GIS Pemetaan Gallery Kerajinan Seni Di Bali Berbasis Web Mobile
on
MERPATI VOL. 2, NO. 3, DESEMBER 2014
ISSN: 2252-3006
GIS Pemetaan Gallery Kerajinan Seni Di Bali Berbasis Web Mobile
Dewa Ayu Indah Cahya Dewi, I Nyoman Piarsa, I Made Sukarsa Jurusan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Udayana
Bukit Jimbaran, Bali, Indonesia, telp. +62361703315
e-mail: [email protected], [email protected], [email protected]
Abstrak
Seni tidak dapat lepas dari kehidupan masyarakat Bali, bahkan beberapa desa di Bali sebagian besar mata pencaharian masyarakatnya sebagai pengrajin maupun seniman.Produk kerajinan seni yang dinilai sangat panjang rantai ekspornya memerlukan sosialisasi ataupun penyebaran informasi yang menarik pada suatu media informasi. Media informasi yang cukup tren saat ini yaitu media internet.Penelitian mengenai penggunaan mobile menyatakan masyarakat lebih memilih menggunakan dan membeli produk melalui perangkat mobile dari komputer desktop. Sistem yang dapat berjalan pada perangkat komputer desktop maupun mobile sekaligus dapat memberi manfaat yang besar. Aplikasi Web Mobile merupakan aplikasi yang berjalan didalam browser web pada perangkat mobile. Rancang bangun sistem informasi geografis/Geographic Information System (GIS) ini menampilkan lokasi geografis usaha-usaha kerajinan seni di daerah Bali dan mencari jarak terdekat menuju lokasi usaha para pemilik gallery serta produk kerajinan dan seni yang ada menggunakan perangkat mobile maupunkomputer. Keberadaan sistemini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas para pengrajin maupun seniman Bali.
Kata Kunci: Kerajinan Seni, Web Mobile, GIS.
Abstract
Art can’t separated from the balinese’s life, even in some region in Bali most of society have job as craftsman or artists. The product of handcraft and art have long export chain that need marketing or socialiszation by the interactive information media. The popular information media for the moment is internet media.Research about use of mobile explain that society more choosing to use and buy product by mobile devices than laptop. System that can work not only on laptop but also on mobile device can give great benefit.Mobile web application is an application that work at web browser in mobile device.This GIS give information about the location of handicraft industries and art galleries in Bali, the nearest location to location of handicraft industries and art galleries, information about the gallery’s owner, detail gallery and also the art crafts products that accessible from mobile device or laptop. Hoped this system will increase productivity of Bali’s craftsman and artist.
Keywords: Art Crafts, Mobile Web, GIS.
Penduduk Bali memang sangat kental dengan darah seninya, bahkan beberapa desa di Bali sebagian besar mata pencaharian masyarakatnya sebagai pengrajin. Tak hayal dapat dijumpai pengrajin seni hingga ke pelosok-pelosok desa. Banyaknya pengrajin seni di Bali didorong dari jumlah peminat akan produk kerajinan seni baik dari wisatawan lokal maupun mancanegara. Para pelaku seni di Bali khususnya para pengrajin maupun pemilik Gallery diharapkan dapat mengembangkan produktivitasnya lebih maksimal. Perkembangan pariwisata Bali yang sempat menurun akibat peristiwa Bom Bali, mengakibatkan menurunnya jumlah kunjungan wisatawan sehingga berdampak pada lesunya produktivitas pengrajin-pengrajin Bali. Selain itu, rantai ekspor dari produk kerajinan yang dinilai sangat panjang diperlukan sosialisasi ataupun penyebaran informasi yang menarik pada suatu media informasi. Diperlukan suatu
media dalam mensosialisasikan suatu produk kerajinan tersebut sehingga pemasaran produk dapat dirasakan manfaatnya. Berbagai media pemasaran, seperti media cetak, televisi, melalui orang ke orang, maupun dari media yang cukup tren saat ini yaitu media internet.Pada tahun 2009 sebanyak $1,6 juta telah dibelanjakan untuk membeli produk-produk melalui situs web maupun aplikasi mobile. Penelitian mengenai penggunaan mobile menyatakan masyarakat lebih memilih menggunakan dan membeli produk melalui perangkat mobile dari komputer desktop. Beberapa faktor yang menjadi alasan adalah ancaman malware dari desktop dan ukuran dari perangkat mobile yang sangat populer dan simple untuk dibawa kemana-mana. Kelemahan perangkat mobile adalah mayoritas pengguna internet mobile menggunakan jaringan yang lebih lambat dari kecepatan internet yang dinikmati oleh pengguna desktop [1]. Web yang mendukung perangkat mobile perlu dioptimalkan.Akses informasi mengenai produk kerajinan seni dapat dioptimalkan tidak hanya melalui desktop tetapi pada perangkat mobile.Pesatnya perkembangan teknologi, integrasi teknologi mobile, Geographic Information System (GIS) dan Location Based Services (LBS) telah memungkinkan dikembangkan Rancang Bangun GIS yang interaktif.
