MERPATI VOL. 2, NO. 2, AGUSTUS 2014

ISSN: 2252-3006

Rancang Bangun Sistem Manajemen Absensi Kegiatan Banjar Berbasis Web

Made Praditha Gutama, A. A. Kompiang Oka Sudana, A.A. K. Agung Cahyawan W.

Jurusan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Udayana

Bukit Jimbaran, Bali, Indonesia, telp. +62361703315

e-mail: [email protected]1, [email protected]2, [email protected]3

Abstrak

Banjar merupakan organisasi kemasyarakatan masyarakat tradisional Bali. Kegiatan dalam suatu banjar relatif padat, seperti upacara pernikahan, kematian, gotong royong, piodalan (upacara adat bali) dan kegiatan-kegiatan lainnya yang menyangkut dengan warga banjar. Salah satu hal penting dan sangat riskan didalam manajemen kegiatan banjar adalah absensi. Sistem absensi kegiatan setiap banjar berbeda-beda menurut awig-awig (peraturan banjar). Proses pencatatan manajemen absensi kegiatan banjar dari dulu sampai saat ini masih menggunakan cara manual yaitu pencatatan menggunakan buku. Penelitian ini melakukan uji coba menggunakan aplikasi sistem informasi berbasis web untuk mempermudah proses absensi kegiatan banjar. Berdasarkan hasil uji coba, sistem informasi manajemen absensi mampu mempermudah proses absensi dengan menggunakan laptop/smartphone dan mampu menghasilkan laporan yang tepat dan akurat.

Kata Kunci: manajemen, absensi, banjar, bali

Abstract

Banjar is a traditional Balinese social organization of society. Many activities are held on banjar, such as wedding ceremonies, creamtion, mutual assistance, piodalan (Balinese traditional ceremonies) and other activities related to citizens of banjar. One of the important things and very risky in the management activities of banjar is attendance. Attendance system every banjar activities vary depending on awig-awig (regulation on banjar). The process of recording attendance management activities of banjar from the beginning until now still use the manual method of recording is using the book. This study tested the application using a webbased information system to facilitate the attendance of activities of banjar. Based on test results, attendance management information system capable facilitate the attendance by using a laptop/smartphone and is able to produce timely and accurate reports.

Keywords: management,attendance, banjar, bali

  • 1.    Pendahuluan

Bali terkenal dengan berbagai budaya yang masih kental dan melekat erat pada masyarakatnya. Budaya di Bali mulai dari kebiasaan masyarakat sampai keunikan tempatnya yang tidak bisa ditemukan di daerah lain. Kolaborasi masyarakat Bali dengan pulaunya sendiri sangat erat dan tidak terlepas dari kata budaya. Kebudayaan yang menyatu padu dalam suasana harmonis tersebut tidak terlepas dari peran serta seluruh komponen serta warisan suatu prinsip kesatuan masyarakat yang ada jauh sebelum Indonesia merdeka yaitu Desa Adat[1].

Masyarakat yang bergabung dalam suatu banjar harus taat dan ikut dalam aturan banjar karena aturan tersebut merupakan kesepakatan bersama, adat, dan negara. Berbagai masalah yang terjadi pada banjar harus diselesaikan secara musyawarah banjar. Salah satu masalah pelik yang harus diketahui secara detail adalah masalah data kependudukan banjar. Suatu banjar terdiri dari beberapa keluarga yang terlibat didalamnya. Keluarga yang terlibat dalam banjar harus di data secara rinci untuk keperluan administrasi [2].

Kegiatan dalam suatu banjar relatif padat, seperti upacara pernikahan, kematian, gotong royong, piodalan (upacara adat bali) dan kegiatan-kegiatan lainnya yang menyangkut dengan

warga banjar. Salah satu hal penting dan sangat riskan didalam manajemen kegiatan banjar adalah absensi. Sistem absensi kegiatan setiap banjar berbeda-beda menurut awig-awig (peraturan banjar). Proses pencatatan manajemen absensi kegiatan banjar dari dulu sampai saat ini masih menggunakan cara manual yaitu pencatatan menggunakan buku. Pencataan dengan menggunakan media buku tidak salah jika diterapkan, namun kinerja dan efektifitas dari pencatatan tersebut akan sangat terbatas. Misalnya seperti ketika ingin mencari histori absensi pada tanggal tertentu, kelian pasti akan kesulitan dengan membuka lembar per lembar buku tersebut. Selain itu, proses pembuatan laporan juga akan sulit untuk dilakukan. Maka dari itu dibutuhkan sebuah sistem manajemen absensi untuk menganggulangi permasalahan tersebut.

