MERPATI VOL. 2, NO. 1, APRIL 2014

ISSN: 2252-3006

Aplikasi Kalender Bali Berbasis Mobile Application pada Android Platform

Ida Ayu Putri Pradnyani

Jurusan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Udayana email :[email protected]

Abstrak

Kalender adalah suatu sistem pemberian nama pada sebuah periode waktu. Kalender Bali atau Kalendar Caka Bali sangat penting dalam kehidupan sosial budaya masyarakat Bali. Beberapa hari suci seperti Hari Raya Nyepi dan Siwaratri ditetapkan berdasarkan Kalender Caka. Aplikasi Kalender Bali berbasis mobile application pada android platform ini diciptakan untuk dapat membantu masyarakat yang memerlukan dalam menentukan waktu yang sudah lampau, waktu sekarang, dan waktu yang akan datang dengan bantuan komputer.

Penelitian ini bertujuan untuk merancang pemodelan dan membangun sebuah Aplikasi Kalender Bali berbasis Android yang dapat digunakan untuk melihat informasi penanggalan bali, hari raya, hari nasional, otonan berdasarkan perhitungan Kalender Caka Bali.

Perancangan diakukan dengan metode perangkat pemodelan sistem serta penelusuran algoritma perhitungan wewarigan, purnama, tilem dan sasih dari sejumlah pustaka Kalender Bali.Analisa dilakukan dengan menguji perhitungan wewaran, sasih, purnama, tilem, pencarian otonan yang dapat di akses dengan mudah melalui Android.Untuk meningkatkan kehandalan informasi, diperlukan adanya penelitian dan pengembangan lebih lanjut yang dapat menghasilkan pencarian padewasaan dan penentuan tanggal padewasaan terbaik pada Android.

Kata kunci: Kalender Bali, Hindu, Android, Mobile.

Abstract

Calendar is a sistem of naming to a period of time. Calendar Bali or calendar Caka Bali is very important in social and cultural life of the Balinese people. Some holy days such as Nyepi day and Siwartri, Caka determined by the calendar. Bali calendar application based on the Android platform mobile application was created to help people who need to determine the time that has past, the present, and the future with the help of computers.

This research aims to desaign and build a sistem modeling calendar Information Balibased Android Mobile can be used to perform calculations by information retrieval padewasan Bali.

The design is done by modeling the sistem as well as the method of calculation algorithm searches wewarigan, purnama, tilem, and sasih from several libraries Calender Bali. The analysis was done by examining computations wewaran, sasih, purnama, tilem, search otonan, search wuku. Results of analysis of the accuracy of the calcution to get wewaran, sasih, purnama, tilem, search otonan, search wuku which can be accessed easily via Android. To improve the reliability of the information, it is necessary to futher the research and development that can generate search and dating padewasaan the best padewasaan on Android.

Keyword: Calender Bali, Hindu, Android, Mobile

  • 1.    Pendahuluan

Kalender adalah susunan hari dan tanggal yang digunakan sebagai pedoman manusia melakukan aktivitas kehidupan secara periodik. Sistem kalender Hindu di Bali menggunakan aturan yang disebut sebagai "Kalender Saka-Bali"

Kalender Bali atau Kalendar Caka Bali sangat penting dalam kehidupan sosial budaya masyarakat Bali. Beberapa hari suci seperti hari raya Nyepi dan Siwaratri ditetapkan berdasarkan kalender Caka, begitu pula dengan piodalan pura-pura di Bali. Hari baik untuk berbagai keperluan pertanian dan industri juga sangat bergantung pada Tahun Caka, karena erat kaitannya dengan perjalanan musim. Kalender Caka sendiri merupakan kalender Luni-

Solar atau sistem kalender yang menggunakan dasar perputaran matahari dan bulan sebagai dasar penentuan periode waktunya. Kalender ini mulai dikenal pada jaman 78 Masehi di India. Kalender Caka dibawa ke Indonesia bersamaan dengan masuknya agama Hindu ke Nusantara. Kalender Caka yang digunakan di Indonesia saat itu telah dimodifikasi oleh suku Jawa dan Bali dengan menambahkan unsur-unsur lokal dan masih dipakai sampai sekarang oleh banyak penganut agama Hindu.

