PENGARUH PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT KEWIRAUSAHAAN DENGAN EFIKASI DIRI KEWIRAUSAHAAN SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI
on
E-Jurnal Manajemen, Vol. 10, No. 11, 2021 : 1116-1140 ISSN : 2302-8912
DOI: https://doi.org/10.24843/EJMUNUD.2021.v10.i11.p04
PENGARUH PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT KEWIRAUSAHAAN DENGAN EFIKASI DIRI KEWIRAUSAHAAN SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI
Ni Putu Cempaka Widyawati1 Ni Wayan Mujiati2
1,2Fakultas Ekonomi dan Bisnisn Universitas Udayana, Bali, Indonesia email: [email protected]
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis peran efikasi diri kewirausahaan dalam memoderasi pengaruh pendidikan kewirausahaan terhadap minat kewirausahaan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Udayana. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 93 orang yang ditentukan secara purposif. Teknik analisis data yang digunakan Moderated Regression Analysis.. Hasil penelitian menunjukan bahwa pendidikan kewirausahaan dan efikasi diri kewirausahan berpengaruh positif terhadap minat kewirausahaan. Selain itu efikasi diri kewirausahaan memoderasi pengaruh pendidikan kewirausahaan terhadap minat kewirausahaan. Berarti efikasi diri kewirausahaan dapat memperkuat pengaruh pendidikan kewirausahaan terhadap minat kewirausahaan pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Udayana.
Kata Kunci: Pendidikan Kewirausahaan, Minat kewirausahaan, Efikasi Diri Kewirausahaan.
ABSTRACT
The purpose of this study is to analyze the role of entrepreneurial self-efficacy in moderating the effect of entrepreneurship education on entrepreneurial interest in students of the Faculty of Economics and Business, Udayana University. This study used a sample of 93 people who were determined purposively. The data analysis technique used is Moderated Regression Analysis. The results show that entrepreneurial education and entrepreneurial self-efficacy have a positive effect on entrepreneurial interest. In addition, entrepreneurial self-efficacy moderates the effect of entrepreneurship education on entrepreneurial interest. It means that entrepreneurial selfefficacy can strengthen the influence of entrepreneurship education on entrepreneurial interest in students of the Faculty of Economics and Business, Udayana University.
Keywords: entrepreneurship education, entrepreneurial interest, entrepreneurial self-efficacy.
PENDAHULUAN
Pengangguran merupakan masalah yang dihadapi pemerintah yang salah satunya diakibatkan oleh lonjakan jumlah penduduk Eksi & Novi 2020). Peningkatan jumlah penduduk akan menimbulkan pergerakan jumlah tenaga kerja setiap tahunnya. Peningkatan jumlah tenaga kerja tidak dibarengi dengan jumlah ketersediaan lowongan pekerjaan. Jumlah pencari kerja terdaftar di Provinsi Bali pada Tahun 2019 sebesar 4.233 sedangkan lowongan kerja terdaftar sebesar 2.626 Badan Pusat Statistik 2020: 118-119). Hasil statistik tersebut menunjukkan bahwa tingginya jumlah pencari kerja dibandingkan dengan lowongan kerja yang tersedia. Lulusan universitas diharapkan mampu menggali kemampuannya untuk membuka lapangan pekerjaan sehingga dapat membantu dalam mengurangi jumlah pengangguran dan tingkat kemiskinan.
Kewirausahaan diangap sebagai jawaban untuk mengatasi permasalahan ekonomi, terutama mendorong pertumbuhan ekonomi serta perkembangan teknologi Dissanayake 2013) dan Sondari 2014). Kewirausahaan akan memberikan pengaruh terhadap kemajuan perekonomian dan perbaikan pada keadaan ekonomi, dapat menciptakan lapangan pekerjaan, meningkatkan kualitas hidup masyarakat, meningkatkan pemerataan pendapatan, pemanfaatan sumber daya secara maksimal dan peningkatan kesejahteraan Hendrawan & Sirine 2017). Seorang wirausahawan diharapkan mampu membuka lapangan pekerjaan sehingga mampu menekan laju pertumbuhan pengangguran Bryan 2018). Amanda et al. 2020) menyatakan semakin tinggi jumlah pengusaha yang dimiliki oleh sebuah negara maka semakin makmur negara tersebut dikarenakan adanya efek multiplier yang ditimbulkan. Jumlah pengusaha yang semakin tinggi diharapkan mampu menyerap tenaga kerja. Tenaga kerja yang mampu diserap oleh pengusaha akan memiliki pendapatan yang nantinya dapat meningkatkan konsumsi masyarakat sehingga produksi dapat meningkat. Tabel 1, memaparkan jumlah usaha mikro kecil menurut jenjang pendidikan tertinggi yang ditamatkan pengusaha atau penanggungjawab.
Tabel 1.
Jumlah Usaha Mikro Kecil Menurut Jenjang Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Pengusaha atau Penanggungjawab
Jenjang Pendidikan |
Jumlah (Orang) |
Persentase (%) |
Tidak Tamat SD |
64.677 |
13,92 |
SD dan Sederajat |
98.862 |
21,27 |
SMP dan sederajat |
78.693 |
16,93 |
SMK/ SMA/ MA/Paket C |
157.741 |
33,94 |
Diploma I/II/III |
16.863 |
3,69 |
Diploma IV/S1 |
42.184 |
9,08 |
S2/S3 |
5.767 |
1,24 |
Jumlah |
464.787 |
100,00 |
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Bali, 2019
Menurut Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang pendidikan tinggi mendefinisikan pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program diploma program sarjana, program magister, program doktor, program profesi, serta program spesialis, yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi berdasarkan kebudayaan bangsa Indonesia. Jumlah total Usaha Mikro Kecil UMK) dengan
jenjang pendidikan pengusaha atau penanggung jawab tingkat pendidikan diploma I/II/III hanya sebesar 3,69 persen, sedangkan tingkat pendidikan diploma IV/S1 sebesar 9,08 persen jumlah ini lebih tinggi dari tingkat pendidikan diploma I/II/III. Jenjang pendidikan S2/S3 hanya sebesar 1,24 persen. Secara keseluruhan jenjang pendidikan tinggi yaitu Diploma I/II/III/IV dan S1/S2/S3 jumlah UMK masih tergolong rendah hanya sebesar 14,01 persen. Jumlah tersebut menandakan bahwa pada jenjang pendidikan perguruan tinggi yang memiliki tingkat pendidikan kewirausahan yang lebih baik justru memiliki minat kewirausahaan yang tergolong rendah dibandingkan dengan tingkat pendidikan SMA/SMK/MA/Paket C, SMP dan Sederajat, SD dan Sederajat, dan Tidak tamat SD seharusnya dapat menjadi potensi untuk menjadi seorang wirausahawan. Direktorat Jendral Pendidikan tinggi, Kementrian Pendidikan Nasional pada Tahun 2009 telah melucurkan Program Mahasiswa Kewirausahaan PMK) yang dilaksanakan untuk memfasilitasi para mahasiswa yang memiliki minat kewirausahaan untuk mulai berwirausaha dengan basis ilmu pengetahuan, teknologi yang dipelajarinya
Hendarman 2011).
Menurut Ardiyani & Kusuma 2016) menyatakan salah satu faktor pendorong pertumbuhan kewirausahaan disuatu negara terletak pada peran universitas melalui penyelenggaraan pendidikan kewirausahaan. Penelitian yang dilakukan Iswahyudi & Iqbal 2018) menyatakan upaya yang dapat dilakukan untuk mendorong terciptanya lebih banyak wirausahawan adalah dengan memberikan pendidikan kewirausahaan. Kegiatan pendidikan kewirausahaan merupakan aspek penting untuk memberikan bekal, sikap dan persiapan diri sehingga dapat menjadi wirausahawan Eksi & Novi 2020). Pendidikan kewirausahaan diharapkan mampu menumbuhkan jiwa usaha seseorang untuk berwirausaha Mugiyatun & Khafid 2020). Pendidikan kewirausahaan yang baik akan menimbulkan minat kewirausahaan yang baik, sebaliknya jika pendidikan kewirausahaan yang didapat kurang maka, minat kewirausahaan yang ditimbulkan kurang baik Mugiyatun & Khafid 2020).
Suharti & Sirine 2012) menyatakan pendidikan kewirausahaan pada seseorang sejak usia dini dapat meningkatkan potensi seseorang untuk menjadi wirausahawan. Fokus dari pendidikan kewirausahaan berada pada proses untuk menciptakan suatu usaha tertentu yang pada akhirnya akan menumbuhkan minat untuk berwirausaha Iswahyudi & Iqbal 2018). Pendidikan kewirausahaan dalam berbagai aspeknya diharapkan mampu memberikan pencerahan bagi para mahasiswa untuk meniti karir sebagai wirausahawan Mopangga 2014). Anggraeni & Harmanik 2015) menyatakan semakin tinggi pendidikan kewirausahaan maka akan semakin luas wawasannya tentang kewirausahaan sehingga dapat memicu minat kewirausahaan. Pendidikan kewirausahaan merupakan kontributor penting dalam menumbuhkan minat kewirausahaan Mugiyatun & Khafid 2020). Srianggareni et al. 2020) menyatakan seeorang yang mendapatkan pendidikan kewirausahaan akan memiliki ketertarikan untuk berwirausaha sehingga dapat memberikan dorongan untuk memenuhi target – target yang ingin dicapai dalam berwirausaha.
