Sistem Informasi Pendistribusian Bahan Makanan dengan Pendekatan E-SCM
on
MERPATI VOL. 6, NO. 2 AGUSTUS 2018
ISSN: 2252-3006
Sistem Informasi Pendistribusian Bahan Makanan dengan Pendekatan E-SCM
Gede Bagas Aritama, I Nyoman Piarsa, Ni Putu Sutramiani
Program Studi Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Udayana
Bukit Jimbaran, Bali, Indonesia Telp. (0361) 701806
e-mail: bagasaritama@gmail.com, manpits@unud.ac.id , sutramiani@unud.ac.id
Abstrak
Bahan makanan atau bahan pangan merupakan sesuatu yang diproduksi atau diperdagangkan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dengan harga yang rendah hingga tinggi. Jaringan distribusi memiliki peran penting dalam peralihan harga antara petani dan konsumen. Panjang pendeknya saluran distribusi bergantung terhadap jumlah pedagang perantara yang harus dilalui mulai dari petani sampai ke konsumen. Saluran distribusi yang semakin panjang akan cenderung memperkecil bagian yang diterima oleh petani, memperbesar biaya yang dibayarkan oleh konsumen, dan kondisi makanan yang akan diterima oleh konsumen kemungkinan sudah tidak layak untuk dikonsumsi. Penggunaan teknologi internet dalam penerapan Electronic Supply Chain Management dapat dimanfaatkan untuk membantu memasarkan produk bahan makanan dari supplier ke konsumen hanya melalui satu wholesaler dengan harga yang sesuai. Sistem yang dibangun sudah berhasil mencari jarak terdekat supplier dengan menggunakan metode Haversine Formula sehingga proses distribusi bahan makanan dapat ditempuh dengan waktu yang lebih singkat.
Kata Kunci : E-SCM, Bahan Makanan, Sistem Distribusi, Haversine Formula
Abstract
Foodstuffs are produced or traded by the community to fulfill their living needs at low to high prices. The distribution network has an important role in price shifting between farmers and consumers. The length of the distribution channel depends on the number of intermediary traders that need to be through, from farmers to consumers. Longer distribution channel will tend to reduce the portion received by farmers, increase the costs paid by consumers, and the condition of food that will be received by consumers is probably not suitable for consumption. The use of internet technology in the application of Electronic Supply Chain Management can be utilized to help market the product of foodstuffs from supplier to consumer only through one wholesaler with the appropriate price. The system was built already managed to find the distance to the nearest supplier using the Haversine Formula method so that the distribution process run quickly.
Keywords : E-SCM, Foodstuff, Distributed System, Haversine Formula
Bahan makanan atau bahan pangan dalam perdagangan biasa disebut komoditi pangan. Komoditi pangan merupakan sesuatu yang diproduksi atau diperdagangkan, misalnya rempah-rempah, daging, sayur, dan buah. Bahan makanan biasanya diproduksi atau diperdagangkan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dengan harga yang rendah hingga tinggi. Jaringan distribusi memiliki peran penting dalam peralihan harga antara petani dan konsumen. Petani maupun konsumen dari daerah pelosok mengalami kesulitan untuk menembus jaringan distribusi yang ada di kota. Penyebabnya adalah kurang jelasnya pihak-pihak yang terlibat dalam jaringan distribusi dan jarang diketahuinya tempat berlangsungnya kegiatan tersebut.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Elly Jumiati, Dwidjono Hadi Darwanto, Slamet Hartono, dan Masyhuri mengenai analisis saluran distribusi pemasaran, panjangnya saluran distribusi akan berpengaruh terhadap harga bahan makanan menjadi rendah atau tinggi, dimana semakin panjang saluran distribusi akan cenderung memperkecil bagian yang diterima oleh petani dan memperbesar biaya yang dibayarkan oleh konsumen [1]. Panjang pendeknya saluran distribusi bergantung terhadap jumlah pedagang perantara yang harus dilalui mulai dari petani sampai ke konsumen akhir dikarenakan kurangnya informasi jaringan distribusi.