  • 2.    Tinjauan Pustaka

    2.1    Pengertian Kalender

Kalender adalah susunan hari dan tanggal yang digunakan sebagai pedoman manusia melakukan aktivitas kehidupan secara periodik.Sistem kalender Hindu di Bali menggunakan aturan yang disebut sebagai Kalender Saka Bali dalam sistem ini digunakan pedoman-pedoman sebagai berikut:

  • a.    Satu hari adalah dua puluh empat jam dimana pergantian hari terjadi pada saat matahari terbit.

  • b.    Satu minggu terdiri dari tujuh hari dimana pergantian minggu dimulai pada Redite (Minggu) dengan nama-nama hari: Redite, Coma, Anggara, Buda, Wraspati, Sukra, Saniscara.

  • c.    Satu bulan terdiri dari lima minggu dimana pergantian bulan dimulai setelah "tilem" (bulan gelap) yang disebut "penanggal ping pisan". Nama-nama minggu mengambil sistem "Wuku" yaitu : Sinta, Landep, Ukir, Kulantir, Toulu, Gumbreg, Wariga, Warigadean, Julungwangi, Sungsang, Dungulan, Kuningan, Langkir, Medangsia, Pujut, Paang, Krulut, Merakih, Tambir, Medangkungan, Matal, Uye, Menail, Prangbakat, Bala, Ugu, Wayang, Kulawu, Dukut, Watugunung.

  • d.    Satu tahun terdiri dari dua belas bulan dimana pergantian tahun adalah pada tahun baru Saka yaitu tanggal satu Waisakha atau penanggal ping pisan sasih kadasa. Nama-nama bulan adalah: Kasa, Karo, Katiga, Kapat, Kalima, Kanem, Kapitu, Kaulu, Kasanga, Kadasa, Jyesta, Sada.

  • 2.2    Dasar Perhitungan Kalender Bali

Kalender Bali atau Kalender Caka Bali diciptakan dengan menggabungkan perhitungan menurut Tahun Surya, Tahun Candra dan Tahun Wuku.Tahun Surya merupakan pola Kalender yang perhitungan berdasar pada jangka waktu peredaran bumi mengelilingi matahari kurang lebih selama 365 hari yang kemudian disebut satu tahun Surya.Tahun Candra merupakan pola Kalender yang perhitungannya berdasarkan jangka waktu bulan mengelilingi matahari selama kurang lebih 29 hari yang disebut satu bulan dan satu tahun Candra berumur 12 bulan.Sedangkan tahun wuku hanya berperdoman dengan daur hari yang disebut wuku.Umur satu tahun wuku adalah 420 hari. Selain itu pola hari dalam Kalender Bali juga menerapkan sistem aritmatika yakni berupa deret dan perulangan.

Kalender ini memilki 2 jenis tahun, yakni tahun tahun pendek dan tahun panjang. Tahun pendek terdiri dari 12 bulan Candra dengan umur bulan masing-masing 30 dan 29 hari atau dalam 1 tahun terdapat 354 hari. Sedangkan dalam tahun panjang terdiri 13 bulan dengan jumlah umur satu tahun hingga 384 hari atau 385 hari. Terjadinya tahun panjang dan tahun pendek ini karena adanya tambahan 1 bulan untuk menyesuaikan dengan Kalender Surya (Wisubroto, 1999).

  • 2.2.1    Perhitungan Tahun

Bilangan tahun Kalender Bali dilandasi oleh Kalender Caka di India yang awal tahunnya berlaku mulai 79 Masehi (memiliki selisih 78 tahun dengan tahun Masehi). Angka tahun caka bertambah 1 saat Hari Raya Nyepi, sehingga Hari Raya Nyepi diperingati sebagai Tahun Baru Saka.