Minat kewirausahaan sangat penting artinya karena segala sesuatu dimulai dari minat dengan demikian, asumsikan bahwa kita dapat mengelola hal – hal yang
dapat mempengaruhi minat untuk berwirausaha dengan cara yang positif terhadap perilaku berwirausaha sehingga pertumbuhan ekonomi, perkembangan teknologi dan penyediaan lapangan pekerjaan yang memadai dapat tercapai Iswahyudi & Iqbal 2018). Minat kewirausahaan berasal dari persepsi keinginan, kelayakan, dan kecenderungan untuk bertindak berdasarkan peluang Lee et al. 2011). Minat kewirausahaan merupakan perwujudan atas perilaku seseorang dengan sikap mandiri dan kreatif untuk membangun sebuah bisnis, baik dalam hal pemaksimalan kesempatan dan sumber daya yang ada, hingga risiko yang akan ditimbulkan dalam aktifitas bisnis nantinya Eksi & Novi 2020).
Menurut Farida & Nurkhin 2016) dalam Agusmiati & Wahyudin 2018) bahwa penentu minat kewirausahaan terdiri dari 3 faktor yaitu faktor kepribadian seperti kebutuhan akan prestasi dan efikasi diri, faktor lingkungan seperti elemen kontekstual akses modal, informasi dan jaringan sosial) dan faktor demografis seperti jenis kelamin, umur, latar belakang pendidikan dan pengalaman kerja. Penelitian yang dilakukan Bryan 2018) menyatakan adanya efikasi diri kewirausahaan yang semakin kuat akan karir seseorang, merupakan faktor penting dalam penentuan apakah minat kewirausahaan seseorang sudah terbentuk pada tahap awal memulai karirnya. Pengusaha dengan efikasi diri kewirausahaan cenderung menetapkan ekspektasi yang lebih tinggi bagi usaha mereka dan memiliki komitmen dalam menjalankan usaha dengan risiko yang dimiliki Miao et al. 2017). Efikasi diri kewirausahaan dapat digambarkan sebagai keyakinan wirausahawan pada kemampuannya untuk berhasil dalam situasi atau tugas kewirausahaan tertentu Puni et al. 2018).
Wibowo & Suasana 2017) menyatakan efikasi diri kewirausahaan yang semakin tinggi pada mahasiswa dapat meningkatkan pengaruh terhadap minat kewirausahaan. Menurut Agusmiati & Wahyudin 2018) efikasi diri kewirausahaan dapat memperkuat pengaruh pendidikan kewirausahaan terhadap minat kewirausahaan. Darmayanti & Suasana 2018) menyatakan jika seseorang memiliki efikasi diri kewirausahaan yang tinggi, maka orang tersebut akan memiliki inisiatif dan ketekunan untuk meningkatkan usaha dan kinerjanya. Efikasi diri kewirausahaan dapat diperkuat dengan adanya pendidikan kewirausahaan dikarenakan adanya pendidikan kewirausahaan seorang wirausahawan dapat mengatasi risiko – risiko yang dihadapi dalam berwirausaha sehingga dapat meningkatkan minat untuk berwirausaha Laviolette et al., 2012). Efikasi diri kewirausahaan merupakan faktor kuat dalam menentukan minat mahasiswa untuk berwirausaha Chandra & Budiono 2019). Efikasi diri kewirausahaan mencerminkan pemahaman individu tentang kemampuannya berdasarkan pengalaman masa lalu dan perhatiannya untuk berusaha Mugiyatun & Khafid 2020). Efikasi diri kewirausahaan merupakan keyakinan diri yang dimiliki seseorang akan memberikan keberhasilan dan menciptakan kepuasan dalam berwirausaha Srianggareni et al. 2020).
Penelitian sebelumnya terdapat hasil yang tidak konsisten mengenai pengaruh pendidikan kewirusahaan terhadap minat kewirausahaan. Penelitian yang dilakukan Nursito & Nugroho 2013), Anggraeni & Harmani 2015), Adnyana & Purnami 2016), Anggraeni & Nurcaya 2016), Ardiyani & Kusuma 2016), Dusak & Sudiksa 2016), Farida & Nurkhin 2016), Hendrawan & Sirine 2017),
Agusmiati & Wahyudin 2018), Bryan 2018), Darmayanti & Suasana 2018) Dyah et al. 2020), Wedayanti & Giantari 2016), Samydevan et al. 2015), Lestari & Wijaya 2012), Pihie 2009), Atmaja & Margunani 2013), Chandra & Budiono 2019), dan Eksi & Novi 2020) menyatakan adanya pengaruh pendidikan kewirausahaan terhadap minat kewirausahaan. Penelitinan terdahulu menyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh antara pendidikan kewirausahaan terhadap minat kewirausahaan Iswahyudi & Iqbal 2018), Nowiński et al. 2019), Nugrahaningsih 2018) dan Zulianto et al. 2014).
Penelitian yang dilakukan Andika & Madjid 2012), Nursito & Nugroho 2013), Adnyana & Purnami 2016), Anggraeni & Nurcaya 2016), Jaya & Seminari 2017), Wibowo & Suasana 2017), Nugrahaningsih 2018) dan Srianggareni et al. 2020), Marini & Hamidah 2014), Farida & Nurkhin 2016) Bryan 2018), Astri & Latifah 2017), Wibowo 2017) dan Darmayanti & Suasana 2018) menyatakan adanya pengaruh positif efikasi diri kewirausahaan terhadap minat kewirausahaan. Adnyana & Purnami 2016) menyatakan bahwa semakin tinggi efikasi diri kewirausahaan yang dimiliki mahasiswa, maka niat mahasiswa untuk berwirausaha semakin tinggi. Anggraeni & Nurcaya 2016) meneliti efikasi diri kewirausahaan yang tinggi dan kematangan mental, niat wirausaha pun akan semakin meningkat.
Eksi & Novi 2020), Anggraeni & Nurcaya 2016), Chandra & Budiono 2019), Mugiyatun & Khafid 2020) dan Agusmiati & Wahyudin 2018) meneliti peran efikasi diri kewirausahaan sebagai variabel pemoderasi, menujukan hasil bahwa efikasi diri kewirausahaan dapat memperkuat pengaruh pendidikan kewirausahaan terhadap minat kewirausahaan. Anggraeni & Nurcaya 2016) meneliti peran efikasi diri kewirausahaan mampu mempengaruhi hubungan pendidikan kewirausahaan terhadap minat kewirausahaan. Lestari & Sukirman 2020) menemukan seseorang yang mendapatkan pendidikan kewirausahaan yang baik akan lebih tinggi minat kewirausahaannya dan lebih siap menjadi wirausahawan dikarenakan tinggkat efikasi diri kewirausahaan yang tinggi. Dalam penelitian ini efikasi diri kewirausahaan diperlukan sebagai variabel pemoderasi dengan tujuan untuk mengetahui pengaruhnya dalam memperkuat atau memperlemah hubungan antara pendidikan kewirausahaan terhadap minat kewirausahaan.
Pendidikan kewirausahaan merupakan displin ilmu yang mempelajari nilai kemampuan, dalam menghadapi tantangan hidup Nursito & Nugroho 2013). Seseorang yang mendapatkan pendidikan kewirausahaan menunjukkan minat kewirausahaan yang lebih tinggi dibandingkan dengan sesesorang yang tidak mendapatkan pendidikan kewirausahaan Hattab 2014). Penelitian yang dilakukan Nursito & Nugroho 2013), Anggraeni & Harmanik 2015), Adnyana & Purnami 2016), Anggraeni & Nurcaya 2016), Ardiyani & Kusuma 2016), Dusak & Sudiksa 2016), Farida & Nurkhin 2016), Hendrawan & Sirine 2017), Agusmiati & Wahyudin 2018), Bryan 2018), Darmayanti & Suasana 2018), Wedayanti & Giantari 2016), Samydevan et al. 2015), Lestari & Wijaya 2012), Pihie 2009) Atmaja & Margunani 2013), Chandra & Budiono 2019), dan Eksi & Novi 2020) menyatakan bahwa pendidikan kewirausahaan berpengaruh positif terhadap minat kewirausahaan. Hipotesis dalam penelitian ini dirumuskan berdasarkan uraian
sebelumnya yaitu sebagai berikut.
H1: Pendidikan kewirausahan berpengaruh positif terhadap minat kewirausahaan
Wibowo 2017) menyatakan efikasi diri kewirausahaan yang baik dan tinggi akan berdampak pada peningkatan intensi berwirausaha. Menurut Nursito & Nugroho 2013), Adnyana & Purnami 2016), Andika & Madjid 2012), Anggraeni & Nurcaya 2016), Jaya & Seminari 2017), Wibowo & Suasana 2017) Nugrahaningsih 2018) dan Srianggareni et al. 2020), Marini & Hamidah 2014) Farida & Nurkhin 2016), Bryan 2018), Darmayanti & Suasana 2018), Astri & Latifah 2017), Dyah et al. 2020) dan Wibowo 2017) menyatakan adanya pengaruh positif efikasi diri kewirausahaan terhadap minat kewirausahaan. Hipotesis dalam penelitian ini dirumuskan berdasarkan uraian sebelumnya yaitu sebagai berikut.
H2: Efikasi diri kewirausahaan berpengaruh positif terhadap minat kewirausahaan.
Menurut Eksi & Novi 2020), Anggraeni & Nurcaya 2016), Chandra & Budiono 2019), Mugiyatun & Khafid 2020), Lestari & Sukirman 2020) dan Agusmiati & Wahyudin 2018) efikasi diri kewirausahaan memoderasi pengaruh pendidikan kewirausahaan terhadap minat kewirausahaan. Dengan adnaya efikasi diri kewirausahaan yang tinggi bagi mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana serta adanya pendidikan kewirausahaan yang memadai akan mendorong minat kewirausahaan yang lebih tinggi. Hipotesis dalam penelitian ini dirumuskan berdasarkan uraian sebelumnya yaitu sebagai berikut.