Sistem Informasi Manajemen Absensi Berbasis Web mampu menanggulangi permasalahan pencatatan kehadiran tersebut. Pengguna dapat melakukan proses absensi melalui laptop/smartphone dengan syarat harus terkoneksi dengan internet karena sistem informasi absensi ini menggunakan web sebagai basisnya.

  • 2.    Metodologi Penelitian

Alur suatu kegiatan sangat diperlukan guna sebagai kerangka kerja sehingga keluaran yang dihasilkan terarah dan terkonsep. Hal tersebut juga berlaku pada penelitian ini. Alur penelitian yang dilakukan dalam perancangan sistem informasi absensi adalah sebagai berikut:

  • 1.    Pendefinisikan sistem yang akan dibuat.

  • 2.    Pengumpulan data dan studi kepustakaan yang berhubungan dengan pembuatan sistem informasi manajemen absnesi kegiatan banjar

  • 3.    Pengumpulan, pemahaman, dan pembelajaran proses-proses yang bisa terjadi dalam sistem. Proses-proses ini yang akan dikembangkan menjadi pemodelan sistem.

  • 4.    Perancangan desain database yang akan digunakan sebagai wadah data dari sistem.

  • 5.    Pengembangan aplikasi dimana aplikasi ini berbasis web dengan PHP (Hypertext Preprocessor) sebagai bahasa pemrogramannya serta MySQL sebagai basis data dari aplikasi.

  • 6.    Pengujian aplikasi dan analisis, serta dokumentasi hasil dari pengujian tersebut.

  • 7.    Pengambilan kesimpulan dari pengujian yang dilakukan.

Alur tersebut dapat digambarkan ke dalam bentuk flowchart seperti di bawah ini.

Gambar 1. Flowchart Alur Penelitian

  • 3.    Kajian Pustaka

Pengumpulan teori-teori yang didapatkan dari buku atau internet serta modul-modul program yang menunjang penelitian ini .

  • 3.1    Banjar

Banjar di Bali adalah kelompok masyarakat yang lebih kecil dari desa, dan menjadi bagian dari desa tersebut, serta merupakan persekutuan hidup sosial baik dalam keadaan senang maupun susah (suka duka). Banjar juga merupakan pengelompokan sosial yang berdasarkan persekutuan hidup setempat atau kesatuan wilayah[2].

Suatu banjar tersusun kepengurusan atau istilahnya pemerintahan terkecil. Banjar di Bali dipimpin oleh seorang Kelian Adat/Banjar yang sangat bersifat sosial atau ngayah. Dia akan dibantu oleh beberapa ‘prejuru’ banjar seperti; Petajuh (wakil kelian), Petengen (Bendahara), Penyarikan (sekretaris), Kelian Sekaa (ketua kelompok spt; kesenian gamelan, dsb.) dan yang terpenting yaitu Kesinoman (komunikasi ke anggota atau penghubung dalam bahasa Bali juga disebut “juru arah”)[3,4].

  • 3.2    Sistem Informasi Manajemen Kependudukan dan Kegiatan Banjar Bali

Sistem informasi manajemen kependudukan banjar khususnya yang ada di Bali merupakan suatu sistem yang unik. Unik dikarenakan oleh adat kependudukan di Bali itu sendiri. Penjabaran dari sistem informasi manajemen kependudukan banjar Bali adalah sebagai berikut.