Perancangan ini menggunakan metode pengembangan sistem perangkat lunak dengan model siklus hidup pengembangan sistem atau System Development Life Cycle (SDLC). Tahapan dalam pengembangan sistem yaitu
-
1) Tahapan perencanaan sistem (system planning)
Mengidentifikasi masalah, peluang dan tujuan, dengan mengumpulkan data dengan metode :
-
a. Metode Studi Literatur merupakan pengumpulan data dan informasi melalui berbagai sumber pustaka. Sumber pustaka ini dapat diambil dari buku, artikel, jurnal, internet, dan lain sebagainya.
-
b. Metode Interview dilakukan dengan cara mengumpulkan data melalui teknik wawancara dan tanya jawab secara langsung dengan pemilik gallery maupun seniman Bali
-
2) Analisis sistem (system analysis)
Tahapan ini berkaitan dengan pendeskripsian sistem yang dibuat, kebutuhan data yang digunakan (data spasial dan data atribut), dan menguraikan kebutuhan proses sistem. Rancang Bangun SIG ini dibangun untuk desktop dan perangkat mobile lintas platform. Secara umum gambaran sistem yang berjalan pada aplikasi terlihat pada Gambar 1.
gallery/User
Visitor
Informasi gallery
Input data dan konfirmasi
Laptop/mobile Request data
Respon data google maps
Server Google Maps
Gambar 1. Gambaran Umum Rancang Bangun GIS
Rancang Bangun Sistem Informasi Geografis Lokasi Gallery Kerajinan Seni Di Daerah Bali Berbasis Web Mobile dapat memberikan informasi lokasi, mencari jarak terdekat untuk menuju lokasi kerajinan seni, info tentang pemilik Gallery dan produk kerajinan seni yang terdapat dalam suatu peta virtual baik pada desktop maupun perangkat mobile.Permodelan hubungan sistem dengan kesatuan luarnya dapat dilihat pada diagram konteks. Penggambaran diagram konteks Rancang Bangun Sistem Informasi Geografis Lokasi Gallery Kerajinan Seni Di Daerah Bali Berbasis Web Mobile ini dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2. Diagram Konteks Rancang Bangun Sistem Informasi Geografis Lokasi Gallery Kerajinan Seni Di Daerah Bali Berbasis Web Mobile
Diagram konteks pada Gambar 2 memperlihatkan bahwa entitas yang terlibat dalam sistem ini diantaranya :
-
a. Sistem Informasi Geografis Lokasi Gallery
Sistem Informasi Geografis Lokasi Gallery merupakan komponen utama dari diagram konteks ini. Sistem Informasi Geografis Lokasi Gallery dapat memberikan informasi detail tentang gallery kerajinan seni.
-
b. Admin
Admin dapat melakukan penambahan, peng-update-an maupun delete data kerajinan seni, data pemilik Gallery, data Gallery, menerima maupun menolak data gallery dari user dan gambar kerajinan seni.
-
c. User
Pemilik gallery yang telah mendaftarkan gallery-nya pada sistem dapat dikatakan sebagai user. User merupakan pengguna sistem yang telah diberikan hak oleh admin untuk menambahkan, menghapus dan mengubah data gallery milik user tersebut.
-
d. Visitor
Visitor hanya memiliki hak untuk melihat segala informasi yang tersedia pada halaman visitor. Visitor jugadapat melihat informasi lokasi visitor tersebut berada pada halaman visitor.