Penelitian terkait Electronic Supply Chain Management diantaranya adalah “Design of Automated Process in Supply Chain Application based on Supplier’s Ranked and Quota” oleh Putu Angelina Widya G., I Made Sukarsa, dan I Nyoman Piarsa yang membahas mengenai sistem pemilihan supplier secara otomatis ketika konsumen melakukan pemesan barang ke wholesaler. Supplier akan diseleksi secara manual oleh admin, dimana ranking tertinggi akan memiliki reputasi bagus yang ditentukan oleh ketepatan persediaan produk serta ketepatan waktu dalam pengiriman barang [2]. "Rancang Bangun Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Rantai Pasok Distribusi Daging Sapi Nasional" oleh Lidya Trifidya, Sarwosri, dan Erma Suryani yang membahas mengenai pembuatan sistem Supply Chain Management distribusi daging sapi yang dapat digunakan untuk memudahkan dalam melakukan transaksi0pemesanan berdasarkan jumlah permintaan barang dan jumlah stok yang tersedia, agar disparitas harga serta kelangkaan stok tidak terjadi pada komoditas daging sapi karena antar wilayah akan mengalami perbedaan harga yang tinggi yang disebabkan oleh terjadinya peningkatan harga [3].
Penelitian terkait metode Haversine Formula salah satunya yaitu “Penerapan Formula Haversine pada Sistem Informasi Geografis Pencarian Jarak Terdekat Lokasi Lapangan Futsal” oleh Yulianto, Ramadiani, dan Awang Harsa Kridalaksana membahas mengenai sistem informasi geografis yang berisi lokasi dan0informasi lapangan futsal yang disajikan dalam bentuk0peta digital dan menerapkan metode Haversine Formula untuk mencari lokasi terdekat [4]. “Pencarian Lokasi Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) Terdekat Menggunakan Haversine Formula (Studi Kasus Kota Samarinda)” oleh Dyna Khairina, Febrian Ramadhinata, dan Heliza Hatta yang membahas mengenai pencarian lokasi JNE terdekat yang dilakukan oleh pengguna berdasarkan lokasi pengguna0ke lokasi JNE [5].
Penggunaan teknologi internet dalam penerapan Electronic Supply Chain Management berbasis website dapat mengintegrasikan antara konsumen dengan supplier yang disalurkan melalui wholesaler secara realtime sehingga memudahkan antar pihak dalam melakukan transaksi. Berdasarkan penelitian yang telah dijabarkan, penelitian yang dilakukan berfokus kepada pemilihan supplier dengan cara seleksi berdasarkan jarak terdekat yang dihitung dengan menggunakan metode Haversine Formula. Pendekatan Electronic Supply Chain Management digunakan untuk memastikan kelancaran distribusi produk dari supplier ke konsumen dengan cara yang efisien karena kelancaran distribusi akan menjamin ketersediaan stok dan kondisi makanan yang masih tetap layak untuk dikonsumsi.
Metodologi penelitian merupakan aspek dasar dalam pengerjaan suatu sistem. Metode penelitian menjelaskan tentang tahapan yang dilakukan dalam membangun penelitian sistem informasi pendistribusian bahan makanan dengan pendekatan E-SCM.
Selesai
-
Gambar 1. Tahap Penelitian
Lima tahap penelitian pada Gambar 1 dimulai dengan identifikasi masalah, yaitu tahap melakukan identifikasi dan analisis yang lebih spesifik terkait sistem informasi pendistribusian
bahan makanan dengan pendekatan E-SCM. Tahap kedua adalah studi literatur, yaitu tahap pengumpulan teori-teori penunjang dalam penelitian. Tahap ketiga adalah perancangan sistem, yaitu tahap pembuatan gambaran umum serta flowchart sistem informasi pendistribusian bahan makanan dengan pendekatan E-SCM. Tahap keempat adalah implementasi sistem, yaitu mengimplementasikan sistem dalam bentuk website. Tahap terakhir adalah proses pengujian sistem untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan kehandalan sistem yang dibuat secara keseluruhan.
