MERPATI VOL.4 NO.1 APRIL 2016

ISSN: 2252-3006

RANCANG BANGUN SISTEM TERDISTRIBUSI PADA APOTEK

I Putu Mahendra Pramadhitya, I Ketut Adi Purnawan, Ni Kadek Dwi Rusjayanthi Jurusan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Udayana

Bukit Jimbaran, Bali, Indonesia e-mail: [email protected], [email protected], [email protected]

Abstrak

Apotek adalah sarana distribusi sediaan farmasi yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sediaan farmasi masyarakat. Tujuan tersebut dapat dicapai dengan dukungan sumber daya manusia di bidang kesehatan, serta sistem pengolahan data agar manajemen apotek dapat berjalan dengan baik. Bertambahnya pelanggan apotek dan berkembangnya struktur organisasi pada apotek menyebabkan perkembangan apotek dengan penambahan cabang baru. Penambahan cabang pada apotekmengharuskan manajemen mengatur segala keperluan operasional cabang dan pusat. Ketidakseragamanstruktur data dan beban jaringan akibat proses tersentralisasi antar apotek cabang dan apotek pusatmenjadi permasalahan dalam komunikasi dan konektivitas data. Mekanisme sistem terdistribusi yang digunakan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah menerapkan teknik Fragmentasi Horizontal dan teknik Replikasi. Hasil perancangan sistem terdistribusi adalah meningkatnya kehandalan dan ketersediaan data, karena datadidistribusikan ke lokasi cabang tetapi tetap terhubung dengan jaringan pusat. Apotek pusat dapatmengurangai biaya oprasional dan bebankomputasi karena beberapa operasional dapat dilakukan secara lokal oleh apotek cabang.

Kata Kunci: Apotek, Sistem Terdistribusi, Fragmentasi Horizontal, Replikasi, Sistem Pengolahan Data

Abstract

The drugstore is a distribution facility for pharmacy supply aims to fulfill the needs for public pharmacy supply. The aim can be achieved with the support of human resources in the health sector, as well as data processing system so that drugstore management can be maintained well. The growing of customers and the development of organizational structure in the pharmacy leads to the development of drugstore with the addition of new branches. The addition of branches of the drugstore required the management to setup all the operational requirements of the branches and the center. The non uniformity of data structure and the network load due to centralized process between branch and central pharmacy becomes the issue in data communication and connectivity. Distributed system mechanism being used to handle the problem is to apply the Horizontal Fragmentation technique and Replication technique. The outcome of distributed system design is the improvement of reliability and data availability, since data is distributed to branch location but still connected with central network. Central pharmacy can reduce the operational cost and computing load because several operations can be carried out locally by branch pharmacy.

Keywords : Pharmacy, Distributed System, Horizontal Fragmentation, Database Replication, Database Management System.

  • 1.    Pendahuluan

Perkembangan teknologi sangat berpengaruh terhadap proses pendistribusian data. Teknologi sangat dibutuhkan guna menunjang proses pendistribusian data, terutama jika suatu perusahaan memiliki cabang yang tersebar dibeberapa daerah berbeda. Faktor jarak sering menjadi kendala dalam proses pendistribusian data. Bagi perusahaan yang mempunyai jumlah cabang tersebar, kebutuhan basis data yang mampu menampung data transaksi dan menjamin konektivitas data sangat dibutuhkan.

Keseragaman struktur data dan kelancaran konektivitas data pada masing-masing cabang dengan kantor pusat tentunya sangat diperlukan. Strategi penempatan data yang tepat yaitu dengan menggunakan sistem basis data terdistribusi. Basis data dalam sistem terdistribusi dapat dipecah menjadi beberapa bagian atau fragmen dan disimpan terpisah secara fisik serta tetap terhubung secara logic. Data pada sistem terdistribusi didistribusikan dan disimpan di lokasi dimana data tersebut sering dipergunakan, tetapi tetap saling terkait antara satu data dengan data lainnya yang terhubung dalam suatu jaringan komputer.