Umur tahunnya berpedoman pada Tahun Surya dan Tahun Candra. Cara mengkombinasikankedua tahun ini disebut dengan Pangerepeting Sasih atau Penampih Sasih yaitu dengan menambahkan bulan ke-13 setiap 3 tahun sekali. Hal ini dikarenakan Tahun Surya dengan Tahun Candra memiliki selisih 10 hari setiap tahun, sehingga dalam 3 tahun memiliki selisih 30 hari (1bulan). Penyisipan bulan ini mengakitbatkan terjadinya tahun panjang.

Para penyusun Kalender telah membuat kesepakatan tentang rumus untuk menentukan kapan dilaksanakan Penampih Sasih yakni : apabila Tahun Caka dibagi 19 dan

hasilnya sisa 0, 6, 11 maka terjadi Mala Jiyestha, apabila hasilnya sisa 3, 8, 14 , 16 maka terjadi Mala Sadha.

  • 2.2.2    Perhitungan umur bulan

Umur bulan pada Kalender Bali secara matematis berpedoman pada tahun Candra, secara komulatif umur bulannya 29-30 hari.Karena terkait dengan pola Kalender Wuku.Penetapan awal bulan berpedoman pada bulan terbit (Penanggal/Suklapaksa), dimana Purnama adalah pertengahan bulan.Setelah Purnama dinamakan Pangelong atau Kresnapaksa dan akhir bulan adalah Tilem.

Penetapan Purnama dan Tilem dalam Kalender Bali memakai dasar perhitungan pengalihan purnama-tilem disebut pengalantaka dengan rumus Pengalantaka Eka Sungsang ke Paing. Tolok ukur hari purnama-tilem adalah sistem Tahun Wuku (wewaran dan pawukon). Untuk itu setiap 63 hari atau 9 wuku ditetapkan satu hari surya yang nilainya sama dengan dua hari candra yang mengakibatkan terjadinya pengurangan tithi atau setiap lebih kurang dua bulan sekali umur bulan berjumlah 29 tithi.

Pada satu sasih terdiri dari 30/29 hari (tithi), terbagi menjadi dua bagian yaitu suklapaksa (pananggal, paro terang) yaitu tithi setelah tilem menuju purnama, serta kresnapaksa (pangelong, paro gelap) yaitu tithi setelah purnama menuju tilem.

Pananggal disebut pula Suklapaksa dimana perhitungan hari-harinya adalah sesudah bulan mati (Tilem) sampai dengan datangnya bulan sempurna (Purnama), lamanya sekitar 15 hari yakni dari pananggal 1 sampai dengan 15. Pananggal 14 disebut Purwani, sedangkan pananggal 15 disebut Purnama yang dilambangkan menggunakan titik warna merah () pada setiap tanggal jatuhnya purnama.

Panglong disebut pula Krsnapaksa, perhitungan hari-harinya adalah sehari sesudah Purnama yang lamanya sekitar 15 hari yakni dari panglong 1 sampai dengan 15. Panglong 14 disebut Purwaning Tilem, sedangkan Panglong 15 disebut Tilem yang dilambangkan menggunakan titik warna hitam () pada setiap tanggal jatuhnya tilem.

Tithi adalah angka urut dari 1 yaitu bulan baru, sampai 30 pada bulan mati. Untuk memudahkan pemakai maupun perhitungan, penggunaan Tithi dibedakan warnanya.Angka 1 sampai 15 mewakili angka merah atau Penanggal, 16 sampai 30 mewakili angka 1 sampai 15 angka berwarna hitam atau Panglong.

Sasih disebut masa/bulan. Sama seperti Kalender internasional, sasih ada sebanyak 12 sasih selama setahun, perhitungannya menggunakan “Perhitungan Rasi” sesuai dengan tahun surya (12 rasi = 365/366 hari) dengan periode 29-30 hari. Nama-nama sasih dan hubungannya dengan bulan Masehi dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Nama-nama Sasih dan Hubungannya dengan Bulan Masehi

No.

