positif |
34 |
31,2 |
Negatif |
75 |
68,8 | |
Tinnel Sign test |
Positif |
7 |
6,4 |
Negatif |
102 |
93,6 | |
Phalen test |
Positif |
6 |
5,5 |
Negatif |
103 |
94,5 | |
Compression with wrist flexion |
Positif Negatif |
8 101 |
7,3 92,7 |
Hasil Tes Paresthesia |
Positif |
43 |
39,4 |
Negatif |
66 |
60,5 |
Uji chi square menunjukkan nilai p = 0,596 (p > 0,05), maka hipotesis nul atau H0 diterima yaitu tidak ada hubungan antara ukuran smartphone dengan kejadian paresthesia di palmar akibat penyempitan terowongan carpal dan ukuran smartphone large dominan mengakibatkan paresthesia di palmar yaitu sebesar 46,5% dibandingkan dengan ukuran small dan medium. Hasil paresthesia sesuai ukuran smartphone dapat dilihat lebih jelas pada grafik 1.
Tabel 3. Uji Hipotesis
Hasil tes |
p | ||
positif |
negatif | ||
n/% |
n/% | ||
Small |
17/39,5 |
22/33,3 | |
Ukuran Smart phone Medium |
14-Jun |
14/21,2 |
0596 |
Large |
20/46,5 |
30/45,5 | |
Total |
43/39,4 |
66/60,6 |
Grafik 1. Paresthesia pada kategori ukuran smartphone
DISKUSI
Karakteristik sampel dilihat dari jenis kelamin perempuan (78.9%) lebih banyak dibandingkan dengan pria (21.1%). Jumlah mahasiswa yang mengisi kuisioner lebih banyak perempuan. Tetapi, jenis kelamin tidak memengaruhi karena pengguna smartphone juga tidak memandang jenis kelamin. Begitu pula dengan usia, usia sampel rata-rata adalah usia mahasiswa yaitu 18-25 tahun, dengan penyebaran usia sampel paling banyak di usia 20 tahun yaitu sebesar 27,5%. Penggunaan smartphone dengan satu tangan yaitu tangan kanan (69,7%), kedua tangan (29,4%) dan tangan kiri (0,9%). Ukuran smartphone yang masuk kategori large atau besar mulai berpengaruh terhadap penggunaannya terbukti dari sekian banyak yang menggunakan smartphone dengan kedua tangan. Seperti yang dijelaskan oleh Statham13 mengenai ergonomi saat menggunakan smartphone dan 3 faktor yang harus diperhatikan adalah apa yang bisa dilihat, sejauh mana ibu jari dapat menggunakan smartphone dan apakah tangan kita nyaman saat memegang smartphone kita 13.
Pengguna smartphone dengan ukuran kategori large memiliki jumlah pengguna yang lebih banyak (45,9%) dibandingkan dengan kategori small (35,8%) dan medium (18,3%). Smartphone large banyak diminati saat ini karena trend peningkatan ukuran smartphone pada berbagai produsen. Akses informasi terasa lebih baik pada smartphone large, karenanya peningkatan penggunaannya pun sangat signifikan13,14. Penelitian sebelumnya dari Shim dkk8 yang menyatakan bahwa penggunaan smartphone dalam jangka waktu yang lama akan mengakibatkan gangguan pada wrist dan carpal tunnel hingga pada tahap selanjutnya dapat mengakibatkan kelemahan otot8. Sedangkan penelitian dari Inal dkk6 menyatakan bahwa penggunaan smartphone berlebihan dapat mengakibatkan adanya nyeri pada ibu jari tangan, penurunan kekuatan pinch dan fungsi tangan serta penekanan pada nerve median6.