Apotek merupakan suatu sarana distribusi kebutuhan farmasi masyarakat yang memiliki peran vital dalam kehidupan bermasyarakat. Terdapat Apotek yang memiliki cabang di beberapa daerah yang masih menggunakan sistem konvensional atau tersentralisasi dalam melakukan proses distribusi data.Proses pendistribusian data yang terjadi antara Apotek Pusat dengan Apotek Cabang masih berupa file yang dalam jangka waktu tertentu dikirim melalui email, selanjutnya semua data dari semua kantor cabang disimpan di kantor pusat. Tidak adanya komunikasi dan konektivitas dataantara database cabang dengan database pusat menyebabkan lambannya proses pengambilan keputusan dari kantor pusat, sehingga terjadi ketidaksesuaian data dalam jangka waktu tertentu antar pusat dan cabang. Tujuanutama dari sistem terdistribusi pada apotek adalah mendistribusikan data ke beberapa cabangtetapi tetap terhubung dengan jaringan pusat. Perancangan sistem terdistribusi pada apotek diharapkan mempunyai manfaat dan kelebihan dibandingkan sistem tersentralisasi yang sebelumnya diterapkan, sehingga dapat meningkatkan pelayanan apotek sebagai perusahaan pendistribusian kebutuhan farmasi bagi seluruhmasyarakat.

  • 2.    Metodologi Penelitian

Metode Penelitian terdiri dari beberapa tahapan, yaitu tahap pengumpulan data atau informasi dan tahap perancangan sistem. Metode pengumpulan data menggunakan teknik wawancara mendalam dan observasi secara langsung, sedangkan metode perancangan sistem menggunakan metode System Development Life Cycle.

  • 2.1    System Development Life Cycle (SDLC)

SDLC adalah metode pengembangan sistem yang digunakan untuk mengembangkan suatu sistem informasi, yaitu suatu rangkaian proses untuk melaksanakan seluruh langkah yang diperlukan dalam menganalisa, merancang, mengimplementasikan, dan memelihara sistem informasi[1]. Tahap yang ada pada siklus kehidupan perancangan sistem yaitu:

  • 1.    Analisa Kelayakan

Tahapan ini memfokuskan pada analisa area aplikasi yang unggul,mengidentifikasi pengumpulan informasi dan penyebarannya, mempelajari keuntungan dan kerugian, penentuan kompleksitas proses data, dan menentukan prioritas aplikasi yang digunakan.

  • 2.    Desain Sistem

Perancangan dari desain sistem terbagi menjadi tiga tahap yaitu perancangan konseptual, perancangan logis, dan perancangan fisik.

  • 3.     Implementasi

Berupa tahap mengimplementasikan sistem yang telah dirancang.

  • 4.    Operasi dan Pemeliharaan

Pengoperasian sistem setelah dilakukan validasi, disertai dengan pengawasan dan perawatan dalam memelihara sistem untuk kedepannya.

  • 2.2    Gambaran Umum

Apotek memiliki jumlah volume obat yang tidak sedikit. Apotek juga memiliki beberapa cabang yang tersebar luas di daerah, sehingga letak pusat dan cabang apotek tersebut cukup jauh yang menyebabkan terjadinya permasalahan dalam komunikasi dan konektivitas data. Berdasarkan permasalahan tersebut, diperlukan sebuah sistem yang dapat mempermudah kegiatan dari perusahaan, baik untuk menyediakan data obat yang dijual ataupun memudahkan dalam pertukaran data perusahaan.Gambar 1 merupakan gambaran umum dari perancanganyang diterapkan pada apotek pusat dan cabang.

Gambar 1. Gambaran Umum

  • 2.3    Rancangan ERD (Entity Relationship Diagram)

Permodelan sistem merupakan suatu bagian dari perencanaan secara keseluruhan sebagai salah satu upaya feedback, evaluasi dan perampungan suatu perencanaan sistem informasi [2]. ERD (Entity Relationship Diagram) merupakan bagian dari permodelan sistem yangmenggambarkan hubungan atau relasi pada setiap tabel. ERD dibuat untuk menggambarkan atau membuat model suatu database. Gambar 2 merupakan perancangan ERD dari sistem apotek terdistribusi.

Gambar 2. ER Diagram

  • 2.4    Rancangan Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagramatau DFD adalah suatu diagram yang menggunakan notasi untuk menggambarkan arus data dari sistem. DFD membantu untuk memahami sistem secara logika dan terstruktur. Gambar 3 di bawah ini merupakanData Flow DiagramLevel 0 dari sistem terdistribusi apotek.

