MERPATI VOL. 2, NO. 1, APRIL 2014

ISSN: 2252-3006

Pemodelan ERP pada Perusahaan Manufaktur dengan Software OpenERP7.0

Dewa Komang Mahardika, I Made Sukarsa, Putu Wira Buana

Jurusan Teknologi Informasi Universitas Udayana

e-mail: [email protected], [email protected], [email protected]

Abstrak

Pemodelan dan penerapan sistem informasi terintegrasi dalam proses bisnis perlu dilakukan untuk peningkatan kinerja dan kepuasan pelanggan. Kinerja yang baik diperoleh jika departemen-departemen di dalamnya sudah terintegrasi dengan baik pula. Enterprise resource planning adalah sistem informasi terintegrasi yang menjadikan sebuah bisnis proses menjadi satu kesatuan sistem. Penelitian yang dilakukan adalah tentang pemodelan ERP pada perusahaan garmen yaitu pada bagian accounting, human resource, dan point of sale dengan software OpenERP. Proses bisnis yang sedang berlangsung pada masing-masing departemen dimodelkan dalam diagram alir. Pemodelan sistem yang baru dihasilkan dari perbaikan terhadap kekurangan model sistem yang lama. Hasil pemodelan yang baru diimplementasikan dalam aplikasi ERP yaitu OpenERP. Sistem terintegrasi dengan bisnis proses yang lebih terencana, terintegrasi dan lebih otomatis dihasilkan dari pemodelan dan implementasi yang dilakukan terhadap sistem yang lama.

Kata Kunci: Enterprise resource planning, Implementasi Bisnis Proses, Pemodelan ERP

Abstract

Integrated information system modeling and implementation in business process is essential for enterprise performance and customer satisfaction improvement. The company will achieve its best performance if each department within it has a good integration. Enterprise Resource Planning is an integrated information system that creates business processbecomes one unified system. This research talk about ERP modeling in Garment Company especially in accounting, human resource, and point of sales by using OpenERP software. The existing business process in each department is modeled by a flow diagram. The proposed business processes is achieved from improvement of the inappropriate existing system models. The proposed model is implemented in ERP software OpenERP. System will be integrated with the appropriate business processes and more automated which achieved from the modeling and implementation from the existing system.

Keywords: Enterprise resource planning, Business Process Implementation, ERP Modeling

  • 1.    Pendahuluan

Perekonomian dan bisnis industri di Indonesia sudah mulai berkembang secara pesat. Khususnya di Bali mulai banyak bisnis industri yang berkembang sehingga mengharuskan pelaku bisnis untuk selalu memperbaiki pelayanan yang ada. Sektor industri merupakan salah satu pendukung sektor-sektor lain yang ada di Bali. Sektor industri juga merupakan penopang sektor pariwisata yang merupakan sektor andalan di Bali. Hal tersebut menyebabkan banyaknya bisnis yang muncul di sektor industri, dan salah satunya adalah usaha garmen. Usaha garmen termasuk usaha yang bergerak dalam hal barang dan jasa, dimana harus selalu memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan.

Permasalahan yang muncul adalah kurangnya integrasi antar bisnis proses yang ada dalam perusahaan sehingga pelayanan yang diberikan ke pelanggan kurang optimal. Strategi yang bisa dilakukan adalah dengan menerapkan teknologi sistem informasi yang terintegrasi. Dengan adanya sistem informasi terintegrasi akan mengoptimalkan komunikasi antar departemen yang ada di dalam perusahaan, maupaun komunikasi dengan pelanggan. Enterprise resource planning (ERP) adalah sistem informasi terintegrasi yang menjadikan sebuah bisnis proses menjadi satu kesatuan sistem. Beberapa contoh perangkat lunak ERP anatara lain SAP, Oracle, PeopleSoft, dan lain-lain. Selain beberapa software tersebut, adapula

beberapa software yang bersifat open source, diantaranya OpenBravo, OpenERP, Adempiere, dan lain-lain. Software ERP yang digunakan dalam kasus ini adalah yang bersifat open source yaitu OpenERP.