Sasih

Periode

Bulan

1

Kasa – Srawana

30

Juli – Agustus

2

Karo - Bhadrawada

29

Agustus – September

3

Katiga – Asuji

30

September – Oktober

4

Kapat – Kartika

29

Oktober – Nopember

5

Kalima - Margasira

30

Nopember –Desember

6

Kanem – Posya

29

Desember – Januari

7

Kapitu – Kanem

30

Januari – Pebruari

8

Kawulu - Palguna

29

Pebruari – Maret

9

Kasanga - Caitra

30

Maret – April

10

Kadasa - WaiCaka

29

April – Mei

11

Jiyestha - Jyesta

30

Mei – Juni

12

Sadha - Asadha

29

Juni – Juli

Total

354

  • 2.2.3    Sistem Pawukuan

Wuku merupakan sebuah siklus waktu yang berlangsung selama 30 minggu dimana 1 (satu) wuku berumur 7 hari, sehingga siklus wuku terdiri dari 210 hari. Wuku mempunyai urip, kedudukan dan pengider-ideran. Kedudukan Nama-nama wuku dapat dilihat dalam Tabel 2.

Tabel 2. Nama-nama Wuku dalam Kalender Bali

No.

Wuku

Urip / neptu

1.

Sinta

7

2.

Landep

1

3.

Ukir

4

4.

Kulantir

6

5.

Tulu

5

6.

Gumbreg

8

7.

Wariga

9

8.

Warigadian

3

9.

Julungwangi

7

10.

Sungsang

1

11.

Dungulan

4

12.

Kuningan

6

13.

Langkir

5

14.

Medangsia

8

15.

Pujut

9


No.

Wuku

Urip / neptu

16.

Pahang

3

17.

Krulut

7

18.

Merakih

1

19.

Tambir

4

20.

Medangkungan

6

21.

Matal

5

22.

Uye

8

23.

Menail

9

24.

Prangbakat

3

25.

Bala

7

26.

Ugu

1

27.

Wayang

4

28.

Klawu

6

29.

Dukut

5

30.

Watugunung

8


  • 2.2.4    Wewaran

Wewaran merupakan ritem hari dan dalam perhitungannya, unsur paling utama yang harus diketahui adalah angka pawukon. Angka pawukon adalah posisi hari dalam siklus 210 hari tahun pawukon. Dimulai dari 1 (redite, wuku sinta) sampai 210 (saniscara, wuku watugunung). Adapun rumus Wariga dalam menetapkan wewaran dapat dilihat dalam tabel 3 di bawah ini:

Tabel 3. Rumus Pencarian Wewaran

Nama

Wewaran

Rumus

Hasil

Ekawara

Urip Pancawara + Urip Saptawara

Ganjil : Luang Genap : -

Dwiwara

Urip Pancawara + Urip Saptawara

Ganjil : Pepet Genap : Menga

Triwara

(No. Wuku x 7) + No. Saptawara 3

Sisa 1 : Pasah

Sisa 2 : Beteng

Sisa 3 : Kajeng

Caturwara

  • a)    Berlaku dari Redite Wuku Sinta s/d Redite Wuku Dungulan : (No. Wuku × 7) + 2 + No. Saptawara

4

  • b)    Berlaku  dari  Buda  Wuku  Dungulan  s/d  Saniscara

WukuWatugunung :

(No. Wuku × 7) + No. Saptawara

4

Sisa 1 : Sri

Sisa 2 : Laba

Sisa 3 : Jaya

Sisa 4 : Menala

Pancawara

(No. Wuku × 7) + No. Saptawara

5

Sisa      1      :

Umanis

Sisa 2 : Pahing

Sisa 3 : Pon

Sisa 4 : Wage Habis : Kliwon

Sadwara

(No. Wuku × 7) + No. Saptawara

6

Sisa      1      :

Tungleh

Sisa 2 : Aryang

Sisa     3     :

Wurukang

Sisa     4     :

Paniron

Sisa 5 : Was

Habis : Maulu

Astawara

  • a)    Berlaku dari Redite Wuku Sinta s/d Redite WukuDungulan : (No. Wuku × 7) + 2 + No. Saptawara