0

Validasi Hak Akses

User ID, Pass

Otoritas, identitas

Cabang

—I D4 Z Customer

—I D12 User

—I D2 2 Data Barang

--1 D3π Produsen

Dept. User    Data SR-W

Modul SR

Data SR

Validasi Data Master

CRUD Data Master

DR

CRUD Data Master

User

Data Barang

Supplier

Gudang

Barang Rusak

Report PR, DR, Barang Rusak, Retur, Opname

Modul

Data Barang, RR

Receiving

Data permintaan pembelian barang

DO, Data Barang, Invoice Data Retur

D6 ] PO

- D5 Supplier

-►| D7] Data Receiving

Data Obat, harga



Verifikasi


Supplier


Customer


Pihak Kerjasama



_fZ

Dinas Kesehatan/ BPOM


Data

Hasil P


I D2 Data Barang


Modul Purchasing


Data PR, Data PO, Data Supplier


Data Barang, Informasi Barang, Nota Pembayaran


Laporan pendistribusian oba


Kebijakan pendistribusian obat


h


5


Staff Gudang


Data PR, DR, Barang Rusak, Retur, Opname



konfirmasi, data tagihan kerjas


i , Kebijakan kerja sama



Modul Pencarian Data


Modul Transaksi Penjualan


Data Barang

Transaksi Penjualan

Modul

Pelaporan

Laporan Keseluruhan


Request Laporan


Laporan Penjualan, Pembelian, Stok


Apotek



User


Data Barang


Produsen


Customer


Supplier


Cabang


Accounting


Permintaan Laporan Penjualan, embelian, Stok, Transfer

Cabang

D8 Transaksi Penjualan

Retur

D9 Data PR


D6 i

D7


PO


Data Receiving


—I D15 Retur Gudang

Gambar 3. DFD Level 0

  • 2.5    Rancangan DDBMS (Distributed Database Management System)

Skema rancangan DDBMS dapat dilihat dari beberapa tabel yang direplikasi, baik untuk tabel pusat yang direplikasi ke cabang dan beberapa tabel lain mengalami fragmentasi dari pusat ke cabang berdasarkan Id Cabang.Berikut adalah penjelasan dari masing-masing alokasi data baik itu untuk replikasi data maupun fragmentasi data. Terlebih dahulu dijelaskan mengenai replikasi data pada Gambar 4.

