1379

ANALISIS DETERMINASI PROFITABILITAS LPD KECAMATAN KUTA DAN LPD KECAMATAN MENGWI

Putu Ayu Yogi Premani1 Ida Bagus Badjra2

1Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (FEB Unud), Bali, Indonesia e-mail: [email protected]/ telp: +6287860258085

2Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (FEB Unud), Bali, Indonesia

ABSTRAK

Rasio profitabilitas merupakan kemampuan LPD untuk menghasilkan keuntungan dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh variabel BOPO, Capital Adequacy Ratio (CAR), Tabungan dan Deposito terhadap ROA pada LPD Kecamatan Kuta dan LPD Kecamatan Mengwi yang terdaftar di PLPDK Kabupaten Badung periode 2010-2012. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi non-participant dan menggunakan teknik analisis regresi linier berganda. Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa BOPO pada LPD Kecamatan Kuta dan LPD Kecamatan Mengwi berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA. CAR pada LPD Kecamatan Kuta berpengaruh positif signifikan terhadap ROA sedangkan CAR pada LPD Kecamatan Mengwi berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap ROA. Tabungan pada LPD Kecamatan Kuta dan LPD Kecamatan Mengwi berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap ROA. Deposito pada LPD Kecamatan Kuta dan LPD Kecamatan Mengwi berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap ROA. Koefisien determinasi pada LPD Kecamatan Kuta sebesar 78,4% dan pada LPD Kecamatan Mengwi 91,3% .

Kata Kunci: Return On Assets, Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional, Capital Adequacy Ratio, Tabungan dan Deposito

ABSTRACT

Profitability Ratios is the LPD ability to generate profits in relation to the total assets or sales of own capital. The purpose of the study was to determine the effect of variable BOPO, Capital Adequacy Ratio ( CAR ) , Savings and Deposits against ROA on the Kuta subdistrict LPD and Mengwi subdistrict LPD PLPDK registered in the Badung regency period 2010-2012. Data collected through non-participant observation and the use of multiple linear regression analysis techniques. This study shows that the results of ROA at Kuta subdistrict LPD and LPD Mengwi significant negative effect on ROA. CAR on a LPD Kuta subdistrict significant positive effect on

ROA while the LPD CAR Mengwi and no significant negative effect on ROA. Savings on Kuta

subdistrict LPD and LPD Mengwi and no significant negative effect on ROA. Deposits at Kuta

subdistrict LPD and LPD Mengwi and no significant negative effect on ROA. The coefficient of

determination on LPD Kuta subdistrict of 78.4% and 91.3% LPD Mengwi.

Keywords: Return On Assets, Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional, Capital Adequacy Ratio, Tabungan dan Deposito

PENDAHULUAN

Salah satu lembaga organisasi sosial yang bersifat tradisional di Bali adalah Desa Pakraman. Bersamaan dengan perkembangan Desa Pakraman dalam menjaga eksistensi Desa Pakraman diperlukan sebuah lembaga ekonomi yang dapat menunjang serta menggerakkan perekonomian Desa Pakraman. Pemerintah Daerah Provinsi Bali kemudian berusaha membentuk sebuah lembaga ekonomi yang diharapkan mampu menunjang kemandirian Desa Pakraman yang akhirnya dikenal dengan nama Lembaga Perkreditan Desa (LPD).

Keberadaan LPD di Bali pertama kali dilandasi oleh Peraturan Daerah Tingkat I Bali No. 06 Tahun 1986. Guna lebih memantapkan kelembagaan LPD di seluruh Bali, Pemerintah Daerah Provinsi Bali kembali mengeluarkan Peraturan Daerah Provinsi Bali No. 8 Tahun 2002 tentang Lembaga Perkreditan Desa disertai Keputusan Gubernur yang mengatur pendirian, lapangan usaha, modal, organisasi, rencana kerja dan anggaran, pelaporan dan pengawasan, serta pembinaan LPD (Ramantha, 2006).

LPD di Bali dianggap sebagai Lembaga Keuangan Mikro (LKM) paling sukses di Indonesia, yang telah menunjukkan kelebihannya dalam memobilisasi simpanan dari masyarakat pedesaan dengan menerapkan simpanan sukarela sejak awal (Bank Indonesia & GTZ, 2000).