Hasil untuk tes PFGD 18,3% positif. Sampel mengalami gangguan gerak seperti adanya kelemahan gerakan wrist aktif (flexi, extensi wrist dan oposisi – reposisi jari terutama thumb) selama beberapa menit pasca menggunakan smartphone utamanya pada smartphone kategori large. Sesuai dengan pernyataan dari Steve Jobs (pendiri Apple) bahwa smartphone yang memiliki kategori large tidak sesuai dengan ergonomi tangan dan akan mengakibatkan gangguan12. Didukung oleh penelitian Inal dkk pada tahun 20156, yang menyatakan akan adanya gangguan pada nerve median akibat dari gerakan repetitive flexi wrist dan extensi saat menggunakan smartphone6. Oleh karena itu, banyak yang menyatakan bahwa smartphone kategori large memiliki risiko lebih besar untuk adanya gangguan pada nerve median dan carpal tunnel. Flick sign test 31,2% positif, yang artinya bahwa setelah menggunakan smartphone sampel yang mengalami paresthesia dengan spontan atau reflex akan melakukan flick dan paresthesia pun akan berkurang. 6,4% positif tinnel sign, phalen test 5,5% positif dan compression with wrist flexion 7,3% positif. Diketahui 46,8% mengalami paresthesia yang positif diakibatkan oleh adanya penyempitan terowongan carpal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa smartphone dengan kategori large memiliki angka paresthesia 46,5 %, ukuran small 39,5% dan ukuran medium 14,0%, didukung juga oleh ukuran smartphone kategori large banyak pada sampel.
Paresthesia di palmar sedikit dirasakan sampel sesudah menggunakan smartphone pada penelitian dikarenakan waktu selama 30 menit yang diberikan untuk menggunakan smartphone belum menimbulkan gejala paresthesia. Penelitian oleh Inal dkk6 menyatakan bahwa pengguna smartphone tidak memiliki gejala CTS seperti paresthesia dan nerve median. Posisi menggunakan smartphone seperti dalam penelitian Woo dkk. pada tahun 2016 adalah ulnar deviasi dan oposisi-reposisi ibu jari atau thumb dapat menyebabkan adanya penekanan pada median nerve sehingga dapat menjadi pemicu adanya gejala CTS 9. Tetapi, pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa penggunaan smartphone dengan posisi tersebut menyebabkan adanya kelemahan pada gerakan aktif oposisi-reposisi, fleksi-ekstensi thumb atau ibu jari. Ukuran dan berat dari smartphone tentunya akan memengaruhi pula penekanan tangan terhadap smartphone. Saat mengetik pada smartphone, penekanan pada ibu jari 20 kali lebih banyak dibandingakan dengan yang lainnya dan lebih banyak lagi bila untuk game7.
Penelitian dari Xiong & Satoshi15 tahun 2014 mengenai penggunaan smartphone dengan menggunakan satu tangan dan melihat adanya kelemahan pada enam otot pada ibu jari dan lengan bawah seperti adductor pollicis, flexor pollicis brevis, abductor pollicis brevis (APB), abductor pollicis longus, first dorsal interosseous (FDI) and extensor digitorum yang menyebabkan kelemahan saat fleksi-ekstensi ibu jari15. Pada penelitian ini juga didapatkan hasil yang sama dengan penelitian Xiong and Satoshi bahwa sampel lebih banyak yang mengalami kelemahan pada ibu jari dan jari tangan setelah menggunakan smartphone dalam waktu yang lama dibandingkan dengan mengalami paresthesia.
Keterbatasan dalam penelitian ini antara lain waktu penggunaan smartphone selama 30 menit belum menimbulkan gejala paresthesia pada beberapa sampel, sehingga belum diketahui berapa waktu yang pasti untuk dapat menimbulkan gejala paresthesia pasca penggunaan smartphone. Dipengaruhi juga oleh sampel penelitian yang merupakan kategori high user yang ditunjukkan dengan skor SAS ≥ 84 terbiasa menggunakannya lebih dari 1 jam. Selain itu, kekurangan lainnya adalah paresthesia merupakan gejala yang sangat subyektif sehingga sangat sulit mengetahui pasti paresthesia yang dialami sampel.