Pembelian

pbid

PO

Supplier

DetPO

Pembayaran

Trans_Pembelian

poid

PK

spid

PK

Detpoid

PK

idByr

PK

pbtid


spnama spalamat sptelpon spemail


FK2

FK1


FK3


Costumer


pbnota pbtgl poid spid pbdiskon idByr pbbayar pbstatus pbketerangan


FK1

FK2


pbid bid harga pbtdiskon pbtqty


jpembayaran


Barang


PK


bid


PK


FK1

FK2



cnama calamat ctelpon cket


cid


User


PK


uid


PK


FK1


Roles


PK


rname


Penjualan


PK


pjid


R8


R2


rid

uname

upass name



FK1

FK2

FK3

FK4


pjtgl pjdiskon cid uid s_id idByr pjbayar pjstatus pjketerang


Trans_Penjualan


PK


FK1

FK2


Sistem


pjtid


PK


pjid bid pjtdiskon pjtqty pjharga

sno sip snama sinfo sok


s_id


FK1

FK2

FK3

FK4


bcode bnama prid kid pbsid pjsid bisi bstock bbeli bjual bsatuan




Modal


PK


moid


rid


FK1

FK2


modate moAwal uid s_id


PK


FK1


detStokOp


idDetSO


StokOp


FK1

FK2


idSO bid

jumlah opname jumlah real selisih stok ketSO


PK


idSO


FK1


tglSO uid status


Costumer


PK


cid


Penjualan


PK


pjid


cnama calamat ctelpon cket


FK1

FK2

FK3

FK4


poNo poTgl poLastMo poTglKirim idByr spid uid postatus poKet


barang_rusak


PK


FK1


Katagori


brid


FK1

FK2


poid

bid

qty ketDetPO


pjsid

pjsnama


Pjsatuan



SERVER PUSAT


bid

brtgl_dicatat brqty brket braktif


Pbsatuan


OrderPusat

opId

pbsid

pbsnama

DetOrderPusat

DetOpId

PK

FK1

FK2


kid

knama


Produsen

Cabang

PK

prid

cabId

prnama pralamat prtelepon

nama_cabang alamat_cabang elp_cabang email cabang

detDelCabang

detDelCabId

delCabId

bid

qty

status keterangan

DelCabang

PK



PK


delCabId


delCabNo delCabTgl opId uid status cabId keterangan


FK1

FK2


opNo opTg uid cabId opKet status


opId bid

qty


FK3

FK1

FK2

R3



Barang


PK


bid


1’ Pembayaran


PK


idByr


R4

R4

pjsid

pjsnama

pbsid

OrderPusat

opId

pbsnama

Pjsatuan

DetOrderPusat

SERVER CABANG

PK

DetOpId

FK1

FK2

FK3

opId bid pbsid qty


jpembayaran


bcode bnama prid kid pbsid pjsid bisi bstock bbeli bjual bsatuan


PK


Sistem


FK1

FK2

FK3

FK4


Trans_Penjualan


pjtgl pjdiskon cid

uid s_id idByr pjbayar pjstatus pjketerangan


PK


pjtid


PK


FK1

FK2


barang_rusak


s_id


PK


pjid bid pjtdiskon pjtqty pjharga

sno sip snama sinfo sok


PK


brid


FK1


bid

brtgl_dicatat brqty brket braktif


Pbsatuan


User

PK

uid

FK1

rid

uname

upass name

PK

rid

Modal

moid

modate moAwal uid s_id

FK1

FK2


Cabang


Produsen


Katagori


Roles



detStokOp


PK


idDetSO


PK


detDelCabang


PK


FK1


PK


detDelCabId


delCabId

bid

qty

status

keterangan


StokOp


FK1

FK2


idSO bid

jumlah opna jumlah real selisih stok ketSO


idSO

tglSO

status


nama_cabang alamat_cabang telp_cabang email_cabang


cabId


PK


prnama pralamat prtelepon


prid


kid


knama


PK


DelCabang


delCabId


FK1

FK2


FK3


delCabNo delCabTgl opId uid status cabId keterangan


FK1

FK2


opNo opTgl uid cabId opKet status


Gambar 4. Replikasi Tabel

Gambar 4 menunjukkan terdapat 8 tabel yang mengalami replikasi. Salah satu tabel yang mengalami replikasi adalah tabel barang. Tabel barang mengalami replikasi karena pertimbangannya bahwa barangyang dijual antara pusat dan cabang harus sama, baik itu di pusat ataupun di cabang. Replikasi yang terjadi pada tabel barang yaitu replikasi dari pusat ke cabang atau dengan kata lain disebut replikasi satu arah. Replikasi yang terjadi bersifat syncronouse, karena setiap perubahan dari tabel barang yang terjadi di pusat langsung diupdate ke cabang, sehingga pusat dan cabang memiliki struktur dan persepsi data yang sama. Selain mengenai alokasi data yang berupa replikasi tabel pada Gambar 4, fragmentasi data selanjutnya terjadi pada 11 tabelyang dapat dilihat pada Gambar 5.Tabel Stok merupakan salah satu tabel yang mengalami fragmentasi, karena berisi data mengenai stok barang pada tiap cabang dan pusat yang berguna untuk melakukan proses stockopname. Tabel stok mengalami fragmentasi karena tabel stok berisikan data yang berbeda antar tiap cabang.