Keberadaan LPD di Bali sangat penting karena peranannya adalah untuk memajukan perekonomian masyarakat desa, terutama dalam melayani Usaha Kecil Menengah (UKM). Prosedur pengelolaan keuangannya cukup sederhana

dengan pendekatan personal dan lokasinya pun tidak jauh dari tempat tinggal warga itu sendiri (Bali Post, 2013:22).

Kelangsungan hidup LPD bergantung pada kepercayaan masyarakat. LPD harus mampu menjaga kepercayaan masyarakat yang menanamkan dananya pada lembaga tersebut. Masyarakat dapat melihat kemampuan LPD melalui kinerja LPD tersebut. Kinerja LPD dapat dilihat dari kemampuannya dalam menghasilkan laba yang sering juga disebut dengan profitabilitas. Semakin tinggi kemampuan menghasilkan laba atau profitabilitas diasumsikan bahwa LPD semakin kuat untuk dapat bertahan dalam kondisi ekonomi yang kompetitif.

Tujuan LPD adalah memperoleh profitabilitas yang maksimal untuk mengoptimalkan kegiatan operasinya. Pemilihan rasio profitabilitas dalam penelitian ini menurut Munawir (2002:84) karena rasio ini merupakan suatu alat yang bisa digunakan untuk menilai kesuksesan atau prestasi perusahaan secara keseluruhan. Rasio profitabilitas akan memberikan gambaran dan jawaban akhir tentang efektivitas pengelolaan keuangan perusahaan. Maka dari itu perlu dilakukan analisis rasio profitabilitas pada LPD untuk melihat sejauh mana LPD melakukan efektivitas pengelolaan keuangan LPD. Maka dari itu perlu dilakukan analisis rasio profitabilitas pada LPD untuk melihat sejauh mana LPD melakukan efektivitas pengelolaan keuangan perusahaan. Ukuran profitabilitas pada LPD yang digunakan pada umumnya adalah Return On Asset (ROA). ROA memfokuskan kemampuan perusahaan untuk memperoleh earning dalam operasinya (Siamat, 2002).

Tingkat profitabilitas tertentu dapat dicapai LPD ketika LPD mampu mengelola biaya dan pendapatan operasionalnya. Tolak ukur yang bisa digunakan dalam menilai efisiensi operasonal LPD adalah rasio perbandingan antara Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO). Semakin rendah tingkat BOPO maka akan semakin baik kinerja manajemen LPD tersebut karena LPD akan lebih efisien dalam memanfaatkan sumber daya yang ada. Tingkat efisiensi kinerja perusahaan dapat diketahui jika angka rasio menunjukkan angka diatas 90% dan mendekati 100% ini berarti bahwa kinerja LPD tersebut menunjukkan tingkat efisiensi yang tinggi karena rasio yang dihasilkan rendah (Riyadi, 2006:159).

Penelitian mengenai pengaruh BOPO terhadap ROA yang dilakukan oleh Ghozali dalam Wibowo (2012), menunjukan variabel BOPO berhubungan positif signifikan terhadap ROA. Yuliani (2007), Defri (2012), dan Prastiyaningtyas (2010) dalam penelitiannya menyatakan bahwa BOPO berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA. Hal yang sama dinyatakan juga oleh Soekarno dan Muhamad (2006) yang menemukan hasil bahwa BOPO memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Kurnia dan Wisnu (2012), Syafri (2012), Nusantara (2009) dan Puspitasari (2009) juga mendukung penelitian tersebut, dimana dalam penelitiannnya menemukan hasil bahwa BOPO memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA. Namun sebaliknya, penelitian yang dilakukan oleh Shipo (2011), menunjukkan hasil berlawanan, dimana dalam penelitiannya menyatakan bahwa variabel BOPO memiliki hubungan yang positif terhadap ROA. Kuncoro dan Suharjono (2002) memperlihatkan bahwa BOPO berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA.

Hal yang sama juga dinyatakan oleh Ngandlan dan Riadi (2010) yang menemukan hasil bahwa BOPO berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA.