8

  • b)    Berlaku  dari  Buda  Wuku  Dungulan  s/d  Saniscara

WukuWatugunung :

(No. Wuku × 7) + No. Saptawara

8

Sisa 1 : Sri

Sisa 2 : Indra

Sisa 3 : Guru

Sisa 4 : Yama

Sisa 5 : Rudra

Sisa     6     :

Brahma

Sisa 7 : Kala Habis : Uma

Sangawara

(No. Wuku × 7) + No. Saptawara

9

Sisa 1 : Dangu

Sisa 2 : Jangu

Sisa 3 : Gigis

Sisa 4 : Nohan

Sisa 5 : Ogan

Sisa     6     :

Erangan

Sisa     7     :

Urungan

Sisa 8 : Tulus Habis : Dadi

Dasawara

Urip Saptawara + Urip Pancawara + 1

10

Sisa      1      :

Pandita

Sisa 2 : Pati

Sisa 3 : Suka

Sisa 4 : Duka

Sisa 5 : Sri

Sisa 6 : Manuh

Sisa     7     :

Manusa

Sisa 8 : Raja

Sisa 9 : Dewa

Habis         :

Raksasa

2.2.5 Mala Sasih

Mala sasih atau Pengerepeting Sasih adalah sasih atau bulan yang dirapatkan, apabila dalam satu tahunnnya terdiri dari 13 bulan. Bulan atau sasih yang dirapatkan adalah ialah Sasih Jyesta dan Sadha. Apabila yang dirapatkan Sasih Jyesta, dinamai Mala Jyesta, dan apabila yang dirapatkan Sasih Sadha, maka dinamai Mala Sadha. Penetapan Mala Jyesta dan Mala Sadha didasari dengan rumus Malamasa yaitu Tahun Saka dibagi 19, ditentukan sebagai berikut:

Jika hasil sisa bagi 19, maka Mala Sasih jatuh pada Sasih Jyesta.

Jika hasil sisa bagi 3, maka Mala Sasih jatuh pada SasihSadha.

Jika hasil sisa bagi 6, maka Mala Sasih jatuh pada SasihJyesta.

Jika hasil sisa bagi 8, maka Mala Sasih jatuh pada SasihSadha.

Jika hasil sisa bagi 11, maka Mala Sasih jatuh pada SasihJyesta.

Jika hasil sisa bagi 14, maka Mala Sasih jatuh pada SasihSadha.

Jika hasil sisa bagi 16, maka Mala Sasih jatuh pada SasihSadha.

  • 3.     Metode dan Perancangan Sistem

    3.1    Diagram Konteks

Aplikasi Kalender Bali ini secara umum memiliki satu entitas utama yaitu user atau pengguna. Secara garis besar diagram konteks aplikasi Kalender Bali dapat dilihat pada Gambar 1.

0


a

PENGGUNA


Parameter (tgl,bln,th), input otonan, dan input reminder text

Informasi (tgl,bln,th), informasi wewaran, purnama,tilem,sasih, tahun caka, hari raya, otonan, dan reminder text

SISTEM INFORMASI

KALENDER BALI


Gambar 1. Diagram Konteks

Berdasarkan diagram konteks tersebut, terdapat suatu sistem Kalender Bali dan satu entitas luar dari sistem yaitu pengguna. Pengguna merupakan sistem yang dapat mengakses informasi Kalender Bali yang diolah oleh sistem, dimana entitas pengguna ke sistem informasi Kalender Bali dapat melihat parameter tanggal, bulan, tahun, submit tanggal lahir untuk menentukan hari otonan, dan dapat menginputkan reminder text sebagai pengingat. Sedangkna dari sitem ke pengguna adalah sistem dapat memberikan informasi tanggal, bulan, tahun, Hari Raya, rahinan, otonan, dan informasi reminder text yang sudah diinputkan pengguna. Aplikasi sistem informasi Kalender Bali berbasis mobile application pada android ini memberikan informasi berupa detail Kalender Bali berupa wewaran, pawukuan, penanggal, panglong, sasih, hari otonan, Hari Raya nasional, rerahinan, dan pembuatan reminder text.