-
e. Triangular BTS
Triangular BTS merupakan entitas yang memberikan koordinat perangkat kepada sistem.
-
3) Disain sistem (system design)
Tahapan ini meliputi perancangan database dan perancangan interface sistem aplikasi.
-
4) Implementasi sistem (system implementation)
Mengimplementasi sistem yang telah dibuat pada perancangan sistem yang ditujukan untuk memudahkan pemakaian dalam berinteraksi dengan sistem yang dihasilkan
-
5) Evaluasi sistem (system evaluation)
Sebelum sistem informasi dapat digunakan, maka harus dilakukan pengujian terlebih dahulu untuk mengetahui error dari sistem yang dibuat.
Seni merupakan salah satu kebudayaan yang diciptakan manusia dengan nilai keindahan. Keindahan alam, pegunungan dan keindahan pantai tidak dapat dikatakan sebagai sebuah seni [2]. Jenis-jenis seni dapat dibedakan menjadi seni tari, seni musik, seni rupa, dan seni teater.
-
3.2 LBS (Location Based Service)
LBS merupakan layanan yang akan memberikan informasi posisi fisik suatu deviceapabila terdapat koneksi internet dengan penyedia layanan (provider). Komponen-komponen dari LBS adalah sebagai berikut [3].
-
a. Perangkat Mobile
Perangkat yang dapat meminta informasi yang diperlukan dan menampilkan informasi dalam bentuk suara, gambar maupun teks. Contohnya: PDA, smartphone dan alat navigasi kendaraan.
-
b. Jaringan Komunikasi
Jaringan komunikasi merupakan media transfer data dan media yang akan meminta layanan dari terminal perangkat mobile ke provider pemberi layanan.
-
c. Komponen Pengambil Posisi
LBS memerlukan data posisi pengguna yang berupa koordinat yang didapat dari perangkat pengambil posisi. Media pengambil posisi dapat berupa GPS, Cell Tower maupun kombinasi antara GPS dan Cell Tower (A-GPS).
-
d. Provider Layanan dan Aplikasi
Provider akan memberikan informasi berdasarkan permintaan pengguna.
-
e. Data dan Provider Konten
-
f. WMS (Web Map Server)
WMS digunakan sebagai server yang akan memproses data klien ke dalam database google map yang selanjutnya data tersebut akan dikirim balik ke klien dalam bentuk peta.
Google Maps adalah layanan peta gratis yang diberikan oleh Google dan sangat populer. Google Maps adalah suatu peta dunia yang dapat digunakan untuk melihat suatu daerah. Google Maps menyediakan API (ApplicationProgrammingInterface) yang memungkinkan developer lain untuk memanfaatkan Google Maps pada aplikasi yang dikembangkan.
-
3.4 Marker Cluster
Pada sistem informasi geografis yang menampilkan peta dengan jumlah marker sangat banyak dapat membuat load halaman peta menjadi lambat. Berbagai metode yang dilakukan untuk menyederhanakan tampilan peta yaitu dengan marker manager, fusion tables dan clustering. Teknik clustering marker yang cukup populer saat ini adalah marker cluster yang dibuat oleh Xiaoxi Wu pada tahun 2009 [4]. Pengelompokan marker cluster tergolong clustering berbasis grid. Proses klasterisasi dari marker cluster yang dibuat oleh Xiaoxi Wu sebagai berikut.
-
1. Algoritma marker cluster dapat berjalan apabila marker dikirimkan sebagai array.
-
2. Marker cluster akan mengelompokan marker berdasarkan jarak pusat cluster tiap-tiap marker dan akan menampilkan label yang berisi jumlah marker pada setiap cluster yang ada. Marker cluster akan membuat cluster baru apabila marker tidak terletak pada batas-batas pixel dari setiap cluster yang ada.
-
3. Ketika marker baru ditambahkan, marker cluster akan mencari posisi yang sesuai di semua cluster yang ada. Apabila marker cluster tidak menemukan lokasi yang sesuai antara marker baru dengan cluster. Maka marker cluster akan membentuk cluster baru.
-
4. Ukuran grid dari cluster dapat diubah-ubah sesuai keinginan. Ukuran grid dari cluster secara default adalah 60 px. Semakin besar ukuran grid akan membuat label cluster akan berkurang sehingga akan mempercepat browser.