Capital Adequacy Ratio (CAR) dapat mempengaruhi tingkat profitabilitas LPD. Semakin tinggi CAR maka semakin baik kemampuan LPD meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada LPD, dan pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan suatu LPD. Pada saat ini, CAR yang harus dipenuhi oleh bank adalah minimum sebesar 8% permodalan terhadap aktiva yang mengandung risiko (Abdullah dan Tantri, 2012:159). Menurut Kutsienyo (2011) menemukan hasil bahwa CAR memiliki pengaruh positif terhadap ROA. Raheman dan Nars (2007) juga menemukan hasil CAR berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA. Penelitian tersebut mendukung penelitian yang dilakukan oleh Werdaningtyas (2002) dan Sudiyatno (2010) menemukan hasil bahwa CAR berpengaruh positif terhadap ROA. Hasil penelitian yang sama juga didapatkan pada penelitian Merkusiwati (2007) menunjukkan bahwa CAR berpengaruh positif terhadap ROA. Penelitian Limpaphayom dan Polwitoon (2004) dan Ani et al (2012) menunjukkan hasil yang berbeda bahwa CAR berpengaruh negatif terhadap ROA.

Sumber dana LPD berasal dari dana masyarakat yang berupa Tabungan dan Deposito, Tabungan dan Deposito merupakan suatu hal yang penting bagi LPD agar dapat menyalurkan kembali dana ke masyarakat dalam bentuk kredit. Tabungan merupakan simpanan dari pihak ketiga yang penarikannya harus dengan syarat-syarat yang sudah disepakati bersama dan tidak bisa ditarik dengan cek (Kasmir, 2007:74). Sudiyatno (2010) menyatakan bahwa tabungan memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap ROA. Hal itu mengindikasikan

bahwa semakin besar tingkat tabungan, maka semakin besar ROA yang dimiliki oleh LPD. Hasil yang berbeda dilakukan oleh Sukma (2013) menyatakan bahwa tabungan berpengaruh negatif terhadap ROA. Deposito adalah simpanan yang memiliki jangka waktu tertentu dimana penarikannya bisa ditarik sesuai perjanjian nasabah penyimpan dengan LPD. Deposito merupakan sumber utama pendanaan. Semakin banyak deposito diubah menjadi pinjaman, semakin tinggi margin bunga dan laba. Oleh karena itu deposito berpengaruh positif berdampak pada profitabilitas (Alper dan Adem, 2011). Penelitian tersebut mendukung penelitian yang dilakukan Javaid et al (2011) yang menyatakan deposito berpengaruh positif terhadap ROA. Hasil yang berlawanan didapat dalam penelitian Akbas (2012) yang menyatakan bahwa deposito berpengaruh negatif terhadap ROA.

LPD tidak hanya bersaing dengan sesama LPD namun juga dengan bankbank umum, sehingga setiap LPD bisa menjaga kesehatannya agar mampu bertahan dalam persaingan. Dipilihnya LPD Kecamatan Kuta dan LPD Kecamatan Mengwi sebagai subjek penelitian karena LPD-LPD tersebut memiliki kegiatan bisnis yang tinggidan LPD telah menunjukkan bahwa LPD mampu bertahan serta berkembang di masyarakat sehingga terjadi persaingan ketat antara LPD dan lembaga keuangan lainnya dalam memberi pelayanan kepada masyarakat/nasabahnya.

Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut, maka yang menjadikan pokok permasalahan adalah apakah BOPO, CAR, Tabungan dan Deposito berpengaruh signifikan secara parsial terhadap ROA pada LPD Kecamatan Kuta dan LPD Kecamatan Mengwi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis signifikansi

pengaruh BOPO, CAR, Tabungan dan Deposito terhadap ROA serta menguji kembali perbedaan hasil penelitian yang telah diteliti oleh peneliti terdahulu. Hipotesis dalam penelitian ini diuraikan sebagai berikut.

H1 : BOPO berpengaruh negatif terhadap ROA

H2 : CAR berpengaruh positif terhadap ROA

H3 : Tabungan berpengaruh positif terhadap ROA

H4 : Deposito berpengaruh positif terhadap ROA

METODE PENELITIAN

Lokasi penelitian ini di Pembinaan Lembaga Pengkreditan Desa Kabupaten atau Kota (PLPDK) Kabupaten Badung dan menggunakan data dari laporan keuangan yang dipublikasi oleh PLPDK setiap tahunnya. Jenis data pada penelitian ini adalah data kuantitatif yang meliputi laporan keuangan LPD dalam bentuk neraca dan laporan laba rugi yang terdaftar di PLPDK Kabupaten Badung periode 2010-2012. Data penelitian ini bersumber dari data sekunder yang diperoleh dari publikasi laporan keuangan tahunan LPD Kecamatan Kuta dan LPD Kecamatan Mengwi yang terdaftar di PLPDK Kabupaten Badung periode 2010-2012. Obyek dari penelitian ini adalah ROA pada LPD Kecamatan Kuta dan LPD Kecamatan Mengwi periode 2010-2012 yang dilihat dari BOPO, CAR, Tabungan dan Deposito.