SIMPULAN
Tidak ada hubungan yang signifikan antara ukuran smartphone dengan kejadian paresthesia di palmar akibat penyempitan terowongan carpal pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, namun smartphone dengan kategori large atau besar dominan menyebabkan paresthesia di palmar akibat penyempitan terowongan carpal (46,5%) dibandingkan dengan smartphone kategori small (39,5%) dan medium (14,0%).
DAFTAR PUSTAKA
-
1. Shiraishi, Y., Daiji I., Shinya S., and Keiichi S. 2011. Smartphone Trend and Evolution in Japan. MCPC / Impress R&D joint survey in September 2010, pp.1–12
-
2. Kwon, M., Lee J.Y., Woon W.Y.,Park J.W., Min J.A., Hahn C., gu X., Choi J.H., and Kim D.J. 2013. Development and Validation of a Smartphone Addiction Scale (SAS ). PLoS ONE, 2013 8(2) e83558.
-
3. Katadata. 2016. Pengguna Smartphone di Indonesia 2016-2019. [Online] Available from: http://dev.katadata.co.id/datapublish/2016/05/09/pengguna-smartphone-di-indonesia-2016-2019 [Accessed 4
Desember 2016]
-
4. Poll, Harris. 2015. Student Mobile Device Survey 2015 National Report : College Students. United States :Pearson
-
5. Lee, Y.,S., Yang, H.S., J,eong C.J., Yoo Y.D., Jeong G.Y., Moon J.S.,Kang M.K., and Hong S.W. 2012. Changes in the Thickness of Median Nerves Due to Excessive Use of Smartphones. J. Phys. Ther. Sci., 2012;24(12) pp 1259–1262
-
6. Inal, E.E. and Üniversitesi, T.C.S.D. 2015. Effects of smartphone overuse on hand function , pinch strength , and the median nerve : Smartphone overuse. Wiley Online, 2015;52(2) pp.183–188.
-
7. Walkinshaw, E. Thumbs up and down. CMAJ: Canadian Medical Association journal = journal de l’Association medicale canadienne, 2011;183(11),:711–712.
-
8. Shim, J. 2012. The Effect of Carpal Tunnel Changes on Smartphone Users. Journal of Physical Therapy Science, 2012;24(12), pp.1251–1253.
-
9. Woo, H.C., Peter W., Ng H.K., and Christopher W.K.L. 2016. Development of Kinematic Graphs of Median Nerve during Active Finger Motion : Implications of Smartphone Use. PLoS ONE, 2016;11(7), pp.1–17.
-
10. Wroblewski, L., 2016. LukeW _ As Mobile Screen Size Increases. Lukew ideation+design. Available at:
http://www.lukew.com/ff/entry.asp?1956 [Accessed 27 November2016].
-
11. Kwon, M. Kim D.J., Cho H., and Soo Y. 2013. The Smartphone Addiction Scale : Development and Validation of a Short Version for Adolescents. PLOS one, 2013 8(12) pp.1–7
-
12. Mahadewa. T. G.B.M. 2013. Saraf Perifer-Masalah dan Penanganannya. Jakarta : PT. Indeks
-
13. Statham, M. 2016. When Technology Hurts. Canada: In Occupational Health Clinics for Ontario Workers Inc. pp. 23–29.
-
14. Kim, K.J. and Sundar, S.S. 2014. Does Screen Size Matter for Smartphones? Utilitarian and Hedonic Effects of Screen Size on Smartphone Adoption. CYBERPSYCHOLOGY, BEHAVIOR, AND SOCIAL NETWORKING, 2014;17(7), pp.466–473
-
15. Xiong J. and Satoshi. 2014. An ergonomic study of thumb movements on smartphone touch screen. Journal Ergonomics, 2014; 57(6)
Open Access Journal : https://ojs.unud.ac.id/index.php/mifi/index | 50 |
Discussion and feedback