H3: Efikasi diri kewirausahaan memoderasi pengaruh pendidikan kewirausahaan terhadap minat kewirausahaan.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Udayana dipilih sebagai tempat dilakukannya penelitian karena Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Udayana merupakan lembaga pendidik yang diharapkan mampu mengembangkan potensi kewirausahaan generasi muda dengan memberikan mata kuliah kewirausahaan bagi mahasiswanya. Perguruan tinggi memiliki andil yang cukup besar dalam mendidik serta memberikan kemampuan berwirausaha kepada para lulusannya dan memberikan arahan berani memilih berwirausaha sebagai pilihan karir mereka Aryaningtyas & Palupiningtyas 2019). Mata kuliah kewirausahaan wajib ditempuh pada semester III oleh seluruh mahasiswa program studi sarjana manajmen akuntansi dan ekonomi pembangunan. Tabel 2, memaparkan data hasil wawancara singkat mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Udayana tahun 2020.
Tabel 1.
Data Hasil Wawancara Singkat Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Udayana Tahun 2020
No |
Pertanyaan |
Jumlah Responden (orang) | |
Ya |
Tidak | ||
1 |
Apakah anda telah menempuh mata |
Kuliah | |
Kewirausahaan? |
30 |
0 | |
2 |
Apakah anda memiliki bisnis sendiri? |
0 |
30 |
3 |
Apakah anda tertarik menjadi pencari kerja |
27 |
3 |
4 |
Apakah anda tertarik menjadi pencipta kerja? |
17 |
13 |
Sumber: Hasil Pra survei, 2021
Perguruan tinggi berperan dalam mengubah pandangan mahasiswa mengenai dunia kerja salah satunya memilih wirausaha sebagai pilihan karir Srianggareni et al. 2020). Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Udayana telah menyediakan wadah dan fasilitas bagi mahasiswa untuk mengembangkan minat kewirausahaan dengan menyediakan mata kuliah kewirausahaan untuk seluruh mahasiswa manajemen, akuntansi dan ekonomi pembangunan. Mahasiswa angkatan 2017 serta 2018 dipilih sebagai populasi penelitian dikarenakan mereka telah menempuh mata kuliah kewirausahaan. Mahasiwa angkatan 2017 dan 2018 merupakan angkatan yang dalam waktu dekat akan lulus dan berhadapan langsung dengan dunia kerja sehingga besar harapannya akan menjadi wirausahawan. Pusat pengembangan kewirausahaan dan karir unud tahun 2018 memiliki target untuk menghasilkan 131 wirausaha muda dilingkungan Universitas Udayana www.unud.ac.id) jumlah tersebut tidak dibarengi dengan jumlah wirausaha muda di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Udayana pada Tahun 2018 yang hanya sebesar 52 wirausaha baru.
Wawancara singkat dilakukan terhadap 30 mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Udayana secara acak yang menyatakan bahwa sebanyak 27 orang responden lebih tertarik menjadi pencari kerja job seekers) dari pada menjadi pencipta kerja job creator). Hasil wawancara singkat dengan pertanyaan “Apakah anda tertarik menjadi pencari kerja (job seekers ?” sebanyak 27 orang menjawab “ya” dari 30 orang responden menyatakan bahwa adanya indikasi rendahnya minat mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Udayana. Semakin tinggi ketertarikan mahasiswa untuk menncari pekerjaan maka semakin kecil minat mahasiswa untuk mulai berwirausaha. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Hendarman 2011) menyatakan terdapat kecenderungan lulusan perguruan tinggi lebih memilih sebagai pekerja dari pada menciptakan lapangan kerjanya sendiri. Amanda et al. 2020) menyatakan salah satu cara cepat untuk meningkatkan jumlah wirausahawan adalah meningkatkan jumlah wirausahawan muda di Indonesia karena rentang usia muda, seseorang cenderung lebih memiliki waktu yang cukup panjang untuk bangkit dari kegagalan dan semangat yang menggelora untuk mengelola bisnis mereka.
Kerangka konseptual ditulis berdasarkan hubungan logis dari latar belakang, rumusan masalah dan kajian pustaka. Kerangka konseptual dari penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1.
Winarto & Purba 2019) menyatakan secara konseptual, minat kewirausahaan dapat dijelaskan melalui teori perilaku yang direncanakan Theory of Planned Behavior TBP). Chandra & Budiono 2019) menyatakan bahwa salah satu teori yang mampu menjelaskan bagaimana seseorang dapat melakukan suatu tindakan, termasuk tindakan kewirausahaan adalah Theory of Planned Behavior. Theory of Planned Behavior menjelaskan bahwa sikap terhadap perilaku merupakan pokok penting yang sanggup memberikan suatu perbuatan, meskipun demikian perlu dipertimbangkan sikap seseorang dalam menguji norma subjektif serta mengukur control perilaku persiapan orang tersebut Seni & Ratnadi 2017). Theory of Planned Behavior cocok digunakan untuk mendeskripsikan perilaku apapun yang memerlukan perencanaan Fishbein & Ajzen, 1991).
Sumber: Data Penelitian, 2021
METODE PENELITIAN
Lokasi penelitian dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Udayana yang beralamat di Jalan PB. Sudirman - Denpasar. Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Udayana sebagai lokasi penelitian karena belum ada yang melakukan penelitian tentang pengaruh pendidikan kewirasusahaan terhadap minat kewirausahaan dengan efikasi diri kewirausahaan sebagai pemoderasi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Udayana.
Obyek dari penelitian ini adalah pendidikan kewirasusahaan, minat kewirausahaan, dan efikasi diri kewirausahaan. Variabel yang diidentifikasi dalam penelitian ini yaitu, variabel bebas dalam penelitian ini yaitu pendidikan kewirausahaan X), Variabel terikat dalam penelitian ini adalah minat kewirausahaan Y) dan variabel moderasi dalam penelitian ini adalah efikasi diri kewirausahaan Z). Instrumen penelitian dalam penelitian ini berupa kuesioner yang disebarkan langsung kepada responden. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala Likert, yaitu skala yang digunakan untuk mengukur pendapat orang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial, penulisan analisis kuantitatif menggunakan pernyataan dan skor 1-5.
Pengujian instrument dilakukan dengan menguji deskriptif, validitas, dan reliabilitas. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa aktif Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana Tahun Angkatan 2017 – 2018. Minat kewirausahaan adalah keinginan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Udayana melakukan tindakan memilih karir sebagai wirausahawan. Efikasi diri kewirausahaan adalah kepercayaan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Udayana terhadap kemampuan dirinya dalam memulai, mengelola, dan yakin berhasil berwirausaha.
Pendidikan kerwirausahaan adalah suatu usaha membentuk pola pikir, sikap, dan perilaku pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Udayana menjadi seorang wirausahawan sejati sehingga mengarahkan mereka untuk memilih berwirausaha sebagai pilihan karir. Minat kewirausahaan adalah keinginan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Udayana melakukan tindakan memilih karir sebagai wirausahawan. efikasi diri kewirausahaan adalah
kepercayaan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Udayana terhadap kemampuan dirinya dalam memulai, mengelola, dan yakin berhasil berwirausaha.Ringkasan indikator masing – masing variable dalam penelitian ini disajikan pada Tabel 3.
Tabel 3. Ringkasan Indikator penelitian | |||
Variabel |
Kode |
Indikator |
Sumber |
Pendidikan Kewirausahaan (X1) |
X1.1 X1.2 X1.3 |
Kemampuan pendidikan kewirausahaan menambah ilmu pengetahuan dalam berwirausaha Antusiasme mahasiswa dalam mengikuti kegiatan perkuliahan Kesadaran adanya peluang bisnis |
Bukirom et al. (2014), Adnyana Purnami (2016), Anggraeni Nurcaya, (2016), dan Dusak Sudiksa (2016) |
X1.4 |
Meminimalisir risiko dalam berwirausaha | ||
X1.5 |
Materi Kewirausahaan yang diberikan | ||
Minat Kewirausahaaan |
Y1.1 |
Siap melakukan apapun untuk menjadi pengusaha |
Liñán Chen (2009), Andika Madjid ( |
(Y1) |
Y1.2 |
Kemampuan untuk memulai usaha |
2012), dan Anggraeni |
Y1.3 |
Peningkatan status sosial |
Nurcaya (2016) | |
Y1.4 |
Keinginan untuk berprofesi sebagai seorang pengusaha | ||
Y1.5 |
Kebutuhan informasi mengenai kewirausahaan | ||
Y1.6 |
Keinginan untuk memulai bisnis dalam waktu dekat | ||
Efikasi Diri |
Z1.1 |
Kepercayaan diri mengelola usaha |
Andika Madjid (2012), |
Kewirausahaan (Z) |
Z1.2 |
Memiliki kepemimpinan dalam memimpin usaha |
Anggraeni Nurcaya (2016) dan Adnyana |
Z1.3 |
Kematangan mental dalam memulai usaha |
Purnami (2016) | |
Z1.4 Z1.5 |
Keyakinan diri dalam memulai usaha Kemampuan untuk memulai suatu usaha | ||
Sumber: Data Penelitian, 2021 |
Populasi mahasiswa S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana Denpasar Angkatan 2017 dan 2018 dengan jumlah mahasiswa 1.430 digunakan sebagai populasi penelitian. Penelitian ini menggunakan tingkat penyimpangan sebesar 5 persen. Perhitungan jumlah sampel setiap jurusan dalam peneltian ini adalah dengan membagi Jumlah mahasiswa Manajemen/ Akuntansi/ Ekonomi Pembangunan dengan jumlah seluruh populasi dikali ukuran sampel yang telah dihitung menggunakan rumus slovin sebelumnya. Tabel 5, secara rinci memaparkan perhitungan jumlah sampel yang akan dijadikan sebagai responden.