PK


Supplier


PK


spid


spnama spalamat sptelpon spemail


Costumer


PK


cid


cnama calamat ctelpon cket


User


PK


uid


FK1


rid


upass name


Roles


PK


rid


rname


detStokOp


idDetSO


idSO bid

jumlah opname jumlah real selisih stok ketSO


tumer

cid

PK

User

uid

FK1

FK2

cnama calamat ctelpon ket

rid

uname upass name

FK1

Roles

rid

rname

FK1

FK2


PK


FK2

FK1


FK3


PK

Pembelian

pbid

PO

Pembayaran

poid

PK

idByr

PK

pbtid

Trans_Pembelian


pbnota pbtgl poid spid pbdiskon idByr pbstatus pbketerangan


Penjualan


PK


pjid


FK1

FK2

FK3

FK4


pjtgl pjdiskon cid uid s_id idByr pjbayar pjstatus pjketerangan


Modal


PK


moid


FK1

FK2


modate moAwal uid s_id


DetPO


FK1

FK2


pbid bid pbharga pbtdiskon pbtqty


jpembayaran


Barang


PK


bid


Trans_Penjualan


Sistem


PK


pjtid


PK


s_id


FK1

FK2


pjid bid pjtdiskon pjtqty pjharga


Cabang


detDelCabang


PK


FK1


PK


cabId


detDelCabId


delCabId

bid

qty

status

keterangan


FK1

FK2


sno sip snama sinfo sok


bcode bnama prid kid pbsid pjsid bisi bstock bbeli bjual bsatuan


poNo poTgl poLastMo poTglKirim idByr spid uid postatus poKet


FK1

FK2


PK


Detpoid


poid

bid

qty ketDetPO


nama_cabang alamat_cabang telp_cabang email cabang


idSO

tglSO uid status


StokOp


detStokOp


idDetSO


FK1

FK2


PK

FK1

FK2

FK3

FK4

Katagori

PK

FK1

Produsen

prid

kid

knama


barang_rusak


brid


bid

brtgl_dicatat brqty brket braktif


Pjsatuan


PK


pjsid


pjsnama


Pbsatuan


prnama pralamat prtelepon

DelCabang

delCabId




FK1

FK2


FK3


delCabNo delCabTgl opId uid status cabId keterangan



pjid

Barang

bid

Sistem

Trans_Penjualan


Penjualan


FK1

FK2

FK3

FK4


pjtgl pjdiskon cid

uid s_id idByr pjbayar pjstatus pjketerangan


Modal


moid


modate moAwal uid s_id


PK


FK1

FK2


pjtid


PK


s_id


Pembayaran


PK


idByr


jpembayaran


pjid bid pjtdiskon pjtqty pjharga


sno sip snama sinfo sok


Cabang


detDelCabang


PK


detDelCabId


PK


cabId


FK1


delCabId

bid

qty

status keterangan


StokOp


FK1

FK2

FK3

FK4


bcode bnama prid kid pbsid pjsid bisi bstock bbeli bjual



barang_rusak


PK


FK1


Produsen


PK


prid


Katagori


PK


kid


brid


bid

brtgl_dicatat brqty brket braktif


nama_cabang alamat_cabang telp_cabang email cabang


knama


PK


prnama pralamat prtelepon

DelCabang

delCabId


idSO bid

jumlah opname jumlah real selisih stok

ketSO


idSO

tglSO uid status


FK1

FK2


FK3


delCabNo delCabTgl opId uid status cabId keterangan


FK1

FK2



SERVER


PUSAT


PK

pbsid

pbsnama

DetOrderPusat

DetOpId

opId

PK

FK1

FK2


OrderPusat


FK1

FK2


opNo opTgl uid cabId opKet status


opId bid qty


F3


F4


Pjsatuan


PK


pjsid


pjsnama


Pbsatuan


PK


pbsid


pbsnama


opNo opTgl uid cabId opKet status


OrderPusat

opId

DetOrderPusat

PK


DetOpId


FK1

FK2


opId bid qty



SERVER CABANG


Gambar 5. Fragmentasi Tabel

  • 2.6    Replikasi Pusat dan Cabang

Replikasi database mengenal dua istilah yaitu the master sebagai source database dan the slaves sebagai database target. Replikasi menggunakan sistem binary log, setiap statement yang dieksekusi di master selanjutnya di-record ke dalam binary log dan dikirimkan ke slaves[3].Mastertidak dibatasi hanya untuk recordstatement tertentu, tapi pada slaves bisa dikonfigurasi hanya untuk menerima statement tertentu yang diilustrasi pada Gambar 6.


Gambar 6. Ilustrasi Master-Slave Replikasi

Setiap slave menyimpan record posisi dan koordinat data terakhir yang di-apply. Beberapa slave memungkinkan menggunakan binary log yang sama tanpa mempengarui proses satu dengan yang lain. Hubungan master dengan slave juga dapat diputuskan, tanpa mengganggu proses yang ada pada master. Setiap master dan slave harus memiliki idserver yang unik sebagai identifier [4].