Penggunaan software ERP sebagai pendukung proses BPM tidak bisa dilakukan begitu saja. Perlu adanya penyesuaian antara kebutuhan dan kemampuan dari perusahaan itu sendiri. Perusahaan dengan skala besar akan mampu memilih dan membeli software manapun demi memperoleh BPM yang terbaik. Namun untuk usaha kecil dan menengah (UKM), hal tersebut akan sulit untuk dilakukan dan tentunya mengalami kesulitan pada umumnya. Mahalnya software ERP menyebabkan sulitnya diterapkan BPM guna mengoptimalkan bisnis proses yang ada. Software ERP yang bersifat gratis (open source) seperti OpenERP 7.0 tidak kalah bagusnya dengan software sejenisnya yang bersifat berbayar. Software ERP yang bersifat open source pada umumnya sudah mampu memodelkan bisnis proses yang ada pada perusahaan, meskipun ada beberapa fitur-fitur yang kurang jika dibandingkan dengan software dengan harga mahal.

  • 2.    Metodologi Penelitian

Metode penelitian yang dilakukan adalah dengan pemodelan bisnis proses yang berlangsung yang dilakukan berdasarkan aliran data, yaitu bagaimana obyek-obyek data ditransformasikan oleh fungsi proses untuk menghasilkan pemodelan baru dalam aplikasi sistem.

User


System analysis


Implementation


∕¼rΓERP

OPEN SOURCE MANAGEMENT SOLUTION


Manufacturing Garment


Database


Gambar 1. Pemodelan Bisnis Proses dengan OpenERP

Proses yang ditunjukkan oleh Gambar 1 adalah proses analisis sistem yang dilakukan oleh user (pengguna) terhadap proses bisnis yang terjadi pada perusahaan manufaktur yang kemudian dimodelkan dan dimplementasikan dalam OpenERP dengan PostgreSQL sebagai basisdatanya.

  • 3.    Kajian Pustaka

    3.1    Sistem Informasi

Menurut Jogiyanto (2005), sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi. Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya. Untuk dapat berguna, maka informasi harus didukung oleh tiga pilar sebagai berikut : tepat kepada orangnya atau relevan (relevance), tepat waktu (timeliness) dan tepat nilainya atau akurat (accurate). Keluaran yang tidak didukung oleh ketiga pilar ini tidak dapat dikatakan sebagai informasi yang berguna. [1].

Sistem informasi adalah suatu sistem yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting serta menyediakan suatu dasar informasi dalam pengambilan keputusan di dalam suatu organisasi [2].

  • 3.2    Enterprise Resource Planning (ERP)

Enterprise resource planning (ERP) merupakan perkembangan dari Manufacture Resource Planning II (MRP II) yang juga adalah evolusi dari Material Requirement Planning yang dikembangkan sebelumnya. Sistem ERP secara modular biasanya mengangani proses manufaktur, logistik, distribusi, persediaan (inventory), pengapalan, invoice dan akunting perusahaan. Ini berarti bahwa sistem ini nanti akan membantu mengontrol aktivitas bisnis seperti penjualan, pengiriman, produksi, manajemen persediaan, manajemen kualitas dan sumber daya manusia. Permasalahan yang sering dihadapi perusahaan adalah bagaimana mengorganisasikan dan mengintegrasikan data-datanya yang ada, yang diperlukan oleh banyak departemen yang berbeda, sehingga bisa digunakan pada sebuah system computer yang bisa memenuhi kebutuhan departemen yang berbeda tersebut [3].

ERP adalah paket perangkat lunak aplikasi multimodul terintegrasi yang dirancang untuk melayani dan mendukung berbagai fungsi bisnis dan fungsi-fungsi yang memperlakukan bisnis sebagai suatu kesatuan yang utuh, yang memungkinkan data akan dibagi antara departemen yang berbeda. ERP merupakan upaya penciptaan sistem terintegrasi yang dikelola oleh mayoritas operasi dalam suatu perusahaan. Perbedaan sistem ERP dengan sistem informasi klasik ialah seluruh fungsi sistem ERP terintegrasi menjadi satu kesatuan sistem, sedangkan sistem informasi klasik merupakan sistem yang terpisah [4].

ERP merupakan suatu inti perangkat lunak yang digunakan oleh perusahaan untuk mengkoordinasikan informasi di setiap bisnis area, mengelola seluruh proses bisnis perusahaan, yang menggunakan basis data umum dan berbagi alat pelaporan manajemen [5].

  • 3.3    Software OpenERP

OpenERP merupakan suatu perangkat lunak Open Source perencanaan sumber daya perusahaan secara aktif diprogram, didukung, dan diselenggarakan oleh OpenERP.OpenERP mirip dengan banyak proyek Open Source yang disesuaikan dengan pemrograman, dukungan, dan layanan lainnya juga disediakan oleh komunitas global yang aktif dan jaringan mitra [6].