Jumlah sampel untuk program studi manajemen sebesar 33 orang, akuntansi sebesar 34 orang dan ekonomi pembangunan sebesar 26 orang. Penelitian ini menggunakan teknik pemilihan sampel dengan menentukan krieria – kriteria tertentu purposive sampling) dengan menggunakan pemilihan sampel berdasarkan pertimbangan judgment sampling) yaitu sampel ditentukan dengan pertimbangan tertentu yakni dapat memberikan informasi yang diinginkan sesuai dengan
permasalahan penelitian Ghozali 2013:145). Kriteria sampel dalam penelitian ini yaitu mahasiswa yang sudah menempuh mata kuliah kewirausahaan dan mahasiswa yang tidak memiliki bisnis/usaha sendiri.
Tabel 5.
Perhitungan Sampel Setiap Program Studi
Program Studi |
Jumlah Mahasiswa |
Perhitungan Sampel ni = — n N |
Jumlah Sampel |
Akuntansi |
522 |
ni = #$ 93 1430 |
34 |
Ekonomi Pembangunan |
400 |
ni = — 93 1430 |
26 |
Manajemen |
508 |
ni = ≡. 93 1430 |
33 |
Total |
1.430 |
93 |
Sumber : Data Penelitian, 2021
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode wawancara dan kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik analisis deskriptif, uji asumsi klasik, teknik Moderated Regression Analysis MRA) dan pengujian hipotesis. Metode uji nilai selisih mutlak digunakan untuk menguji pengaruh efikasi diri kewirausahaan sebagai variabel moderasi. Menurut Persamaan Moderated Regression Analysis MRA) melalui uji nilai selisih mutlak yang digunakan sebagai berikut.
Y = α + β1ZX1 + β2ZZ+ β3|ZX1-ZZ| + ε .................................................................... 1)
Keterangan:
Y = Minat bewirausaha
α = Konstanta
β1, β2, β3 = Koefisien regresi masing-masing variabel independen ZX1 = Nilai mutlak variabel pendidikan kewirausahaan
ZZ = Nilai mutlak variabel efikasi diri kewirausahaan
|ZX1-ZZ| = Interaksi yang diukur dengan nilai absolut selisih antara ZX1 dan
ZZ
ε = error term yaitu faktor kesalahan dalam penelitian
HASIL DAN PEMBAHASAN
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Udayana didirikan pada awal tahun 1967, dengan nama Fakultas Ekonomi, Universitas Udayana dengan ijin penyelenggaraan pendidikan terbatas pada pendidikan program Sarjana Muda, yang disahkan dengan Surat Keputusan SK) Dirjen Pendidikan Tinggi Nomor: 102 tanggal 2 September 1967. Sejak tahun 1980, pendidikan program sarjana lengkap disebut Strata Satu S1). Selanjutnya, memperhatikan dinamika yang berkembang maka menjelang ulang tahun ke 46 nama Fakultas Ekonomi, Universitas Udayana secara resmi diganti dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Udayana dengan SK Rektor Universitas Udayana Nomor: 100A/UN14/HK/2013 tanggal 21 Juni 2013 dan diperkuat dengan persetujuan Dirjen Dikti dengan surat No.8466/EI/KL/2014 tanggal 31 Desember 2014. Hingga saat ini, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Udayana telah memiliki 3 program studi yaitu akuntansi, ekonomi pembangunan dan manajemen dengan jenjang pendidikan mulai dari diploma hingga doktor.
Kuesioner yang disebar dalam peneilitian ini sebanyak 150 kuesioner, dalam penyebaran kuesioner ini sebanyak 93 kuesioner kembali. Responden terdiri dari 93 orang yang meliputi mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana tahun angkatan 2017 dan 2018 berdasarkan program studi jenis kelamin dan semester yang sedang ditempuh dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6.
Karakteristik Responden
No |
Karakteristik |
Klasifikasi |
Jumlah Responden (orang) |
Presentase Responden (%) |
Perempuan |
65 |
70 | ||
1 |
Jenis Kelamin |
Laki-laki |
28 |
30 |
Jumlah |
93 |
100 | ||
5 (lima) |
18 |
19 | ||
2 |
Semester ke- |
7 (tujuh) |
75 |
81 |
Jumlah |
93 |
100 | ||
3 |
Program Studi |
Akuntansi |
34 |
37 |
Ekonomi Pembangunan |
26 |
28 | ||
Manajemen |
33 |
35 | ||
Jumlah |
93 |
100 |
Sumber: Data primer diolah, 2021
Tabel 6, menunjukkan hasil sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan. Statistik pendidikan tinggi Indonesia tahun 2019 tercatat jumlah mahasiswi di Indonesia lebih banyak dari pada jumlah mahasiswa sehingga jumlah responden dalam penelitian ini didominasi oleh perempuan. Responden berdasarkan semesternya didominasi oleh semester 7, hal ini dikarenakan pada saat penyebaran kuesioner mahasiswa semester 7 paling banyak ditemui dan memenuhi syarat sebagai responden sedangkan mahasiswa semester 5 sangat jarang ditemui sehingga sangat sulit untuk berkomunikasi dikarenakan terkendala pandemi Covid-19. Jumlah responden didominasi oleh mahasiswa program studi akuntansi yaitu sebanyak 34 responden, dikarenakan jumlah mahasiswa akuntansi lebih banyak dibandingkan dengan jumlah mahasiswa prodi ekonomi pembangunan dan manajemen. Responden program studi manajemen sebanyak 33 responden dan ekonomi pembangunan sebanyak 28 responden.
Hasil penelitian dikatakan valid bila koefisien korelasi r) dihitung lebih besar >) dari r) tabel atau lebih besar dari 0,30 yang merupakan nilai pembanding minimal untuk mendapatkan korelasi yang valid Sugiyono 2013). Hasil rekapitulasi uji validitas data variabel pendidikan kewirausahaan X) disajikan pada Tabel 7.
Hasil uji validitas pada Tabel 7, menunjukkan bahwa seluruh indikator dalam pendidikan kewirausahaan X) memiliki nilai koefisien korelasi dengan skor total seluruh item pernyataan lebih besar dari 0,30. Hal ini menunjukkan bahwa butir-butir pernyataan dalam instrumen penelitian tersebut valid. Hasil rekapitulasi uji validitas data variabel minat kewirausahaan Y) disajikan pada Tabel 8,
Tabel 7.
Hasil Uji Validitas Variabel Pendidikan Kewirausahaan(X
Variabel Indikator |
Koefisien Sig. (2 tailed) Keterangan Korelasi |
X1.1 Pendidikan X1.2 Kewirausahaan X1.3 (X1) X1.4 X1.5 |
0,790 0,000 Valid 0,770 0,000 Valid 0,709 0,000 Valid 0,730 0,000 Valid 0,664 0,000 Valid |
Sumber: Data primer diolah, 2021 |
Tabel 8. |
Hasil Uji Validitas Variabel Minat kewirausahaan(Y
Variabel Indikator |
Koefisien Sig. (2 tailed) Keterangan Korelasi |
Minat Y1.1 kewirausahaan (Y1) Y1.2 Y1.3 Y1.4 Y1.5 Y1.6 |
0,799 0,000 Valid 0,780 0,000 Valid 0,663 0,000 Valid 0,860 0,000 Valid 0,866 0,000 Valid 0,794 0,000 Valid |
Sumber: Data primer diolah, 2021
Hasil uji validitas pada Tabel 8, menunjukkan bahwa seluruh indikator dalam minat kewirausahaan Y) memiliki nilai koefisien korelasi dengan skor total seluruh item pernyataan lebih besar dari 0,30. Hal ini menunjukkan bahwa butir-butir pernyataan dalam instrumen penelitian tersebut valid. Hasil rekapitulasi uji validitas data efikasi diri kewirausahaan Z) disajikan pada Tabel 9.
Tabel 9.
Hasil Uji Validitas Variabel Efikasi Diri Kewirausahaan(Z
Variabel |
Indikator |
Koefisien Korelasi |
Sig. (2 tailed) |
Keterangan |
Z1.1 |
0,864 |
0,000 |
Valid | |
Z1.2 |
0,852 |
0,000 |
Valid | |
Efikasi Diri Kewirausahaan (Z) |
Z1.3 |
0,865 |
0,000 |
Valid |
Z1.4 |
0,848 |
0,000 |
Valid | |
Z1.5 |
0,894 |
0,000 |
Valid |
Sumber: Data primer diolah, 2021
Hasil uji validitas pada Tabel 9, menunjukkan bahwa seluruh indikator dalam efikasi diri kewirausahaan Z) memiliki nilai koefisien korelasi dengan skor total seluruh item pernyataan lebih besar dari 0,30. Hal ini menunjukkan bahwa butir-butir pernyataan dalam instrumen penelitian tersebut valid.