Populasi dalam penelitian ini berjumlah 23 LPD Kecamatan Kuta dan 37 LPD Kecamatan Mengwi yang sampelnya ditentukan menggunakan teknik purposive sampling dengan kriteria LPD Kecamatan Kuta dan LPD Kecamatan Mengwi

terdaftar di PLPDK dan menyajikan laporan keuangan dengan data yang lengkap yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Sesuai dengan ketentuan kriteria, diperoleh sampel sebanyak 10 LPD Kecamatan Kuta dan 25 LPD Kecamatan Mengwi.

Teknik analisis regresi berganda digunakan dalam penelitian ini, dimana teknik ini menjelaskan pengaruh variabel bebas (BOPO, CAR, Tabungan dan Deposito) terhadap variabel terikat yaitu ROA

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian dikatakan sudah baik apabila sudah melewati uji asumsi klasik dimana data tersebut telah terdistribusi dengan normal, bebas dari gejala autokorelasi, multikolinearitas dan heteroskedastisitas.

Hasil Uji Normalitas

Hasil uji normalitas menggunakan uji One Sample Kolmogorov-Smirnov dimana nilai p value hasil uji untuk LPD Kecamatan Kuta nilai signifikansi 0,900 > 0,05 artinya untuk LPD Kecamatan Kuta data sudah terdistribusi normal, sedangkan hasil uji untuk LPD Kecamatan Mengwi nilai signifikansi 0,965 > 0,05 artinya untuk LPD Kecamatan Mengwi data sudah terdistribusi normal.

Hasil uji Autokorelasi

Hasil Uji Durbin-Watson untuk LPD Kecamatan Kuta menunjukkan bahwa nilai DW hitung adalah sebesar 1,879 dengan jumlah sampel 30 dan jumlah variabel bebas sebanyak 4. Dilihat dari tabel Durbin Watson didapat nilai dl = 1.04, du = 1.77. Sehingga nilai 4 – dl = 2,96 dan 4 – du = 2.23. Ini berarti, bahwa nilai DW hitung berada pada daerah du: 1.77 < dw= 1,979 < 4 -du= 2.23, sedangkan untuk LPD Kecamatan Mengwi adalah sebesar 1,852 dengan jumlah

sampel 75 dan jumlah variabel bebas sebanyak 4. Dilihat dari tabel Durbin Watson didapat nilai dl = 1.51, du = 1.74. Sehingga nilai 4 – dl = 2,49 dan 4 – du = 2.26. Ini berarti, bahwa nilai DW hitung berada pada daerah du: 1.74 < dw= 1,852 < 4 -du= 2.26. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa model regresi berada pada daerah tidak ada autokorelasi atau model yang dibuat tidak mengandung gejala autokorelasi.

Hasil Uji Multikolinieritas

Hasil uji multikolinieritas menunjukkan bahwa nilai tolerance variabel bebas > 0,1 dan nilai VIF variabel bebas < 10. LPD Kecamatan Kuta masing – masing variabel memiliki nilai VIF 1.197, 1.204, 1.243, 1.198<10, sedangkan untuk LPD Kacamatan Mengwi masing-masing variabel memiliki nilai VIF 1.746, 1.667, 1.083, 1.194<10, maka dapat disimpulkan bahwa Gelaja multikolinieritas tidak ditemukan dalam penelitian ini.

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Hasil uji heteroskedastisitas diuji menggunakan Glejser dimana memperlihatkan tingkat signifikan tiap variabel bebas > 0,05 sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat gejala heterokedastisitas dalam penelitian ini karena untuk LPD Kecamatan Kuta signifikansi hasil regresi pada tabel coefficientsa masing-masing 0.197, 0.949, 0.213, 0.576 > 0.05 dan untuk LPD Kecamatan Mengwi signifikansi hasil regresi pada tabel coefficientsa masing-masing 0.693, 0.129, 0.509, 0.06 > 0,05.

Berdasarkan hasil uji dengan teknik analisis berganda dengan menggunakan SPSS 16.00 for windows, maka diperoleh hasil sebagai berikut:

Hasil Estimasi Regresi LPD Kecamatan Kuta

No .