OpenERP adalah sebuah alternatif Open Source selain SAP ERP, Microsoft Dynamics, Netsuite, Adempiere, Compiere, OFBiz, Openbravo, dan perangkat lunak perencanaan sumber daya perusahaan lainnya. OpenERP dilisensikan di bawah syarat-syarat lisensi AGPL.AGPL singkatan dari Affero General Public License yang merupakan suatu lisensi perangkat lunak tidak berbayar atau bebas.Fitur bisnis OpenERP disusun dalam sebuah modul. Modul adalah suatu folder dengan struktur yang telah ditetapkan yang berisi kode Python dan file XML. Suatu modul terdiri dari struktur data, form, laporan, menu, prosedur, workflow, dan komponen web yang ditulis dalam Javascript.PostgreSQL digunakanOpenERP sebagai sistem manajemen basis data [6].

  • 4.    Hasil dan Pembahasan

Bisnis proses yang dibahas dalam penelitian ini adalah unis bisnis point of sales (POS), kepegawaian, dan akuntansi. Unit bisnis POS merupakan unit bisnis yang berhubungan langsung dengan pelanggan, sehingga peningkatan dan perbaikan dalam unit bisnis ini akan berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan.

Gambar 2. Point of Sales

Gambar 2 merupakan tampilan ketika user POS melakukan input barang yang dibeli oleh pelanggan ke sistem. Penggunaan sistem POS akan memudahkan pengguna sistem untuk melakukan pemasukan pembelian dan perbaharuan persedian gudang secara real time. Di sisi lain, penggunaan sistem POS terhadap akuntansi lebih terintegrasi, dimana setiap transaksi yang terjadi langsung masuk ke dalam proses akuntansi setelah bagian POS melakukan posting penjualan.

Unit bisnis lain yang dioptimalkan adalah unit bisnis kepegawaian. Bagian kepegawaian merupakan bagian penting yang berpengaruh langsung terhadap peningkatan kinerja proses bisnis. Dengan pengelolaan kepegawaian yang baik, maka akan berpengaruh baik pula terhadap kinerja proses bisnis yang terjadi. Pengelolaan kepegawaian yang dilakukan mulai dari peneriamaan pegawai, pengelolaan kontrak, jam kerja, absensi, libur, hingga proses penggajian.

Gambar 3. Kepegawaian

Gambar 3 merupakan tampilan menu kepegawaian yang digunakan untuk mengelola semua kebutuhan yang berhubungan dengan pegawai. Menu di sebelah kiri merupakan menu pengelolaan pegawai meliputi master pegawai, kontrak, penerimaan pegawai, jadwal kerja, kehadiran, libur, dan penggajian pegawai.

Selain unit bisnis POS dan kepegawain, unit bisnis yang juga dioptimaslkan adalah unit bisnis akuntansi. Dengan pengelolaan akuntansi yang baik akan menghasilkan pelaporan keuangan yang baik pula, meminimalisir terjadinya kesalahan pemasukan transaksi, dan pengelolaan laporan transaksi secara real time.

Gambar 4. Transaksi Akuntansi

Gambar 4 menunjukkan posting transaksi pada bagian akuntansi yang dilakukan langsung oleh bagian-bagian terkait, seperti bagian penjualan, pembelian, dan kepegawain. Setiap transaksi yang berhubungan dengan akuntansi, akan dikelola dalam jurnal-jurnal akuntansi secara otomatis.

Gambar 5. Jurnal Penjualan

Gambar 5 merupakan tampilan transaksi penjualan yang dicacat secara otomatis dalam jurnal penjualan akuntansi. Selain jurnal untuk mencatat transaksi penjualan, juga ada jurnal untuk mencatat transaksi pembelian.

Gambar 6. Jurnal Pembelian

Pengelolaan jurnal-jurnal transaksi selain transaksi jual beli, juga pencatatan pada kepegawaian yaitu penggajian pegawai. Pencatatan akuntansi untuk penggajian hampir sama dengan transaksi jual beli. Kumpulan dari semua transaksi yang tercatat dalam jurnal harian akan dikelola secara otomatis untuk menghasilkan laporan akuntansi seperti buku besar, neraca saldo, neraca, dan laporan laba rugi.