  • 3.2.1    Sistem Informasi Manajemen

Sistem informasi manajemen bukan suatu hal yang baru lagi dalam dunia ini. Definisi dari sistem informasi manajemen sangat beragam sesuai dengan pandangan orang masing-masing. Pengertian informasi yang dalam hal ini ada beberapa definisi menurut para ahli, yaitu menurut

Davis, data atau informasi adalah kelompok teratur, studi yang mewakili kuantitas tindakan, benda dan sebagainya. Data berbentuk karakter yang dapat berupa alfabet, angka maupun simbol-simbol khusus

Data merupakan kelompok teratur yang representatif terhadap kuantitas tindakan, benda, dan sebagainya. Mewakili kuantitas tindakan bisa juga dimaksudkan bahwa data tersebut merupakan hasil laporan kerja yang disajikan dalam bentuk laporan dengan karakter kuantitas atau banyaknya kegiatan ataupun tindakan yang dilakukan dalam perusahaan. Data atau informasi juga dapat mewakili benda yang disajikan dalam bentuk laporan (mewakili keadaan benda atau jasa)[5].

  • 3.2.2    Pembukuan Penduduk dan Kegiatan Banjar Sebelumnya

Pembukuan data penduduk dan kegiatan banjar di Bali pada umumnya sudah berjalan dengan baik. Hanya saja belum optimal. Hal itu dikarenakan oleh cara pembukuan yang masih bersifat manual (kertas dan tertulis). Salah satu contoh pembukuan adalah adanya kegiatan rapat bulanan banjar. sebelum rapat dimulai, kelian (kepala banjar) akan melakukan absensi warga yang hadir pada saat rapat berlangusung. Proses pencatatan daftar absensi warga dicatat pada sebuah buku. Proses pencatatan dengan menggunakan buku tidak salah jika dilakukan, tetapi akan sangat tidak efektif ingin mengolah data pada buku tersebut. Misalnya seperti ketika ingin mencari histori absensi pada tanggal tertentu, kelian pasti akan kesulitan dengan membuka lembar per lembar buku tersebut. Selain itu, proses pembuatan laporan juga akan sulit untuk dilakukan. Maka dari itu dibuthkan sebuah sistem manajemen absensi untuk menganggulangi permasalahan tersebut.

  • 4.    Hasil dan Pembahasan

    4.1    Gambaran Umum Sistem

Sistem ini dirancang untuk melakukan manajemen absensi kegiatan kependudukan pada suatu banjar Agar manajemen kegiatan penduduk berjalan sesuai dengan prosedur yang berlaku, identitas penduduk harus terdaftar pada sistem.

Seorang penduduk, baik itu pendatang maupun lokal wajib ikut dalam prosedur atau aturan pada banjar dan pada sistem tersebut. Pendaftaran mutlak dilakukan sebelum dapat masuk ke dalam sistem ini. Pendaftaran dilakukan dengan tujuan untuk pemberian username dan password kepada penduduk bersangkutan untuk masuk ke sistem. Pendaftaran masih harus manual (berhadapan langsung) ke admin dan ke Kelian Banjar agar identitas penduduk secara fisik dapat dipastikan. Data penduduk yang telah terdaftar secara fisik akan disimpan di database oleh administrator banjar.

Kelihan Banjar


Permohonan Pengesahan Status Penduduk / ST / PKK / SG / SS


Konfirmasi Pengesahan

Username dan Password

Administrator


Pengajuan Pendaftaran

Penduduk / ST / PKK / SG / SS


Penduduk


Database


Gambar 2. Proses Pendaftaran Penduduk

  • 4.2    Standard Operating Procedure

    4.2.1    SOP Absensi Kegiatan

Gambar 3 merupakan standard operating procedure proses pembuatan absensi kegiatan kependudukan banjar.

Proses Absensi Kegiatan Banjar

Kelian

Gambar 3. SOP Absensi Kegiatan Banjar

SOP dari proses absensi kegiatan banjar dimulai dari kelian yang melakukan absensi secara langsung pada sistem tanpa bantuan dari administrator. Misalnya pada saat rapat, kelian akan melakukan absensi secara langsung dengan menggunakan laptop, smartphone atau tablet pc untuk menjalankan sistem informasi absensi tersebut. Data absensi akan tersimpan pada database sistem informasi.

  • 4.3    Diagram Alur Data (Data Flow Diagram)

    4.3.1    Diagram Konteks Sistem Informasi E-Banjar dan Manajemen Kegiatan Banjar

Sistem Informasi Absensi terdiri dari 8 entitas, diantaranya yaitu Admin, Kelian Adat, Kelian Dinas, Ketua ST, Ketua PKK, Ketua Sekaa Shanti, Ketua Sekaa Gong dan Penduduk. Gambar 4 menunjukkan bagaimana aliran data antara entitas dengan sistem.