Variabel

Unstandardize d Coefficients

t-hitung

sign

Keterangan

1.

Constant

4,057

4,648

0,000

R2 =0,784

2.

BOPO (X1)

-0,031

-3,478

0,002

n = 30

df = 25

3.

CAR (X2)

0,179

6,510

0,000

t tabel =

4.

Tabungan

-0,009

-1,489

0,149

1,708

5.

(X3)

Deposito(X4)

-0,006

-1,655

0,110

Sumber: Data diolah peneliti, 2013

Hasil Estimasi Regresi LPD Kecamatan Mengwi

No.

Variabel

UnStandardize d Coefficients

t-hitung

sign

Keterangan

1.

Constant

16,593

22,81

0,000

R2 =0,913

2.

BOPO (X1)

-0,162

6

0,000

n = 75

df = 70

3.

CAR (X2)

-0,023

-

0,021

t tabel =

4.

Tabungan

-0,004

22,17

0,089

1,673

(X3)

-0,004

9

0,068

5.

Deposito(X4)

-2,353

-1,726

-1,847

Sumber: Data diolah peneliti, 2013

BOPO berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA pada LPD Kecamatan Kuta dan LPD kecamatan Mengwi yang terdaftar di PLPDK Kabupaten Badung periode 2010-2012. Artinya secara teori, semakin kecil rasio BOPO maka semakin efisien LPD dalam menjalankan aktivitas usahanya. Namun sebaliknya, semakin tinggi rasio BOPO, maka akan berpengaruh negatif terhadap ROA karena kinerja operasional LPD untuk menghasilkan pendapatan belum

efisien yang dapat berdampak pada penurunan profitabilitas. Hal ini dikarenakan laba yang diperoleh digunakan untuk menutupi kerugian yang timbul akibat biaya operasional LPD yang besar dan kinerja operasional LPD akan menjadi buruk. Penelitian tersebut mendukung penelitian yang dilakukan oleh Defri (2012) yang menemukan hasil bahwa BOPO memiliki pengaruh negatif terhadap ROA. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Kutsienyo (2011) yang menyatakan bahwa BOPO berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA.

CAR berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA pada LPD Kecamatan Kuta yang terdaftar di PLPDK Kabupaten Badung periode 2010-2012. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi CAR yang dicapai oleh LPD Kecamatan Kuta menunjukkan kinerja LPD semakin baik, sehingga pendapatan laba LPD Kecamatan Kuta semakin meningkat. Dengan kata lain kecukupan modal LPD mencerminkan modal sendiri perusahaan, semakin besar kecukupan modal LPD maka semakin besar ROA, karena dengan modal yang besar, manajemen LPD sangat leluasa dalam menempatkan dananya kedalam aktivitas investasi yang menguntungkan. Hasil penelitian ini didukung oleh Suryono (2005) yang menyatakan biaya operasional berpengaruh positif signifikan terhadap ROA. Hal tersebut juga didukung oleh Yuanjuan dan Xiao (2012) dan Mahardian (2008), sedangkan CAR berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA pada LPD Kecamatan Mengwi yang terdaftar di PLPDK periode 2010-2012. Hal ini tidak sesuai dengan hipotesis yang telah diajukan sebelumnya. Berdasarkan hasil regresi terlihat bahwa koefisien variable CAR bernilai negatif yang artinya meningkatnya CAR justru menurunkan ROA.

Seharusnya apabila CAR meningkat ROA juga ikut meningkat. Hal sebaliknya justru terjadi pada LPD Kecamatan Mengwi meningkatnya CAR justru menurunkan ROA. Keadaan ini dapat disebabkan oleh meningkatnya CAR tidak diimbangi dengan penyaluran dana pada pihak ketiga. Dana yang masuk justru menjadi beban karena terjadi modal menganggur. Modal yang menganggur ini menjadi bebab karena LPD harus membayarkan bunga sementara pemasukkannya sedikit akibatnya ROA akan menurun. Hasil penelitian ini didukung oleh Limpaphayom dan Polwitoon (2004) yang menyatakan Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA. Hal tersebut juga didukung oleh Ani et al (2012)