Sugiyono 2013) Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsisten alat ukur dalam penggunaannya. Instrumen dikatakan reliabel apabila variabel yang diukur memiliki nilai Cronbach’s Alpha > 0,60 yakni untuk mengetahui unidimensionalitas butir-butir pernyataan terhadap variabel laten yang diteliti Pendidikan Kewirausahaan X) Minat kewirausahaan Y) dan Efikasi Diri Kewirausahaan Z). Rekapitulasi hasil uji reliabilitas instrumen penelitian dapat dilihat pada Tabel 10.
Tabel 10.
Hasil Uji Reliabilitas
No. |
Variabel |
Cronbach’s Alpha |
Keterangan |
1 |
Pendidikan Kewirausahaan (X) |
0,770 |
Reliabel |
2 |
Minat kewirausahaan (Y) |
0,874 |
Reliabel |
3 |
Efikasi Diri Kewirausahaan (Z) |
0,913 |
Reliabel |
Sumber: Data primer diolah, 2021
Hasil uji reliabilitas pada Tabel 10, menunjukkan bahwa seluruh instrumen penelitian memiliki koefisien Cronbach’s Alpha lebih dari 0,60. Hal ini dapat dikatakan bahwa semua instrumen reliabel sehingga dapat digunakan untuk melakukan penelitian.
Uji normalitas pada model regresi dilakukan untuk menguji apakah nilai residual terdistribusi secara normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah dengan melihat nilai residual yang terdistribusi secara normal. Uji normalitas dalam penelitian ini adalah dengan metode uji statistik lillieforce. Nilai α ≥ 0,05, maka data berdistribusi normal, sebaliknya jika nilai α ≤ 0,05, maka data tidak berdistribusi normal Budiyono, 2009:168). Hasil uji normalitas untuk seluruh sampel menunjukkan nilai Asymp. Sig 2-tailed) adalah sebesar 0,093 yang lebih besar daripada 0,05 serta hasil analisis grafik normalitas plot menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal terdapat pada. Hal ini berarti bahwa seluruh data pada model persamaan regresi dengan variabel terikat minat kewirausahaan sudah berdistribusi secara normal.
Hasil uji heteroskedastisitas menunjukkan nilai signifikansi untuk variabel pendidikan kewirausahaan X) sebesar 0,063 dan untuk variabel efikasi diri kewirausahaan Z) sebesar 0,085. Grafik scatterplot pada lampiran 8 terlihat bahwa titik – titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan bahwa model regresi bebas dari gejala heteroskedastisitas..
Uji autokorelasi dilakukan untuk menguji adanya hubungan antara anggota-anggota dari serangkaian pengamatan yang tersusun dalam serangkaian waktu Ghozali, 2016:110). Model regresi yang bebas dari autokorelasi dapat dinyatakan sebagai model regresi yang baik. Uji autokorelasi dilakukan dengan analisis statistik Durbin-Watson. Model regresi terbebas dari autokorelasi jika nilai Durbin-Watson lebih besar dari batas atas du) dan kurang dari 4-du. Hasil uji autokorelasi untuk seluruh sampel disajikan. Hasil uji autokorelasi menunjukkan bahwa nilai Durbin-Watson sebesar 1,957. Dengan tingkat signifikansi 5 persen, untuk jumlah sampel (n = 93 dan variabel independen (k = 2, maka dL = 1,623 dan dU = 1,709. Dengan demikian nilai Durbin Watson pada model regresi ini lebih besar dari nilai dU dan kurang dari 4-dU (2,291 , yang berarti tidak ada gejala autokorelasi yang terkandung pada model regresi.
Uji multikolinieritas adalah pengujian untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas di dalam model regresi dalam penelitian ini dengan melihat tolerance, dan variance inflation factor VIF). Hasil nilai tolerance yang nilainya lebih besar dari 10 persen 0,10) dan VIF yang besarnya kurang dari 10 mengindikasikan tidak adanya gejala multikolinieritas Ghozali 2013:106). Hasil uji multikolinieritas penelitian dapat dilihat menunjukkan bahwa nilai tolerance pada masing-masing variabel lebih besar dari 10% 0,1), demikian pula dengan
nilai VIF masing-masing variabel yang lebih kecil dari 10. Hal ini menandakan bahwa pada persamaan regresi linier berganda dengan variabel terikat minat kewirausahaan ini tidak terdapat korelasi antar variabel bebas sehingga persamaan ini bebas dari gejala multikolonieritas.
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Moderated Regression Analysis MRA). Bentuk regresi ini dirancang untuk mengetahui peran suatu variabel yang dapat memperkuat atau memperlemah hubungan antara suatu variabel bebas terhadap variabel terikat Prananda & Riana, 2020). Moderated Regression Analysis MRA) digunakan untuk mengetahui pengaruh efikasi diri kewirausahaan Z) dalam memoderasi pendidikan kewirausahaan X) terhadap minat kewirausahaan Y). Hasil Moderated Regression Analysis MRA) dengan pengujian nilai selisih mutlak ditunjukkan pada Tabel 14.
Tabel 14. menujukkan Hasil Moderated Regression Analysis MRA) sehingga dapat ditulis persamaan Moderated Regression Analysis MRA) dengan uji nilai selisih mutlak sebagai berikut.
Y = 22,149 + 2,820ZX1 + 1,333ZZ + 0,997|ZX1-ZZ|
Tabel 1.
Hasil Moderated Regression Analysis (MRA
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model |
B |
Std. Error |
Beta |
t |
Sig. |
1 (Constant) |
22,149 |
0,553 |
40,081 |
0,000 | |
Pendidikan Kewirausahaan (X) |
2,820 |
0,367 |
0,592 |
7,686 |
0,000 |
Efikasi Diri Kewirausahaan (Z) |
1,333 |
0,387 |
0,280 |
3,449 |
0,001 |
Pendidikan – Efikasi Diri |ZX1-ZZ| |
0,997 |
0,471 |
0,165 |
2,115 |
0,037 |
Dependent Variable |
: Minat kewirausahaan |
F hitung |
: 31,447 |
Sig |
: 0,000b |
Adjusted R2 |
: 0,498 |
Sumber: Data primer diolah, 2021
Persamaan regresi, dapat menjelaskan bahwa nilai koefisien variabel moderasi β1) signifikan, maka efikasi diri kewirausahaan Z) merupakan variabel moderasi. Koefisien variabel pendidikan kewirausahaan X) bertanda positif 2,820 signifikan. Koefisien variabel efikasi diri kewirausahaan Z) bertanda positif 1,333 signifikan. Koefisien Interaksi nilai mutlak variabel pendidikan kewirausahaan X) dan efikasi diri kewirausahaan Z) bertanda positif 0,997 signifikan. Nilai hasil pengujian yang bertanda positif menandakan variabel moderasi memperkuat pengaruh variabel pendidikan kewirausahaan X) terhadap variabel minat kewirausahaan Y). Hal ini sesuai dengan kriteria pertama, yaitu jika β1 positif signifikan, atau tidak dan β3 positif, signifikan maka Z merupakan variabel moderasi yang memperkuat pengaruh X terhadap Y.
Menurut Solimun 2010) menyatakan terdapat 4 klasifikasi peran moderasi yaitu pure moderation moderasi murni), quasi moderation moderasi semu) homologiser moderation moderasi potensial) dan predictor moderation moderasi prediktor). Penelitian ini termasuk ke dalam quasi moderation moderasi semu) dikarenakan nilai koefisien β2 dan β3 dinyatakan signifikan secara statistika. Quasi
moderation moderasi semu) merupakan variabel yang memoderasi hubungan variabel prediktor X1) dan variabel tergantung Y) di mana variabel moderasi semu Z) berinteraksi dengan variabel prediktor X1) sekaligus menjadi variabel prediktor X2).
Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat Ghozali 2013:97). Dalam perhitungan statistik ini, nilai R² yang digunakan adalah adjusted R² karena ini merupakan salah satu indikator untuk mengetahui pengaruh penambahan satu variabel independen ke dalam satu persamaan regresi. Hasil uji koefisien determinasi dalam penelitian ini dirangkum dalam Tabel 14.
Hasil uji koefisien determinasi memberikan hasil besarnya adjusted R2 koefisien determinasi yang telah disesuaikan) adalah 0,498. Ini berarti variasi minat kewirausahaan dapat dipengaruhi oleh variasi dari variabel pendidikan kewirausahaan X) dan efikasi diri kewirausahaan Z) sebesar 49,8 persen sedangkan sisanya sebesar 50,2 persen dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak dijelaskan dalam model penelitian.
Uji statistik t pada Tabel 14, menunjukkan bahwa pengujian hipotesis H1 didapatkan hasil koefisien beta untuk pendidikan kewirausahaan sebesar 2,820 dengan nilai t-hitung sebesar 7,686. Jika nilai koefisien beta > 0 dan t-hitung > t-tabel maka menolak hipotesis nol H0) dan menerima hipotesis alternatif H1) artinya variabel pendidikan kewirausahaan berpengaruh positif pada variabel minat kewirausahaan. Nilai koefisien beta untuk pendidikan kewirausahaan sebesar 2,820 > 0 dan nilai t-hitung sebesar 7,686 > 1,987 maka menolak hipotesis nol H0). Variabel pendidikan kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan secara statistik pada minat kewirausahaan dengan tingkat kesalahan sebesar 5%.
Merujuk pada hasil jawaban responden terhadap pernyataan mengenai pendidikan kewirausahaan dalam kuesioner, didapatkan hasil bahwa tingginya kesadaran mahasiswa dalam melihat peluang bisnis setelah menempuh pendidikan kewirausahaan. Hal ini berarti semakin tinggi kemampuan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Udayana untuk melihat peluang bisnis setelah menempuh pendidikan kewirausahaan maka semakin tinggi minat kewirausahaan mahasiswa. Kemampuan mahasiswa dalam melihat peluang bisnis setelah mendapatkan pendidikan kewirausahaan menunjukkan adanya penerapan prinsip– prinsip dan metodologi kearah pembentukan kecakapan hidup life skill) didalam diri mahasiswa. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Udayana setelah mendapatkan pendidikan kewirausahaan dapat meningkatkan kepekaan dan kesadaran terhadap peluang–peluang bisnis yang terdapat di lingkunyannya.