-
5. Pada setiap perubahan level zoom pada peta, akan mengubah cluster yang ada dengan kata lain akan membuat pengklasteran yang baru pula. Ketika level zoom mencapai level maksimum maka semua cluster akan muncul tanpa cluster.
Rumus Haversine diperkenalkan oleh ahli matematika asal Inggris yang bernama Prof. James Inman pada tahun 1835.Rumus Haversine merupakan perhitungan jarak antara dua titik di Bumi dengan menggunakan posisi garis lintang (latitude) dan bujur (longitude). Perhitungan ini merepresentasikan bentuk Bumi yang bulat bukan bentuk Bumi yang sedikit elips.Perhitungan dari rumus Haversine cukup akurat walaupun tidak seakurat perhitungan
Google Maps dimana rumus ini mengabaikan ketinggian bukit dan kedalaman lembah di permukaan bumi [5]. Persamaan dari rumus Haversine adalah sebagai berikut.
a = sin2(^ lat/2) + cos(lat1). cos(lat2). sin2(△ lng/2)(1)
Keterangan:
-
△lat = lat2 — Iati
lng1 = Longitude objek 1
lng2 = Longitude objek 2
R = 6371 Km (Radius Bumi)
-
△Ing = Ing2 — Ing1
lat1 = Latitude objek 1
lat2 = Latitude objek 2
Uji coba antarmuka Rancang Bangun Sistem Informasi Geografis Lokasi Gallery Kerajinan Seni Di Daerah Bali Berbasis Web Mobile dibagi menjadi tiga bagian yaitu sisi pengunjung, sisi user pemilik Gallery dan sisi admin.
Halaman utama visitor menampilkan peta yang berisi pemetaan gallery-gallery di Bali. Marker-marker yang ada menunjukkan lokasi dari tiap-tiap gallery.
Gambar 3. Tampilan Halaman Utama Visitor pada Laptop
Gambar 3 menunjukkan tampilan halaman peta dengan fitur marker cluster. marker-marker yang ada akan dikelompokkan menjadi cluster-cluster. Marker berwarna merah merupakan lokasi dimana user berada. Sistem menggunakan IP Address dari laptop untuk mengetahui lokasi pengguna sistem berada. Setiap zoom berubah akan mengubah cluster-cluster yang ada. Semakin besar level zoom, akan memperkecil ukuran grid sehingga cluster yang ada akan semakin banyak. Semakin kecil level zoom akan membuatbanyaknya cluster akan semakin berkurang sehingga akan membuat browser semakin cepat.
Gambar 4. Tampilan Halaman Utama Visitor pada Smartphone
Gambar 4 menunjukkan tampilan halaman peta dengan fitur marker cluster yang dilihat melalui perangkat smartphone. Marker-marker yang ada akan dikelompokkan menjadi clustercluster. Setiap zoom berubah akan mengubah cluster-cluster yang ada. Semakin besar level zoom, akan memperkecil ukuran grid sehingga cluster yang ada akan semakin banyak. Semakin kecil level zoom akan membuat banyaknya cluster akan semakin berkurang sehingga akan membuat browser semakin cepat.
Gambar 5. Tampilan Rute dan Detail Gallery pada Laptop
Tampilan rute dan detail gallery berisi informasi detail gallery, informasi jarak, waktu tempuh dan rute dari posisi awal atau posisi seseorang berada menuju lokasi masing-masing gallery. Selain itu, sesorang dapat menentukan posisi awal dengan mengklik lokasi yang terdapat pada peta. Tampilan halamannya adalah sebagai berikut. Gambar 5 menunjukkan garis rute menuju lokasi gallery. Marker berwarna merah merupakan lokasi awal atau lokasi user berada. Pada bagian samping terlihat detail gallery dan petunjuk arah menuju lokasi masing-masing gallery.
Gambar 6. Tampilan Rute dan Detail Gallery pada Smartphone
Gambar 6 menunjukkan tampilan rute dan detail gallery yang dilihat melalui perangkat smartphone. Posisi dari menu-menu pada detail gallery akan menyesuaikan dengan ukuran layar yang ada.