Tabungan berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap ROA pada LPD Kecamatan Kuta dan LPD Kecamatan Mengwi yang terdaftar di PLPDK Kabupaten badung periode 2010-2012. Hal ini tidak sesuai dengan hipotesis yang telah diajukan sebelumnya. Keadaan ini dapat disebabkan oleh ketidak seimbangan antara dana yang diterima dari pihak ketiga yang berupa Tabungan dengan dana yang disalurkan kembali kepada pihak ketiga dalam bentuk kredit. Keuntungan LPD sebagai Lembaga Keuangan Mikro (LKM) berasal dari pendapatan bunga dari kredit yang disalurkan dikurangi biaya bunga yang dibayarkan kepada pihak ketiga atas tabungan yang ditanamkan pada LPD. Apabila Tabungan jumlahnya jauh lebih besar dari pada kredit yang berhasil disalurkan maka tabungan akan berpengaruh negatif terhadap keuntungan LPD dan pada akhirnya akan berpengaruh negatif pula pada ROA. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sukma (2013) yang

mendapatkan hasil bahwa Tabungan berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA. Hal tersebut juga didukung oleh Yuliani (2007) yang menunjukkan bahwa dana pihak ketiga tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA.

Deposito berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap ROA pada LPD Kecamatan Kuta dan LPD Kecamatan Mengwi yang terdaftar di PLPDK Kabupaten Badung periode 2010-2012. Keadaan ini dapat disebabkan oleh Pertumbuhan Deposito secara statistik tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap ROA. Secara teori seharusnya meningkatnya Deposito akan memberi dampak positif terhadap ROA mengingat semakin banyaknya dana yang tersedia untuk disalurkan. Namun pada kasus ini meningkatnya Deposito belum mampu dimanfaatkan secara optimal sehingga dana yang tersedia tidak dapat disalurkan seluruhnya akibatnya justru menjadi beban bagi LPD sehingga pengaruhnya menjadi negatif.Hasil penelitian ini didukung oleh Akbas (2012) yang menyatakan Deposito berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA. Hal yang sama juga dilakukan oleh Putra (2011) yang menyatakan bahwa Deposito tidak berpengaruh terhadap ROA.

SIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

  • 1)    Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO), Capital Adequacy Ratio (CAR), Tabungan dan Deposito mempunyai pengaruh terhadap Return On Assets (ROA) pada LPD Kecamatan Kuta dan LPD Kecamatan Mengwi

yang terdaftar di PLPDK periode 2010-2012. Kontribusi keempat variabel bebas tersebut terhadap ROA sebesar 78,4 % pada LPD kecamatan Kuta. Ini berarti 78,4% ROA dipengaruhi oleh BOPO, CAR, tabungan dan Deposito pada LPD Kecamatan Kuta. Sementara untuk LPD Kecamatan Mengwi, kontribusi keempat variabel bebas tersebut terhadap ROA sebesar 91,3 %. Ini berarti 91.3% ROA dipengaruhi oleh BOPO, CAR, Tabungan dan Deposito pada LPD Kecamatan Mengwi. Hal ini berarti variasi variabel ROA pada LPD Mengwi lebih besar dipengaruhi oleh BOPO, CAR, Tabungan dan Deposito dibandingkan LPD Kecamatan Kuta.

  • 2)    BOPO berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA pada LPD Kecamatan Kuta dan LPD Kecamatan Mengwi periode 2010-2012. Hal ini disebabkan karena semakin kecil rasio BOPO maka semakin efisien LPD dalam menjalankan aktivitas usahanya.

  • 3)    CAR berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA untuk LPD Kecamatan Kuta. Sedangkan untuk LPD Kecamatan Mengwi CAR berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA. Hal ini desebabkan karena pada LPD kecamatan Mengwi meningkatnya CAR tidak diimbangi dengan penyaluran dana pada pihak ketiga. Dana yang masuk justru menjadi beban karena terjadi modal menganggur. Modal yang menganggur ini menjadi bebab karena LPD harus membayarkan bunga sementara pemasukkannya sedikit akibatnya ROA akan menurun.

  • 4)    Tabungan berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap ROA baik pada

LPD Kecamatan Kuta maupun LPD Kecamatan Mengwi. Hal ini desebabkan

karena pada LPD Kecamatan Kuta dan LPD Kecamatan Mengwi terjadi ketidak seimbangan antara dana yang diterima dari pihak ketiga yang berupa Tabungan dengan dana yang disalurkan kembali kepada pihak ketiga dalam bentuk kredit. Apabila Tabungan jumlahnya jauh lebih besar dari pada kredit yang berhasil disalurkan maka tabungan akan berpengaruh negatif terhadap keuntungan LPD dan pada akhirnya akan berpengaruh negatif pula pada ROA.