  • 3.2    Diagram Berjenjang (Hierachy Chart)

Diagram berjenjang diatas menggambarkan rangkaian proses yang terdiri dari subsistem utama yang terlibat pada Sistem Infomasi Kalender Bali yaitu menu utama (level 0). Pada subsistem menu utama terdapat sub-subsistem yaitu melihat detail tanggal, melihat daftar event, melakukan pencarian Otonan, pencarian Hari Raya, pencarian Odalan, dan set alarm.


  • Gambar 2. Diagram Berjenjang

  • 4.     Implementasi dan pengujian

    4.1    Tampilan Awal Aplikasi Kalender Bali

Untuk membuka Aplikasi Kalender Bali, pengguna terlebih dahulu harus mempunyai perangkat mobileandroid kemudian melakukan penginstalan file aplikasi tersebut. Gambar 3 merupakan tampilan icon Kalender Bali yang terdapat pada android


Gambar 3. Tampilan Icon Aplikasi Kalender Bali

Halaman utama menampilkan Kalender selama 1 (satu) bulan. Setiap tanggal dilengkapi dengan atribut penanggalan Bali antara lain sasih, pawukon, pananggal/pangelong,

pancawara dan Saptawara.

Gambar 4. Tampilan Halaman Utama dan List Pencarian

Hasil pencarian dari pencarian odalan dan rerahinan hanya akan menampilkan List Odalan Pura dan List Rerahinan yang terdapat dalam database eclipse.

  • 4.2    Tampilan Detail Tanggal

Halaman detail tanggal menampilkan detail dari sebuah tanggal dengan komponen penanggalan Bali yang lebih lengkap. Halaman detail Kalender akan muncul saat pengguna memilih salah satu tanggal yang ditampilkan pada Kalender bulanan (halaman utama). Pada halaman ini terdapattampilan list event untuk menanmpilkan Hari Raya nasional dan Hari Raya Hindu pada hari tersebut serta menampilkan Ekawara, Dwiwara, triwara, Caturwara, pancawara, sadwara, saptawara, Astawara ,sangawara, dan dasawara.



Gambar 5. Tampilan Halaman Detail Tanggal dan Add Remmider

4.3

4.3.1


Uji Coba Ketepatan Hasil Perhitungan Sistem Kalender Bali Uji Coba Ketepatan Perhitungan MalaSasih

Pengujian ketepatan hasil perhitungan malasasih pada Android platform.

Gambar 6. Tampilan Uji Coba Purnama dan Tilem Mala Saih pada Android platform

Gambar 7. Tampilan Uji Coba Purnama dan Tilem MalaSasih pada Web


Berdasarkan data hasil perbandingan yang terdapat diatas dapat diperoleh bahwa 100% data atau semua tanggal pengujian malasasih yang diujikan telah menghasilkan data yang tepat sesuai dengan aturan perhitungan yang semestinya.Fenomena munculnya nampih sasih maupun mala yang tidak beraturan pada beberapa periode tahun tertentu tersebut menunjukkan adanya perbedaan aturan penetuan penggunaan sistem nampih ataupun malasada yang dipakai. Ketetapan yang tidak menentu yang diumumkan oleh lembaga resmi Parisada Hindu Darma yang telah bekerja sama dengan pusat meteorologi juga merupakan salah satu faktor yang digunakan sebagai penentuan bertumbuhnya aturan penamaan sasih yang digunakan oleh sistem Wariga Bali yang dibangun.