Gambaran umum sistem merupakan gambaran dari keseluruhan proses sistem yang dilakukan pada penelitian sistem informasi pendistribusian bahan makanan dengan pendekatan E-SCM.
KONSUMEN |
Aplikasiweb |
SUPPLIER | ||
£ "order! I |
→ i |
⅛o | ||
Konsumen melakukan order bahan makanan pada aplikasi web, serta melakukan pembayaran dengan cara transfer |
Af mem< kon i |
>likasi asukka sumer data 1 |
web akan n data order a ke dalam base l Q - | |
Kemudian aplikasi web akan melakukan seleksi serta pemilihan supplier yang akan melakukan supply bahan makanan ke konsumen berdasarkan Jarakterdekat |
Supplierakan mendapatkan notifikasi berupa pesanan masuk, yang selanjutnya dapat diproses oleh supplier |
Gambar 2. Gambaran Umum Sistem
Gambaran umum sistem yang dirancang pada Gambar 2 terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap pada konsumen, tahap pada aplikasi web, dan tahap pada supplier. Tahap pertama yang dilakukan, yaitu pada tahap konsumen. Konsumen melakukan pemesanan bahan makanan pada aplikasi web, serta melakukan pembayaran dengan cara transfer. Tahap kedua adalah tahap pada aplikasi web. Aplikasi web akan memasukkan data pesanan konsumen kedalam database. Aplikasi web selanjutnya akan melakukan seleksi serta pemilihan supplier yang akan memasarkan produk bahan makanannya ke konsumen berdasarkan jarak terdekat. Tahap terakhir adalah tahap pada supplier. Supplier yang terpilih akan menerima atau mendapatkan notifikasi berupa informasi pesanan masuk, yang selanjutnya dapat diproses oleh supplier.
-
2.2 Flowchart
Flowchart berisi penjelasan mengenai alur proses yang terjadi didalam penelitian sistem informasi pendistribusian bahan makanan dengan pendekatan E-SCM.
Gambar 3. Flowchart Sistem
Gambar 3 menjelaskan alur kerja utama sistem yaitu pencarian supplier terdekat. Pencarian supplier dimulai dari mengecek jumlah pesanan dari konsumen. Pesanan yang terdapat pada baris pertama akan diproses terlebih dahulu. Sistem kemudian akan mencari supplier yang memiliki stok persediaan produk pesanan tersebut. Supplier yang terpilih kemudian akan diseleksi lagi dengan mencari jarak terdekat antara supplier dengan konsumen. Supplier terdekat pada urutan pertama yang akan dicek terlebih dahulu stok persediaannya. Jika stok persediaannya memenuhi dari kuantitas pesanan konsumen, maka supplier tersebut akan langsung dipilih dan sistem akan melanjutkan ke produk pesanan pada baris selanjutnya. Jika tidak memenuhi, maka sistem akan memilih supplier tersebut dengan mengambil seluruh stok persediaan yang dimiliki, kemudian sisa kuantitas yang belum terpenuhi akan diambil pada supplier berikutnya. Proses dilakukan hingga seluruh kuantitas pesanan pada produk bahan makanan tersebut terpenuhi dan jika sudah terpenuhi maka sistem akan kembali melanjutkan ke produk pesanan pada baris selanjutnya dan begitupun seterusnya hingga semua pesanan sudah terpenuhi.
-
2.3 Fishbone Diagram
Fishbone diagram digunakan untuk mengidentifikasi kemungkinan penyebab masalah atau menemukan akar penyebab masalah dan menganalisis masalah tersebut melalui sesi brainstorming.
Gambar 4. Fishbone Diagram Sistem
Fishbone Diagram pada Gambar 4 menjelaskan atribut yang diperlukan dalam pengembangan penelitian. Tools yang digunakan dalam pengembangan sistem adalah Sublime Text. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah SQL Query, PHP, dan Javascript. Database Management System (DBMS) yang digunakan untuk membuat basis data adalah MySQL. Metode yang digunakan untuk menentukan jarak terdekat adalah Haversine Formula.