  • 5)    Deposito berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap ROA baik pada LPD Kecamatan Kuta maupun LPD Kecamatan Mengwi. Hal ini dapat disebabkan karena pada LPD Kecamatan Kuta dan LPD Kecamatan Mengwi Deposito belum mampu dimanfaatkan secara optimal sehingga dana yang tersedia tidak dapat disalurkan seluruhnya akibatnya justru menjadi beban bagi LPD sehingga pengaruhnya menjadi negatif.

Saran

  • 1)    Bagi pihak LPD

Pihak LPD sebaiknya lebih memperhatikan lagi rasio CAR mengingat CAR yang terlalu tinggi justru akan menjadi beban akibat banyaknya dana yang menganggur. Disamping itu agar Tabungan dan Deposito tidak berpengaruh negatif terhadap ROA disarankan kepada LPD Kecamatan Kuta dan LPD Kecamatan Mengwi untuk mengoptimalkan penyaluran kredit baik melalui gebyar kredit sehingga idle money dapat dikurangi dan biaya bunga yang dibayarkan kepada pihak ketiga untuk Tabungan dan Deposito juga dapat dikurangi.

  • 2)    Bagi peneliti selanjutnya

Peneliti selanjutnya lebih baik melakukan penelitian lebih lanjut lagi mengenai permodalan LPD, karena ada beberapa hipotesis yang masih tidak sesuai dengan teori dan jurnal yang digunakan sebagai acuan. Penelitian selanjutnya tidak hanya menggunakan variabel yang sudah digunakan dalam penelitian ini tetapi bisa menambah variabel lain yang mempengaruhi permodalan seperti non performing loan (NPL) dan loan to deposit ratio (LDR) dan diharapkan peneliti selanjutnya bisa menambah referensi penelitian ini.

Referensi

Abdullah, Thamrindan Francis Tantri. 2012. Bank dan Lembaga Keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Akbas, Halil Emre. 2012. Determinants of Bank Profitability: An Investigation on Turkish Banking Sector. Yildiz Teknik Universitesi, IktisadiveI Bilinler Fakultesi, Ogretim Gorevlisi, 10 (37), pp: 103-110.

Alper, Deger dan Adem Anbar. 2011. Bank Specific and Macroeconomic Determinants of Commercial Bank Profitability: Empirical Evidence from Turkey. Business and Economics Research Journal, 2 (2), pp: 139-152.

Ani, Ugwunta, Ezeudu I.J dan Ugwuanyi G.O. 2012. An Empirical Assesment of The Determinants of Bank Profitability in Nigeria: Bank Characteristic Panel Evidence. Journal of Accounting and Taxation, 4 (3), pp: 38-43

Bali Post. 2013. LPD dengan Pengelolaan, SDM dan Kantor yang Kokoh: Bantu Tingkatkan Perekonomian Warga Banjar di Pinggir Kota.

Bank Indonesia, the & GTZ. 2000. Legislation Regulation and Suvervision of Microfinance institution In Indonesia, Project Prof 1. Bank Indonesia. Jakarta.

Defri. 2012. Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Likuiditas dan Efisiensi Operasional Terhadap Profitabilitas Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI. Jurnal Manajemen, 1 (1).

Harahap, Sofyan Syafri. 2002. Teori Akuntansi, Edisi Delapan. Jakarta: PT.

RajaGrasindoPersada.

Javaid, Saira; Jamil Anwar; Khalid Zaman dan Abdul Gafoor. 2011. Determinants of Bank Profitability In Pakistan: Internal Factor Analysis. Mediterranean Journal of Social Science, 2 (1).

Kasmir. 2007. Manajemen Perbankan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada..

Kutsienyo, Lawrence. 2011. The Determinant of Profitability of Banks in Ghana. Tesis.Commonwealth Executive masters of Business Administration.

Kuncoro, Mudjarad dan Suharjono. 2002. Manajemen Perbankan Teori dan Aplikasi. Penerbirt BPFE: Yogyakarta.

Kurnia, Indra dan Wisnu Mawardi. 2012. Analisis Pengaruh BOPO, EAR, LAR. Dan Firm Size Terhadap Kinerja Keuangan. Diponogoro, Journal of Management, 1 (2); h: 49-57.