B


ADMIN


C

KELIAN DINAS


D

KETUA ST


Data penduduk, data kepala keluarga, data keterangan status penduduk, data ST, data PKK, data Sekaa Gong, data Sekaa Shanti, data keuangan, data kegiatan banjar, data berita, data iuran, data denda, data halaman web, data kritik dan saran, data sms gateway, data admin


Konfirmasi save data penduduk, data kepala keluarga, data keterangan status penduduk, data ST, data PKK, data Sekaa Gong, data Sekaa Shanti, data keuangan, data kegiatan banjar, data berita, data iuran, data denda, data halaman web, data kritik dan saran, data sms gateway, data admin

Request laporan data penduduk, laporan data ST, laporan data PKK, laporan data ,~I-Sekaa Gong, laporan data Sekaa Shanti, laporan data keuangan, laporan kegiatan, input absensi,


Data laporan penduduk, data laporan ST, data laporan PKK, data laporan Sekaa Gong, data laporan Sekaa Shanti, data laporan keuangan, data laporan kegiatan, laporan absensi

Request laporan data penduduk, laporan data ST, laporan data PKK, laporan data Sekaa Gong, laporan data Sekaa Shanti


Data laporan data penduduk, data laporan anggota ST, laporan data anggota PKK, data laporan Sekaa Gong, data laporan Sekaa Shanti


KELIAN ADAT

A



Request laporan data penduduk, laporan data ST, laporan data PKK, laporan data Sekaa Gong, laporan data Sekaa Shanti


Data laporan data penduduk, data laporan anggota ST, laporan data anggota PKK, data laporan Sekaa Gong, data laporan Sekaa Shanti


0


Request laporan data penduduk, laporan data ST, laporan data PKK, laporan data Sekaa Gong, laporan data Sekaa Shanti


SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ABSENSI


KEGIATAN BANJAR



Data laporan data penduduk, data laporan anggota ST, laporan data anggota PKK, data laporan Sekaa Gong, data laporan Sekaa Shanti


Request laporan data penduduk, laporan data ST, laporan data PKK, laporan data

Sekaa Gong, laporan data Sekaa Shanti


Data laporan data penduduk, data laporan anggota ST, laporan data anggota PKK, data laporan Sekaa Gong, data laporan Sekaa Shanti


H

KETUA PKK


G

KETUA SEKAA

GONG


F

KETUA SEKAA


SHANTI


Penduduk

Gambar 4. Diagram konteks Sistem Informasi Manajemen Absensi Kegiatan Banjar

  • 4.3.2    DFD Level 0 Sistem Informasi Manajemen Absensi Kegiatan Banjar

DFD (diagram flow diagram) level 0 sistem informasi manajemen absensi kegiatan banjar ditunjukkan oleh Gambar 5.

Gambar 5. DFD Level 0 Sistem Informasi Manajemen Absensi Kegiatan Banjar

  • 4.4    Rancangan Arsitektur Sistem

Sesuai dengan rancangannya, sistem informasi manajemen absnesi kegiatan banjar dibangun agar dapat diakses kapan pun dan dimana pun. Tujuan tersebut dapat dicapai jika sistem dibangun berbasiskan internet. Sistem harus disimpan pada sebuah server. Arsitektur dari sistem ini dapat dilihat pada Gambar 6.

-------------

Data & Informasi

Server Aplikasi


Data & Informasi ----------

Database



Gambar 6. Arsitektur Sistem Informasi Manajemen Absensi Kegiatan Banjar

Proses absensi dilakukan dengan meng-klik checkbox yang menandakan bahwa penduduk tersebut hadir pada kegiatan banjar. Checkbox yang tidak diklik menandakan bahwa penduduk tersebut tidak hadir pada kegiatan banjar, seperti yang ditunjukkan Gambar 7.