  • 3.    Kajian Pustaka

Kajian Pustaka berisi teori yang membantu menunjang perancangan sistem terdistribusi pada apotek. Kajian Pustaka dalam perancangan adalah sebagai berikut:

  • 3.1    Sistem Terdistribusi

Sistem terdistribusi adalah sistem dimana pemrosesan informasi didistribusiikan pada beberapa komputer dan tidak terbatas hanya pada satu mesin komputer saja. Dewasa ini, masih banyak sistem dengan skala besar yang masih menggunakan sistem tersentralisasi yang berjalan dalam satu mainframe dengan terminal-terminal yang saling terhubung kepada komputer tersebut. Sistem tersebut banyak memiliki kelemahan karena terminal-terminal hanya memiliki sedikit kemampuan melakukan pemrosesan data dan semua tergantung pada komputer sentral[5]. Ciridarisistem terdistribusi adalah sebagai berikut:

  • 1.     Data disimpan disejumlah tempat.

  • 2.    Prosessor pada tempat yang berbeda tersebut dihubungan dengan jaringan komputer.

  • 3.    Sistem terdistribusi bukan terdiri dari sekumpulan file yang berada pada berbagai tempat

tetapi pada sebuah basis data diberbagai tempat dan berbagai lokasi.

  • 4.    Setiap tempat secara mandiri memproses permintaan user yang membutuhkan akses ke

data tersebut.

  • 3.2    Arsitektur Sistem Terdistribusi

Terdapat dua pendekatan alternatif untuk membagi fungsi pada proses DBMS terdistribusi yang berbeda. Dua arsitektur alternatif DBMS terdistribusi adalah Client Server dan Collaboration Server.

  • 1.    Client Server dan Collaboration Server

Sistem Client Server mempunyai satu atau lebih proses client dan satu atau lebih proses server, sebuah proses client dapat mengirim query ke proses server seperti pada Gambar 7.Client bertanggung jawab pada antar muka untuk user, sedangkan server mengatur data dan mengeksekusi transaksi sehingga proses client berjalan pada sebuah personal komputer dan mengirim query ke sebuah server yang berjalan pada komputer mainframe[6].

Gambar 7. Arsitektur Client Server

Arsitektur client servertidak mengijinkan satu query mengakses banyak server, karena proses client harus dapat membagi sebuah query ke dalam beberapa subquery untuk dieksekusi pada tempat yang berbeda dan kemudian membagi jawaban ke subquery. Proses clientyang cukup komplek dan terjadi overlap dengan server, sehingga muncul perbedaan antara client dan server. Alternatifyang digunakan untuk mengurangi perbedaan tersebut yaitu dengan sistem Collaboration Server. Arsitektur sistem Collaboration Server terdapat sekumpulan server basis data yang menjalankan transaksi data lokal yang bekerjasama mengeksekusi transaksi pada beberapa server seperti pada Gambar 8.Server menerima query yang membutuhkan akses data pada server lain, sistem membangkitkan subquery yang dieksekusi server lain dan selanjutnya mengambil hasilnya untuk menggabungkan jawaban menjadi query asal [6].

Gambar 8. Arsitektur Collaboration Server

  • 3.3    Fragmentasi

Fragmentasi terdiri dari relasi yang dibagi ke dalam fragmen yang lebih kecil dan mengirim fragmen tersebut ke beberapa lokasi berbeda. Terdapat dua macam fragmentasi yaitu Fragmentasi Horizontal dan Fragmentasi Vertikal. Fragmentasi Horisontal adalah dalam setiap fragmen terdiri dari sebuah subset baris dari relasi asal. Fragmentasi Vertikal adalah dalam setiap fragment terdiri dari sebuah subset kolom dari relasi asal. Fragmentasi Horisontal dan Fragmentasi Vertikal diilustrasikan pada Gambar 9.

Gambar 9. Ilustrasi Fragmentasi Vertikal dan Fragmentasi Horizontal

  • 3.4    Replikasi

Replikasi berarti menyimpan beberapa copy sebuah relasi atau fragmen. Keseluruan relasi dapat direplikasi pada satu atau lebih tempat. Sebagai contoh, jika relasi R difragmentasi ke R1, R2 dan R3, kemungkinan terdapat copy R1,R2 pada dua tempat lainnya dan replikaR3 pada semua tempat. Replikasi diilustrasikan pada Gambar 10dibawah ini.

Gambar 10. Ilustrasi Replikasi

Kegunaan replikasi pada basis data terdistribusi antara lain adalah sebagai berikut:

  • 1.     Meningkatkan ketersediaan dan konektivitas data, jika sebuah tempat yang berisi replika

melambat, maka dapat menemukan data yang sama pada tempat lain. Berlaku demikian pula jika copy lokal dari relasi yang di-remote tersedia, maka tidak terpengaruh dengan saluran komunikasi yang gagal.