Limpaphayom, Piman dan Siraphat dan Polwitoon. (2004). Bank Relationship and Firm Performance: Evidence from Thailand before The Asian Financial Crisis Journal of Bussiness Finance and Accounting.

Merkusiwati, Ni Ketut Lely Aryani. 2007. Evaluasi Pengaruh CAMEL Terhadap Kinerja Perusahaan, Jurnal Buletin Studi Ekonomi, 12 (1).

Munawir, S. 2002. Analisis Laporan Keuangan, Edisi Keempat. Yogyakarta: Liberty.

Ngadlan dan R.M. Riadi. 2010. Pengaruh Camel Terhadap Size Pada Bank yang Listing Pada Bursa Efek Indonesia. Pekbis Jurnal, 2 (3); h: 382-390.

Nusantara, Ahmad Buyung. 2009. Analisis Pengaruh NPL, CAR, LDR, dan BOPO Terhadap Profitabilitas Bank (Perbandingan Bank Umum Go Publik dan Bank Umum Non Go Publik di Indonesia Periode 2005-2007). Tesis. Program Studi Magister Manajemen, Universitas Diponogoro, Semarang.

Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 8 tahun 2002 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 2 Tahun 1988 tentang Lembaga Perkreditan Desa.

Pemerintah Provinsi Bali, Peraturan Daerah Peovinsi Bali Nomor 8 Tahun 2002 Tentang Lembaga Perkreditan Desa.

Pemerintah Tingkat I Bali, 2002. Peraturan Daerah no.8 tahun 2002 tentang Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Bali.

Prastiyaningtyas, Fitriani. 2010.Faktor-faktor yang mempengaruhi Profitabilitas perbankan (studi pada bank umum go public yang listed di bursa efek Indonesia tahun 2005-2008).

Puspitasari, Diana. 2009. Analisis Pengaruh CAR, NPL, PDN, NIM, BOPO, LDR, dan Suku Bunga SBI terhadap ROA (Studi Pada Bank Devisa di Indonesia periode 2003-2007). Tesis. Program Studi Magister Manajemen, Program Pascasarjana, Universitas Diponogoro, Semarang.

Ramantha, I Wayan. 2006. Menuju LPD Sehat, Jurnal Buletin Studi Ekonomi. 11 (1).

Raheman, Abdul dan Mohamed Nasr. 2007. Working Capital Management And Profitability – Case Of Pakistani Firms. International Review of Business Research Papers, 3 (1), pp: 279–300.

Riyadi, Selamet. 2006. Banking Assets and Liability Management, EdisiKetiga. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Shipho, Olweny T. 2011. Effects of Banking sectrol Factors on the Profitability of Commercial Banks in Kenya. Econ. Financ, 8 (1), pp: 1-30.

Siamat, Dahlan. 2002. Manajemen Lembaga Keuangan, EdisiKetiga. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.

Soekarno, Kartika Wahyu dan Muhamad Syaichu. 2006. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Bank Umum di Indonesia. Jurnal Studi Manajemen & Organisasi, 3 (2); h: 46.

Sudiyatno, Bambang. 2010. Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, BOPO, CAR dan LDR Terhadap Kinerja Keuangan Pada Sektor Perbankan yang Go Public di Bursa Efek Indonesia Periode 2005 – 2008. Dinamika Keuangan dan Perbankan. 2(2); h: 125-137.

Sukma, Yoli Lara. 2013. Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Kecukupan Modal, dan Risiko Kredit Terhadap Profitabilitas. Skripsi. Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Padang.

Syafri. 2012. Factors affecting bank profitability in Indonesia. Internasional Conference Business and Management, pp: 236-242.

Suyana Utama, Made. 2012. Buku Ajar Aplikasi Analisis Kuantitatif. Denpasar: Fakultas Ekonomi Universitas Udayana.

Swamy, Vighneswara. 2013. Determinants of Bank Asset Quality and Profitability-An Empirical Assessment.

Wibowo, EdhiSatryo. 2012. Analisis Pengaruh Suku Bunga, Inflasi, CAR, BOPO, NPF terhadap Profitabilitas Bank Syariah (Studi Kasus pada Bank Mega Syariah, Bank Muamalatdan Bank Syariah Mandiri Periode 20082011), Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Semarang: Universitas Diponegoro.

Yuliani. 2007. Hubungan Efisiensi Operasional dengan Kinerja Profitabilitas pada Sektor Perbankan yang Go Public di Bursa Efek Jakarta, Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya, 5(10).

---------www.bi.go.id