Kajian pustaka memuat materi yang menjadi referensi yang menunjang penelitian ini. Referensi yang dimuat yakni terkait Supply Chain Management, Electronic Supply Chain Management, Google Maps API, dan Haversine Formula.
-
3.1 Supply Chain Management
Supply Chain Management adalah proses pengelolaan seluruh aktivitas seperti perencanaan produksi, perencanaan dan pengelolaan barang jasa, proses transformasi produk, dan penyimpanan produk jadi ataupun bahan baku hingga distribusi produk jadi ke konsumen akhir [6]. Supply Chain Management memiliki dua proses, proses inbound merupakan proses pertama yang terdiri dari penerimaan, penyimpanan, dan distribusi bahan-bahan masukan untuk menghasilkan produk dan jasa, proses outbound merupakan proses kedua yang terdiri dari aktivitas-aktivitas yang melibatkan distribusi produk ke pelanggan. Tujuan Supply Chain Management digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas transaksi, waktu, biaya, dan mendapatkan kualitas yang lebih baik bagi barang atau jasa yang terjadi disepanjang rantai pasokan dan untuk memaksimalkan nilai keseluruhan0yang dihasilkan0untuk memenuhi permintaan dan kebutuhan0pelanggan [3].
-
3.2 Electronic Supply Chain Management
Electronic Supply Chain Management merupakan suatu konsep manajemen yang digunakan untuk mengintegrasikan seluruh elemen perusahaan terutama yang berhubungan dalam proses sistem produksi dan pemasokan bahan dengan memanfaatkan teknologi internet. Penggunaan teknologi internet dalam implementasi E-SCM bertujuan untuk meningkatkan kecepatan, memperluas0 proses B2B, kelincahan, control yang0 realtime dan kepuasan00konsumen [7].
Google Maps API berbasis XML dan JavaScript sudah merevolusi aplikasi0 layanan pemetaan online di World Wide Web sejak diluncurkan pada tahun 2005. Google Maps API
menggunakan tipe interaksi client-server dapat mengunduh informasi langsung dari peta dengan mempertahankan hubungan yang berkelanjutan antara client-server [8]. Google Maps API adalah fitur aplikasi yang diterapkan untuk0memfasilitasi pengguna0yang ingin mengintegrasikan Google Maps ke situs web dengan menampilkan data yang dimiliki. Google Maps dapat ditampilkan di situs web eksternal menggunakan Google Maps API. JavaScript Maps API harus dimasukkan terlebih dahulu agar aplikasi Google Maps dapat muncul di situs web [9][10].
-
3.4 Metode Haversine Formula
Metode Haversine Formula merupakan suatu metode persamaan dalam navigasi untuk mengetahui jarak antar dua titik berdasarkan bujur dan lintang dengan memperhitungkan bahwa bumi adalah bidang yang memilki derajat kelengkungan bukan sebuah bidang datar.
∆lat = lat2 - IatA (1) ∆long = long2 — long1 (2) a = sin2(∆lat∕2') + cos(lat2). cos(lat1). sin2(∆long∕2) (3) c = 2.atan2(√a,√1-^ay) (4) d = R.c (5)
Penggunaan rumus metode Haversine ini mengasumsikan pengabaian efek0ellipsoidal, dimana untuk sebagian perhitungan hasilnya cukup akurat, serta pengabaian ketinggian0bukit dan kedalaman0lembah di permukaan0bumi. Persamaan 1 dilakukan untuk menghitung besaran perubahan latitude. Persamaan 2 dilakukan untuk menghitung besaran perubahan longitude. Persamaan 4 dilakukan untuk menghitung kalkulasi perpotongan sumbu. Persamaan 5 dilakukan untuk mengkonversi jarak ke kilometer [4].
Hasil dan pembahasan sistem informasi pendistribusian bahan makanan dengan pendekatan E-SCM meliputi uji coba sistem dalam melakukan pencarian supplier terdekat. Uji coba sistem dimulai dari pengambilan data uji supplier.