ViewAbsensi Tempekan KaJa

Dzgunakan untuk Jnemanajemen absensr anggota pertempekan

Cari Anggota

No

NIK

Nama

Umur

Kehadiran g

1       5103062103010001

I Ketut Leneng

43 Tahun

0

2

5103062103020001

I Nengah Nuadja

58 Tahun

0

3

5103062103030001

I Wayan Meter

42 Tahun

4

5103062103040001

I Nyoman Durcana

61 Tahun

0

5

5103062103050001

I Wayan Tika

51 Tahun

6

5103062103080001

I Wayan Pigig

66 Tahun

0

7

5103062103090001

I Nyoman Rupeg

65 Tahun

0

8

5103062103110001

I Ketut Suartha

47 Tahun

0

9

5103062103120001

I Wayan Sudarja

44 Tahun

Gambar 7. Proses Manajemen Absensi

Gambar 8 menunjukkan hasil cetak laporan absensi berdasarkan nama kegiatan, tanggal kegiatan, nama penduduk, tempekan, status kebanjaran dan status kehadiran.

PEMERINTAH KOTA BAOLNG

KECAMATAN KUTA UTARA

Br. Kayutulang

ALAMAT : Jin. Kayutulang 14 Canggu. Telp. ( 62361) 7899111

Laporan Absensi Gotong Royong, Tanggal 27-06-2014

No.

Nama Penduduk

Tempekan

Status Kebanjaran

Status Kehadiran

1

1 Gede Wirata

Kaja

Adat & Dinas

Tidak Hadir

2

I Ketut Leneng

Kaja

Adat & Dinas

Hadir

3

1 Wayan Tika

Kaja

Adat & Dinas

Tidak Hadir

4

I Nyoman Rupeg

Kaja

Adat & Dinas

Hadir

5

I Nengah Sudarma

Kaja

Adat & Dinas

Tidak Hadir

6

I Nengah Sudana

Kaja

Adat & Dinas

Tidak Hadir

7

I Wayan Adnyana

Kaja

Adat & Dinas

Tidak Hadir

8

I Nengah Werka

Kaja

Adat & Dinas

Tidak Hadir

9

I Nengah Nuadja

Kaja

Adat & Dinas

Hadir

10

I Wayan Mokih

Kaja

Adat & Dinas

Tidak Hadir

Gambar 8. Laporan Absensi

Gambar 9 menunjukkan bagaimana grafik hasil pengujian modul absensi kegiatan berdasarkan uji coba yang dilakukan oleh kelian (kepala banjar).

Gambar 9. Grafik Hasil Pengujian Sistem Absensi

  • 5.    Kesimpulan

Berdasarkan perancangan sistem informasi manajemen absensi kegiatan banjar dapat disimpulkan beberapa hal yaitu aplikasi absensi kegiatan banjar dapat diakses dimana saja dan kapan saja dengan syarat harus terkoneksi dengan internet, aplikasi absensi kegiatan banjar dibuat dengan arsitektur terpusat dimana aplikasi disimpan didalam sebuah server, proses

manajemen absensi pada sistem berjalan sesuai dengan rancangan arsitektur dan hasil analisa dari pengolahan data kiusioner uji coba menunjukkan hasil yang baik dengan nilai rata-rata seluruh proses sebesar 8,00 atau presentase keseluruhan proses sebesar 80%.

Daftar Pustaka

  • [1]    Ari Pinatih, I Gusti Bagus. Perancangan Sistem Informasi Manajemen Kependudukan Banjar, E-Banjar Bali, Berbasis Web (Studi Kasus Pada Banjar Padang Tegal Tengah, Desa Pakraman Padang Tegal, Ubud). Skripsi. Bali. Universitas Udayana. 2013.

  • [2]    Juliastini, Putu Ayu. Rancang Bangun Sistem Silsilah Keluarga Berbasis Tree Berdasarkan Hukum Adat Bali. Fakultas Teknik, Universitas Udayana. 2012.

  • [3]    Christina Gantini, Josef Prijotomo, and Yuswadi Saliya. Guna dan Fungsi pada Arsitektur Bale Banjar Adat di Denpasar, Bali. Temu Ilmiah IPLBI. 2012.

  • [4]    Artayasa, Nyoman. Pengaturan Penduduk Pendatang oleh Desa Pekraman. Universitas Mahasaraswati. Denpasar. 2012.

  • [5]    Harijono, Djojodihardjo. Pengantar Sistem Komputer. Jakarta. Erlangga. 1984.

Rancang Bangun Sistem Manajemen Absensi Banjar Berbasis Web (Made

Pradtha Gutama)

187