  • 4.3 .2 Uji Coba Ketepatan Perhitungan Otonan

Pengujian ketepatan hasil perhitungan otonan pada Android platform :

Kalender Bati

Ummu≡a≡J

TANGGAL OTONAN S

1 April 1990


28 Oktober 199o

26 Mei 1991

22 Desember 1991

19 Iuli 1992

14 Februari 1993

12 September 1993

10 April 1994

Gambar 8. Tampilan Uji Coba Perhitungan Otonan pada Android platform

Gambar 9. Tampilan Uji Coba Perhitungan Otonan pada web

Berdasarkan data hasil perbandingan yang terdapat diatas dapat diperoleh bahwa 100% data pengujian perhitungan otonan yang diujikan telah menghasilkan data yang tepat sesuai dengan aturan perhitungan yang semestinya.

4.3.3 Uji Coba Ketepatan Perhitungan Hari Raya/Rerainan

Gambar 10. Tampilan Uji Coba Perhitungan Hari Raya pada Android platform

Gambar 11. Tampilan Uji Coba Perhitungan Hari Raya pada web

Berdasarkan data hasil perbandingan yang terdapat diatas dapat diperoleh bahwa 100% data pengujian hari raya yang diujikan telah menghasilkan data yang tepat sesuai dengan aturan perhitungan yang semestinya.

  • 4.3 .4 Uji Coba Ketepatan Perhitungan Odalan Pura

Pengujian ketepatan hasil perhitungan hari raya/rerainan pada Android platform.

Gambar 12. Tampilan Uji Coba Perhitungan Odalan Pura pada Android platform

Gambar 13. Tampilan Uji Coba Perhitungan Odalan Pura padaweb

Berdasarkan data hasil perbandingan yang terdapat diatas dapat diperoleh bahwa 100% data atau semua tanggal pengujian odalan purayang diujikan telah menghasilkan data yang tepat sesuai dengan aturan perhitungan yang semestinya.

  • 5.    Kesimpulan

Implementasi dari Aplikasi Kalender Bali Mobile pada  PlatformAndroid,  telah

menghasilkan beberapa simpulan antara lain: sistem yang dikembangkan dapat digunakan

sebagai sarana untuk mempermudah pengguna dalam mengetahui penanggalan menurut Kalender Saka Bali. Dengan adanya set alarm, membantu mengingatkan pengguna tentang rerahinan atau Hari Raya Hindu maupun Hari Raya Nasional dari sebuah tanggal. Waktu yang diperlukan untuk menampilkan Kalender tergantung pada kapasitas memori dari perangkat yang digunakan. Melihat potensi yang begitu luas dari pemakaian telepon genggam akan memungkinkan bahwa penyajian informasi secara lengkap dari Kalender Bali ini bisa melalui pemanfaatan mobile application. Dengan terciptanya perangkat lunak ini, diharapkan informasi Kalender Bali berbasis Mobile Application dapat bermanfaat dan dapat diakses dengan lebih mudah.

Daftar Pustaka

  • [1]    Anonim.          2003.          Babad          Bali-The          History          of

Calender.http://www.babadbali.com/pewarigaan/sejarah.htm. Yayasan Bali Galang

  • [2]    Anonim. 2003. Penanggal Bali.www.babadbali.com. Yayasan Bali Galang.

  • [3]    Aryana, I.B.Putra Manik. Tenung Wariga-Kunci Ramalan Astrologi Bali4, Surabaya: Paramitha. 2010.

  • [4]    Ardhana, I.B.Suparta. Pokok-pokok Wariga, Surabaya: Paramitha. 2009.

  • [5]  Bambang Gede Rawi, I Kt. Kalender Bali periode 1990-2013. Bali

  • [6]  Dwi Indira Asih Sucipta Putri, Ni Made. 2007. Rancang Bangun Sistem Informasi Wariga

Bali berbasis Web. Perpustakaan Fakultas Teknik Universitas Udayana

  • [7]    Marayana, I Gede. Kalender Bali Caka Tahun 2012.

  • [8]    Safaat, Nazruddin. Android Pemrograman Aplikasi Mobile Smatphone dan Tablet PC Berbasis           Android,           Bandung:           Informatika.           2011.

Aplikasi Kalender Bali Berbasis Mobile Application pada Android Platform (I.A.

Putri Pradnyani)

117