  • 2.    Evaluasi query yang lebih cepat, query dapat mengeksekusi lebih cepatmenggunakan

copy lokal dari relasi termasuk ke remote site.

  • 4.    Hasil dan Pembahasan

Hasil dan pembahasan berisi perancangan dan pembahasan dari Rancang Bangun Sistem Terdistribusi pada Apotek yaitu sebagai berikut:

  • 4.1    Hasil Replikasidan Fragmentasi

Replikasi adalah suatu teknik melakukan copy dan pendistribusian data dari satu database ke database lain dan melaksanakan sinkronisasi antardatabase sehingga konsistensi dan keseragaman data terjamin. Data dalamteknik replikasi dapat didistribusikan ke lokasi yang berbeda melalui koneksi jaringan lokal maupun internet. Beberapa tabel mengalami replikasi untuk menjaga konsistensi dan persepsi data yang sama antara isi dari tabel di pusat dan di cabang. Hasil uji coba pada Gambar 11 dibawah inimenunjukkan proses replikasi pada data masterbarang.

Gambar 11. Data Obat Apotek Pusat dan Apotek Cabang

Gambar 11menunjukkan data yang tersimpanpada tabel master data obat yang terdapat pada database apotek pusat dan cabang. Tabel master data obat direplikasikan ke cabang secara sinkronoussehingga update data pada database pusat selalu diterima secara real time pada database cabang. Tampilan form master data barang pada cabang mengalami perubahan secara real time jika terjadi manipulasi pada database pusat.

Hasil pengujian fragmentasi yaitu suatu proses ketika data yang berada pada suatu tabel dipisah ke dalam beberapa tabel lain, didalam arsitektur database terdistribusi tabel-tabel tersebut terdapat di dalam suatu server database yang terpisah antara satu dengan yang lain. Tabel yang mengalami fragmentasi mempunyai struktur yang sama dengan tabel asli tetapi isi dari data yang dimiliki berbeda antara tiap tabel. Hasil uji coba fragmentasi tabel dapat dilihat pada Gambar 12 yang terjadi pada tabel data stok.

Gambar 12. Data Stok Apotek Pusat dan Apotek Cabang

Gambar 12 menunjukkan tampilan stok barang pada apotek cabang. Jumlah stok barang pada apotek pusat dan cabang berbeda-beda, tetapi struktur data dari masing-masing tabel sama.

Tabel stok antara pusat dan cabang mengalami fragmentasi horizontal. Selain menu stok barang, tabel yang mengalami fragmentasi berupa tabel penjualan yang menampilkan data penjualan. Tabel transaksi penjualan mengalami fragmentasi horizontal dimana struktur data tabel sama antara pusat dan cabang tetapi data yang dimiliki antara pusat dan cabang berbeda, sehingga tabel pusat dan cabang memiliki data penjualan masing-masing.

  • 4.2    Pengujian Transaksi Terdistribusi

Pengujian transaksi terdistribusi meliputi mekanisme perpindahan barang dan permintaan barang dari cabang ke pusat ataupun dari pusat ke cabang. Pembahasan dan pengujian lebih lanjut dijelaskan pada subbab dibawah ini.

  • 1.    Mekanisme Permintaan Cabang ke Pusat

Mekanisme transfer data pusat dan cabang membahas mengenai perpindahan barang danproses permintaanbarang yang dilakukan cabang ke pusat. Cabang melakukan permintaan barang ke gudang pusat dengan mengirimkan form permintaan pengadaan barang ke pusat. Permintaan dikirim ke cabang oleh pusat jika pesanan telah terpenuhi.Proses order cabang ke pusat berfungsi untuk mengelola transaksi permintaan barang dari cabang ke pusat. Menu order cabang dapat dilihat pada Gambar 13.

Gambar 13. Menu Order ke Pusat

Gambar 13 menampilkan data permintaan pengadaan barang dari cabang ke apotek pusat. Tampilanlist orderberfungsi untuk menampilkan data dari order yang telah dilakukan cabang ke apotek pusat. Gambar 14 menunjukkan tampilan menu list order cabang ke pusat.