Gambar 7. Tampilan Gallery Terdekat pada Smartphone
Gambar 7 menunjukkan daftar gallery terdekat yang dilihat melalui perangkat smartphone. Posisi dari menu-menu pada detail gallery akan menyesuaikan dengan ukuran layar yang ada. Pada rute petunjuk arah dari google maps menampilkan informasi jarak yang berbeda dengan jarak yang digunakan sistem. Hal tersebut dikarenakan metode perhitungan jarak dua titik yang digunakan berbeda. Sistem Informasi Geografis Lokasi Gallery Kerajinan Seni Di Daerah Bali Berbasis Web Mobile menggunakan metode Haversine sedangkan google maps menggunakan metode khusus yang lebih akurat dari metode Haversine.
Pada bagian ini akan dijelaskan kelebihan dan kelemahan dari sistem informasi geografis lokasi gallery kerajinan seni yang dibuat. Berikut ini adalah kelebihan dan kelemahan dari sistem.
Kelebihan dan kelemahan sistem yang dibuat akan dipaparkan sebagai berikut.
-
4.2.1.1 Kelebihan Sistem
Kelebihan dari Sistem Informasi Geografis Lokasi Gallery Kerajinan Seni adalah sebagai berikut.
-
1. Tampilan sistem dapat menyesuaikan dengan berbagai ukuran layar perangkat dan berbagai platform.
-
2. Sistem memberikan fitur petunjuk arah (direction), marker cluster untuk mencegah sistem berjalan lambat dengan jumlah marker yang banyak.
-
3. Sistem dapat memberikan informasi berupa report dari gallery yang ada di Bali.
-
4. Sistem dapat memberikan informasi posisi lokasi user berada dan penampilan informasi
daftar lokasi gallery terdekat.
-
4.2.1.2 Kelemahan Sistem
Kelemahan dari Sistem Informasi Geografis Lokasi Gallery Kerajinan Seni adalah sebagai berikut.
-
1. Sistem tidak dapat menampilkan fitur geocode untuk mencari kordinat maupun nama lokasi yang diinputkan oleh pengguna.
-
2. Sistem tidak memiliki fitur searchinggallery pada peta.
-
3. Sistem informasi geografis ini sangat bergantung pada koneksi internet untuk dapat
menampilkan peta
-
4. Penentuan posisi user berada berdasarkan pada posisi BTS, sehingga posisi user
berada tidak seakurat menggunakan GPS.
Perhitungan perkiraan pertumbuhan data dilakukan dengan menghitung memori maksimal yang dihabiskan setiap field dari tabel database. Perkiraan pertumbuhan data yang akan dianalisis merupakan hasil pertumbuhan data gallery tahun 2011 dan data gallery tahun 2012 [6]. Data yang akan dijadikan sampel merupakan data gallery pada Kabupaten Gianyar.
-
4.2.2.1 Perkiraan Pertumbuhan Data Gallery Kerajinan Seni Di Gianyar
Data gallery memiliki banyak field dalam database. Hasil perhitungan memori yang digunakan pada tabel gallery akan dijelaskan pada Tabel 1 dibawah ini.
Tabel 1. Jumlah Memori yang Digunakan dalam Data Gallery
Nama Field |
Tipe Data |
Ukuran Field |
Memori |
Satuan |
Id_Gallery |
Int |
11 |
4 |
bytes |
Nama_Gallery |
Varchar |
100 |
101 |
bytes |
Lat |
Varchar |
30 |
31 |
bytes |
Lng |
Varchar |
30 |
31 |
bytes |
Alamat |
Varchar |
50 |
51 |
bytes |
Telp |
Varchar |
15 |
16 |
bytes |
Id_kecamatan |
Tinyint |
3 |
1 |
bytes |
Id_kategori_gallery |
Tinyint |
3 |
1 |
bytes |
Id_status |
Enum |
Accept, Reject, Pending |
1 |
bytes |
Id_admin |
Int |
11 |
4 |
bytes |
Website |
Varchar |
50 |
51 |
bytes |
Total memori |
292 |
bytes |
Tabel 2 menunjukkan jumlah memori yang digunakan per satu kali pendataan gallery. Setiap satu gallery yang bertambah pada sistem akan menghabiskan memori sebesar 292 bytes. Jumlah memori pada Tabel 2 merupakan total memori yang dihabiskan pada 1 gallery.