Kesadaran mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Udayana adanya peluang bisnis yang tinggi maka minat kewirausahaan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Udayana semakin tinggi. Semakin tinggi kemampuan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Udayana meminimalisir risiko dalam berwirausaha maka semakin tinggi minat kewirausahaan. Jika materi perkuliahan yang diberikan sesuai dengan silabus matakuliah kewirausahaan maka minat mahasiswa semakin tinggi. Menurut Theory Planned Behavior, mahasiswa yang mampu melihat peluang bisnis disebabkan
adanya norma subyektif yaitu ukuran dukungan sosial dari perilaku oleh orang lain yang dianggap penting dalam hal ini mentor atau tenaga pendidik seperti dosen. Dukungan sosial oleh prilaku orang lain didapatkan mahasiswa dalam kegiatan perkuliahaan kewirausahan. Pendidikan kewirausahaan dapat menumbuhkan kesadaran dalam melihat peluang bisnis yang terdapat pada mahasiswa sehingga mempengaruhi minat seseorang. Ketika mahasiswa dapat melihat peluang bisnis maka mahasiswa akan memiliki minat untuk memulai suatu bisnis dalam waktu dekat.
Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya oleh Nursito & Nugroho 2013), Anggraeni & Harmanik 2015), Adnyana & Purnami 2016) Anggraeni & Nurcaya, 2016), Ardiyani & Kusuma 2016), Dusak & Sudiksa 2016), Farida & Nurkhin 2016), Hendrawan & Sirine 2017), Agusmiati & Wahyudin 2018), Bryan 2018), Darmayanti & Suasana 2018), Wedayanti & Giantari 2016), Samydevan et al. 2015), Lestari & Wijaya 2012), Pihie 2009) Atmaja & Margunani 2016), Chandra & Budiono 2019), dan Eksi & Novi, 2020) menyatakan bahwa pendidikan kewirausahaan berpengaruh positif terhadap minat kewirausahaan. Penelitian yang dilakukan Mugiyatun & Khafid 2020) menyatakan pendidikan kewirausahaan yang baik akan menimbulkan minat kewirausahaan yang baik, sebaliknya jika pendidikan kewirausahaan yang didapat kurang maka minat yang ditimbulkan kurang baik. Pendidikan kewirausahaan yang dimaksud adalah peroses pembelajaran untuk mengubah sikap dan pola pikir mahasiswa terhadap pilihan karir berwirausaha.
Pengujian hipotesis H2 yang ditunjukkan pada Tabel 14, didapatkan hasil koefisien beta untuk efikasi diri kewirausahaan sebesar 1,333 dengan nilai t-hitung sebesar 3,449. Jika nilai koefisien beta > 0 dan t-hitung > t-tabel maka menolak hipotesis nol H0) dan menerima hipotesis alternatif H2), artinya variabel efikasi diri kewirausahaan berpengaruh positif pada variabel minat kewirausahaan. Nilai koefisien beta untuk efikasi diri kewirausahaan sebesar 1,333 > 0 dan nilai t-hitung sebesar 3,449 > 1,987 maka menolak hipotesis nol H0). Variabel efikasi diri kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan secara statistik pada minat kewirausahaan dengan tingkat kesalahan sebesar 5%.
Variabel efikasi diri kewirausahaan dengan 5 indikator menyatakan bahwa semakin mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Udayana memiliki kepercayaan diri dalam mengelola usaha maka, semakin tinggi minat kewirausahaannya. Semakin mahasiswa memiliki jiwa kepemimpinan dalam memimpin suatu bisnis maka, semakin tinggi minat kewirausahaan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Udayana. Semakin tinggi semangat tidak mudah menyerah mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Udayana dengan risiko–risiko bisnis maka, semakin tinggi minat kewirausahaan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Udayana. Semakin tinggi keyakinan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Udayana dalam keberhasilan bisnis maka, semakin tinggi minat kewirausahaan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Udayana. Semakin tinggi kemampuan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Udayana mengimplementasikan rencana bisnis maka, semakin tinggi minat kewirausahaan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Udayana.
Menurut Teori Planned Behavior sikap merupakan perilaku seseorang mengacu pada tingkat dimana seseorang membentuk evaluasi positif atau negatif. Semakin mahasiswa merasa memiliki sikap tidak mudah menyerah dengan risiko – risiko bisnis, maka minat kewirausahaan semakin tinggi. Mahasiswa yang memiliki sikap tidak mudah menyerah dengan risiko – risiko bisnis yang dibagun akan berusaha untuk mengelola bisnisnya semakismal mungkin agar dapat mencapai tujuan bisnis.
Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya oleh Nursito & Nugroho 2013), Adnyana & Purnami 2016), Andika & Madjid 2012) Anggraeni & Nurcaya 2016), Jaya & Seminari 2017), Wibowo & Suasana 2017) Nugrahaningsih 2018) dan Srianggareni et al. 2020), Marini & Hamidah 2014) Farida & Nurkhin 2016), Bryan 2018), Darmayanti & Suasana 2018) Astri & Latifah 2017), Dyah et al. 2020) dan Wibowo 2017) yang menemukan bahwa adanya pengaruh positif efikasi diri kewirausahaan terhadap minat kewirausahaan. Hasil penelitian ini konsisten dengan Adnyana & Purnami 2016) semakin tinggi efikasi diri kewirausahaan yang dimiliki mahasiswa, maka niat mahasiswa untuk berwirausaha semakin tinggi pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana. Mahasiswa memiliki tidak mudah menyerah dengan risiko – risiko bisnis yaitu dengan memiliki tekad yang kuat dalam mengatasi risiko – risiko bisnis yang akan dijalankan. Apabila mahasiswa tidak mudah menyerah dengan risiko – risiko bisnis, mereka akan berusaha untuk mencari solusi atas risiko yang terjadi didalam bisnisnya.
Pengujian hipotesis H3 yang ditunjukkan pada Tabel 14, didapatkan hasil koefisien beta untuk pendidikan kewirausahaan dan efikasi diri kewirausahaan sebesar 0,997 dengan nilai t-hitung sebesar 2,115. Jika nilai koefisien beta > 0 dan t-hitung > t-tabel maka menolak hipotesis nol H0) dan menerima hipotesis alternatif H3), artinya efikasi diri kewirusahaan sebagai variabel moderasi dapat memperkuat hubungan positif pendidikan kewirausahaan terhadap minat kewirausahaan. Nilai koefisien beta untuk pendidikan kewirausahaan dan efikasi diri kewirausahaan sebesar 0,997 > 0 dan nilai t-hitung sebesar 2,115 > 1,987 maka menolak hipotesis nol H0). Variabel efikasi diri kewirausahaan dapat memoderasi hubungan pendidikan kewirausahaan terhadap minat kewirausahaan dengan tingkat kesalahan sebesar 5%.
Merujuk pada jawaban responden terhadap pernyataan mengenai efikasi diri kewirausahaan, pendidikan kewirausahaan dan minat kewirausahaan, didapatkan hasil bahwa mahasiswa memiliki kesadaran adanya peluang bisnis setelah menempuh pendidikan kewirausahaan dan mahasiswa tidak mudah menyerah dengan risiko–risiko bisnis sehingga dapat mempengaruhi minat seseorang dalam berbisnis. Hal ini menandakan bahwa semakin mahasiswa sadar akan adanya peluang bisnis setelah menempuh pendidikan kewirausahaan dibarengi dengan sikap tidak mudah menyerah dengan risiko-risiko bisnis yang ada maka, minat kewirausahaan mahasiswa semakin tinggi. Semakin mahasiswa merasa antusias mengikuti matakuliah kewirausahaan dibarengi dengan keyakinan dalam keberhasilan bisnis maka, semakin tinggi minat kewirausahaan mahasiswa. Semakin mahasiswa memiliki pengetahuan tentang kewirausahaan dibarengi dengan jiwa kepemimpinan dalam memimpin suatu bisnis maka, minat kewirausahaan mahasiswa semakin tinggi. Semakin sesuai materi perkuliahan yang
diberikan dengan silabus matakuliah kewirausahaan dibarengi dengan kemampuan mengimplementasikan rencana bisnis maka, minat kewirausahaan mahasiswa akan semakin tinggi.