Data Supplier
Show

entries
Search:
10
No. IL |
Nama Supplier |
Alamat |
No. Telp |
1 |
Supplier Denpasar |
JalanTeuku UmarNo. 1. KotaDenpasarj Bali, 80116 |
083083083083 |
2 |
Supplier Karangasem |
Jalan Raya Padang Bai, Kab. Karangasem, Bali, 80116 |
084084084084 |
3 |
Supplier Klungkung |
Jalan Gelgel, Kab. Klungkung, Bali, 80117 |
085085085085 |
4 |
SuppIierGianyar |
Jalan Raya Guang, Kab. Gianyar, Bali, 80010 |
086086086086 |
5 |
Supplier Badung |
Jalan Melasti, Kab. Badung, Bali, 80011 |
087087087087 |
Showing 1 to 5 of 5 entries
Gambar 5. Data Uji Supplier
Gambar 5 menjelaskan bahwa terdapat lima data supplier yang dijadikan sebagai data uji sistem, yaitu Supplier Denpasar, Supplier Karangaem, Supplier Klungkung, Supplier Gianyar, dan Supplier Badung.
Ulasan Pesanan
Total Pesanan
9
AlamatPengiriman
Metode Pembayaran
® Ulasan
Nama Barang
Bawang Putih
Total
Kuantitas HargaSatuan Total
5 Kg Rp 45.000 Rp 225.000
Rp 225.000
Biaya pengiriman akan dikalkulasikan dengan subtotal pesanan Anda.
Subtotal Pesanan Rp 225.000
Biaya Pengiriman Rp 0
Grandtotal Rp 225.000
Nama Konsumen : Gede Arigas
Alamat : Jalan Raya Puputan, Kota Denpasar, Ball
KodePos : 80211
No. Telepon : 082082082082
Transfer via : Bank BCA
Place an order >
< Kembali ke metode pembayaran
Gambar 6. Pesanan Konsumen
Gambar 6 menunjukan pesanan yang dilakukan oleh konsumen yang terdiri dari data pesanan, data konsumen, dan alamat pengiriman. Alamat pengiriman diambil untuk melakukan pencarian supplier terdekat. Alamat pengiriman konsumen beralamat di Jalan Raya Puputan, Kota Denpasar. Adapun perhitungan jarak antara konsumen dengan supplier yang dilakukan dengan menggunakan metode Haversine Formula dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Hasil Seleksi Supplier Terdekat
No |
Nama Supplier |
Latitude |
Longitude |
Jarak |
1 |
Supplier Denpasar |
-8.676440950413262 |
115.2062442271083 |
2,18 km |
2 |
Supplier Badung |
-8.728375996021782 |
115.1751779018368 |
8,19 km |
3 |
Supplier Gianyar |
-8.545763125799695 |
115.3289864955868 |
18,24 km |
4 |
Supplier Klungkung |
-8.505698725186114 |
115.5109475551571 |
36,5 km |
5 |
Supplier Karangasem |
-8.450009044261979 |
115.6166909633602 |
49,66 km |
Tabel 1 menunjukkan hasil seleksi supplier terdekat berdasarkan lokasi pengiriman konsumen. Perhitungan jarak dilakukan terlebih dahulu dengan menggunakan metode Haversine Formula berdasarkan latitude dan longitude konsumen dengan supplier. Jarak supplier yang didapatkan kemudian disortir berdasarkan jarak terdekat. Hasil seleksi supplier terdekat yang diperoleh yaitu Supplier Denpasar dengan jarak 2,18 km. Supplier terdekat kedua yaitu Supplier Badung dengan jarak 8,19 km. Supplier terdekat ketiga yaitu Supplier Gianyar dengan jarak 18,24 km.