Jumlah gallery yang terdapat pada Kabupaten Gianyar Tahun 2011 adalah 458. Jumlah gallery tersebut diperoleh dari data Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gianyar Tahun 2011.
Hasil perhitungan pertumbuhan data gallery di Kabupaten Gianyar Tahun 2011 adalah sebagai berikut.
Pertumbuhan data = total memori per pendataan * jumlah gallery
Pertumbuhan data = 292 bytes * 458
Pertumbuhan data = 133736 bytes = 130, 60156 kilobytes
Total memori yang dihabiskan pada pertumbuhan data gallery Kabupaten Gianyar Tahun 2011 adalah 133736 bytes (130, 60156 kilobytes). Sedangkan untuk menghitung
perkiraan pertumbuhan data gallery Kabupaten Gianyar Tahun 2012 adalah sebagai berikut.
Jumlah gallery yang terdapat pada Kabupaten Gianyar Tahun 2012 diperoleh dari data Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali Tahun 2012 adalah 519 gallery termasuk
gallery seni dan kerajinan. Hasil perhitungan pertumbuhan data gallery di Kabupaten Gianyar Tahun 2012 adalah sebagai berikut.
Pertumbuhan data = total memori per pendataan * jumlah gallery
Pertumbuhan data = 292 bytes * 513
Pertumbuhan data = 149796bytes = 146, 28516 kilobytes
Total memori yang dihabiskan pada pertumbuhan data gallery Kabupaten Gianyar Tahun 2012 adalah 149796bytes (146, 28516 kilobytes). Berikut ini adalah grafik dari pertumbuhan data gallery kerajinan seni Kabupaten Gianyar Tahun 2011 dan Tahun 2012.
Gambar 7. Grafik Pertumbuhan Data
Penelitian Rancang Bangun Sistem Informasi Geografis Lokasi Gallery Kerajinan Seni di Daerah Bali Berbasis Web Mobile yang dibuat menghasilkan kesimpulan adalah sebagai berikut.
Sistem Informasi Geografis Lokasi Gallery Kerajinan Seni di Daerah Bali Berbasis Web Mobile merupakan sistem yang dirancang untuk dapat diakses melalui desktop dan perangkat mobile melalui jaringan internet.Sistem Informasi Geografis Lokasi Gallery Kerajinan Seni di Daerah Bali Berbasis Web Mobile dibagi menjadi tiga bagian akses yaitu akses oleh visitor, user dan admin. Sistem Informasi Geografis Lokasi Gallery Kerajinan Seni di Daerah Bali Berbasis Web Mobile memberikan informasi detail gallery, pemilik gallery, detail produk
kerajinan seni pada masing-masing gallery, menampilkan informasi rute, menampilkan
informasi posisi pengguna berada, lokasi gallery terdekat, jarak dan waktu tempuh munuju gallery.
Daftar Pustaka
-
[1] Alatas, Husein. Responsive Web Design Dengan PHP dan Bootstrap. Yogyakarta: Lokomedia. 2013.
-
[2] Muhajirin. 2011. Dasar-Dasar Kerajinan. http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/DASAR-DASAR%20KERAJINAN.pdf, diakses 2 Juni 2014
-
[3] Steiniger, Stefan, et all. Foundation of Location Based Services. Winterthurerstrasse. Switzerland.
-
[4] Wu, Xiaoxi. 2009. MarkerClusterer: A Solution to the Too Many Markers
Problem.http://googlegeodevelopers.blogspot.com/2009/04/markerclusterer-solution-to-too-many.html, diakses 23 Juli 2014
-
[5] Gintoro, Iwan W, Febiyan R, Daniel H. 2010. Analisis dan Perancangan Sistem Pencarian Taksi Terdekat dengan Pelangggan Menggunakan Layanan Berbasis Lokasi. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi,Universitas Islam Indonesia. Juni 2010
-
[6] Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Bali. Perusahaan Industri Kecil dan Menengah. Provinsi Bali : 2012
GIS Pemetaan Gallery Kerajinan Seni di Bali Berbasis Web Mobile (Dewa Ayu
Indah Cahya Dewi)
408
Discussion and feedback