Hasil penelitian ini menyatakan peran efikasi diri kewirausahan sebagai variabel moderasi yang memperkuat hubungan pendidikan kewirausahaan terhadap minat kewirausahaan. Agusmiati & Wahyudin 2018) menyatakan adanya interaksi pendidikan kewirausahaan dan efikasi diri kewirausahaan akan memperkuat pengaruh pendidikan kewirausahaan terhadap minat kewirausahaan, semakin tinggi pendidikan kewirausahaan akan mampu meningkatkan minat berwirausaha jika dibarengi dengan efikasi diri kewirausahaan yang tinggi. Lestari & Sukirman 2020) menyatakan seseorang dengan pendidikan kewirausahaan dan didorong oleh efikasi diri kewirausahaan akan dapat menjadi bekal untuk siap berwirausaha selain itu efikasi diri kewirausahaan yang ada dalam diri seseorang akan memantapkan orang tersebut untuk siap berwirausaha. Anggraeni & Nurcaya 2016) menemukan bahwa efikasi diri kewirausahaan mampu memediasi secara signifikan pendidikan kewirausahaan terhadap minat kewirausahaan. Nursito & Nugroho 2013) menyatakan selain pendidikan kewirausahaan sebagai faktor eksternal, terdapat pula efikasi diri kewirausahaan sebagai faktor yang dapat menumbuhkan niat berwirausaha mahasiswa. Eksi & Novi 2020) menyatakan sebuah pendidikan kewirausahaan yang ada, tidak akan seimbang jika efikasi diri kewirausahaan tidak dimiliki oleh seseorang. Keyakinan terhadap dirinya inilah mampu memberikan hasil yang maksimal jika mengikuti kegiatan kewirausahaan. Efikasi diri kewirausahaan yang sungguh - sungguh dapat dijadikan pendorong semangat seseorang guna mencapai sesuatu yang diinginkan. Kesulitan dan hambatan yang terjadi ketika mereka terjun pada dunia usaha juga akan teratasi ketika seseorang memiliki efikasi diri kewirausahaan yang tinggi.
SIMPULAN DAN SARAN
Hasil analisis penelitian dan hasil pembahasan pada bab sebelumnya maka simpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut. Pendidikan kewirausahaan berpengaruh positif terhadap minat kewirausahaan pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Udayana. Hal ini menunjukkan bahwa jika pendidikan kewirausahaan tinggi maka akan meningkatkan minat kewirausahaan pada mahasiswa Universitas Udayana. Efikasi diri kewirausahan berpengaruh positif terhadap minat kewirausahaan pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Udayana. Dalam penelitian ini keyakinan dalam keberhasilan bisnis sangat menonjol diantara mahasiswa. Hal ini menunjukkan bahwa jika efikasi diri kewirausahaan tinggi, maka akan meningkatkan minat kewirausahaan pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Udayana. Efikasi diri kewirausahaan memoderasi pengaruh pendidikan kewirausahaan terhadap minat kewirausahaan pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Udayana. Hal ini menunjukkan bahwa variabel efikasi diri kewirausahaan dapat memperkuat pengaruh pendidikan kewirausahaan terhadap minat kewirausahaan pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Udayana.
Pihak Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Udayana perlu meningkatkan kualitas dalam proses pendidikan kewirausahaan dan
memperbanyak program–program kewirausahaan yang dapat meningkatkan minat kewirausahaan. Peningkatan efikasi diri kewirausahaan dapat menjadi modal penting bagi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Udayana dalam upaya meningkatkan minat kewirausahaan bagi mahasiswa. Pemberian materi diperlukan untuk memnungkatkan rasa percaya diri mahasiswa karena telah dibekali informasi yang cukup dari almamaternya. Bagi peneliti berikutnya, perlu dipertimbangkan untuk meneliti faktor–faktor lain diluar pendidikan kewirausahaan, dan efikasi diri kewirausahaan untuk mengetahui minat kewirausahaan karena masih banyak faktor lain yang dapat mempengaruhi minat kewirausahaan, seperti faktor keluarga, motivasi, keberanian mengambil risiko, dan variabel–variabel lain yang menunjang minat kewirausahaan. Peneliti selanjutnya dapat memperluas lokasi penelitian, seperti pada sekolah, fakultas lain, atau jenjang pendidikan lain seperti diploma, magister, atau doktor di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Udayana.
REFERENSI
Adnyana, I., & Purnami, N. 2016). Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan, Self Efficacy Dan Locus of Control Pada Niat Berwirausaha. E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana, 5 2), 1160–1188.
https://ojs.unud.ac.id/index.php/Manajemen/article/view/16350
Agusmiati, D., & Wahyudin, A. 2018). Pengaruh Lingkungan Keluarga, Pengetahuan Kewirausahaan, Kepribadian, Dan Motivasi, Terhadap Terhadap Minat Berwirausaha Dengan Self Efficacy Sebagai Variabel Moderating. Economic Education Analysis Journal, 7 3), 878–893.
https://doi.org/https://doi.org/10.15294/eeaj.v7i3.28317
Amanda, M., Istiqomah, S., & Sarjiyanto. 2020). Pengaruh Kepribadian, Efikasi Diri dan Anticipatory Entrepreneurial Cognitions dalam Membentuk Niat Berwirausaha Mahasiswa. Matrik:Jurnal Manajemen, Strategi Bisnis Dan Kewirausahaan, 14 2), 193–217.
https://doi.org/10.24843/MATRIK:JMBK.2020.v14.i02.p06
Andika, M., & Madjid, I. 2012). Analisis Pengaruh Sikap, Norma Subyektif Dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha Pada Mahasiswa. Eco Entrepreneurship Seminar & Call for Paper “Improving Performance by Improving Environment,” 190–197. https://doi.org/10.1007/978-1-4419-0143-0
Anggraeni, B., & Harmanik. 2015). Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan Dan Lingkungan Keluarga Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Kelas Xi Smk Islam Nusantara Comal Kabupaten Pemalang. Jurnal Pendidikan Ekonomi Dinamika Pendidikan, 10 1), 42–52.
https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/DP/article/view/5093
Anggraeni, D. A. L., & Nurcaya, I. N. 2016). Peran Efikasi Diri Dalam Memediasi Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan Terhadap Niat Berwirausaha. E-Jurnal
Manajemen, 5 4), 2424–2453.
https://ojs.unud.ac.id/index.php/Manajemen/article/view/17664
Ardiyani, N. P. P., & Kusuma, A. A. G. A. A. 2016). Pengaruh Sikap, Pendidikan Dan Lingkungan Keluarga Terhadap Minat Berwirausaha. E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana, 5 8), 254988.
https://ojs.unud.ac.id/index.php/Manajemen/article/view/22693
Aryaningtyas, A. T., & Palupiningtyas, D. 2019). Pengaruh Kepribadian Proaktif Terhadap Intensi Kewirausahaan Mahasiswa: Pendidikan Kewirausahaan Sebagai Variabel Moderasi. MATRIK: Jurnal Manajemen, Strategi Bisnis Dan Kewirausahaan, 11 1), 15–25.
https://doi.org/10.24843/MATRIK:JMBK.2019.v13.i01.p02
Astri, W., & Latifah, L. 2017). Pengaruh Personal Attributes, Adversity Quotient Dengan Mediasi. Economic Education Analysis Journal, 6 3), 737–751. https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj/article/view/20284
Atmaja, A. T., & Margunani. 2013). Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan Dan Aktivitas Wirausaha Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa Universitas Negeri Semarang. Economic Education Analysis Journal, 2 1), 18–23. https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj/article/view/13578
Badan Pusat Statistik Provinsi Bali. 2019). Potensi Peningkatan Kinerja Usaha Mikro Kecil Provinsi Bali. http://www.bps.go.id.
Bryan, A. 2018). Pengaruh Efikasi Diri Dan Pendidikan Terhadap Intensi Kewirausahaan Dengan Lingkungan Sosial Sebagai Variabel Moderasi. Jurnal Manajemen Bisnis Dan Kewirausahaan, 2 3), 46–53.
https://doi.org/10.1016/S0304-4017 96)01152-1
Budiyono. 2009). Statistika Untuk Penelitian. Surakarta: Sebelas Maret University Press.
Bukirom, Indradi, H., Permana, A., & Martono. 2014). Pengaruh Pendidikan Berwirausaha Dan Motivasi Berwirausaha Terhadap Pembentukan Jiwa Berwirausaha Mahasiswa. Media Ekonomi Dan Manajemen, 29 2), 144–151. https://doi.org/10.24856/mem.v29i2.225
Chandra, R. A., & Budiono, H. 2019). Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan Terhadap Niat Berwirausaha Yang Dimediasi Efikasi Diri Mahasiswa Manajemen. Jurnal Manajerial Dan Kewirausahaan, 1 4), 645–655. https://journal.untar.ac.id/index.php/JMDK/article/view/6542
Darmayanti, P. A. D., & Suasana, I. G. A. K. G. 2018). Membangun Intensi Berwirausaha Melalui Pendidikan Kewirausahaan, Efikasi Diri Dan
Kebutuhan Berpresta. E-Jurnal Manajemen, 7 2), 933–963.
https://doi.org/10.24843/EJMUNUD.2018.v7.i02.p14
Dissanayake, D. M. N. S. . 2013). The Impact of Perceived Desirability and Perceived Feasibility on Entrepreneurial Intention among Undergraduate Students in Sri Lanka: An Extended Model. The Kelaniya Journal of Management, 2 1), 39–57.
https://kjm.sljol.info/article/10.4038/kjm.v2i1.6543/galley/5127/download/
Dusak, I. K. A. F., & Sudiksa, I. B. 2016). Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan, Parental, dan Locus Of Control terhadap Niat Berwirausaha Mahasiswa. E-Jurnal Manajemen Unud, 5 8), 5184–5214.
https://ojs.unud.ac.id/index.php/Manajemen/article/view/22776
Dyah, A., Arum, A., & Marlena, N. 2020). Pengaruh Pembelajaran Kewirausahaan dan Keikutsertaan dalam Prakerin Terhadap Minat Berwirausaha Siswa SMK. Jurnal Pendidikan Ekonomi, Manajemen Dan Keuangan, 4 1), 55–66. https://doi.org/10.26740/jpeka.v4n1.p55-66
Eksi, S., & Novi, M. 2020). Pengaruh Pembelajaran Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Yang Dimoderasi Oleh Efikasi Diri Pada Siswa Kelas XI BDP SMKN 2 Kediri. Jurnal Pendidikan Tata Niaga (JPTN), 08 01), 674– 680. https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/jptn/article/view/32046
Farida, S., & Nurkhin, A. 2016). Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan, Lingkungan Keluarga, Dan Self Efficacy Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Smk Program Keahlian Akuntansi. Economic Education Analysis Journal, 5 1), 273–289.