Detail Pesanan
No. |
Nama Barang |
Kuantitas |
Harga |
Total Harga |
Nama Supplier |
Tujuan Pengiriman |
Status |
1 |
Bawang Putih |
5 |
Rp 43.000 |
Rp 215.000 |
Supplier Denpasar |
Jalan Raya Puputan |
I BeluiriDiproses | |
Gambar 7. Hasil Pemilihan Supplier Terdekat
Gambar 7 menunjukan hasil pemilihan supplier terdekat. Diantara lima data uji supplier yang ada, supplier yang terpilih adalah Supplier Denpasar. Supplier Denpasar merupakan supplier terdekat dari lokasi pengiriman konsumen.
Sistem informasi pendistribusian bahan makanan dengan pendekatan E-SCM mampu mengintegrasikan antara konsumen dengan supplier yang disalurkan melalui wholesaler secara realtime sehingga memudahkan antar pihak dalam melakukan transaksi. Sistem terdiri dari tiga proses utama, yaitu proses konsumen melakukan order, proses sistem melakukan request ke supplier, dan proses konfirmasi pesanan yang dilakukan oleh supplier. Hasil analisa dan pengujian menunjukkan bahwa sistem sudah mampu melakukan pemilihan supplier dengan cara seleksi berdasarkan jarak terdekat yang dihitung dengan menggunakan metode Haversine Formula. Kedepannya sistem ini masih dapat dikembangkan dengan menambah variabel yang digunakan dalam proses penentuan supplier.
Daftar Pustaka
-
[1] Elly Jumiati, Dwidjono Hadi Darwanto, Slamet Hartono, Masyhuri. Analisis Saluran Pemasaran dan Marjin Pemasaran Kelapa di Daerah Perbatasan Kalimantan Timur, Jurnal AGRIFOR. 2013; 12(1): 1-10.
-
[2] Putu Angelina Widya G., I Made Sukarsa, I Nyoman Piarsa. Design of Automated Process in Supply Chain Application based on Supplier’s Ranked and Quota, International Journal of Computer Applications. 2013; 61(15): 17-23.
-
[3] Lidya Trifidya, Sarwosri, Erma Suryani. Rancang Bangun Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Rantai Pasok Distribusi Daging Sapi Nasional, Jurnal Teknik ITS. 2016; 5(2): 817-821.
-
[4] Yulianto, Ramadiani, Awang Harsa Kridalaksana. Penerapan Formula Haversine pada Sistem Informasi Geografis Pencarian Jarak Terdekat Lokasi Lapangan Futsal, Informatika Mulawarman: Jurnal Ilmiah Ilmu Komputer. 2018; 13(1): 14-21.
-
[5] Dyna Khairina, Febrian Ramadhinata, Heliza Hatta. Pencarian Lokasi Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) Terdekat Menggunakan Haversine Formula (Studi Kasus Kota Samarinda), Seminar Nasional Inovasi Dan Aplikasi Teknologi Di Industri 2017. 2017.
-
[6] Setijadi. Introduction to SCM Technologies. 2014.
-
[7] Enty Nur Hayati, Mumpuni Wijiasih Fitriyah. Penerapan E-Supply Chain Management pada Industri (Studi Kasus pada PT Maitland-Smith Indonesia), DINAMIKA TEKNIK. 2015; 9(2): 19-33.
-
[8] Luh Gede Sri Handayani, I Nyoman Piarsa, Kadek Suar Wibawa. Sistem Informasi Geografis Pemetaan Jalan Desa Berbasis Web, LONTAR KOMPUTER. 2015; 6(2): 128-137.
-
[9] I Gede Udayana Putra, I Nyoman Piarsa, Anak Agung Kompiang Oka Sudana. The Implementation of Tree Method in Geographic Information System of Mother Temple
Mapping and its Linkages based on Web, International Journal of Computer Applications. 2016; 148(10): 9-12.
-
[10] I Wayan Yoga Wirangga, I Nyoman Piarsa, I Ketut Adi Purnawan. Aplikasi Sistem Informasi Geografis Untuk Pemetaan Letak Suatu Rumah Makan di Wilayah Denpasar, MERPATI. 2014; 2(2): 238-245.
Sistem Informasi Pendistribusian Bahan Makanan dengan Pendekatan E-SCM
(Gede Bagas Aritama)
84
Discussion and feedback