Gambar 7. Buku Besar

Implementasi proses bisnis yang sedang berlangsung dengan proses bisnis yang baru terlihat dalam best practice pada Tabel 1. Implementasi best practice dilakukan untuk memperoleh cara pengembangan sistem yang efesien dengan upaya seminimal mungkin namun tetap menghasilkan sistem yang baik.

Tabel 1. Implementasi Best Practice

Proses Bisnis Eksisting

Proses Bisnis yang Diimplementasi

Unit Bisnis

Proses Bisnis

Unit Bisnis

Proses Bisnis

Penjualan

Penerimaan pesanan dari pelanggan

Pemesanan

Penerimaan pesanan dari pelanggan

Penginputan pesanan oleh bagian penjualan

Pencatatan pesanan oleh bagian penjualan

Validasi dan posting pesanan ke bagian produksi

POS

Pembelian barang langsung oleh pelanggan

Penyerahan daftar pesanan ke bagian produksi

Pembayaran barang oleh pelanggan

Posting penjualan POS

Kepegawaian

Penerimaan pegawai baru

Kepegawaian

Penerimaan pegawai baru

Penjadwalan kerja, kontrak, dan absensi

Penjadwalan kerja, kontrak dan absensi

Penggajian pewagai

Penggajian pewagai

Akuntansi dan keuangan

Pengumpulan berkas-berkas transaksi penjualan, pembelian dan penggajian

Akuntansi dan keuangan

Pembuatan akun dan jurnal yang nantinya digunakan dalam setiap transaksi keuangan

Pencatatan transaksi harian

Pengawasan dan pengelolaan faktur utang piutang (pelanggan dan pemasok)

Pencatatan transaksi harian ke dalam buku besar

Pengelolaan transaksi harian dan buku besar yang secara otomatis berdasarkan akun dan jurnal yang ada

Pengelolaan utang dan piutang

Pembuatan laporan keuangan dan laba rugi secara otomatis berdasarkan transaksi yang diposting oleh bagian penjualan, pembelian, maupun bagian kepegawaian.

Pembuatan laporan keuangan dan laba rugi

  • 5.    Kesimpulan

Penggunaan software OpenERP cukup baik untuk diimplementasikan pada perusahaan manufaktur telebih untuk optimalisasi kinerja bagian POS, kepegawaian dan akuntansi sehingga dihasilkan suatu sistem informasi yang terintegrasi. Selain itu, software OpenERP dapat diimplementasikan pada usaha kecil dan menengah karena software ini bersifat open source dan modul dalam software ini cocok digunakan dalam perusahaan industri. Unit bisnis pada perusahaan manufaktur yang dioptimalkan denga sistem yaitu unit POS, kepegawaian, dan akuntasi sehingga berpengaruh terhadap peningkatan kinerja perusahaan baik back office maupun front office. Otomatisasi proses POS dengan bantuan sistem berpengaruh langsung terhadap persepsi pelanggan yang lebih baik. Begitupula dengan peningkatan pengelolaan kepegawaian berpengaruh terhadap kinerja pegawai untuk peningkatan proses bisnis yang belangsung. Dan optimalisasi akuntansi berpengaruh terhadap peningkatan dan keakuratan laporan keuangan perusahaan, dengan sistem yang lebih otomatis dan terintergrasi dihasilkan efektifitas waktu pencatatan dan konsistensi data yang lebih baik.

Daftar Pustaka

  • [1]    Jogiyanto, HM. Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi Offset. 2005.

  • [2]    Jogiyanto, HM. Pengenalan Komputer. Edisi Ketiga. Yogyakarta: Andi. 2007.

  • [3]    Dewi, Santi Junita. Pengembangan Aplikasi Apotek dengan Menggunakan Konsep Enterprise resource planning (ERP). Bandung. Departemen Sistem Informasi Institut Teknologi Harapan Bangsa. 2008.

  • [4]    Fougatsaro, Vittorio. A Study of Open source ERP Systems. Paris. School of Management Blekinge Institute of Technology. 2009.

  • [5]    Monk, Ellen F. and Bret J. Wagner. Concepts in Enterprise Resource Planning, Third Edition. United States of America. Course Technology Cengage Learning. 2009.

  • [6]    http://en.wikipedia/OpenERP diakses tanggal 16 Januari 2014.

Pemodelan ERP Pada Perusahaan Manufaktur dengan Software OpenERP 7.0

(Dewa Komang Mahardika)

24