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj/article/view/10003
Fishbein, M., & Ajzen, I. 1991). The Influence of Attitudes on Behavior. The Handbook of Attitudes, 173–222. https://doi.org/10.1016/0749-
5978 91)90020-T
Ghozali, I. 2016). Aplikasi analisis Multivariete dengan program IBM SPSS 23 (edisi 8). Cetakan ke VIII. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 96.
Ghozali, Imam. 2013). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 21 Edisi Tujuh). In Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hattab, H. W. 2014). Impact of Entrepreneurship Education on Entrepreneurial Intentions of University Students in Egypt. Journal of Entrepreneurship, 23 1), 1–18. https://doi.org/10.1177/0971355713513346
Hendarman. 2011). Kajian Kebijakan PMW Program Mahasiswa Wirausaha).
Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 17 6), 635.
https://doi.org/10.24832/jpnk.v17i6.55
Hendrawan, J. S., & Sirine, H. 2017). Pengaruh Sikap Mandiri, Motivasi, Pengetahuan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Studi Kasus pada Mahasiswa FEB UKSW Konsentrasi Kewirausahaan). Asian Journal of Innovation and Entrepreneurship, 02 03), 2477–3824.
https://journal.uii.ac.id/ajie/article/view/8971
Iswahyudi, M., & Iqbal, A. 2018). Minat Generasi Milenial Untuk Berwirausaha. Assets: Jurnal Akuntansi Dan Pendidikan, 7 2), 95.
https://doi.org/10.25273/jap.v7i2.3320
Jaya, I. P. B. A., & Seminari, N. K. 2017). Pengaruh Norma Subjektif, Efikasi Diri, Dan Sikap Terhadap Intensi Berwirausaha Siswa Smkn Di Denpasar. E-Jurnal Manajemen Unud, 5 3), 1713–1741.
https://ojs.unud.ac.id/index.php/Manajemen/article/view/17580
Lee, L., Wong, P. K., Foo, M. Der, & Leung, A. 2011). Entrepreneurial intentions: The influence of organizational and individual factors. Journal of Business Venturing, 26 1), 124–136. https://doi.org/10.1016/j.jbusvent.2009.04.003
Lestari, R., & Wijaya, T. 2012). Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa di STIE MDP, STMIK MDP, dan STIE MUSI. Forum Bisnis Dan Kewirausahaan Jurnal Ilmiah STIE MDP, 1 2), 112–119.
https://www.researchgate.net/publication/328039985_Pengaruh_Pendidikan_ Kewirausahaan_terhadap_Minat_Berwirausaha_Mahasiswa_di_STIE_MDP _STMIK_MDP_dan_STIE_MUSI
Lestari, Y. P., & Sukirman. 2020). Pengaruh Self Efficacy sebagai Mediasi dari Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan dan Lingkungan Keluarga terhadap Minat Berwirausaha. Economic Education Analysis Journal Terakreditasi, 9 2), 615–633. https://doi.org/10.15294/eeaj.v9i1.39469
Liñán, F., & Chen, Y.-W. 2009). Development and Cross-Cultural Application of a Specific Instrument to Measure Entrepreneurial Intentions. Entrepreneurship Theory and Practice, 33 3), 593–617.
https://doi.org/https://doi.org/10.1111/j.1540-6520.2009.00318.x
Marini, C. K., & Hamidah, S. 2014). Pengaruh Self-Efficacy, Lingkungan Keluarga, Dan Lingkungan Sekolah Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Smk Jasa Boga. Jurnal Pendidikan Vokasi, 2 2), 196–207.
https://doi.org/10.21831/jpv.v4i2.2545
Miao, C., Qian, S., & Ma, D. 2017). The Relationship between Entrepreneurial
Self-Efficacy and Firm Performance: A Meta-Analysis of Main and Moderator Effects. Journal of Small Business Management, 55 1), 87–107. https://doi.org/10.1111/jsbm.12240
Mopangga, H. 2014). Faktor Determinan Minat Wirausaha Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo. Trikonomika, 13 1), 78– 90. https://doi.org/10.23969/trikonomika.v13i1.486
Mugiyatun, & Khafid, M. 2020). Pengaruh Prakerin, Pendidikan Kewirausahaan, dan Lingkungan Keluarga dengan Self Efficacy sebagai Variabel Intervening terhadap Minat Berwirausaha. Economic Education Analysis Journal, 9 1), 100–118. https://doi.org/10.15294/eeaj.v9i1.37233
Nowiński, W., Haddoud, M. Y., Lančarič, D., Egerová, D., & Czeglédi, C. 2019). The impact of entrepreneurship education, entrepreneurial self-efficacy and gender on entrepreneurial intentions of university students in the Visegrad countries. Studies in Higher Education, 44 2), 361–379.
https://doi.org/10.1080/03075079.2017.1365359
Nugrahaningsih, H. 2018). Pengaruh Kecerdasan Emosional Dan Pendidikan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Dengan Efikasi Diri Sebagai Variabel Intervening Pada Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta. Jurnal Mozaik, X 1), 1–9.
https://ijc.ilearning.co/index.php/mozaik/article/view/565
Nursito, S., & Nugroho, A. J. S. 2013). Analisis Pengaruh Interaksi Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Wirausaha. Kiat Bisnis, 5 3), 148–158.
http://journal.unwidha.ac.id/index.php/KIATBISNIS/article/view/1042
Pihie, Z. A. L. (2009). Entrepreneurship as a Career Choice: An Analysis of Entrepreneurial Self-Efficacy and Intention of University Students. European Journal of Social Sciences, 9 2), 338–349.
https://www.researchgate.net/publication/289748113_Entrepreneurship_as_a _career_choice_An_analysis_of_entrepreneurial_selfefficacy_and_intention_ of_university_students
Puni, A., Anlesinya, A., & Korsorku, P. D. A. 2018). Entrepreneurial education, self-efficacy and intentions in Sub-Saharan Africa. African Journal of Economic and Management Studies, 9 4), 492–511.
https://doi.org/10.1108/AJEMS-09-2017-0211
Samydevan, V., Piaralal, S., Othman, A. K., & Osman, Z. 2015). Impact of Psychological Traits, Entrepreneurial Education and Culture in Determining Entrepreneurial Intention among Pre-University Students in Malaysia. American Journal of Economics, 2015 2), 163–167.
https://doi.org/10.5923/c.economics.201501.19
Seni, N. N. A., & Ratnadi, N. M. D. 2017). Theory Of Planned Behavior Untuk Memprediksi Niat Berinvestasi. E-Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Universitas Udayana, 6 12), 4043–4068. www.methonomi.net
Solimun. 2010). DIKLAT Satatistika Multivariant: PLS & GSCA. Program Studi Statistika FMIPA UB.
Sondari, M. C. 2014). Is Entrepreneurship Education Really Needed?: Examining the Antecedent of Entrepreneurial Career Intention. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 115 July), 44–53.
https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2014.02.414
Srianggareni, N. M., Heryanda, K. K., & Telagawathi, N. L. W. S. 2020). Pengaruh Moderasi Self Efficacy Pada Hubungan Pengetahuan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Di Universitas Pendidikan Ganesha. Prospek: Jurnal Manajemen Dan Bisnis, 2 1), 1–10.
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/Prospek/article/download/26183/15 504
Statistik, B. P. 2020). Statistik Indonesia 2020.
Sugiyono. 2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitaif, Kualitatif, dan R&DSugiyono. 2013. In Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitaif, Kualitatif, dan R&D. https://doi.org/10.1007/s13398-014-0173-7.2
Suharti, L., & Sirine, H. 2012). Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Niat Kewirausahaan Entrepreneurial Intention). Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan, 13 2), 124–134. https://doi.org/10.9744/jmk.13.2.124-134
Wedayanti, N., & Giantari, I. 2016). Peran Pendidikan Kewirausahaan Dalam Memediasi Pengaruh Norma Subyektif Terhadap Niat Berwirausaha. E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana, 5 1), 533–560.
https://ojs.unud.ac.id/index.php/Manajemen/article/view/16295
Wibowo, A. 2017). Dampak Pendidikan Kewirausahaan bagi Mahasiswa. Asian Journal of Entrepreneurship and Family Business, 01 01), 1–14. https://doi.org/10.21632/ajefb.1.1.1-14
Wibowo, A. C., & Suasana, I. G. A. K. G. 2017). Pengaruh Efikasi Diri, Pengambilan Risiko, Dan Inovasi Terhadap Niat Berwirausaha Mahasiswa FEB Universitas Udayana. E-Jurnal Akuntansi, 6 10), 5693–5719. https://ojs.unud.ac.id/index.php/Manajemen/article/view/32851
Winarto, & Purba, J. H. 2019). Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Pada Niat Berwirausaha Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Di Kota Medan). Jurnal Ilmu Manajemen METHONOMIX, 2 2), 85–94.
http://methonomi.net/index.php/jm/article/view/108
Zulianto, M., Santoso, S., & Sawiji, H. 2014). Pengaruh Efikasi Diri dan Pendidikan Kewirausahaan terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa Pendidikan Tata Niaga Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang Tahun 2013. 60 Jurnal Pendidikan Insan Mandiri, 33, 59–72.
https://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/s2ekonomi/article/view/6817
1140
Discussion and feedback