Gambar 14. List OrderCabang ke Pusat

Tampilan pada Gambar 14 menampilkan form perintah jika ingin melakukan proses pengiriman data permintaan barang dari cabang ke pusat dengan cara menekan tombol kirim pada menu aksi. Status new berarti permintaan ke pusat belum dikirim, sedangkan status delivered menandakan bahwa permintaan ke pusat telah dikirim dan diproses oleh pusat. Gambar 15 menunjukkan proses pengiriman data ke pusat berhasil.

Gambar 15.Pengiriman Order ke Pusat

  • 2.    Proses Penerimaan Permintaan Barang di Pusat

Proses penerimaan order cabang di pusat berisikan data permintaan order cabang ke apotek pusat. Pemenuhan pesanan dan pengiriman pesanan dapat dilakukan dengan memilih tombol proses order. Menuorder cabang di pusat dapat dilihat pada Gambar 16.

Gambar 16. Proses Penerimaan Order

Gambar 16 menunjukkan jika terdapat order pemesanan barang ke pusat maka sistem pusat menampilkan data terbaru berdasarkan order masuk dengan status order bernilai new. Gambar 17pada no transaksi 006 menunjukkan jika status order yang telah diproses oleh apotek pusat.

Gambar 17. Proses Penerimaan Order (2)

Gambar 17 menunjukkan sebuah proses pengecekan dan pemenuhan stok berdasarkan order cabang dengan keterangan status dalam proses, yang artinya pesanan cabang sedang dipenuhi ketersediaannya oleh staff gudang pusat.Pusat mengirim data delivery order ke

cabang jika proses tersebut telah lengkap sesuai dengan surat pemesanan cabang sebelumnya dengan mengeksekusi tombol finish order.

Gambar 18.Proses Penerimaan Order (3)

Tampilan pada Gambar 18menunjukkan bahwa order telah selesai dengan ditandai status finish dan order telah dikirim kembali ke cabang.

  • 5.    Kesimpulan

Sistem Terdistribusi adalah gabungan dari dua pendekatan pengolahan data yaitu database dan jaringan komputer. Tujuan utama sistem terdistribusi adalah untuk mengintegrasikan data dariteknik tersentralisasi. Konsep tabel terdistribusi pada apotek yaitu suatu relasi tabel difragmentasi dan direplikasi ke beberapa tempat. Hasil dari perancangan sistem terdisribusi pada apotek adalah penerapan replikasi pada tabel master data secara sinkronous dan penerapan fragmentasi pada tabel transaksi.Replikasi diterapkanpada tabelmaster data untuk menjaga konsistensi, konektivitas, dan mengintegrasikan master data antarpusat dan cabang,sehingga updatemaster data pada database pusat selalu diterima secara real timeolehdatabase cabang. Fragmentasi diterapkan pada tabel transaksi untuk meningkatkan kehandalandan ketersediaan data pada setiap cabang. Tabel transaksi dilakukan fragmentasi karena tidak semua transaksi diakses oleh cabang atau pusat.Tabeltransaksi didistribusikan dan disimpan pada lokasi dimana transaksi itu terjadi,sehingga cabang atau pusat mempunyai kontrol penuh terhadap data transaksi masing-masing.Penerapan fragmentasi dan replikasi dapat mengurangi mode kerja tersentralisasi, sehinggaapotek pusatdapat mengurangi biaya operasional dan beban komputasi karena cabangdapat melakukanbeberapa operasional secara lokal tetapi tetap terhubung dengan jaringan pusat.

Daftar Pustaka

  • [1]    Abdul Kadir. Pengembangan Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi Publisher. 2009.

  • [2]    Jogiyanto HM. Analisis dan Disain Sistem Informasi, Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta : Andi Offset. 1995

  • [3]    Fathansyah . Buku Basis Data, Sistem Basis Data Lanjutan. Bandung: Informatika. 2004.

  • [4]    Fitzgerald, Jerry. Business Data Communication, Basic Concepts, Security,and Design Database. English: John Wiley & Sons Inc. 1990.

  • [5]    Fathansyah.Sistem Basis Data.Bandung : Informatika. 2012.

  • [6]    Budi Sutedjo. Konsep dan Aplikasi Pemrograman, Client Server dan Sistem

Terdistribusi.Yogyakarta : Andi Publisher.2000.

Rancang Bangun Sistem Terdistribusi pada Apotek ( I Putu Mahendra P )

21